Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

Energi Terbarukan

PEMANFAATAN FLUIDA
PANASBUMI

Program Tatap
Fakultas Kode MK Disusun Oleh
Studi Muka
Teknik Teknik Mesin 08 13045 Fajar Anggara ST., M.Eng

Abstract Kompetensi

Energi geotermal adalah energi Setelah memahami materi yang


panas yang dihasilkan dari perut disajikan pada modul ini anda
bumi. Energi geotermal dapat diharapkan:
dimanfaatkan secara langsung untuk 1. Mampu menjelaskan proses
menggerakan turbin kemudian geotermal
mengubahnya menjadi energi listrik. 2. Mampu menjelaskan Jenis-jenis
siklus geotermal
11.7. FLUIDA PANASBUMI UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK

Fluida panasbumi bertemperatur tinggi (>225o C) telah lama digunakan


di beberapa negara untuk pembangkit listrik, namun beberapa tahun terakhir
ini perkembangan teknologi telah memungkinkan digunakannya fluida
panasbumi bertemperatur sedang (150-225oC) untuk pembangkit listrik.
Selain temperatur, faktor-faktor lain yang biasanya dipertimbangkan
dalammemutuskan apakah suatu sumberdaya panasbumi tepat untuk
dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik adalah sebagai berikut:
1. Sumberdaya mempunyai kandungan panas atau cadangan yang
besar sehingga mampu memproduksikan uap untuk jangka waktu yang cukup
lama, yaitu sekitar 25-30 tahun.
2. Sumberdaya panasbumi memproduksikan fluida yang mempunyai
pH hampir netral agar laju korosinya relatif rendah, sehingga fasilitas produksi
tidak cepat terkorosi. Selain itu hendaknya kecenderungan fluida membentuk
scale relatif rendah.
3. Reservoirnya tidak terlalu dalam, biasanya tidak lebih dari 3 km.
4. Sumberdaya panasbumi terdapat di daerah yang relatif tidak sulit
dicapai.
5. Sumberdaya panasbumi terletak di daerah dengan kemungkinan
terjadinya erupsi hidrothermal relatif rendah. Diproduksikannya fluida
panasbumi dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya erupsi hidrotermal.

Negara pertama yang memanfaatkan uap panasbumi untuk pembangkit


listrik adalah Italy. Sumur-sumur di lapangan tersebut menghasilkan uap
kering (dry steam) bertemperatur tinggi yang sangat baik digunakan untuk
pembangkit listrik. Pusat listrik tenaga panasbumi (PLTP) pertama di bangun
pada tahun 1913 di Larderello dengan kapasitas listrik terpasang sebesar 250
kW. Pada tahun 1940 kapasitas listrik dari PLTP tersebut ditingkatkan
menjadi 130 MW. PLTP pertama di dunia ini hancur pada masa perang dunia
ke II, tetapi setelah itu dibangun kembali dengan kapasitas 500 MW.
New Zealand merupakan negara kedua yang memanfaatkan fluida
panasbumi untuk pembangkit listrik. PLTP kedua di dunia tersebut terletak di
Wairakei dandikembangkan secara bertahap dari tahun 1958 hingga tahun
1963 sehingga kapasitas instalasi listrik dari PLTP Wairakei menjadi 192
MW. Berbeda dengan sumur-sumur di lapangan Larderello-Italy yang
menghasilkan uap kering (drysteam), sumur-sumur di lapangan Wairakei
menghasilkan fluida dua fasa yaitu uapair.
Uap dan air dari sumur produksi dipisahkan didalam separator dan
kemudian uapnya dialirkan ke turbin untuk membangkitkan listrik. Amerika
baru memanfaatkan energi panasbumi sekitar tahun 1960-1970.
Lapangan the Geysers dikembangkan dan uapnya dimanfaatkan untuk
pembangkit listrik.

2014 Energi Terbarukan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Fajar Anggara ST., M.Eng http://www.mercubuana.ac.id
Kapasitas listrik terpasang di PLTP ini sangat besar, yaitu sebesar 1000
MW. Seperti halnya lapangan Larderello, sumur-sumur di lapangan the
Geysers juga menghasilkan uap kering. Fluida panas bumi umumnya hanya
dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik di negara negara lain setelah tahun
1979.
Meningkatnya kebutuhan akan energi serta meningkatnya harga,
minyak, khususnya pada tahun 1973 dan 1979, telah memacu negara-negara
lain untuk mengurangi ketergantungan mereka pada minyak dengan cara
memanfaatkan fluida panas bumi. Hal ini terlihat dari meningkatnya kapasitas
instalasi listrik tenaga panasbumi pada tahun-tahun berikutnya.
Dari tahun 1979 hingga akhir tahun 1986, kapasitas listrik tenaga
panasbumi dunia naik dari 1759 MW hingga 4733 MW. Walaupun demikian
masih banyak negara negara yang belum memanfaatkan sumber daya
panasbuminya pada masa itu karena seperti halnya dengan eksplorasi minyak
bumi, eksplotasi sumber daya panasbumi juga memerlukan modal yang besar
dan risikonya tinggi.
Sumber daya panasbumi umumnya terdapat di daerah pegunungan
yang sulit dijangkau.Di negara-negara yang mempunyai sumber energi
lainnya, sumber daya panasbumi harus bersaing keras dengan sumber energi
lainnya.
Di Indonesia usaha pencarian sumber energi panasbumi pertama kali
dilakukan di daerah Kawah Kamojang pada tahun 1918. Pada tahun 1926
hingga tahun 1929 lima sumur eksplorasi dibor dimana sampai saat ini salah
satu dari sumur tersebut, yaitu sumur KMJ-3 masih memproduksikan uap
panas kering atau dry steam. Pecahnya perang dunia dan perang kemerdekaan
Indonesia mungkin merupakan salah satu alasan dihentikannya kegiatan
eksplorasi di daerah tersebut.
Karena tidak ada dana, kegiatan eksplorasi panasbumi di Indonesia
baru dimulai pada tahun 1972. Direktorat Vulkanologi dan Pertamina, dengan
bantuan Pemerintah Perancis dan New Zealand melakukan survey
pendahuluan di seluruh wilayah Indonesia. Dari hasil survey dilaporkan bahwa
di Indonesia terdapat 217 prospek panasbumi, yaitu di sepanjang jalur
vulkanik mulai dari bagian Barat Sumatera, terus ke Pulau Jawa, Bali,
Nusatenggara dan kemudian membelok ke arah utara melalui Maluku dan
Sulawesi. Sumberdaya panasbumi yang terdapat di Indonesia sangat potensial
bila dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik, karena umumnya, merupakan
sistim hidrothermal yang mempunyai temperatur tinggi (>225C). Hanya
beberapa diantaranya yang mempunyai temperatur sedang (150-2250C).
Walaupun daerah prospek panasbumi di Indonesia sangat banyak
jumlahnya, tetapi hingga saat ini baru beberapa lapangan yang telah
dikembangkan dalam skala besar dan fluidanya dimanfaatkan untuk
pembangkit listrik. Lapangan-lapangan tersebut antara lain adalah Kamojang
(140 MWe), Awibengkok-Salak (330 MWe), Darajat (55 MWe), dan
Lapangan Wayang Windu (110 MW). Selain itu terdapat dua unit pembangkit

2014 Energi Terbarukan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Fajar Anggara ST., M.Eng http://www.mercubuana.ac.id
listrik tenaga panasbumi skala kecil, yaitu satu unit berkapasitas 2.5 MWe di
lapangan Lahendong (Sulawesi Utara) dan satu unit berkapasitas 2 MWe di
lapangan Sibayak (Sumatera Utara).

10.2 Jenis-Jenis PLT Panas Bumi

Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) pada prinsipnya sama


seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), hanya pada PLTU uap dibuat
dipermukaan menggunakan boiler, sedangkan pada PLTP uap berasal dari
reservoir panasbumi. Apbila fluida di kepala sumur berupa fasa uap, maka uap
tersebut dapat dialirkan langsung ke turbin, dan kemudian turbin akan
mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan memutar
generator sehingga dihasilkan energi listrik.
Apabila fluida panas bumi keluar dari kepala sumur sebagai campuran
fluida dua fasa (fasa uap dan fasa cair) maka terlebih dahulu dilakukan proses
pemisahan pada fluida. Hal ini dimungkinkan dengan melewatkan fluida ke
dalam separator, sehingga fasa uap akan terpisahkan dari fasa cairnya. Fraksi
uap yang dihasilkan dari separator inilah yang kemudian dialirkan ke turbin.
Banyak sistem pembangkitan listrik dari fluida panas bumi yang telah
diterapkan di lapangan, diantaranya:
a) Direct Dry Steam
b) Separated Steam
c) Single Flash Steam
d) Double Flash Steam
e) Multi Flash Steam
f) Brine/Freon Binary Cycle
g) Brine/Isobutane Binary Cycle
h) Combined Cycle
i) Hybrid/fossil–geothermal conversion system

Siklus Uap Kering (Direct Dry Steam Cycle)

Fluida panasbumi dapat berupa fasa cair, fasa uap atau campuran dari
keduanya, tergantung dari tekanan dan temperaturnya. Apabila fluida di kepala sumur
berupa fasa uap, maka uap tersebut dapat dialirkan langsung ke turbin (Gambar 3.1).
Turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan memutar
generator sehingga dihasilkan energi listrik.

2014 Energi Terbarukan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Fajar Anggara ST., M.Eng http://www.mercubuana.ac.id
Sistem konversi untuk fluida uap kering merupakan sistem konversi
yang paling sederhana dan paling murah. Uap dari turbin dapat dibuang ke
atmosfir (atmospheric exhaust turbine) atau di alirkan ke kondensor untuk
dikondensasikan (condensing turbine). Dari kondensor, kondensat kemudian
dialirkan ke menara pendingin atau cooling tower dan selanjutnya diinjeksikan
kembali ke bawah permukaan. Sebagian dari air kondensat ini dialirkan ke
kondensor. Pembangkit listrik yang menggunakan atmospheric exhaust turbine
mengkonsumsi sekitar dua kali (dalam tekanan inlet yang sama) lebih banyak
untuk setiap kilowatt keluaran sehingga banyak energi dan biaya yang
terbuang.
Pembangkitan listrik di PLTP Kamojang pada prinsipnya sama seperti
pada Gambar
3.1, karena sumur-sumur di lapangan Kamojang menghasilkan uap
kering (temperatur di dalam reservoir 2400C). Unit I dengan kapasitas 30 MW
beroperasi
pada tanggal 7 Februari 1983. Unit II dan III masing-masing sebesar 55 MW
dioperasikan berturut-turut pada tanggal 29 Juli 1987 dan 13 September 1987,
sehingga jumlah daya terpasang PLTP Kamojang seluruhnya menjadi 140
MW.
Lapangan Kamojang terus dikembangkan. Untuk memenuhi kebutuhan
uap PLTP Kamojang telah dimanfaatkan produksi uap dari 26 sumur. Pola
pengusahaan panasbumi Kamojang unit 1 s.d unit 3, adalah sebagai berikut:

2014 Energi Terbarukan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Fajar Anggara ST., M.Eng http://www.mercubuana.ac.id
Proses pembangkitan listrik di Lapangan Darajat, yang terletak sekitar
10 km dari lapangan Kamojang, pada prinsipnya juga sama karena sumur-
sumur di lapangan ini menghasilkan uap kering (temperatur reservoir 235-
2470C). Pengembangan lapangan Darajat dimulai pada tahun 1984 dengan
ditandatanganinya Kontrak Operasi Bersama antara Pemerintah Indonesia
dengan Amoseas Ltd. PLTP Darajat mulai beroperasi pada bulan September
1994 dengan kapasitas listrik terpasang sebesar 55 MW.

Siklus Uap Hasil Pemisahan (Separated Steam Cycle)

Apabila fluida panas bumi keluar dari kepala sumur sebagai campuran
fluida dua fasa (fasa uap dan fasa cair) maka terlebih dahulu dilakukan proses
pemisahan pada fluida. Hal ini dimungkinkan dengan melewatkan fluida ke
dalam separator, sehingga fasa uap akan terpisahkan dari fasa cairnya. Fraksi
uap yang dihasilkan dari separator inilah yang kemudian dialirkan ke turbin.
Oleh karena uap yang digunakan adalah hasil pemisahan maka, sistem
konversi energi ini dinamakan Siklus uap hasil pemisahan.

Gambar 3.2 memperlihatkan proses pembangkitan listrik dari lapangan


panasbumi yang menghasilkan fluida dua fasa, yaitu campuran uap dan air.
Fluida dari sumur dipisahkan menjadi fasa uap dan air di dalam separator
dimana uapnya kemudian dialirkan ke turbin dan airya diinjeksikan kembali
kebawah permukaan.

2014 Energi Terbarukan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Fajar Anggara ST., M.Eng http://www.mercubuana.ac.id
Proses pembangkitan listrik di lapangan Awibengkok-Gunung Salak
pada prinsipnya sama, karena sumur-sumur di lapangan tersebut menghasilkan
fluida dua fasa, yaitu uap dan air (temperatur reservoir 220-2300C).
Pembangunan PLTP di lapangan ini dimulai pada tahun 1990. Unit pertama
dari PLTP Gunung Salak mulai beroperasi pada bulan Maret 1994 dengan
kapasitas 55 MW, sedangkan unit kedua, juga dengan kapasitas instalasi 55
MW, baru dioperasikan pada bulan Juni 1994. Kapasitas instalasi PLTP Gn.
Salak telah ditingkatkan menjadi 330 MW. Instalasi unit 3, 4, 5 dan 6 masing-
masing mempunyai kapasitas 55 MWe.

Pola pengusahaan panasbumi lapangan Awibengkok untuk unit 1 s.d 3


adalah sbb:

2014 Energi Terbarukan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Fajar Anggara ST., M.Eng http://www.mercubuana.ac.id
Siklus Uap Hasil Penguapan (Single Flash Steam)

Sistem ini digunakan bilamana fluida dikepala sumur dalam kondisi air
jenuh (saturated liquid). Fluida dialirkan ke sebuah flasher agar menguap.
Banyaknya uap yang dihasilkan tergantung dari tekanan flasher. Fraksi uap
yang dihasilkan kemudian dialirkan ke turbin.

Siklus Uap Hasil Pemisahan dan Penguapan

Pada sistem ini digunakan dua pemisahan fluida yaitu separator dan
flasher dan digunakan komposisi 2 turbin, yaitu HP-turbine dan LP-turbine
yang disusun tandem (ganda), seperti diperlihatkan pada Gambar 3.6. Contoh

2014 Energi Terbarukan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Fajar Anggara ST., M.Eng http://www.mercubuana.ac.id
lapangan yang menggunakan sistem konversi seperti ini adalah Hatchobaru
(Jepang), dan Krafla (Iceland).

Siklus Uap Hasil Pemisahan dan Penguapan dengan Dua Turbin Terpisah
(Flashing Multi Flash Steam)

Sistem siklus konversi energi ini mirip dengan sistem double flash,
bedanya adalah kedua turbin yang berbeda tekanan disusun secara terpisah
(Gambar 3.7), Uap dengan tekanan dan temperatur tinggi yang mengandung
air dipisahkan di separator agar diperoleh uap kering yang digunakan untuk
menggerakkan high pressure turbin. Turbin akan mengubah energi panas bumi
menjadi energi gerak yang akan memutar generator sehingga dihasilkan
energi listrik. Air hasil pemisahan dari separator temperatur dan tekanannya
akan lebih rendah dari kondisi fluida di kepala sumur. Air ini dialirkan ke
flasher agar menghasilkan uap. Uap yang dihasilkan dialirkan ke low pressure
turbin sementara air sisanya dibawa ke condensor.

2014 Energi Terbarukan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Fajar Anggara ST., M.Eng http://www.mercubuana.ac.id
Binary Cycle

Umumnya fluida panas bumi yang digunakan untuk pembangkit listrik


adalah fluida yang mempunyai temperatur 2000C, tetapi secara tidak langsung
fluida panas bumi temperatur sedang (100-2000C) juga dapat digunakan untuk
pembangkit listrik yaitu dengan cara menggunakannya untuk memanasi fluida
organik yang mempunyai titik didih rendah (Gambar 3.8), uap dari fluida
organik ini kemudian digunakan untuk menggerakan sudu-sudu turbin
sehingga menghasilkan listrik.

Fluida organik dipanasi oleh fluida panasbumi melalui mesin penukar


kalor atau heat exchanger. Jadi fluida panas bumi tidak dimanfaatkan langsung
melainkan hanya panasnya saja yang diekstraksi, sementara fluidanya sendiri
diinjeksikan kembali kedalam reservoir.

Dua lapangan yang menggunakan siklus konversi energi seperti ini


adalah Parantuka, Kamchatka Peninsula (USSR) dan Otake (Jepang). Di
lapangan Lahendong juga terdapat sebuah pembangkit listrik panasbumi siklus
binari (binary geothermal power plant) berkapasitas 2,5 MW.

2014 Energi Terbarukan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Fajar Anggara ST., M.Eng http://www.mercubuana.ac.id
Combined Cycle
Untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan energi panas bumi di
beberapa industri mulai digunakan sistim pembangkit listrik dengan siklus
kombinasi (combined cycle), seperti diperlihatkan pada Gambar 3.9 dan 3.10.
Fluida panas bumi dari sumur dipisahkan fasafasanya dalam separator. Uap
dari separator dialirkan ke PLTP (Turbin keI),dan setelah itu sebelum fluida
diinjeksikan kembali ke dalam reservoir, fluida digunakan untuk memanaskan
fluida organic yang mempunyai titik didih rendah. Uap dari fluida organic
tersebut kemudian digunakan untuk menggerakan turbin (Turbin ke II).

2014 Energi Terbarukan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Fajar Anggara ST., M.Eng http://www.mercubuana.ac.id
Untuk sumber bacaan tugas bisa merujuk ke buku cengel thermodynamics bab 10 vapor and
combine cycle.

Daftar Pustaka

Nenny Miryani Saptadji. (2000) Teknik Panasbumi

2014 Energi Terbarukan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Fajar Anggara ST., M.Eng http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai