Oleh :
Muhammad Yusuf Iqbal 35041220160
Natanael Riansa Bakkara 35041220161
Tiara Agiska
Yesaya Swabra
Energi panas bumi adalah energi panas yang terdapat dan terbentuk di dalam
kerak bumi. Temperatur di bawah permukaan bumi bertambah seiring bertambahnya
kedalaman dengan temperatur gradien panas bumi rata-rata 25 °C/km. Suhu di pusat
bumi belum dapat ditentukan dengan pasti, namun diperkirakan memiliki suhu antara
4.400 - 6.000 °C.
Tenaga panas bumi dianggap sebagai sumber energi terbarukan karena ekstraksi
panasnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan muatan panas bumi. Emisi
karbondioksida pembangkit listrik tenaga panas bumi saat ini kurang lebih 122 kg
CO2 per megawatt-jam (MW·h) listrik, kira-kira seperdelapan dari emisi pembangkit
listrik tenaga batubara.
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk menambah pengetahuan penulis dan
pemenuhan tugas harian Mata Kuliah Energi Baru Terbarukan.
BAB II
PEMBAHASAN
Eksplorasi dan eksploitasi panas bumi untuk pembangkit energi listrik tergolong
minim. Untuk menghasilkan energi listrik, pembangkit listrik tenaga panas bumi
hanya membutuhkan area seluas antara 0,4 - 3 hektare. Sedangkan pembangkit listrik
tenaga uap lainnya membutuhkan area sekitar 7,7 hektare.
Pada abad ke-20, permintaan akan listrik membuat tenaga panas bumi
dipertimbangkan sebagai sumber penghasil listrik. Pangeran Piero Ginori Conti
menguji coba pembangkit listrik tenaga panas bumi yang pertama pada tanggal 4 Juli
1904 di Larderello, Italia. Pembangkit tersebut berhasil menyalakan empat buah bola
lampu. Kemudian pada tahun 1911 pembangkit listrik tenaga panas bumi komersial
pertama dibangun pula di situ. Pembangkit-pembangkit uji coba dibangun di Beppu,
Jepang dan di Kalifornia, Amerika Serikat pada tahun 1920, namun hingga tahun
1958 hanya Italia satu-satunya pemilik industri pembangkit listrik tenaga panas bumi.
2.2 Jenis-jenis Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Indonesia menempati urutan pertama negara dengan potensi panas bumi terbesar
di dunia, dimana potensi energi ini tersebar di 285 lokasi sepanjang area vulkanik.
Potensi energi panas bumi yang cukup banyak di Indonesia sangat memungkinkan untuk
dikembangkan dan dimanfaatkan, misalnya sebagai pembangkit listrik dan industri
pertanian, karena sebagian besar memiliki entalpi yang cukup tinggi dari total potensi
sekitar 29 GWe. Ditambah lagi total potensi cadangan dan sumber daya energi panas
bumi mencapai kurang lebih 28.579 Mwe. Energi ini paling banyak dimanfaatkan
sebagai pembangkit tenaga listrik, tetapi pemanfaatannya pun belum optimal. Energi ini
hanya dimanfaatkan sekitar 1,2 GWe sebagai energi listrik yang sebagian besar terfokus
di Pulau Jawa.
Berikut data total potensi panas bumi di pulau-pulau di Indonesia (el Fandari et
al., 2014):
1. Sumatera, total potensi mencapai 13.516 MW yang tersebar di 86 titik
potensi.
2. Jawa, total potensi mencapai 10.092 MW yang tersebar di 71 titik potensi
3. Bali, total potensi mencapai 296 MW yang tersebar di 5 titik potensi.
4. Nusa Tenggara, total potensi mencapai 1.471 MW yang tersebar di 22 titik
potensi.
5. Kalimantan, total potensi mencapai 115 MW yang tersebar di 8 titik
potensi.
6. Sulawesi, total potensi mencapai 2.519 MW yang tersebar di 55 titik
potensi.
7. Maluku, total potensi mencapai 954 MW yang tersebar di 26 titik potensi.
8. Papua, total potensi mencapai 75 MW yang tersebar di 3 titik potensi.
Beberapa lokasi di Pulau Jawa memiliki potensi panas bumi yang cukup besar
sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Salah satunya yaitu di Kawasan
lapangan panas bumi ZW, kabupaten Garut, Jawa Barat. Kawasan panas bumi ini berada
di dataran tinggi vulkanik dari sebelah Barat, yaitu Gunung Rakutak hingga ke sebelah
Timur, yaitu Gunung Guntur. Berdasarkan data hasil penelitian terdahulu menggunakan
metode perhitungan heat loss konveksi, potensi panas bumi di kawasan tersebut sekitar
48,2 MWe, sedangkan saat menggunakan metode perhitungan volumetrik, potensi
sumber daya hipotetik sebesar 469,4 MWe (Zulwidyatama, 2014).
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Energi Panas Bumi
Pemanfaatan energi panas bumi memiliki potensi yang baik dan diminati tidak
lain karena keuntungan dalam penggunaannya, diantaranya adalah :
2.4.1 Potensi energi geothermal sangat besar
Negara Indonesia dilewati sekitar 20% panjang sabuk api (ring of fire). Jalur
ini merupakan jalur dimana gunung api banyak dijumpai. Dari gunung-gunung api
inilah sumber panas diperoleh.Menurut perkiraan yang tercatathingga saat ini ada
sekitar 20 ribu MW setara 40% potensi panas bumi dunia. Akan tetapi, baru
sekitar 3-4% saja yang dimanfaatkan. Jelas, ini sebuah peluang yang sangat besar dan
perlu dimanfaatkan.
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Atmanto, L. J. D. (2015). Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dan Kendala
Pembangunannya. Orbith: Majalah Ilmiah Pengembangan Rekayasa dan Sosial, 11(1).
2. Bertani, Ruggero; Thain, Ian (July 2002), "Geothermal Power Generating Plant
CO2 Emission Survey" (PDF), IGA News, International Geothermal Association (49): 1–
3
4. Fridleifsson,, Ingvar B.; Bertani, Ruggero; Huenges, Ernst; Lund, John W.; Ragnarsson,
Arni; Rybach, Ladislaus (2008-02-11), O. Hohmeyer and T. Trittin, ed., The possible role
and contribution of geothermal energy to the mitigation of climate change (pdf),
Luebeck, Germany, hlm. 59–80
7. Marsudi, Djiteng (2005). Pembangkitan Energi Listrik. Jakarta: Erlangga. ISBN 979-741-
993-2.
10. Towijaya, T., Musyahar, G., & Satria, N. (2019). Pemanfaatan Geothermal Dan
Dampaknya Terhadap Lingkungan. Cahaya Bagaskara: Jurnal Ilmiah Teknik
Elektronika, 4(1).