Anda di halaman 1dari 29

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI

NAMA KELOMPOK :
RANDAKA SAPUTRA
SALSA MEI INDAH GAYATRI
SATRIA BUANA PUTRA

UNIVERSITAS NAGARI PADANG


2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
Hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Selama proses
penyusunan makalah, penulis mengalami berbagai kendala dan hambatan, namun
berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada akhirnya makalah ini
dapat diselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
terdapat kekurangannya, maka dari itu segala kritik dan saran yang membangun
akan selalu di terima dengan senang hati.Semoga laporan yang sederhana ini
bermanfaat bagi Almamater, Civitas Politeknik Negeri Semarang, maupun para
pembaca pada umumnya
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang


Kebutuhan energi primer di Indonesia kini meningkat seiring dengan
pertumbuhan jumlah  penduduk dan ekonomi. Hal ini menyebabkan peningkatan
pada kebutuhan energi primer dan listrik. Kebutuhan energi primer tersebut
sebagian disuplai oleh energi fosil, yang pada tahun 2003 terdiri dari 54,4%
minyak bumi, 26,5% gas alam, 14,1 % batubara  dan sisanya adalah energi baru
dan terbarukan.
Saat ini panas bumi (Geotermal) mulai menjadi perhatian dunia. Beberapa
pembangkit listrik bertenaga panas bumi sudah dimanfaatkan di banyak negara
seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, Italia, Swedia, Swiss, Jerman,
Selandia Baru, Australia, Jepang. Bahkan, sejak tahun 2005 AS sudah sibuk
melakukan riset di bidang geotermal, yaitu Enhanced Geothermal Systems (EGS).
Saat harga minyak bumi melambung seperti saat ini, panas bumi menjadi salah
satu energi alternatif yang tepat bagi pembangkit listrik di Indonesia. Panas bumi
di Indonesia mudah didapat secara berkelanjutan dalam jumlah besar, tidak
terpengaruh cuaca dan jauh lebih murah biaya produksinya dibandingkan minyak
bumi atau batu bara. Untuk menghasilkan 330 megawatt (MW), pembangkit listrik
berbahan dasar minyak bumi memerlukan 105 juta barel minyak bumi, sementara
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) hanya mengolah sumber panas
yang tersimpan di reservoir perut bumi.
Berdasarkan data Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Republik Indonesia, negara ini memiliki potensi energi panas bumi sebesar 27.000
MW yang tersebar di 253 lokasi atau mencapai 40% dari cadangan panas bumi
dunia. Dengan kata lain, kita merupakan negara dengan sumber energi panas bumi
terbesar di dunia. Namun, hanya sekitar kurang dari 4% yang baru dimanfaatkan.
Oleh karena itu, untuk mengurangi krisis energi nasional, pemerintah melalui PLN
akan melaksanakan program percepatan pembangunan pembangkit listrik nasional
10.000 MW tahap ke-II yang salah satu prioritas sumber energi-nya adalah panas
bumi (Geothermal).

1.2  Rumusan Masalah


1) Bagaimana bentuk energi panas bumi atau geothermal?
2) Bagaimana prinsip kerja pembangkit listrik tenaga geothermal?
3) Bagaimana pemanfaatan energy geothermal?
4) Bagaimana dampak dari pembangkit listrik tenaga geothermal di
Indonesia?

1.3   Pembatasan Makalah


Dalam penyusunan makalah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi ini di
berikan batasan masalah yang dibahas agar tidak terjadi pembahasan masalah
diluar konteks judul atau tidak berhubungan sama sekali. Hal ini dilaksanakan agar
penyusunan makalah dapat secara sistematis, lebih terarah dan mudah di mengerti
dengan baik. Penulis membatasi masalah pada ruang lingkup sebagai berikut :
a.       Energi Panas Bumi di bumi dan Indonesia
b.      Sistem Hidrothermal
c.       Jenis Energi Panas Bumi
d.      Peralatan pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
BAB II
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI

2.1   Pengertian Energi Panas Bumi


            Energi geothermal merupakan sumber energi terbarukan berupa energi
thermal (panas) yang dihasilkan dan disimpan di dalam inti bumi. Istilah
geothermal berasal dari bahasa Yunani dimana kata “geo”, berarti bumi dan
“thermos”, berarti panas, menjadi geothermal yang juga sering disebut panas bumi.
Energi panas di inti bumi sebagian besar berasal dari peluruhan radioaktif dari
berbagai mineral di dalam inti bumi.
Energi geothermal merupakan sumber energi bersih bila dibandingkan
dengan bahan bakar fosil karena sumur geothermal melepaskan sangat sedikit gas
rumah kaca yang terperangkap jauh di dalam inti bumi, ini dapat diabaikan bila
dibandingkan dengan jumlah gas rumah kaca yang dilepaskan oleh pembakaran
bahan bakar fosil. Ada cukup energi geothermal di dalam inti bumi, lebih dari
kebutuhan energi dunia saat ini. Namun, sangat sedikit dari total energi panas bumi
yang dimanfaatkan pada skala global karena dengan teknologi saat ini hanya
daerah di dekat batas-batas tektonik yang menguntungkan untuk dieksploitasi.
            Potensi panas bumi yang dimiliki Indonesia berdasarkan data Departemen
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Kita memiliki
potensi energi panas bumi sebesar 27.000 MW yang tersebar di 253 lokasi atau
mencapai 40% dari cadangan panas bumi dunia. Dengan kata lain, kita merupakan
negara dengan sumber energi panas bumi terbesar di Dunia. 
A. Sejarah perkembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi
1. Sejarah International
Percobaan pertama mengubah energi panas bumi menjadi energi listrik
dilakukan oleh Italia. Percoban ini dilakukan dilapangan Lardarello,Tuscany.
Pembangkit ini mulai didirikan pada tahun 1904. Dan mulai beroperasi pada tahun
1913. Pada tahun 1919, jepang juga menyusul dengan melakukan pengeboran.
Setelah itu jepang memasang sebuah PLTP kecil dengan daya 1KW ditahun 1924.
Masuk pada era 1920-an amerika juga memulai melakukan pengeboran tepatnya di
geyser,Kalfornia. Setelah itu pada tahun 1928 di Islandia juga dilkukan pengeboran
tepatnya di reykyavik. Tujuan pengeboran disilandia ini dilakukan untuk
pemanasan. Pada tahun 1940 Seladia baru juga melakukan pengeboran di rotorua
dan danau tuopo juga untuk keperluan pemanasan
2. Sejarah Nasional

Sejarah PLTP pertama diindonesia dimulai pada awal abad ke-20. PLTP
pertama yang beroperasi yaitu PLTP Kamojang. Pembangkit ini berada di
Kabupaten Garut, Jawa Barat. PLTP ini dioperasikan oleh PT. Pertamina
Geothermal Energy (PGE). Pada tahun 1982 dan menghasilkan daya sebesar
235MW. Pada tahun 1994 juga beroperasi PLTP Gunung salak dengan daya 375
MW yang diopersaikan oleh Chevron Geothermal Energy dan PT. Pertamina.
Pembangkit ini berada di Taman Nasional Gunung Haliman Salak Jawa Barat.
Ditahun 1949 juga beroperasi PLTP yang dioperasikan oleh Star Energy yaitu
PLTP Wayang Hindu dengan daya 227 MW yang berada di kabupaten bandung
jawa barat. Selanjutnya PLTP Lahedong yang berada di Sulawesi Utara. PLTP ini
dioperasikan pada tahun 2004 oleh PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE)
denga daya 80 MW. Kemudian baru disusul oleh PLTP Drajat (Jawa Barat), PLTP
Ulubelu (Lampung), PLTP sibayak (Sumatera Utara) dan sebagainya.
2.2 B. Peralatan Utama Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Beserta
Fungsinya
1. SUMUR PRODUKSI (PRODUCTION WELLS)
Sumur produksi merupakan fasilitas utama yang bertugas mengalirkan uap dari
reservoir menuju ke permukaan tanah. Sumur produksi geothermal biasanya
memiliki kedalaman sekitar 2000 hingga 2500 meter di bawah permukaan tanah.
Sumur ini ada yang dibor dengan arah vertikal dan ada pula yang dibor dengan
arah dan belokan tertentu (directional well). Sepanjang lubang sumur diselubungi
oleh semacam pipa baja khusus yang disebut casing. Casing ini direkatkan ke
formasi  batuan di sampingnya dengan menggunakan semen khusus. Untuk sumur
berukuran  besar (big hole), diameter dari production casing biasanya 133/8 inch
(baca: tiga  belas tiga per depalan inch).
Sumur ini memiliki 2 fungsi yaitu sebagai pengatur tekanan agar tekanan uap yang
masuk keturbin selalu konstan dan untuk membuang membuang uap jika terjadi
penurunan beban.
2. STEAM RECEIVING HEADER
Steam receiving header adalah stasiun pengumpul uap dari beberapa sumur
produksi sebelum uap tersebut dialirkan menuju turbin. Berfungsi untuk
menampung semua uap panas bumi yang disuplay dari seluruh sumur produksi
atau sebagai bejana pengumpul uap dan penstabil tekanan uap yang masuk
kedalam turbin . Dengan adanya steam receiving header ini maka pasokan uap
tidak akan mengalami gangguan meskipun terdapat perubahan pasokan uap dari
sumur produksi.

3. SEPARATOR SEPARATOR
adalah tempat untuk memisahkan uap dari air atau tempat untuk memisahkan uap
dari partikel padat dan mist. Bentuk fisik dari separator dan gaya gravitasi yang
bekerja memungkinkan uap bergerak ke atas dan air beserta partikel  padat jatuh ke
bawah. Dengan cara ini, maka uap akan terpisahkan dari air dan  partikel padat.
Uap selanjutnya masuk ke pipa alir uap dan air beserta partikel padat selanjutnya
masuk ke pipa alir brine. Alat ini berfungsi untuk memisahkan uap dengan zat-zat
padat. Silika atau bintik-bintik air yang terbawa didalamnya. Pemisahan ini sangat
penting karena menghindari terjadinya korosi,erosi dan pembentukan kerak pada
turbin. Uap yang masuk keseparator akan berputar akbibat adanya perbedaan berat
jenis. Dengan begitu partikel partikel padat yang terdapat dalam uap akan terpisah.
Dan partikel padat ini akan masuk kedalam dust collector.

4. DEMISTER
Demister adalah peralatan yang berfungsi untuk menangkap butiranbutiran air
yang masih terkandung di dalam uap sesaat sebelum uap tersebut memasuki turbin.
Sehingga demister biasanya dipasang tidak jauh dari turbin. yang berfungsi untuk
mengeliminasi butir-butir air yang terbawa oleh uap dari sumur panas bumi.
Setelah dari demester sudah dapat dipastikan uap yang dikirim keturbin benar-
benar uap kering dan bersih. Demister ini dipasang pada jalur uap utama setelah
alat pemisah akhir (final separator) yang ditempatkan pada bangunan rangka besi
yang sangat kokoh dan terletak di luar gedung pembangkit.
5. TURBIN
Turbin adalah suatu mesin penggerak dimana energi fluida kerja, dalam hal ini
adalah uap, dipergunakan langsung untuk memutar roda turbin. Bagian turbin yang
berputar dinamakan roda turbin. Roda turbin ini terletak didalam rumah turbin.
Roda turbin memutar poros yang menggerakan atau memutar bebannya, yang
dalam hal ini adalah generator listrik.
Secara umum, terdapat dua jenis turbin yaitu turbin tanpa kondenser (Atmospheric
Exhaust/Back Pressure Turbine) dimana yang keluar dari turbin langsung dibuang
ke udara dan turbin dengan kondenser dimana fluida yang keluar dari turbin
dialirkan ke kondenser untuk dikondensasikan. Turbin kondensor dilengkapi
dengan kondensor (condensing unit).
Uap (baik yang berupa uap kering ataupun uap hasil separasi) yang keluar dari
turbin dimasukkan ke dalam kondensor dengan tekanan vakum sehingga
output power yang dihasilkan menjadi lebih tinggi dan menjadi lebih efisien. Uap
keluaran dari turbin diubah menjadi kondensat di dalam kondensor. Kondensat
dapat dikembalikan atau direinjeksikan ke dalam reservoar
6. GENERATOR

Generator adalah sebuah alat yang berfungsi untuk merubah energi mekanik
putaran poros turbin menjadi energi listrik. alat yang merubah energi mekanik
putaran poros turbin menjadi energi listrik. PLTP kamojang mempergunakan
generator jenis hubung langsung dan didinginkan dengan air, memiliki 2 kutub, 3
fasa, 50 Hz dengan putaran 3000 rpm.

System penguatan yang digunakan adalah rotating brushless type AC dengan


rectifier, sedangkan tegangannya diatur dengan automatic voltage regulator
( AVR ). Kemampuan generator maksimum untuk unit 1 adalah 30 MW,
sedangkan untuk unit 2 dan 3 adalah 55 MW.

Generator akan menghasilkan energi listrik bolak balik sebesar 11,8 kV ketika


turbin yang berputar dengan putaran 3000 rpm mengkopel terhadap generator.
Perputaran pada generator tersebut akan menghasilkan perpotongan gaya gerak
magnet yang menghasilkan energi listrik.
7. TRAFO UTAMA ( MAIN TRANSFORMER)
Trafo utama yang digunakan adalah type ONAN dengan tegangan 11,8 KV pada
sisi primer dan 150 KV pada sisi sekunder. Tegangan output generator 11,8 KV ini
kemudian dinaikkan ( step up trafo ) menjadi 150 KVdan dihubungkan secara
parallel dengan system Jawa Bali. Kapasitas dari trafo utama adalah 70.000 KVA.

8. TRANSMISSION LINE
penyalur energi listrik ke konsumen Switch yard adalah perangkat yang dberfungsi
sebagai pemutus dan penghubung aliran listrik yang berada di wilayah PLTP
maupun aliran yang akan didistribusikan melalui system inter koneksi Jawa Bali
9.. KONDENSOR

Kondensor adalah suatu alat untuk mengkondensasikan uap bekas dari turbin
dengan kondisi tekanan yang hampa.. Uap bekas dari turbin masuk dari sisi atas
kondensor, kemudian mengalami kondensasi sebagai akibat penyerapan panas oleh
air pendingin yang diinjeksikan melalui spray nozzle. Uap bekas yang tidak
terkondensasi dikeluarkan dari kondensor oleh ejector. Ejector ini juga berfungsi
untuk mempertahankan hampa kondensor pada saat operasi normal dan membuat
hampa kondensor sewaktu start awal. Air kondensat dipompakan oleh dua buah
pompa pendingin utama ( Main Cooling Water Pump ) ke menara pendingin
( Cooling Tower ) untuk didinginkan ulang sebelum disirkulasikan kembali ke
kondensor
10. SUMUR INJEKSI (INJECTION WELLS)

Sumur injeksi adalah sumur yang digunakan untuk mengalirkan air hasil
pemisahan dan air kondensat kembali ke dalam perut bumi. Sumur ini biasanya
diletakkan pada topografi yang relatif lebih rendah sehingga tidak diperlukan
pompa untuk mengalirkan fluida tersebut menuju ke wellpad sumur injeksi.

11. MENARA PENDINGIN(COOLING TOWER)


Air yang dipompakan dari kondensor didistribusikan kedalam bak
(Hot Water Basin) yang terdapat di bagian atas cooling tower. Bak tesebut juga
dilengkapi dengan noozle yang berfungsi utuk memancakan air sehingga menjadi
butiran butiran halus dan didinginkan dengan cara kontak langsung dengan udara
pendingin. Setelah terjadi proses pendinginan, air akan turun karena gaya gravitasi
untuk seterusnya menuju bak penampung air ( Cool Water Basin ) yang terdapat di
bagian bawah dari cooling tower dan seterusnya dialirkan ke kndensor yang
sebelumnya melewati 4 buah screen untk menyaring kotoran – kotoran yang
terdapat dalam air.
Aliran udara yang melewati tiap ruang pendingin dihisap ke atas dengan kipas
hisap paksa tipe aksial. Setiap kipas digerakkan oleh motor listrik induksi dengan
perantaraan gigi reduksi ( Reduction Gear ). Cooling tower dilengkapi dengan
sisem pembasah (Wetting Pump System) yang gunanya untuk memompakan air
dari cool water basin dan disemprotkan ke semua bagian dari cooling tower agar
kondisi kayu tetap basah.

12.Main cooling water pump(MCWP)


Main cooling water pump ( MCWP ) adalah pompa pendingin utama yang
berfungsi untuk memompakan airkondensat dari kondensor ke cooling tower untuk
kemudian didinginkan.
2.3. SIKLUS UAP AIR
1. Silkus Uap Air Langsung (Direct Steam Cycle) Uap air yang
didapatkan dari sumur produksi langsung digunakan untuk memutar
turbin. Uap air yang keluar akan diembunkan oleh kondesor kemudian
mejadi air dan selanjutnya air tersebut diinjeksikan kembali ke perut
bumi melalui sumur injeksi.

2.SIKLUS UAP AIR TERPISAH (SEPARATED CYCLE)


Campuran uap air dan air yang didapatkah dari sumur produksi akan dipisahkan
terlebih dahulu antara uap air dan airnya di separator. Air hasil pemisah akan
diinjeksikan kembali ke perut bumi melalui sumur injeksi. Sedangkan uap air hasil
pemisah akan digunakan untuk memutar turbin. Setelah keluar dari turbin, uap air
diembunkan kembali di kondesor dan air hasil  pengembunan akan diinjeksikan
kembali ke perut bumi.
3. SIKLUS BINER (BINARY CYCLE)
Uap air maupun air panas yang diambil dari perut bumi tidak secara
langsung digunakan untuk memutar turbin, melainkan hanya panasnya saja yang
akan ditransfer di heat exchanger untuk memanaskan suatu fluida (contohnya iso-
butana) sehingga menguap. Uap tersebut digunakan untuk memutar turbin. Uap
hasil keluaran turbin akan diembunkan kembali dengan kondeser dan kembali lagi
ke heat exchanger.
2.4 KOMPONEN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI
 a). Reservoir Panas Bumi Reservoir panas bumi biasanya diklasifikasikan ke
dalam dua golongan yaitu yang bersuhu rendah (low temperature) dengan suhu di
bawah 1.500 derajat Celsius dan high temperature, dengan suhu di atas 1.500
derajat Celsius. Yang  paling baik untuk digunakan sebagai sumber pembangkit
tenaga listrik adalah yang masuk kategori high temperature.
Namun dengan perkembangan teknologi, sumber panas bumi dengan kategori low
temperature juga dapat digunakan, asalkan suhunya melebihi 500 derajat Celsius.
b). Pembangkit (Power Plants) Pembangkit (power plants) untuk pembangkit
listrik tenaga panas bumi dapat  beroperasi pada suhu yang relatif rendah yaitu
berkisar antara 122 hingga 4.8200 F (50  –  25000 C). Bandingkan dengan
pembangkit pada PLTN yang akan  beroperasi pada suhu sekitar 10.2200 F atau
5.5000 C. Inilah salah satu keunggulan pembangkit listrik geotermal.

2.5 PRINSIP KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI


 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Prinsip kerja PLTP sama saja dengan PLTU. Hanya saja yang digunakan pada
PLTP adalah uap panas bumi yang telah dipisahkan dari air, yang berasal langsung
dari  perut bumi. Karena itu PLTP biasanya dibangun di daerah pegunungan dekat
gunung  berapi. Biaya operasional PLTP juga lebih murah dibandingkan dengan
PLTU, karena tidak perlu membeli bahan bakar, namun membutuhkan biaya
investasi yang cukup  besar untuk biaya eksplorasi dan pengeboran perut bumi.
Pengeboran dilakukan di atas permukaan kantong uap di perut bumi, tepatnya, di
atas lapisan batuan yang keras di atas penggerak generator, hingga uap dari dalam
akan menyembur keluar.  
Namun ada dampak yang tidak menguntungkan dari uap yang menyembur keluar
ini. Uap yang keluar dari sumur sering mengandung berbagai unsur kimia yang
terlarut dalam bahan-bahan padat sehingga uap itu tidak begitu murni. Zat-zat
pengotor antara lain Fe, Cl, SiO2, CO2, H2S dan NH4. Pengotor ini akan
mengurangi efisiensi PLTP, merusak sudu-sudu turbin dan mencemari lingkungan.
Setelah menggerakan turbin, uap akan diembunkan dalam kondensor menjadi air
dan disuntikan kembali ke dalam perut bumi menuju kantong uap.
Jumlah kandungan uap dalam kantong uap ini terbatas, karenanya daya PLTP yang
sudah maupun akan dibangun harus disesuaikan dengan perkiraan jumlah
kandungan tersebut. Untuk membangkitkan listrik dengan panasbumi dilakukan
dengan cara mengebor tanah di daerah yang berpotensi untuk membuat lubang gas
panas yang akan dimanfaatkan untuk memanaskan ketel uap (boiler) sehingga
uapnya bisa menggerakkan turbin uap yang tersambung ke Generator.
Panas bumi yang mempunyai tekanan tinggi dapat langsung memutar turbin
generator, setelah uap yang keluar dibersihkan terlebih dahulu. Pembangkit listrik
tenaga panas bumi termasuk sumber energi terbarukan.
Keterangan gambar :
1. Sumur uap, mengambil uap panas yang didapatkan dari kantung uap di perut
bumi
2. Steam receiving header (header penerima uap)
3. Separator (pemisah)
4. Demister
5. Governing valve (katup pengatur)
6. Turbine, mengubah energi uap menjadi energi gerak yang memutar generator
7. Generator, menghasilkan energi listrik
8. Main transformer
9. Transmission line, penyalur energi listrik ke konsumen
10. Condenser, mengembunkan uap menjadi air
11. Sumur reinjection, menyuntikkan air kembali ke perut bumi (tanah).
12. Tanah
Prinsip kerja pembangkit listik tenaga panas bumi secara singkat adalah sebagai
berikut :
a. Uap dari sumur produksi mula-mula dialirkan ke steam receiving header
(berfungsi menampung uap panas bumi). Pada steam receiving terdapat Vent
structure (katup  pelepas uap) yang berfungsi menjaga tekanan pasokan uap ke
pembangkit bila terjadi  perubahan pasokan dari sumur uap atau pembebanan dari
pembangkit.
b. Karena uap panas bumi dari sumur uap tidak murni uap maka uap kemudian
disalurkan ke separator yang berfungsi memisahkan partikel padat yang terbawa
bersama uap.
c. Dari separator, masuk ke deminister. (berfungsi memisahkan butiran air dari uap
panas bumi, untuk menghindari terjadinya vibrasi, erosi, dan pembentukan kerak
pada sudu dan nozzle turbine).
d. Uap yang sudah bersih dialirkan menuju turbine melalui main steam valve.
e. Uap akan menggerakan turbin dan memutar generator dengan kecepatan 3000
rpm. keluaran generator berupa energi listrik dengan arus 3 phasa, frekuensi 50 Hz,
dan tegangan 11,8 kV.
f. Uap bekas memutar turbin dikondensasikan di dalam kondenser. Proses
kondensasi terjadi akibat penyerapan panas oleh air pendingin yang diinjeksikan
lewat spray-nozzle. level air kondenser dijaga dalam kondisi normal oleh cooling
water pump, lalu didinginkan di cooling tower sebelum disirkulasi kembali.
g. kelebihan air kondeser akan diinjeksikan kembali (reinjeksi) ke dalam reservoir
melalui injection well. Reinjeksi dilakukan untuk mengurangi pengaruh
pencemaran lingkungan, mengurangi ground subsidence, menjaga tekanan, serta
recharge water  bagi reservoir.
 PENGOPERASIAN PLTP

1. Pada prinsipnya PLTP merupakan Pembangkit listrik tenaga uap seperti


pada umumnya. Hanya untuk PLTP ini uap yang digunakan bukan berasal
dari boiler tetapi uap berasal dari dapur di dalam perut bumi.
2. Secara sederhana cara kerja PLTP dapat digambarkan sebagai berikut
3. Air disuntikan kedalam perut bumi dimana terdapat sumber panas alami
melalui injektor.
4. Air akan mengalami pemanasan dan menjadi uap bertekanan dan keluar
melalui sumur produksi.
5. Uap yang keluar masih mengandung air sehingga harus dilakukan
pemisahan antara uap dan air pada separator.
6. Dari sini uap kering akan menuju turbin dan selanjutnya menjalankan
generator untuk digunakan sebagai pembangkit listrik, sedangkan airnya
akan menuju kembali kedalam injektor.
7. Setelah uap menyelesaikan tugasnya menggerakan turbin maka akan menuju
kondensor untuk dijadikan air kembali. Air dari kondensor akan didinginkan
pada tangki pendingin melalui sistim pendinginan udara untuk selanjutnya
air dapat di injeksikan kembali pada sumur injeksi.
 GANGGUAN YANG TERDAPAT PADA PLTP

Salah satu kendala yang banyak dihadapi dalam pengembangan energi panas bumi
saat ini adalah letaknya yang terisolir jauh dari beban, sehingga menyebabkan
tingkat keekonomianya kurang menarik.

Biaya pengembangan PLTP sangatlah bergantung pada spesifikasi lokasi,


karakteristik sumber daya, dan parameter pasar. Data-data rinci yang berkaitan
dengan parameter tersebut sangat sulit didapatkan. Dalam kajian ini digunakan
studi literatur dari berbagai sumber sehingga hasil yang didapat bukan merupakan
nilai eksak yang menyatakan biaya pembangkitan PLTP skala kecil.

Panas bumi memiliki potensi yang besar untuk dimanfaatkan sebagai sumber
energi untuk memenuhi kebutuhan energi kita yang semakin berkembang. Sebagai
sumber energi yang berasal dari dalam bumi dan sebagai sebuah teknologi, panas
bumi memiliki sejumlah resiko dan dampak pada setiap tahap pemanfaatannya.
Walaupun demikian, resiko-resiko ini dapat diidentifikasi, dipelajari dan
diantisipasi pada tahap sedini mungkin untuk menghindari terjadinya bencana.

1. Tidak tersedianya infrastruktur, terutama jalan di sekitar lokasi


pengembangan panas bumi. Kondisi ini akan menyita waktu yang lama
karena sebelum pembangunan proyek dimulai harus menunggu proses
pembebasan lahan dan pembangunan infrastruktur.
2. Meskipun Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 32
Tahun 2009 telah menetapkan harga patokan listrik panas bumi dapat
mencapai US$ cents 9,70 per kWh, PLN sebagai pembeli tunggal
(monopsoni) tidak tertarik untuk membeli listrik panas bumi (geothermal
based energy) dengan alasan harganya lebih mahal dari biaya pokok
produksi (BPP) listrik batubara (coal based energy).
3. Sebelum memulai investasi, berbagai macam perizinan yang harus
ditempuh, proses pembebasan lahan yang berliku, dan banyaknya peraturan
daerah yang sering menghambat investasi menjadi hal yang menjadi
kendala.

 Kelebihan Energi Geothermal (Panas Bumi)

a) Panas bumi (geothermal energy) merupakan salah satu sumber energi paling
bersih. Jauh lebih bersih dari sumber energi fosil yang menimpulkan polusi
atau emisi gas rumah kaca.
b) Geothermal merupakan jenis energi terbarukan yang relatif tidak akan habis.
Sumber energi ini terus-menerus aktif akibat peluruhan radioaktif  mineral.
c) Energi Geothermal ramah lingkungan yang tidak menyebabkan pencemaran
(baik pencemaran udara, pencemaran suara, serta tidak menghasilkan emisi
karbon dan tidak menghasilkan gas, cairan, maupun meterial beracun
lainnya).
d) Panas bumi (geothermal energy), dibandingkan dengan energi alternatif
lainnya seperti tenaga surya dan angin, bersifat konstan sepanjang musim.
Di samping itu energi listrik yang dihasilkan dari geothermal tidak
memerlukan solusi penyimpanan energi (energy storage) karena dapat
dihasilkan sepanjang waktu.
e) Pembangunan PLTP dilokasi terpencil bisa miningkatkan standar kualitas
hidup dengan cara membawa listrik ke orang yang bertempat tinggal  jauh
dari sentra populasi listrik.
f) Mengurangi pengeluaran Uang tidak perlu dikeluarkan untuk mengimpor
bahan bakar untuk PLTP, selalu terdapat dimana pembangkit itu berada.

 Kekurangan Energi Geothermal (Panas Bumi)

a) Biaya modal yang tinggi. Pembangunan pembangkit listrik geothermal


memerlukan biaya yang besar terutama pada eksploitasi dan pengeboran.

b) Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar


lempeng tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia
di dekat permukaan.

c) Pembangunan pembangkit listrik geothermal diduga dapat mempengaruhi


kestabilan tanah di area sekitarnya.

d) Penurunan stabilitas tanah yang akan berakibat pada bahaya erosi dan akan
mempengaruhi pada kegiatan operasional

e) Menyusut dan menurunnya debit maupun kualitas sumber mata air tanah
maupun danau-danau di sekitar area pembangunan yang akan menyebabkan
gangguan pada kehidupan biota perairan dan menurunkan kemampuan tanah
untuk menahan air.
BAB III
PENUTUP
 KESIMPULAN
Pembangkit listrik tenaga geothermal merupakan salah satu pembangkit

listrik yang menggunakan energi terbarukan (energi geothermal merupakan salah

satu energi terbarukan yang dapat menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang

besar). Selain itu pembangkit  listrik ini ramah lingkungan karena tidak

menggunakan energi fosil sebagai sumber energinya. Sehingga pembangkit ini

tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca, energi geothermal juga merupakan

energi yang tidak akan habis dan bisa didaur ulang.

Permasalahan yang dihadapi pembangkit listrik ini ialah besarnya dana yang
dibutuhkan untuk membangun pembangkit disekitar sumber geothermal. Dan juga
perlu waktu yang relatif lama untuk mengeksplorasi dan eksploitasi sumber
geothermal itu sendiri, serta penggunaan teknologinya harus tepat karena
menyangkut efesiensi energi listrik yang dihasilkan.

Namun, banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari pembangkit listrik


tenaga geothermal. Pada sektor lingkungan, lingkungan disekitar pembangkit tidak
akan tercemar karena limbah yang dihasilkan berupaair. Pada sektor ekonomi,
penggunaan energi geothermal akan menghemat anggaran negara untuk import
minyak. Pada sektor energi, penggunaan energi geothermal mampu mengurangi
krisis energy. Pada energi listrik, energi listrik yang dihasilkan oleh energi
geothermal sekitar 1.197 MW.
 SARAN
Penggunaan energi geothermal patut dicoba karena merupakan energi yang
ramah lingkungan dan merupakan sumber energi yang tidak akan habis serta dapat
di daur ulang. Sosialisasi dan dukungan perlu dilakukan pemerintah agar semua
masyarakat tahu akan manfaat energi geothermal dan diharapkan mampu
mengembangkan serta memanfaatkan teknologi ini.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/5477817/Pembangkit_Listrik_Tenaga_Panas_Bumi

https://www.academia.edu/36440972/MAKALAH_PEMBANGKIT_LISTRIK_T
ENAGA_PANAS_BUMI_GEOTHERMAL_OLEH_AEJELINA_EL_GAZALY_
1720952004_PASCASARJANA_TEKNIK_ELEKTRO_UNIVERSITAS_ANDA
LAS_PADANG_2018

https://www.academia.edu/8479474/05._TEKNOLOGI_OPERASI_PLTP

https://incrediblemasterr.blogspot.com/2016/10/makalah-pembangkit-listrik-
tenaga-panas.html

https://incrediblemasterr.blogspot.com/2016/10/makalah-pembangkit-listrik-
tenaga-panas.html

file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/05._TEKNOLOGI_OPERASI_PLTP
%20(1).pdf

file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/modul_pelatihan_panas_bumi_untuk_o
rganisasi_masyarakat_sipil.pdf
file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/2020_03_05%2015.25%20Office
%20Lens.pdf

Anda mungkin juga menyukai