LISTRIK
“Motor DC Shunt”
DISUSUN OLEH :
SATRIA BUANA PUTRA
18063014
B. TEORI
Motor DC Shunt adalah motor yangkumparanmedan pada stator
dihubungkansecaraparaleldengankumparanjangkar pada rotornya.Kecepatan motor
dapatdikontrol di ataskecepatandasar. Kecepatan motor
akanmenjadiberbandingterbalikdenganarusmedan. Iniberarti motor DC Shunt
berputarcepatdenganarusmedanrendah dan berputarlambatsaatarusmedanditambah. Motor
DC Shunt dapatmelaju pada kecepatantinggijikaaruskumparanmedanhilang.
Karakteristikkecepatan pada arusjangkar :
1. Pada kondisitanpabeban, arusjangkarsangatkecilsehinggadiasumsikan 0,
Vt
sehinggadapatditentukandengan :n0= t , ketikaefekreaksijangkardiabaikanmaka∅
Ca ∅
akan tetap konstan. Sebaliknya, ketika efek reaksi jangkar tidak diabaikan akan
menyebabkan poses demagnetisasi dimana fluks akan menurun seiring dengan
bertambahnya arus medan magnet. Sehingga kecepatannya
akanlebihtinggidibandingkandengankecepatanketikaefekreaksijangkardiabaikan.
2. Pada kondisiberbeban, nilaikecepatannyaakantetapkonstankarenaarusmedan magnet
awalnyasangatkecilsehingganilainyadapatdiabaikansedangkanhubunganantara torsi
motor terhadaparusjangkaryaitu :T =C a ∅ I a
C. PERALATAN
1. M = Mesin DC MV 120
2. G = Torsi meter listrik MV 100
3. TG = Tachometer generator MV 153
4. Rmy = Shunt Rheostat TS 500/400
5. RB = Resistor beban TB 40
6. IB = Atmeter 12 A
7. Im = Ammeter 1A
8. V = Voltmeter 300 V
9. Po = Wattmeter (Yokogawa)
10. S = Switch TO 30
D. PROSEDUR
1. Merangkai dan menjalankanmesin
1. Hubungkan torsi meter sebagai generator dan mesin DC MV 120 sebagai motor
sesuaidengan diagram rangkaian.
2. Catatspesifikasi generator DC sepertiditunjukkan pada rating plate. Rating
initidakbolehdilampauiselamapercobaanberlangsung.
3. Dosenatauteknisimencekrangkaianpercobaan.
4. Cek switch S pada posisi OFF, starter Rs pada
posisistartsehinggasemuatahananterhubung.
5. Hidupkan switch tegangan DC variabel dan konstan. Naikkantegangan DC
variabel DC ke 220 V.
6. Atur shunt rheostat Rmy pada
posisimaksimumsehinggadidapatkanaruspenguatanmaksimum (Ifm).
7. Matikan starter Rs secaraperlahan dan amatibahwakecepatan motor
semakinmeningkat. Ketika starter sudahsepenuhnya OFF, kecepatanputaran motor
telahmencapai 1200 rpm.
E. DIAGRAM RANGKAIAN
Rs
L
M R
MV 100 Rpm
F2
A2 A
A IL A
A2 Ifm
Ifg
F2
G TG M
F1 A1
A1
F1
V P
S V Rmy
220 V = 0 – 220 V =
TF 123
Ra
KarakteristikBerbeban:
V = f( I L), If = konstan (mis: 0.4 A), V = konstan (mis: 220 V), variasikan nilai I L.
Vt Pengukuran Perhitungan
(Volt) I L(A) Pin Vout T n Pin Pout Ƞ (%)
(Watt) (Volt) (Nm) (rpm) (Watt) (Watt
)
220
220
220
220
220
G. TUGAS
1. Hitungefisiensi motor pada percobaan 2dalamperhitungan:Pin = (IL + Im) . V ;Pout =
2π .n
T.W=T.
60
2. Gambar grafik ƞ = f (Pout) untukpengukuranpercobaan 2 (Pout sebagai axis).
3. Gambar grafik T = f(n) pada percobaan 2 dengan n sebagaiaxisnya.
4. Gambar grafik n = f(Im) untukpercobaan 3.
5. Kenapakecepatan motor DC shunt menurundenganbertambahnyabeban ?