Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN AWAL Ke-5 PRAKTIKUM MESIN-MESIN

LISTRIK
“Motor DC Shunt”

DISUSUN OLEH :
SATRIA BUANA PUTRA
18063014

DOSEN PEMBIMBING : Dr. Hansi Efendi S.T., M.Kom.

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Jurusan : Teknik Mata Kuliah :PraktekMesin- Mesinlistrik
Waktu : 07.00-10.30 Topik :Motor DC
Kode : ELO1.61.4202 Judul :Motor DC Shunt
A. TUJUAN
Mengukur dan menganalisiskarakteristik motor DC shunt dalamkeadaantanpabeban
dan keadaanberbeban.

B. TEORI
Motor DC Shunt adalah motor yangkumparanmedan pada stator
dihubungkansecaraparaleldengankumparanjangkar pada rotornya.Kecepatan motor
dapatdikontrol di ataskecepatandasar. Kecepatan motor
akanmenjadiberbandingterbalikdenganarusmedan. Iniberarti motor DC Shunt
berputarcepatdenganarusmedanrendah dan berputarlambatsaatarusmedanditambah. Motor
DC Shunt dapatmelaju pada kecepatantinggijikaaruskumparanmedanhilang.
Karakteristikkecepatan pada arusjangkar :
1. Pada kondisitanpabeban, arusjangkarsangatkecilsehinggadiasumsikan 0,
Vt
sehinggadapatditentukandengan :n0= t , ketikaefekreaksijangkardiabaikanmaka∅
Ca ∅
akan tetap konstan. Sebaliknya, ketika efek reaksi jangkar tidak diabaikan akan
menyebabkan poses demagnetisasi dimana fluks akan menurun seiring dengan
bertambahnya arus medan magnet. Sehingga kecepatannya
akanlebihtinggidibandingkandengankecepatanketikaefekreaksijangkardiabaikan.
2. Pada kondisiberbeban, nilaikecepatannyaakantetapkonstankarenaarusmedan magnet
awalnyasangatkecilsehingganilainyadapatdiabaikansedangkanhubunganantara torsi
motor terhadaparusjangkaryaitu :T =C a ∅ I a

C. PERALATAN
1. M = Mesin DC MV 120
2. G = Torsi meter listrik MV 100
3. TG = Tachometer generator MV 153
4. Rmy = Shunt Rheostat TS 500/400
5. RB = Resistor beban TB 40
6. IB = Atmeter 12 A
7. Im = Ammeter 1A
8. V = Voltmeter 300 V
9. Po = Wattmeter (Yokogawa)
10. S = Switch TO 30

D. PROSEDUR
1. Merangkai dan menjalankanmesin
1. Hubungkan torsi meter sebagai generator dan mesin DC MV 120 sebagai motor
sesuaidengan diagram rangkaian.
2. Catatspesifikasi generator DC sepertiditunjukkan pada rating plate. Rating
initidakbolehdilampauiselamapercobaanberlangsung.
3. Dosenatauteknisimencekrangkaianpercobaan.
4. Cek switch S pada posisi OFF, starter Rs pada
posisistartsehinggasemuatahananterhubung.
5. Hidupkan switch tegangan DC variabel dan konstan. Naikkantegangan DC
variabel DC ke 220 V.
6. Atur shunt rheostat Rmy pada
posisimaksimumsehinggadidapatkanaruspenguatanmaksimum (Ifm).
7. Matikan starter Rs secaraperlahan dan amatibahwakecepatan motor
semakinmeningkat. Ketika starter sudahsepenuhnya OFF, kecepatanputaran motor
telahmencapai 1200 rpm.

2. Pengukurankarakteristikefisiensiƞ=f (Pout ) dan karakteristik torsi T = f(n)


pada percobaanini yang akandiobservasiadalahpengaruhperubahanarusbeban (IL)
terhadapdaya Torsi motor (T) dan kecepatanputaran motor (n). Selainitu,
mahasiswajuga dituntutuntukmenganalisiskarakteristik torsi (T)
sebagaifungsikecepatan (n) dan karakteristikefisiensi (ƞ) sebagaifungsidaya output
Pout.
1. Hidupkan switch tegangan DC konstan dan atur shunt rheostat torsi pada sisi
generator sehinggaarusmedan (Ifg) yang tercatatmencapai 0,4 Ampere.
2. Cek switch S pada posisi OFF, hidupkan starter Rs.
3. Hidupkan switch tegangan DC variabel dan aturnialinyasebesar 220 Volt.
4. Atur shunt rheostat Rmy pada
posisimaksimumsehinggadidapatkanaruspenguatanmaksimum pada sisi motor
(Ifm max).
5. Posisikanbeban RL berada pada kondisiarusbeban minimum. Laluhubungkan
switch S keposisi on.
6. Naikkannilairesistirbeban (RL) sehinggadidapatkannilaiarusbeban (IL) yang
bervariasisesuaidengannilai yang tertera pada tabel.
7. Lakukanpengukurannilaikecepatanmputarn motor (n), daya yang dikonsumsi oleh
motor (Pin), daya output generator (Pout) dan torsi (T).
8. Perludiingatbahwaselamapercobaniniberlangsungnilaitegangan DC variabel,
aruspenguatanmedan pada motor (Ifm), dan aruspenguatanmedan pada generator
(Ifg) harusselaukonstan.
9. Perhatikanhasil yang didapatkan pada saatpengukuran. Analisa
pengaruhpenambahanarusbeban (IL) terhadapkecepatanputaran motor (n).

3. Kontrolkecepatan motor DC Shunt denganpenguatan Shunt Rheostat (Rmy)


1. Selanjutnyaarusbeban Ra sehinggadidapatkannilai Torsi sebesar 4 Nm,
nilaiiniharusdijagakonstanselamapengukuran.
2. VariasikannilaiIfm, sesuaidengannilai yang tertera pada tabeldengancaramengatur
shunt rheostat Rmy.
3. Lakukanpengukurannilaiarusmengalir pada beban (IL) dan kecepataputaran motor
(n) untuksetiapkenaikan step Ifm. Dan masukkansemuanilai yang
didapatkankedalamtabeltersebut.
4. Lakukanperhitungan Pin, Pout dan ƞ denganpersamaanberikut:
Pin = (IL + Im) . V
2π .n
Pout = T . W = T .
60
Pout
Ƞ= × 100%
Pin
4. Penutup
1. Setiapselesaimelaksanakanpraktikum, kembalikansemuaperalatan yang
digunakankedalam toolbox, mintateknisiuntukmemeriksakelengkapanperalatan.
2. Buatlahlaporanharianberdasarkan data-data yang didapatkanselamapraktikum.
3. Bersihkan workshop dan rapikankembalimeja dan kursi.

E. DIAGRAM RANGKAIAN

Rs
L

M R

MV 100 Rpm
F2
A2 A
A IL A
A2 Ifm
Ifg
F2

G TG M
F1 A1
A1
F1

V P

S V Rmy

220 V = 0 – 220 V =

TF 123
Ra

F. DATA TABEL PERCOBAAN

KarakteristikBerbeban:

V = f( I L), If = konstan (mis: 0.4 A), V = konstan (mis: 220 V), variasikan nilai I L.
Vt Pengukuran Perhitungan
(Volt) I L(A) Pin Vout T n Pin Pout Ƞ (%)
(Watt) (Volt) (Nm) (rpm) (Watt) (Watt
)
220
220
220
220
220

n = f(Ifm) ,V =konstan (mis:220 V), T = Konstan 4 Nm


Pengukuran Perhitungan
Ifm (A) I L (A) n (rpm) Pin Pin Pout Ƞ (%)
(Watt) (Watt) (Watt)
0,5
0,4
0,3

G. TUGAS
1. Hitungefisiensi motor pada percobaan 2dalamperhitungan:Pin = (IL + Im) . V ;Pout =
2π .n
T.W=T.
60
2. Gambar grafik ƞ = f (Pout) untukpengukuranpercobaan 2 (Pout sebagai axis).
3. Gambar grafik T = f(n) pada percobaan 2 dengan n sebagaiaxisnya.
4. Gambar grafik n = f(Im) untukpercobaan 3.
5. Kenapakecepatan motor DC shunt menurundenganbertambahnyabeban ?

Anda mungkin juga menyukai