Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN 4

PRATIKUM MESIN – MESIN LISTRIK

Dosen Pembimbing

Dr. Hansi Effendi, S.T., M.kom.

Disusun Oleh

SATRIA BUANA PUTRA (18063014)

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Jurusan : Teknik Elektro Mata Kuliah : Pratikum Mesin-Mesin Listrik
Waktu : Senin 07:00 – 10:30 Topik : Motor DC
Kode : Judul : Motor DC PenguatTerpisah

A. TUJUAN

Mengukur dan menganalisiskarakteristik motor DC penguatterpisah pada


saattanpabeban dan keadaanberbeban

B. TEORI

Pada motor DC penguatterpisah supply arus pada medanberbedadengansuplayarus


pada jangkar. Makabesarnyaaruspenguatan pada motor DC inidapatdubah-
ubahtanpamempengaruhitegangansuplaynya. Pada motor DC iniberlakupersamaan:
Vt = Ea + Ia . Ra
2π n
Ea = Ca ɸ =¿ Ca ɸ n
60
Vt−IaRa
N=
Caɸ
T = Ca . ɸ. Ia
Pin = Vf . If + Vc .Ia
2π n
Pout = T . W = T.
60
Pout
ɳ= x 100%
Pin
Dimana :
Vf = TeganganEksitasi (Volt)
If = Arus Medan (Ampere)
Ia = ArusJangkar (Ampere)
N = Kecepatan Rotor (rpm)
T = Torsi (Nm)
Pin = Daya Input (Watt)
Pout = DayaOutput (Watt)
ɳ = Efisiensi (%)
Dapatdisimpulkanbahwadaripersamaanmenghitungkecepatan rotor
dapatdinyatakankecepatansuatu motor DC dapatdirubahdenganmengaturfluks/kutub
(kontrolfluksi), tegangan yang masuk (kontroltegangan), tahanan Ra darijangkar (control
tahanan).
Dari ketiga system pengaturandiatasuntukmengaturkecepatan motor DC yang
lebihmudahadalahdenganpengaturanfluksi,
halinidisebabkankarenavariasidariarusmedandapatdibuatdalambesaran yang relative kecil dan
hampirtidakmenimbulkankerugianpanassertadapatmenghasilkanvariasikecepatan yang
cukupbesar. Kelemahanpengaturnadenganfluksiyaitu pada If minimal dimanakecepatanputar
rotor relative tinggi dan iniharusdisesuaikan agar
gayasentrifugalmaksimumtidaksampaimerusak motor.

C. PERALATAN
G = Torsi meter listrik MV100
M = Mesin DC MV 120
TG = Tachometer generator MV 153
Rmy = Shunt rheostat TS 500/440
Rb = Resistor beban TB 40
Ib = Ammeter 12 A (GoerzElektro Type 324764)
Im = Ammeter 1 A (AAM 401)
V = Voltemeter 300 V
S = Switch TO 30
D. PROSEDUR
1. Merangkai dan menjalankanmesin
a. Hubungkan torsi meter MV 100 sebagai generator dan mesin DC MV 120
sebagai motor sesuaidengan diagram rangkaian.
b. Catatspesifikasi motor DC sepertiditunjukkan pada rating plate. Rating
initidakbolehdilampauiselamapercobaanberlangsung.
c. Dosenatauteknisimengecekrangkaianpercobaan.
d. Hidupkan switch tegangan DC konstan dan atur shunt rheostat
Rmysehinggadicapaiaruspenguatanmaksimum pada sisi motor (Ifm).
e. Hidupkan switch tegangan DC variable dan
naikkantegangannyaperlahansehingga 220 Volt. Mesinlaluakanhidup dan
berputarsampaimencapai 1400 rpm.
Mesinseharusnyaberputarsesuaidenganarahpanah. (catatan
:kecepatanmesinharusdisesuaikandenganbatasmaksimum yang tertera pada
rating plate.)
2. Pengukurankarakteristiktanpabeban n = f(V)
a. Hidupkan switch tegangan DC konstan .
b. Atur shunt rheostat Rmy pada posisitercapainyaaruspenguatanmaksimum pada
sisi motor (Ifm max).
perludiingatbahwanilaiIfmharusselalukonstanselamapercobaaniniberlangsung
c. Hidupkan switch tegangan DC variable dan variasikannilainyadarinolhingga
220 Volt sesuaidengan yang tertera pada table 6.1. Ukurkecepatan motor pada
masing-masingnilaitegangan. Selnjutnyalakukanpengukuran yang sama pada
saattegangan variable divariasikandarinilai 200 Volt hingga nol. Amati
bahwaperubahannilaiteganganakanmempengaruhikecepatan motor.
d. Perhatikanhasil yang didapat pada saatpengukuran. Analisa
pengaruhpenambahansertapenurunanteganganterhadapkecepatanputaran motor
(n).
3. Pengukurankarakterisikberbeban
3.1 Pengaruhperubahanarusbeban (IL) terhadapkecepatan motor (n),
n=f(IL)

Pada percobaaninimahasiswadituntutuntukmenganalisaperubahanarusbeban (IL)


terhadapkecepatanputaran motor (n) dan torsi ketikasuplaitegangan pada terminal
motor (V) dan arus yang mengalir pada kumparanmedan motor (Ifm) konstan.

a. Hidupkan switch tegangan DC konstan dan atur shunt rheostat torsi pada sisi
generator sehinggaaruspenguatannya (Ifg) mencapai 0.4 ampere.
b. Atur shunt rheostat Rmy pada
posisitercapainyaarusmedanpenguatanmaksimum pada sisi motor (Ifm max).
c. Hidupkan switch tegangan DC variable dan aturnilainyasebesar 220 Volt.
d. Atur resistor beban (RL) kebeban minimum. Hidupkan switch S. Naikkannilai
resistor beban (RL) sehinggadidapatkannilaiarusbeban (IL) yang
bervariasisesuaidengannilai yang tertera pada table 6.2.
e. Lakukanpengukurannilaikecepatanputaran motor (n), daya yang dikosumsi
oleh motor (Pin), daya output generator (Pout) dan torsi (T).
f. Perludiingatbahwaselamapercobaaniniberlangsungnilaitegangan DC variable,
arusmedan pada motor (Imf), arusmedan pada sisi generator (Ifg)
harustetapkonstan.
g. Perhatikanhasil yang didapatkan pada saatpngukuran. Analisa
pengaruhpnambahanarusbeban (IL) terhadapkecepatanputaran motor (n) dan
torsi (T).
h. Lakukanperhitunganefisiensi.
3.2 Pengaruhperubahanarusmedan pada motor (Ifm) terhadapkecepatan
motor (n), n=f(Ifm)

Pada percobaanini, mahasiswadituntutuntukmenganalisaperubahanarusmedan


(Ifm) yang mengalir pada kumparanmedan motor terhadapkecepatan motor (n)
dan Torsi (T) ketikategangan pada terminal motor dan arus yang mengalir pada
bebandiaturkonstann

a. Dari
langkahpercobaansebelumnyadilanjutkandenganpengaturannilaiarusbeban (IL)
sebesar 3 A dan arusmedan (Ifm) divariasikansesuaidengannilai yang tertera
pada table 6.3 dengancaramengatur shunt rheostat Rmy.
b. Lakukanpengukurannilaikecepatanputaran motor (n), daya yang dikosumsi
oleh motor (Pin) dan Torsi (T).
c. Perludiingatbahwaselamapercobaaniniberlangsungnilaitegangan DC variable
dan arusbeban (IL) harustetapkonstan.
d. Perhatikanhasil yang didapatkan pada saatpengukuran. Analisa
pengaruhpenguranganarusmedan (Ifm) terhadapkecepatanputaran motor (n).

4. Penutup
a. Setiapselesaimelaksanakanpratikum, kembalikansemuaperalatan yang
digunakankedalam toolbox,
mintateknisiuntukmemeriksakelengkapanperalatan.
b. Buatlahlaporanharianberdasarkan data-data yang didapatselamapratikum.
c. Bersihkan workshop dan rapikankembalimeja dan kursi.

E. DIAGRAM RANGKAIAN

MV 100 Rpm

F2
A2 A
A IL A
A2 Ifm
F2 Ifg

G TG M
F1 A1
V A1
F1

S Rmy

220 V = 0 – 220 V =

TF 123
Ra

F. DATA TABEL PERCOBAAN

Karakteristik Tanpa Beban :

n = f(v) , Ifm = 0,5 A

Penambahan tegangan Pengurangan tegangan


V (Volt) n (rpm) V (Volt) n (rpm)
0 0 220 1150
40 100 200 1000
50 190 175 900
75 300 150 720
100 450 125 600
125 600 100 480
150 710 75 300
175 860 50 190
200 1020 40 100
220 1150 0 0

n = f(Ifm) , V = 125 Volt

Penambahan n Pengurangan n
Ifm (Ampere) N (rpm) Ifm (Ampere) N (rpm)
0,2 900 0,48 590
0,3 710 0,4 605
0,4 610 0,3 695
0,48 590 0,2 880

Karakteristik Berbeban :
n = f( I L) , V = 220 Volt, Ifmax A , Ifg = 0,4 A , Ifm = 0,5 A

I L (A) Pengukuran Perhitungan


n (rpm) Pin (Watt) T (Nm) Pout Ƞ (%)
0,5 1100 300 1,5 172,99 57,66
1,0 1100 360 1,5 172,99 48,05
1,5 1110 430 2 232,36 54,03
2,0 1120 520 2,5 293,05 56,35
2,5 1130 580 2,8 236,54 40,78
3,0 1130 670 3,4 402,118 60,01
3,5 1130 720 3,6 425,772 59,13
4,0 1130 800 4,1 484,907 60,61
4,5 1100 890 4,7 541,111 60,79
5,0 1100 970 5,3 610,189 62,9

n = f( I fm) , V = 220 Volt , I L = 3 A , I fg= 0,4 A


Ifm (A) Pengukuran Perhitungan
n (rpm) Pin (Watt) T (Nm) Pout (Watt) ƞ(%)
0,5 1180 660 3,3 407,55 61,75
0,45 1200 665 3,3 376,8 56,66
0,4 1250 690 3,3 431,739 62,57
0,35 1300 710 3,3 448,998 63,23
0,3 1390 755 ,3 494,632 65,51

Anda mungkin juga menyukai