Anda di halaman 1dari 73

LISTRIK AUTOMOTIF & AC

SISTEM PENGAPIAN

Step 3 Pengapian Elektronik

Masalah pada Sistem Pengapian Konvensional


Kelemahan utama terdapat pada kontak pemutus.
Pada motor yang mempunyai silinder banyak dan berputar cepat maka frekuensi
pemutusan kontak pemutus tinggi.

Perbandingan motor 4 langkah silinder dengan 6 silinder pada putaran motor 5000
rpm.

N 5000
Jumlah pengapian  x  x 3  7500 / menit Jumlah pengapian  15.000 x menit
2 2
60
60 Waktu pengapian   0,004 det ik
Waktu pengapian   0,008 det ik 15000
7500
Waktu penutupan  50% x 0,004  0,002 det ik
Waktu penutupan  50 % x 0,008  0,004 det ik

Frekuensi pemutusan kontak pemutus tinggi 


waktu penutupan pendek  arus primer tidak
mencapai maxsimal, kemampuan pengapian kurang,
masalah terjadi khususnya pada motor bersilinder
banyak.

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

LISTRIK AUTOMOTIF & AC Ulrich / Mardji 01.01.’00 Halaman :

Nama : 1-6
4 5 b e 8 c 4 7
f 3 2 8 7 8 2 8
9 2 d 9 2 f 2 3
Grafik kemampuan pengapian

Daerah yang pasti bisa meloncatkan bunga api

U : Tegangan cadangan minimum


Uz : Tegangan pengapian minimal

AU
Tegangan

AZ

Jumlah pengapian
Pada motor 3 silinder mempunyai jumlah putaran 6000 permenit dilihat dalam grafik
pa-da kondisi ini bunga api masih meloncat dengan sempurna ( 9000 pengapian /
menit ).

Kebalikannya untuk motor 8 silinder yang berputar 6000 rpm : tidak dapat
meloncatkan bunga api dengan baik (24000 pengapian / menit ).

Kesimpulan

Pada jumlah pengapian 12000/menit : merupakan batas


peralihan kemampuan dari pengapian konvensional.

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

LISTRIK AUTOMOTIF & AC Ulrich / Mardji 01.01.’00 Halaman :

Nama : 2-6
4 5 b e 8 c 4 7
f 3 2 8 7 8 2 8
9 2 d 9 2 f 2 3
Untuk memperbesar daya pengapian pada silinder, banyak dapat digunakan sistem
pengapian ganda.
Sistem pengapian ganda terdiri dari :

Dua kontak pemutus,dua koil dan dua jari-jari rotor

Dengan pengapian ganda untuk motor 6 silinder mempunyai sudut dwell sama
dengan motor 3 silinder pengapian tunggal.

Sudut dwell 2 kali lipat dibanding pengapian tunggal (1 koil, 1 kontak pemutus)
Kemampuan pengapian lebih kuat

Kelemahan :
 Sistem ini perlu disinkronisasikan
 Pada interval waktu yang pendek, kontak pemutus perlu distel kembali

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

LISTRIK AUTOMOTIF & AC Ulrich / Mardji 01.01.’00 Halaman :

Nama : 3-6
4 5 b e 8 c 4 7
f 3 2 8 7 8 2 8
9 2 d 9 2 f 2 3
Pengapian dengan kontak pemutus dobel
Pada sistem ini hanya menggunakan satu koil pengapian

Diagram pengapian
Sudut buka 70, sudut dwell 50/tiap kontak pemutus
1
50o 50o

4 5

Kontak platina
Kontak pemutus I
60o membuka
60o
o
50
60o 60o
Kontak pemutus II 50o
60o 60o Ada percikan
bunga api di

2 koil
3

50o
50o

Sudut dwell 500  kemampuan pengapian baik

 sudut dwell lebih besar daripada kontak

pemutus tunggal.

Kelemahan :
 Pada sistem ini perlu disinkronisasikan karena sensitif terhadap perubahan
kontak pemutus.

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

LISTRIK AUTOMOTIF & AC Ulrich / Mardji 01.01.’00 Halaman :

Nama : 4-6
4 5 b e 8 c 4 7
f 3 2 8 7 8 2 8
9 2 d 9 2 f 2 3
Masalah kontak pemutus
a) Sudut dwell --- saat pengapian tidak stabil

Tumit ebonit aus berakibat

 Sudut dwell menjadi bertambah besar


 Saat pengapian terlambat
 Kontak pemutus tidak dapat membuka lagi

b) Kontak terjadi erosi api

Arus yang mengalir besar  kemampuan besar  erosi bunga api pada kontak
pemutus besar
Arus kecil  erosi akibat loncatan bunga api kecil  daya pengapian kurang.
Arus primer tidak boleh lebih dari 4 amper.

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

LISTRIK AUTOMOTIF & AC Ulrich / Mardji 01.01.’00 Halaman :

Nama : 5-6
4 5 b e 8 c 4 7
f 3 2 8 7 8 2 8
9 2 d 9 2 f 2 3
Kekuatan pegas

Pegas yang kuat --- Tuas ebonit cepat aus, timbulnya pentolan (prelling) pada
kontak pemutus, bantalan poros distribusi aus
Pegas yang lemah --- Pada putaran tinggi kontak pemutus melayang, tidak bisa
menutup/melekat dengan baik sesuai bentuk nok sehingga akan selalu membuka

Perbandingan kontak pemutus dengan kontrol unit elektronik

Dengan kontrol unit elektronik


 Saat pengapian stabil
 Sudut dwell bisa diatur sampai 80 %

 Transistor mampu dialiri arus yang besar (  8 ampere)  kemampuan tinggi


 Tidak akan terjadi pentalan (prellung)
 Interval perawatan cukup lama

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

LISTRIK AUTOMOTIF & AC Ulrich / Mardji 01.01.’00 Halaman :

Nama : 6-6
4 5 b e 8 c 4 7
f 3 2 8 7 8 2 8
9 2 d 9 2 f 2 3
Halaman:

7
LISTRIK AUTOMOTIF & AC
SISTEM PENGAPIAN

Step 3 Pengapian Elektronik

Pengapian Elektronik dengan Kontak Pemutus (TCI-K)

Pengapian ini biasanya digunakan untuk memodifikasi pengapian konvensional .


Maksudnya disini adalah hanya dengan mengganti koil pengapian dan menambah
kontrol unit elektronik sudah terpasang sistem pengapian elektronik dengan kontak
pemutus.
1 Set kontrol unit elektronik dan koil

Bila koil tetap hanya ditambah dengan


kontrol unit akibat :

Daya pengapian tidak akan berubah

Bila hanya koil yang diganti, akibat :


 Kontak pemutus cepat aus
 Daya menjadi tinggi
 Platina tetap yang lama

Keuntungan :
 Arus primer lebih besar  daya pengapian lebih tinggi
 Kontak pemutus tidak aus lagi  arus pengendali kecil
 Bila kontrol unit rusak  mudah diganti ke pengapian konvensional
Kelemahan :
 Tumit ebonit masih bisa aus  saat pengapian perlu penyetelan ulang (pada
waktu yang cukup lama)
 Pada putaran tinggi  terjadi pentalan yang mempengaruhi kerja kontrol unit
 Kontak pemutus masih sensitif terhadap kotoran

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

LISTRIK OTOMOTIF & AC Junisra 01.01.’00 Halaman :

Nama : 1-5
b f a 6 d a 5 a
9 c 8 7 d 4 2 8
1 8 d 9 7 2 2 f
Konstruksi, skema dan bagian-bagian sistem pengapian

Nama :
busi-busi

Program Studi :
baterai

kontrol unit

LISTRIK OTOMOTIF & AC


tahanan

1
9
b
balast

Junisra
Dikeluarkan oleh :
distributor dengan
kontak pemutus

Tanggal :

01.01.’00

f a 6 d a 5 a

8 d 9 7 2 2 f
c 8 7 d 4 2 8
Kontak pemutus berfungsi memberi informasi pada kontrol unit elektronik dan kontrol unit yang bertugas
memutuskan dan menghubungkan arus primer

2-5
Halaman :
Prinsip Kerja :

Kontak pemutus menutup

Nama :
Program Studi :

LISTRIK OTOMOTIF & AC

1
9
b
Junisra
Dikeluarkan oleh :
I. Arus pengendali  baterai – kunci kontak – tahanan balast 0,4  - T 15 KU – R1 –R2 – terminal 7 – kontak

Tanggal :

01.01.’00

f a 6 d a 5 a

8 d 9 7 2 2 f
c 8 7 d 4 2 8
pemutus – masa . Akibat : TR1’on’  arus pengendali mengalir (E.TR1 – C TR1- R3 –
masa)  TR2 ‘on’
II. Arus primer Tr2 ‘on’  baterai – kunci kontak – R 0,4 – R 0,6 – T 15 koil – T1 – T 16 KU – C TR 2 – T 31 KU
 masa  ada medan magnet pada koil

3-5
Halaman :
Kontak pemutus membuka

Nama :
Program Studi :

LISTRIK OTOMOTIF & AC

1
9
b
Junisra
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Kontak membuka  arus basis Tr1 terputus  Tr1 “OFF”

01.01.’00

f a 6 d a 5 a

8 d 9 7 2 2 f
c 8 7 d 4 2 8
TR 1 OFF  arus kolektor Tr 1 terputusarus basis Tr2 tidak ada Tr2 OFF (kejadian ini cepat)
TR 2 OFF  hilangnya medan magnet yang cepat ini menimbulkan induksi daripada kumparan
sekunder koil pengapian

4-5
Halaman :
Data-data pengapian TCI – k (Silisium)

Nama :
Program Studi :

LISTRIK OTOMOTIF & AC

1
9
b
Junisra
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :

01.01.’00
1 kunci kotak Terminal :

f a 6 d a 5 a

8 d 9 7 2 2 f
c 8 7 d 4 2 8
4 koil 31 : massa
5 kontrol unit/KU 16 : terminal 1 koil
6 Distributor 15 : kunci kotak
7 Stecker diagnosa TD: terminal diagnosa

5-5
Halaman :
7 : sinyal pengendali dari
pick - up
Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

LISTRIK OTOMOTIF & AC Junisra 01.01.’00 Halaman :

Nama : 6-5
b f a 6 d a 5 a
9 c 8 7 d 4 2 8
1 8 d 9 7 2 2 f
Halaman:

7
LISTRIK AUTOMOTIF & AC
SISTEM PENGAPIAN

STEP 3 PENGAPIAN ELEKTRONIK

Macam-macam pengirim sinyal

Meskipun pada TCI –K --- kontak pemutus tidak akan terbakar tetapi ada keausan
yang terjadi pada tumit ebonit dan gangguan-gangguan seperti :
 Kontak pemutus kotor
 Prellung/pentalan
 Dll
Untuk mengatasi hal tersebut dapat digunakan pengirim sinyal sebagai pengganti
kontak pemutus.
Pengirim sinyal induktif di dalam distributor

Keterangan :
1. Bobot sentrifugal
2. Rumah vakum
3. Poros distributor
4. Poros dudukan
5. Stator K
6. Sinyal motor
7. Rotor pembagi arus

Keuntungan :
 Tidak ada keausan pada kontak pemutus
 Saat pengapian perlu distel sekali saja dan kontrol waktu servis
 Tidak ada gangguan karena prellung
 Mudah untuk diperiksa
 Bantalan pada poros distributor tidak aus lagi

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

LISTRIK AUTOMOTIF & AC Ulrich/Mardji 01.01.’00 Halaman :

Nama : 1-6
7 5 8 b 8 c 4 e
c 7 3 c a a f e
4 7 4 1 b a 7 0
Prinsip kerja
1 1

4 2

1 Rotor sinyal 3
2 Kumparan
3 Stator kutub 4
4 Magnet permanen

Induksi terjadi karena :

 Perubahan medan magnet yang terjadi pada inti


 Perubahan medan karena berputarnya rotor
Kalau dilihat dari osiloskop maka bentuk induksi

Kelemahan :

 Karena sinyal yang dikirim masih dalam bentuk arus bolak-balik, maka pada
kontrol unit elektronik masih harus dilengkapi dengan pembentuk sinyal (bb 
segi empat).
 Memberi informasi hanya pada saat pengapian saja.

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

LISTRIK AUTOMOTIF & AC Ulrich/Mardji 01.01.’00 Halaman :

Nama : 2-6
7 5 8 b 8 c 4 e
c 7 3 c a a f e
4 7 4 1 b a 7 0
Pengirim sinyal iduktif pada roda gaya

A = Segmen
1 = Rumah sinyal
2 = Magnet
3 = Kumparan

Pada roda gaya terdapat dua segmen yang dipasang dengan sudut 180 0, akan
memberikan bentuk sinyal t1 dan t2.

Bentuk sinyal

Bentuk sinyal t1 dan t2 akan


menunjukkan posisi poros engkol.

Jumlah periode (d) akan memberikan


data jumlah putaran.

t1 = segmen 1

t2 = segmen 2

Sinyal yang dikirim memberikan 2 data :

 Posisi poros engkol yang tertentu


 Jumlah putaran

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

LISTRIK AUTOMOTIF & AC Ulrich/Mardji 01.01.’00 Halaman :

Nama : 3-6
7 5 8 b 8 c 4 e
c 7 3 c a a f e
4 7 4 1 b a 7 0
Nama :
Garis gaya magnet tegak lurus

Program Studi :
Arah arus
mengalir

Aliran
Data teknik Bahan elektron

LISTRIK AUTOMOTIF & AC


Germanium

Silisium

Ulrich/Mardji
Dikeluarkan oleh :
Simbul Semi konduktor diberi arus  elektron (-) mengalir

Garis gaya tegak lurus  elektron berkumpul ke samping


Apabila pada bagian samping dihubungkan dengan sebuah kawat dan

Tanggal :

01.01.’00

c 7 3 c a a f e
7 5 8 b 8 c 4 e

4 7 4 1 b a 7 0
diukur dengan voltmeter maka terdapat beda potensial

4-6
Halaman :
1. Sudu SUDUT PADA CELAH
2. Plat penghantar Aliran garis gaya magnet lewat
3. Magnet pada sudut tidak terjadi tegangan hall
4. IC hall terbentuk tegangan sinyal
5. Plak penghantar

Celah kosong

Ada aliran garis gaya, pada semi konduktor terjadi


tegangan hall tidak terbentuk tegangan sinyal

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

LISTRIK AUTOMOTIF & AC Ulrich/Mardji 01.01.’00 Halaman :

Nama : 5-6
7 5 8 b 8 c 4 e
c 7 3 c a a f e
4 7 4 1 b a 7 0
Medan Tegangan Sakelar IC Tegangan
Sudut
magnet IB Hall Hall sinyal
Diluar celah Sepanjang Maximum Menghubung Minimum
pelat tegak
lurus
Mendekati Tegak lurus Turun hampir Memutus Mulai naik
celah B2 ( B2 )
Pada celah Pada pelat Minimum Memutus Maximum
lemah
Meninggalkan Sedikit lebih Naik hampir Menghubung Mulai turun
celah kuat B1 (B1)

Keuntungan :
 Sinyal kotak / balok
 Tegangan hall selalu konstan / tidak tergantung Rpm

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

LISTRIK AUTOMOTIF & AC Ulrich/Mardji 01.01.’00 Halaman :

Nama : 6-6
7 5 8 b 8 c 4 e
c 7 3 c a a f e
4 7 4 1 b a 7 0
Halaman:

7
LISTRIK AUTOMOTIF & AC
SISTEM PENGAPIAN

STEP 3 PENGAPIAN ELEKTRONIK

Sistem Pengapian Elektronik tanpa Kontak Pemutus


Rangkaian sistem TCI-I (dengan tahanan ballast)
Keterangan:
1. Penghubung a Kontak
2. Kontrol unit b Pengukur Rpm
3. Tahanan Ballast c Stecker diagnosa
4. Tahanan Ballast d Ke 16 starter
5. Delko + sinyal
6. Koil

Mesin mati:
1. ArusBateraiMasa melalui unit kontrol
2. Terjadi pengaliran arus primer dari bateraikunci kontakkoil T.15T1 koilKU
(T.16)KU (T.31)Massa
Mesin hidup:
Bila rotor sinar berputar maka terjadi sinyal induktif yang akan masuk ke KU. Sinyal
tersebut memberikan informasi agar KU, mulai memutus atau menghubung arus
primer. Akibatnya akan terjadi tegangan induksi

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 1-5


f 7 a 4 d 7 8 8
Nama :
b 5 7 0 b 1 0 3
3 9 8 3 7 2 3 a
Bagian-bagian kontrol unit elektronik

2a. Pembentuk sinyal:


Merubah bentuk sinyal dari arus bolak-balikpulsa berbentuk segi empat

2b. Pengatur dwell


Mengatur lamanya arus primer mengalir sesuai dengan jumlah putaran

3. Stabilitator tegangan
Menstabilkan tegangan agar kerja dari komponen elektronik tidak terpengaruh oleh
kenaikan/penurunan tegangan.

2c. Penguat (Amplifier)


Memperkuat sinyal pengendali sesuai dengan kebutuhan dari rangkaian darlington

2d. Rangkaian Darlington


Menghubung dan memutuskan arus primer

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 2-5


f 7 a 4 d 7 8 8
Nama :
b 5 7 0 b 1 0 3
3 9 8 3 7 2 3 a
Aliran arus pengendali

1. Pengirim sinyal
Sinyal arus dari pembangkit induktif (bentuk BB)

2. Kontrol unit sinyal elektronik


Fungsi: Mengatur dwell dan timing
2a. Pembentuk sinyal
Sinyal tangen (sinyal kotak)Bentuk arus bolak-balik
2b. Pengatur dwell
Mengatur panjang pulsa(rpm tinggi pulsa panjang)
2c. Penguat
Tinggi pulsa diperkuat (Pulsategangan)
2d. Rangkaian Darlington
Memutus/menghubungkan arus primer

3. Koil pengapian
Pembangkit tegangan induksi

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 3-5


f 7 a 4 d 7 8 8
Nama :
b 5 7 0 b 1 0 3
3 9 8 3 7 2 3 a
Kunci kontak “ON”:

Mesin mati 1. BateraiKunci kontakKUmasa (KU siap kerja)


2. BateraiKunci kontakKoil (T.15)Koil (T.1)KUmasa (arus
primer mengalir)
3. KU (T.8H) pick upcoil hall31dmasa

Motor hidup : Pick up membangkitkan sinyal yang terus memberi informasi ke KU


berdasarkan sinyal tersebut KU memutus/ menghubungkan arus primer yang melewati
koil. Dengan demikian akan terjadi tegangan induksi pada koil yang selanjutnya
melewati busi sebagai loncatan bunga api.

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 4-5


f 7 a 4 d 7 8 8
Nama :
b 5 7 0 b 1 0 3
3 9 8 3 7 2 3 a
Salah satu contoh bagian kontrol unit yang digunakan sistem TCI-Hall

Stabilisator A:
Berfungsi untuk menstabilkan tegangan yang masuk ke KU dan tegangan yang masuk
ke Pick up tetap stabil.

Secara prinsip kontrol unit hall sama dengan kontrol unit induktif, tetapi pada kontrol
unit hall lebih sederhana sehingga ada bagian lain yang tidak diperlukan seperti:
pembentuk sinyal dan pengatur dwell, sedang bagian utama masih tetap seperti:
penguat dan darlington.

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 5-5


f 7 a 4 d 7 8 8
Nama :
b 5 7 0 b 1 0 3
3 9 8 3 7 2 3 a
Halaman:

6
LISTRIK AUTOMOTIVE & AC

Fungsi-fungsi tambahan pada kontrol


STEP 3 PENGAPIAN ELEKTRONIK
SISTEM PENGAPIAN

Unit Elektronik

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 1-7


2 4 7 e 0 e 4 2
Nama :
1 a b 2 5 9 a a
5 9 e 5 6 e 9 6
Pengatur sudut dwell

Keterangan:
Tz = Mulai pengapian
TF = lama percikan api
tSO = Akhir percikan bunga api
ts = Arus primer mulai mengalir
Ti = Dwell minimum
Timah = Dwell maximum
Uz = Tegangan pengapian minimum

Kontrol unit meregulasi dwell minimal (Ti):


Terjadi saat putaran rendah agar koil tidak panas (arus primer mengalir tidak terlalu lama)

Kontrol unit meregulasi dwell maksimal (timah):


Terjadi saat putaran mesin tinggi agar daya percikan besi tetap tinggisehingga
pembakaran sempurna

Ti maksimal tidak boleh melampaui T SO, karena TF sudah minimal, sehingga jika TF
diperpendek lagi pembakaran menjadi tidak sempurna (waktu terlalu singkat)

Kesimpulan:
 Pengaturan sudut dwell dipengaruhi oleh putaran
 Regulasi sudut dwell berkisar antara tS sampai dengan tSO ( 18% s/d 80%)

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 2-7


2 4 7 e 0 e 4 2
Nama :
1 a b 2 5 9 a a
5 9 e 5 6 e 9 6
Kurva arus primer dengan pembatas arus

Keterangan:
UKl 1 : Tegangan pada terminal (1) koil
UKL15 : Tegangan pada terminal (15) koil
TS : Arus primer mengalir
UCE sat : Tegangan darlington minimal
UCE pembatas : Tegangan arus pembatas bekerja

Darlington mulai ON dari titik tS tegangan yang diperlukan 1-2 Volt setelah arus yang
mengalir maksimum maka pembatas arus bekerja sehingga tegangan pada darlington naik
supaya arus primer maksimal selalu tetap ( 8A).

Akibatnya:
Tegangan koil turun sehingga koil tidak terlalu panas, panas lebih besar terjadi pada
darlington.

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 3-7


2 4 7 e 0 e 4 2
Nama :
1 a b 2 5 9 a a
5 9 e 5 6 e 9 6
Diagram blok pada kontrol unit
Pada pengirim sinyal hall pulsa yang dikirim berbentuk segi empat, supaya sudut dwell
dapat diregulasi maka sinyal segi empat harus dirubah menjadi sinyal bolak-balik (dengan
dilewatkan rangkaian RC).
Untuk merubah hal tersebut digunakan: pembentuk sinyal
Secara prinsip kerjanya dinyatakan seperti diagram:

Pada saat arus primer mencapai maksimum pengukur arus (3) memberi tahu kepada:
Pengatur sudut dwell (7) : Sehingga waktu penutupan (dwell) diperpendek
Pembatas arus : Yang akan memberikan informasi kepada darlington supaya
darlington menambah tahanan dengan demikian arus
maximal yang mengalir tidak akan naik lagi.

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 4-7


2 4 7 e 0 e 4 2
Nama :
1 a b 2 5 9 a a
5 9 e 5 6 e 9 6
Pemutus arus dan pembatas putaran maksimum

Pemutus arus bekerja atas dasar jumlah pulsa yang dikirim pengirim sinyal, apabila
pengirim sinyal mengirim sinyal kurang dari 10 pulsa/ menit maka pemutus arus akan
memberi informasi kepada penguat sehingga darlington akan memutus arus primer

Pengirim
10 pulsa Pemutus Stop arus
sudut Penyesuai Darlington
per menit arus primer
dwell

Kesimpulan:
Bila kunci kontak lama “ON” dan mesin mati, arus primer akan segera diputus oleh
pemutus arus, karena pulsa kurang dari 10 pulsa/menit

Jumlah pulsa
O…….
Pembatas
Penguat Darlington Pengapian
putaran
tidak ada
Pada saat motor berputar sudah mencapai maksimum (6200 rpm) maka pembatas putaran
memberitahu kepada penguat supaya darlington tidak memutus arus primer lagi sehingga
tidak terjadi induksi tegangan tinggi pada koil.

Kesimpulan:
Bila putaran melebihi putaran maksimal yang ditentukan KU akan mematikan pengapian
sehingga putaran mesin tidak melebihi putaran maksimum.

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 5-7


2 4 7 e 0 e 4 2
Nama :
1 a b 2 5 9 a a
5 9 e 5 6 e 9 6
Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 6-7


2 4 7 e 0 e 4 2
Nama :
1 a b 2 5 9 a a
5 9 e 5 6 e 9 6
Rangkaian sistem pengapian TCI-I tanpa tahanan ballast

Kunci kontak ON

Mesin mati:
1. BateraiKKT15 (KU) T31 (KU) MasaKU siap kerja
2. Arus primer mengalir dari bateraiKKT15 (KU) T1 (koil)T16 (KU) masa
3. Bila’on’ terlalu lama mesin mati, transistor akan memutus aliran antara 16 KU ke 31

Mesin hidup:
Sinyal mengalir dari T5 masuk ke T5 kontrol unit keluar dari T3 kontrol unit masuk kembali
ke pick up
Akibatnya: timbul induksi diri pada koil primer yang dikuatkan oleh koil sekunder dan dari
sekunder dialirkan ke busi-busi.

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 7-7


2 4 7 e 0 e 4 2
Nama :
1 a b 2 5 9 a a
5 9 e 5 6 e 9 6
Rangkaian sistem pengapian TCI-Hall

Kunci kontak ON

Mesin mati:
1. Bateraikunci kontakT4 (KU) T2 (KU)  masa  KU siap bekerja
2. Arus primer mengalir dari bateraikunci kontakT15T1 koilT1 (KU) T2 (KU)
masakoil membentuk medan magnet

Mesin hidup:
Sinyal mengalir dari T5 (PS) ke T6 (KU) keluar lewat T3 (KU) ke T3 (PS), sinyal ini yang
memberi informasi pemutusan/ penghubungan primer dalam KU.

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 8-7


2 4 7 e 0 e 4 2
Nama :
1 a b 2 5 9 a a
5 9 e 5 6 e 9 6
Halaman:

9
LISTRIK AUTOMOTIF & AC
SISTEM PENGAPIAN

STEP 3 PENGAPIAN ELEKTRONIK

Masalah Advans Vakum dan Advans Sentrifugal

Penyesuaian saat pengapian pada sistem pengapian konvensional dan sistem


pengapian elektronis masih dilakukan secara mekanis. Tapi cara ini menimbulkan
beberapa masalah, yaitu: keausan, ketelitian, kebocoran dan masalah perawatan

 Masalah mekanis pada Advans Vakum

1. Kebocoran pada dos vakum


2. Kebocoran pada membran
3. Kebocoran pada selang
4. Aus pada poros pengikat tuas penggerak advans
5. Melemahnya pegas karena penggunaan
Tidak boleh mengganti dos yang tidak sesuai standart, dapat berakibat
penyesuaian saat pengapian yang salah.

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 1-5


7 9 2 b d b d c
Nama :
3 3 0 9 c 2 2 d
c 6 c 5 8 1 5 1
 Plat dudukan kontak pemutus macet, karena bantalan peluru macet atau korosi
 Plat dudukan kontak pemutus longgar
 Plat pengikat terlalu keras atau longgar

 Masalah ketelitian

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 2-5


7 9 2 b d b d c
Nama :
3 3 0 9 c 2 2 d
c 6 c 5 8 1 5 1
 Penyesuaian saat pengapian masih berupa garis lurus
 Faktor toleransi cukup besar, terutama pada kevakuman tinggi
 Penyesuaian saat pengapian hanya pada saat beban menengah sedang waktu
idle dan beban penuh advans tidak bekerja lagi.

 Masalah perawatan
 Waktu servis besar bantalan peluru yang ada antara plat dudukan kontak
pemutus atau pengirim sinyal dan plat penekannya harus selalu diberi vet
 Poros pengikat antara plat dudukan kontak pemutus dan batang penggerak
advans vakum juga harus dilumasi

 Masalah mekanis pada advans sentrifugal

 Pegas yang berubah sifatnya menyebabkan penyesuaian saat pengapian


menjadi cepat atau lambat
 Keausan yang terjadi pada bantalan, penahan gerak maksimum poros penahan
pegas dan poros penahan bobot.

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 3-5


7 9 2 b d b d c
Nama :
3 3 0 9 c 2 2 d
c 6 c 5 8 1 5 1
 Kemungkinan poros nok macet dan aus
 Bobot yang tidak cocok mempengaruhi penyesuaian saat pengapian

 Masalah ketelitian

 Batas toleransi besar


 Hanya dapat menyesuaikan saat pengapian berdasarkan putaran saja
 Masalah  Perawatan
 Perlu pengontrolan kemacetan poros nok dan kerusakan pegas-pegas waktu
servis
 Pada bagian-bagian yang bergeser/ bergesekan juga perlu pelumas
 Poros distributor juga dikontrol keausannya dan dilumasi

Kesimpulan

 Advans vakum dan sentrifugal pada sistem pengapian konvensional maupun


elektronis, masih banyak masalah mekanis yang ditimbulkan
 Perawatan secara periodis sangat diperlukan agar advans masih bekerja
 Toleransi hasil penyesuaian saat pengapian masih kasar dan belum bisa
diperlakukan secara terus menerus
 Parameter lain belum bisa digunakan untuk menyesuaikan saat pengapian.

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 4-5


7 9 2 b d b d c
Nama :
3 3 0 9 c 2 2 d
c 6 c 5 8 1 5 1
Pemecahan masalah

 Untuk mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh advans vakum dan


sentrifugal, maka dipakai penyesuaian saat pengapian secara elektronis yang
disebut dengan Microprocessor
 Sistem ini dapat menyesuaikan saat pengapian secara terus menerus, sehingga
diperoleh kondisi kerja motor yang optimal
Pengapian komputer mampu menyesuaikan 1000 s/d 4000 saat pengapian
berdasarkan pada:
 Putaran dan beban motor
 Knocking / denotasi
 Suhu, tegangan baterai
 Jenis bensin
 Gas buang
 Gambar dibawah ini memperlihatkan grafik perbandingan saat pengapian yang
diatur secara elektronis dan mekanis.

A = Penyesuaian saat pengapian secara elektronis


B = Secara mekanis

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 5-5


7 9 2 b d b d c
Nama :
3 3 0 9 c 2 2 d
c 6 c 5 8 1 5 1
Halaman:

6
LISTRIK AUTOMOTIF & AC
SISTEM PENGAPIAN

Step 3 Pengapian Elektronik/ Microprocessor

Pengapian Komputer/ Microprocessor

Ada dua macam sistem pengapian komputer, yaitu:


1. Sistem pengapian komputer dengan delco/distributor
2. Sistem pengapian komputer tanpa distributor
Secara prinsip keduanya sama. Disini distributor hanya berfungsi sebagai pembagi
tegangan tinggi saja
Bagian-bagian sistem pengapian komputer dengan distributor

1. Unit pengontrol elektronik


2. Pengirim sinyal posisi motor
3. Pengirim sinyal putaran
4. Distributor
5. Koil pengapian dan pemutus arus
6. Sender temperatur air pendingin
7. Slang vakum ke saluran isap

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 1-8


c 5 5 c 3 5 e 9
Nama :
7 a f 2 d 4 0 1
4 9 1 6 0 1 2 c
Skema blok diagram sistem pengapian komputer

1. Pengirim sinyal putaran motor dan posisi motor


2. Pengirim sinyal kondisi motor
3. Sender temperatur air pendingin
4. Tegangan baterai
5. Pengubah analog digital
6. Microprocessor
7. Pemutus arus
8. Koil pengapian

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 2-8


c 5 5 c 3 5 e 9
Nama :
7 a f 2 d 4 0 1
4 9 1 6 0 1 2 c
Pengirim sinyal putaran dan posisi motor

Informasi putaran dan posisi motor dapat diambil dari putaran roda gaya, pullymotor
ataupun distributor
1. Magnet permanen
2. Rumah
3. Dudukan pengirim sinyal
4. Inti besi
5. Kumparan pembangkit
6. Roda gaya
7. Tanda posisi
A. Pengirim sinyal putaran
B. Pengirim sinyal posisi

Jumlah frekuensi yang dibangkitkan dapat memberikan informasi jumlah putaran.


Untuk mengetahui posisi motor, pada roda ditambah suatu segmen atau tonjolan. Bila
informasi posisi motor diambil bukan dari roda gaya, cukup mengurangi satu gigi saja.
Informasi posisi motor diambil bukan dari roda gaya

1. Pengirim sinyal Bentuk sinyal yang dikirim


2. Roda gigi/ gaya

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 3-8


c 5 5 c 3 5 e 9
Nama :
7 a f 2 d 4 0 1
4 9 1 6 0 1 2 c
Pengirim sinyal kondisi beban

Pengirim sinyal kondisi beban mengirim informasi mengenai tekanan pada saluran isap
atau posisi katup gas secara terus menerus.
Pengirim sinyal kondisi beban dengan dos vakum

Pengirim sinyal beban dengan potensiometer

Potensio menjadi satu dengan


poros katup gas.
Posisi katup gas menentukan
besarnya tahanan sehingga setiap
kondisi, tegangan yang dikirim
berbeda.

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 4-8


c 5 5 c 3 5 e 9
Nama :
7 a f 2 d 4 0 1
4 9 1 6 0 1 2 c
Sender temperatur motor

Pada start dingin saat pengapian diuat lebih lambat dibanding start panas. Hal ini
berhubungan dengan temperatur akhir kompresi. Agar saat start motor langsung

Hidup maka perlu penyesuaian


antara saat pengapian dan
temperatur motor.

Untuk penyesuaian itu kontrol unit


menerima informasi dari sender
temperatur yang dipasang pada air
pendingin motor

Gambar rangkaian sender temperatur


1. Tahanan NTC
2. Rumah sender
3. Terminal

Simbol NTC
Sifat NTCTemperatur naik
Tahanan turun

Fungsi: Menyesuaikan saat pengapian untuk start dingin dan start panas

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 5-8


c 5 5 c 3 5 e 9
Nama :
7 a f 2 d 4 0 1
4 9 1 6 0 1 2 c
Kontrol unit elektronik

Kontrol unit elektronik berfungsi untuk mengolah data (tegangan) dari pengirim sinyal
sesuai dengan memori dalam kontrol unit agar diperoleh saat pengapian yang betul-
betul tepat
Blok diagram kerja kontrol unit

Memori

Pemutus arus

Pengirim digital Mikro proses primer


(darlington)

Pengubah
Pengirim analog
analog digital

Cara kerja
 Mikroprosesor bekerja berdasarkan sinyal dari pengirim sinyal
Sinyal yang masih analog diubah dulu menjadi digital pada pengubah analog digital
 Informasi masuk pada saat tanda posisi motor 60o sebelum TMA
 Didalam mikroprosesor data yang masuk dapat disesuaikan dengan data yang
sudah terprogram dalam memori
Hasil perhitungan yang dikeluarkan berupa saat pengapian yang sesuai dengan
kondisi mesin

Contoh:
Saat tanda posisi lewat (misal 12 o sebelum TMA) mikroprosesor menghitung informsi
yang masuk
Misal hasil perhitungan saat pengapian yang paling tepat 10o sebelum TMA, berarti
kontrol unit harus menunggu 2o lagi untuk memberi informasi ke darlington untuk
memutus arus primer.

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 6-8


c 5 5 c 3 5 e 9
Nama :
7 a f 2 d 4 0 1
4 9 1 6 0 1 2 c
Grafik saat pengapian Vs putaran Vs beban motor pada sistem pengapian komputer

Saat pengapian yang dapat dibaca pada grafik diatas adalah saat pengapian yang
terprogram dalam memori (kurang lebih 256 saat pengapian).
Diantara itu masih bisa dihitung dalam mikroprosesor diantara 1000 s/d 4000 saat
pengapian

Dengan grafik diatas carilah saat pengapian:


 Putaran motor = 2800 rpm
Beban = 280 mbar
Saat pengapian = ………...?
 Putaran motor = 3600 rpm
Beban = 360 mbar
Saat pengapian = …………?
 Putaran motor = 900 rpm
Beban = 0 mbar
Saat pengapian = ………..?

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 7-8


c 5 5 c 3 5 e 9
Nama :
7 a f 2 d 4 0 1
4 9 1 6 0 1 2 c
Sistem pengapian komputer tanpa distributor

1. Ignition coil (kotak pengapian)


2. Kontrol unit/ CPU
3. Sensor posisi motor (Poros engkolTMA)
4. Sensor posisi katup gas

 Masing-masing busi dilayani oleh


sebuah koil.
 Semua koil dipasang dalam satu
kotak pengapian yang kompak
sehingga konstruksi menjadi sangat
praktis.

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 8-8


c 5 5 c 3 5 e 9
Nama :
7 a f 2 d 4 0 1
4 9 1 6 0 1 2 c
Halaman:

9
LISTRIK AUTOMOTIF & AC
SISTEM PENGAPIAN

Menguji dan mengganti sistem pengirim sinyal induktif dan hall

TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta diklat dapat: Menguji dan mengganti pengirim sinyal induktif dan hall
ALAT BAHAN WAKTU
 Multimeter  Motor stand/ rak rangkaian  Instruksi : 1½ jam
 Kotak alat pengapian elektronik  Latihan : 2½ jam
 Busi tes dengan pengirim sinyal
 Tang snap ring induktif dan hall
 Pengirim sinyal = induktif
dan hall
 Distributor
KESELAMATAN KERJA
Hati-hatilah terhadap aliran listrik tegangan tinggi ke tubuh anda. Ingat! Pengapian
elektronik berdaya tinggi, perhatikan hal-hal sebagai berikut:
Jangan melepas rangkaian sekunder-primer, soket unit kontrol elektronika, bila kunci kontak
“on”.
Gunakan selalu tang isolasi tegangan tinggi,
atau busi tes pada saat melihat loncatan api
pada busi.

LANGKAH KERJA
 Pemeriksaan pendahuluan
Sebelum menguji pengirim sinyal, lakukan pemeriksaan komponen-komponen seperti:

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 1-6


7 7 6 9 e c d d
Nama :
9 3 0 2 8 6 9 f
6 f 8 0 a 5 5 0
1. Koil pengapian:
Periksa kondisi koil pengapian dari kemungkinan:
 Isolator pecah/ retak, permukaan kotor/ berminyak
 Terminal-terminal longgar, kotor/ korosi
 Kerusakan pada gulungan sekunder-primer (periksa tahanan, lihat spesifikasi!
2. Kabel-kabel tegangan tinggi
Lakukan pemeriksaan dari kemungkinan rusak/ putus/ isolator pecah dan lain-lain.
Ukur besar tahanan steker + kabel-kabel yang diperbolehkan (lihat spesifikasi)

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 2-6


7 7 6 9 e c d d
Nama :
9 3 0 2 8 6 9 f
6 f 8 0 a 5 5 0
3. Tutup distributor, rotor, steker-steker, pengirim sinyal & unit kontrol elektronik periksa
dari kemungkinan:
 Tutup distributor retak/ pecah, kondisi arang tengah sudah pendek/ tipis/ rusak
 Rotor retak/ pecah, ukur nilai tahanan yang diperbolehkan (lihat spesifikasi)
 Steker pengirim sinyal, kotor/ korosi, longgar/ tidak menempel dengan baik
 Soket unit kontrol elektronik, kotor/ korosi atau longgar

Menguji/ memeriksa pengirim sinyal induktif


1. Pemeriksaan secara visual
 Periksa jarak celah udara antara rotor
sinyal dan stator secara visual atau
dengan fuler (lihat spesifikasi). Celah
udara harus merata pada setiap putaran.
 Periksa kekuatan magnit dengan cara
memutar poros distributor dengan
tangan.

2. Periksa dengan Ohm-meter


 Letak soket pengirim sinyal!
 Periksa kondisi gulungan pengirim sinyal
dari kemungkinan, putus atau
menghubung singkat ke massa
Gulungan putus: Tahanan terminal 7 dan
31d  tak terhingga
Hubungan singkat: Tahanan terminal 7
atau 31d dengan masa = 0
Baik: Tahanan terminal 7 dan 3d 500-
1200  (lihat spesifikasi).

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 3-6


7 7 6 9 e c d d
Nama :
9 3 0 2 8 6 9 f
6 f 8 0 a 5 5 0
3. Pemeriksaan dengan Osiloskop
Akan dibahas pada lembaran kerja tersendiri

Mengganti pengirim sinyal induktif


 Buka tutup distributor, rotor tegangan
tinggi dan tutup debu
 Ikatkan distributor pada ragum, pakai
alas aluminium diantara kedua jepitan
ragum
 Lepas ring pengunci rotor sinyal
 Beri 3-4 tetes oli pada dudukan rotor
sinyal
 Dengan dua obeng no. 5, angkat rotor
sinyal dari poros distributor (lihat cara
kerja melepas rotor/ sudu pengirim sinyal
dari hall pada halaman 6)
 Buka sekrup-sekrup pengikat unit rotor,
agar bisa dikeluarkan dari rumah
distributor.

 Unit stator terdiri dari: gulungan (1) dan


magnit permanen (3) yang menjadi satu
dengan gigi stator (2).
 Lepas gulungan dari unit stator dengan
membuka sekrup-sekrup pengikatnya.
Dengan demikian memungkinkan untuk
mengganti bagian-bagian komponen
tersebut.
 Pasang kembali komponen dengan cara
kembalikan dari langkah pembongkaran.

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 4-6


7 7 6 9 e c d d
Nama :
9 3 0 2 8 6 9 f
6 f 8 0 a 5 5 0
Menguji/ memeriksa pengirim sinyal hall
 Lepaskan steker pengirim sinyal pada
distributor
 Pasang kabel penyambung pada
terminal 7 (0) yang berwarna hijau
 Bila kunci kontak “ON”, dan kabel
terminal 7 dihubung-putuskan ke massa,
lihatlah loncatan bunga api pada kabel
tegangan tinggi koil pengapian!

Loncatan bunga api ada : berarti kerusakan terjadi pada pengirim sinyal hall
sedangkan kontrol unit elektronika berfungsi baik.
Loncatan bunga api tidak ada : Kerusakan pada unit kontrol elektronika
Pastikan kerusakan yang terjadi pada unit kontrol elektronika dengan mengukur tegangan
pada terminal 8h dan 31d pada waktu kunci kontak “on”, bila tegangannya tidak mencapai 5
volt artinya kerusakan pada kontrol unit elektronika.

Mengganti pengirim sinyal hall


 Ikat distributor pada ragum, jangan lupa pasang alas aluminium diantara kedua
permukaan jepitan ragum
 Lepas tutup distributor, tutup debu, rotor tegangan tinggi, ring pengunci 1 dan rotor/
sudu pengirim sinyal
 Berikan 3-4 tetes oli pada dudukan rotor/
sudu pengirim sinyal
 Dengan dua buah obeng-nomor 5 anda
akan dapat mengangkat rotor/ sudu
pengirim sinyal dari poros distributor
Perhatikan!: Ujung kedua obeng harus
menekan bagian yang tebal dari rotor
sudu (terbuat dari baja). Bila tidak
dmeikian, berarti anda akan merusak
rotor/ sudu pengirim sinyal, waktu
mengangkatnya dengan 2 obeng.

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 5-6


7 7 6 9 e c d d
Nama :
9 3 0 2 8 6 9 f
6 f 8 0 a 5 5 0
Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 6-6


7 7 6 9 e c d d
Nama :
9 3 0 2 8 6 9 f
6 f 8 0 a 5 5 0
 Lepaskan pin pengunci dari poros
distributor
 Lepas ring pengunci 2 dari poros
 Lepas ring pengunci 3 dan
spesernya
 Sekarang anda dapat menarik keluar
pengirim sinyal dan dudukannya dari
rumah distributor
Perhatikan:
Susunlah komponen-komponen
dengan teratur seperti pada gambar
agar tidak kesulitan dalam
pemasangan kembali
 Pasang komponen kembali dengan
langkah kerja sebaliknya, dan periksa
fungsi advans vakum dan advans
sentrifugal.

Petunjuk
 Adakalanya dalam mengganti pengirim sinyal induktif dan hall distributor tidak perlu
dilepas dari motor, hal itu tergantung dari kemungkinan luas atau sempitnya ruang
motor untuk melakukan pekerjaan ini.
 Pada konstruksi distributor lain terdapat lebih dari satu speser, perhatikanlah dengan
teliti, jangan sampai speser tertukar!
 Bila penggantian pengirim sinyal dilaksanakan, maka bagian-bagian yang bergesek dari
advans sentrifugal juga sekaligus dikontrol (diberi vet/ pelumasan)

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 7-6


7 7 6 9 e c d d
Nama :
9 3 0 2 8 6 9 f
6 f 8 0 a 5 5 0
Halaman:

8
LISTRIK AUTOMOTIF & AC
SISTEM PENGAPIAN

Pemeriksaan Sistem Pengapian Baterai Konvensional dengan Osiloskop

TUJUAN PEMBELAJARAN :
Memeriksa dan menentukan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem pengapian
konvensional dengan memakai osiloskop.

ALAT BAHAN
 Osiloskop  Motor stand/rak rangkai sistem
 Kotak alat pengapian baterai konvensional
 Simulator kondensator  Macam-macam kontak pemutus
 Steker busi dengan macam-macam
tahanan
 Kabel-kabel tegangan tinggi dengan
macam-macam kondisi
 Busi dengan berbagai kondisi
 Macam-macam kondensator

LANGKAH KERJA :
 Sebelum diagnosa dilaksanakan, kendaraan harus dijalankan dengan beban
sekurang-kurangnya 10 menit. Bila motor stand; panaskan motor sampai temperatur
kerja.
 Kenali bagian-bagian osiloskop seperti gambar.

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 1-5


d 2 7 1 8 1 2 2
Nama :
2 8 3 c 7 6 1 9
5 6 e 9 2 2 1 d
Keterangan :
1. Petunjuk digital (Digital Display) untuk :
 Tegangan baterai (DC) dengan skala 0-19.999 volt
 Kehilangan tegangan pada kontak pemutus atau pada rangkaian Darlington
(Pengapian Elektronik)
 Tegangan positif koil
 Sudut dwell dengan skala 0-1800 poros distributor
 Saat pengapian/advans pengapian skala 0-600 PE
 Prosentase penurunan putaran bila salah satu silinder motor tidak bekerja
2. Penunjuk digital (Digital Display) untuk putaran motor skala 0-12.000 rpm
3. Lampu indikator (LED) untuk fungsi advans lampu timing
4. Selektor program untuk penunjuk digital (1)
5. Tombol pemilih jenis motor
6. Tombol pemilih jumlah silinsder motor
7. Tombol pemutus pengapian salah satu silinder (1-8 ikut urutan pengapian)
8. Sakelar on/off osiloskop
9. Sakelar pemilih skala tegangan osilogram :
 Spesial 10/20 v
 Primer 200/400 v
 Sekunder 20/40 kv
10. Tuas penyetel posisi osilogram : vertikal, horisontal dan memperbesar
11. Selektor program osilogram :
 Spesial
 Primer, posisi berdiri sesuai dengan jumlah silinder motor
 Sekunder, posisi berdiri sesuai dengan jumlah silinder motor
 Sekunder, posisi untuk pemeriksaan sinkronisasi pengapian
 Sekunder, posisi untuk pemeriksaan sudut dwell dengan osilogram
12. Layar Osiloskop
13. Penghubung/steker kabel untuk gambar A1
14. Penghubung/steker kabel untuk gambar B1 Lihat gambar halaman 3
15. Penghubung/steker kabel untuk gambar C 1
16. Penghubung/steker kabel untuk gambar D 1

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 2-5


d 2 7 1 8 1 2 2
Nama :
2 8 3 c 7 6 1 9
5 6 e 9 2 2 1 d
Penghubung/steker-steker kabel diagnosa
A1 = Penghubung/steker ke Osiloskop

A2 = Klem hitam, hubungan ke – baterai

A3 = Klem merah, hubungan ke + baterai (30)

A4 = Klem hijau, hubungan ke terminal 1 koil


pengapian
A5 = Klem kuning, ke terminal 15 koil
pengapian
Klem induktif
B1 = Steker ke osiloskop

B2 = Klem ke kabel busi silinder 1

Lampu timing pengapian


C1 = Steker ke osiloskop

C2 = Lampu timing

C3 = sakelar penyimpan skala saat


pengapian pada penunjuk digital 1
C4 = oda pengatur pembacaan saat
Pengapian
Tang Kapasitif
D1 = Steker ke osiloskop

D2 = Konektor tang kapasitif


D3 = tang kapasitif dipasang pada kabel
tegangan tinggi koil pengapian

 Hubungkanlah klem-klem osiloskop ke


motor sesuai skema gambar

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 3-5


d 2 7 1 8 1 2 2
Nama :
2 8 3 c 7 6 1 9
5 6 e 9 2 2 1 d
 Pasangkan steker sumber daya osiloskop ke sumber daya listrik (PLN)
 Hidupkan osiloskop dan motor pada putaran  1500 rpm
 Periksa besar tegangan sekunder dan primer

Ingat !
Pembacaan besar tegangan
sekunder dan primer, tuas penyetel
posisi osilogram (10) harus berada
pada posisi standart (0)

X = Penyetelan posisi osilogram


pada sumbu horizontal
Y = Penyetelan pada sumbu vertikal

Osilogram yang terlihat pada layar


sesuai dengan urutan pengapian !
Bukan sesuai urutan silinder motor !

 Lakukan diagnosa !, untuk menentukan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada


pengapian konvensional .
(kemampuan maksimal koil pengapian, perbedaan tegangan sekunder masing-
masing silinder motor, masalah kondensator, masalah kontak pemutus,
imtereferensi, busi dan periksa juga sinkronisasi pengapian, serta osilogram yang
terbalik)
 Simulasikan osilogram dengan bahan-bahan yang tersedia, seperti simulator
kondensator, busi, steker interferensi, macam-macam kondisi kontak pemutus kabel-
kabel tegangan tinggi dan lain-lain.

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 4-5


d 2 7 1 8 1 2 2
Nama :
2 8 3 c 7 6 1 9
5 6 e 9 2 2 1 d
Petunjuk

 Cukup banyak kesulitan/masalah yang terjadi pada motor tidak dapat didiagnosa
dengan osiloskop, dan hampir semua pekerjaan diagnosa dapat dilaksanakan
secara efisien dengan memakai peralatan lain yang sederhana
 Faktor yang menyebabkan keterbatasan penggunaan osiloskop adalah :
 Motor yang tidak hidup tidak dapat di diagnosa
 Banyak kesulitan pada motor terjadi bila sudah dibebani, sedangkan pemakaian
osiloskop terbatas pada motor stasis (tidak dijalankan), kecuali pada bengkel-
bengkel yang mempunyai “test bench” pengukur daya motor
 Kesulitan dalam menginterpretasikan osilogram
 Blok skema kerja osiloskop

1. Tabung gelas untuk layar 7. Pemilih jumlah silinder


2. Bagian tegangan tinggi untuk 8. Perubah sinyal trigger
titik sinar pada layar 9. Klem induktif
3. Penguat vertikal 10. Klem induktif
4. Pengaut horizontal 11. Pembentuk sinyal sudut dwell
5. Pengatur waktu 12. Klem hijau
6. Sinkronisasi 13. Klem kuning

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 5-5


d 2 7 1 8 1 2 2
Nama :
2 8 3 c 7 6 1 9
5 6 e 9 2 2 1 d
Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Junisra/Ulrich 01.01.’00 Halaman :

LISTRIK OTOMOTIF & AC 6-5


d 2 7 1 8 1 2 2
Nama :
2 8 3 c 7 6 1 9
5 6 e 9 2 2 1 d
Halaman:

7
LISTRIK AUTOMOTIF & AC
SISTEM PENGAPIAN

Pemeriksaan Sistem Pengapian Elektronik dengan Osiloskop

TUJUAN PEMBELAJARAN :
Peserta diklat dapat mendiagnosa gangguan yang terjadi pada sistem pengapian
elektronik dengan osiloskop
ALAT BAHAN WAKTU
 Kotak alat  Motor stand/rak rangkaian  Instruksi : 1 ½ jam
 Osiloskop sistem pengapian elektronik  Latihan : 2 ½ jam
dengan penirim sinyal, kontak
pemutus, induksi dan hall.

KESELAMATAN KERJA :

AWAS ! Bahaya aliran listrik pada rangkaian


sekunder-primer, karena pengapian
elektronik mempunyai daya tinggi

LANGKAH KERJA
 Sebelum diagnosa dilakukan, jalankan kendaraan dengan beban beberapa
waktu atau panaskan motor sampai suhu kerja (motor stand)
 Rangkaian osiloskop pada motor.
 Lakukan diagnosa osilogram sekunder-primer, berikut fungsi-fungsi tambahan
dari unit kontrol elektronik.
 Periksa kerja pengirim sinyal dengan osilogram (lihat langkah berikut !)

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

LISTRIK AUTOMOTIF & AC Junisra / Ulrich 01.01.’00 Halaman :

Nama : 1-5
5 1 8 f 1 0 a c
1 a 4 0 4 3 c 1
b 2 2 e 7 2 8 e
A. Pengiriman sinyal dan kontak pemutus
 Hubungkan klem merah ke terminal 1
distributor/koil pengapian dan hitam
massa.
 Tempatkan selektor program pada
posisi spesial.
 Periksa bentuk osilogram yang
dihasilkan.

1. = kontak pemutus menutup


2. = kontak pemutus membuka
tp = saat pengapian

B. Pengirim sinyal induktif

 Hubungkan klem merah osiloskop


ke kabel terminal 7 distributor dan
klem hitam ke kabel terminal 31d.
 Selektor program pada posisi
spesial.
 Periksa bentuk osilogram yang
dihasilkan.

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

LISTRIK AUTOMOTIF & AC Junisra / Ulrich 01.01.’00 Halaman :

Nama : 2-5
5 1 8 f 1 0 a c
1 a 4 0 4 3 c 1
b 2 2 e 7 2 8 e
Bentuk osilogram, bila distributor terlepas
dari Kontrol Unit Elektronik (hanya
distributor saja yang di tes pada tes bench
atau memakai mekanisme penggerak lain)

Tp = saat pengapian

Osilogram pengirim sinyal induktif pada


saat distributor terangkai dengan Unit
Kontrol Elektronika

Osilasi positif > osilasi negatif

Bila Anda kesulitan mengidentifikasi kode


terminal dari macam-macam soket/steker
distributor, silahkan berpedoman pada
macam-macam steker ini !

C. Pengirim sinyal Hall

 Pasangkan klem merah osiloskop ke


kabel hijau distributor dan hitam ke
massa.
 Selektor program pada posisi spesial.
 Periksa bentuk osilogram yang
dihasilkan.

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

LISTRIK AUTOMOTIF & AC Junisra / Ulrich 01.01.’00 Halaman :

Nama : 3-5
5 1 8 f 1 0 a c
1 a 4 0 4 3 c 1
b 2 2 e 7 2 8 e
Bentuk osilogram pengirim sinyal
Hall

Tp = Saat pengapian

Petunjuk :
 Pemeriksaan osilogram pengirim sinyal induktif dapat dilakukan, tanpa atau
dengan Kontrol Unit Elektronika.

 Bila pemeriksaan osilogram pengirim sinyal induktif dilaksanakan tanpa Kontrol


Unit Elektronika, maka distributor harus diputar secara konstan dengan memakai
mekanisme penggerak lain.

 Osilogram pengirim sinyal hall hanya dapat dilihat dalam keadaan terangkai
lengkap dengan Unit Kontrol Elektronika.

 Identifikasi kode terminal pengirim sinyal Hall.

6 5
Soket Soket Kontrol
Distributor 5 4
Unit Elektronik
3 3

Soket Distributor Soket Kontrol Unit Elektronik

6 = 8h = + = kabel merah 3 = 31d

5 = 7 = 0 = kabel hijau 5 = 8h

3 = 31d= = Kabel hitam 6 = 7

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

LISTRIK AUTOMOTIF & AC Junisra / Ulrich 01.01.’00 Halaman :

Nama : 4-5
5 1 8 f 1 0 a c
1 a 4 0 4 3 c 1
b 2 2 e 7 2 8 e
Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

LISTRIK AUTOMOTIF & AC Junisra / Ulrich 01.01.’00 Halaman :

Nama : 5-5
5 1 8 f 1 0 a c
1 a 4 0 4 3 c 1
b 2 2 e 7 2 8 e
Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

LISTRIK AUTOMOTIF & AC Junisra / Ulrich 01.01.’00 Halaman :

Nama : 6-5
5 1 8 f 1 0 a c
1 a 4 0 4 3 c 1
b 2 2 e 7 2 8 e
Halaman:

Anda mungkin juga menyukai