SISTEM PENGAPIAN
Perbandingan motor 4 langkah silinder dengan 6 silinder pada putaran motor 5000
rpm.
N 5000
Jumlah pengapian = xΖ = x 3 = 7500 / menit Jumlah pengapian = 15.000 x menit
2 2
60
60 Waktu pengapian = = 0,004 det ik
Waktu pengapian = = 0,008 det ik 15000
7500
Waktu penutupan = 50% x 0,004 = 0,002 det ik
Waktu penutupan = 50% x 0,008 = 0,004 det ik
Nama : 1-6
6 3 2 5 0 5 0 5
Grafik kemampuan pengapian
AU
Tegangan
AZ
Jumlah pengapian
Pada motor 3 silinder mempunyai jumlah putaran 6000 permenit dilihat dalam grafik
pa-da kondisi ini bunga api masih meloncat dengan sempurna ( 9000 pengapian /
menit ).
Kebalikannya untuk motor 8 silinder yang berputar 6000 rpm : tidak dapat
meloncatkan bunga api dengan baik (24000 pengapian / menit ).
Kesimpulan
Nama : 2-6
6 3 2 5 0 5 0 5
Untuk memperbesar daya pengapian pada silinder, banyak dapat digunakan sistem
pengapian ganda.
Sistem pengapian ganda terdiri dari :
Dengan pengapian ganda untuk motor 6 silinder mempunyai sudut dwell sama
dengan motor 3 silinder pengapian tunggal.
Sudut dwell 2 kali lipat dibanding pengapian tunggal (1 koil, 1 kontak pemutus)
Kemampuan pengapian lebih kuat
Kelemahan :
Sistem ini perlu disinkronisasikan
Pada interval waktu yang pendek, kontak pemutus perlu distel kembali
Nama : 3-6
6 3 2 5 0 5 0 5
Pengapian dengan kontak pemutus dobel
Pada sistem ini hanya menggunakan satu koil pengapian
Diagram pengapian
Sudut buka 70, sudut dwell 50/tiap kontak pemutus
1
50 o 50o
4 5
Kontak platina
Kontak pemutus I
60o membuka
o
60o
50
60o 60o
Kontak pemutus II 50o Ada percikan
o o
60 60
bunga api di
koil
2 3
50o
50o
pemutus tunggal.
Kelemahan :
Pada sistem ini perlu disinkronisasikan karena sensitif terhadap perubahan
kontak pemutus.
Nama : 4-6
6 3 2 5 0 5 0 5
Masalah kontak pemutus
a) Sudut dwell --- saat pengapian tidak stabil
Arus yang mengalir besar ◊ kemampuan besar ◊ erosi bunga api pada kontak
pemutus besar
Arus kecil ◊ erosi akibat loncatan bunga api kecil ◊ daya pengapian kurang.
Arus primer tidak boleh lebih dari 4 amper.
Nama : 5-6
6 3 2 5 0 5 0 5
Kekuatan pegas
Pegas yang kuat --- Tuas ebonit cepat aus, timbulnya pentolan (prelling) pada
kontak pemutus, bantalan poros distribusi aus
Pegas yang lemah --- Pada putaran tinggi kontak pemutus melayang, tidak bisa
menutup/melekat dengan baik sesuai bentuk nok sehingga akan selalu membuka
Nama : 6-6
6 3 2 5 0 5 0 5
Halaman:
7
LISTRIK AUTOMOTIF & AC
SISTEM PENGAPIAN
Keuntungan :
Arus primer lebih besar ⇒ daya pengapian lebih tinggi
Kontak pemutus tidak aus lagi ⇒ arus pengendali kecil
Bila kontrol unit rusak ⇒ mudah diganti ke pengapian konvensional
Kelemahan :
Tumit ebonit masih bisa aus ⇒ saat pengapian perlu penyetelan ulang (pada
waktu yang cukup lama)
Pada putaran tinggi ⇒ terjadi pentalan yang mempengaruhi kerja kontrol unit
Kontak pemutus masih sensitif terhadap kotoran
Nama : 1-5
6 3 2 5 0 5 1 0
i
Konstruksi, skema dan bagian-bagian sistem pengapian
Nama :
busi-busi
Program Studi :
baterai
kontrol unit
6
balast
3
Junisra
2
Dikeluarkan oleh :
5
distributor dengan
0
5
kontak pemutus
1
Tanggal :
01.01.’00
i
0
Kontak pemutus berfungsi memberi informasi pada kontrol unit elektronik dan kontrol unit yang bertugas
memutuskan dan menghubungkan arus primer
2-5
Halaman :
Prinsip Kerja :
Nama :
Program Studi :
2
Dikeluarkan oleh :
5
0
5
1
I. Arus pengendali → baterai – kunci kontak – tahanan balast 0,4 Ω - T 15 KU – R1 –R2 – terminal 7 – kontak
Tanggal :
01.01.’00
i
0
pemutus – masa . Akibat : TR1’on’ → arus pengendali mengalir (E.TR1 – C TR1- R3 –
masa) ⇒ TR2 ‘on’
II. Arus primer Tr2 ‘on’ → baterai – kunci kontak – R 0,4 – R 0,6 – T 15 koil – T1 – T 16 KU – C TR 2 – T 31 KU
→ masa ⇒ ada medan magnet pada koil
3-5
Halaman :
Kontak pemutus membuka
Nama :
Program Studi :
2
Dikeluarkan oleh :
5
0
5
1
Tanggal :
Kontak membuka → arus basis Tr1 terputus → Tr1 “OFF”
01.01.’00
i
0
TR 1 OFF → arus kolektor Tr 1 terputus→arus basis Tr2 tidak ada→ Tr2 OFF (kejadian ini cepat)
TR 2 OFF → hilangnya medan magnet yang cepat ini menimbulkan induksi daripada kumparan
sekunder koil pengapian
4-5
Halaman :
Data-data pengapian TCI – k (Silisium)
Nama :
Program Studi :
2
Dikeluarkan oleh :
5
0
5
1
Tanggal :
1 kunci kotak Terminal :
01.01.’00
i
0
4 koil 31 : massa
5 kontrol unit/KU 16 : terminal 1 koil
6 Distributor 15 : kunci kotak
7 Stecker diagnosa TD: terminal diagnosa
5-5
Halaman :
7 : sinyal pengendali dari
Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :
Nama : 6-5
6 3 2 5 0 5 1 0
i
Halaman:
7
LISTRIK AUTOMOTIF & AC
SISTEM PENGAPIAN
Meskipun pada TCI –K --- kontak pemutus tidak akan terbakar tetapi ada keausan
yang terjadi pada tumit ebonit dan gangguan-gangguan seperti :
Kontak pemutus kotor
Prellung/pentalan
Dll
Untuk mengatasi hal tersebut dapat digunakan pengirim sinyal sebagai pengganti
kontak pemutus.
Pengirim sinyal induktif di dalam distributor
Keterangan :
1. Bobot sentrifugal
2. Rumah vakum
3. Poros distributor
4. Poros dudukan
5. Stator K
6. Sinyal motor
7. Rotor pembagi arus
Keuntungan :
Tidak ada keausan pada kontak pemutus
Saat pengapian perlu distel sekali saja dan kontrol waktu servis
Tidak ada gangguan karena prellung
Mudah untuk diperiksa
Bantalan pada poros distributor tidak aus lagi
Nama : 1-6
6 3 2 5 0 5 1 5
Prinsip kerja
1 1
4 2
1 Rotor sinyal 3
2 Kumparan
3 Stator kutub
4
4 Magnet permanen
Kelemahan :
Karena sinyal yang dikirim masih dalam bentuk arus bolak-balik, maka pada
kontrol unit elektronik masih harus dilengkapi dengan pembentuk sinyal (αbb ⇒
segi empat).
Memberi informasi hanya pada saat pengapian saja.
Nama : 2-6
6 3 2 5 0 5 1 5
Pengirim sinyal iduktif pada roda gaya
A = Segmen
1 = Rumah sinyal
2 = Magnet
3 = Kumparan
Pada roda gaya terdapat dua segmen yang dipasang dengan sudut 1800, akan
memberikan bentuk sinyal t1 dan t2.
Bentuk sinyal
t1 = segmen 1
t2 = segmen 2
Nama : 3-6
6 3 2 5 0 5 1 5
Nama :
Garis gaya magnet tegak lurus
Program Studi :
Arah arus
mengalir
Aliran
Data teknik Bahan elektron
Silisium
Dikeluarkan oleh :
Ulrich/Mardji
Simbul Semi konduktor diberi arus → elektron (-) mengalir
Tanggal :
01.01.’00
6 3 2 5 0 5 1 5
diukur dengan voltmeter maka terdapat beda potensial
4-6
Halaman :
1. Sudu SUDUT PADA CELAH
2. Plat penghantar Aliran garis gaya magnet lewat
3. Magnet pada sudut tidak terjadi tegangan hall
4. IC hall terbentuk tegangan sinyal
5. Plak penghantar
Celah kosong
Nama : 5-6
6 3 2 5 0 5 1 5
Medan Sakelar IC Tegangan
Sudut Tegangan Hall
magnet IB Hall sinyal
Diluar celah Sepanjang Maximum Menghubung Minimum
pelat tegak
lurus
Mendekati Tegak lurus Turun hampir Memutus Mulai naik
celah B2 ( B2 )
Pada celah Pada pelat Minimum Memutus Maximum
lemah
Meninggalkan Sedikit lebih Naik hampir B1 Menghubung Mulai turun
celah kuat (B1)
Keuntungan :
Sinyal kotak / balok
Tegangan hall selalu konstan / tidak tergantung Rpm
Nama : 6-6
6 3 2 5 0 5 1 5
Halaman:
7
LISTRIK AUTOMOTIF & AC
SISTEM PENGAPIAN
Nama : 1-5
6 3 2 5 0 5 2 0
Bagian-bagian kontrol unit elektronik
Merubah bentuk sinyal dari arus bolak-balik ∏ pulsa berbentuk segi empat.
3. Stabilitator tegangan
Nama : 2-5
6 3 2 5 0 5 2 0
Aliran arus pengendali
Bentuk BB
Bentuk aBB
1. Pengirim sinyal
2c. Penguat
2d Rangkaian Darlington
3. Koil pengapian
Nama : 3-5
6 3 2 5 0 5 2 0
Kunci kontak “ON” :
Nama : 4-5
6 3 2 5 0 5 2 0
Salah satu contoh bagian kontrol unit yang digunakan sistem TCI – Hall
(12-15 Volt)
10 Volt Stabilisator
Darlington
Penguat tegangan
Stabilisator A :
Secara prinsip kontrol unit hall sama dengan kontrol unit induktif, tetapi pada kontrol
unit hall lebih sederhana sehingga ada bagian lain yang tidak diperlukan seperti :
pembentuk sinyal dan pengatur dwell, sedang bagian utama masih tetap seperti :
penguat dan darlington.
Nama : 5-5
6 3 2 5 0 5 2 0
Halaman:
6
LISTRIK AUTOMOTIVE & AC
SISTEM PENGAPIAN
STEP 3 PENGAPIAN ELEKTRONIK
Membatasi arus
Nama :
primer (max 8A)
Program Studi :
agar koil tidak
panas
Memutuskan arus
Dikeluarkan oleh :
primer bila lama
Ulrich / Mardji
“on” (mesin mati)
sehingga koil tidak
panas
Tanggal :
01.01.’00
6 3 2 5 0 5 2 5
1-7
Halaman :
Pengatur sudut dwell
Keterangan :
15
tz = Mulai pengapian
TF = Lama percikan api
10
tso = Akhir percikan bunga api
Kontrol unit meregulasi dwell minimal (Ti) : terjadi saat putaran rendah agar koil
tidak panas (arus primer mengalir tidak terlalu lama).
Kontrol unit meregulasi dwell maksimal (timah) : terjadi saat putaran mesin tinggi
agar daya percikan besi tetap tinggi →sehingga pembakaran sempurna.
Ti maksimal tidak boleh melampaui Tso, karena TF sudah minimal, sehingga jika TF
diperpendek lagi pembakaran menjadi tidak sempurna (waktu terlalu singkat).
Kesimpulan :
Pengaturan sudut dwell dipengaruhi oleh putaran.
Regulasi sudut dwell berkisar antara ts sampai dengan tso (± 18 % s/d 80 %).
Nama : 2-7
6 3 2 5 0 5 2 5
Kurva arus primer dengan pembatas arus
Keterangan :
Darlington mulai ON dari titik ts tegangan yang diperlukan 1-2 Volt setelah arus yang
mengalir maksimum maka pembatas arus bekerja sehingga tegangan pada
darlington naik supaya arus primer maksimal selalu tetap ( ± 8 A ).
Akibatnya :
Tegangan koil turun sehingga koil tidak terlalu panas, panas lebih besar terjadi pada
darlington.
Nama : 3-7
6 3 2 5 0 5 2 5
Diagram blok pada kontrol unit
Pada pengirim sinyal hall pulsa yang dikirim berbentuk segi empat, supaya sudut
dwell dapat diregulasi maka sinyal segi empat harus dirubah menjadi sinyal bolak-
balik (dengan dilewatkan rangkaian RC).
Untuk merubah hal tersebut digunakan : pembentuk sinyal.
Secara prinsip kerjanya dinyatakan seperti diagram :
koil
Rpm
Pada saat arus primer mencapai maksimum pengukur arus (3) memberi tahu
kepada :
Pengatur sudut dwell (7) : Sehingga waktu penutupan (dwell) diperpendek.
Pembatas arus : Yang akan memberikan informasi kepada
darlington supaya darlington menambah tahanan dengan demikian arus maximal
yang mengalir tidak akan naik lagi.
Nama : 4-7
6 3 2 5 0 5 2 5
Pemutus arus dan pembatas putaran maksimum
Pemutus arus bekerja atas dasar jumlah pulsa yang dikirim pengirim sinyal, apabila
pegirim sinyal mengirim sinyal kurang dari 10 pulsa/menit maka pemutus arus akan
memberi informasi kepada penguat sehingga darlington akan memutus arus primer.
Pengirim Stop
Sudut 10 pulsa Pemutus Penyesuai Darlington Arus
per menit
dwell Arus primer
Kesimpulan :
Bila kunci kontak lama “ON” dan mesin mati, arus primer akan segera diputus oleh
pemutus arus, karena pulsa kurang dari 10 pulsa/menit.
O..........
Jumlah pulsa Pembatas Penguat Darlington Pengapian
putaran
Tidak ada
Pada saat motor berputar sudah mencapai maksimum (6200 rpm) maka pembatas
putaran memberitahu kepada penguat supaya darlington tidak memutus arus primer
lagi sehingga tidak terjadi induksi tegangan tinggi pada koil.
Kesimpulan :
Nama : 5-7
6 3 2 5 0 5 2 5
Rangkaian sistem pengapian TCI-i tanpa tahanan ballast
Kunci kontak ON
Mesin mati : 1. Baterai → KK → T 15 (KU) → T 31 (KU) → Masa
⇒ KU siap kerja
2. Arus primer mengalir dari Baterai → KK →T 15 (KU) → T1
(koil) → T16 (KU) → masa
3. Bila ‘on’ terlalu lama mesin mati, transistor akan memutus
aliran antara 16 Ku ke 31
Mesin hidup : Sinyal mengalir dari T5 masuk ke T5 kontrol unit keluar dari T3
kontrol unit masuk kembali ke pick up.
Akibatnya : timbul induksi diri pada koil primer yang dikuatkan oleh
koil sekunder dan dari sekunder dialirkan ke busi-busi.
Nama : 6-7
6 3 2 5 0 5 2 5
Rangkaian sistem pengapian TCI- Hall
Kunci kontak ON
Mesin mati : 1. Baterai → kunci kontak → T4 (KU) → T2 (KU) → Masa ⇒ KU siap
bekerja.
2. Arus primer mengalir dari baterai → kunci kontak → T15 koil → T1
koil → T1 (KU) → T2 (KU) → Masa ⇒ koil membentuk medan
magnet.
Mesin hidup : Sinyal mengalir dari T5 (PS) ke T6 (KU) keluar lewat T3 (KU) ke T3
(PS) ke T3 (PS), sinyal ini yang memberi informasi pemutusan/
penghubungan primer dalam KU.
Nama : 7-7
6 3 2 5 0 5 2 5
Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :
Nama : 8-7
6 3 2 5 0 5 2 5
Halaman:
9
LISTRIK AUTOMOTIF & AC
SISTEM PENGAPIAN
Tidak boleh mengganti dos yang tidak sesuai standart, dapat berakibat
penyesuaian saat pengapian yang salah.
Nama : 1-5
6 3 2 5 0 5 3 0
• Plat dudukan kontak pemutus macet, karena bantalan peluru macet atau korosi
Masalah ketelitian
15
600 mbar
Nama : 2-5
6 3 2 5 0 5 3 0
Penyesuaian saat pengapian masih berupa garis lurus
Faktor toleransi cukup besar, terutama pada kevakuman tinggi
Masalah Perawatan
Waktu servis besar bantalan peluru yang ada antara plat dudukan kontak
pemutus atau pengirim sinyal dan plat penekannya harus selalu diberi vet
Poros pengikat antara plat dudukan kontak pemutus dan batang penggerak
advans vakum juga harus dilumasi
Nama : 3-5
6 3 2 5 0 5 3 0
• Kemungkinan poros nok macet dan aus
Masalah Ketelitian
− Masalah − Perawatan
Kesimpulan
Toleransi hasil penyesuaian saat pengapian masih kasar dan belum bisa
diperlakukan secara terus menerus
Nama : 4-5
6 3 2 5 0 5 3 0
Pemecahan masalah
Sistem ini dapat menyesuaikan saat pengapian secara terus menerus, sehingga
diperoleh kondisi kerja motor yang optimal.
B = Secara mekanis
Nama : 5-5
6 3 2 5 0 5 3 0
Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :
Nama : 6-5
6 3 2 5 0 5 3 0
Halaman:
7
LISTRIK AUTOMOTIF & AC
SISTEM PENGAPIAN
Pengapian Komputer/Mikroprosesor
4 6
5
Nama : 1-8
6 3 2 5 0 5 3 5
Skema blok diagram sistem pengapian komputer
4. Tegangan baterai
6. Mikroprosesor
7. Pemutus arus
8. Koil pengapian
Nama : 2-8
6 3 2 5 0 5 3 5
Pengirim sinyal putaran dan posisi motor
Informasi putaran dan posisi motor dapat diambil dari putaran roda gaya, pullymotor
ataupun distributor.
1. Magnet permanen
2. Rumah
3. Dudukan pengirim sinyal
4. Inti besi
5. Kumparan pembangkit
6. Roda gaya
7. Tanda posisi
A. Pengirim sinyal putaran
B. Pengirim sinyal posisi
2. Roda gigi/gaya
Nama : 3-8
6 3 2 5 0 5 3 5
Pengirim sinyal kondisi beban
Pengirim sinyal kondisi beban mengirim informasi mengenai tekanan pada saluran
isap atau posisi katup gas secara terus menerus.
Nama : 4-8
6 3 2 5 0 5 3 5
Sender temperatur motor
Pada start dingin saat pengapian dibuat lebih lambat dibanding start panas. Hal ini
berhubungan dengan temperatur akhir kompresi. Agar saat start motor langsung
hidup maka perlu penyesuaian antara saat
pengapian dan temperatur motor.
Sender temperatur
1. Tahanan NTC
2. Rumah sender
3. Terminal
Simbol NTC
Tahanan turun
Fungsi : menyesuaikan saat pengapian untuk start dingin dan start panas.
Nama : 5-8
6 3 2 5 0 5 3 5
Kontrol unit elektronik
Kontrol unit elektronik berfungsi untuk mengolah data (tegangan) dari pengirim sinyal
sesuai dengan memori dalam kontrol unit agar diperoleh saat pengapian yang betul-
betul tepat.
Memori
Pengubah
Pengirin Analog Analog Digital
Cara kerja
Sinyal yang masih analog diubah dulu menjadi digital pada pengubah analog-
digital.
Informasi masuk pada saat tanda posisi motor 60o sebelum TMA.
Didalam mikroprosesor data yang masuk dapat disesuaikan dengan data yang
sudah terprogram dalam memori.
Hasil perhitungan yang dikeluarkan berupa saat pengapian yang sesuai dengan
kondisi mesin.
Contoh :
Saat tanda posisi lewat (misal 12o sebelum TMA) mikroprosesor menghitung
informasi yang masuk;
Misal hasil perhitungan saat pengapian yang paling tepat 100 sebelum TMA, berarti
kontrol unit harus menunggu 20 lagi untuk memberi informasi ke darlington untuk
memutus arus primer.
Nama : 6-8
6 3 2 5 0 5 3 5
Grafik saat pengapian Vs. putaran Vs. beban motor pada sistem pegapian komputer
Saat pengapian yang dapat dibaca pada grafik diatas adalah saat pengapian yang
terprogram dalam memori (kurang lebih 256 saat pengapian).
Diantara itu masih bisa dihitung dalam mikroprosesor diantara 1000 s/d 4000 saat
pengapian.
Nama : 7-8
6 3 2 5 0 5 3 5
Sistem pengapian komputer tanpa distributor
Nama : 8-8
6 3 2 5 0 5 3 5
Halaman:
9
LISTRIK AUTOMOTIF & AC
SISTEM PENGAPIAN
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Peserta diklat dapat : Menguji dan mengganti pengirim sinyal induktif dan hall.
ALAT BAHAN WAKTU
Multimeter Motor stand/rak rangka- Instruksi : 1 ½ jam
Kotak alat ian pengapian elektro- Latihan : 2 ½ jam
Busi tes nik dengan pengirim si-
Tang snap ring nyal induktif dan hall
Pengirim sinyal = Induk-
tif dan Hall.
Distributor
KESELAMATAN KERJA :
Hati-hatilah terhadap aliran listrik tegangan tinggi ke tubuh Anda. Ingat ! pengapian
elektronik berdaya tinggi, perhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Jangan melepas rangkaian sekunder-primer, soket unit kontrol elektronika, bila
kunci kontak “on”.
LANGKAH KERJA :
Pemeriksaan pendahuluan
Sebelum menguji pengirim sinyal, lakukan pemeriksaan komponen-komponen
seperti :
Nama : 1-6
6 3 2 5 1 0 0 5
1. Koil pengapian :
Periksa kondisi koil pengapian dari kemungkinan :
Isolator pecah/retak, permukaan kotor/berminyak
Terminal-terminal longgar, kotor/korosi
Kerusakan pada gulungan skunder-primer ( periksa tahanan,lihat
spesifikasi ! )
2. Kabel-kabel tegangan tinggi
Lakukan pemeriksaan dari kemungkinan rusak/putus/isolator pecah dan lain-
lain.
Ukur besar tahanan steker + kabel-kabel yang diperbolehkan (lihat spesifikasi)
Nama : 2-6
6 3 2 5 1 0 0 5
Tutup distributor, rotor, steker-steker, pengirim sinyal & Unit Kontrol Elektronik
Periksa dari kemungkinan :
Tutup distributor retak/pecah, kondisi arang tengah sudah pendek/tipis/rusak
Rotor retak/pecah, ukur nilai tahanan yang diperbolehkan (lihat spesifikasi)
Steker pengirim sinyal, kotor/korosi, longgar/tidak menempel dengan baik
Soket unit kontrol elektronik, kotor/korosi atau longgar
Nama : 3-6
6 3 2 5 1 0 0 5
3. Pemeriksaan dengan Osiloskop
Akan dibahas pada lembaran kerja tersendiri
Nama : 4-6
6 3 2 5 1 0 0 5
Menguji/memeriksa Pengirim Sinyal Hall
Lepaskan steker pengirim sinyal
pada distributor.
Pasang kabel penyambung pada
terminal 7 (0) yang berwarna hijau.
Bila kunci kontak “ON”, dan kabel
terminal 7 dihubung-putuskan ke
massa, lihatlah loncatan bunga api
pada kabel tegangan tinggi koil
pengapian !
Loncatan bunga api ada : berarti kerusakan terjadi pada pengirim sinyal Hall
Sedangkan kontrol unit elektronika berfungsi baik.
Loncatan bunga api tidak ada : Kerusakan pada Unit Kontrol Elektronika
Pastikan kerusakan yang terjadi pada unit kontrol elektronika dengan mengukur
tegangan pada terminal 8 h dan 31 d pada waktu kunci kontak “on”, bila tegangannya
tidak mencapai 5 volt artinya kerusakan pada Kontrol Unit Elektronika.
Mengganti Pengirim Sinyal Hall
Ikat distributor pada ragum, jangan lupa pasang alas alumunium diantara kedua
permukaan jepitan ragum
Lepas tutup distributor, tutup debu, rotor tegangan tinggi, ring pengunci 1 dan
rotor/sudu pengirim sinyal
Berikan 3-4 tetes oli pada dudukan rotor/sudu
pengirim sinyal.
Dengan dua buah obeng –nomor 5 Anda akan
dapat mengangkat rotor/sudu pengirim sinyal
dari poros distributor.
Perhatikan! : Ujung kedua obeng harus
menekan bagian yang tebal dari rotor sudu
(terbuat dari baja). Bila tidak demikian, berarti
Anda akan merusak rotor/sudu pengirim
sinyal, waktu mengangkatnya dengan 2
obeng.
Lepaskan pin pengunci dari poros
Nama : 5-6
6 3 2 5 1 0 0 5
distributor.
Lepas ring pengunci 2 dari poros.
Lepas ring pengunci 3 dan
spesernya.
Sekarang Anda dapat menarik keluar
pengirim sinyal dan dudukannya dari
rumah distributor.
Perhatikan :
Susunlah komponen-komponen
dengan teratur seperti pada gambar
agar tidak kesulitan dalam
pemasangan kembali
Pasang komponen kembali dengan
langkah kerja sebaliknya, dan
periksa fungsi advans vakum dan
advans sentrifugal.
Petunjuk
Adakalanya dalam mengganti pengirim sinyal induktif dan Hall distributor tidak
perlu dilepas dari motor, hal itu tergantung dari kemungkinan luas atau sempitnya
ruang motor untuk melakukan pekerjaan ini.
Pada konstruksi distributor lain terdapat lebih dari satu speser, perhatikanlah
dengan teliti, jangan sampai speser tertukar !
Bila penggantian pengirim sinyal dilaksanakan, maka bagian-bagian yang
bergesek dari advans sentrifugal juga sekaligus dikontrol (diberi vet/pelumasan)
Nama : 6-6
6 3 2 5 1 0 0 5
Halaman:
7
LISTRIK AUTOMOTIF & AC
SISTEM PENGAPIAN
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Memeriksa dan menentukan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem pengapian
konvensional dengan memakai osiloskop.
ALAT BAHAN
• Osiloskop • Motor stand/rak rangkai sistem
• Kotak alat pengapian baterai konvensional
• Simulator kondensator • Macam-macam kontak pemutus
• Steker busi dengan macam-macam
tahanan
• Kabel-kabel tegangan tinggi dengan
macam-macam kondisi
• Busi dengan berbagai kondisi
• Macam-macam kondensator
LANGKAH KERJA :
• Sebelum diagnosa dilaksanakan, kendaraan harus dijalankan dengan beban
sekurang-kurangnya 10 menit. Bila motor stand; panaskan motor sampai temperatur
kerja.
• Kenali bagian-bagian osiloskop seperti gambar.
C2 = Lampu timing
Ingat !
Pembacaan besar tegangan
sekunder dan primer, tuas penyetel
posisi osilogram (10) harus berada
pada posisi standart (0)
• Cukup banyak kesulitan/masalah yang terjadi pada motor tidak dapat didiagnosa
dengan osiloskop, dan hampir semua pekerjaan diagnosa dapat dilaksanakan
secara efisien dengan memakai peralatan lain yang sederhana
• Faktor yang menyebabkan keterbatasan penggunaan osiloskop adalah :
− Motor yang tidak hidup tidak dapat di diagnosa
− Banyak kesulitan pada motor terjadi bila sudah dibebani, sedangkan pemakaian
osiloskop terbatas pada motor stasis (tidak dijalankan), kecuali pada bengkel-
bengkel yang mempunyai “test bench” pengukur daya motor
− Kesulitan dalam menginterpretasikan osilogram
• Blok skema kerja osiloskop
7
LISTRIK AUTOMOTIF & AC
SISTEM PENGAPIAN
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Peserta diklat dapat mendiagnosa gangguan yang terjadi pada sistem pengapian
elektronik dengan osiloskop
ALAT BAHAN WAKTU
• Kotak alat • Motor stand/rak rangkaian • Instruksi : 1 ½ jam
• Osiloskop sistem pengapian elektronik • Latihan : 2 ½ jam
dengan penirim sinyal, kontak
pemutus, induksi dan hall.
KESELAMATAN KERJA :
LANGKAH KERJA
• Sebelum diagnosa dilakukan, jalankan kendaraan dengan beban beberapa waktu
atau panaskan motor sampai suhu kerja (motor stand)
• Rangkaian osiloskop pada motor.
• Lakukan diagnosa osilogram sekunder-primer, berikut fungsi-fungsi tambahan
dari unit kontrol elektronik.
• Periksa kerja pengirim sinyal dengan osilogram (lihat langkah berikut !)
Nama : 1-5
6 3 2 5 1 0 1 5
A. Pengiriman sinyal dan kontak pemutus
• Hubungkan klem merah ke terminal 1
distributor/koil pengapian dan hitam
massa.
• Tempatkan selektor program pada
posisi spesial.
• Periksa bentuk osilogram yang
dihasilkan.
Nama : 2-5
6 3 2 5 1 0 1 5
Bentuk osilogram, bila distributor
terlepas dari Kontrol Unit Elektronik
(hanya distributor saja yang di tes pada
tes bench atau memakai mekanisme
penggerak lain)
Tp = saat pengapian
Nama : 3-5
6 3 2 5 1 0 1 5
Bentuk osilogram pengirim sinyal
Hall
Tp = Saat pengapian
Petunjuk :
• Pemeriksaan osilogram pengirim sinyal induktif dapat dilakukan, tanpa atau
dengan Kontrol Unit Elektronika.
• Osilogram pengirim sinyal hall hanya dapat dilihat dalam keadaan terangkai
lengkap dengan Unit Kontrol Elektronika.
6 5
Soket Soket Kontrol
Distributor 5 4
Unit Elektronik
3 3
5 = 7 = 0 = kabel hijau 5 = 8h
Nama : 4-5
6 3 2 5 1 0 1 5
Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :
Nama : 5-5
6 3 2 5 1 0 1 5
Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :
Nama : 6-5
6 3 2 5 1 0 1 5
Halaman: