Anda di halaman 1dari 14

SISTEM PENGAPIAN

KONVENSIONAL
KELOMPOK 4

ANGGOTA :

1. SUGENG PRAYOGA (2315022014)


2. ANUGRAH ABARSAH (2315022015)
3. IRHAM ERIK (2315022016)
4. RAHMAL RAJIB (2315022017)

DOSEN PENGAMPU : AKHMAD RISZAL, S.PD., M.EN


PENGERTIAN SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL

Sistem pengapian adalah suatu gabungan komponen yang bertujuan


untuk mengahasilkan arus listrik bertegangan tinggi untuk
kebutuhan pembakaran campuran bahan bakar dalam udara dalam
ruangan bakar.
Pada dasarnya rangkaian pada sistem pengapian Konvensional ada
dua yaitu pengapian primer dan pengapian sekunder.
Pada rangkaian primer sistem pengapian mencakupseluruh
komponen yang bekerja dengan tegangan rendah, dari batrai atau
alternator.
Sedangkan rangkaian sekunder bekerja pada tengangan tinggiseperti
pada komponen yang ada setelah terminal output koil sampai pada
masa busi.
FUNGSI SISTEM PENGAPIAN
KONVENSIONAL
• Sebagai switch untuk menghidupkan dan memeriksa
mesin,
• Dapat bekerja dengan tegangan listrik yang berbeda
( tengan baterai dan tegangan alternator ).
• Menghasilkan busur listrik tegangan tinggi pada busi
untuk melakukan pembakaran.
• Mendistribusikan tegangan tinggi kebeberapa busi
dengan urutan yang tepat.
• Memastikan saat pengapian tepat beberapa derajat
sebelum piston mencapai titik mati atas pada saat
langkah kompresi.
• Mengubah saat pengapian sesuai dengan tingkat
perubahan putaran.
KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM
PENGAPIAN KONVENSIONAL
a. Battery
b. Kunci kontak
c. Fuse
d. Koil
e. Condensator
f. Platina
g. Distributor
h. Kabel tegangan tinggi
i. Busi
FUNGSI DARI SETIAP KOMPONEN
1) Battery berfungsi sebagai penyimpan sumber arus untuk
kebutuhan komponen-komponen pada kendaraan tersebut.
2) Kunci kontak berfungsi untuk memutus dan menghubungkan
sumber arus dari battery ke komponen-komponen pada
kendaraan.
3) Coil berfungsi untuk mengubah arus 12v dari battry menjadi
lebih besar 20kv.
4) Platina berfunsi untuk memutuskan dan mengalirkan arus pada
kumparan primer.
5) Condensor memiliki 2 fungsi utama:
a. Untuk menampung muatan listrik.
b. Untuk mempercepat pemutusan arus pada platina.
6) Fungsi distributor dapat di bagi dalam 4 bagian
7) Busi berfungsi untuk menghasilkan percikan api sehingga Bahan
Bakar di dalam ruang bakar dapat terbakar.
4 bagian Fungsi distributor
1. Bagian pemutus / arus . Pada bagian ini terdiri dari

a. breaker point (contact point / point )


Fungsinya adalah untuk memutuskan arus listrik dan
menghubungkannya dari kumparan primer coil ke massa agar terjadi
induksi pada kumparan sekunder coil .induksi terjadi pada saat breaker
point I putus atau terbuka.
b. camlobe ( nok )
Fungsinya adalah untuk mengungkit breaker point agar dapat
memutus dan menghubungkan arus listrik pada kumparan primer coil.
C. kondensor
Fungsinya adalah untuk menghilangkan /mencegah terjadinya
loncatan api atau bunga api listrik pada breaker point.
Kemampuan dari suatu kondensor dapat di tunjukkan dengan
berapa besar kapasitasnya.kapasitas kondenser di ukur dalam
(μf ) mikro farad.
2. Bagian Distributor
Bagian ini berfungsi membagi – bagikan ( mendistribusikan )arus
tegangan tinggi yang di hasilkan / di bangkitkan oleh kumparan
sekunder pada ignition coil ke busi pada tiap –tiap silinder sesuai
dengan urutan pengapian .bagian ini terdiri dari tutup distributor
dan rotor.

3. Bagian Governor Advancer


Bagian ini berfungsi untuk memajukan saat pengapian sesuai dengan
pertambahan mesin .bagian ini terdiri dari Governor weight dan
governor spring ( pegas governor )
Gambar di bawah ini menunjukkan kontruksi dari Governor
Advancer

4. Bagian Vakum Advancer


Bagian ini berfungsi untuk memundurkan atau memajukan saat
pengapian pada saat beban mesin bertanmbah atau berkurang.
Bagian ini terdiri dari breaker plate vakum advancer ,yang akan
bekerja atas dasar kevakuman yang terjadi di dalam intake manifold.
CARA KERJA SISITEM PENGAPIAN
KONVENSIONAL
Pada waktu kunci kontak ON, Platina menutup
Aliran arusnya yaitu seperti berikut :
Baterai —- Kunci kontak —- Primer koil —- Platina —- Massa.
Disebabkan aliran listrik pada primer koil, maka inti koil jadi magnet.

Waktu platina membuka


Waktu platina buka, arus listrik lewat primer koil terputus,
berlangsung induksi tegangan tinggi pada sekunder koil, hingga arus
bakal mengalir seperti di bawah ini :
Sekunder koil — Kabel tegangan tinggi — Tutup distributor — Rotor —
Kabel tegangan tinggi (kabel busi) — Busi — Massa.
Disebabkan aliran listrik tegangan tinggi dari sekunder koil, dapat
meloncati tahanan angin pada elektroda tengah dengan elektroda
massa pada busi serta menyebabkan percikan bunga api.
CARA MERAWAT SISTEM PENGAPIAN
KONVENSIONAL PADA MOBIL

 Memeriksa dengan cara visual kelainan pada


komponen serta rangkaian system pengapian.
 Memeriksa, bersihkan serta menyetel celah busi.
 Memeriksa serta bersihkan kabel tegangan tinggi.
 Memeriksa, bersihkan rotor serta tutup distributor.
 Memeriksa nok, centrifugal advancer serta vacum
advancer.
 Memeriksa koil pengapian.
 Memeriksa, bersihkan serta menyetel celah platina atau
menyetel pojok dwell.
MASALAH YANG SERING TERJADI
PADA SISTEM PENGAPIAN
KONVENSIONAL
 Mesin mobil tidak dapat hidup atau tidak ada percikan
api pada busi
 Busi mati atau deposit berlebihan
 Kabel tegangan tinggi bocor berlebihan
 Rotor tidak terpasang
 Urutan pengapian tidak benar
 Platina terganjal kotoran
 Platina menutup terus atau membuka terus
 Koil mati
 Kondensor mati
 Konektor kabel lepas
 Kabel putus
 Mesin sulit hidup dan percikan api pada busi kecil

 Deposit (penumpukan kerak) dibusi berlebihan.


 Kabel tegangan tinggi bocor
 Tutup distributor kotor
 Karbon ditutup distributor hilang
 Tutup distributor retak
 Urutan pengapian tidak benar
 Kontak platina kotor
 Setelan celah platina tidak tepat
 Saat pengapian tidak tepat
 Koil rusak
 Kondensor rusak
 Konektor kabel kotor
 Terjadi ledakan di knalpot
 Busi kotor
 Platina kotor
 Saat pengapian terlalu mundur

 Terjadi ledakan di knalpot saat pedal gas dilepas


 Kerja vacum advancer kurang sempurna

 Ada ledakan di knalpot saat pedal gas ditekan


 Hal ini di sebabkan Kerja centrifugal advancer tak sempurna

 Busi cepat kotor


 Pemakaian busi yang tidak tepat
 Platina kotor
 Saat pengapian tidak tepat

 Elektroda busi meleleh


 Pemakaian tingkat busi yang terlalu panas.
SEKIAN &
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai