Anda di halaman 1dari 23

BAHAN AJAR

TRANSMISI MANUAL

DISUSUN
OLEH
HENDRIK KURNIAWAN, S.Pd

MAHASISWA PPG DALJAB


UNIVERSITAS NEGERI MAKASAR
2020
A. Kompetensi Dasar
3.2 Menerapkan cara perawatan transmisi manual
4.2 Merawat Berkala transmisi manual
B. Indikator
3.2.1 Menjelaskan fungsi komponen dan cara kerja transmisi manual
4.2.1 Menganalisa jens-jenis gangguan yang terjadi pada transmisi manual
4.2.2 Memeriksa komponen transmisi manual sesuai SOP
4.2.3 Menyimpulkan hasil pemeriksaan komponen transmisi manual
C. Tujuan Pembelajaran
3.2.1 Melalui model pembelajaran blended learning serta berdiskusi, kerja kelompok,
demonstrasi dan menggali informasi, peserta didik diharapkan dapat menjelaskan fungsi
komponen dan cara kerja transmisi manual
4.2.1 Melalui model pembelajaran blended learning serta berdiskusi kerja kelompok,
demonstrasi dan menggali informasi, peserta didik diharapkan dapat menganalisa jenis-
jenis gangguan yang terjadi pada transmisi manual.
4.2.2 Melalui model pembelajaran blended learning serta berdiskusi kerja kelompok,
demonstrasi dan menggali informasi, peserta didik diharapkan dapat memeriksa
komponen transmisi manual sesuai SOP
4.2.3 Melalui model pembelajaran blended learning serta berdiskusi kerja kelompok,
demonstrasi dan menggali informasi, peserta didik diharapkan dapat menyimpulkan hasil
pemeriksaan transmisi manual
D. URAIAN MATERI
Pada umumnya transmisi manual adalah sebagai salah satu komponen sistem
pemindah tenaga yang mempunyai beberapa fungsi diantaranya sebagai berikut :
1. Meneruskan tenaga / putaran mesin dari kopling ke poros propeler shaft
2. Merubah momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan (beban mesin dan kondisi
jalan)
3. Memungkinkan kendaraan dapat berjalan mundur (reserve) pada kendaraan lebih dari 2 roda

 Nama Komponen, Fungsi dan Cara Kerja Transmisi Manual

Kontruksi Transmisi Manual Mobil

1. Input Shaft (Poros Input)


Input shaft adalah komponen transmisi yang berhubungan dengan kopling. Input shaft ini
merupakan poros input tempat mengalirnya tenaga mesin dari komponen kopling menuju
roda gigi (gear) di dalam transmisi. Fungsi input shaft adalah untuk memutar gigi (gear)
pertama kalinya sebelum dialirkan ke posisi gigi lainnya yang ada di dalam gear box
transmisi.
2. Speed Gear / Main Gear (Gigi Percepatan / Gigi Transmisi)
Main gear terpasang pada Main Shaft dengan perantara bearing, jumlah main gear tergantung
jumlah tingkat kecepatan yang ada pada transmisi. Fungsi main gear adalah untuk membuat
gear ratio bersama-sama dengan counter gear sesuai dengan tingkat kecepatan.

3. Counter Gear
Counter gear merupakan gigi penyambung yang akan memindahkan tenaga putar dari input
shaft menuju ke masing - masing gigi percepatan (main gear) sesuai dengan posisi gigi yang
dipilih. Counter gear ini dibuat menyatu antara gear dan porosnya dan dipasang pada
transmission case. Counter Gear berfungsi untuk meneruskan putaran dari input shaft ke
main gear (gigi percepatan).

4. Main Shaft
Main shatf berfungsi sebagai output transmission sekaligus tempat atau dudukan main gear
dan hub sleeve. antara main shaft dan input shaft dapat berputar secara bebas, karena
dihubungkan dengan perantara bearing.

5. Clucth Hub Sleeve


Clucth hub sleeve berkaitan langsung dengan hub sleeve dan berfungsi untuk
menghubungkan gigi percepatan (main gear) dengan hub sleeve sehingga tenaga dari gear
percepatan dapat di teruskan ke poros output.
6. Hub Sleeve
Hub sleeve ini berkaitan dengan main shaft pada alurnya dan berfungsi untuk meneruskan
putaran dari gear percepatan ke main shaft / poros output .

7. Synchroniser Ring (Cincin Singkromesh / Gigi Penyesuaian)


Synchroniser ring merupakan komponen gigi tambahan yang diletakkan pada masing -
masing gigi transmisi. Synchroniser ring (cincin singkromesh) ini berfungsi untuk mencegah
pergantian gigi sebelum putaran antara kedua gigi yang akan disambungkan menjadi sama.
Dengan begitu, synchromesh ini akan mempermudah perpindahan kecepatan pada kondisi
putaran yang cepat antara satu gigi dengan gigi yang lainya.

8. Shifting Key (Pin Pengunci)


Shifting key dipasang pada hub sleeve dan berfungsi untuk meneruskan gaya tekan dari hub
sleeve ke synchroniser ring agar terjadi pengereman pada bagian yang tirus gigi percepatan.
9. Spring Key (Per Pengunci)
Spring key terletak pada hub sleve yang berfungsi untuk menekan shifting key agar tetap
tertekan ke arah clutch hub
10. Shift Fork (Garpu Pemindah)
Shift fork ini berfungsi untuk menggerakkan hub sleve sehingga hub sleve berhubungan
dengan main gear / gear percepatan.

11. Reverse Idler Gear


Reverse idler gear ini berfungsi untuk merubah arah putaran sehingga putaran dari input shaft
berlawanan arah dengan putaran output shaft sehingga memungkinkan kendaraan bergerak
mundur.

12. Bearing (Bantalan)


Bearing ini berfungsi untuk mengurangi gesekan yang terjadi antara permukaan komponen
yang berputar di dalam transmisi contohnya pada input shaft, output shaft, dan counter gear.
Bentuk dari bearing yang digunakan pada transmisi ada bermacam-macam, umumnya
menggunakan jenis needle bearing, ball bearing, dan tappered bearing.
13. Interlock System (Mekanisme Pencegah Gigi Loncat)
Mekanisme pencegah gigi loncat terdiri dari detten ball, dan spring yang terletak pada poros
pemindah (Shift fork shaft) pada shift fork shaft mempunyai tiga alur dimana detten bal
ditekan oleh spring bila transmisi diposisikan masuk gigi. Shift deten mechanisme berfungsi
untuk mencegah gigi kembali ke netral dan untuk meyakinkan pengemudi bahwa roda gigi
telah terpasang sepenuhnya.
14. Control Rod
Control rod berfungsi utuk menghubungkan tuas perseneling (shift lever) dengan rod end
dan juga untuk menggerakkan rod end.

15. Shift Rod End


Shift rod end terletak pada shift fork shaft dan berfungsi untuk menghubungkan control rod
dengan shift fork shaft dan juga menggerakkan shift fork shaft pada saat memasang gigi
transmisi.

16. Speedometer Gear


Speedometer gear ini merupakan gear yang terhubung dengan perangkat pengukur
kecepatan kendaraan pada panel dashboard yang digunakan untuk mengukur kecepatan
kendaraan saat melaju. Speedometer gear ini umumnya dipasang tepat pada bagian output
shaft dan gear ini akan terhubung dengan kabel speedometer.
17. Oil Seal Trasnmisi
Oil seal transmisi adalah komponen seal yang berfungsi untuk mencegah kebocoran oli
transmisi. Biasanya terdapat pada bagian input shaft dan bagian output shaft dekat dengan
proppeler shaft.
18. Transmission Case (Bak Transmisi)
Transmissiion case berfungsi untuk melindungi komponen transmisi, sebagai dudukan
bearing, dan juga untuk menampung oli transmisi.

19. Extension Hosing (Bak Perpanjangan)


Extension hosing berfungsi untuk menahan poros output dan juga untuk menahan seal oil
belakang.

20. Shift Lever (Tuas Transmisi)


Tuas transmisi / tuas persneling ini merupakan tuas yang terletak di dalam kabin mobil yang
berfungsi sebagai alat bagi pengemudi saat memindahkan gigi transmisi berdasarkan kondisi
mengemudi. Pada tuas transmisi biasanya terdapat diagram perpindahan gigi untuk
mempermudah pengemudi mengetahui posisi gigi yang digunakan.

CARA KERJA TRANSMISI MANUAL


1. Posisi Netral (N).
Saat posisi netral tenaga dari mesin tidak diteruskan ke poros out put, karena sincromesh
dalam keadaan bebas atau tidak terhubung dengan roda gigi tingkat.

2. Posisi Gigi 1.
Jika tuas ditekan ke arah kiri kemudian ditarik ke belakang maka gear selection fork akan
menghubungkan unit sincromesh untuk berkaitan dengan gigi tingkat 1. Posisi 1 akan
menghasilkan putaran yang lambat tetapi momen pada poros out put besar.
3. Posisi Gigi 2.
Tuas ditekan kearah kiri kemudian didorong ke depan maka selector fork akan
menggerakan hub sleave sehingga unit sincromesh berhubungan dengan roda gigi tingkat
no 2. Posisi 2 putaran poros out put lebih cepat dibanding pada posisi 1.

4. Posisi Gigi 3.
Jika tuas ditarik lurus ke belakang maka selector fork akan menggerakan hub sleave
sehingga menghubungkan unit sincromesh untuk berkaitan dengan gigi tingkat 3. Posisi 3
akan menghasilkan putaran yang cepat dibanding posisi 2.
5. Posisi Gigi 4.
Tuas didorong lurus ke depan maka selector fork akan menggerakan hub sleave sehingga
unit sincromesh berhubungan dengan roda gigi tingkat no 4. Posisi 4 putaran poros out put
lebih cepat dibanding pada posisi 3.

6. Posisi Gigi 5
Posisi tuas berada di angka 5 pada diagram tuas transmisi. Hal ini akan menarik tuas ke
belakang sehingga akan mendorong shift fork dan membuat gigi synchronizer untuk gigi 5
bergerak ke depan. Dengan begitu maka gigi 5 menghasilkan putaran yang lebih cepat
disbanding posisi gigi 4
7. Posisi Gigi R.
Tuas ditekan kearah kanan kemudian ditarik ke belakang maka akan menggerakkan gear
selection fork sehingga unit sincromesh berhubungan dengan roda gigi R. Antara roda gigi
R dan roda gigi pembanding dipasangkan roda gigi idel (idler gear) yang menyebabkan
putaran poros input berlawanan arah dengan poros out put.

 Jenis - Jenis gangguan yang terjadi pada transmisi manual.


Semua kendaraan bermotor baik mobil maupun sepeda motor memiliki transmisi.
Bagian ini sangat penting, karena transmisi berfungsi menyalurkan tenaga yang dihasilkan mesin
menuju roda. Transmisi sendiri ada dua jenis, yaitu manual dan otomatis. Transmisi manual
menggunakan pedal kopling, sementara transmisi otomatis beroperasi berkat bantuan tiga
komponen penting yaitu torque converter, planetary gear unit, serta hydraulic control unit.
Nah, bicara soal transmisi, bagian ini sama seperti komponen mobil lainnya, bisa
mengalami masalah, bahkan jika rusak biaya yang dikeluarkan bisa cukup tinggi. Namun begitu,
sebelum transmisi mengalami masalah serius, ada beberapa tanda-tanda atau ciri-cirinya, Dan
tanda tersebut bisa menjadi rujukan untuk untuk melakukan perbaikan sejak dini agar kerusakan
menjadi parah.
 Gangguan-gangguan pada transmisi pada mobil:

GANGGUAN/KERUSAKAN KEMUNGKINAN PEMERIKSAAN /


PENYEBAB PERBAIKAN

1. Pemindahan antar gigi sulit a. Poros persneling atau perbaiki


penyambung bengkok

b. Kabel kopling tidak disetel Periksa setelannya atau ganti


dengan baik

c. Garpu persneling aus Ganti

d. Poros persneling aus Ganti

e. Roda gigi atau selongsong Ganti bagian-bagian yang aus


synchronizer macet pada
poros atau pemutarnya

f. Cincin atau pegas Ganti bagian-bagian yang aus


penyerempak aus

g. Gigi eksternal aus atau Ganti roda gigi


mengelupas

h. Poros input atau bantalan Ganti bantalan pilot atau


pilot bengkok poros input

i. Level pelumas rendah Isi pelumas sampai level yang


sesuai

j. Menggunakan pelumas yang Keluarkan dan ganti pelumas


tidak sesuai yang sesuai
2. Transmisi macet pada salah a. Poros persneling atau perbaiki
satu gigi penyambung bengkok

b. Penekan persneling macet perbaiki

c. Kopling tidak terbatas Perbaiki kabel kopling

d. Penyerempak macet Ganti penyerempak

e. Level pelumas rendah Isi pelumas sampai level yang


sesuai

3. Transmisi melompat antar a. Pegas penekan lemah Ganti


gigi

b. Bantalan poros input atau Ganti


output aus

c. Bantalan pilot aus Ganti

d. Poros atau roda Ganti cincin pendorong yang


gigi koclakberlebihan aus

e. Selongsong penyerempak Ganti penyerempak dan roda


aus gigi

f. Pasak poros input longgar Ganti


atau patah

g. Rumah kopling atau Kencangkan baut-baut


transmisi longgar pengikat
h. Transmisi tidak sejajar Periksa kesejajarannya

4. Terjadi benturan roda gigi a. Penyerempak aus Ganti

b. Kopling menggesek Perbaiki kopling

c. Bantalan pilot atau poros Perbaiki bantalan atau poros


input bengkok

d. Kecepatan idle engine Setel


tinggi

e. Level pelumas rendah atau Isi dengan pelumas yang


kualitas pelumas tidak kualitasnya baik pada level
sesuai yang sesuai

5. Transmisi gaduh/kasar pada a. Cakram kopling rusak Ganti


roda gigi

b. Celah antara roda gigi Ganti roda gigi


dengan poros utama
berlebihan

c. Bantalan aus atau rusak Ganti

d. Gigi pada roda gigi patah Ganti roda gigi

e. Roda gigi pinion Ganti


speedometer aus

f. Penyerempak aus Ganti

g. Bantalan pilot aus Ganti


h. Level pelumas rendah Isi pada level yang sesuai

i. Transmisi tidak sejajar Periksa kesejajaran

j. Bantalan poros counter aus Ganti bagian-bagian yang aus


atau cincin menjepit

6. Transmisi gaduh/kasar pada a. Bantalan poros input aus Ganti


saat netral

b. Roda gigi aus atau patah Ganti

7. Transmisi gaduh/kasar pada a. Roda gigi idle mundur atau Ganti


saat mundur bos poros aus/rusak

b. Roda gigi mundur pada Ganti


poros utama aus/rusak

c. Roda gigi counter aus atau Ganti


rusak

d. Mekanisme pemindah rusak Perbaiki, ganti bagian-bagian


yang rusak, setel kembali

8. Tidak ada tenaga yang a. Kopling tidak menekan Perbaiki kopling


melewati transmisi

b. Gigi pada roda gigi Ganti roda gigi


mengelupas

c. Garpu poros patah atau Ganti


longgar
d. Poros input atau output Ganti
patah

9. Oli transmisi bocor a. Pelumas yang tidak tepat Isi dengan pelumas yang
atau level pelumas yang sesuai dengan level
terlalu tinggi sehingga
terbentuk busa

b. Gasket bocor Ganti

c. Seal oli rusak Ganti

d. Sumbat pengisi oli longgar Kencangkan

e. Seal pinion speedometer Ganti seal


bocor

f. Box atau rumah ekstensi Ganti


retak

g. Box atau seal rumah Ganti


ekstensi aus

 Pemeriksaan Komponen Transmisi Manual


1. Periksa kebocoran minyak pelumas pada seal poros input transmisi. Bila terdapat tanda-
tanda kebocoran ganti sealnya. Bocoran minyak ini disamping menyebabkan
berkurangnya kuantitas minyak pelumas di transmisi, juga bila mengenai plat kopling
menyebabkan kopling jadi slip.
2. Pemeriksaan kebocoran minyak pelumas juga pada seal poros engkol.
3. Pemeriksaan sambungan kabel kopling dari keausan, dan kemacetan.
4. Pemeriksaan lebar coakan ring syncronizer. Lebar “b” : 8,2 mm. Lebar “c” : 8,8 mm

5. Periksa poros output dan luncuran dalam.


a) Menggunakan jangka sorong, ukur ketebalan flens poros output. Ketebalam minimum
4,90 mm (0,1929 in).

b) Menggunakan jangka sorong,ukur ketebalan flens luncuran dalam Ketebalan minimum


3,9 mm (0,1535 in).

c) Menggunakan mikrometer, ukur diameter luar dari permukaan jurnal poros output.
Roda gigi-2 : Minimum 38,415 mm (1,5124 in)
Roda gigi-3 : Minimum 38,415 mm (1,5124 in)
d) Menggunakan mikrometer, ukur diameter luar, dan luncuran dalam. Diameter
minimum 36,98 (1,4559 in).

e) menggunakan dial gauge, ukur keolengan poros output. Keolengan maksimum 0,06 mm
(0,0024 in).

6. Periksa ring synchromesh.


a) Putar dan tekan ring synchromesh untuk mengetahui kemampuan pengeremannya.

b) Ukur celah di antara, ring synchromesh dengan ujung.alur roda gigi.


Celah standar : 1,0 - 2,0 mm (0,039 - 0,079 in)
Celah maksimum : 0,8 mm (0,031 in)
Bila celah kurangg dari limit, gantilah ring Synchromesh.
7. Ukur celah antara garpu pemindah dan hub sleeve, menggunakan feeler gauge, ukur celah
antara hub sleeve dan garpu pemindah, Celah maksimum 1,00 mm (0,039 in). Bila celah
melampaui nilai limit, ganti garpu pemindah atau hub sleeve.

RANGKUMAN

1. Fungsi dari transmisi adalah :


a. Meneruskan tenaga / putaran mesin dari kopling ke poros propeler shaft
b. Merubah momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan (beban mesin dan
kondisi jalan)
c. Memungkinkan kendaraan dapat berjalan mundur (reserve) pada kendaraan lebih dari
2 roda
2. Komponen Transmisi
a. Input shaft adalah komponen transmisi yang berhubungan dengan kopling
b. Main gear adalah untuk membuat gear ratio bersama-sama dengan counter gear
sesuai dengan tingkat kecepatan.
c. Counter Gear berfungsi untuk meneruskan putaran dari input shaft ke main gear
(gigi percepatan).
d. Main shatf berfungsi sebagai output transmission sekaligus tempat atau dudukan
main gear dan hub sleeve
e. Clutch hub sleeve berfungsi untuk menghubungkan gigi percepatan (main gear)
dengan hub sleeve sehingga tenaga dari gear percepatan dapat di teruskan ke poros
output.
f. Hub Sleeve berfungsi untuk meneruskan putaran dari gear percepatan ke main shaft /
poros output .
g. Synchroniser ring (cincin singkromesh) ini berfungsi untuk mencegah pergantian
gigi sebelum putaran antara kedua gigi yang akan disambungkan menjadi sama
h. Shifting key berfungsi untuk meneruskan gaya tekan dari hub sleeve ke synchroniser
ring agar terjadi pengereman pada bagian yang tirus gigi percepatan.
i. Spring Key berfungsi untuk menekan shifting key agar tetap tertekan ke arah clutch
hub
j. Shift fork ini berfungsi untuk menggerakkan hub sleve sehingga hub sleve
berhubungan dengan main gear / gear percepatan
k. Reverse idler gear ini berfungsi untuk merubah arah putaran sehingga putaran dari
input shaft berlawanan arah dengan putaran output shaft sehingga memungkinkan
kendaraan bergerak mundur
l. Bearing ini berfungsi untuk mengurangi gesekan yang terjadi antara permukaan
komponen yang berputar di dalam transmisi
m. Shift deten mechanisme berfungsi untuk mencegah gigi kembali ke netral dan untuk
meyakinkan pengemudi bahwa roda gigi telah terpasang sepenuhnya.
n. Control rod berfungsi utuk menghubungkan tuas perseneling (shift lever) dengan rod
end dan juga untuk menggerakkan rod end
o. Shift Rod End berfungsi untuk menghubungkan control rod dengan shift fork shaft
dan juga menggerakkan shift fork shaft pada saat memasang gigi transmisi.
p. Speedometer Gear digunakan untuk mengukur kecepatan kendaraan saat melaju
q. Oil Seal Transmisi berfungsi untuk mencegah kebocoran oli transmisi
r. Transmissiion case berfungsi untuk melindungi komponen transmisi, sebagai
dudukan bearing, dan juga untuk menampung oli transmisi.
s. Extension hosing berfungsi untuk menahan poros output dan juga untuk menahan
seal oil belakang
t. Shift Lever (Tuas Transmisi) berfungsi sebagai alat bagi pengemudi saat
memindahkan gigi transmisi berdasarkan kondisi mengemudi
3. Gejala kerusakan transmisi pada mobil diantaranya
a. Pemindahan antar gigi sulit
b. Transmisi macet pada salah satu gigi
c. Transmisi melompat antar gigi
d. Terjadi benturan roda gigi
e. Transmisi gaduh/kasar pada roda gigi
f. Transmisi gaduh/kasar pada saat netral
g. Transmisi gaduh/kasar pada saat mundur
h. Tidak ada tenaga yang melewati transmisi
i. Oli Transmisi Bocor
4. Pemeriksaan Komponen Transmisi
a. Periksa kebocoran minyak pelumas pada seal poros input transmisi
b. Pemeriksaan kebocoran minyak pelumas juga pada seal poros engkol.
c. Pemeriksaan sambungan kabel kopling dari keausan, dan kemacetan
d. Pemeriksaan lebar coakan ring synchronizer
e. Periksa poros output dan luncuran dalam.
f. Pemeriksaan ring synchronizer
g. Ukur celah antara garpu pemindah dan hub sleeve

SOAL FORMATIF
1. Sebutkan 3 fungsi transmisi pada kendaraan!
2. Sebutkan 5 komponen transmisi dan jelaskan masing-masing fungsinya!
3. Jelaskan secara terperinci cara kerja transmisi pada saat gigi Netral dan saat posisi gigi R!
4. Ketika pada transmisi terjadi gangguan yaitu pemindah antar gigi terasa sulit maha
kemungkinan penyebabnya adalah?
5. Alat yang digunakan untuk mengukur celah pada ring syncromesh adalah?
DAFTAR PUSTAKA
NEW STEP 1 https://sakhsondotcom.files.wordpress.com/2013/11/new-step-1toyota.pdf
Pemeriksaan dan cara kerja transmisi. diakses pada tanggal 14 november 2020
https://1.bp.blogspot.com/-6pfpZaVWUyI/X5NF
IaEBcI/AAAAAAAAhTQ/uby1whj3uKAPGoY_k3f6UR36n-
1fLwRVQCLcBGAsYHQ/s800/IMG_20201024_040524.jpg
Pemeriksaan Komponen Transmisi. Di akses pada tanggal 15 November 2020
http://kangjaya.blogspot.com/2018/01/transmisi-manual.html

Anda mungkin juga menyukai