TRANSMISI MANUAL
TRANSMISI MANUAL
Transmisi manual merupakan gabungan roda-roda gigi yang memindahkan putaran dan momen poros
engkol
ke
roda-roda
penggerak.
Sedangkan tujuan utama transmisi adalah untuk memindahkan tenaga mesin sesuai dengan kondisi
pengendaraan, juga dapat memenuhi tujuan lain sperti dibawah ini, disesuaikan dengan karakterristik
mesin
yang
banyak
digunakan
pada
kendaraan
dewasa
ini.
a. Menghasilkan tenaga yang lebih besar untuk saat start dan berjalan di temapt yang mendaki.
b. Menggerakkan roda-roda pada kecepatan tinggi selama pengendaraan kecepatan tinggi (light-speed
driving).
c. Menggerakkan roda-roda pada arah berlawanan untuk mundur.
1. SYARAT PENTING TRANSMISI
Syarat-syarat penting yang diperlukan transmisi adalah sebagai berikut :
a. Harus mudah tepat dan cepat kerjanya
Dapat memindahkan tenaga dengan lembut dan tepat.
c..Ringan, praktis dalam bentuk, bebas masalah dan mudah dioperasikan
Harus ekonomis damn mempunyai efisiensi yang tinggi.
e.
Mempunyai
kemampuan
rus
mudah
untuk
yang
tingg
perawatan
Transmisi manual menghasilkan perubahan momen dalam beberapa tahap. Idealnya momen dapat
berubah secara langsung seperti otomatis. Saat ini, transmisi otomatis lebih baik dari jenis manual. Saat
kendaraan mulai berjalan atau menanjak dibutuhkan moment yang besar untuk itu kita memerlukan
beberapa bentuk mekanisme perubah moment.
PERBANDINGAN GIGI
Kombinasi Dasar Roda Gigi
A : Roda gigi penggerak (drive gear)
B : Roda gigi yang digerakkan (driven gear)
Untuk menggerakkan kendaraan ke arah mundur, pada perbandingan gigi transmisi ditambahkan idle
gear, untuk memperoleh putaran input shaft dan output shaft yang berlawanan. Perbandingan gigi yang
lebih kecil dari satu (jika putaran propeller shaft lebih cepat dari putaran mesin) disebut over drive
3. KONSTRUKSI TRANSMISI
Di bawah ini dijelaskan konstruksi transmisi MSG5K yang digunakan pada kendaraan Phanter. Transmisi
ini untuk semua kecepatan maju digunakan mekanisme synchromesh type, sedangkan untuk gigi mundur
menggunakan mekanisme constantmesh type.
Komponen-komponen utama transmisi manual dan fungsinya
4.
No
Komponen
Sebagai dudukan bearing transmisi dan porosporos serta sebagai wadah oli/minyak transmisi
Bearing Bantalan/laker
10
Extension housing
Pemanjangan bak
TYPE
Fungsi
RODA
GIGI
TRANSMISI
Roda gigi transmisi dapat digolongkan dalam bebrapa tipe menurut konstruksi dan mekanisme cara
kerjanya
5.
MACAM-MACAM
RODA
GIGI-GIGI
Roda gigi/Gears adalah roda yang terbuat dari besi yang mempunyai gerigi pada permukaannya. Bentuk
gigi dibuat sedemikian rupa hingga dapat bekerja secara berpasangan dan setiap pasangann terdapat
sebuah roda gigi yang menggerakan (driving gear) dan sebuah roda gigi yang digerakkan (driven gear).
Suatu kelompok/kumpulan roda gigi dengan komponen lain membentuk suatu system transmisi dalam
suatu kendaraan, mereka terletak dalam suatu wadah yang disebut transmission case terletak , atau
biasa
disebut
gear
box.
Beberapa
macam
desain
roda
gigi
yang
dipergunakan
pada
transmisi
adalah
1. Roda gigi jenis spur : bentuk giginya lurus sejajar dengan poros, dipergunakan untuk roda gigi geser
(Sliding
mesh
type)
2. Roda gigi jenis helcal : bentuk giginya miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi tetap atau
yang
tidak
bisa
digeser
(Constant
mesh
dan
syncromesh
type)
3. Roda gigi jenis double helical : bentuk giginya dobel miring terhadap poros, diprtgunakan untuk ruda
gigi
tetap
yang
tidak
digeser
(Constant
mesh
dan
syncromesh
type).
4. Roda gigi jenis Epicyclic : bentuk giginya lurus atau miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda
gigi yang tidak tetap kedudukan titik porosnya (Constant mesh)
Pada tipe ini shift arm menggerakkan gigi-gigi percepatan yang terpasang pada spline main shaft untuk
menghubungkan dan memutuskan hubungan antara gigi percepatan dengan counter gear. Sekarang tipe
ini digunakan untuk gigi mundur.
Seperti pada gambar di atas model ini dilengkapi dengan gigi-gigi yang meluncur (sliding gear) dan
berbagai macam ukurannya yang dipasangkan pada poros outputnya. Dengan meluncurkan gigi-gigi ini
agar berkaitan dengan gigi susun (counter gear) untuk memperoleh pengaturan yang sempurna,
bermacam perbandingan yang dapat diperoleh. Kombinasi yang umum pada transmisi model ini 3
sampai
5
tingkat
dan
satu
tingkat
untuk
mundur.
Poros primer yang dihubungkan dengan kopling, ujungnya dipasang mati dengan roda gigi pinion sebagai
pemutar tetap pada system transmisi, dan memberikan putaran pada kelompok roda gigi pada poros
perantara. Sementara roda gigi pada poros utama dapat digeser-geser dan secara sindiri-sendiri dapat
dihubungkan dengan roda gigi yang ada pada poros perantarara tang dibuat berpuat bersama.
Penggeseran roda gigi pada poros utama, menggunakan pemindah gigi diteruskan ke garpu selector
(13).
Pada posisi netral, semua roda gigi pada poros utama diposisikan tidak berhubungan dengan roda gigi
yang ada pada poros perantara (output shaft). Putaran dari poros primer (Input shaft) diteruskan ke roda
gigi pada poros perantara, namun tidak memutar roda gigi yang ada pada poros utama. Dengan kata lain,
putaran
dari
poros
primer
tidak
ditransfer
ke
poros
utama/output
transmisi.
Posisi gigi pertama, roda gigi 2 pada poros utama digeser hingga berhubungan dengan roda gigi 9 .
Sementara roda gigi 3 dan 10 dalam posisi netral. Pada posisi ini, berarti putaran dari roda gigi 6 pada
poros primer, dipindahkan ke roda gigi 7 yang dipasang mati dengan roda gigi 10 atau roda gigi 11
memutar roda gigi 9. putaran dari roda 9 dipindahkan ke roda gigi 2 dan diteruskan keporos utama
sebagai output transmisi. Karena roda gigi (driver) jumlah giginya lebih sedikit (yaitu roda gigi 9 dan 2)
dari roda gigi yang diputar (driven), maka terjadi penurunan atau reduksi putaran bertingkat.
Perhitungan reduksi putaran dilakukan dengan membandingkan antara jumlah gigi pada roda gigi yang
diputar
dibandingkan
dengan
jumlah
gigi
pada
roda
gigi
pemutar.
Sehingga
rumus
perbandingan
giginya
sebagai
berikut
:
Perbandingan
gigi
pertama
6/7
2/9
40/20
4.
Angka 4 ini menunjukan bahwa momen output pada trnsmisi akan 4 kali lebih besar dibandingkan
momen pada poros inputnya, namun kecepatan/putarannya poros output transmisi 1/4 dari putaran poros
input. Artinya pada rpm mesin yang sama, kecepatan kendaraan lebih lambat. Hal ini diperlukan untuk
mengangkat
beban
kendaraan
yang
lebih
besar
dengan
tenaga
yang
tetap.
Diantara transmisi manual, model sliding mesh inilah yang paling sederhana konstruksinya, disebabkan
belum adanya ukuran yang tepat untuk memudahkan perkaitan gigi maka cara dobel kopling (double
clutching) harus dilakukan agar peminfahan gigi-gigi dapat berlangsung dengan sempurna. Juga gigi-gigi
ini
cenderung
menimbulkan
suara
berisik
karena
adanya
kesukaran
tersebut.
2.
Transmisi
Constantmesh
Type
Pada transmisi model constant mesh, gigi roda gigi yang berkaitan harus dapat bergerak pada putaran
yang sama, bila tidak gigi-gigi akan berbunyi dan tidak berkaitan dengan mudah.Model constant mesh
telah dikembangkan untuk membatasi kekurangan pada tingkat tertentu. Gambar menunjukan sebuah
transmisi yang mana pada keempat dan ketiganya yang terdiri dari model constantmesh. Pada model ini
gigi input shaft dan counter gear ada dalam perkaitan yang tetap (constant mesh). Gigi ketiga pada
output shaft dibuat berputar bebas di shaft. Pada gigi kopling (clutch gear) diberi alur-alur dan diposisikan
sedemikian rupa pada poros output hingga dapat digerakkan sepanjang alur-alur untuk berkaitan dengan
ujung
gigi.
Gambar;
Transmisi
Type
Constantmesh
Sebagai contoh, bila kita ingin memindahkan gigi-gigi pada pada tingkat tiga, gigi kopling didorong
kebelakang agar dapat berkaitan dengan bagian dalam gigi ketiga pada poros output. Kemudian momen
mesin akan berpindah dalm urutan seperti : inpu shaft-couter shaft gigi gigi ketiga pada output shaft
clutch
gear
output
shaft.
Bila clutch gear digerakkan kemuka gigi ketiga pada output shaft hanya akan berputar bebas tanpa
memindahakan
tenaga
ke
roda-roda.
Bila kita bandingkan dengan sliding mesh type, maka constant mesh type perkaitannya berlaku lebih baik
dan tidak menimbulkan bahaya kerusakan pada gigi-gigi selama berkaitan sebab diameter gigi-ginya
lebih kecil dengan julmlah gigi yang sedikit. Sebaiknya, transmisi model ini banyak mempunyai
kekurangan-kekurangan dibandingkan dengan synchromesh type dan masih tetap diperlukan double
kopling (double cluctching) dengan demikian tidak digunakan dalam jumlah yang banyak
3.
Transmisi
synchromesh
type
Konsep aliran tenaga/momen sama dengan yang dipergunakan pada transmisi tiga kecepatan diatas.
Perbedaannya pada transmisi ini tidak menggunakan system sliding gear kecuali untuk reverse. Kondisi
ini jadi memungkinkan dipergunakan bentuk gigi selain pur, baik yang bentuk helical atau yang dobel
helical. Bentuk gigi ini disamping lebih kuat karena kontak antar giginya lebih luas, suaranya juga lebih
halus.
Konstruksi transmisi ini, seluruh roda gigi pada poros utama (main shaft) terhubung bebas. Sedangkan
sychromesh
dengan
poros
utama
terhubung
sliding.
Gambar
Transmisi
Type
Sinchromesh
Posisi netral, adalah posisi dimana kedua synchromesh tidak sedang menghubungkan roda gigi, dan
roda gigi untuk posisi reverse juga tidak terhubung. Sehingga putaran pada poros primer dipindahkan ke
roda gigi yang ada pada poros perantara dan dipeindahkan ke roda gigi yang ada pada poros utama
namun
tidak
memutar
poros
utama.
Synchromesh
type
Dewasa ini pada mobil-mobil banyak digunakan transmisi model synchromesh. Seperti telahdiuraikan di
atas. Keburukan pada sliding mesh dan constant mesh diperlukn waktu untuk menunggu hingga gigi-gigi
yang akan berkaitan itu berputar dengan kecepatan yang sama seluruhnya untuk gigi-gigi ini dapat
berkaitan, bila tidak, akan menimbulkan kerusakan. Tambahan pula, pekerjaan pemindahan gigi-gigi
diperlukan
keahlian.
Karena itu, transmisi model baru yang telah diciptakan, dimana gigi gigi dapat berkaitan, bila putarannya
dibuat mendekati satu dan lainnya seketika dengan adanya tenaga gesek dan dengan demikian putaran
akan menjadi sama, karena itu menyebabkan gigi-gigi lebih mudah berkaitan transmisi model baru ini
adalah
model
synchromesh.
Transmisi model synchromesh mempunyai banyak keuntungan untuk memungkinkan pemindahan gigi
dengan lembut dan cepat tanpa menimbulkan bahaya pada gigi dan tidak memerlukan injakan dengan
kopling
ganda
(double
clutching).
Bagian-bagian
utama
synchromesh
terdiri
dari
:
1.
Syncrhonizer ring
: Disamping bagian gigi-gigi yang tirus pada output shaft
2.
Shifting key
: Dipasangkan ditiga tempat dibagian luar diameter clutch hub dan ditekan oleh
pegas-pegas
ke
hub
sleeve
3.
Shifting key spring
: Ring pegas yang menahan shifting key pada baigian dalam
4.
Clutch hub
:
Berkaitan
dengan
output
shaft
pada
alur-alurnya
5.
Hub sleeve
: Berkaitan dengan bagian luar (spline). Dilengkapi dengan alur bagian luar
untuk
garpu
pengatur
(shift
fork).
Cara
Kerja
Synchromech
Bila sleeve digerakkan ke depan atau ke belakang oleh fork,sleeve akan bergerak ke
depan atau ke belakang. Gerakana sleeve hub menbawa synchronizer key untuk
menekan synchronizer ring, selanjutnya synchronizer ringtertekan dantergesek
dengan cone. Akibat gesekan ini maka terjadi pengereman yang menyebabkan
putaran
synchronizer
key
sama
dengan
sycronizer
cone
Bila sleeve ditekan terus, sedangkan synchronizer ring tidak dapat bergerak maju
lagi maka synchronizer key tertekan turun oleh oleh sleeve pada tonjolan key
bagian atas. Karena key turun maka key tidak sanggup lagi menekan cone. Dengan
demikian canfer sleeve hub dapat masuk dengan mudah pada camfer sleeve
sycronizer cone, selanjutnya putaran dari main gear dapat diteruskan ke main
shaft.
7. MEKANISME PENCEGAH GIGI LONCAT (SHIFT DETENT MECHANISM
1. Pada Poros-Poros Pemindah (Shift Fork Shaft)
hift fork shaft mempunyai tiga alur dimana detent ball akan di-tekan oleh spring bila transmisi diposisikan
masuk gigi. Shift detent mechanism berfung-si untuk mencegah gigi kembali ke netral dan untuk
meyakinkan pengemudi bahwa roda gigi telah berkaitan sepenuhnya.
2. Pada Hub Sleeve
Alur-alur pada hub sleeve mem-punyai bentuk runcing yang ber-kaitan dengan dog gear gigi percepatan. untuk mencegah gigi loncat.
8.
Mekanisme pencegah hubungan ganda dari transmisi MSG5K adalah tipe interlock ball & pin, yang
terdiri dari sebuah interlock pin dan 4 buah interlock ball.
9.
MEKANISME
PENGOPRASIAN
TRANSMISI
MANUAL
Mekanisme pengoperasian transmisi, berfungsi untuk menyediakan hubungan antara pengemudi
dengan bekerjanya transmisi. Sehingga mekanisme pengoperasian merupakan sarana untuk
mengendalikan bekerjanya transmisi oleh pengemudi. Dengan demikian pengemudi dapat memilih gigi
kecepatan yang dianggap sesuai dengan kondisi kecepatan dan beban kendaraan.
Konstruksi mekanisme pengoperasian ada tiga macam, yaitu system handel langsung, system handel
pada kemudi, dan kemudi system menggunakan kabel baja elastis. Contoh penggunaan system hadel
langsung pada kendaraan dengan pemasangan mesin memanjang seperi Toyota Kijang. Sistem handel
pada kemudi digunakan agar keberadaan tuas pemindah transmisi tidak mengurangi ruang penumpang,
seperti yang digunakan pada Mitsubishi L-300. Dan system pemindah kabel baja elastic, banyak
digunakan pada kendaraan front wheel drive dengan mesin melintang, seperti mobil sedan keluaran baru.
System pemindah gigi handel langsung konstruksinya dapat dilihat pada gambar 7 berikut ini.
Untuk mencegah getaran dan bunyi mesin langsung ke tuas pemindah maka digunakan insulator karet
(rubber insulator).
Pada model-model sport dan truk yang besar, tuas pengaturnya (shift lever) biasanya digunakan pada
lantai dan pelayanan tuas pengaturnya secara langsung tanpa adanya tambahan.
Pandangan atas dan samping transmisi manual yang ditempatkan dilantai dari Ford
dengan 4 kecepatan
Transmisi manual adalah sistem transmisi otomotif yang memerlukan pengemudi
sendiri untuk menekan/menarik seperti pada sepeda motor atau menginjak kopling
seperti pada mobil dan menukar gigi percepatan secara manual. Gigi percepatan
dirangkai di dalam kotak gigi/gerbox untuk beberapa kecepatan, biasanya berkisar
antara 3 gigi percepatan maju sampai dengan 6 gigi percepatan maju ditambah
dengan 1 gigi mundur (R). Gigi percepatan yang digunakan tergantung kepada
kecepatan kendaraan pada kecepatan rendah atau menanjak digunakan gigi
percepatan 1 dan seterusnya kalau kecepatan semakin tinggi, demikian pula
Daftar isi
1 Synchromesh
3 Lihat pula
4 Pranala luar
Synchromesh
Synchromesh adalah perlengkapan transmisi yang berfungsi untuk menyamakan
putaran antar gigi yang akan di-sambung sehingga perpindahan gigi percepatan
dapat dilakukan secara mulus. Cara kerjanya saat handel transmisi pada posisi
netral, maka synchromesh berada di tengah tidak berpengaruh atau dipengaruhi
oleh kedua roda gigi yang ada disampingnya.
Penjelasan
Ini adalah susunan 5 gigi kecepatan yang lazim digunakan pada mobil
modern ditambah dengan satu gigi mundur yang ditandai dengan R.
Penempatan gigi mundur (R) krucial karena bisa salah memasukkan
dapat mengganggu jalannya kendaraan, karena kalau dari gigi 5
salah pindah ke mundur bisa berakibat fatal.
Susunan ini adalah susunan 5 gigi kecepatan yang lazim digunakan
pada bus ringan ditambah dengan satu gigi mundur yang ditandai
dengan R. Gigi 1 biasanya jarang dipakai, dipakai pada saat mendaki
di tanjakan terjal.
Penjelasan
Judul modul ini adalah Pemeliharaan/servis unit transmisi manual dan komponenkomponenya, di dalamnya akan dibahas mengenai fungsi dan cara kerja transmisi
manual, komponen transmisi manual, hingga pemeriksaan kerusakan transmisi
manual. Hasil belajar modul ini, diharapkan siswa akan dapat:
1. Menyebutkan fungsi dan cara kerja transmisi manual.
2. Mengidentifikasi macam-macam transmisi manual.
3. Mengidentifiikasi Komponen-komponen utama transmisi manual.
4. Menjelaskan dan melakukan proses pemeliharaan unit trans-misi manual dan
komponen-komponennya.
5. Menjelaskan sistem perawatan berkala pada unit transmisi manual dan
komponen-komponennya.
B. PRASYARAT
Sebelum memulai modul ini, peserta diklat pada Bidang Keahlian Mekanik Otomotif
harus sudah menyelesaikan modul-modul prasyarat seperti terlihat dalam diagram
pencapaian kompetensi maupun peta kedudukan modul. Prasyarat mempelajari
modul OPKR-30-004B antara lain adalah OPKR-30-002B.
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Untuk mempermudah di dalam mempelajari modul ini, maka diharapkan siswa
membaca dengan baik petunjuk penggunaan modul ini baik yang bersifat umum
maupun yang bersifat khusus, berikut ini:
1. Petunjuk Bagi Peserta Diklat
namun apa yang masuk di dalam buku kerja menjadi tanggungjawab siswa
secara mandiri, dan siap untuk dilakukan evaluasi pencapaiannya sebagai
bentuk penampilan yang telah dikuasai.
1. Pelajarilah modul ini dengan baik terhadap sajian konsep yang diberikan pada
setiap kegiatan belajar.
2. Untuk memahami isi materi yang terdapat di dalam setiap kegiatan belajar,
maka kerjakan semua pertanyaan yang diberikan pada setiap kegiatan
belajar, dan jawaban anda harap ditulis pada tempat yang telah disediakan
dalam modul ini.
3. Selain itu, diharapkan siswa dapat menyelesaikan tugas-tugas, dan bila
diperlukan dapat dilakukan diskusi dengan 3 5 orang teman. Selanjutnya
jawaban anda, tulis di dalam tempat yang telah disediakan.
4. Bila anda telah selesai dan telah merasa menguasai modul ini, silahkan
berhubungan
dengan
asesor/guru/tutor
yang
bersangkutan
untuk
mendapatkan pengujian atas kompetensi anda.
2. Petunjuk Bagi Guru
Dalam penyelesaian modul ini, guru bertindak sebagai tutor yang mendampingi
siswa dalam menyelesaikan modul ini, beberapa hal yang perlu dilakukan ialah:
1. Membantu siswa membuat perencanaan kegiatan belajar.
2. Membantu siswa bila mengalami kesulitan/hambatan dalam menyelesaikan
modul ini.
3. Membantu koordinasi siswa dalam mempergunakan fasilitas jurusan atau
yang fasilitas lainnya.
4. Sebagai tutor, guru jangan berlebihan dalam memberikan penjelasan, ingat
kegiatan ini untuk mengarahkan siswa dapat belajar mandiri. Penjelasan
cenderung bersifat mengarahkan bukan menuntaskan sebagaimana saat
mengajar.
5. Setelah siswa selesai dan siap diuji, maka tugas guru/tutor adalah menguji
kompetensi mahasiswa sebagai wujud pengusaan materi modul.
D. TUJUAN AKHIR
Melalui proses pembelajaran modul ini, diharapkan siswa dapat mengusai
pengetahuan dan cara permeliharaan/servis transmisi manual beserta komponenkomponennya.
TRANSMISI OTOMATIS
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang menjadi
penghantar energidari mesin ke diferensial dan as. Dengan memutar
as,
roda
dapat
diperlukan
karena
berputar
mesin
danmenggerakkan
pembakaran
yang
mobil.Transmisi
umumnya
digunakan
(rotasi)
antara600
sampai
6000
rpm.
Sedangkan,
roda
transmisi
otomatis.
Terdapat
juga
sistem-sistem
ini
merupakan
perkembangan
terakhir
yang
barudapat
saja.Transmisi
manual
merupakan
salah
satu
jenis
speed.Transmisi
semi
otomatis
adalah
transmisi
yang
tidak
perlu
transmisiini
menginjak
pedal
pedal
kopling
kopling
karena
sudah
pada
teratur
sistem
secara
converter
berfungsi
sebagaikopling
otomatis
dan
dapat
impeller,
Turbine
runner,
dan
Stator.
Stator
terletak
Transmition
Fluid).
Momenmesin
dipindahkan
B. Rumusan masalah
makalah ini akan membahas tentang:
a. Pengertian Sistem Transmisi Otomatis
b. Komponen utama transmisi otomatis
c. Fungsi transmisi otomatis dan fungsi syncromesh
d. Cara kerja syncromesh
e. Cara Kerja Transmisi Otomatis Pada Mobil
f.
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
dengan
1.
2.
Untuk
mengetahui
apa
saja
komponen
utama
dari
Transmisi
otomatis.
3.
4.
5.
Mengetahui
apa
saja
keunggulan,kelemahan
dan
cara
merawat
Transmisi otomatis.
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
1.
Transmisi Otomatis
Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi
dan
kecepatan
yang
berbeda-beda
untuk
diteruskan
menjadi
lebih
rendah
tetapi
lebih
bertenaga,
sebaliknya.
Contoh transmisi 5-kecepatan pada rpm mesin 4.400
RPM pada
Gir nomor
Rasio gir
3.769
1.167
2.049
2.147
1.457
3.020
1.000
4.400
0.838
5.251
atau
Torsi
tertinggi
suatu
mesin
umumnya
terjadi
pada
sekitar
itu,
memerlukan
kendaraan
torsi
yang
yang
berjalan
lebih
tinggi
pada
jalan
dibandingkan
yang
mendaki
mobil
yang
tinggi.
Dengan
kondisi
operasi
yang
berbeda-beda
ke
posisi
tertentu.Posisi
tuas
transmisi
otomatik
Posisi P (Park)
Pada posisi ini kendaraan tidak dapat bergerak (roda tidak dapat
diputar) tetapi mesin dapat dihidupkan.Posisi ini digunakan untuk
kendaraan
yang
diparkir,
atau
pada
kendaraan
untuk
keperluan
Posisi R (Reverse)
Posisi N (Netral)
Pada
posisi
ini
kendaraan
tidak
bergerak
tetapi
roda
dapat
Posisi D (Drive)
3,
atau
sebaliknya,
jika
switch
O/D
di-posisikan
ON,
Posisi 2
ke
gigi
jalanan menanjak
atau
sebaliknya,
biasanya
digunakan
untuk
Posisi L
transmisi
adalah
melalui
torque
converters.
Jadi,
torque
membahas
lebih
jauh
mengenai
torque
converters
inilah
wujudnya.
Gambar Torque Converters
4. Lock up mechanism
Torque converter tidak selamanya menyalurkan tenaga putar ke
transmisi dengan perbandingan 1 : 1, tapi ada sebagian kecil
tenaga yaitu sekitar 4 - 5 % yang hilang. Hal ini tentunya sangat
merugikan karena akan mengakibatkan pemborosan bahan bakar. Untuk
menghindari hal tersebut di buat mekanisme lock up mechanism yang
akan mengunci torquer converter ketika kendaraan berjalan pada
kecepatan
37
mekanisme
ini
mph
atau
bekerja
60
maka
km/jam
tenaga
atau
putar
lebih
dari
tinggi.
mesin
Ketika
akan
di
menaikan
dan
menurunkan
kecepatan
kendaraan,
di
pakai
planetary
gearunit
dipakai
mesin
untuk
menghasilkan
antara
kecepatan
dan
momen
mesin
dapat
di
jelaskan
sebagai berikut:
Pada saat kendaraan berhenti dan mau berjalan dibutuhkan momen
yang besar, dan pada posisi ini dibutuhkan gigi yang rendah untuk
menggerakan kendaraan. Akan tetapi pada kecepatan yang tinggi
maka akan dibutuhkan gigi yang tinggi dan momen yang kecil untuk
menjaga laju kendaraan.
Planetary gear memiliki tiga tipe gigi cincin, gigi pinion, sun
gear dan planetary carrier.
Planetary
pinion
carrier
dan
dihubungkan
membuat
gigi
dengan
pinion
poros
berputar.
tengah
tiap
Gigi-gigi
gigi
pada
pinionmempunyai
berputar
planetary
di
prinsip
sekeliling
carrier.
kerja
matahari.
Biasanya,
menyerupai
Oleh
planetary
karena
planet
itu,
yang
disebut
carrierdikombinasikan
Penggantian
input
pada
planetary
carrier,
output,
dan
elemen
C.
Bagian ini mengontrol kerja dari rem dan koling pada transmisi
otomatis dengan tekanan yang diperoleh dari pompa oli.
Unit
pengendali
hidrolik
mempunyai
fungsi
yaitu
sebagai
berikut:
1. Untuk membangkitkan/mengahasilkan tekanan hidrolik
Pompa oli mempunyai fungsi membangkitkan tekanan hidrolik. Pompa
oli
membangkitkan
tekanan
hidrolik
yang
diperlukan
untuk
mesin
&
ECT
ECU
(Electronic
Control
Unit).
Pentil
solenoid
Valve body
Manual valve
Solenoid valve
Throttle valve
Automatic Transmision Fluid
Minyak transmisi otomatis mempunyai kualitas yang tinggi dengan
berbagai macam bahan tambah. Minyak transmisi otomatis ini di
kontrol oleh katup hidrolik melalui transmisi ke gear shift dan
melumasi komponen yang berputar dari transmisi otomatis.
Minyak transmisi otomatis harus memenuhi syarat-syarat sebagi
berikut:
kekentalan yang sesuai stabil terhadap panas dan oksidasi
tidak berbusa
berwarna
tenaga,
tetapi
juga
bisa
menyebabkan
bunyi
serta
9.
exstension
10. Bearing
4. Syncromesh
Fungsi
syncromesh
yang
menjadi
komponen
penyesuaian
putaran
antara driver dan driven pada gear box untuk mempermudah pekaitan
antara gigi-gigi saat merubah percepatan.
Komponen syncromesh pada unit transmisi manual kendaraan :
1. constant mesh pinion
6. synching hub
2. dog teeth
7. selector fork
3. sleeve
8. ball / pin
4. spring key
9. main shaft
5. sad speed gear
Jenis syncromesh ini
digunakan pada kendaraan bertransmisi
manual sampai saat
ini.
antara
gear
bersangkutan
dan
mengerem
putaran
melaui
Sehingga
bergesekan
antara
sleve
dan
gigi
mulai
berhubungan.
Speeling antara syncromesh dan dog teeth adalah (0.1 1mm)
putaranya
dalam
waktu
bersamaan
syncromesh
ring,
akan
ditarik oleh gigi, dengan demikian clutch hub dan syncromesh ring
akan saling berhadapan dengan yang lainnya, dengan bagian-bagian
yang keluar menonjol dari jajarannya.
b. Bial shift lever kita dorong lebih keras, clutch digeserkan
lebih lanjut dengan shifting key, syncromesh ring akan diseret
dan mengakibatkan clutch hub dan syncromesh ring saling mendorong
dengan kuat, selama tenaga dipindahkan gigi ketiga akan bertambah
kecepatannya. Hingga akhirnya clutch hub dan gigi ketiga, berada
pada kecepatan yang sama.
berlaku juga
5.
lepas
batang
pemindah
propeler shaft
6. lepas penyangga
7.
lepas
tuas
penyetel
4. lepas penyetel kopling
stater
8.
lepas
motor
Engkol
>>
Torque
Converter
>>
Planetary
Gear
>>
Kopel>>
Gardan/Differential>>Roda]
pompa
dan
turbin.
Didalam
torque
converter
langsung
dengan
mesin.
Yang
kedua
"turbin"
dikopel
tekanan
bertekanan
Konsep
tepat
oli
yang
menggerakkan
sederhananya,
didepannya
tersebut
anda
anda
mendorong
turbin
pembangkit
menyalakan
letakkan
kipas
layaknya
air
tenaga
air.
angin
lalu
listrik
sebuah
angin
kipas
yang
lain
dalam
keadaan mati. Maka kipas angin yang mati tadi akan berputar
konsumsi
bahan
bakar
pada
mobil
matik
meningkat.
Karena pompa dan turbin tidak akan pernah berputar 1:1 saat
berbeban. Oleh karena itu, pada pengembangannya di aplikasikan
perangkat "lock up" yang akan mengunci pompa dan turbin secara
mekanis
untuk
mendapatkan
efisiensi
saat
RPM
tinggi
dan
pompa
dan
stator
turbin
tidak
bergerak.
(statis:diam)
dan
Oleh
karena
fungsinya
itu
adalah
manual
untuk
merubah
rasio
putaran
turbin
terhadap
manual
yang
biasa
anda
ganti-ganti
dengan
tuas
menyebabkan
mobil
seperti
memindahkan
giginya
secara
otomatis.
Untuk transmisi CVT
kehadiran planetary gear digantikan dengan sabuk dan pulley yang
diameter drivingnya dapat berubah-ubah sehingga rasio putaran
dari dua buah pulley tersebut juga berubah-ubah. Dari sistem CVT
yang
diaplikasikan
pada
transmisi
tersebut,
didapatkan
pada
mobil
tidaklah
dilakukan
secara
mekanikal
layaknya
sebagainya
untuk
mendapatkan
tenaga
yang
optimal
dan
untuk
menggunakan
seluruh
rasio
dalam
tombol
overdrive
off
pada
tuasnya.
Apabila
dirawat
dengan
baik,
dapat
memiliki
umur
yang
panjang.
Cenderung
less
maintenance
(tidak
memerlukan
perawatan)
Pada
saat
jalan
menurun,
mobil
tidak
memiliki
engine
menarik
kendaraan,
apabila
terpaksa,
gunakan
gigi
putaran
roda
mempengaruhi
kerja
transmisi
yang
Di
tanjakan,
anda
jangan
menahan
transmisi
di
dan
A.
apabila
kurang,
berjalan dengan
segera
ditambahkan,
agar
kinerja
transmisi
perpindahan giginya
B. apabila berbau gosong atau berwarna hitam,segeralah ganti
2. Gantilah oli transmisi secara berkala setiap 10.000 km
3. Gunakan
oli
yang
besar/internasional
berkualitas
seperti
Mobil
baik
Oil,
dan
dibuat
Castrol,
pabrikan
Esso,
Total,
Motul, Shell, dll dan sebisa mungkin gunakan yang memiliki grade
terbaik (Dexron III)
4. Kuras/ganti
oli
didalam
seluruh
oli
dalam sistem
transmisi (termasuk
karter
sekitar
gearbox(nomer
35%
dari
total
diatas)
kapasitas
hanya
oli
mampu
dalam
mengeluarkan
sistem
gearbox
otomatis
5. Janganlah mengganti
dari
posisi
6. Untuk
menjaga
keawetan
transmisi
otomatis,ketika
mengendarai
dengan cara manual yaitu memindahkan gigi secara manual dari 1-2-
relatif
aman bagi
berada
di
tengah
kemacetan
lalu
lintas
atau
sedang
karena
supply
berkurang(tekanannya
oli
pada
menurun)dan
sistem
berakibat
transmisi
pada
akan
berkurangnya
roda
penggerak
dimungkinkan,yakinkan
dengan
bahwa
trolley.
tuas
berada
Jika
hal
ini
pada
posisi
tidak
N
dan
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan :
Sistem
transmisi,
dalam otomotif,
adalah
sistem
yang
menjadi
lebih
rendah
tetapi
lebih
bertenaga,
atau
sebaliknya.
Transmisi menggunakan roda gigi-roda gigi (gears) dari rasio
rendah ke tinggi untuk memaksimalkan torsi mesin sesuai dengan
perubahan
yang
terjadi
pada
saat
berkendara.
Ada
dua
macam
torque
converter
dan
planetary
gears
(roda
gigi
satelit) yang dapat membuat satu set gear menghasilkan rasio gigi
yang berbeda.
Perpindahan gigi pada transmisi otomatis secara otomatis
sesuai dengan posisi tuas, terdapat 6 posisi yaitu, posisi P, R,
N, D, 2 dan L. Sedangkan untuk Over Drive (O/D) menggunakan