Anda di halaman 1dari 36

Transmisi manual

TRANSMISI MANUAL
TRANSMISI MANUAL

Transmisi manual merupakan gabungan roda-roda gigi yang memindahkan putaran dan momen poros
engkol
ke
roda-roda
penggerak.
Sedangkan tujuan utama transmisi adalah untuk memindahkan tenaga mesin sesuai dengan kondisi
pengendaraan, juga dapat memenuhi tujuan lain sperti dibawah ini, disesuaikan dengan karakterristik
mesin
yang
banyak
digunakan
pada
kendaraan
dewasa
ini.
a. Menghasilkan tenaga yang lebih besar untuk saat start dan berjalan di temapt yang mendaki.
b. Menggerakkan roda-roda pada kecepatan tinggi selama pengendaraan kecepatan tinggi (light-speed
driving).
c. Menggerakkan roda-roda pada arah berlawanan untuk mundur.
1. SYARAT PENTING TRANSMISI
Syarat-syarat penting yang diperlukan transmisi adalah sebagai berikut :
a. Harus mudah tepat dan cepat kerjanya
Dapat memindahkan tenaga dengan lembut dan tepat.
c..Ringan, praktis dalam bentuk, bebas masalah dan mudah dioperasikan
Harus ekonomis damn mempunyai efisiensi yang tinggi.
e.
Mempunyai
kemampuan

rus

mudah

untuk

yang

tingg
perawatan

Transmisi manual menghasilkan perubahan momen dalam beberapa tahap. Idealnya momen dapat
berubah secara langsung seperti otomatis. Saat ini, transmisi otomatis lebih baik dari jenis manual. Saat

kendaraan mulai berjalan atau menanjak dibutuhkan moment yang besar untuk itu kita memerlukan
beberapa bentuk mekanisme perubah moment.

Gambar: Perubahan momen


Tetapi moment yang besar tidak dibutuhkan saat kecepatan tinggi, pada saat mobil menempuh jalan rata,
moment mesin cukup untuk mengerakkan mobil.
Transmisi digunakan untuk mengatasi hal ini dengan cara merubah perban-dingan gigi, untuk :
a. Merubah momen
Merubah kecepatan kendaraan
c. Memungkinkan kendaraan bergerak mundur
d. Memungkinkan kendaraan diam saat mesin hidup (posisi netral)
Mereduksi perbandingan gigi antara gigi yang menggerakan dengan gigi yang digerakkan
2.

PERBANDINGAN GIGI
Kombinasi Dasar Roda Gigi
A : Roda gigi penggerak (drive gear)
B : Roda gigi yang digerakkan (driven gear)

Untuk menggerakkan kendaraan ke arah mundur, pada perbandingan gigi transmisi ditambahkan idle
gear, untuk memperoleh putaran input shaft dan output shaft yang berlawanan. Perbandingan gigi yang
lebih kecil dari satu (jika putaran propeller shaft lebih cepat dari putaran mesin) disebut over drive

3. KONSTRUKSI TRANSMISI
Di bawah ini dijelaskan konstruksi transmisi MSG5K yang digunakan pada kendaraan Phanter. Transmisi
ini untuk semua kecepatan maju digunakan mekanisme synchromesh type, sedangkan untuk gigi mundur
menggunakan mekanisme constantmesh type.
Komponen-komponen utama transmisi manual dan fungsinya

4.

No

Komponen

Transmission input salt Poros


Input transmisi

Sebuah poros dioperasikan dengan kopling yang


memutar gigi di dalam gear box

Transmission gear Gigi


transmisi

Untuk mengubah output gaya torsi yang


meninggalkan transmisi

Synchroniser Gigi penyesuai

Komponen yang memungkinkan perpindahan


gigi pada saat mesin bekerja/hidup

Shift fork Garpu pemindah

Batang untuk memindah gigi atau synchronizer


pada porosnya sehingga memungkinkan gigi
untuk dipasang/dipindah

Shift linkage Tuas


Penghubung

Batang/tuas yang menghubungkan tuas


persneling dengan shift fork

Gear shift lever Tuas


pemindah persneling

Tuas yang memungkinkan sopir memindah gigi


transmisi

Transmision case Bak


transmisi

Sebagai dudukan bearing transmisi dan porosporos serta sebagai wadah oli/minyak transmisi

Output shaft Poros output

Poros yang mentransfer torsi dan transmisi


ke gigi terakhir

Bearing Bantalan/laker

Mengurangi gesekan antara permukaan benda


yang berputar di dalam system transmisi

10

Extension housing
Pemanjangan bak

Melingkupi poros output transmisi dan menahan


seal oli belakang. Juga menyokong poros output.

TYPE

Fungsi

RODA

GIGI

TRANSMISI

Roda gigi transmisi dapat digolongkan dalam bebrapa tipe menurut konstruksi dan mekanisme cara
kerjanya

5.

MACAM-MACAM

RODA

GIGI-GIGI

Roda gigi/Gears adalah roda yang terbuat dari besi yang mempunyai gerigi pada permukaannya. Bentuk
gigi dibuat sedemikian rupa hingga dapat bekerja secara berpasangan dan setiap pasangann terdapat
sebuah roda gigi yang menggerakan (driving gear) dan sebuah roda gigi yang digerakkan (driven gear).
Suatu kelompok/kumpulan roda gigi dengan komponen lain membentuk suatu system transmisi dalam
suatu kendaraan, mereka terletak dalam suatu wadah yang disebut transmission case terletak , atau
biasa
disebut
gear
box.
Beberapa

macam

desain

roda

gigi

yang

dipergunakan

pada

transmisi

adalah

1. Roda gigi jenis spur : bentuk giginya lurus sejajar dengan poros, dipergunakan untuk roda gigi geser
(Sliding
mesh
type)
2. Roda gigi jenis helcal : bentuk giginya miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi tetap atau
yang
tidak
bisa
digeser
(Constant
mesh
dan
syncromesh
type)
3. Roda gigi jenis double helical : bentuk giginya dobel miring terhadap poros, diprtgunakan untuk ruda
gigi
tetap
yang
tidak
digeser
(Constant
mesh
dan
syncromesh
type).
4. Roda gigi jenis Epicyclic : bentuk giginya lurus atau miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda
gigi yang tidak tetap kedudukan titik porosnya (Constant mesh)

Gambar : macam-macam roda gigi


MACAM-MACAM TRANSIMISI MANUAL.
1.
Tansmisi
tiga
kecepatan
dengan
slidingmesh
Transmisi ini telah digunakan pada kendaraan bermotorpada tahun 1930-an. untuk memahami prinsip
kerja sebuah transmisi, khusunya bagaimanan proses pemindahan/transfer tenaga/momen dilakukan di
dalam sebuah transmisi kendaraan bermotor. Skema sederhana model transmisi ini, dapat dilihat pada
gambar 4 berikut ini. Transmisi ini menggunakan roda gigi jenis spur gear dan dibuat dengan tiga poros
yang
terpisah,
yaitu
:
(1) Poros primer (input shaft) - yaitu poros yang menerima gerak putar pertama dari kopling.
(2)
Poros perantara (countershaft) yaitu tempat roda gigi counter ditempatkan.
(3) Poros utama (mainshaft/output shaft) yaitu poros keluar dari transmisi, ke komponen system
pemindah
tenaga
lainnya.

Gambar: Konstruksi transmisi Sliding mesh type

Pada tipe ini shift arm menggerakkan gigi-gigi percepatan yang terpasang pada spline main shaft untuk
menghubungkan dan memutuskan hubungan antara gigi percepatan dengan counter gear. Sekarang tipe
ini digunakan untuk gigi mundur.
Seperti pada gambar di atas model ini dilengkapi dengan gigi-gigi yang meluncur (sliding gear) dan
berbagai macam ukurannya yang dipasangkan pada poros outputnya. Dengan meluncurkan gigi-gigi ini
agar berkaitan dengan gigi susun (counter gear) untuk memperoleh pengaturan yang sempurna,
bermacam perbandingan yang dapat diperoleh. Kombinasi yang umum pada transmisi model ini 3
sampai
5
tingkat
dan
satu
tingkat
untuk
mundur.
Poros primer yang dihubungkan dengan kopling, ujungnya dipasang mati dengan roda gigi pinion sebagai
pemutar tetap pada system transmisi, dan memberikan putaran pada kelompok roda gigi pada poros
perantara. Sementara roda gigi pada poros utama dapat digeser-geser dan secara sindiri-sendiri dapat
dihubungkan dengan roda gigi yang ada pada poros perantarara tang dibuat berpuat bersama.
Penggeseran roda gigi pada poros utama, menggunakan pemindah gigi diteruskan ke garpu selector
(13).
Pada posisi netral, semua roda gigi pada poros utama diposisikan tidak berhubungan dengan roda gigi
yang ada pada poros perantara (output shaft). Putaran dari poros primer (Input shaft) diteruskan ke roda
gigi pada poros perantara, namun tidak memutar roda gigi yang ada pada poros utama. Dengan kata lain,
putaran
dari
poros
primer
tidak
ditransfer
ke
poros
utama/output
transmisi.
Posisi gigi pertama, roda gigi 2 pada poros utama digeser hingga berhubungan dengan roda gigi 9 .
Sementara roda gigi 3 dan 10 dalam posisi netral. Pada posisi ini, berarti putaran dari roda gigi 6 pada
poros primer, dipindahkan ke roda gigi 7 yang dipasang mati dengan roda gigi 10 atau roda gigi 11
memutar roda gigi 9. putaran dari roda 9 dipindahkan ke roda gigi 2 dan diteruskan keporos utama
sebagai output transmisi. Karena roda gigi (driver) jumlah giginya lebih sedikit (yaitu roda gigi 9 dan 2)
dari roda gigi yang diputar (driven), maka terjadi penurunan atau reduksi putaran bertingkat.
Perhitungan reduksi putaran dilakukan dengan membandingkan antara jumlah gigi pada roda gigi yang
diputar
dibandingkan
dengan
jumlah
gigi
pada
roda
gigi
pemutar.
Sehingga
rumus
perbandingan
giginya
sebagai
berikut
:
Perbandingan

gigi

pertama

6/7

2/9

40/20

4.

Angka 4 ini menunjukan bahwa momen output pada trnsmisi akan 4 kali lebih besar dibandingkan
momen pada poros inputnya, namun kecepatan/putarannya poros output transmisi 1/4 dari putaran poros

input. Artinya pada rpm mesin yang sama, kecepatan kendaraan lebih lambat. Hal ini diperlukan untuk
mengangkat
beban
kendaraan
yang
lebih
besar
dengan
tenaga
yang
tetap.
Diantara transmisi manual, model sliding mesh inilah yang paling sederhana konstruksinya, disebabkan
belum adanya ukuran yang tepat untuk memudahkan perkaitan gigi maka cara dobel kopling (double
clutching) harus dilakukan agar peminfahan gigi-gigi dapat berlangsung dengan sempurna. Juga gigi-gigi
ini
cenderung
menimbulkan
suara
berisik
karena
adanya
kesukaran
tersebut.
2.
Transmisi
Constantmesh
Type
Pada transmisi model constant mesh, gigi roda gigi yang berkaitan harus dapat bergerak pada putaran
yang sama, bila tidak gigi-gigi akan berbunyi dan tidak berkaitan dengan mudah.Model constant mesh
telah dikembangkan untuk membatasi kekurangan pada tingkat tertentu. Gambar menunjukan sebuah
transmisi yang mana pada keempat dan ketiganya yang terdiri dari model constantmesh. Pada model ini
gigi input shaft dan counter gear ada dalam perkaitan yang tetap (constant mesh). Gigi ketiga pada
output shaft dibuat berputar bebas di shaft. Pada gigi kopling (clutch gear) diberi alur-alur dan diposisikan
sedemikian rupa pada poros output hingga dapat digerakkan sepanjang alur-alur untuk berkaitan dengan
ujung
gigi.

Gambar;

Transmisi

Type

Constantmesh

Sebagai contoh, bila kita ingin memindahkan gigi-gigi pada pada tingkat tiga, gigi kopling didorong
kebelakang agar dapat berkaitan dengan bagian dalam gigi ketiga pada poros output. Kemudian momen
mesin akan berpindah dalm urutan seperti : inpu shaft-couter shaft gigi gigi ketiga pada output shaft
clutch
gear
output
shaft.
Bila clutch gear digerakkan kemuka gigi ketiga pada output shaft hanya akan berputar bebas tanpa
memindahakan
tenaga
ke
roda-roda.
Bila kita bandingkan dengan sliding mesh type, maka constant mesh type perkaitannya berlaku lebih baik
dan tidak menimbulkan bahaya kerusakan pada gigi-gigi selama berkaitan sebab diameter gigi-ginya
lebih kecil dengan julmlah gigi yang sedikit. Sebaiknya, transmisi model ini banyak mempunyai
kekurangan-kekurangan dibandingkan dengan synchromesh type dan masih tetap diperlukan double
kopling (double cluctching) dengan demikian tidak digunakan dalam jumlah yang banyak
3.
Transmisi
synchromesh
type
Konsep aliran tenaga/momen sama dengan yang dipergunakan pada transmisi tiga kecepatan diatas.

Perbedaannya pada transmisi ini tidak menggunakan system sliding gear kecuali untuk reverse. Kondisi
ini jadi memungkinkan dipergunakan bentuk gigi selain pur, baik yang bentuk helical atau yang dobel
helical. Bentuk gigi ini disamping lebih kuat karena kontak antar giginya lebih luas, suaranya juga lebih
halus.
Konstruksi transmisi ini, seluruh roda gigi pada poros utama (main shaft) terhubung bebas. Sedangkan
sychromesh
dengan
poros
utama
terhubung
sliding.

Gambar

Transmisi

Type

Sinchromesh

Posisi netral, adalah posisi dimana kedua synchromesh tidak sedang menghubungkan roda gigi, dan
roda gigi untuk posisi reverse juga tidak terhubung. Sehingga putaran pada poros primer dipindahkan ke
roda gigi yang ada pada poros perantara dan dipeindahkan ke roda gigi yang ada pada poros utama
namun
tidak
memutar
poros
utama.

Synchromesh

type

Dewasa ini pada mobil-mobil banyak digunakan transmisi model synchromesh. Seperti telahdiuraikan di
atas. Keburukan pada sliding mesh dan constant mesh diperlukn waktu untuk menunggu hingga gigi-gigi
yang akan berkaitan itu berputar dengan kecepatan yang sama seluruhnya untuk gigi-gigi ini dapat
berkaitan, bila tidak, akan menimbulkan kerusakan. Tambahan pula, pekerjaan pemindahan gigi-gigi
diperlukan
keahlian.
Karena itu, transmisi model baru yang telah diciptakan, dimana gigi gigi dapat berkaitan, bila putarannya
dibuat mendekati satu dan lainnya seketika dengan adanya tenaga gesek dan dengan demikian putaran
akan menjadi sama, karena itu menyebabkan gigi-gigi lebih mudah berkaitan transmisi model baru ini
adalah
model
synchromesh.
Transmisi model synchromesh mempunyai banyak keuntungan untuk memungkinkan pemindahan gigi
dengan lembut dan cepat tanpa menimbulkan bahaya pada gigi dan tidak memerlukan injakan dengan
kopling
ganda
(double
clutching).

Bagian-bagian
utama
synchromesh
terdiri
dari
:
1.
Syncrhonizer ring
: Disamping bagian gigi-gigi yang tirus pada output shaft
2.
Shifting key
: Dipasangkan ditiga tempat dibagian luar diameter clutch hub dan ditekan oleh
pegas-pegas
ke
hub
sleeve
3.
Shifting key spring
: Ring pegas yang menahan shifting key pada baigian dalam
4.
Clutch hub
:
Berkaitan
dengan
output
shaft
pada
alur-alurnya
5.
Hub sleeve
: Berkaitan dengan bagian luar (spline). Dilengkapi dengan alur bagian luar
untuk
garpu
pengatur
(shift
fork).
Cara

Kerja

Synchromech

Bila sleeve digerakkan ke depan atau ke belakang oleh fork,sleeve akan bergerak ke
depan atau ke belakang. Gerakana sleeve hub menbawa synchronizer key untuk
menekan synchronizer ring, selanjutnya synchronizer ringtertekan dantergesek
dengan cone. Akibat gesekan ini maka terjadi pengereman yang menyebabkan
putaran
synchronizer
key
sama
dengan
sycronizer
cone
Bila sleeve ditekan terus, sedangkan synchronizer ring tidak dapat bergerak maju
lagi maka synchronizer key tertekan turun oleh oleh sleeve pada tonjolan key
bagian atas. Karena key turun maka key tidak sanggup lagi menekan cone. Dengan
demikian canfer sleeve hub dapat masuk dengan mudah pada camfer sleeve
sycronizer cone, selanjutnya putaran dari main gear dapat diteruskan ke main
shaft.
7. MEKANISME PENCEGAH GIGI LONCAT (SHIFT DETENT MECHANISM
1. Pada Poros-Poros Pemindah (Shift Fork Shaft)
hift fork shaft mempunyai tiga alur dimana detent ball akan di-tekan oleh spring bila transmisi diposisikan
masuk gigi. Shift detent mechanism berfung-si untuk mencegah gigi kembali ke netral dan untuk
meyakinkan pengemudi bahwa roda gigi telah berkaitan sepenuhnya.
2. Pada Hub Sleeve
Alur-alur pada hub sleeve mem-punyai bentuk runcing yang ber-kaitan dengan dog gear gigi percepatan. untuk mencegah gigi loncat.

8.

DOUBLE MESHING PREVENTION MECHANISM

Mekanisme pencegah hubungan ganda dari transmisi MSG5K adalah tipe interlock ball & pin, yang
terdiri dari sebuah interlock pin dan 4 buah interlock ball.

9.

MEKANISME
PENGOPRASIAN
TRANSMISI
MANUAL
Mekanisme pengoperasian transmisi, berfungsi untuk menyediakan hubungan antara pengemudi
dengan bekerjanya transmisi. Sehingga mekanisme pengoperasian merupakan sarana untuk
mengendalikan bekerjanya transmisi oleh pengemudi. Dengan demikian pengemudi dapat memilih gigi
kecepatan yang dianggap sesuai dengan kondisi kecepatan dan beban kendaraan.
Konstruksi mekanisme pengoperasian ada tiga macam, yaitu system handel langsung, system handel
pada kemudi, dan kemudi system menggunakan kabel baja elastis. Contoh penggunaan system hadel
langsung pada kendaraan dengan pemasangan mesin memanjang seperi Toyota Kijang. Sistem handel
pada kemudi digunakan agar keberadaan tuas pemindah transmisi tidak mengurangi ruang penumpang,
seperti yang digunakan pada Mitsubishi L-300. Dan system pemindah kabel baja elastic, banyak
digunakan pada kendaraan front wheel drive dengan mesin melintang, seperti mobil sedan keluaran baru.
System pemindah gigi handel langsung konstruksinya dapat dilihat pada gambar 7 berikut ini.

1. Tipe Pengontrol Langsung (Direct Control)

Tipe ini mempunyai keuntungan :

Pemindahan gigi lebih cepat.


Pemindahan lebih lembut dan mudah.
Posisi pemindah dapat dike-tahui dengan mudah.

Gambar : Mekanisme Pemindah Diret Control


2. Tipe Remote Control
Pada tipe ini transmisi terpisah dari tuas pemindah (shift lever).Shift lever terletak pada steering column
(steering column type) pada kendaraan tipe FR (mesin depan penggerak roda belakang) atau terletak
pada lantai (floor shift type) pada kendaraan FF (mesin depan penggerak roda depan).

Untuk mencegah getaran dan bunyi mesin langsung ke tuas pemindah maka digunakan insulator karet
(rubber insulator).
Pada model-model sport dan truk yang besar, tuas pengaturnya (shift lever) biasanya digunakan pada
lantai dan pelayanan tuas pengaturnya secara langsung tanpa adanya tambahan.

Gambar: Mekanisme Sistem Pemindah Remote control

Pandangan atas dan samping transmisi manual yang ditempatkan dilantai dari Ford
dengan 4 kecepatan
Transmisi manual adalah sistem transmisi otomotif yang memerlukan pengemudi
sendiri untuk menekan/menarik seperti pada sepeda motor atau menginjak kopling
seperti pada mobil dan menukar gigi percepatan secara manual. Gigi percepatan
dirangkai di dalam kotak gigi/gerbox untuk beberapa kecepatan, biasanya berkisar
antara 3 gigi percepatan maju sampai dengan 6 gigi percepatan maju ditambah
dengan 1 gigi mundur (R). Gigi percepatan yang digunakan tergantung kepada
kecepatan kendaraan pada kecepatan rendah atau menanjak digunakan gigi
percepatan 1 dan seterusnya kalau kecepatan semakin tinggi, demikian pula

sebaliknya kalau mengurangi kecepatan gigi percepatan diturunkan, pengereman


dapat dibantu dengan penurunan gigi percepatan.

Daftar isi

1 Synchromesh

2 Susunan gigi percepatan


o

2.1 Tuas transmisi lantai

2.2 Tuas transmisi di setir

2.3 Tuas transmisi sepeda motor

3 Lihat pula

4 Pranala luar

Synchromesh
Synchromesh adalah perlengkapan transmisi yang berfungsi untuk menyamakan
putaran antar gigi yang akan di-sambung sehingga perpindahan gigi percepatan
dapat dilakukan secara mulus. Cara kerjanya saat handel transmisi pada posisi
netral, maka synchromesh berada di tengah tidak berpengaruh atau dipengaruhi
oleh kedua roda gigi yang ada disampingnya.

Susunan gigi percepatan

Tuas transmisi pada 5 kecepatan pada Mazda Protege.


Susunan/layout gigi percepatan transmisi manual tergantung kepada ciri yang biasa
digunakan disuatu kawasan, mobil keluaran Asia agak berbeda dengan Eropa,
khususnya pada penempatan gigi mundur(R). Penempatan tuas transmisi yang

banyak digunakan adalah di lantai tetapi beberapa mobil modern menggunakan


tuas transmisi di dashboard ataupun mobil lama yang ditempatkan di setang setir.
Tuas transmisi lantai
Pola

Penjelasan
Ini adalah susunan 5 gigi kecepatan yang lazim digunakan pada mobil
modern ditambah dengan satu gigi mundur yang ditandai dengan R.
Penempatan gigi mundur (R) krucial karena bisa salah memasukkan
dapat mengganggu jalannya kendaraan, karena kalau dari gigi 5
salah pindah ke mundur bisa berakibat fatal.
Susunan ini adalah susunan 5 gigi kecepatan yang lazim digunakan
pada bus ringan ditambah dengan satu gigi mundur yang ditandai
dengan R. Gigi 1 biasanya jarang dipakai, dipakai pada saat mendaki
di tanjakan terjal.

Tuas transmisi di setir

Tuas transmisi pada Setir Saab96


Pola

Penjelasan

Layout mobil dengan 3 gigi maju yang merupakan susunan gigi


percepatan mobil-mobil Amerika keluaran tahun 1930an sampai
dengan tahun 1950an yang pada waktu itu dijuluki "three on the
three"

Merupakan layout yang dikembangkan sesudah itu, yang juga


dikembangkan oleh mobil-mobil keluaran Eropa dan Jepang.
Sampai saat ini masih digunakan pada beberapa mobil niaga
seperti Mitsubishi L 300.

Tuas transmisi sepeda motor

Tuas gigi percepatan Suzuki SV650S.


Corak penukaran gigi percepatan sepeda motor yang lazim digunakan :
6
5
4
3
2
N
1
Tuas pengungkit gigi percepatan diinjak dengan kaki kiri untuk masuk ke gigi 1 dan
diungkit keatas untuk masuk ke gigi 2, 3, dan seterusnya. Bila ingin menurunkan
kecepatan, maka tuas pengungkit gigi percepatan diinjak kebawah dari 5 ke 4 ke 3
dan seterusnya.

Pemeliharaan/Servis Unit Transmisi Manual dan


Komponen-Komponenya
A. DESKRIPSI

Judul modul ini adalah Pemeliharaan/servis unit transmisi manual dan komponenkomponenya, di dalamnya akan dibahas mengenai fungsi dan cara kerja transmisi
manual, komponen transmisi manual, hingga pemeriksaan kerusakan transmisi
manual. Hasil belajar modul ini, diharapkan siswa akan dapat:
1. Menyebutkan fungsi dan cara kerja transmisi manual.
2. Mengidentifikasi macam-macam transmisi manual.
3. Mengidentifiikasi Komponen-komponen utama transmisi manual.
4. Menjelaskan dan melakukan proses pemeliharaan unit trans-misi manual dan
komponen-komponennya.
5. Menjelaskan sistem perawatan berkala pada unit transmisi manual dan
komponen-komponennya.
B. PRASYARAT
Sebelum memulai modul ini, peserta diklat pada Bidang Keahlian Mekanik Otomotif
harus sudah menyelesaikan modul-modul prasyarat seperti terlihat dalam diagram
pencapaian kompetensi maupun peta kedudukan modul. Prasyarat mempelajari
modul OPKR-30-004B antara lain adalah OPKR-30-002B.
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Untuk mempermudah di dalam mempelajari modul ini, maka diharapkan siswa
membaca dengan baik petunjuk penggunaan modul ini baik yang bersifat umum
maupun yang bersifat khusus, berikut ini:
1. Petunjuk Bagi Peserta Diklat

Pertama, sebelum mempergunakan modul ini, terlebih dahulu sebaiknya


anda dipelajari dan kuasai terlebih dahulu modul-modul prasyarat. Sebab
untuk mencapai keberhasilan di dalam mempelajari modul ini diperlukan
kemampuan atau kompetensi dalam bidang yang terkait dengan materi
kegiatan. Seperti yang telah disampaikan pada pengantar modul ini, tanpa
dikuasai materi prasyarat, maka akan terjadi kondisi yang diistilahkan
sebagai beban berkelanjutan, dan kondisi ini akan menghambat proses
pembelajar melalui modul ini.

Kedua, untuk membantu kelancaran proses belajar, siswa dapat berhubungan


dengan guru, yang bisa dimulai atas inisiatif dari siswa atau dari tutor.
Sedangkan proses dan hasil kerja program ini, sepenuhnya menjadi
tanggungjawab siswa. Masukan dapat diperoleh dari mana dan siapapun,

namun apa yang masuk di dalam buku kerja menjadi tanggungjawab siswa
secara mandiri, dan siap untuk dilakukan evaluasi pencapaiannya sebagai
bentuk penampilan yang telah dikuasai.

Ketiga, untuk mencapai efisiensi dan efektivitas belajar, maka ikutilah


petunjuk khusus, dan berbagai petunjuk yang terdapat di dalam setiap
kegiatan belajar. Di samping itu, setiap kali menyelesai-kan setiap kegiatan
memberikan tanda Cek (V) pada kolom deskripsi kegiatan, sebagai tanda
anda telah selesai mempelajari materi kegiat-an belajar. Hal ini juga untuk
menghindarkan terjadinya pengulangan/ pengabaian setiap aspek kegiatan di
dalam buku modul ini. Berikut ini petunjuk khusus yang perlu diperhatikan
dalam pengerjaan modul ini, yaitu:

1. Pelajarilah modul ini dengan baik terhadap sajian konsep yang diberikan pada
setiap kegiatan belajar.
2. Untuk memahami isi materi yang terdapat di dalam setiap kegiatan belajar,
maka kerjakan semua pertanyaan yang diberikan pada setiap kegiatan
belajar, dan jawaban anda harap ditulis pada tempat yang telah disediakan
dalam modul ini.
3. Selain itu, diharapkan siswa dapat menyelesaikan tugas-tugas, dan bila
diperlukan dapat dilakukan diskusi dengan 3 5 orang teman. Selanjutnya
jawaban anda, tulis di dalam tempat yang telah disediakan.
4. Bila anda telah selesai dan telah merasa menguasai modul ini, silahkan
berhubungan
dengan
asesor/guru/tutor
yang
bersangkutan
untuk
mendapatkan pengujian atas kompetensi anda.
2. Petunjuk Bagi Guru
Dalam penyelesaian modul ini, guru bertindak sebagai tutor yang mendampingi
siswa dalam menyelesaikan modul ini, beberapa hal yang perlu dilakukan ialah:
1. Membantu siswa membuat perencanaan kegiatan belajar.
2. Membantu siswa bila mengalami kesulitan/hambatan dalam menyelesaikan
modul ini.
3. Membantu koordinasi siswa dalam mempergunakan fasilitas jurusan atau
yang fasilitas lainnya.
4. Sebagai tutor, guru jangan berlebihan dalam memberikan penjelasan, ingat
kegiatan ini untuk mengarahkan siswa dapat belajar mandiri. Penjelasan
cenderung bersifat mengarahkan bukan menuntaskan sebagaimana saat
mengajar.

5. Setelah siswa selesai dan siap diuji, maka tugas guru/tutor adalah menguji
kompetensi mahasiswa sebagai wujud pengusaan materi modul.
D. TUJUAN AKHIR
Melalui proses pembelajaran modul ini, diharapkan siswa dapat mengusai
pengetahuan dan cara permeliharaan/servis transmisi manual beserta komponenkomponennya.

TRANSMISI OTOMATIS

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang menjadi
penghantar energidari mesin ke diferensial dan as. Dengan memutar
as,

roda

dapat

diperlukan

karena

berputar
mesin

danmenggerakkan

pembakaran

yang

mobil.Transmisi

umumnya

digunakan

dalammobil merupakan mesin pembakaran internal yang menghasilkan


putaran

(rotasi)

antara600

sampai

6000

rpm.

Sedangkan,

roda

berputar pada kecepatan rotasi antara 0 sampai2500 rpm.Sekarang


ini, terdapat dua sistem transmisi yang umum, yaitu transmisi
manualdan

transmisi

otomatis.

Terdapat

juga

sistem-sistem

transmisi yang merupakan gabunganantara kedua sistem tersebut,


namun

ini

merupakan

perkembangan

terakhir

yang

barudapat

ditemukan pada mobil-mobil berteknologi tinggi dan merek-merek


tertentu

saja.Transmisi

manual

merupakan

salah

satu

jenis

transmisi yang banyak dipergunakan dengan alasan perawatan yang


lebih mudah. Biasanya pada transimimanual terdiri dari 3 sampai
dengan

speed.Transmisi

semi

otomatis

adalah

transmisi

yang

dapat membuat kita dapatmerasakan sistem transmisi manual atau


otomatis, bila kita sedang menggunakan sistemtransmisi manual
kita

tidak

perlu

transmisiini

menginjak

pedal

pedal

kopling

kopling

karena

sudah

pada

teratur

sistem
secara

otomatis.Transmisi otomatis terdiri dari 3 bagian utama, yaitu :


Torque converter,Planetary gear unit, dan Hydraulic control unit.
Torque

converter

berfungsi

sebagaikopling

otomatis

dan

dapat

memperbesar momen mesin. Sedangkan Torque converter terdiri dari


Pump

impeller,

Turbine

runner,

dan

Stator.

Stator

terletak

diantara impeller dan turbine. Torque converter diisi dengan ATF


(Automatic

Transmition

Fluid).

Momenmesin

dipindahkan

adanya aliran fluida

B. Rumusan masalah
makalah ini akan membahas tentang:
a. Pengertian Sistem Transmisi Otomatis
b. Komponen utama transmisi otomatis
c. Fungsi transmisi otomatis dan fungsi syncromesh
d. Cara kerja syncromesh
e. Cara Kerja Transmisi Otomatis Pada Mobil
f.

Keunggulan,Kelemahan Transmisi otomatis dan cara


Merawat Transmisi otomatis

C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:

dengan

1.

Mendeskripsikan tentang pengertian Transmisi otomatis.

2.

Untuk

mengetahui

apa

saja

komponen

utama

dari

Transmisi

otomatis.
3.

Mengetahui bagaimana cara kerja dari Transmisi otomatis.

4.

Mengetahui fungsi dari Transmisi otomatis.

5.

Mengetahui

apa

saja

keunggulan,kelemahan

dan

cara

merawat

Transmisi otomatis.

BAB II
PEMBAHASAN MATERI
1.

Transmisi Otomatis
Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi

untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi


torsi

dan

kecepatan

yang

berbeda-beda

untuk

diteruskan

ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang


tinggi

menjadi

lebih

rendah

tetapi

lebih

bertenaga,

sebaliknya.
Contoh transmisi 5-kecepatan pada rpm mesin 4.400
RPM pada

Gir nomor

Rasio gir

3.769

1.167

2.049

2.147

1.457

3.020

1.000

4.400

0.838

5.251

poros keluar transmisi

atau

Torsi

tertinggi

suatu

mesin

umumnya

terjadi

pada

sekitar

pertengahan dari batas putaran mesin yang diijinkan, sedangkan


kendaraan memerlukan torsi tertinggi pada saat mulai bergerak.
Selain

itu,

memerlukan

kendaraan
torsi

yang

yang

berjalan

lebih

tinggi

pada

jalan

dibandingkan

yang

mendaki

mobil

yang

berjalan pada jalan yang mendatar. Kendaraan yang berjalan dengan


kecepatan rendah memerlukan torsi yang lebih tinggi dibandingkan
kecepatan

tinggi.

Dengan

kondisi

operasi

yang

berbeda-beda

tersebut maka diperlukan sistem transmisi agar kebutuhan tenaga


dapat dipenuhi oleh mesin.

Transmisi otomatik dikendalikan dengan hanya menggerakkan tuas


percepatan

ke

posisi

tertentu.Posisi

tuas

transmisi

otomatik

disusun mengikut format P-R-N-D-3-2-L, sama ada dari kiri ke


kanan ataupun dari atas ke bawah. Mesin hanya bisa dihidupkan
pada posisi P ataupun N saja.Umumnya moda transmisi otomatik
adalah seperti berikut:

Posisi P (Park)

Pada posisi ini kendaraan tidak dapat bergerak (roda tidak dapat
diputar) tetapi mesin dapat dihidupkan.Posisi ini digunakan untuk
kendaraan

yang

diparkir,

atau

pada

kendaraan

untuk

keperluan

mesin dihidupkan tetapi kendaraan tidak dijalankan.

Posisi R (Reverse)

Posisi ini jadi digunakan untuk menggerakan kendaraan mundur.

Posisi N (Netral)

Pada

posisi

ini

kendaraan

tidak

bergerak

tetapi

roda

dapat

diputar dan mesin dapat dihidupkan.Hanya posisi N dan P mesin


dapat dihidupkan, posisi N transmisi pada posisi netral,

biasanya digunakan untuk menghidupkan mesin sebelum kendaraan


dijalankan atau ketika kendaraan berhenti sementara mesin hidup,
seperti menunggu lampu hijau menyala di perempatan jalan.

Posisi D (Drive)

Posisi D, digunakan untuk menggerakkan kendaraan bergerak maju


secara otomatis dan dapat mengatur posisi kerja dari gigi 1, 2
dan

3,

atau

sebaliknya,

jika

switch

O/D

di-posisikan

ON,

transmisi secara otomatis dapat mengatur kerja dari gigi 1, 2, 3


dan 4 atau sebaliknya. Posisi ini biasanya digunakan untuk jalan
normal dan rata.

Posisi 2

Posisi ini digunakan untuk menggerakan kendaraan bergerak maju,


tetapi secara otomatis hanya dapat mengatur posisi kerja dari
gigi

ke

gigi

jalanan menanjak

atau

sebaliknya,

biasanya

digunakan

untuk

atau turunan tajam.

Posisi L

Posisi ini digunakan untuk menggerakan kendaraan bergerak maju


tetapi hanya pada posisi gigi 1 saja, biasanya digunakan untuk
jalanan yang sangat menanjak atau turunan yang sangat tajam yang
tidak dapat dilakukan pada posisi gigi 2.

2. Komponen Utama Transmisi Otomatis


A. TORQUE CONVERTER
Pada system transmisi manual cara menghubungkan tenaga dari
mesin ke transmisi hingga sampai ke roda adalah kopling (clutch).
Karena fungsi kopling adalah menghubungkan dan memutus tenaga
putar dari mesin ke transmisi. Hal ini berbeda dengan transmisi
otomatis (automatic transmission), namanya juga otomatis yang
identik dengan suatu pekerjaan yang di kerjakan tanpa tenaga
manusia atau bergerak sendiri(dengan mesin).
Pada system transmisi otomatis cara menyalurkan tenaga dari mesin
ke

transmisi

adalah

melalui

torque

converters.

Jadi,

torque

converters penganti unit kopling pada transmisi otomatis. Sebelum


kita

membahas

lebih

jauh

mengenai

torque

converters

inilah

wujudnya.
Gambar Torque Converters

1. Fungsi dari torque converter adalah :


a. Melipatgandakan momen yang dihasilkan oleh mesin
b. Menjadi kopling otomatis yang mengirimkan momen mesin menuju ke
transmisi
c. Menyerap getaran mesin
d. Melembutkan putaran mesin
e. Sebagai pompa oli ke hidraulic control system

2. Bagian bagian utama dari Torque Converters


Bagian utama torque converters (dari kiri ke kanan): Turbine
Runner, Stator, Impeller Pump

Susunan torque converters

3. Cara kerja torque converters


Prinsip dasar cara kerja torque converters diambil dari dua
kipas angin yang dipasang saling berhadapan, dimana kipas yang
satu dialiri arus listrik (PLN) sementara yang satunya dibiarkan
tanpa dialiri arus listrik. Pada hal ini kipas yang tidak dialiri
arus listrik akan ikut berputar karena tertiup angin dari kipas
yang berada dihadapanya dengan arah yang sama, prinsip dasar
inilah yang digunakan pada torque converters.

4. Lock up mechanism
Torque converter tidak selamanya menyalurkan tenaga putar ke
transmisi dengan perbandingan 1 : 1, tapi ada sebagian kecil
tenaga yaitu sekitar 4 - 5 % yang hilang. Hal ini tentunya sangat
merugikan karena akan mengakibatkan pemborosan bahan bakar. Untuk
menghindari hal tersebut di buat mekanisme lock up mechanism yang
akan mengunci torquer converter ketika kendaraan berjalan pada
kecepatan

37

mekanisme

ini

mph

atau

bekerja

60
maka

km/jam
tenaga

atau
putar

lebih
dari

tinggi.
mesin

Ketika
akan

di

salurkan 100 % menuju ke transmisi.

B. PLANETARY GEAR UNIT


Planetary gear unit dipakai untuk menaikan dan menurunkan momen
mesin,

menaikan

dan

menurunkan

kecepatan

kendaraan,

di

pakai

untuk memundurkan kendaraan dan dipakai untuk bergerak maju. Pada


dasarnya

planetary

gearunit

dipakai

mesin

untuk

menghasilkan

tenaga dan menggerakan kendaraan dengan beban yang berat dengan


tenaga yang ringan.
Hubungan

antara

kecepatan

dan

momen

mesin

dapat

di

jelaskan

sebagai berikut:
Pada saat kendaraan berhenti dan mau berjalan dibutuhkan momen
yang besar, dan pada posisi ini dibutuhkan gigi yang rendah untuk
menggerakan kendaraan. Akan tetapi pada kecepatan yang tinggi
maka akan dibutuhkan gigi yang tinggi dan momen yang kecil untuk
menjaga laju kendaraan.

Berikut ini adalah bagian-bagian dari planetary gear unit:

Gambar . Planetary gear unit

Planetary gear memiliki tiga tipe gigi cincin, gigi pinion, sun
gear dan planetary carrier.
Planetary
pinion

carrier

dan

dihubungkan

membuat

gigi

dengan

pinion

poros

berputar.

tengah

tiap

Gigi-gigi

gigi
pada

planetary carrierberhubungan satu sama lainnya.


Gigi

pinionmempunyai

berputar
planetary

di

prinsip

sekeliling

carrier.

kerja

matahari.

Biasanya,

dalam unit planetary carrier.

menyerupai

Oleh

planetary

karena

planet
itu,

yang

disebut

carrierdikombinasikan

Penggantian

input

pada

planetary

carrier,

output,

dan

elemen

tetap, memungkinkan untuk deselerasi, mundur, hubungan langsung


dan akselerasi.

C.

HIDROULIC CONTROL SYSTEM

Bagian ini mengontrol kerja dari rem dan koling pada transmisi
otomatis dengan tekanan yang diperoleh dari pompa oli.
Unit

pengendali

hidrolik

mempunyai

fungsi

yaitu

sebagai

berikut:
1. Untuk membangkitkan/mengahasilkan tekanan hidrolik
Pompa oli mempunyai fungsi membangkitkan tekanan hidrolik. Pompa
oli

membangkitkan

tekanan

hidrolik

yang

diperlukan

untuk

pengoperasian transaxle otomatis dengan menggerakkan tempat/kotak


pengubah tenaga putar (mesin).
2. Menyesuaikan tekanan hidrolik
Tekanan hidrolik yang ditekan oleh pompa oli disesuaikan dengan
pentil pengatur utama. Juga pentil katup penghambat menghasilkan
tekanan hidrolik yang sesuai dengan output mesin

3. Mengalihkan (shift) roda gigi (untuk mengoperasikan kopling


dan rem)
Ketika operasi kopling dan rem pada unit roda gigi planetary
dialihkan (switch), roda gigi dialihkan.Jalur cairan diciptakan
sesuai dengan posisi shift oleh pentil manual. Ketika kecepatan
lendaraan meningkat, signal sikirimkan ke pentil solenoid dari

mesin

&

ECT

ECU

(Electronic

Control

Unit).

Pentil

solenoid

mengoperasikan setiap pentil shift ke pemindahan (shifting) roda


gigi
Komponen-komponen utama dari unit kontrol hidrolik adalah sebagai
berikut:
Pompa oli

Valve body

Primary regulator valve


Shift valve

Manual valve
Solenoid valve

Throttle valve
Automatic Transmision Fluid
Minyak transmisi otomatis mempunyai kualitas yang tinggi dengan
berbagai macam bahan tambah. Minyak transmisi otomatis ini di
kontrol oleh katup hidrolik melalui transmisi ke gear shift dan
melumasi komponen yang berputar dari transmisi otomatis.
Minyak transmisi otomatis harus memenuhi syarat-syarat sebagi
berikut:
kekentalan yang sesuai stabil terhadap panas dan oksidasi
tidak berbusa
berwarna

koefisien gesek yang sesuai


mempunyai bahan tambah yang lain

Minyak transmisi otomatis (ATF) mempunyai macam-macam viskositas


dan koefisien geseknya. Hal ini perlu diketahui karena pengunaan
miyka transmisi otomatis bisa berbeda tiap tipe kendaraan.
Penggunaan miyak transmisi otomatis yang tidak benar tidak hanya
menurunkan

tenaga,

tetapi

juga

kerusakan yang lain.

3. Fungsi Transmisi Otomatis

bisa

menyebabkan

bunyi

serta

Sistem transmisi berfungsi: mengatur tingkat kecepatan dalam


proses pemindahan tenaga antara lain : unit kopling, transmisi,
diferential, poros-poros dan pada kendaraan,
Fungsi transmisi untuk mengatur tingkat perbedaan putaran antara
putaran mesin melalui unit kopling, dengan putaran poros yang
keluar dari transmisi dan diteruskan ke roda melalui propeler
shaft, pengaturan ini dimaksudkan agar kendaraan mampu bergerak
sesuai dengan beban dan kecepatan kendaraan.
Rangkaian : engine- clutch- gear box- difreential- final gearwheel.
m road gigi : spur, helical, double helical, epicycle(planetary gear).
1. Spur
: bentuk alur gigi lurus digunakan untuk roda gigi
2. Helical
: miring terhadap poros roda gigi tetap yang tidak bisa
digeser
helical
: double alur gigi miring terhadap porosnya dan tidak bias
digeser secara perkaitanya.
. Epicycle
: alur perkaitan gigi yang lurus dan miring terhadap poros
untuk roda gigi yang tidak tetap terhadap kedudukannya titik
porosnya (constan mesh).
Komponen transmisi :
1. transmision input shaft.
6. shift
linkage (tuas penghubung)
2. transmision gear.
7. tuas
pemindah perseneling)
3. syncroniser (gigi penyesuai)
8. shift fork (garpu
pemindah)
4. transmision case (rumah transmisi)
housing
5. output shaft (poros output)

9.

exstension

10. Bearing

4. Syncromesh
Fungsi

syncromesh

yang

menjadi

komponen

penyesuaian

putaran

antara driver dan driven pada gear box untuk mempermudah pekaitan
antara gigi-gigi saat merubah percepatan.
Komponen syncromesh pada unit transmisi manual kendaraan :
1. constant mesh pinion
6. synching hub
2. dog teeth
7. selector fork
3. sleeve
8. ball / pin
4. spring key
9. main shaft
5. sad speed gear
Jenis syncromesh ini
digunakan pada kendaraan bertransmisi
manual sampai saat
ini.

Cara kerja sistem syncromesh : pada saat syncromesh digerakan


kekiri kearah roda gigi 1, maka syncromesh hub 4, akan terdoorng
kekiri dan semakin kuat, maka akan memberi gesekan terhadap gear
yang bersangkutan sedemikian sehingga terjadi penurunan kecepatan
rotasi

antara

gear

bersangkutan

dan

mengerem

putaran

melaui

konisnya hingga putaran antara roda gigi yang akan berkaitan


sama.

Sehingga

bergesekan

antara

sleve

dan

gigi

mulai

berhubungan.
Speeling antara syncromesh dan dog teeth adalah (0.1 1mm)

Cara kerja syncromesh :


1. dalam keadaan netral gigi-gigi dalam keadaan berkaitan atau
bersusun dengan gigi susun (counter gear) tetapi dapat berputar
bebas pada output shaft.
2. bila gigi-gigi berhubungan
a. Bila tuas pengatur didorong menurut arah panah gigi 1, clutch
hub dan shifting key akan berkaitan pada bagian yang menonjol
pada bagian tengahnya dengan demikian tenaga akan pindah kepada
shifting key. Kemudian shifting key akan mendorong syncromesh
ring pada gigi tirus core gear .Yang mana gigi-gigi ini mulai
cepat

putaranya

dalam

waktu

bersamaan

syncromesh

ring,

akan

ditarik oleh gigi, dengan demikian clutch hub dan syncromesh ring
akan saling berhadapan dengan yang lainnya, dengan bagian-bagian
yang keluar menonjol dari jajarannya.
b. Bial shift lever kita dorong lebih keras, clutch digeserkan
lebih lanjut dengan shifting key, syncromesh ring akan diseret
dan mengakibatkan clutch hub dan syncromesh ring saling mendorong
dengan kuat, selama tenaga dipindahkan gigi ketiga akan bertambah
kecepatannya. Hingga akhirnya clutch hub dan gigi ketiga, berada
pada kecepatan yang sama.

c. Clutch hub telah disyncronasikan (disesuaikan) syncromesh ring


menjadi bebas dalam arah putaranya dengan demikian clutch hub
telah berkaitan dengan gigi ketiga.

Cara pemindahan tenaga pada transmisi 4 speed dan 1 reverse


(mundur)
1. pada saat netral, pada saat kedudukan clutch hub, clutch hub
sleve pada posisi netral, maka tenaga mesin yang dipindahkan ke
transmisi sebagai berikut :
Input shaft transmision ke main drive gear. Lalu ke counter gear
(gigi pembantu) baru ke gigi perbandingan > 1.2.3
Pada saat gigi 1, input shaft > main drive gear > counter gear >
ke gigi 1 > ke clutch hub sleeve > output shaft,

berlaku juga

untuk perbandingan urutan tenaga putaran untuk gigi 2 dan 3


tetapi hanya perbedaan pada gigi perbandingan saja yang junlahnya
tidak sama.
Pada urutan perpindahan gigi 4 sedikit berbeda yaitu : input
shaft > main drive gear > clutch hub sleeve

> output shaft.

Pada urutan perpindahan gigi mundur (reverse gear) yaitu : input


shaft > main drive gear > counter gear > idle gear clutch hub >
sleeve fork > output shaft.
Langkah langkah untuk melepas transmisi FR.
1. buang oli transmisi

5.

lepas

batang

pemindah

propeler shaft

6. lepas penyangga

3. lepas unit kabel spidometer (speed sensor)

7.

lepas

tuas

penyetel
4. lepas penyetel kopling
stater

8.

lepas

motor

5. Cara Kerja Transmisi Otomatis Pada Mobil

CARA KERJA TRANSMISI OTOMATIS


blok diagramnya:
Poros

Engkol

>>

Torque

Converter

>>

Planetary

Gear

>>

[Differential >> Drive Shaft >> Roda]


pada penggerak roda belakang, bagian didalam kurung kotak diganti
[As

Kopel>>

Gardan/Differential>>Roda]

1. Torque converter menggantikan kopling mekanikal pada transmisi


manual.
dengan

Lewat torque converter ini torsi disalurkan


mekanisme

pompa

dan

turbin.

Didalam

torque

converter

terdapat 3buah baling2. Yang pertama bekerja sebagai pompa yang


dikopel

langsung

dengan

mesin.

Yang

kedua

"turbin"

dikopel

langsung dengan planetray gear. Dan yang terakhir adalah stator.


Cara kerjanya, baling-baling yang terkopel pada mesin berputar
untuk memompakan Oli transmisi didalam sebuah ruang tertutup.
Lalu

tekanan

bertekanan
Konsep
tepat

oli

yang

menggerakkan

sederhananya,
didepannya

tersebut
anda

anda

mendorong

turbin

pembangkit

menyalakan

letakkan

kipas

layaknya

air

tenaga

air.

angin

lalu

listrik

sebuah
angin

kipas
yang

lain

dalam

keadaan mati. Maka kipas angin yang mati tadi akan berputar

seiring meningkatnya tekanan udara dari kipas angin yang menyala.


Dari sistem tersebut, didapatkan peningkatan torsi pada turbin
saat RPM pada mesin meningkat. Karena itulah perlengkapan ini
disebut torque converter. Karena dia merubah putaran tinggi pada
mesin menjadi torsi saat dibutuhkan. Namun alat ini jugalah yang
menyebabkan

konsumsi

bahan

bakar

pada

mobil

matik

meningkat.

Karena pompa dan turbin tidak akan pernah berputar 1:1 saat
berbeban. Oleh karena itu, pada pengembangannya di aplikasikan
perangkat "lock up" yang akan mengunci pompa dan turbin secara
mekanis

untuk

mendapatkan

efisiensi

saat

RPM

tinggi

dan

overdrive. Lalu fungsi stator? Nah stator adalah pengembangan


sistem dua baling-baling menjadi 3 baling baling. Dimana baling
diantara
dinamakan

pompa

dan

stator

turbin

tidak

bergerak.

(statis:diam)

dan

Oleh

karena

fungsinya

itu

adalah

mengoptimalkan arah tekanan oli untuk menggerakkan turbin.

7. Planetary Gear. Komponen ini menggantikan gigi-gigi rasio pada


transmisi

manual

untuk

merubah

rasio

putaran

turbin

terhadap

roda. Fungsi utamanya sebetulnya tidaklah berbeda dengan fungsi


transmisi

manual

yang

biasa

anda

ganti-ganti

dengan

tuas

persneling saat menjalankan mobil. Namun desain fisiknya yang


berbeda cukup jauh.
Pada planetary gear tidak ada dua barisan roda gigi yang saling
berhubungan dengan rasio berbeda-beda.
Tetapi sebuah roda gigi yang dikelilingi banyak roda gigi kecil
dan ruman planetary yang memiliki gigi dibagian dalamnya. Untuk
lebih jelas, carilah gambarnya di search engine. Karena cukup
sulit menggambarkannya hanya dengan tulisan. Nah, disinilah Valve
body bekerja. Valve body mengatur jalannya oli untuk merubah
rasio planetary gear secara hidraulis.
8. Itulah cara kerja tranmisi yang banyak digunakan pada mobilmobil yang bersliweran saat ini. Torque converter menyebabkan

mobil serasa berjalan dengan kopling yang selip. Dan planetary


gear

menyebabkan

mobil

seperti

memindahkan

giginya

secara

otomatis.
Untuk transmisi CVT
kehadiran planetary gear digantikan dengan sabuk dan pulley yang
diameter drivingnya dapat berubah-ubah sehingga rasio putaran
dari dua buah pulley tersebut juga berubah-ubah. Dari sistem CVT
yang

diaplikasikan

pada

transmisi

tersebut,

didapatkan

perpindahan percepatan (rasio) yang sangat halus. Seperti yang


anda rasakan pada motor matic dengan CVT. Namun perubahan rasio
CVT

pada

mobil

tidaklah

dilakukan

secara

mekanikal

layaknya

sepeda motor. Namun hal itu dilakukan secara elektro hidrolis


yang diatur oleh ECU mobil. Sehingga perubahan rasio akan berubah
sesuai dengan beban mobil, injakan pedal gas, putaran mesin dan
lain

sebagainya

untuk

mendapatkan

tenaga

yang

optimal

dan

efisiensi bahan bakar yang tinggi.


Itulah garis besar prinsip kerja dari sistem transmisi otomatis.

Tambahan: untuk lebih mengenal karakteristik transmisi matik,


berikut perilaku transmisi matik untuk setiap posisi tuasnya :
P: transmisi akan mengunci komponen yang terkopel langsung dengan
roda. Hal ini memberikan efek seperti rem tangan, tetapi jangan
hanya mengandalkan posisi ini untuk parkir dengan beban yang
cukup berat. ex: tanjakan.
R: Gunakan posisi ini untuk berjalan kearah belakang(mundur).
N: di posisi ini, seluruh hubungan antara roda dan mesin
dilepaskan. Dan tidak ada mekanisme pengunci roda layaknya posisi
P. catatan: sangat disarankan untuk menggunakan posisi N dan

aktifkan rem daripada P jika anda tidak bermaksud berhenti untuk


meninggalkan mobil.
D: gunakan posisi ini

untuk

menggunakan

seluruh

rasio

dalam

transmisi anda selama perjalanan. dibeberapa mobil juga terdapat


tatanan D4, D3, L2, L1. untuk merk toyota biasanya terdapat D,2,1
dengan

tombol

overdrive

off

pada

tuasnya.

D3 atau O/D off: posisi ini akan membatasi perpindahan rasio


hingga tingkat ke 3. Pada beberapa mobil toyota dengan tombol O/D
off, tombol ini menonaktifkan gigi4 dan menahan transmisi pada
rasio tingkat3. Gunakan posisi ini untuk melakukan overtakin.

6. Keunggulan,Kelemahan Transmisi otomatis dan cara


Merawat Transmisi otomatis
Transmisi otomatis memiliki beberapa keunggulan antara lain:

Membuat anda nyaman berkendara di kemacetan karena tidak


diperlukan pergantian gigi secara manual dengan menggunakan
tuas transmisi dan menginjak kopling.

Apabila

dirawat

dengan

baik,

dapat

memiliki

umur

yang

panjang.

Cenderung

less

maintenance

(tidak

selain ganti oli dan filter nya.

memerlukan

perawatan)

Apabila dalam keadaan prima, maka anda tidak akan merasakan


perpindahan dari gigi rendah ke gigi tinggi dan sebaliknya.

Adapun kelemahannya adalah:

Apabila aki soak, maka kendaraan tidak dapat didorong untuk


jump start.

Apabila rusak maka penggantiannya akan memakan biaya yang


besar.

Pada

saat

jalan

menurun,

mobil

tidak

memiliki

engine

brake,dimana mesin tidak ikut membantu pengereman mobil.

Cara merawat transmisi otomatis :

Sebisa mungkin jangan gunakan mobil bertransmisi otomatis


untuk

menarik

kendaraan,

apabila

terpaksa,

gunakan

gigi

rendah yang dimiliki oleh mobil tersebut.

Lakukan penggantian oli transmisi secara teratur.

Apabila kendaraan ditarik, maka salah satu sumbu roda yang


berpenggerak harus diangkat (contoh; menarik mobil penggerak
depan maka bagian depan diangkat). Hal ini dilakukan untuk
mencegah

putaran

roda

mempengaruhi

kerja

transmisi

yang

tidak memiliki pelumasan yang baik.

Di

tanjakan,

anda

jangan

menahan

transmisi

di

dan

menginjak gas setengah untuk mempertahankan agar mobil tidak


turun, tapi gunakan rem dan pindah transmisi ke N (Neutral).

Apabila kendaraan di kemacetan berhenti lebih dari 15 detik,


pindahkan tuas ke N (Neutral).

Jangan menginjak gas terlebih dahulu baru memindahkan tuas


ke D atau R, sebaiknya mobil dalam keadaan rpm idle baru
tuas dipindahkan.

Periksalah selalu oli transmisi mobil Anda pada tongkat


ukur oli transmisi:
1.

A.

apabila

kurang,

berjalan dengan

segera

ditambahkan,

agar

kinerja

transmisi

baik dan terhindar dari bunyi-bunyi kasar pada

perpindahan giginya
B. apabila berbau gosong atau berwarna hitam,segeralah ganti
2. Gantilah oli transmisi secara berkala setiap 10.000 km
3. Gunakan

oli

yang

besar/internasional

berkualitas
seperti

Mobil

baik
Oil,

dan

dibuat

Castrol,

pabrikan

Esso,

Total,

Motul, Shell, dll dan sebisa mungkin gunakan yang memiliki grade
terbaik (Dexron III)
4. Kuras/ganti
oli

didalam

seluruh

oli

dalam sistem

torque converter) setiap

transmisi (termasuk

40.000 atau 50.000km.

Penggantian oli berkala dengan cara membuka baut pembunangan oli


di

karter

sekitar

gearbox(nomer

35%

dari

total

diatas)

kapasitas

hanya
oli

mampu

dalam

mengeluarkan

sistem

gearbox

otomatis
5. Janganlah mengganti
dari

posisi

gigi dari D ke R atau ke P maupun

R ke D sebelum mobil berhenti total

6. Untuk

menjaga

keawetan

transmisi

otomatis,ketika

mengendarai

dengan cara manual yaitu memindahkan gigi secara manual dari 1-2-

3-D atau sebaliknya, jangan paksakan mesin berputar pada RPM


maksimum atau redline apabila tidak sangat terpaksa.Putaran mesin
yang

relatif

aman bagi

transmisi otomatis adalah sekitar 1.000

RPM dibawah putaran maksimum/redline


7. Jangan menahan posisi mobil di tanjakan dengan menggunakan daya
mesin karena kopling otomatis akan cepat aus/ selip.Gunakan rem
tangan atau rem kaki untuk menahan posisi mobil
8. Ketika

berada

di

tengah

kemacetan

lalu

lintas

atau

sedang

menanti di traffic light, sebisa mungkin letakkan posisi tuas


transmisi pada N
9.
Jangan menetralkan posisi tuas transmisi ketika mobil sedang berg
erak

karena

supply

berkurang(tekanannya

oli

pada

menurun)dan

sistem

berakibat

transmisi
pada

akan

berkurangnya

keawetan usia transmisi


10. Jika mobil bertransmisi otomatis perlu ditarik,sebisa mungkin
angkat

roda

penggerak

dimungkinkan,yakinkan

dengan
bahwa

trolley.

tuas

berada

Jika

hal

ini

pada

posisi

tidak
N

dan

tambahkan oli kedalam gearbox sekitar 2 liter extra.

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan :

Sistem

transmisi,

dalam otomotif,

adalah

sistem

yang

berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin


menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan
ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang
tinggi

menjadi

lebih

rendah

tetapi

lebih

bertenaga,

atau

sebaliknya.
Transmisi menggunakan roda gigi-roda gigi (gears) dari rasio
rendah ke tinggi untuk memaksimalkan torsi mesin sesuai dengan

perubahan

yang

terjadi

pada

saat

berkendara.

Ada

dua

macam

transmisi yaitu manual dan otomatis. Pada transmisi manual yang


digunakan adalah kopling dan lock unlock berbagai macam set gear
untuk mendapatkan rasio gigi yang berbeda. Transmisi otomatis
menggunakan

torque

converter

dan

planetary

gears

(roda

gigi

satelit) yang dapat membuat satu set gear menghasilkan rasio gigi

yang berbeda.
Perpindahan gigi pada transmisi otomatis secara otomatis
sesuai dengan posisi tuas, terdapat 6 posisi yaitu, posisi P, R,
N, D, 2 dan L. Sedangkan untuk Over Drive (O/D) menggunakan

Anda mungkin juga menyukai