Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Sedangkan tujuan utama transmisi adalah untuk memindahkan tenaga mesin sesuai
dengan kondisi pengendaraan, juga dapat memenuhi tujuan lain seperti dibawah ini,
disesuaikan dengan karakteristik mesin yang banyak digunakan pada kendaraan dewasa ini:
a. Menghasilkan tenaga yang lebih besar untuk saat start dan berjalan di tempat yang
.......mendaki.
b. Menggerakkan roda-roda pada kecepatan tinggi selama pengendaraan kecepatan tinggi
......(light-speed driving).
c. Menggerakkan roda-roda pada arah berlawanan untuk mundur.
2. PERBANDINGAN GIGI
Kombinasi Dasar Roda Gigi
A : Roda gigi penggerak (drive gear)
B : Roda gigi yang digerakkan (driven gear)
Beberapa macam desain roda gigi yang dipergunakan pada transmisi adalah :
1. Roda gigi jenis spur : bentuk giginya lurus sejajar dengan poros, dipergunakan untuk roda
gigi geser (Sliding mesh type)
2. Roda gigi jenis helical : bentuk giginya miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda
gigi tetap atau yang tidak bisa digeser (Constant mesh dan syncromesh type)
3. Roda gigi jenis double helical : bentuk giginya dobel miring terhadap poros, dipergunakan
untuk ruda gigi tetap yang tidak digeser (Constant mesh dan syncromesh type).
4. Roda gigi jenis epicyclic : bentuk giginya lurus atau miring terhadap poros, dipergunakan
untuk roda gigi yang tidak tetap kedudukan titik porosnya (Constant mesh)
Pada tipe ini shift arm menggerakkan gigi-gigi percepatan yang terpasang pada spline main
shaft untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan antara gigi percepatan dengan
counter gear.Sekarang tipe ini digunakan untuk gigi mundur.
Seperti pada gambar di atas model ini dilengkapi dengan gigi-gigi yang meluncur (sliding
gear) dan berbagai macam ukurannya yang dipasangkan pada poros outputnya. Dengan
meluncurkan gigi-gigi ini agar berkaitan dengan gigi susun (counter gear) untuk memperoleh
pengaturan yang sempurna, bermacam perbandingan yang dapat diperoleh. Kombinasi yang
umum pada transmisi model ini 3 sampai 5 tingkat dan satu tingkat untuk mundur.
Poros primer yang dihubungkan dengan kopling, ujungnya dipasang mati dengan roda gigi
pinion sebagai pemutar tetap pada system transmisi, dan memberikan putaran pada kelompok
roda gigi pada poros perantara. Sementara roda gigi pada poros utama dapat digeser-geser
dan secara sindiri-sendiri dapat dihubungkan dengan roda gigi yang ada pada poros
perantarara tang dibuat berpuat bersama. Penggeseran roda gigi pada poros utama,
menggunakan pemindah gigi diteruskan ke garpu selector (13).
Pada posisi netral, semua roda gigi pada poros utama diposisikan tidak berhubungan dengan
roda gigi yang ada pada poros perantara (output shaft). Putaran dari poros primer (Input
shaft) diteruskan ke roda gigi pada poros perantara, namun tidak memutar roda gigi yang ada
pada poros utama. Dengan kata lain, putaran dari poros primer tidak ditransfer ke poros
utama/output transmisi.
Posisi gigi pertama, roda gigi (2) pada poros utama digeser hingga berhubungan dengan roda
gigi (9) . Sementara roda gigi (3) dan (10) dalam posisi netral. Pada posisi ini, berarti putaran
dari roda gigi (6) pada poros primer, dipindahkan ke roda gigi (7) yang dipasang mati dengan
roda gigi (10) atau roda gigi (11) memutar roda gigi (9). Putaran dari roda (9) dipindahkan ke
roda gigi (2) dan diteruskan keporos utama sebagai output transmisi. Karena roda gigi
(driver) jumlah giginya lebih sedikit (yaitu roda gigi (9) dan (2)) dari roda gigi yang diputar
(driven), maka terjadi penurunan atau reduksi putaran bertingkat.
Perhitungan reduksi putaran dilakukan dengan membandingkan antara jumlah gigi pada roda
gigi yang diputar dibandingkan dengan jumlah gigi pada roda gigi pemutar.
Sehingga rumus perbandingan giginya sebagai berikut :
Angka 4 ini menunjukan bahwa momen output pada trnsmisi akan 4 kali lebih besar
dibandingkan momen pada poros inputnya, namun kecepatan/putarannya poros output
transmisi 1/4 dari putaran poros input. Artinya pada rpm mesin yang sama, kecepatan
kendaraan lebih lambat. Hal ini diperlukan untuk mengangkat beban kendaraan yang lebih
besar dengan tenaga yang tetap.
Diantara transmisi manual, model sliding mesh inilah yang paling sederhana konstruksinya,
disebabkan belum adanya ukuran yang tepat untuk memudahkan perkaitan gigi maka cara
dobel kopling (double clutching) harus dilakukan agar peminfahan gigi-gigi dapat
berlangsung dengan sempurna. Juga gigi-gigi ini cenderung menimbulkan suara berisik
karena adanya kesukaran tersebut.
Sebagai contoh, bila kita ingin memindahkan gigi-gigi pada pada tingkat tiga, gigi kopling
didorong kebelakang agar dapat berkaitan dengan bagian dalam gigi ketiga pada poros
output. Kemudian momen mesin akan berpindah dalm urutan seperti : inpu shaft-couter shaft
gigi gigi ketiga pada output shaft clutch gear output shaft.
Bila clutch gear digerakkan kemuka gigi ketiga pada output shaft hanya akan berputar bebas
tanpa memindahakan tenaga ke roda-roda.
Bila kita bandingkan dengan sliding mesh type, maka constant mesh type perkaitannya
berlaku lebih baik dan tidak menimbulkan bahaya kerusakan pada gigi-gigi selama berkaitan
sebab diameter gigi-ginya lebih kecil dengan julmlah gigi yang sedikit. Sebaiknya, transmisi
model ini banyak mempunyai kekurangan-kekurangan dibandingkan dengan synchromesh
type dan masih tetap diperlukan double kopling (double cluctching) dengan demikian tidak
digunakan dalam jumlah yang banyak
Konstruksi transmisi ini, seluruh roda gigi pada poros utama (main shaft) terhubung bebas.
Sedangkan sychromesh dengan poros utama terhubung sliding.
Gambar 6 : Transmisi Type Synchromesh
Posisi netral, adalah posisi dimana kedua synchromesh tidak sedang menghubungkan roda
gigi, dan roda gigi untuk posisi reverse juga tidak terhubung. Sehingga putaran pada poros
primer dipindahkan ke roda gigi yang ada pada poros perantara dan dipeindahkan ke roda
gigi yang ada pada poros utama namun tidak memutar poros utama.
Synchromesh type
Dewasa ini pada mobil-mobil banyak digunakan transmisi model synchromesh. Seperti telah
diuraikan di atas. Keburukan pada sliding mesh dan constant mesh diperlukan waktu untuk
menunggu hingga gigi-gigi yang akan berkaitan itu berputar dengan kecepatan yang sama
seluruhnya untuk gigi-gigi ini dapat berkaitan, bila tidak, akan menimbulkan kerusakan.
Tambahan pula, pekerjaan pemindahan gigi-gigi diperlukan keahlian.
Karena itu, transmisi model baru yang telah diciptakan, dimana gigi –gigi dapat berkaitan,
bila putarannya dibuat mendekati satu dan lainnya seketika dengan adanya tenaga gesek dan
dengan demikian putaran akan menjadi sama, karena itu menyebabkan gigi-gigi lebih mudah
berkaitan transmisi model baru ini adalah model synchromesh. Transmisi model
synchromesh mempunyai banyak keuntungan untuk memungkinkan pemindahan gigi dengan
lembut dan cepat tanpa menimbulkan bahaya pada gigi dan tidak memerlukan injakan dengan
kopling ganda (double clutching).
Gambar 7 : Bagian-bagian type syncromesh
Bila sleeve ditekan terus, sedangkan synchronizer ring tidak dapat bergerak maju lagi maka
synchronizer key tertekan turun oleh oleh sleeve pada tonjolan key bagian atas. Karena key
turun maka key tidak sanggup lagi menekan cone. Dengan demikian canfer sleeve hub dapat
masuk dengan mudah pada camfer sleeve sycronizer cone, selanjutnya putaran dari main gear
dapat diteruskan ke main shaft.
6. MEKANISME PENCEGAH GIGI LONCAT (SHIFT DETENT MECHANISM)
Konstruksi mekanisme pengoperasian ada tiga macam, yaitu system handel langsung,
system handel pada kemudi, dan kemudi system menggunakan kabel baja elastis. Contoh
penggunaan system hadel langsung pada kendaraan dengan pemasangan mesin memanjang
seperi Toyota Kijang. Sistem handel pada kemudi digunakan agar keberadaan tuas pemindah
transmisi tidak mengurangi ruang penumpang, seperti yang digunakan pada Mitsubishi L-
300. Dan system pemindah kabel baja elastic, banyak digunakan pada kendaraan front wheel
drive dengan mesin melintang, seperti mobil sedan keluaran baru.