Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH TEKNOLOGI CHASIS

“SISTEM KEMUDI (RECIRCULATING BALL & RACK AND PINION”

Oleh :

Moh Farid (15050524047)

Susi Tri Umaroh (15050524049)

Ahmad Musonif (15050524050)

Anggariya Putra (15050524052)

Kelas : 2015 Otomotif

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2017

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolongan-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sistem
Kemudi (Recirculating Ball & Rack And Pinion)”.

Tak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan


rekan –rekan yang telah membantu saya dalam pembuatan makalah ini. Kami juga
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah
memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung . Tentunya ada hal-hal
yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari makalah ini. Karena itu kami
berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita
bersama.

Pada bagian ini, kami akan mengulas tentang “Sistem Kemudi (Recirculating
Ball & Rack And Pinion”karena itu kami harapkan hal ini juga dapat berguna bagi
kita bersama.

Semoga makalah yang kami buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan
yang lebih baik lagi.

Surabaya, 23 November 2017

Atas nama kelompok

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i


KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Kemudi ....................................................................... 2
B. Komponen Sistem Kemudi ....................................................................... 3
C. Bagian – Bagian Utama Sistem Kemudi ................................................... 4
D. Bentuk-bentuk sistem kemudi ................................................................... 7
E. Jenis- jenis sistem kemudi secara manual ................................................. 8
F. Diagnosa gangguan pada sistem kemudi .................................................. 16
BAB III KESIMPULAN ....................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 21

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang dan mengalami


kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berfikir
manusia. Terutama dalam bidang otomotif. Berbagai macam/model dari kendaraan,
komponen-komponen bagian luar maupun dalam yang sudah banyak tipe-tipe yang
dibuat dari berbagai perusahaan yang ada di dunia. Dalam kesempatan kali ini kami
akan menjelaskan tentang sistem kemudi.

Sistem kemudi saat ini sudah sangat canggih, mungkin waktu dulu kendaraan
hanya memakai kemudi yang 1 tipe, dimana jika dipakai untuk membelokan
kendaraan sangat terasa berat, butuh tenaga yang lebih untuk membelokannya.
Tetapi seiring berjalannya waktu, sistem kemudi sudah mempunyai tipe atau bentuk
yang bervariasi contohnya tipe recirculating ball dan tipe rack and pinion. Dimana
sistem ini banyak membuat pengemudi sangat nyaman, dikarenakan tidak
membutuhkan tenaga yang lebih untuk membelokannya. Karena semakin
berkembangnya model yang ada pada system kemudi ini maka kami akan
membahas tentang jenis-jenis dari pada model system kemudi juga akan dijelaskan
bagaimana cara kerja dari system kemudi beserta komponen-komponen nya.
Namun di fokuskan pada sistem kemudi rack pinion dan recirculating ball.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud sistem kemudi?
2. Bagaimana prinsip dari sistem kemudi tipe recirculating ball?
3. Bagaimana prinsip dari sistem kemudi tipe rack pinion?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu sistem kemudi
2. Untuk mengetahui prinsip dari sistem kemudi tipe recirculating ball
3. Untuk mengetahui prinsip dari sistem kemudi tipe rack pinion

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Kemudi

Sistem kemudi adalah salah satu sistem pada chassis mobil yang berfungsi
untuk merubah arah kendaraan dan laju kendaraan dengan cara menggerakkan atau
membelokkan roda-roda depan mobil dan menjaga agar posisi mobil tetap stabil.

Sistem kemudi berfungsi mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan


roda depan. Bila roda kemudi diputar maka steering coloum kemudi meneruskan
putaran ke roda gigi kemudi (steering gear). Roda gigi kemudi ini memperbesar
momen putar sehingga menghasilkan tenaga yang lebih besar untuk menggerakkan
roda depan melalui sambungan sambungan kemudi (steering linkage).

Cara kerjanya adalah, apabila roda roda kemudi (steering wheel) di


gerakkan/diputar, kolom kemudi (steering column) kemudian meneruskan putaran
ke putaran ke roda gigi kemudi (steering gear). Steering gear ini berfungsi untuk
memperbesar momen putar, sehingga menghasilkan tenaga yang lebih besar untuk
menggerakkan roda depan melalui sambungan-sambungan kemudi (steering
linkage).

Sistem kemudi dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok komponen utama ,


yaitu steering coloumn, steering gear, steering linkage. Pengendalian arah laju
kendaraan melalui roda kemudi (steering wheel), sedangkan bentuk steering wheel
ditinjau dari konstruksinya ada beberapa jenis, yaitu:

a) Roda kemudi besar : bentuk ini mempunyai keuntungan, yaitu


mendapatkan momen yang besar sehingga pada waktu membelokkan
kendaraan akan terasa ringan dan lebih stabil
b) Roda kemudi kecil : mempunyai keuntungan tidak memakan tempat dan
peka terhadap setiap gerakan yang diberikan pada saat jalan lurus, tetapi
dibutuhkan tenaga besar untuk membelokkan kendaraan karrena
mempunyai momen kecil
c) Roda kemudi ellips : model ini dapat mengatasi kedua-duanya karena
merupakan gabungan roda kemudi besar dan kecil.

Gambar. Konstruksi Steering Wheel

2
B. KOMPONEN SISTEM KEMUDI SECARA UMUM
Untuk jenis lainnya bergantung pada jenis kemudi yang digunakan antara lain:

Gbr. Komponen sistem kemudi

Steering wheel Steering wheel atau roda kemudi berfungsi


untuk membelokkan roda depan dengan cara
diputar.
Steering mainshaft Steering mainshaft atau poros utama kemudi
berfungsi untuk menyambungkan atau
sebagai tempat roda kemudi dengan steering
gear.
Pitman Arm Pitman arm meneruskan gerakan gigi kemudi
ke relay rod atau drag link. Berfungsi untuk
merubah gerakan putar steering column
menjadi gerakan maju mundur.
Relay Rod Relay rod dihubungkan dengan pitman arm
dan tie rod end kiri serta kanan. Relay rod ini
meneruskan gerakan pitman arm ke tie rod
Tie Rod Ujung tie rod yang berulir dipasang pada
ujung rack pada kemudi rack end pinion, atau
ke dalam pipa penyetelan pada recirculating
ball, dengan demikian jarak antara joint- joint
dapat disetel.
6. Tie Rod End ( Ball Joint ) Tie rod end dipasanglkan pada tie rod untuk
menghubungkan tie rod dengan knuckle arm,
relay roda dan lain-lain.
Knuckle arm 7. Knuckle arm meneruskan gerakan tie rod atau
drag link ke roda depan melalui steering
knuckle.
Steering knuckle Steering knuckle untuk menahan beban yang
diberikan pada roda-roda depan dan berfungsi
sebagai poros putaran roda. Berputar dengan
tumpuan ball joint atau king pin dari
suspension arm

3
C. Bagian – Bagian Utama Sistem Kemudi

 Steering Column
Steering column atau batang kemudi merupakan tempat poros utama.
Steering column terdiri dari main shaft yang meneruskan putaran roda kemudi
ke steering gear, dan column tube yang mengikat main shaft ke body. Ujung
atas dari main shaft dibuat meruncing dan bergerigi, dan roda kemudi diikatkan
ditempat tersebut dengan sebuah mur. Steering column juga merupakan
mekanisme penyerap energi yang menyerap gaya dorong dari pengemudi pada
saat tabrakan. Kolom kemudi terdiri atas main shaft yang meneruskan putaran
roda kemudi ke roda gigi kemudi, dan kolom kemudi yang mengikat main shaft
ke bodi. Ujung atas dari main shaft dibuat meruncing dan bergigi. Fungsinya
adalah untuk menyalurkan putaran steering wheel / roda kemudi kie steerimg
gear melalui shaftnya.Di ujung inilah roda kemudi diikat dengan sebuah mur.

(Gb. Konstruksi Steering Column)

Steering column juga merupakan mekanisme penyerap energi yang menyerap


gaya dorong dari pengemudi pada saat tabrakan.

Dua tipe steering column:


a. Model Collapsible
Model ini mempunyai keuntungan:
Apabila kendaraan berbenturan / bertabrakan dan steering gear box
mendapat tekanan yang kuat, maka main shaft column atau bracket akan
runtuh sehingga pengemudi terhindar dari bahaya.
Kerugiannya adalah:
1. Mainsfatnya kurang kuat, sehingga hanya digunakan pada mobil
penumpang atau mobil ukuran kecil
2. Konstruksinya lebih rumit

4
Waktu Tabrakan
Dorongan badan pengemudi terhadap roda kemudi memutuskan pen-pen
plastik dan menyebabkan poros utama atas dan tabung batang kemudi
terdorong maju, sementara tabung-tabung atas dan bawah dihubungkan oleh
bola-bola baja. Tahanan meluncur bola-bola ini menyerap kekuatan dorong
badan pengemudi.

Gambar. Model Collapsible waktu tabrakan

b. Model Non collapsible


Model ini mempunyai keuntungan:
1. Main shaftnya lebih kuat sehingga banyak digunakan pada mobil-mobil
besar atau mobil-mobil kecil
2. Konstruksinya sederhana
Kerugiannya adalah:
Apabila berbenturan dengan keras, kemudian tidak dapat menyerap
goncangan sehingga keselamatan pengemudi relative kecil

Gambar. Model Non Collapsible

5
 Steering Gear

Steering Gear berfungsi untuk mengarahkan roda depan dan dalam waktu
yang bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan
momen agar kemudi menjadi ringan.

Steering gear ada beberapa type dan yang banyak di gunakan adalah type
recirculating ball dan rack and pinion.

Berat ringannya kemudi ditentukan oleh besar kecilnya


perbandingan steering gear dan umumnya berkisar antara 18 sampai 20:1.
Perbandingan steering gear yang semakin besar akanmenyebabkan kemudi
semakin ringan akan tetapi jumlah putarannya semakin banyak, untuk sudut
belok yang sama.Selain untuk mengarahkan roda depan, steering Gear juga
berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan momen agar kemudi
menjadi ringan. Untuk itu diperlukan perbandingan reduksi yang disebut
perbandingan Steering Gear, Perbandingan yang semakin besar akan
menyebabkan kemudi menjadi semakin ringan, tetapi jumlah putarannya akan
bertambah banyak, untuk sudut belok yang sama.

Ada beberapa tipe steering gear, tetapi yang banyak digunakan dewasa ini
adalah

Gb. Steering Gear tipe rack and pinion Gb. Steering gear tipe recirculating ball

 Steering Linkage
Steering linkage berfungsi untuk meneruskan putaran dan momen dari
steering gear ke roda depan. Steering linkage terdiri dari rod dan arm yang
meneruskan tenaga gerak dari steering gear ke roda depan. Walaupun mobil
bergerak naik dan turun, gerakan roda kemudi harus diteruskan ke roda-roda
depan dengan sangat tepat setiap saat. Ada beberapa tipe steering linkage dan
konstruksi joint yang dirancang untuk tujuan tersebut. Bentuk yang tepat sangat
mempengaruhi kestabilan pengendaraan.

6
1. Steering linkage untuk tipe 3. Steering linkage untuk tipe
rack and pinion
recirculating ball
2.

Gambar steering linkage untuk tipe


Gambar Steering linkage untuk tipe
rack and pinion
recirculating ball

Model recirculating ball


Pada model ini, peluru-peluru
terdapat dalam lubang-lubang nut
untuk membentuk hubungan yang
menggelinding antara nut dan worm
gear.Mempunyai sifat tahan aus
dantahan goncangan yang baik

Model rack and pinion


Gerakan putar pinion diubah
langsung oleh rack menjadi gerakan
mendatar. Model rack and pinion
mempunyai konstruksi sederhana,
sudut belok yang tajam dan ringan,
tetapi goncangan yang diterima dari
permukaan jalan mudah diteruskan ke
roda depan.

D. Bentuk –Bentuk Sistem Kemudi

Tipe system kemudi yang digunakan tergantung dari model mobil (system
pemindah daya dan suspensinya, apakah mobil penumpang atau komersiil dan
seterusnya).

Pada dasarnya sistem kemudi memiliki dua macam mekanisme yang sering
digunakan pada saat ini, yaitu:

7
a. Sistem kemudi secara manual

Tipe-tipe yang digunakan sekarang, khususnya untuk mobil penumpang


adalah tipe recirculating ball dan rack and pinion.

Kelemahan:

 Dibutuhkan tenaga yang besar untuk menggerakkan roda kemudi

 Pengemudi lebih cepat lelah

b. Sistem kemudi yang memakai power steering

Penggunaan power steering memberikan keuntungan seperti:

 Mengurangi daya pengemudian ( steering effort )

 Kestabilan yang tinggi selama pengemudian

E. Jenis- jenis Sistem Kemudi Secara Manual

Sistem kemudi secara manual merupakan sistem kemudi yang belum


menggunakan mekanisme penggerak lain yang membantu untuk menggerakkan
sistem kemudi. Sistem kemudi manual sudah mulai jarang dipakai kearena pada
sistem ini dibutuhkan adanya tenaga yang besar untuk mengemudikannya.
Akibatnya pengemudi akan cepat lelah apabila mengendarai mobil terutama pada
jarak jauh.

1) Tipe sistem kemudi secara manual


Ada banyak tipe system kemudi, tetapi yang paling banyak dipakai adalah
tipe recirculating ball dan rack and pinion.
 Recirculating ball
a. Komponen – komponen dari recirculating ball :

8
Keterangan Ganbar
1. Roda gigi sektor
2. Mur kemudi
3. Bola baja
4. Penyetel celah kontak
5. Penyetel preload bantalan
6. Baut kemudi
7. Poros sektor
8. Bantalan poros sektor

b. Cara kerja kemudi tipe Recirculating ball

Pada waktu pengemudi memutar roda kemudi, poros utama yang


dihubungkan dengan roda kemudi langsung membelok. Di ujung poros utama
kerja dari gigi cacing dam mur pada bak roda gigi kemudi menambah tenaga dan
memindahkan gerak putar dari roda kemudi ke gerakan mundur maju lengan
pitman (pitman arm).
Lengan-lengan penghubung (linkage), batang penghubung (relay rod), tie
rod, lengan idler (idler arm) dan lengan nakel arm dihubungkan dengan ujung
pitman arm. Mereka memindahkan gaya putar dari kemudi ke roda-roda depan
dengan memutar ball joint pada lengan bawah (lower arm) dan bantalan atas untuk
peredam kejut.

c. Steering Gear Kemudi Tipe Recirculating Ball

Perbandingan steering gear tipe recirculating ball dapat dihitung dengan


menggunakan rumus:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑟𝑜𝑑𝑎 𝑘𝑒𝑚𝑢𝑑𝑖 (𝑑𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡)
𝑃𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑡𝑒𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑔𝑒𝑎𝑟 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑖𝑡 𝑚𝑎𝑛 𝑎𝑟𝑚 (𝑑𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡)

Steering gear tipe recirculating ball digunakan pada kendaraan menengah


sampai besar seperti pick-up, truk, jeep dan lain sebagainya. Kelebihan dari
steering gear tipe ini adalah mampu meredam getaran dan pengemudian ringan
dan lembut.

9
Ada beberapa bentuk steering gear box, diantaranya:
1. Model Worm dan Sector Roller

Worm gear berkaitan dengan


sectorroller dibagian tengahnya.
Gesekannya dapat mengubah
sentuhan antara gigi dengan gigi
menjadi sentuhan menggelinding.

2. Model Worm dan Sektor

Pada model ini worm dan sektor


berkaitan langsung

3. Model Screw Pin


Pada model ini pin yang berbentuk
tirus bergerak sepanjang worm
gear.
4. Model screw dan nut
Model ini di bagian bawah main shaft
terdapat ulir dan sebuah nut terpasang
padanya. Pada nut terdapat bagian
yang menonjol dan dipasang kan tuas
yang terpasang pada rumahnya.

d. Steering linkage kemudi tipe Recirculating Ball


Jenis recirculating ball digunakan pada mobil penumpang ukuran sedang
sampai besar dan mobil komercial sedangkan jenis rack dan pinion digunakan
pada mobil penumpang ukuran kecil sampai sedang.sambunbungan-sambungan
kemudi (steering linkage).
Walaupun mobil bergerak naik-turun, gerakan roda kemudi harus dapat
diteruskan ke roda·roda dengan sangat tepat (akurat) setiap saat, untuk ilu
diperlukan sambungan-sambungan kemudi (steering linkage). Beberapa model
sambungan·sambungan kemudi suspensi rigid.

10
Steering linkage untuk suspensi Steering linkage untuk suspensi
independen
rigid

Gambar Ball joint pada suspensi


Gambar Steering linkage suspensi
independen
rigid

 Ball Joint
Komponen ball joint pada sistem kemudi dapat meredam kejutan dan
getaran dari roda kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata,
sehingga tidak terasa getaran di steering wheel atau roda kemudi. Selaiin itu
ball joint juga berfungsi untuk mempermudah menyalurkan tenaga gerak
dari tie rod ke steering knuckle

Gambar. Ball Joint


 Pitman arm
Pitman arm berfungsi untuk meneruskan gigi kemudi ke relay rod atau drag
link. Selain itu pitman arm merubah gerakan putar steering column dari
gerak putar menjadi gerakan maju mundur atau gerak translasi.

Gambar. Pitman arm

11
 Relay Rod
Relay rod dihubungksn dengan pitman arm dan tie rod end kiri serta kanan.
Relay rod ini meneruskan gerakan pitman arm ke tie rod

 Tie rod dan tie rod end


Ujung tie rod yang berulir dipasang pada ujung rack pada kemudi rack and
pinion, atau ke dalam pipa penyetelan pada recirculating ball, dengan
demikian jarak antara joint-joint dapat disetel.
Tie rod end dipasangkan pada tie rod untuk menghubungkan tie rod dengan
knuckle arm, relay roda dan lain lain

 Knuckle Arm
Knuckle arm meneruskan gerakan tie rod atau drag link ke roda depan
melalui steering knuckle.

 Steering knuckle
Steering knuckle untuk menahan beban yang diberikan pada roda-roda
depan dang berfungsi sebagi poros putaran roda. Berputar dengan tumpuan
ball joint atau king pin dari suspension arm
 Idle arm
Pivot dari idle arm dipasang pada body dan ujung lainnya dihubungkan
dengan relay rod dengan swivel joint. Arm ini memegang salah satu ujung
relay rod dan membatasi gerakan relay rod pada tingkat tertentu

12
e. Keuntungan dan kekurangan sistem kemudi tipe recirculating ball

Keuntungan:
- Komponen gigi kemudi relative besar, bisa digunakan untuk mobil ukuran
sedang, mobil besar dan kendaraan komersial
- Keausan relative kecil dan pemutaran roda kemudi relative ringan

Kerugian:

- Konstruksi rumit karena hubungan antara gigi sector dan gigi pinion tidak
langsung
- Biaya perbaikan lebih mahal

 Rack And Pinion


Sistem kemudi tipe rack and pinion jenis steering yang digunakan adalah roda
gigi pinion dan rack, dimana putaran gigi pinion akibat putaran dari steering wheel
akan menggerakkan rack kea rah kanan atau ke kiri sesuai yang diinginkan
pengemudi. Kemudi tipe rack and pinion banyak digunakan pada kendaraan
ringan, hal ini dikarenakan tipe rack and pinion momen putar yang dihasilkan
lebih kecil dibandingkan dengan tipe steering gear recirculating ball.
a. Komponen sistem kemudi rack and pinion

13
b. Cara kerja :
Pada waktu roda kemudi diputar, pinion pun ikut berputar. Gerakan ini akan
menggerakkan rack dari samping ke samping dan dilanjutkan melalui tie rod ke
lengan nakel pada roda-roda depan sehingga satu roda depan didorong, sedangkan
satu roda tertarik, hal ini menyebabkan roda-roda berputar pada arah yang sama.

c. Steering gear sistem kemudi tipe rack and pinion


Perbandingan steering gear tipe rack and pinion dapat dihitung dengan
menggunakan rumus.
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑟𝑜𝑑𝑎 𝑘𝑒𝑚𝑢𝑑𝑖 (𝑑𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡)
𝑃𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑡𝑒𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑔𝑒𝑎𝑟 =
𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑏𝑒𝑙𝑜𝑘 𝑟𝑜𝑑𝑎 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 (𝑑𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡)

Komponen utama steering gear rack and pinion terdiri dari roda gigi pinion, rack,
sambungan bola, tie rod, penutup karet dan penyetel.

(Gambar steering gear kemudi jenis rack dan pinion)

14
d. Steering Linkage rack and pinion
Steering linkage rack and pinion menghubungkan steering gear ke
steering knuckles. Konstruksi yang ada pada steering linkage rack and pinion
adalah tie rod end, lock nut, boot,inner ball join, rack, pinion shaft assembly,
steering gear dan bearing. Satu ujung inner tie rod ada di dalam steering gear dan
dihubungkan dengan inner ball joint. Inner tie rod dilindungi oleh rubber boots
agar tidak terkena kotoran atau benda lain. Bagian luar inner tie rod mengait
shaft dan bagian luar tie rod mengait ke shaft ini dan posisinya ditahan oleh satu
lock nut. Penyetean toe dilakukamn dengan cara mengendurkan locknut dan
memutar inner rod untuk memperpendek atau memperpanjang tie rod assembly.
e. Letak penempatan rack and pinion
1) Pinion tengah dengan tie rod pinggir
Konstruksi pinion ditengah dan tie rod dipinggir mempunyai beberapa
keuntungan diantaranya; keamanan lebih baik karena tidak terhubung
langsung dengan batang kemudi pada saat terjadi tabrakan dan produksi
lebih efisien untuk dibuat kemudi kiri ataau kanan. Sedangkan
Kerugian diantaranya; kontak gigi kecil, pemegasan tidak baik karena tie
rod pendek dan pemakaian tempat besar. Tipe konstruksi ini biasanya
digunakan pada mobil, seperti: Corolla, Corona, Mazda, Kijang, Honda

Gambar. Letak pinion di tengah tie rod di pinggir


2) Pinion pinggir tie rod tengah
Konstruksi pinion dipinggir dan tie rod ditengah mempunyai beberapa
keuntungan diantaranya; mempunyai kontak gigi besar, pemegasan baik,
tie rod yang pnajang pada waktu pemegasan terjadi perubahan geometri
roda kecil dan pemasangan tie rod bebas atau tidak terikat dengan tinggi
lengan suspense. Sedangkan
Kerugian diantaranya; mempunyai konstruksi rumah lebih kuat karena
rumah menahan gaya adial dan tie rod serta memerlukan tempat luas. Tipe
konstruksi ini digunakan pada mobil seperti, Alfa Sud

Gambar. Letak pinion pinggir tie rod ditengah

15
3) Pinion pinggir tie rod pinggir
Konstruksi pinion dipinggir dan tie rod dipinggir mempunyai beberapa
keuntungan diantaranya; mempunyai kontak gigi besar (pinion miring
terhadap rack), harga murah dibandingkan tipe lainnya dan memerlukan
sedikit tempat. Sedangkan
Kerugian diantaranya; pemegasan kurang baik, karena tie rod pendek.
Tipe konstruksi ini digunakan pada mobil seperti, Volvo, Toyota starlet dan
Ford laser

Gambar. Letak pinion pinggir tie rod pinggir

f. Keuntungan dan kerugian sistem kemudi tipe rack and pinion


Keuntungan:
1. Konstruksi ringan dan sederhana
2. Persinggungan antara gigi pinion dan rack secara langsung
3. Pemindahan momen relatif lebih baik, sehingga lebih ringan
Kerugian:
1. Bentuk roda gigi kecil, hanya cocok digunakan pada mobil penumpang
ukuran kecil atau sedang.
2. Lebih cepat aus
3. Bentuk gigi rack lurus, dapat menyebabkan cepatnya keausan

F. DIAGNOSA GANGGUAN PADA SISTEM KEMUDI


a) Melakukan pemeriksaan pda sistem kemudi
1. Pemeriksaan steering coloumn
 Gerakan roda ke atas ke bawah, kiri kanan, maju mundur.
 Periksa roda kemudi apakah terpasang dengan baik
 Apakah main shaft keadaaanya longgar
 Apakah steering coloumn terpasang dengan kuat
2. Pemeriksaan kebebasan roda kemudi (steering wheel)
 Putar roda depan hingga pada posisi lurus
 Putar roda kemudi perlahan-lahan tetapi jangan sampai roda bergerak

16
 Besarnya gerakan roda kemudi pada saat ini disebut dengan
kebebasan (Free play)
 Besarnya kebebasan tergantung pada model mobil, tetapi biasanya
tidak melebihi dari 30 mm.
Bila kebebasannya berlebihan, penyebabnya bisa berasal dari salah satu
diantara yang tersebut berikut:
 Mur roda kemudi kurang keras
 Keausan atau penyetelan steering gear yang tidak tepat
 Linkage joint aus
 Pemasangan linkage bracket longgar
 Bantalan roda longgar
 Main shaft joint longgar
3. Pemeriksaan kelonggaran steering linkage
Dongkraklah bagian depan mobil dan goyangkan roda depan maju
mundur, dan dari satu sisi ke sisi yang lainnya. Bila gerakannya berlebihan
kemungkinan linkage atau wheel bearingnya aus.
4. Pemeriksaan kelonggaran bantalan roda (wheel bearing)
 Dongkrak bagian depan mobil dan periksa ban.
 Goyangkan bagian atas dan bawah dari setiap roda.
 Bila ternyata longgar, penyebabnya kemungkinan suspension arm
bushing, ball joint atau wheel suspension longgar.
 Periksa kelonggaran dengn jalan menekan pedal rem. Bila
kelonggaranya berkurang, berarti ada bagian selain wheel
bearing yang longgar.
 Bila kelonggaranya hilang, berarti penyebabnya berasal dari bantalan
roda yang sudah aus.
5. Periksa ketinggian minyak stering gear, jika rendah, periksa kebocoran,
tambah minyak atau perbaiki.
6. Pemeriksaan steering gear berat

17
 Gerakan roda kemudi yang berat biasanya disebabkan oleh tahanan yang
terlalu besar pada sistem kemudi atau oleh gaya pengembalian roda yang
berlebihan detelah belok.
 Dongkrak naik bagian depan kendaraan lalu lepaskan steering linkage dan
steering gear agar dapat memeriksa bagian satu persatu.
 Bila gerakan steering gear berat, penyebabnya mungkin kerusakan pada
gigi kemudi.
 Penyetelan free load yang tidak tepat dan Minyak atau gemuk yang kurang
juga bearing atau bushingnya cacat.
7. Pemeriksaan ball joint
Lepaskan steering knuckle dengan linkage dan gerakan knuckle arm. Bila
terasa berat, kemungkinan kingpin atau ball joint dalam keadaan rusak.
b) Troublleshooting pada sistem kemudi
Troublleshooting yaitu mencari penyebab gangguan yang terjadi pada sistem
mesin atau alat secara sistematis agar cepat dan tepat. Begitu pula dalam
penggantian komponen harus dilakukan dengan tepat dan benar karena
mempengaruhi kemampuan sistem kemudi dan kenyamanan berkendara.
Pemeriksaan tiap-tiap komponen harus dilakukan sesuai prosedur yaitu seperti
dalam tabel dibawah ini.
No Gejala Langkah Perbaikan
pemeriksaan
1. Tekanan ban rendah Memeriksa tekanan Menambah tekanan
ban 4,2 kg/cm
2. Powersteering belt Memeriksa power Menyetel
longgar steering unit kekencangan belt
dengan tekanan 10
kg.
Belt baru : 5-6 mm
Belt lama : 6-8 mm

18
Atau ganti jika
terlihat retak.
3. Kurng pelumasan Memeriksa level Menambahkan
minyak minyak hinnga level
maksimum.
4. Tuas kemudi rusak Memeriksa tuas Mengganti
kemudi
5. Kesalahan penyetelan Memeriksa sikap Menyetel sikap roda
sikap roda (toe-in dan roda (toe-in dan (toe-in dan chamber)
chamber) chamber)
Gerak bebas roda kemudi terlalu besar, itu karena pda power steering telalu
banyak sambungan maka terdapat gerak bbeas atau kelonggaran, kelonggaran yang
berlebihan dari sistem tersebut akan mengakibatkan kemudi mengayun atau
cenderung berbelok ke salah satu arah dan akan mengakibatkan getaran daa keausan
pada komponen (khususnya ban) sehingga sistem kemudi tidak normal. Bila gerak
bebas berlebihan, penyebabnya juga bisa berasal dari salah satunya sebagai berikut.
 Mur roda kemudi kurang  Pemasangan linkage bracket
kencang. longgar.
 Keausan pada stering gear,  Bantalan roda longgar.
penyetelan kurang pas.  Main shaft msih longgar.
 Linkage joint aus.
 Catatan
Dalam melakukan pemeriksaan Dan perbaikan, yang perlu diperhatikan
ialah tentang keselamatan kerja. Dalam pelaksanaannya haruslah memakai baju
praktek/wearpack, juga gunakanlah tutup fender, tutup kursi dan lantai agar
kendaraan dan tempat tetap bersih dan mengurangi kerusakan. Selama melakukan
pembongkaran tempatkan komponen-komponen secara berurutan untuk
mempermudah pemasangan. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya. Ikuti
prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja, dan gunakan sediakan selalu buku
manual dari kendaraan tersebut.

19
BAB III

KESIMPULAN

Dari system kemudi yaitu terdapat beberapa kontrol dalam penggerak dari
pada system kemudi salah satu nya yaitu system kemudi manual seperti yang
dibahas pada ringkasan dalam bentuk makalah ini , selain itu terdapat beberapa
komponen di dalam system kemudi seperti yang sudah diurakan di dalam
ringkasan. Sistem kemudi adalah salah satu sistem pada chassis mobil yang
berfungsi untuk merubah arah kendaraan dan laju kendaraan dengan cara
menggerakkan atau membelokkan roda-roda depan mobil dan menjaga agar posisi
mobil tetap stabil.
Bagian – Bagian Utama Sistem Kemudi antara lain yaitu Kolom Kemudi
(Steering Column). Steering column terdiri dari main shaft yang meneruskan
putaran roda kemudi ke steering gear, dan column tube yang mengikat main shaft
ke body. Steering Gear berfungsi untuk mengarahkan roda depan dan dalam waktu
yang bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan momen
agar kemudi menjadi ringan. Steering linkage terdiri dari rod dan arm yang
meneruskan tenaga gerak dari steering gear ke roda depan.

Sistem kemudi adalah suatu bagian komponen yang terdapat di dalam


kendaraan yang berfungsi untuk mengatur arah kendaraan dengan cara
membelokan roda depan. Cara kerjanya : bila steering wheel diputar, sreering
coloumn akan meneruskan tenaga putarannya ke steering gear, sehinnga
menghasilkan tenaga putar yang lebih besar untuk diteruskan ke steering linkage
lalu akan diteruskan ke roda depan.
 Sistem kemudi dibagi menjadi 2 model / tipe yaitu :
 Model recirculting ball :yang bisanya digunakan pada kendaraan
menengah dan besar.
 Model rack and pinion : untuk kendaraan ringan

20
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2012. Sistem Kemudi. http://jundhacloil.blogspot.co.id/2012/10/sistem-


kemudi_20.html. Diakses tanggal 24 November 2017

Anonim.2015. Contoh Makalah Tentang Sistem Kemudi.


http://myblogcepott.blogspot.co.id/2015/04/contoh-makalah-tentang-
sistem-kemudi.html. Diakses tanggal 25 November 2017

Ansori, Aris. 2013. Teknologi Chasis Otomotif. Surabaya: Unesa University Press

21

Anda mungkin juga menyukai