Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolongan-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sistem
Kemudi (Recirculating Ball & Rack And Pinion)”.
Pada bagian ini, kami akan mengulas tentang “Sistem Kemudi (Recirculating
Ball & Rack And Pinion”karena itu kami harapkan hal ini juga dapat berguna bagi
kita bersama.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan
yang lebih baik lagi.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem kemudi saat ini sudah sangat canggih, mungkin waktu dulu kendaraan
hanya memakai kemudi yang 1 tipe, dimana jika dipakai untuk membelokan
kendaraan sangat terasa berat, butuh tenaga yang lebih untuk membelokannya.
Tetapi seiring berjalannya waktu, sistem kemudi sudah mempunyai tipe atau bentuk
yang bervariasi contohnya tipe recirculating ball dan tipe rack and pinion. Dimana
sistem ini banyak membuat pengemudi sangat nyaman, dikarenakan tidak
membutuhkan tenaga yang lebih untuk membelokannya. Karena semakin
berkembangnya model yang ada pada system kemudi ini maka kami akan
membahas tentang jenis-jenis dari pada model system kemudi juga akan dijelaskan
bagaimana cara kerja dari system kemudi beserta komponen-komponen nya.
Namun di fokuskan pada sistem kemudi rack pinion dan recirculating ball.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud sistem kemudi?
2. Bagaimana prinsip dari sistem kemudi tipe recirculating ball?
3. Bagaimana prinsip dari sistem kemudi tipe rack pinion?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu sistem kemudi
2. Untuk mengetahui prinsip dari sistem kemudi tipe recirculating ball
3. Untuk mengetahui prinsip dari sistem kemudi tipe rack pinion
1
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem kemudi adalah salah satu sistem pada chassis mobil yang berfungsi
untuk merubah arah kendaraan dan laju kendaraan dengan cara menggerakkan atau
membelokkan roda-roda depan mobil dan menjaga agar posisi mobil tetap stabil.
2
B. KOMPONEN SISTEM KEMUDI SECARA UMUM
Untuk jenis lainnya bergantung pada jenis kemudi yang digunakan antara lain:
3
C. Bagian – Bagian Utama Sistem Kemudi
Steering Column
Steering column atau batang kemudi merupakan tempat poros utama.
Steering column terdiri dari main shaft yang meneruskan putaran roda kemudi
ke steering gear, dan column tube yang mengikat main shaft ke body. Ujung
atas dari main shaft dibuat meruncing dan bergerigi, dan roda kemudi diikatkan
ditempat tersebut dengan sebuah mur. Steering column juga merupakan
mekanisme penyerap energi yang menyerap gaya dorong dari pengemudi pada
saat tabrakan. Kolom kemudi terdiri atas main shaft yang meneruskan putaran
roda kemudi ke roda gigi kemudi, dan kolom kemudi yang mengikat main shaft
ke bodi. Ujung atas dari main shaft dibuat meruncing dan bergigi. Fungsinya
adalah untuk menyalurkan putaran steering wheel / roda kemudi kie steerimg
gear melalui shaftnya.Di ujung inilah roda kemudi diikat dengan sebuah mur.
4
Waktu Tabrakan
Dorongan badan pengemudi terhadap roda kemudi memutuskan pen-pen
plastik dan menyebabkan poros utama atas dan tabung batang kemudi
terdorong maju, sementara tabung-tabung atas dan bawah dihubungkan oleh
bola-bola baja. Tahanan meluncur bola-bola ini menyerap kekuatan dorong
badan pengemudi.
5
Steering Gear
Steering Gear berfungsi untuk mengarahkan roda depan dan dalam waktu
yang bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan
momen agar kemudi menjadi ringan.
Steering gear ada beberapa type dan yang banyak di gunakan adalah type
recirculating ball dan rack and pinion.
Ada beberapa tipe steering gear, tetapi yang banyak digunakan dewasa ini
adalah
Gb. Steering Gear tipe rack and pinion Gb. Steering gear tipe recirculating ball
Steering Linkage
Steering linkage berfungsi untuk meneruskan putaran dan momen dari
steering gear ke roda depan. Steering linkage terdiri dari rod dan arm yang
meneruskan tenaga gerak dari steering gear ke roda depan. Walaupun mobil
bergerak naik dan turun, gerakan roda kemudi harus diteruskan ke roda-roda
depan dengan sangat tepat setiap saat. Ada beberapa tipe steering linkage dan
konstruksi joint yang dirancang untuk tujuan tersebut. Bentuk yang tepat sangat
mempengaruhi kestabilan pengendaraan.
6
1. Steering linkage untuk tipe 3. Steering linkage untuk tipe
rack and pinion
recirculating ball
2.
Tipe system kemudi yang digunakan tergantung dari model mobil (system
pemindah daya dan suspensinya, apakah mobil penumpang atau komersiil dan
seterusnya).
Pada dasarnya sistem kemudi memiliki dua macam mekanisme yang sering
digunakan pada saat ini, yaitu:
7
a. Sistem kemudi secara manual
Kelemahan:
8
Keterangan Ganbar
1. Roda gigi sektor
2. Mur kemudi
3. Bola baja
4. Penyetel celah kontak
5. Penyetel preload bantalan
6. Baut kemudi
7. Poros sektor
8. Bantalan poros sektor
9
Ada beberapa bentuk steering gear box, diantaranya:
1. Model Worm dan Sector Roller
10
Steering linkage untuk suspensi Steering linkage untuk suspensi
independen
rigid
Ball Joint
Komponen ball joint pada sistem kemudi dapat meredam kejutan dan
getaran dari roda kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata,
sehingga tidak terasa getaran di steering wheel atau roda kemudi. Selaiin itu
ball joint juga berfungsi untuk mempermudah menyalurkan tenaga gerak
dari tie rod ke steering knuckle
11
Relay Rod
Relay rod dihubungksn dengan pitman arm dan tie rod end kiri serta kanan.
Relay rod ini meneruskan gerakan pitman arm ke tie rod
Knuckle Arm
Knuckle arm meneruskan gerakan tie rod atau drag link ke roda depan
melalui steering knuckle.
Steering knuckle
Steering knuckle untuk menahan beban yang diberikan pada roda-roda
depan dang berfungsi sebagi poros putaran roda. Berputar dengan tumpuan
ball joint atau king pin dari suspension arm
Idle arm
Pivot dari idle arm dipasang pada body dan ujung lainnya dihubungkan
dengan relay rod dengan swivel joint. Arm ini memegang salah satu ujung
relay rod dan membatasi gerakan relay rod pada tingkat tertentu
12
e. Keuntungan dan kekurangan sistem kemudi tipe recirculating ball
Keuntungan:
- Komponen gigi kemudi relative besar, bisa digunakan untuk mobil ukuran
sedang, mobil besar dan kendaraan komersial
- Keausan relative kecil dan pemutaran roda kemudi relative ringan
Kerugian:
- Konstruksi rumit karena hubungan antara gigi sector dan gigi pinion tidak
langsung
- Biaya perbaikan lebih mahal
13
b. Cara kerja :
Pada waktu roda kemudi diputar, pinion pun ikut berputar. Gerakan ini akan
menggerakkan rack dari samping ke samping dan dilanjutkan melalui tie rod ke
lengan nakel pada roda-roda depan sehingga satu roda depan didorong, sedangkan
satu roda tertarik, hal ini menyebabkan roda-roda berputar pada arah yang sama.
Komponen utama steering gear rack and pinion terdiri dari roda gigi pinion, rack,
sambungan bola, tie rod, penutup karet dan penyetel.
14
d. Steering Linkage rack and pinion
Steering linkage rack and pinion menghubungkan steering gear ke
steering knuckles. Konstruksi yang ada pada steering linkage rack and pinion
adalah tie rod end, lock nut, boot,inner ball join, rack, pinion shaft assembly,
steering gear dan bearing. Satu ujung inner tie rod ada di dalam steering gear dan
dihubungkan dengan inner ball joint. Inner tie rod dilindungi oleh rubber boots
agar tidak terkena kotoran atau benda lain. Bagian luar inner tie rod mengait
shaft dan bagian luar tie rod mengait ke shaft ini dan posisinya ditahan oleh satu
lock nut. Penyetean toe dilakukamn dengan cara mengendurkan locknut dan
memutar inner rod untuk memperpendek atau memperpanjang tie rod assembly.
e. Letak penempatan rack and pinion
1) Pinion tengah dengan tie rod pinggir
Konstruksi pinion ditengah dan tie rod dipinggir mempunyai beberapa
keuntungan diantaranya; keamanan lebih baik karena tidak terhubung
langsung dengan batang kemudi pada saat terjadi tabrakan dan produksi
lebih efisien untuk dibuat kemudi kiri ataau kanan. Sedangkan
Kerugian diantaranya; kontak gigi kecil, pemegasan tidak baik karena tie
rod pendek dan pemakaian tempat besar. Tipe konstruksi ini biasanya
digunakan pada mobil, seperti: Corolla, Corona, Mazda, Kijang, Honda
15
3) Pinion pinggir tie rod pinggir
Konstruksi pinion dipinggir dan tie rod dipinggir mempunyai beberapa
keuntungan diantaranya; mempunyai kontak gigi besar (pinion miring
terhadap rack), harga murah dibandingkan tipe lainnya dan memerlukan
sedikit tempat. Sedangkan
Kerugian diantaranya; pemegasan kurang baik, karena tie rod pendek.
Tipe konstruksi ini digunakan pada mobil seperti, Volvo, Toyota starlet dan
Ford laser
16
Besarnya gerakan roda kemudi pada saat ini disebut dengan
kebebasan (Free play)
Besarnya kebebasan tergantung pada model mobil, tetapi biasanya
tidak melebihi dari 30 mm.
Bila kebebasannya berlebihan, penyebabnya bisa berasal dari salah satu
diantara yang tersebut berikut:
Mur roda kemudi kurang keras
Keausan atau penyetelan steering gear yang tidak tepat
Linkage joint aus
Pemasangan linkage bracket longgar
Bantalan roda longgar
Main shaft joint longgar
3. Pemeriksaan kelonggaran steering linkage
Dongkraklah bagian depan mobil dan goyangkan roda depan maju
mundur, dan dari satu sisi ke sisi yang lainnya. Bila gerakannya berlebihan
kemungkinan linkage atau wheel bearingnya aus.
4. Pemeriksaan kelonggaran bantalan roda (wheel bearing)
Dongkrak bagian depan mobil dan periksa ban.
Goyangkan bagian atas dan bawah dari setiap roda.
Bila ternyata longgar, penyebabnya kemungkinan suspension arm
bushing, ball joint atau wheel suspension longgar.
Periksa kelonggaran dengn jalan menekan pedal rem. Bila
kelonggaranya berkurang, berarti ada bagian selain wheel
bearing yang longgar.
Bila kelonggaranya hilang, berarti penyebabnya berasal dari bantalan
roda yang sudah aus.
5. Periksa ketinggian minyak stering gear, jika rendah, periksa kebocoran,
tambah minyak atau perbaiki.
6. Pemeriksaan steering gear berat
17
Gerakan roda kemudi yang berat biasanya disebabkan oleh tahanan yang
terlalu besar pada sistem kemudi atau oleh gaya pengembalian roda yang
berlebihan detelah belok.
Dongkrak naik bagian depan kendaraan lalu lepaskan steering linkage dan
steering gear agar dapat memeriksa bagian satu persatu.
Bila gerakan steering gear berat, penyebabnya mungkin kerusakan pada
gigi kemudi.
Penyetelan free load yang tidak tepat dan Minyak atau gemuk yang kurang
juga bearing atau bushingnya cacat.
7. Pemeriksaan ball joint
Lepaskan steering knuckle dengan linkage dan gerakan knuckle arm. Bila
terasa berat, kemungkinan kingpin atau ball joint dalam keadaan rusak.
b) Troublleshooting pada sistem kemudi
Troublleshooting yaitu mencari penyebab gangguan yang terjadi pada sistem
mesin atau alat secara sistematis agar cepat dan tepat. Begitu pula dalam
penggantian komponen harus dilakukan dengan tepat dan benar karena
mempengaruhi kemampuan sistem kemudi dan kenyamanan berkendara.
Pemeriksaan tiap-tiap komponen harus dilakukan sesuai prosedur yaitu seperti
dalam tabel dibawah ini.
No Gejala Langkah Perbaikan
pemeriksaan
1. Tekanan ban rendah Memeriksa tekanan Menambah tekanan
ban 4,2 kg/cm
2. Powersteering belt Memeriksa power Menyetel
longgar steering unit kekencangan belt
dengan tekanan 10
kg.
Belt baru : 5-6 mm
Belt lama : 6-8 mm
18
Atau ganti jika
terlihat retak.
3. Kurng pelumasan Memeriksa level Menambahkan
minyak minyak hinnga level
maksimum.
4. Tuas kemudi rusak Memeriksa tuas Mengganti
kemudi
5. Kesalahan penyetelan Memeriksa sikap Menyetel sikap roda
sikap roda (toe-in dan roda (toe-in dan (toe-in dan chamber)
chamber) chamber)
Gerak bebas roda kemudi terlalu besar, itu karena pda power steering telalu
banyak sambungan maka terdapat gerak bbeas atau kelonggaran, kelonggaran yang
berlebihan dari sistem tersebut akan mengakibatkan kemudi mengayun atau
cenderung berbelok ke salah satu arah dan akan mengakibatkan getaran daa keausan
pada komponen (khususnya ban) sehingga sistem kemudi tidak normal. Bila gerak
bebas berlebihan, penyebabnya juga bisa berasal dari salah satunya sebagai berikut.
Mur roda kemudi kurang Pemasangan linkage bracket
kencang. longgar.
Keausan pada stering gear, Bantalan roda longgar.
penyetelan kurang pas. Main shaft msih longgar.
Linkage joint aus.
Catatan
Dalam melakukan pemeriksaan Dan perbaikan, yang perlu diperhatikan
ialah tentang keselamatan kerja. Dalam pelaksanaannya haruslah memakai baju
praktek/wearpack, juga gunakanlah tutup fender, tutup kursi dan lantai agar
kendaraan dan tempat tetap bersih dan mengurangi kerusakan. Selama melakukan
pembongkaran tempatkan komponen-komponen secara berurutan untuk
mempermudah pemasangan. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya. Ikuti
prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja, dan gunakan sediakan selalu buku
manual dari kendaraan tersebut.
19
BAB III
KESIMPULAN
Dari system kemudi yaitu terdapat beberapa kontrol dalam penggerak dari
pada system kemudi salah satu nya yaitu system kemudi manual seperti yang
dibahas pada ringkasan dalam bentuk makalah ini , selain itu terdapat beberapa
komponen di dalam system kemudi seperti yang sudah diurakan di dalam
ringkasan. Sistem kemudi adalah salah satu sistem pada chassis mobil yang
berfungsi untuk merubah arah kendaraan dan laju kendaraan dengan cara
menggerakkan atau membelokkan roda-roda depan mobil dan menjaga agar posisi
mobil tetap stabil.
Bagian – Bagian Utama Sistem Kemudi antara lain yaitu Kolom Kemudi
(Steering Column). Steering column terdiri dari main shaft yang meneruskan
putaran roda kemudi ke steering gear, dan column tube yang mengikat main shaft
ke body. Steering Gear berfungsi untuk mengarahkan roda depan dan dalam waktu
yang bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan momen
agar kemudi menjadi ringan. Steering linkage terdiri dari rod dan arm yang
meneruskan tenaga gerak dari steering gear ke roda depan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Ansori, Aris. 2013. Teknologi Chasis Otomotif. Surabaya: Unesa University Press
21