Di Susun Oleh :
Putra timur
(14504241003)
Irmanto
(14504241007)
Boby Purnomo
(14504241034)
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan kasih dan
karunia-Nya yang begitu besar kepada kita, sehingga kami dapat menyelasaikan makalah ini
sebagai tugas matakuliah Sistem Pemindah Tenaga dengan Judul tranmisi tipe Chain and
Belt. Makalah ini dapat terselasai tidak lepas dari bantuan dan kerjasama dengan pihak lain.
Berkenaan dengan hal tersebut, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat :
1. Dr. Tawardjono Usman, M.Pd. sebagai dosen pengampu matakuliah sistem pemindah
tenaga.
2. Rekan-rekan kelas A 2014 Pendidikan Teknik Otomotif-S1 atas kerjasama dan
dukungannya.
3. Rekan-rekan kos yang selalu memberi motivasi dan penggunaan akses internet.
4. Semua pihak, secara langsung maupun tidak langsung , yang belum dapat disebutkan
disini atas bantuan dan perhatiannya selama penyusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari saudara yang bersifat membangun guna memperbaiki
penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan menjadi refensi hal-hal yang
berkaitan dengan tranmisi tipe Chain and belt. Akhir kata, kami ucapakan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................
ii
DAFTAR ISI.................................................................................................
iii
BAB I
a. Latar Belakang .....................................................................................
b. Rumusa masalah...................................................................................
c. Tujuan ..................................................................................................
BAB II
a. Penjelasan Tranmisi tipe Chain dan Belt..............................................
1. Tranmisi Tipe Belt ( CVT)........................................................
2. Tranmisi Tipe Chain..................................................................
b. Cara Kerja ............................................................................................
1. Cara Kerja Tranmisi tipe Belt...................................................
2. Cara kerja Tranmisi tipe Chain.................................................
c. Kelebihan dan Kekurangan tranmisi tipe chain dan belt......................
d. Kerusakan yang mungkin terjadi pada Tranmisi tipe belt....................
BAB III
a. Kesimpulan ..........................................................................................
b. Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
1
1
1
2
2
8
9
9
12
12
13
15
15
16
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin pesatnya perkembangan di dunia otomotif tak luput dengan sistem pemindah
tenaga di antaranya muncul transmisi otomatis dengan CVT (continuously variabel
transmision) yang merupakan sistem transmisi otomatis yang menggunakan 2 buah puly
yang diameternya berubah- ubah sesuai dengan beban mesin, sabuk (belt) digunakan
untuk menghubungkan kedua buah puly, CVT digunakan untuk meneruskan torsi dari
mesin ke roda, CVT merupakan jenis transmisi otomatis yang menggantikan planetary
gear pada transmisi otomatis jenis yang lainya. Pada transmisi tipe ini perubahan ratio
dipengaruhi oleh putaran mesin.
Transmisi cain(rantai) pada tipe ini pemindahan daya dari engine dilakukan melalui
sebuah rantai lebar. Rantai ini sebagai penghubung antara drive pully dan driven pully.
Cara kerja antar transmisi tipe belt dan chain sama yang membedakan atara keduanya
adalah penghubung antara drive pully dan driven pully, sesuai namanya pada transmisi
pada tipe chain menggunakan chain dan transmisi tipe belt menggunakan belt.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan transmisi tipe chain dan belt ?
2. Bagaimana cara kerja transmisi tipe chain dan belt ?
3. Kelebihan dan kekurangan transmisi tipe chain dan belt ?
4. Apa saja kerusakan yang mungkin terjadi pada transmisi tipe chain dan belt ?
C. Tujuan
1. Mengetahui sistem transmisi tipe chain dan belt.
2. Mengetahui cara kerja transmisi tipe chain dan belt.
3. Mengetahui kelebihan dan kelemahan transmisi tipe chain dan belt.
4. Mampu menganalisis kerusakan pada transmisi tipe chain dan belt.
BAB II
4
PEMBAHASAN
A. Penjelasan Transmisi Tipe Chain dan Belt
1. Transmisi tipe belt (CVT)
Konstruksi CVT terdiri atas duah buah puli variabel yang diposisikan pada jarak
tertentu dan keduanya dihubungkan oleh sabuk (V Belt). Masing masing puli terdiri
atas dua bagian berbentuk kerucut yang bagian belakangnya dilekatkan satu sama
lain. Puli yang digunakan pada CVT disebut puli variabel, dimana salah satu bagian
puli dapat bergeser mendekati ataupun menjauhi bagian puli yang lain. Hal ini
disebabkan pada kedua komponen puli terdapat mekanisme sentrifugal dengan pegas
pembalik yang mengatur pergeseran masing-masing bagian puli secara kontinu
berdasarkan tinggi rendahnya putaran mesin. Sebuah sabuk yang berbentuk V yang
terbuat dari bahan karet dipasang di tengah puli untuk menghubungkan kedua puli.
Sisi sabuk bagian dalam dibuat bergerigi, dengan tujuan untuk meningkatkan
kemampuan kontak (grip) sabuk terhadap puli.
Puli primer (drive pulley) dihubungkan lagsung dengan mesin sepeda motor dan
driven pulley (puli sekunder) dihubungkan dengan roda belakang melalui perantara
mekanisme penggerak berupa kopling centrifugal dan roda gigi reduksi. Sabuk
digunakan untuk mengubungkan tenaga putar dari drive pulley ke driven pulley.
Secara keseluruhan komponen CVT (Continously Variable Transmission) terbagi
dalam dua bagian besar, yaitu:
a. Primary Pulley (Drive pully)
Drive pulley berfungsi untuk menekan v-belt dengan memanfaatkan gaya
sentrifugal roller sehingga v-belt ikut berputar. Pada bagian poros engkol terdapat
collar yang dikopel menyatu dengan fixed sheave (kita sebut F sheave), yaitu
bagian pulley yang diam dan cam. Adapun sliding sheave (kita sebut S sheave)
piringan pulley yang dapat bergeser terdapat pada bagian collar.Untuk menarik
dan menjepit V-belt terdapat rangkaian slider section. Piringan pulley yang dapat
bergeser ( S sheave ) akan menekan V-belt keluar melalui pemberat (roller
weight) karena gaya centrifugal dan menekan S sheave sehingga bentuk
pulley akan menyempit mengakibatkan diameter dalam pulley akan membesar.
5. Cam Plate
Cam plate merupakan bagian dari primary pulley yang terpasang fix pada
poros, sehingga pada saat weight bekerja, cam plate ini menjadi tumpuan
untuk mendorong sliding sheave.
tinggi putaran dari engine maka clutch carier akan terhubung dengan clutch
housing.
10
11
Pada putaran stasioner, gaya sentrifugal yang terjadi pada sepatu gesek dari
unit kopling sentrifugal belum mampu mengalahkan tegangan pegas sentrifugal.
Sepatu gesek tidak mampu memutarkan rumah kopling, sehingga kopling
sentrifugal belum bekerja. Tenaga putaran mesin yang sudah diteruskan oleh
transmisi berhenti pada unit kopling sentrifugal sehingga sampai keroda dan
sepeda motor tidak berjalan.
12
14
Pada saat roda belakang memperoleh tahanan jalan yang besar (diakibatkan
karena sepeda motor sedang membawa beban berat, berakselerasi dengan cepat,
atau saat menempuh jalan mendaki) akan terjadi tarikan yang kuat oleh sabuk
pada bagian driven pulley. Hal ini terjadi sebagai akibat perlawanan antara
tahanan jalan dan tegangan sabuk saat putaran mesin dinaikkan. Alur pada puli
geser tersebut memaksa puli bergeser kearah penyempitan driven pulley. Dengan
demikian diameter driven pulley akan tetap membesar, dan drive pulley akan
tetap pada diameter kecil meskipun gaya sentrifugal yang diterima roller
pemberat sangat tinggi pada putaran mesin dinaikkan. Dengan demikian pada
kondisi posisi CVT akan dipaksa pada rasio terbesar, agar memperoleh
perbandingan putaran yang ringan dan torsi yang besar.
BAB III
17
1. Kesimpulan
Transmisi rantai digunakan untuk transmisi tenaga pada jarak sedang.
Kelebihan dari transmisi ini dibanding dengan transmisi sabuk adalah dapat
digunakan untuk menyalurkan daya yang lebih besar. Transmisi rantai memiliki dua
jenis yaitu transmisi rantai rol yang pakai, jika diperlukan transmisi posistif (tanpa
slip) dengan kecepatan 600 m/min, tanpa pembatas bunyi dan harga yang murah.
Selanjutnya adalah transmisi roda gigi yang dapat bekerja pada kecepatan tinggi
lebih dari 1.000 m/min dengan bunyi yang kecil, daya yang besar dan lebih mahal.
Perbedaan antara transmisi cvt dan chain
Transmisi cvt
Pada tipe ini yang berfungsi sebagai pemindah daya pada puli penggerak adalah
sebuah sabuk Tipe ini digunakan pada hampir seluruh mobil matik terutama pada
honda dan toyota serta sepeda motor.
Transmisi cain(rantai)
Pada tipe ini pemindahan daya dari engine dilakukan melalui sebuah rantai lebar
2. Saran
Melakukan perawatan/ maintenance terhadap transmisi akan menambah
panjang umur komponen komponen, dan menghindarkan pengendara dari hal yang
tidak di inginkan.
Daftar Pustaka
Novriza; Memperbaiki Sistem Transmisi, Medan: 2012.
http://haka2884.blogspot.com/2013/11/fungsi-dan-cara-kerja-komponen-cvt.html
18
http://otomotif.blogekstra.com/ardierawk/kenali-cara-kerja-cvt-berikut-ini.html
19