Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM VISCOSITAS (KEKENTALAN) ZAT CAIR

Oleh Yogi Permana

BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan
1. Untuk menentukan nilai massa jenis dan viskositas zat cair ( minyak ).
2. Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap nilai viskositas.

BAB II
DASAR TEORI

Rapat massa suatu bahan yang homogen didefinisikan sebagai massanya per satuan volum.
Berat jenis suatu bahan ialah perbandingan rapat massa bahan itu terhadap rapat massa air.
Massa jenis zat merupakan perbandingan antara massa zat dengan volume zat.
Untuk zat cair massa jenis zat dapat ditentukan dengan cara membandingkan dua zat cair
yang mempunyai tekanan hidrostatis sama, dengan asumsi bahwa zat cair pertama sudah
diketahui massa jenisnya dan zat cair kedua akan ditentukan massa jenisnya. Perbedaan tinggi
zat cair dalam kedua zat disebabkan oleh perbedaan kerapatan zat cair yang digunakan.

Gambar 2. Alat ukur massa jenis


Anggap saja kedua zat cair ditempatkan pada pipa A dan pipa B.

Jika menggunakan rumus Bernoulli ialah rumus dasar hidrodinamika untuk cairan yang mengalir
sepanjang
pipa, maka :
Viskositas (kekentalan) adalah suatu sifat cairan yang berhubungan erat dengan hambatan
untuk mengalir, dimana makin tinggi kekentalan maka makin besar hambatannya. Kekentalan
didefinisikan sebagai gaya yang diperlukan untuk menggerakkan secara berkesinambungan suatu
permukaan datar melewati permukaan datar lain dalam kondisi mapan tertentu bila ruang
diantara permukaan tersebut diisi dengan cairan yang akan ditentukan kekentalannya.
Viskositas (kekentalan) dapat dianggap sebagai gesekan dibagian dalam suatu fluida. Hal ini
disebabkan oleh sifat kekentalan (viskositas) fluida tersebut. Koefisien kekentalan suatu fluida
(cairan) dapat diperoleh dengan menggunakan percobaan bola jatuh didalam fluida tersebut.
Gaya gesek yang bekerja pada suatu benda relatif terhadap suatu fluida akan sebanding dengan
kecepatan relatif benda terhadap fluida :

Khusus untuk benda yang berbentuk bola dan bergerak dalam fluida yang sifat-sifatnya
tetap, gaya gesekan tersebut memenuhi hukum Stokes sebagai berikut :

Hukum Stokes di atas berlaku bila :


1. Fluida tidak berolak (tidak terjadi turbulensi).
2. Luas penampang tabung tempat fluida cukup besar dibanding ukuran bola.

Dalam kasus khusus untuk percobaan viskositas dengan menggunakan alat viskositas
Redwood’s maka Nilai viskositas sampel dapat dihitung dengan mengkonversi nilai Redwoo’s
sec. dengan menggunakan JIS K2283. Terdapat perbedaan perhitungan teoritis antara Redwoo’s
sec, Saybolt sec, viskositas Engler, dan viskositas absolut. Persamaan berikut diberikan oleh
N.P.L. (National Physical Laboratory) Inggris yang mengungkapkan hubungan antara viskositas
Redwoo’s dengan viskositas absolut:
Pada penetapan viskositas, penentuan suhu adalah penting karena viskositas dapat berubah
sesuai suhu. Secara umum viskositas akan menurun dengan naiknya suhu. Viskositas dapat
diukur secara langsung jika dimensi alat pengukur diketahui dengan tepat.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN.
Rumus yang digunakan yaitu:
1. Untuk pengukuran massa jenis minyak:
a. Berdasarkan persamaan (1) maka persamaan massa jenis yang digunakan:

Untuk memperoleh b dapat menggunakan rumus regresi linier :


Dengan ketidakpastian:

1. Pengukuran viskositas:
a. Pengukuran waktu
Dalam percobaan dengan suhu yang sama, pengukuran waktu dilakukan sebanyak 3 kali maka
digunakan rumus :

b. Pengukuran viskositas :
Dengan ketidakpastiannya, yaitu :

Tehnik Pengukuran :
1. Pengukuran dilakukan secara langsung, pada massa jenis zat cair hA dan hB
diukur langsung menggunakan mistar dengan skala 1mm
2. Untuk kekentalan zat cair, yaitu menjaga suhu tetap konstan untuk
mendapatkan waktu yang diperlukan 50ml sampel(minyak) dengan pengatur tegangan
A. Alat dan Bahan
1. Alat untuk mengukur massa jenis zat cair, yaitu:

2. Alat
untuk mengukur viskositas zat cair adalah Viscosimeter Redwood. Dimana bagian-bagiannya
adalah sebagai berikut:
a. Tabung minyak (Shimadzu)
b. Penutup tabung minyak
3. Bahan :
Untuk kedua pengukuran tersebut bahan yang digunakan adalah minyak goreng (
bimoli).

A. Prosedur
Untuk prosedur penelitian dibagi menjadi 2 yaitu prosedur pengukuran massa jenis zat cair
dan prosedur pengukuran massa jenis zat cair
a. Prosedur pengukuran massa jenis zat cair ( minyak ), yaitu :
1. Menarik pipa penghisap sehingga kedua zat cair naik permukaanya pada pipa A dan pipa B
setinggi dan
2. Mengukur tinggi kedua permukaan zat cair dengan mistar
3. Mencatat hasil pengukuran
b. Prosedur pengukuran Viskositas zat cair ( minyak ), yaitu :
1. Mengatur level instrumen dengan menggunakan level N
2. Percobaan ini dilakukan dengan temperatur mulai dari , , dan . setiap percobaan dilakukan
sebanyak 3 kali.
3. Mengatur jarak antara tempat pelepasan dan alas tabung penerima yaitu sekitar 180 mm.
4. Menuangkan sampel kedalam bejana ± 50 ml, dan menaikkan temperaturnya sambil dilakukan
pengadukan.
5. Jika sampel telah mencapai suhu yang diinginkan, kemudian menuangkan kelebihan jumlah
sampel dengan membuka katub dan aturlah sampai volume dibawah tanda yang ada.
6. Ketika membuka katub secara serentak operasikan micro-chronometer.
Selanjutnya
catatlah waktu yang diperlukan 50 ml sampel untuk mengalir kebawah.

BAB IV

DATA HASIL PERCOBAAN

DAFTAR PUSTAKA

Triatmojo, Bambang. 1996. Hidraulika I Beta Offset. Yogyakarta.


Streteer, victor and E Benjamin Wylie. 1999. Mekanika Fluida jilid IA edisi kedelapan. Jakarta :
Erlangga.
Frank M, White. 1994. Mekanika Fluida jilid I Edisi kedua. Jakarta : Erlangga.
Maryanto, Al dan kawan–kawan. 2006. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar I. Yogyakarta : FMIPA
UNY.
Soedarjana dan Amir Achmad. 1962. FISIKA UNTUK UNIVERSITAS I. Jakarta :
Binacipta Bandung

http://atmosferku.blogspot.com/2012/12/praktikum-viscositas-kekentalan-zat-cair.html

Anda mungkin juga menyukai