LANDASAN TEORI
menarik gas motor langsung bisa berjalan. Yang pada dasarnya kinerja motor matic
berbeda dari motor manual, teknologi matic ini pada dasarnya banyak yang digemari
Transmisi pada motor matic ini adalah tanapa perpindahan roda gigi jadi
menggunakan pulley dan v-belt dengan istilah CVT yang berfungsi adalah suatu
system pengantar tenaga secara otomatis dengan bantuan gaya sentrifugal gaya dorong
Motor matic ini memiliki tempat transmisi terdiri sendiri yaitu CVT box pada CVT
box ini memiliki beberapa komponen yaitu pilley primer dan pulley secondary yang
artinya pully depan dan pulley belakang, yang artinya pada saat mesin motor hidup
pulley depan bergerak akibat hubungan langsung dengan kruk as. Lain halnya dengan
pulley belakang yang berhubungan langsung dengan roda belakang atau yang
menggerakan roda belakang akibat hubungan antara pros roda dan poros pada pulley
belakang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.1 Motor Matic Yamaha Mio Soul
((Sumber : Dokumen Pribadi)
dipasang pada beberapa tipe sepeda motor yang sedang berkembang saat ini. Sistem ini
sehingga pengendara terbebas dari keharusan memindahkan gigi sehingga lebih nyaman
dan santai.
Sistem CVT banyak kita jumpai pada motor matic lainnya seperti Yamaha mio,
Honda vario, Suzuki spin, dan lainnya. Mekanisme V-belt tersimpan dalam ruangan
yang dilengkapi dengan system pendingin untuk mengurangi panas yang timbul karena
gesekan sehingga bisa tahan lebih lama. System aliran pendingin V-belt ini di buat
sedemikian rupa sehingga terbatas dari kotoran atau debu dan air, lubang pemasukan
udara pendingin terpasang lebih tinggi dari as roda untuk menghindari masuknya air
perubahan torsi dari mesin ke roda belakang secara otomatis dengan perbandingan ratio
yang sangat tepat tanpa harus memindahkan gigi, seperti pada motor transmisi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
konvetional. Dengan sendirinya tidak terjadi hentakan yang biasa timbul pada
System CVT terdiri dari pulley primary dan pulley secondary yang dihubungkan
dengan V-belt. Dan bisa mendongkrang performa mesin secara keseluruhan karena
dengan rasio tak terbatas maka akan selalu pada rasio gigi yang tidak terbatas, maka
akan lebih terasa nyaman untuk cruising sehingga bisa lebih irit dan mengurangi gas
buang. Bayangkan kalau sedang keluar kota dan dijalan dengan kecepatan konstan akan
lebih irit, selain itu mengoperasikan mudah perawatannya relative murah. Yang perlu
diperhatikan kondisi sabuk V-belt harus selalu diperiksa setiap 20 000 km. Tergantung
cara pemakaian dan kondisi medan jalan V-belt yang sudah retak-retak atau memanjang
Kerugian transmisi CVT ini kurang responsive kalau mau di pakai secara
aggressive, karena akan berkesan lambat dan kalau di gas terlalu cepat maka
kemungkinan menimulkan selip lebih tinggi dari pada otomatis biasa. Sedangkan dalam
konsumsi bahan bakarnya yang ketimbang lebih boros dibandingkan dengan motor
manual, karena tidak menggunakan rantai dalam penyalur tenaga ke roda sehingga besar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.2 CVT
(Sumber
Sumber :http://haka2884.blogspot.com/2013/11/materi-smk-tsm-transmisi-otomatis-cvt.html )
crankshaft seperti pada sepeda motor lainnya, untuk memutarkan poros engkol
menggunakan dua cara, yaitu menggunakan elektrik starter di gunakan motor listrik
crankshaft pada kick starter, sebelum putaran sampai pada crankshaft, tenaga tekanan
dari kick crank terlebih dahulu melewati kopling (One Way Clucth)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.4 CARA KERJA CVT
Sistem cara kerja CVT sepeda motor matic dimulai dari putaran stasioner hingga
putaran tinggi . Sistem cara kerja CVT sepeda motor matic diuraikan sebagai berikut:
1. Putaran Stasioner
Pada putaran stasioner (langsam), jika mesin berputar pada putaran rendah, daya
putar dari poros engkol diteruskan ke pulley primary v-belt pulley secondary dan
sentrifugal belum mengembang. Disebabkan gaya tarik per pada kopling masih lebih
kuat dari gaya sentrifugal, sehingga kopling centrifugal tidak menyentuh rumah kopling
Pada saat putaran mesin bertambah kurang lebih 3000 rpm, maka gaya sentrifugal
kopling mulai menyentuh rumah kopling dan mulai terjadi tenaga gesek.
Dalam kondisi ini v-belt dibagian pulley primary pada posisi diameter dalam atau
kecil dan dibagian pulley secondary pada posisi luar atau besar sehingga menghasilkan
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
perbandingan putaran atau torsi yang besar menyebabkan roda belakang mudah
berputar.
mengembang dari putaran 2550 ke 2950 rpm. Kopling terkopel penuh pada putaran
3. Putaran Menengah
Pada saat putaran bertambah, pemberat pada pulley primary mulai bergerak keluar
karena gaya sentrifugal dan menekan primary sliding sheave atau piringan pulley yang
dapat bergeser sistem fixed sheave atau piringan pulley yang diam dan menekan v-belt
kelingkaran luar dari pulley primary sehingga menjadikan diameter pulley primary
Ini dimungkinkan karena panjang v-belt nya tetap. Akhirnya diameter pulley
primary membesar dan diameter pulley secondary mengecil sehingga diameter pulley
menjadi sama besar dan pada akhirnya putaran dan kecepatan juga berubah dan
bertambah cepat.
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.6 Putaran Menengah
((Sumber : Dokumen Pribadi)
4. Putaran tinggi
Putaran mesin lebih tinggi lagi di bandingkan putaran menengah maka gaya keluar
pusat dari pemberat semakin bertambah. Sehingga semakin menekan v-belt kebagian
sisi luar dari pulley primary diameter membesar dan diameter pulley secondary semakin
mengecil.
pulley secondary semakin melebar, mak diameter v-belt pada pulley semakin kecil,
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.4.1 SISTEM PENDINGINAN RUANG CVT
a. Pendingin v-belt.
Suhu dalam rumah v-belt sangat panas ada pun panas yang ditimbulkan
disebabkan oleh:
Panas v-belt itu sendiri adanya koefisien gesek / sliding pada bagian pulley,
koefisien gesek dari kopling centrifugal, panas karena mesin, dan lain-lain. Untuk itu
pendinginan mutlak harus diberikan, sehingga diperlikan kipas pendingin dan sirkulasi
Panas yang timbul secara berlebihan akan merusakan v-belt dan mempengarui
umur dari v-belt itu sendiri. Begitu juga kebersihan udara pendingin tidak kalah
pentingnya oleh karena itu dilengkapi dengan saringan udara untuk menyaring debu dan
kotoran lain.
Untuk bagian sliding penggerak system v-belt terdiri dari banyak bagian yang
bergeser untuk itu sangat penting dilindungi dari keausan dan juga agar dapat
penting.
1. Pulley Primary
Bagian pulley primary pada bagian poros engkol terdapat collar yang dikopel
menyatu dengan fixed sheave yaitu bagian pulley yang diam dan cam. Adapun sliding
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
sheave piringan pulley yang dapat bergeser terdapat pada bagian collar. Untuk menarik
dan menjepit v-belt terdapat rangkaian slidrt section. Piringan pulley yang dapat
bergeser sliding sheave menakan v-belt keluar memalui pemberat roller karena gaya
centrifugal dan menakan sliding sheave sehingga bentuk pulley akan menyempit
• fixed sheave
Adalah bagian dari primary sheave yang tidak bergerak dan berfungsi sebagai
penahan v-belt. Fixed sheave berbentuk piringan yang bagian sisinya dibentuk
menyerupai kipas, dan bertujuan adalah untuk membantu proses pendinginan pada
ruang CVT.
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.9 Fixed Sheave
((Sumber : Dokumen Pribadi)
• Sliding
iding Sheave
Adalah bagian yang bergerak kekiri dan kekanan yang berfungsi mendorong
tinggi
nggi putaran mesin, sliding sheave akan menekan v-belt kearah diameter pulley
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
• Collar
• CAM
Adalah piringan tempat duduk slider, seperti halnya dengan fixed sheave.
Cam juga terletak pada collar yang terkopel dengan pooros engkol.
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
• Slider
mendorong sliding sheave. Pada putaran yang tinggi, slider akan mendorong
weight ke bagian atas sliding sheave, sehingga sliding sheave bergerak menekan
v-belt.
• Roller
Roller yang berfungsi sebagai pendorong sliding sheave. Roller adalah bagian
umum dalam tuning skuter matik. Secara umum, roller berpengaruh terhadap
akselerasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. V-belt
belt ini memiliki gerigi-gerigi yang di rancang agar v-belt tidak terlalu panas
3. Secondary sheave
Terdiri dari piringan diam fixed sheave berlokasi pada as primary drive gear
melalui bearing dan kopling centrifugal terkopel pada bos dibagian fixed sheave.
Piringan pulley yang dapat bergeser atau sliding sheave menakan v-belt ke
Rumah kopling terkopel menjadi satu dengan as drive gear. Pada saat putaran
langsam kopling centrifugal terlepas dari rumah kopling sehingga putran mesin
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Didalam secondary sheave juga terdapat beberapa komponen penting yaitu:
• Sliding Sheave
Adalah bagian yang bergerak kekiri dan kekanan yang berfungsi mendorong
putaran mesin, sliding sheave akan menakan v-belt kearah diameter pulley yang
lebih besar.
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambarr 2.17 Sliding Sheave
(Sumber : Dokumen Pribadi)
• Fixed Sheave
Adalah bagian dari primary sheave yang tidak bergerak berfungsi sebagai
• Pegas CVT
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.19 Pegas CVT
((Sumber : Dokumen Pribadi)
• Torque Cam
Cam penambah torsi/torsi cam dapat disebut dengan nama sensor torque
perangkat ini dapat membuat sliding sheave / piringan yang dapat bergeser secara
otomatis bekerja jika torsi gaya putar yang besar diperlukan, misalnya pada
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
• Clutch Housing
Biasanya disebut rumah kopling fungsinya adalah penerus putaran dari v-belt
ke poros roda
• Sepatu Kopling
system kerjanya model sentrifugal yaitu bekerja sesuai putaran tinggi rendah
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4. Gear Reduksi
engkol dan roda belakang diperlukan gear reduksi dengan dua kali reduksi. Tipe
pertama roda gigi miring/helical gear untuk mengurangi noise, adapun untuk gear
main axle dan gear drive axle dengan tipe roda gigi lurus/spur gear. Untuk gear
reduksi ini menggunakan pelumas yang ada didalam gear box yang terpisah
Roller CVT prinsip kerjanya pada dasarnya mirip sekali dengan gearset yang
terdapat pada motor bersistem menggunakan rantai. Nah kalau pada motor matic ini
adalah menggunakan V-belt sebagai penerus tenaga dari kruk as hingga kebagian roda
belakang.
Fungsi roller CVT pada motor matic ini adalah untuk memberikan tekanan keluar
pada variator atau yang berada didalam pulley sliding shave sehingga variator dapat
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
membuka dan memberikan sebuah perubahan lingkar diameter lebih besar terhadap V-
Kinerja variator ini sangat ditentukan oleh adanya roller CVT , baik bentuk apapun
, bahan roller, dan terpenting adalah berat dari sebuah roller tersebut. Bentuk roller yang
baik adalah berbentuk bunder dan sempurna untuk mempermudah pergerakan variator,
bahan yang baik untuk roller CVT adalah Teflon karena sifat Teflon tersebut yang licin
1. Yang harus di perhatikan saat penggantian roller adalah yang harus lebih berat
harus memperhatikan torsi pada motor tersebut, sebab jika mengganti roller
dengan yang lebih berat bukan berarti akan lebih responsive, karena roller akan
terlempar lebih cepat sehingga pada saat akselerasi perbandingan rasio antara
pulley primer dan pulley sekunder terlalu besar sehingga akan membebani
mesin.
2. Jika roller rusak atau aus maka harus diganti secepatnya , karena klo tidak
diganti maka penekan pada dinding dalam pulley primer kurang maksimal.
3. Kerusakan atau keausan pada roller di sebabkan karena pada saat penekan pada
dinding pulley terjadi gesekan yang sangat responsive antara roller dengan
dinding di dalam pulley primer, sehingga lama kelamaan terjadi keausan pada
roller CVT.
Jenis jenis roller CVT pada kendaraan matic masing masing mempunyai ukuran
berat yaitu:
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 2.1 Ukuran berat Roller Jenis motor Yamaha
Ukuran Berat
NO Jenis Motor Yamaha Roller
1 Mio GT 9,5 gram
2 Soul GT 9,5 gram
3 Mio j 9,5 gram
4 Mio Fino 10 gram
5 Xeon RC 9,5 gram
6 Mio Soul 10,5 gram
7 Mio Sporty 10,5 gram
8 Xeon 10 gram
9 Nouvo 11 gram
Berdasarkan jenis roller cvt dibagi menjadi dua tipe yaitu tipe standar pabrikan dan
tipe racing, jenis-jenis ini mempunyai performa yang berbeda , antara lain:
a) Tipe standar
Tipe standar adalah roller yang di buat oleh pabrik motor matic itu sendiri yang
Performa adalah proses yang dilakukan dan hasil yang dicapai oleh suatu mesin,
untuk menghasilkan sebuah tenaga atau power yang maksimal. Untuk tercapainya
25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
performa mesin yang maksimal dan stabil diharuskan mencapai beberapa bagian
2.6.1 Daya
Daya mesin adalah kemampuan mesin untuk melakukan kerja yang dinyatakan
dalam satuan Nm/s, Watt, ataupun HP. Pada motor bakar daya yang berguna adalah
Daya poros dibangkitkan oleh daya indikator , yang merupakan daya gas
sebagian daya indikator dibutuhkan untuk mengatasi gesekan mekanik, seperti pada
torak dan dinding silinder dan gesekan antara poros dan bantalan.
Daya output motor adalah rata-rata kerja yang dilakukan dalam satu waktu (Toyota
New Step 1:1-7). Daya motor diperoleh dari pembakaran bahan bakar di dalam silinder
yang menghasilkan tekanan untuk mendorong torak sehingga menghasilkan daya putar
pada poros engkol. Daya motor dapat dibedakan menjadi dua, yaitu daya indikator dan
daya efektif.
a. Daya Indikator
Daya indikator adalah daya yang dihasilkan oleh silinder. Dengan kata lain daya
indikator adalah daya teoritis yang belum dipengaruhi faktor gesekan di dalam silinder
motor, pada mototr 2 tak satu kali siklus kerja diselesaikan selama satu putaran poros
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ni =Pi.A.L
Keterangan :
. . . .
Ni=
. .
Dimana:
Ni = Daya Indikator
D = Diameter silinder
L = Langkah torak
Z = Jumlah Silinder
27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1/60 Untuk mengubah
1menit = 60 detik
1 HP 0.7457 KW
b. Daya Efektif
Daya efektf atau disebut juga daya poros adalah daya indikator dikurangi dengan
kerugian-kerugian gesekan. Daya poros inilah yang berguna untuk menggerakkan poros
engkol. Apabila poros engkol berputar lebih cepat maka kecepatan torak pun bertambah
sehingga menghasilkan daya yang lebih tinggi. Sehingga semakin tinggi putaran mesin
Daya mesin sebenarnya dapat dihitung dengan menghitung daya poros dan torsi
yang dihasilkan oleh poros tersebut. Untuk menghitung daya poros digunakan
dynamometer yang dihubungkan dengan poros output mesin, sehingga dari alat tersebut
terbaca berapa torsinya. Sedangkan untuk mengetahui besarnya putaran poros mesin
Setelah diketahui besarnya torsi dan putaran mesin dari pengukuran ini kemudian
Keterangan:
28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
N = Daya (Hp)
T = Torsi (lbs.ft)
29
http://digilib.mercubuana.ac.id/