Anda di halaman 1dari 14

MODUL TBSM

SISTEM TRANSMISI OTOMATIS


KELAS XII SEMESTER 1

TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Disusun oleh :

NAMA : MUHAMMAD ERWIN PRIANTO

NUPTK :

SMK PERTIWI SUKAMANDI CIASEM


TERAKREDITASI : A

Jl. Margamulya Gg. 10 Kompleks BTN Sukamandi. Kec. Ciasem – Kab. Subang 41256

Telp. (0260) 523470 e-mail : smkpertiwiski@yahoo.co.id

SUBANG
BAB I

PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI

Modul ini tentang pengertian transmisi dan sistem transmisi otomatis


sepeda motor, Diharapkan peserta didik mampu memahami cara kerja sistem
transmisi otomatis dan komponen-komponenya serta peserta didik mampu
menganalisis dan menangani kerusakan pada sistem kerja transmisi otomatis.

1. Kompetensi

a. Siswa mampu menjelaskan fungsi dan cara kerja sistem transmisi otomatis
b. Siswa memahami komponen-komponen transmisi otomatis

2. Manfaat kompetensi

Manfaat tersebut : siswa dapat mengidentifikasi komponen-komponen pada


sistem transmisi otomatis sepeda motor dan menganalisis permasalahan-
permasalahan yang terjadi pada sistem transmisi otomatis.

a. Pengertian transmisi

Transmisi adalah suatu komponen yang berfungsi memindahkan tenaga dari


mesin ke roda dengan pengaturan torsi atau momentum yang sesuai dengan
beberapa kondisi. kalau disederhanakan transmisi ini menjadi penyalur tenaga
mesin.

Namun bukan hanya sebatas menyalurkan, tapi penyalur ini juga memperhatikan
kondisi roda apakah sedang berada pada tanjakan, turunan, atau saat roda akan
bergerak. Sehingga mesin tidak terpengaruhi oleh kondisi jalan.

Fungsi transmisi secara umum adalah ;

 Menyalurkan tenaga mesin ke roda


 Memperbesar moment mesin agar kendaraan mampu bergerak diawal
 Memperkecil moment agar kendaraan mampu bergerak dengan kencang

b. Sistem transmisi otomatis sepeda motor

Untuk motor jenis skutic atau skuter matic, menggunakan transmisi


berjenis CVT.
CVT (Countinounsly Variable Tansmission) Transmisi ini bekerja dengan
menggunakan dua buah roda gigi yang memiliki diameter yang bervariasi.

Transmisi matic ini memang cukup efektif karena motor yang dibekali transmisi
matic hanya perlu menekan tombol start lalau tarik gas dan motor bisa langsung
jalan. Lantas bagaimana mekanismenya ?

c. Prinsip Kerja Transmisi Otomatis Sepeda Motor

Transmisi otomatis pada motor, menggunakan tipe CVT (Countinously variable


transmission) yang artinya transmisi yang memiliki perbandingan bervariasi secara
berkelanjutan.

Prinsip kerja transmisi CVT adalah dengan menggunakan dua buah roda gigi yang
disatukan dengan sebuah belt. Kita ilustrasikan, roda gigi pada sepeda. Kalau
diameter roda gigi kayuhanya itu lebih besar dari pada gigi di roda belakang, maka
sekali ayunan roda bisa berputar 2 hingga 3 kali, namun ayunan pedal akan
terasa berat.

Sebaliknya, ketika diameter gigi kayuhan lebih kecil maka butuh ayunan pedal
lebih banyak agar sepeda bisa berjalan dengan kecepatan sama namun ayunan
yang ini terasa sangat ringan.

Pada CVT, juga demikian ada roda gigi yang bertindak sebagai gigi pemutar (drive
gear), ada yang bertindak sebagai gigi yang diputar (driven gear) dan sabuk
penghubung (V belt). Hanya saja pada CVT, kedua roda gigi memiliki diameter
yang bervariasi. Artinya pada kondisi tertentu bisa mengecil dan bisa membesar.

Ketika mesin mati, maka diameter drive gear mengecil dan diameter driven gear
membesar. Sehingga ketika mesin hidup, motor bisa langsung berakselerasi
karena perbandingan gigi besar. Namun ketika RPM mesin naik, drive gear akan
membesar dan driven gear otomatis mengecil sehingga perbandingan gigi semakin
berkurang.

d. Komponen Transmisi Otomatis Motor

Ada beberapa komponen yang terdapat pada satu set CVT pada sepeda motor
antara lain ;
Advertisement

1. Primary gear, gigi primer berperan sebagai drive gear yang terhubung
langsung ke crankshaft.
2. Weight / Roller pemberat, roller adalah komponen pemberat yang berperan
dalam pengubahan diameter drive gear.
3. Primary gear shaft, poros pada gigi primer berfungsi untuk menghubungkan
putaran dari crankshaft mesin ke gigi primer transmisi.
4. Secondary gear, gigi sekunder merukakan roda gigi yang berperan sebagai
driven gear. Lokasinya ada di belakang tepatnya didekat roda belakang.
5. V Belt, sebuah sabuk karet khusus yang digunakan untuk menghubungkan
gigi primer dan sekunder.
6. Return Spring, pegas spiral yang terletak didalam gigi sekunder. Fungsinya
untuk mengembalikan diameter gigi sekunder agar kembali membesar
ketika mesin mati.
7. Secondary gear shaft, poros yang digunakan untuk menghubungkan
putaran dari gigi sekunder ke sistem kopling sentrifugal.
8. Centrifugal clutch disc, adalah mekanisme kopling otomatis yang bekerja
menggunakan gaya sentrifugal. Bentuk kampas kopling ini mirip sepatu
rem tromol.
9. Clutch housing, merupakan rumah kopling, apabila kampas kopling
bentuknya seperti sepatu rem tromol maka clutch housing berbentuk
seperti tromol rem.

e. Cara kerja sistem transmisi otomatis CVT

Cara kerja transmisi cvt dibagi menjadi empat bagian, yakni ketika mesin mati,
ketika mesin idle, ketika low RPM dan ketika high RPM.

1. Ketika mesin mati

Dalam posisi mesin mati, crankshaft tidak dalam posisi berputar. Sehingga secara
otomatis roller pemberat pada drive gear berada pada posisi bawah. sehingga celah
pada drive gear melebar dan diameternya menjadi lebih kecil.

Di sisi lain, pada driven gear terdapat sebuah pegas spiral yang membuat drive
gear tetap menyempit.

Karena drive gear menyempit maka V belt yang melilit driven gear bergerak keluar
yang membuat diameter driven gear membesar.

2. Ketika mesin idle

Ketika mesin hidup dalam putaran idle atau stationer, crankshaft berputar
akibatnya drive gear juga berputar. Karena terdapat V belt yang menghubungkan
drive gear dan driven gear maka driven gear juga ikut berputar.

Namun sebelum mesin dihidupkan, diameter drive gear lebih kecil dibandingkan
diameter driven gear otomatis terjadi perbandingan gigi yang besar. Hal ini
membuat putaran driven gear jauh lebih lambat.

Karena putaran driven gear lambat, maka kopling sentrifugal belum bekerja.
Kampas kopling tetap berputar, namun gaya sentrifugal yang diterima belum
cukup kuat membuat kampas kopling melebar untuk menekan clutch housing.

Sehingga clutch housing yang terhubung dengan roda tidak berputar.

Apakah ada perubahan diameter pada kedua gear ?

Saat drive gear berputar maka roller pemberat akan mendapatkan gaya
sentrifugal. Namun karena putarannya masih lambat (idle RPM) maka gaya
sentrifugal yang didapat roller belum cukup untuk menyempitkan drive gear.
Sehingga belum terjadi perubahan diameter drive gear.

3. Ketika Putaran lambat

Ketika mesin digas dalam putaran lambat (1500-2500 RPM), maka putaran
crankshaft akan menjadi lebih cepat. Dan putaran drive gear yang terhubung ke
crankshaft pun menjadi lebih cepat.

Hal ini membuat gaya sentrifugal pada roller semakin besar. Gaya sentrifugal
adalah gaya keluar dari poros putaran. Akibat gaya sentrifugal ini roller
mendorong primary sliding sheeve untuk menyempit sehingga diameter drive gear
menjadi lebih besar.

Bagaimana cara pembersaran diameter drive gear ?

Ada tiga komponen utama dalam drive gear, yakni roller, primary sliding sheeve
dan primary fixed sheeve. Roller terletak didalam primary sliding sheeve (sisi yang
mampu bergeser). Namun alur dari roller ini dibuat agak miring ke depan.

Sehingga ketika roller mendapatkan gaya sentrifugal, roller tersebut akan bergerak
ke arah depan. Sehingga roller tersebut akan mendorong primary sliding sheeve
untuk bergerak mendekati primary fixed sheeve, atau dengan kata lain diameter
menjadi lebih besar.

Karena panjang V belt tetap, maka pembesaran diameter pada drive gear memaksa
diameter pada driven gear menjadi mengecil. Hal ini membuat perbandingan gigi
lebih kecil, sehingga putaran pada driven gear menjadi lebih cepat.

Saat putaran driven gear lebih cepat, kampas kopling juga berputar lebih cepat.
Sehingga gaya sentrifugal kampas kopling juga lebih besar, pembesaran gaya
sentrifugal ini memaksa kampas kopling semakin mengembang, akibatnya
permukaan kampas kopling mengenai permukaan clutch housing.
Sehingga putaran dari kampas kopling bisa diteruskan ke clutch housing dan roda
bisa berputar.

4. Ketika putaran tinggi

Ketika putaran mesin semakin tinggi, maka putaran drive gear juga semakin
tinggi. Sehingga gaya sentrifugal yang dialami oleh roller semakin besar. Hal itu
menyebabkan tekanan roller terhadap primary sliding sheeve semakin kuat,
hasilnya diameter drive gear semakin membesar.

Semakin membesarnya diameter drive gear membuat diameter pada driven gear
semakin mengecil. Hal tersebut semakin memperkecil perbandingan gigi, bahkan
pada beberapa kasus perbandingan giginya kurang dari 1 (diameter drive gear
lebih besar daripada driven gear).

Sehingga penambahan putaran pada driven gear dua kali dari penambahan RPM
mesin. Hal itu membuat akselerasi motor matic sangat kencang.

Namun kendala pada motor matic, ada pada top speed. Umumnya motor matic
110 cc tidak akan sanggup mencapai 100 KM/H. Ini dikarenakan keterbatasan
roller dalam menekan primary sliding sheeve.

Beda halnya apabila kapasitas mesin lebih besar, mungkin dengan penggunaan
roller yang lebih berat akan memperkuat penekanan primary sliding sheeve
sehingga bisa menembus 120 KM/H.

Setelah mesin dimatikan, maka putaran drive gear akan berhenti dan gaya
sentrifugal hilang. Disini, return spring pada driven gear berperan mengembalikan
posisi driven gear untuk menyempit, sehingga celah pada drive gear otomatis
membesar.

B. PRASARAT

Kemampuan awal yang diprasaratkan untuk mempelajari modul ini adalah :

1. Telah menyelesaikan modul sebelumnya

2. Telah mampu mengetahui pengertian dan fungsi transmisi manual


C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. Bagi Siswa

a. Langkah-langkah yang ditempuh

1) Berdoa
2) Mempersiapkan HP/laptop
3) Koneksi internet untuk melakukan kegiatan belajar online
4) Siswa membuka mode daring Whats App Autoresponder yang telah
di buat guru pada bagian materi tentang Sistem Transmisi otomatis
sepeda motor Melalui materi dari guru untuk kemudian
mengerjakan contoh soal yang diberikan
5) Menggali informasi lain dengan googling materi tentang Sistem
Transmisi otomatis sepeda motor
6) membandingkan materi tentang Sistem Transmisi otomatis sepeda
motor dengan materi yang deiberikan sebelumnya oleh guru dalam
mode daring Whats App Autoresponder
7) Merangkum secara mandiri materi yang dipahami
8) Mengerjakan soal/tugas dari guru dari mode daring Whats App
Autoresponder pada bagian tugas
9) Menerima respon dari guru terkait hasil pengerjaan soal/tugas
untuk dilakukan remedial atau pengayaan
10) Berdoa atas selesainya materi
b. Perlengkapan yang harus sipersiapkan

- HP/laptop
- Koneksi internet/wifi/kuota, dll
c. Hasil pembelajaran media mode daring Whats App Autoresponder

Untuk mengetahui Sistem Transmisi otomatis sepeda motor

2. Peran Guru

a. Menyampaikan menggunakan media mode daring Whats App Autoresponder


permasalah tentang pengertian Sistem Transmisi otomatis sepeda motor
dengan seksama

b. Menyampaikan kesimpulan materi dan menyampaikan materi yang akan


disampaikan pada pertemuan selanjutnya

c. Dengan menggunakan teknik observasi guru menganalisis sikap siswa

d. Disiplin (dapat dilihat dari timestamp saat mulai mengerjakan)

e. Kerja keras dan tanggung jawab (dapat dilihat dari kelengkapan dalam
mengerjakan soal)
f. Dengan soal/tugas online yang sudah disiapkan guru dengan mode daring
Whats App Autoresponder yang dibuat guru

g. Baik siswa, wali kelas dan guru dapat melihat hasil pengerjaan soal/tugas
yang dilakukan siswa

D. KOMPETENSI

Materi pokok
Kompetensi Sub kompetensi Kriteria kerja
pemelajaran

Sistem transmisi - Pengertian - Menganalisis - Pengertian


otomatis sistem transmisi cara kerja sistem
otomatis CVT transmisi transmisi
- Cara kerja otomatis otomatis
- Identifikasi - Identifikasi - Cara kerja
komponen komponen transmisi
- otomatis

E. CEK KEMAMPUAN

No. Pertanyaan

1. Apa yang Anda ketahui mengenai CVT pada sistem transmisi.?

2. Jelaskan fungsi dari roller pemberat pada Primary sheeve.?

3. Jelaskan bagaimana posisi v-Belt pada saat RPM rendah dan tinggi.?
BAB II

PEMBELAJARAN

A. RANCANGAN BELAJAR SISWA

Pencapa

Wktu
Bln/Mgg TTD

Ket
No. Pencapaian ian

Siswa Guru

1 Membuka mode √
daring Whats App
Autoresponder yang
telah di buat guru
pada bagian materi

2 Mengerjakan contoh √
soal yang diberikan

3 Menggali informasi √
lain dengan googling

4 Membandingkan √
materi tentang
pengertian fungsi
dan cara kerja
sistem transmisi
otomatis dengan
materi yang
diberikan
sebelumnya oleh
guru dalam mode
daring Whats App
Autoresponder

5 Merangkum secara √
mandiri materi yang
dipahami

6 Mengerjakan √
soal/tugas dari guru
dari mode daring
Whats App
Autoresponder pada
bagian tugas

7 Mengerjakan √
soal/tugas dari guru
dari mode daring
Whats App
Autoresponder pada
bagian tugas

8 Menerima respon √
dari guru terkait
hasil pengerjaan
soal/tugas untuk
dilakukan remedial
atau pengayaan

B. KEGIATAN BELAJAR

1. Tujuan kegiatan belajar I

Dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning, siswa mampu :

- Memahami tentang sistem transmisi otomatis beserta carakerjanya.


- Mengetahui komponen-komponen pada sistem transmisi otomatis CVT
(COUNTINOUS VARIABLE TRANSMISSION)sepeda motor
- Menganalisis masalah-masalah yang terjadi pada komponen-komponen
sistem transmisi otomatis
- Menanggulangi masalah-masalah yang terjadi pada sistem transmisi otomatis
2. Uraian materi kegiatan belajar I

Menyimak materi pengertian transmisi dan cara kerja sistem transmisi otomatis

3. Tugas kegiatan belajar I

Merangkum secara mandiri materi yang dipahami dengan mode daring Whats
App Autoresponder tentang cara kerja sistem transmisi otomatis CVT sepeda
motor
BAB III

EVALUASI

A. EVALUASI KOMPETENSI

1. Apa yang dimaksud dengan transmisi ?

2. Jelaskan sistem transmisi otomatis CVT pada sepeda motor ?

3. Jelaskan bagaimana posisi v-belt terhadap pulley pada saat Rpm Rendah,
Sedang, dan Tinggi ?

BAB IV

PENUTUP

Sebagai tindak lanjut dari sleuruh kegiatan belajar dalam modul ini, apabila
hasil evaluasi terhadap penguasaan kompetensi mencapai minimal 75% maka
siswa dapat melanjutkan ke modul berikutnya setelah memperoleh rekomendasi
dari guru mata diklat Teknik dan Bisnis Sepeda Motor.

Apabila siswa belum dapat mencapai penguasaan kompetensi 75%, maka


siswa tersbut dianggap belum kompeten dan harus mengulang evaluasi.

Akhir kata apabila dalam pembuatan modul ini ada kekurangan dan salah,
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA

Sukamandi, 13 Juli 2020

MUHAMMAD ERWIN PRIYANTO

INTSTRUMEN PENILAIAN
Program Kehalian : Teknik dan Bisinis Sepeda Motor

Kelompok Mata Diklat : Produktif

Mata Pelajaran / Kompetensi : Pemeliharaan mesin sepeda motor

Nama Siswa : ………………………………………………………..

Kelas / Program Keahlian : ………………………………………………………..

Tahun Pelajaran : 2020 - 2021

Metode
No. Bentuk tes Aspek yang dinilai

Max.
penilaian

Skor

Nilai

Ket
1. Tes Tulis Merangkum cara Pengertian sistem 10
kerja transmisi transmisi otomatis
otomatis CVT

2. Tes tulis Merangkum fungsi Identifikasi 10


komponen- komponen dan
komponen transmisi fungsinya
otomatis

3. Penugasan Melakukan bongkar Keterampilan 40


pasan transmisi keahlian individual
otomatis dan
mendokumentasika
nya

4. penugasan Melakukan Keterampilan 40


pengecekan keahlian individual
komponen- terhadap
komponen transmisi menganalisis
otomatis dan kondisi komponen
mendokumentasika
nya

Jumlah skor maksimal 100

Jumlah skor yang diperoleh

Ket : Standar kelulusan / kompetensi apabila dicapai nilai minimal 85

Anda mungkin juga menyukai