Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PADA
BENGKEL HONDA NATA MOTOR
SISTEM TRANSMISI OTOMATIS

Disusun oleh:
Ridwan Setiawan

Kompetensi keahlian

Teknik Bisnis Sepeda Motor


SMKN PUSPAHIANG
Jl. Raya puspahiang ,Kp. Kiangronyok,Ds. Puspahiang,Kec.
Puspahiang, Kab. Tasikmalaya 46472
BIODATA SISWA
Nama : Ridwan Setiawan
Nis : 202110109
Kelas : XI-TBSM 1
TTD : Tasikmalaya,12 November 2005
Alamat : Mekarsari RT:01/RW:02
Des.Pusparahayu Kec.Puspahiang
Kab.Tasikmalaya
No.HP. : 0823-2041-4164
TEMPAT DAN WAKTU
Tempat :AHHAS NATA MOTOR

Alamat : Jl. AH Nasution No.198, RT.004/RW.004,


Linggajaya, Kec. Mangkubumi, Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat
46181
Program keahlian : Teknik Bisnis Sepeda Motor

No .Tlp : 0852-2077-7525

Waktu PKL : 01 Februari - 30 April 2022

Waktu Kegiatan : Senin - Sabtu


Profil perusahaan
 Nama perusahaan : Nata Motor
 Alamat perusahaan : Jl. AH Nasution No.198,
RT.004/RW.004, Linggajaya, Kec.
Mangkubumi, Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat
46181
 Jenis perusahaan : unit sepeda motor Honda
 No telpon/fax : 0852-2077-7525
SEJARAH SINGKAT
Bengkel “Honda nata motor" berada di Jl Ah
nasution adalah milik bapa Arifin dan yang di kelola
oleh adiknya sendiri yaitu bapa Erlan Bengkel ini telah
berdiri kurang lebih dari 10 tahun. Sampai dengan saat
ini bengkel “Nata motor” ramai dari para pelanggan
yang telah mempercayakan perawatan kendaraan.
 Khususnya sepeda motor
HONDA,SALES,SPERPARTS, DAN
SERVICE,sampai saat ini masih berjualan unit motor

 VISI DAN MISI


 Divisi Aftersales merupakan Divisi yang
mengutamakan kepuasan Pelanggan (customer
satisfaction) Yaitu melalui pelayanan yang
cepat,tepat dan ramah.
 Yang bertujuan untuk mempertahankan hubungan
jangka panjang antara customer dan perusahaan.
VISI DAN MISI AFTER SALES
SERVICE
 Visi : menjadikan divisi aftersales sebagai salah
satu tulang punggung perusahaan (dealer) yang
mampu memeberikanmu kontribusi yang besar
kepada perusahaan, baik kontribusi berupa
keuntungan secara materi maupun keuntungan
secara image baik.
 Misi : menciptakan Lingkungan kerja yang
berorientasi pada keuntungan :
 1. Keuntungan untuk pelanggan
 2. Keuntungan untuk perusahaan
 3. Keuntungan untuk seluruh karyawan
STRUKTUR ORGANISASI
NO Nama Jabatan

1. Heri Susanto Kepala bengkel


2. Gilang Parts
3. Karin Kasir
4. Faozan Mekanik
5. Fuad Mekanik
6. Usep Mekanik
7. Yanyan Mekanik
8. Adi Mekanik
9. Ardi Mekanik
10. Candra Mekanik
PEKERJAAN YANG SERING
DILAKUKAN

 Ganti kampas rem/ piringan rem


 Service cvt
 Service ringan
 Ganti oli
SISTEM CVT
Transmisi otomatis sepeda motor adalah transmisi kendaraan yang
pengoprasiannya dilakukan secara otomatis dengan memanfaatkan gaya
sentrifugal.
 Pengertian CVT (Cintinusly Variable Transmision) adalah sistem

perpindahan kecepatan secara full otomatis sesuai dengan putaran


mesin, mesin ini tidak memakai gigi transmisi tetapi sebagai
gantinya menggunakan dua buah pully (depan dan belakang) yang
dihubungkan dengan sabuk (V-belt) dengan sistem ini nantinya
pengendara tidak perlu menggunakan perpindahan gigi sehingga
lebih mudah, tinggal menarik gas untuk menambah kecepatan dan
mengendorkan untuk mengurangi kecepatan. Pully depan langsung
berhubungan kruk as/poros engkol. Sedangkan pully belakang
berhubungan dengan roda belakang dan final gear. Kedua pully ini
dapat melebar dan mengecil sehingga mendesak sabuk kearah luar.
Lebar kecilnya pully belakang tergantung tarikan dari pully depan.
PROSES KERJA
Pada saat stantioner posisi sabuk (V-belt) pully depan kecil sedangkan pully belakang besar
sehingga perbandingan menjadi ringan pada saat putaran menengah posisi pully depan dan
belakang sama-sama besar pada saat putaran tinggi sabuk pully depan besar sedangkan sabuk
belakang pully kecil sehingga perbandingan berat.

 Pada saat putaran mesin lamsang daya putar dari poros engkol di teruskan ke pully primary ke
V-belt ke pully secondary dan kopling sentrifugal, dikarnakan tenaga putaran belum mencukupi
maka kopling centripugal belum mengembang. Hal ini disebabkan gaya tarik perpa kopling masih
lebih kuat dari gaya sentrifugal, sehingga kopling centrifugal tidak menyentuh rumah kopling dan
roda belakang tidak berputar.

 Pada saat putaran mesin bertambah maka gaya sentrifugal bertambah kuat dibandingkan dengan
tarikan per hingga menimbulkan sepatu kopling mulai menyentuh rumah kopling dan terjadi
tenaga gesek. Pada kondisi ini v-belt dibagian pully primary pada posisi luar (besar) sehingga
menimbulkan putaran/torsi yang besar menyebabkan roda belakang mudah berputar.

 Pada putaran menengah dan putaran bertambah pemberat pada pully primery mulai bergerak
karna gaya sentrifugal dan menekan primary sliding sheave (piringan pully yang dapat bergeser)
kearah fixed sheave (piringan pully yang diam) dan menekan V-belt kelingkaran luar pully dari
pully primary sehingga menjadi diameter pada akhirnya putaran dan kecepatan juga berubah dan
bertambah cepat. Gaya sentrifugal pada pemberat akan semakin besar seiring bertambahnya
kecepatan.

4
  Pada saat putaran tinggi, jika mesin lebih tinggi lagi dibandingkan putaran menengah
maka gaya keluar dari pusat pemberat semakin bertambah sehingga menekan V-belt
kebagian sisi luar dari pully primary (diameter membesar) dan diameter pully scondary
semakin mengecil selanjutnya akan menghasilkan perbandingan putaran yang semkain
tinggi jika piringan secondary semakin melebar maka diameter V-belt pada pulley semakin
kecil sehingga menghasilkan perbandingan putaran yang semakin meningkat.
KOMPONEN
Pada CVT terdapat empat komponen transmisi otomatis diantaranya sebagai
berikut :
1. Primary sheave (pulley primary)
2. V-belt
3. Secondary sheave
4. Gear reduksi

1. Primary sheave (pulley primary)


Yaitu komponen CVT yang menyatu dengan cranshaft primary sheave. Primary
sheave bekerja akibat adanya putaran mesin melalui cranshaft. Primary sheave
tersusun dari beberapa komponen diantaranya.
a) Fixed sheave
penahan V-belt. Fixed sheave terbentuk piringan yang bagian sisinya dibentuk
menyerupai kipas, tujuannya adalah untuk membantu proses pendinginan pada
ruang CVT
b) Sliding sheave
Adalah bagian yang bergerak ke kiri dan kekanan yang berfungsi mendorong V-
belt. Sliding sheave bekerja dengan sesuai kecepatan mesin, sliding sheave
akan menekan V-belt kearah diameter Pulley yang lebih besar.
) Slider
Adalah komponen yang berfungsi menggerakkan weight roller (pemberat) untuk
mendorong sliding sheave, sehingga sliding sheave bergerak menekan V-belt.
d) Cam
Adalah piringan tempat dudukan slider, seperti hal nya fixed sheave. Cam juga terletak
pada collar yang terkopel dengan poros engkol.
e) Collar
Adalah poros yang menghubungkan crankshaft dengan fixed sheave, sliding sheave
dan cam.
f) Weight/roller
Disebut juga drum (pemberat) atau roller yang berfungsi sebagai pendorong sliding
sheave. Roller adalah bagian paling umum dalam tuning sekuter matic. Secara umum,
roller berpengaruh terhadap akselerassi.

2. V-belt

V-belt dapat juga disebut sebagai sabuk berfungsi sebagai penghubung putaran dari
primary sheave dan secondary sheave. Besar diameter V-belt berfariasi tergantun
pabrikan motor, beberapa pabrik telah menerapkan standar pergantian V-belt yaitu
antara 20.000 km – 25.000 km.
Perawatan berkala : 16.000 KM
Penggantian           : 24.000 KM
Secondary sheave
Disebut juga pulley sekunder bekerja dengan meneruskan putaran mesin dari pulley
primary yang dihubungkan dengan V-belt kebagian gigi reduksi (roda belakang) berikut
ini komponen-komponen yang susun secondary sheave.

a. Cluct housing
Disebut jga rumah kopling berfungsi meneruskan putaran ke primary drive gear sheave
(poros roda belakang)
b. Cluct carier
Disebut juga sepatu kopling yang berfungsi meneruskan dan memutuskan putaran ke
primary gear sheave sesuai tinggi rendahnya putaran.
c. Sliding sheave secondaryadalah bagian yang bergerak ke kiri dan kanan yang
berfungsi mendorong V-belt. Sliding sheave secondary bekerja menyesuaikan dengan
kecepatan mesin semakin tinggi putaran mesin sliding sheave secondary akan menekan
V-belt kearah diameter pulley yang besar
d. Fixed sheave secondary
Berfungsi menahan V-belt bagian statis
e. Spring/per
Merupakan pegas yang berfungsi mendorong sliding sheave secondary
f. Torque cam
Befunsi membantu menekan otomatis sliding sheave pada saat motor memerlukan
akselerasi
Scondary / kampas sentrifugal
Sering dengar bunyi mendecit? Ini karna kampas sudah tipis tanda
lainnya mesin sudah teriak tapi kecepatan skutik tidak terlalu tinggi.
Solusinya harus di ganti
Pemeriksaan v-belt

Untuk memastikan apakah kondisi v-belt


masih layak pakai atau tidak karena
retakan, caranya perlu ditekuk.
Pemeriksaan pulley primary

Untuk memastikan apakah kondisi pulley


primary masih layak pakai atau tidak
karena keausan, caranya perlu di lihat di
raba apakah permukaan rata atau tidak jika
terdapat permukaan yang bergelombang
harap ganti pulley primary dengan yang
baru
Pemeriksaan slider

Jika slider ini longgar atau terdapat gerakan


yang cukup banyak maka di pastikan slider
ini udah rusak / aus,jika slider ini rusak
dapat mengakibatkan suara berisik
mengelitik di cvt,maka harus di ganti yang
baru atau kalau uang lagi kosong bisa juga di
ganjal tapi jangka waktu Pakai nya gak lama
Pemeriksaan secondary sheave
Cara memeriksa bagian secondary sheave
Dengan cara melihat apakah ada grease
Yang bocor di bagian ini,jika ada ganti seal
Secondary sheave fulset
Pemeriksaan looler

Untuk memastikan looler


layak pakai atau tidak
caranya dengan melihat
bagean looler apakah
masih bulat atau udah
berubah jika sudah
berubah maka ganti looler
dengan yang baru
Pemeriksaan clutc housing

Keausan clutc housing


dapat di lihat dengan
permukaan dalam yang
sudah aus kemakan bagean
dalam nya akan terlihat
terkikis permukaanya tidak
rata
Pemeriksaan cluct carier

Clutct carier harap di ganti apabila kampas


gandanya sudah turun sekitar 1mm
Ø Prosedur pelepasan

(1) Longgarkan skrup filter dengan


obeng+
(2) Lepaskan tutup filter box
(3) Longarkan bagean bak cvt
dengan kunci 8 mm

(4) Lepaskan bak CVt

(6) Longgarkan mur bagian pulley


primary dengan kunci shok 19 dan
tahan menggunakan flying wheel
plier dan mur bagian clutc
housing menggunakan treker
sabuk kemudian longgarkan
menggunakan kunci shok 22
ØProsedur perakitan

1. Bersihkan bagean dalaman cvt


menggunakan bensin sampai bersih jika
terdapat kebocoran oli pada bagian seal
kruk as dan kruk garden maka ganti bagian
seal tersebut
2. Amplas bagian kampas
ganda dengan amplas haus
cukup untuk membuat
permukaan kampas sedikit
kasar supaya gak terjadi
slip/gredeg
3. Amplas halus bagian dalam cluct
Housing supaya permukaan kasar dan
tidak slip serta gredeg
4. Pasang bagian v belt dan pulley primary
kemudian tahan dengang flying wheel plier lalu
kencangkan bagian murnya menggunakan
kunci shok 22
5. Pasang v belt dan secondary sheave
6. Pasang clutch housing beserta ring dan
mur nya tahan clutch housing dengan
treker sabuk lalu kencangkan dengan
kunci shok 19
Gejala yang sering terjadi pada cvt vario :

1. Gredeg
2. Seal as pulley primary dan sekundary sheave
bocor
3. Seal bagian secondary sheave bocor
4. Terdapat suara mengelitik yang di sebabkan
ausnya slider
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai