PADA
BENGKEL HONDA NATA MOTOR
SISTEM TRANSMISI OTOMATIS
Disusun oleh:
Ridwan Setiawan
Kompetensi keahlian
No .Tlp : 0852-2077-7525
Pada saat putaran mesin lamsang daya putar dari poros engkol di teruskan ke pully primary ke
V-belt ke pully secondary dan kopling sentrifugal, dikarnakan tenaga putaran belum mencukupi
maka kopling centripugal belum mengembang. Hal ini disebabkan gaya tarik perpa kopling masih
lebih kuat dari gaya sentrifugal, sehingga kopling centrifugal tidak menyentuh rumah kopling dan
roda belakang tidak berputar.
Pada saat putaran mesin bertambah maka gaya sentrifugal bertambah kuat dibandingkan dengan
tarikan per hingga menimbulkan sepatu kopling mulai menyentuh rumah kopling dan terjadi
tenaga gesek. Pada kondisi ini v-belt dibagian pully primary pada posisi luar (besar) sehingga
menimbulkan putaran/torsi yang besar menyebabkan roda belakang mudah berputar.
Pada putaran menengah dan putaran bertambah pemberat pada pully primery mulai bergerak
karna gaya sentrifugal dan menekan primary sliding sheave (piringan pully yang dapat bergeser)
kearah fixed sheave (piringan pully yang diam) dan menekan V-belt kelingkaran luar pully dari
pully primary sehingga menjadi diameter pada akhirnya putaran dan kecepatan juga berubah dan
bertambah cepat. Gaya sentrifugal pada pemberat akan semakin besar seiring bertambahnya
kecepatan.
4
Pada saat putaran tinggi, jika mesin lebih tinggi lagi dibandingkan putaran menengah
maka gaya keluar dari pusat pemberat semakin bertambah sehingga menekan V-belt
kebagian sisi luar dari pully primary (diameter membesar) dan diameter pully scondary
semakin mengecil selanjutnya akan menghasilkan perbandingan putaran yang semkain
tinggi jika piringan secondary semakin melebar maka diameter V-belt pada pulley semakin
kecil sehingga menghasilkan perbandingan putaran yang semakin meningkat.
KOMPONEN
Pada CVT terdapat empat komponen transmisi otomatis diantaranya sebagai
berikut :
1. Primary sheave (pulley primary)
2. V-belt
3. Secondary sheave
4. Gear reduksi
2. V-belt
V-belt dapat juga disebut sebagai sabuk berfungsi sebagai penghubung putaran dari
primary sheave dan secondary sheave. Besar diameter V-belt berfariasi tergantun
pabrikan motor, beberapa pabrik telah menerapkan standar pergantian V-belt yaitu
antara 20.000 km – 25.000 km.
Perawatan berkala : 16.000 KM
Penggantian : 24.000 KM
Secondary sheave
Disebut juga pulley sekunder bekerja dengan meneruskan putaran mesin dari pulley
primary yang dihubungkan dengan V-belt kebagian gigi reduksi (roda belakang) berikut
ini komponen-komponen yang susun secondary sheave.
a. Cluct housing
Disebut jga rumah kopling berfungsi meneruskan putaran ke primary drive gear sheave
(poros roda belakang)
b. Cluct carier
Disebut juga sepatu kopling yang berfungsi meneruskan dan memutuskan putaran ke
primary gear sheave sesuai tinggi rendahnya putaran.
c. Sliding sheave secondaryadalah bagian yang bergerak ke kiri dan kanan yang
berfungsi mendorong V-belt. Sliding sheave secondary bekerja menyesuaikan dengan
kecepatan mesin semakin tinggi putaran mesin sliding sheave secondary akan menekan
V-belt kearah diameter pulley yang besar
d. Fixed sheave secondary
Berfungsi menahan V-belt bagian statis
e. Spring/per
Merupakan pegas yang berfungsi mendorong sliding sheave secondary
f. Torque cam
Befunsi membantu menekan otomatis sliding sheave pada saat motor memerlukan
akselerasi
Scondary / kampas sentrifugal
Sering dengar bunyi mendecit? Ini karna kampas sudah tipis tanda
lainnya mesin sudah teriak tapi kecepatan skutik tidak terlalu tinggi.
Solusinya harus di ganti
Pemeriksaan v-belt
1. Gredeg
2. Seal as pulley primary dan sekundary sheave
bocor
3. Seal bagian secondary sheave bocor
4. Terdapat suara mengelitik yang di sebabkan
ausnya slider
SEKIAN DAN TERIMAKASIH