Anda di halaman 1dari 5

Komponen CVT Motor Matic, Cara Kerja & Fungsinya

Fungsi Komponen CVT Motor Matic


Setelah kalian mengetahui konstruksi dan juga beberapa nama komponen utama dari CVT motor matic. Berikut
akan otoflik.com jelaskan secara lengkap fungsi dari masing-masing komponen tersebut.
1. Pulley Primer (Fixed Primary Sheeve)
Komponen CVT motor matic yang pertama adalah Pulley Primer atau juga sering disebut Fixed Primary
Sheeve. Pada sistem transmisi otomatis, komponen ini tidak bergerak dan memiliki bentuk seperti piringan.
Dimana fungsi utama dari Pulley Primer ini yaitu untuk menahan V-Belt dan juga untuk memperbesar
perbandingan rasio.

2. Pulley Sekunder (Secondary Fixed Sheeve)


Berbeda dari pulley primer yang tidak bergerak, komponen pulley sekunder ini adalah komponen yang dapat
perputar. Dan biasanya komponen ini terbuat dari bahan yang ringan dengan bagian permukaan yang halis agar
dapat mempermudah belt untuk bergerak.
3. Sliding Primary Sheeve

Jika Pulley Primer sebagai penahan V-Belt, maka fungsi komponen Sliding Primary Sheeve ini untuk menekan
V-Belt ketika berada pada putaran tinggi karena komponen ini akan bekerja dengan cara bergerak ke kanan dan
ke kiri.
4. Spacer

Untuk menghasilkan pergeseran dinding puller bagian dalam bisa terjadi dengan cara yang halus dan mulus,
maka pada komponen CVT motor matic ini disertakan komponen bernama Spacer yang akan menjadi poros
dinding dalam pulley.
5. Poros Primer (Primary Shaft)
Selanjutnya ada yang namanya komponen Poros Primer. Komponen ini difungsikan untuk menghubungkan
putaran crankshaft atau krug as dari mesin ke pulley primer. Dan komponen ini juga tersambung dengan
crankshat mesin secara tetap, sehingga RPM mesin akan berputar selaras dengan poros utama.
6. Roller (Weight Primary Sheave)

Komponen ini juga akan menjadi bantalan keseimbangan gaya berat yang akan berguna untuk menekan dinding
dalam pulley primer ketika terjadi putaran tinggi. Semakin berat roller, maka roller akan semakin cepat
bergerak mendorong movable drive face yang terdapat pada driver pulley sehinggga akan dapat menekan belt
ke posisi terkecil. Atau kalian juga dapat membaca penjelasan fungsi roller pada motor matic.
7. Slider
Selain itu ada yang namanya komponen Slider. Dimana komponen CVT motor matic ini berfungsi untuk
menahan gerakan dinding dalam agar bisa bergerak atau bergeser ke arah luar ketika terkena dorongan roller.
8. V-Belt

Dalam hal ini V-Belt berfungsi untuk menghubungkan putaran dari  Pulley Primer ke Pulley Sekunder. Dan
sebagai informasi tambahan, ukuran diameter dari V-Belt sendiri tidak akan sama antara motor matic dari
produsen A dan produsen motor B.
9. Secondary Sliding Sheave
Komponen CVT motor matic yang selanjutnya adalah Seconday Sliding Sheeve. Fungsi utama dari komponen
ini untuk mengatur besar kecilnya diameter pada pulley sekunder. Bentuk dari komponen ini yaitu tirus. Kenapa
tirus ? tentu saja agar pergerakan komponen ini agar dapat mempengaruhi lebar kecilnya lilitan pada V-Belt.
10. Spring

Lalu ada juga yang namanuya Spring atau Pegas. Seperti pada umumnya, fungsi dari pegas atau spring ini untuk
dapat mengembalikan posisi pulley yang bergerak untuk bisa kembali ke posisi awal yaitu posisi dimana ada
pada bagian terluar.
11. Poros Sekunder (Secondary Shaft)
Kemudian ada juga yang namanya Seconday Shaft atau poros sekunder. Pada CVT motor matic, komponen ini
berfungsi untuk meneruskan putaran dari puller sekunder ke powertrain. Adapun bentuk dari komponen yang
satu ini yaitu kopling sentrifugal.
12. Clutch Carrier

Komponen selanjutnya dari CVT motor matic adalah Clutch Carrier. Komponen ini berfungsi untuk
menyalurkan putaran dari pulley sekunder ke bagian gigi reduksi.
13. Clutch Housing

Adanya komponen clutch carrier juga membuat setiap pabrikan motor matic terbaru yang ada saat ini
mengharuskan menambahkan komponen clutch housing atau rumah kopling. Fungsi dari komponen ini tentu
saja untuk meneruskan putaran V-Belt serta menerikan putaran dari kampas kopling yang selanjutnya akan di
teruskan ke roda belakang sepeda motor.
14. Torsi Cam
Ketika menggunakan motor matic dengan sistem transmisi CVT  dan menemukan jalanan yang menanjak,
otomatis motor membutuhkan torsi yang lebih agar beban di bagian roda belakang meningkat dan kecepatan
atau RPM mesin menurun dan mengembalikan posisi V-Belt seperti semula yaitu seperti keadaan diam.
Dan pada saat itu, drive pulley akan membuka sehingga dudukan V-Belt akan membesar dan membuat
kecepatan mesin turun. Pada saat itu, torsi cam akan langsung bekerja untuk menahan pergeranan drivern pulley
agar tidak akan langsung menutup untuk menjaga kecepatan tidak langsung turun.
15. Gigi Reduksi

Nah komponen transmisi otomatis atau CVT terkahir pada motor jenis matic adalah  Gigi Reduksi. Fungsi
utama dari komponen ini yaitu untuk mengurangi kecepatan putaran yang diperoleh dari CVT agar dapat secara
cepat melipatgandakan tenaga yang nantinya akan dikirimkan ke poros roda.

Anda mungkin juga menyukai