Anda di halaman 1dari 4

Mber otor matic di indonesia udah banyak banget beredar diindonesia, mulai dari pengendara

muda sampai tua suka menggunakan sepeda motor matic, tapi semua matic motor prinsip kerja
transmisinya sama yaitu menggunakan sistem CVT. apa itu CVT ? CVT (Continously Variable
Transmission) merupakan alat penggerak otomatis pada motor automatic (matic). Bagian CVT
ini merupakan bagian yang meneruskan putaran dari engine/mesin ke bagian roda belakang.
CVT bisa juga disebut sebagai sabuk karet/streng pengganti rantai pada sepeda motor matic

Komponen-komponen CVT pada sepeda motor

1. Primary Sheave
2. V-Belt
3. Secondary Sheave
m4. Gear Reduksi

Berikut Ulasan dari komponen komponen diatas

1. Primary Sheave
Pada Primary sheave sendiri ada beberapa komponen pendukung yaitu

+ Fixed Sheave, berfungsi sebagai penahan v-Belt. Komponen ini tidak bergerak dan berbentuk
piringan. Biasanya bagian sisinya menyerupai tali kipas sebagai pendingin mesin
+ Sliding Sheave, berfungsi menekan V-Belt dalam putaran tinggi, karena sliding sheave ini
tidak dapat bergerak kekanan ataupun ke kiri

+ Collar, berfungsi sebagai tempat dudukan dari fixed sheave, sliding sheave dan cam

+ Cam , berfungsi sebagai tempat dudukan slider

+ Slider, berfungsi sebagai pendorong roller, yang roller sendiri mendorong slider sheave. Slider
ini bergerak saat mesin pada putaran tinggi

+ Roller, berfungsi sebagai penekan sliding sheave, cara kerjanya sesuai putaran mesin. Apabila
mesin pada putaran tinggi, roller ini menekan sliding sheave dan begitu pula sebaliknya. Gaya ini
disebut gaya centrifugal

2. V-Belt

V-belt berfungsi sebagai penghubung antara sliding sheave dan secondary sheave. Yaitu meneruskan
putaran mesin dari sliding sheave, biasanya v-belt ini memiliki gerigi yang dirancang agar v-belt tidak
terlalu panas akibat gesekan terus menerus

3. Secondary Sheave
e
Didalam secondary sheave juga ada beberapa komponen penting yaitu

+ Sliding Sheave, berfungsi menekan v-belt. Perbedaan sliding sheave di secondary sheave
dengan sliding sheave pada primary sheave adalah tidak memiliki sirip.

+ Fixed Sheave, berfungsi sebagai penahan v-belt atau bagian statis

+ Per, berfungsi sebagai pendorong sliding sheave

+ Torque Cam, berfungsi membantu menekan otomatis sliding sheave pada saat motor
memerlukan akselerasi.

+ Clutch housing (rumah kopling), bersungsi meneruskan putaran v-belt ke poros roda

+ Sepatu kopling, berfungsi sebagai penghubung putaran ke poros roda belakang, sistem
kerjanya tipe centrifugal yaitu bekerja sesuai dengan tinggi rendahnya putaran mesin

4. Gear Reduksi

Fungsinya sendiri sebagai penyeibang putaran mesin dengan roda. Selain itu juga sebagai
pendongkrak tenaga, biasanya ada oli khusus untuk melumasi gear untuk mengurangi panas, dan
merusak gear akibat gesekan terus menerus

Tanda-tanda kerusakan pada matic sepeda motor

A. Tanda Kerusakan pada roller CVT


Jika Roller CVT rusak, atau sudah habis usia pakainya, maka akan terasa getaran atau vibrasi
pada putara bawah dan tenaga pada putaran atas tidak maksimal dengan kata lain, akselerasi
pada putaran atas seperti tertahan

B. Tanda kerusakan Mangkuk Kopling CVT


Ketika mangkuk kopling bermasalah, maka gejala yang timbul pada saat motor dijalankan pada
putaran bawah dan atas terasa jedug-jedug, ndut-ndutan, atau terasa seakan tersendat

C. Tanda Kerusakan Kampas Sentrifugal


Bila kampas sentrifugal Aus, maka akselerasi motor anda akan melambat, dan kecepatan menjadi
berkurang daripada kondisi motor normal

D. Tanda Kerusakan Komponen Secondary Sliding Sheave CVT


Jika ada kerusakan pada komponen secondary sliding sheave ini, maka putaran menengah motor
akan terasa tertahan sesaat dan kemudian normal kembali

E. Tanda Kerusakan pada Komponen Secondary Fixed Sheave CVT


Komponen secondary Fixed Sheave biasanya aus atau rusaknya pada tiga lubang pin guidenya,
dengan ciri-ciri ketika yang rusak adalah tiga lubang tersebut melebar. Jika tidak segera diganti,
maka akan berpengaruh pada komponen CVT lainnya

F. Tanda Kerusakan Corong CVT


Motor anda slip? itu merupakan tanda kerusakan pada komponen corong CVT. Bila corong CVT
rusak dan dibiarkan, maka akan sedikit fatal. Karena bila rusak atau aus, ada
kemungkinan grease atau gemuk akan bocor. Sehingga V-belt, kampas kopling dan komponen
lainnya menjadi slip

Anda mungkin juga menyukai