Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

CVT

(CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION)

HONDA ACORD

Dosen Pengajar :

Ir. Kasijanto, M.T.

Penyusun :

Nama: RIO RINDRA PERMANA

Kelas: 3B/DIV

Nim: 1041220014

JURUSAN TEKNIK MESIN

D IV OTOTRONIK

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2013

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunianya saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah manajemen chasis
dengan judul “CVT (CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION)”. Makalah ini
berisi tentang uraian mengenai kontruksi, cara kerja dan troubleshooting khususnya
SISTEM CVT (CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION). Dalam penyusunan
makalah ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan maupun saran dari pihak lain, oleh
sebab itu dengan penuh ketulusan saya mengucapkan terima kasih khususnya
kepada Bapak Ir. Kasijanto, M.T.

Dan Semua pihak yang telah membantu sehinggga terselesainya penyusunan


laporan ini. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk
kesempurnaan laporan ini.

Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi civitas akademik pada khususnya
dan Pendidikan pada umumnya

Malang, 30 April 2013

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


1.2 Rumusan masalah

1.3 Tujuan

BAB II TEORI DASAR

2.1 Transmisi
2.1.1 Pengertian transmisi

2.1.2 Fungsi sitem transmisi

2.1.3 Cara kerja transmisi

2.2 Sistem Transmisi Otomatis


2.2.1 Pengertian

2.2.2 CVT (Continuous Variable Transmission)

2.2.3 Cara kerja CVT

2.2.4 Kelebihan dan kekurangan CVT

2.2.5 Komponen CVT

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Permasalahan yang sering terjadi pada TRANSMISI CVT


3.2 Cara mengatasi masalah

3.3 Perawatan TRANSMISI CVT

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dengan semakin berkembangnya teknologi khususnya pada system


transmisi, maka saya mempelajari tentang system transmisi CVT ini, agar
bisa mengerti tentang system transmisi CVT, dan dapat menjelaskannya
ke masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

 Apa pengertian sistem CVT?

 Bagaimana Cara kerja sistem CVT?

 Apa kekurangan dan kelebihan CVT?

 Apa saja Komponen CVT?

 Apa permasalahan yang sering terjadi pada transmisi CVT?

 Bagaimana perawatan sistem CVT?

 Bagaimana perbandingan CVT dengan KONVENSIONAL?

1.3 Tujuan

 Mengetahui pengertian sistem CVT

 Mengerti cara kerja sistem CVT

 Mengetahui kekurangan dan kelebihan CVT


 Mengetahui komponen CVT

 Mengetahui permasalahan yang sering terjadi pada transmisi CVT

 Mengetahui perawatan sistem CVT

 Mengerti perbandingan CVT dengan KONVENSIONAL.

BAB II
DASAR TEORI
2.1 TRANSMISI

2.1.1 Pengertian Transmisi

Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem pemindah daya dari


mesin menuju penggerak kendaraan yaitu roda.

2.1.2 Fungsi

Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi
dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda untuk
diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi
lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya.

2.1.3 Cara kerja


Secara umum sistem transmisi cara kerjanya adalah dengan meneruskan dan
meregulasi putaran mesin yang terhubung dengan unit kopling, kemudian menuju ke unit
transmisi lalu diteruskan ke roda. Menurut sistem kerjanya transmisi ad 2 tipe yaitu manual
dan otomatis.

gambar.2.1 transmisi otomatis

2.2 SISTEM TRANSMISI OTOMATIS


2.2.1 Pengertian
Transmisi otomatis adalah transmisi yang melakukan perpindahan gigi
percepatan secara otomatis. Untuk mengubah tingkat kecepatan pada sistem
transmisi otomatis ini digunakan mekanisme gesek dan tekanan minyak transmisi
otomatis.

2.2.2 CVT (CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION)


CVT merupakan tipe dari transmisi otomatis yang tidak lagi menggunakan
planetary gear seperti pada transmisis otomatis konvensional. Transmisi CVT
adalah transmisi otomatis yang tidak mempunyai step-step tingkatan gigi
percepatan, akan tetapi tingkat percepatan itu bisa berlangsung dengan secara
variable dan memiliki variasi yang sangat besar, makanya disebut Continous
Variable Transmission. Sistem transmisi CVT terbagi dalam beberapa tipe seperti
dibawah:

2.2.2.1 CVT tipe pulley and belt

Gambar 2.2 skema cvt tipe pulley and belt

2.2.2.2

2.2.6 CARA KERJA CVT

Dalam sistem kerja atau cara kerja CVT ( continuous variabel transmission ) bisa di
jelaskan beberapa mekanisme perjalanan perpindahan tenaga.

Dimulai dari:
Chamshaft(mesin)->pully primer->v-belt->pully sekunder-kopling

Berikut proses kerjanya:

1). Roda dapat berputar diakibatkan oleh adanya gaya sentrifugal yang kuat di
bandingkan gaya tarik per, dimana kampas kopling sentrifugal akan menekan
rumah kopling pada putaran tinggi.

2). Posisi v-belt berada di bagian dalam di pulley primer sedangkan di pulley
sekunder v-belt berada di bagian atas atu sisi luar.

3). Pada putaran menengah ini posisi v-belt berada sama antara pulley primer
maupun pulley sekunder, ini terjadi karna adanya gaya sentrifugal yang kuat yang
mendorong sliding sheave kearah bagian luar. Begitu juga dengan pulley sekunder,
dimana tekanan per yang mendorong sliding sheave mengakibatkan v-belt
bergeser pada lingkar luar.

4). Pada putaran tinggi, diameter posisi v-belt di pulley primer lebih besar dari
diameter posisi v-belt pada pulley sekunder. Ini terjadi akibat gaya sentrifugal yang
kuat yang mendorong sliding sheave, sehingga posisi v-belt pada pulley primer
berada di atas atau diluar.

Gambar 2.4 keadaan saat cvt beroperasi


2.2.7 KEKURANGAN DAN KELEBIHAN CVT
2.2.4.1 KELEBIHAN
 Mengurangi kelelahan mesin
 Memungkinkan untuk jumlah rasio gigi yang "tak terbatas", menjaga mesin
dalam rentang daya optimal
 Mekanisme Lebih efisien daripada transmisi otomatis.
 Efisiensi bahan bakar lebih besar dari kedua transmisi manual dan otomatis.
(Penghematan bahan bakar lebih dari 17% telah tercapai).
 Lebih murah dan lebih ringan dari Automatic trans.
 Halus, responsif dan tenang untuk dikendarai
 CVT yang baru memiliki pilihan "manual", memberikan pengemudi lebih banyak
kemudahan mengontrol.
 CPU dapat dikonfigurasi untuk memenuhi berbagai mode dan gaya mengemudi.
2.2.4.2 KEKURANGAN
 Kapasitas torsi terbatas jika dibandingkan manual transmisi.
 Yang lebih besar dan lebih mahal daripada transmisi manual.
 Sering selip pada pulley dan belt (bisa dikurangi pada keluaran terbaru)

2.2.8 KOMPONEN TRANSMISI CVT

komponen CVT dan fungsinya adalah sebagai berikut:

Gambar 2.5 KOmponen Utama CVT

Didalam CVT ada 4 komponen utama yaitu


1)primery sheave
2)v-belt
3)secondary sheave
4)gear reduksi

 Primery sheave sendiri ada beberapa komponen pendukung yaitu:

Gambar 2.6 Primery


Sheave

 fixed sheave
berfungsi
sebagai
penahan v-
belt.komponen ini tidak bergerak.berbentuk piringan,biasanya bagian sisinya
menyerupai kipas sebagai pendingin mesin.
 sliding sheave
komponen ini berfungsi menekan v-belt dalam putaran tinggi.karna sliding sheave
ini dapat bergerak kekanan ataupun ke kiri.
 collar
fungsinya adalah sebagai tempat dudukan dari fixed sheave,sliding sheave dan
cam
 cam
fungsinya sebagai tempat dudukan slider
 slider
fungsinya sebagai pendorong roller yang roller sendiri akan mendorong sliding
sheave.slider ini bergerak saat putaran mesin tinggi.

 roller
fungsinya sebagai penekan sliding sheave,cara kerjanya sesuai putaran
mesin,apabila putaran mesin tinggi roller ini menekan sliding sheave dan begitu
pula sebaliknya gaya di atas biasa di sebut gaya sentrifugal.
selanjutnya kita ke poin yang kedua,yaitu

 V-belt
Gambar 2.7 V-belt

fungsinya sendiri adalah sebagai penghubung antara sliding sheave dan secondary
sheave yaitu meneruskan putaran mesin dari sliding sheave.biasanya v-belt ini
memiliki gerigi-gerigi yang di rancang agar v-belt tidak terlalu panas akibat gesekan
terus menerus.
V-belt CVT terbagi 3 tipe yaitu Vbelt biasa seperti gambar diatas, chain belt, dan
steel belt.

Gambar 2.8 Chain belt Gambar 2.9 steel belt

 Secondary sheave
didalam secondary sheave juga ada beberapa komponen penting yaitu

Gambar 2.10 secondary sheave


 sliding sheave
berfungsi menekan v-belt.perbedaan sliding sheave di secondary sheave dengan
sliding sheave di primary sheave adalah tidak memiliki sirip.
 fixed sheave
berfungsi sebagai penahan v-belt atau bagian statis.
 per
berfungsi sebagai pendorong sliding sheave
 torque cam
berfungsi membantu menekan otomatis sliding sheave pada saat motor
memerlukan akselerasi.
 clutch housing
biasa disebut rumah kopling fungsinya adalah penerus putaran dari v-belt ke poros
roda
 sepatu kopling
fungsinya adalah sebagai penghubung putaran ke poros roda belakang.sistem
kerjanya model sentrifugal yaitu bekerja sesuai putaran tinggi redahnya.
poin terakhir adalah

 gear reduksi
Gambar 2.11 gear reduksi

fungsinya sendiri adalah sebagai menyeimbangkan putaran mesin dengan


roda.selain itu juga sebagai pendongkrak tenaga.bisanya ada oli khusus untuk
melumasi gear agar mengurangi gesekan.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 PERMASALAHAN YANG SERING TERJADI PADA
TRANSMISI CVT
 Roller(primary sliding sheave) bila bermasalah maka ciri-cirinya adalah
muncul getaran atau vibrasi pada putaran bawah dan tenaga pada putaran
atas tidak maksimal dengan kata lain akselerasi pada putaran atas seperti
tertahan.

 Sliding (secondary sliding sheave) piranti ini yang berhubungan dengan belt,
shingga ada kemungkinan komponen ini aus maupun tergerus. Ciri-cirinya
adalah saat putaran menengah motor terasa nahan dan kemudian baru
normal kembali.

 Secondary Fixed Sheave Comp biasany aus atau rusak pada tiga lobang pin
guidenya, ciri-cirinya adalah bila rusak adalah ketiga lubang tersebut
melebar.
 Belt aus, terbakar, atau bahkan sampai putus

3.2 CARA MENGATASI MASALAH


Dikarenakan keguanaan komponen yang sangat penting maka kerusakan
diatas tentu tidak bias diperbaiki oleh karena itu harus dilakukan penggantian
demi keamanan dan kenyamanan pengendara.

3.3 PERAWATAN TRANSMISI CVT


Untuk perawatan transmisi CVT sebenarnya tidak sebanyak seperti transmisi
manual dikarenakan komponennya yang terbilang kuat dan tahan lama dan
juga komponennya tidak sebanyak transmisi manual. Sehingga hanya perlu
dialkukan service berkala di dealer, dan tentu saja sesuai dengan manual
book.

BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Sistem transmisi CVT memiliki keunggulan yang sangat banyak dibanding dengan
transmisi manual konvensional. Perawatan untuk CVT lebih sederhana
komponennya tidak sekompleks konvensional.

4.2 SARAN
 Mahasiswa harus lebih mengerti tentang sistem transmisi CVT, agar dapat
memberikan gambaran yang jelas kepada masyarakat mengenai keunggulan
sistem transmisi CVT dibanding konvensional.
 Untuk penggunaan kendaraan sebaiknya tidak terlalu berlebihan, dan
dilakukan sewajarnya saja sesuai dengan sepesifikasi kendaraan untuk
mengurangi efek kerusakan dini, dan agar lifetime komponen juga lebih
lama.
DAFTAR PUSTAKA
http://abangirengku.com/komponen-cvt-dan-fungsinya/

http://www.solusimobil.com/nasional/sepeda-motor/artikel/perbandingan-sistem-
transmisi-cvt-dengan-sistem-transmisi-manual

http://bahasotomotif.com/2013/03/gejala-gejala-bila-komponen-pada-transmisi-cvt-
motor-matik-rusak/
http://mobil.otomotifnet.com/read/2013/04/12/339858/201/28/Mengenal-Cara-Kerja-
Transmisi-CVT

http://www.google.co.id/imgres?
q=CVT+PUTARAN+RENDAH&hl=id&biw=1252&bih=599&tbm=isch&tbnid=c_ZqcF
PfE3BYKM:&imgrefurl=http://xtop-gear.com/general/kontruksi-dan-cara-kerja-
cvt/&docid=uzIs2gpsgGQc4M&imgurl=http://rahmadyatrias.files.wordpress.com/201
0/02/tiga_mode_kecepatan.jpg&w=912&h=530&ei=BLJ_UaDLG4usrAf66IDADA&z
oom=1&ved=1t:3588,r:7,s:0,i:97&iact=rc&dur=3450&page=1&tbnh=171&tbnw=295
&start=0&ndsp=15&tx=96&ty=88

Anda mungkin juga menyukai