Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
CVT adalah kepanjangan dari Continuos Variable Transmission, yaitu system
perpindahan kecepatan secara full otomatis sesuai dengan putaran mesin, mesin ini
tidak memakai gigi transmisi, tapi sebagai gantinya menggunakan dua buah pulley
(depan dan belakang) yang dihubungkan dengan sabuk (v-belt).
Cara kerja dari mesin matic atau CVT (Continuous Varible Transmission) pada
sepeda motor. Ternyata lebih sederhana dari mesin konvensional atau mesin
bertransmisi.
Semua komponen CVT terdapat pada box CVT atau secara kasat mata
bentuknya adalah lengan ayun sebelah kiri motor matic kita, yang terlihat begitu
besar dan berat. Disitu terdapat tiga komponen utama yaitu puly depan(Drive
Pulley), puly belakang(Driven Pulley) dan v-belt.depan dihubungkan ke crankshaft
engine(kruk-as), sedangkan puly belakang dihubungkan ke as-roda. Yang
menghubungkan puly depan dan puly belakang adalah v-belt.

B. Maksud dan tujuan


Dalam pembahasan makalah Box CVT pada Motor Matic ini kami sangat
berharap apa yang ada pada makalah ini dapat terapkan dalan kehidupan kita sehari-
hari, dan dalam makalah ini berisi juga tentang bagaimana cara proses kerja beserta
gambar yang mungkin membuat siapa pun yang membaca bisa lebih mudah
memahami tentang pembahasan sisitem rem angin ini, ini pun sengaja kami buat
agar kami ataupun yang membaca dapat dengan mudah menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari karena memang gambar tersebut kami buat semudah-
mudahnya untuk dipahami.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
CVT adalah kepanjangan dari Continuos Variable Transmission, yaitu system
perpindahan kecepatan secara full otomatis sesuai dengan putaran mesin, mesin ini
tidak memakai gigi transmisi, tapi sebagai gantinya menggunakan dua buah pulley
(depan dan belakang) yang dihubungkan dengan sabuk (v-belt).
Cara kerja dari mesin matic atau CVT (Continuous Varible Transmission) pada
sepeda motor. Ternyata lebih sederhana dari mesin konvensional atau mesin
bertransmisi. Semua komponen CVT terdapat pada box CVT atau secara kasat mata
bentuknya adalah lengan ayun sebelah kiri motor matic kita, yang terlihat begitu
besar dan berat. Disitu terdapat tiga komponen utama yaitu puly depan(Drive
Pulley), puly belakang(Driven Pulley) dan v-belt.depan dihubungkan ke crankshaft
engine(kruk-as), sedangkan puly belakang dihubungkan ke as-roda. Yang
menghubungkan puly depan dan puly belakang adalah v-belt.
Pada saat stationer atau putaran rendah, puly depan memiliki radius yang kecil
dibandingkan dengan puly belakang atau rasio gigi ringan. Seiring dengan
bertambahnya putaran mesin (rpm), maka puly depan radiusnya juga ikut membesar
sedangkan puly belakang justru mengecil atau sama dengan rasio gigi berat. Untuk
kerja v-belt hanya menghubungkan kedua puly tersebut agar dapat berjalan secara
bergantian. Jadi saat puly depan membesar maka yang menyebabkan puly belakang
mengecil adalah karena desakan dari v-belt, karena panjang v-belt selalu sama pada
proses ini.
Karena kerja CVT yang linear, maka mesin matic dapat menghasilkan akselerasi
yang halus tanpa adanya kehilangan tenaga.

B. Sistem Cara Kerja Rangkaian CVT Pada Sepeda Motor Matic


Sepeda motor matic adalah sepeda motor yang menggunakan transmisi CVT,
banyak pengguna yang meyukainya karena kemudahannya.. Berbeda dengan motor
sport atau motor bebek yang masih menggunakan sistem tranmisi manual dan
pemindahan gigi...
Sistem CVT ini mengacu pada gaya sentrifugal dari putaran stasioner sampai
putaran tinggi... Pada putaran stasioner atau langsam, putaran dari crankshaft
diteruskan ke pulley primer, kemudian putaran diteruskan ke pulley sekunder yang
dihubungkan oleh V-belt.... Selanjutnya putaran dari pulley sekunder diteruskan ke
kopling sentrifugal....
Pada putaran stasioner kopling sentrifugal belum bisa bekerja karena gaya tarik
per kopling masih lebih kuat daripada gaya sentrifugal, sehingga sepatu kopling
belum menyentuh rumah kopling dan rear wheel ( roda belakang ) tidak berputar....

2
Pada saat putaran mesin mulai meninggi, maka terjadi gaya sentrifugal yang lebih
kuat dari gaya tarik per kopling... Pada putaran yang tinggi, sepatu kopling akan
terlempar keluar dan mengopel rumah kopling....

Pada putaran bawah posisi V-belt pada bagian pulley primer diameternya masih
mengecil sedangkan bagian pulley sekunder, diameter V-belt masih membesar..
Sedangkan di pada putaran menengah, diameter V-belt kedua pulley berada pada
posisi balance ( sama besar )...
Pergerakan ini terjadi akibat gaya sentrifugal pada berat roller yang terdapat pada
pulley primer... Saat pulley primer berputar semakin tinggi maka akan terjadi gaya
sentrifugal yang membuat roller terlepar dan mendorong sliding sheave ke arah fixed
sheave.... Sehingga akan terjadi tekanan pada sliding sheave mengakibatkan V-belt
bergeser ke arah lingkaran luar atau membesar dan menarik V-belt pada pulley
sekunder ke arah lingkaran dalam atau mengecil....
Pada sitem penggerak CVT ini komponen yang perlu di perhatikaan adalah
roller... Berat roller sangat berpengaruh pada pergerakan vbelt... Jika roller sudah aus
atau peyang maka akan timbul suara kasar, saat berakselerasi timbul suara seperti
mendengung

C. Kelebihan CVT dibandingkan jenis Transmisi lain adalah :


Proses kerja CVT dapat menyesuaikan kondisi pengendaraan dengan putaran
mesin agar diperoleh kinerja mesin yang seimbang antara output mesin dengan
penggunaan bahan bakar yang ekonomis.
Teknologi CVT mudah dioperasikan. Pengendara tidak perlu melakukan
perpindahan posisi gigi percepatan, cukup dengan menyalakan mesin, kemudian
naikkan putaran mesin dengan memutar handel gas dan sepeda motor akan mulai
berjalan.
Pengendara tidak perlu mengatur posisi gigi percepatan yang menyulitkan, yang
perlu dilakukan hanya mengatur putaran mesin agar output mesin sesuai dengan
kebutuhan.
Untuk menghentikan saat laju kenderaan, cukup dengan menurunkan putaran
mesin dan bila diperlukan mengoperasikan handel rem agar kenderaan berhenti,
tidak perlu memindahkan tuas transmisi atau menurunkan posisi gigi kecepatan
rendah.
Perpindahan rasio transmisi yang terjadi secara otomatis dan terus menerus
seiring dengan kondisi pengendaraan.
Meminimalisir kemungkinan terjadinya salah over gigi (miss gear), terutama
bagi pengendara yang belum berpengalaman.

3
Sepeda motor CVT juga memberikan kenyaman bagi pengendara karena saat
proses perpindahan rasio transmisi yang berlangsung secara terus menerus dapat
mengurangi efek terjadinya hentakan pada tenaga masin.

D. Konstruksi CVT
Konstruksi dasar CVT berbasis puli pariable yang bekerja secara mekanis terdiri
atas 3 komponen utama yaitu :
1. Sabuk (V Belt) dari bahan karet
2. Puli primer (drive pulley)
3. Puli skunder (driven pulley)
E. Sumber Keruskan PAda CVT
Ada banyak sumber-sumber kerusakan pada sistem CVT.
1. Kebiasaan buruk pengendara yang membuka handle gas secara spontan, stop
& go!
Kebiasaan ini sungguh sangat menyiksa kinerja buka-tutup pulley, gesekan belt,
dan roller indikasi kerusakan ini adalah, ketika motor dari keadaan diam kemudian
ber akselerasi maka terdengar suara kasar dan gerakan roda belakang tersendat
bergetar, hal itu dikarenakan roller aus, bentuknya sudah tidak bulat. Alangkah
baiknya sesuaikan riding style dengan memutar handle gas dengan bijak, ulur hingga
rpm naik secara perlahan jangan langsung full thortle/ kontan.
2. Tidak pernah melakukan perawatan rutin pada sistem CVT
Perlu diperhatikan bahwa cvt wajib dilakukan perawatan ( cleaning & greasing),
sistem cvt merupakan transmis kering & tidak tertutup, oleh karenanya kotoran,
debu, bahkan air bisa masuk (jika kebanjiran)
So, kita harus melakukan cleaning filter pada block CVT dengan membuka cover
cvt, kemudian bersihkan saringan busa dari debu2 dan kotoran..
3. Motor matic yang terendam banjir
Jika motor matic anda pernah terendam banjir, segera lakukan perawatan CVT di
bengkel / bongkar CVT dan cleaning semua part yg terendam air untuk menghindari
korosi, dan greasing/ pemberian stem vet yg baru pada saft2 pulley , cek juga seal2
pulley apakah ada yang bocor, karena seal ini sangat penting peranannya menjaga
grease tetap melumasi saft dalam pulley, jika seal bocor maka saft kering dan
terancam korosi atau bahkan aus/ patah, biasanya komponen yang terserang adalah
saft aus, sheeave / selubung saft retak / berlubang dan slot untuk roller / ball coak,
jika sudah seperti ini maka gerakan pulley akan goyang dan pulley bekerja ekstra
berat ubtuk mengembang, ujungnya penurunan kinerja cvt & ongkos perbaikan dan
penggantian part yang mahal alangkah baiknya hindari genangan air yang dalam saat
anda .
4. Umur belt yang sudah tua

4
Merupakan faktor penyebab menurunnya kinerja tranmisi matic, lakukan
penggantian belt setidaknya setiap 25000km, atau lihat kondisi fisik permukaan belt,
karena jika sudah longgar, aus, atau retak akan membahayakan pengendara jika
sewaktu-waktu putus di jalan
5. Selalu cek dan ganti secara periodik oli tranmisi gear reduksi
Oli gardan, pada umumnya matic ber cc kecil di indonesia kapasitas oli gardan =
100 cm3 / 0,1 liter jangan sampai kehabisan oli karena akan merusan gear2 reduksi,
dan kehancuran lah yang bakal juragan alami.

5
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan hasil Analisis Kami dan berdasarkan sunber yang kami dapatkan selama
membuat makalah ini bahwa dapat di simpulkan :
CVT adalah kepanjangan dari Continuos Variable Transmission, yaitu system
perpindahan kecepatan secara full otomatis sesuai dengan putaran mesin, mesin ini
tidak memakai gigi transmisi, tapi sebagai gantinya menggunakan dua buah pulley
(depan dan belakang) yang dihubungkan dengan sabuk (v-belt).
Cara kerja dari mesin matic atau CVT (Continuous Varible Transmission) pada
sepeda motor. Ternyata lebih sederhana dari mesin konvensional atau mesin
bertransmisi.

B. Saran-saran
Adapun saran-saran yang ingin Kami sampaikan sebagai berikut :
1. Ganti Belt yang sudah tua
2. Selalu cek dang anti secara periodic oli transmisi gear reduksinya
3. Rawat selalu mesin dengan baik dan teratur

6
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?
newwindow=1&biw=1280&bih=667&tbm=isch&sa=1&q=konstruksi+box+cvt+pad
a+motor+matic&oq=konstruksi+box+cvt+pada+motor+matic&gs_l=img.3...323304.
326868.0.327530.11.11.0.0.0.0.0.0..0.0....0...1c.1.64.img..11.0.0.ve85CkYBT-
A#imgrc=rkASzdwirvnPVM%3A
http://iyaora.blogspot.com/2015/04/sistem-cara-kerja-rangkaian-cvt-pada-sepeda-
motor-matic.html
http://otojava.blogspot.com/2014/01/cara-kerja-cvt-pada-sepeda-motor-matic.html

Anda mungkin juga menyukai