Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TEKNIK PERAWATAN MEKANIK II

PERAWATAN V-BELT PADA MOTOR MATIC

HONDA BEAT

DISUSUN OLEH :

IHKLASU NAFKAFI EDA

4201617048

RISKI SETIA ANUGRAH

4201617054

PRODI D4 KONVERSI ENERGI

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

2018
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
mata kuliah “TEKNIK PERAWATAN MEKANIK II”. Shalawat serta salam kita sampaikan
kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-
Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Teknik Perawatan Mekanik II
di program studi Teknik Mesin Konversi Energi Polikteknik Negeri Pontianak. Selanjutnya
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Sutrisno Idris st.
selaku dosen pengampu mata kuliah Teknik Perawatan Mekanik II dan kepada segenap
pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Anda pengguna motor matic? Pada penggunaan sepeda motor matic, V-Belt
merupakan salah satu komponen yang wajib diperhatikan. Fungsi V-belt untuk meneruskan
putaran pulley bagian depan (engine) menuju pulley belakang (roda).
Penggunaan V-Belt tentu lebih mudah perawatannya hanya memberikan pelumas
dibandingkan secara manual menggunakan rantai. Namun bagaimana dengan kondisi V-Belt
motor yang tertutup oleh cover? Tentu hal ini pengendara harus jeli merasakannya.
V-Belt memiliki jarak tempuh 20.000 km. Jika sudah mendekati 20.000 km disarankan
melakukan pergantian V-Belt. Hal ini dilakukan agar kecepatan tarikan gas tidak turun
performa sesuai keinginan pengendara. Untuk pergantian V-Belt sendiri harus menggunakan
special Tools Matic.
Jika V-Belt Anda mengalami masalah atau terjadi kerusakan maka akan terasa jelas
pada beratnya tarikan gas saat berkendara. Sebab V-Belt telah melampaui batas
maksimummnya dan hampir putus. Jika V-Belt sampai putus maka motor Anda tidak bisa
digunakan. Oleh sebab itu, segera lakukan pengecekan baik dilakukan secara ruti atau
berkala pada V-Belt motor Anda apabila mulai terasa berat dan ganti V-Belt sebelum
melampaui batas maksimumnya.

1.2 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian V-Belt.
2. Mengetahui fungsi dari V-Belt pada motor matic.
3. Mengetahui cara pembongkaran dan perawatan V-Belt pada motor matic.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 CVT (Continuous Variable Transmission)


2.1.1 PENGERTIAN CVT (Continuous Variable Transmission)
Sistem transmisi otomatis yang digunakan motor matic digerakkan oleh sistem
transmisi berkelanjutan atau yang disebut Continuous Variable Transmission (CVT). CVT
atau biasa disebut transmisi otomatis adalah sistem transmisi yang digunakan pada motor
matic dengan menggunakan sistem pemindahan roda-roda gigi secara otomatis. Di dalam
CVT terdapat 3 komponen penyusun utama untuk menggerakkan mesin motor yaitu

1. Drive Pulley ( puli primer) yang dihubungkan langsung ke mesin sepeda motor

2. Driven Pulley ( puli sekunder ) yang dihubungkan langsung ke roda belakang

3. V-belt ( sabuk berbentuk V) yang menghubungkan puli primer dan puli sekunder

Dua buah puli tersebut memiliki mekanisme penggerak yaitu kopling sentrifugal yang
mengatur pergeseran masing-masing puli secara continue dan berdasarkan pada tinggi
rendahnya putaran mesin motor.

V-belt yang menghubungkan kedua puli memiliki fungsi membantu sistem penggerak
dari putaran mesin ke sistem penggerak roda bagian belakang. Bentuk dari v-belt yaitu sabuk
berbentuk huruf V, dan ini fungsinya agar kemampuan grip antara sabukdan puli bisa
optimal.

CVT (Continuous Variable Transmission)

Gambar 2.1
2.1.2 CARA KERJA CVT

Berdasarkan dari fungsi sistem CVT itu sendiri yang mampu menggerakkan sistem
transmisi motor dari tenaga putaran mesin dari drive pulley yang dihubungkan ke driven
pulley oleh v-belt, cara kerja dari sistem CVT motor matic adalah sebagai berikut :

1. Putaran Mesin Stasioner


Pada saat putaran mesin stasioner atau rendah gaya centrifugal dari unit kopling belum
bisa mengalahkan tegangan pegas, dan sepatu gesek tidak mampu memutar rumah
kopling. Hal ini menyebabkan putaran mesin dari transmisi diam padaunit kopling
centrifugal. Karena kopling centrifugal belum bekerja dan tenaga putaran mesin diam,
mnyebabkan sepeda motor tidak berjalan.
2. Putaran Mesin Meninggi
Saat putaran mesin dinaikkan mencapai 3000 rpm, sepatu gesek mengalami gaya
centrifugal yang cukup besar. Akibatnya, sepatu kopling akan menempel dengan rumah
kopling dan dapat meneruskan tenaga putran mesin ke sistem penggerak roda belakang.
Dalam hal ini motor mulai berjalan.
3. Putaran Mesin Menengah
Sesudah motor mulai berjalan, putaran mesin semakin naik hingga kecepatan
menengah. Gaya centrifugal yang diterima roller pemberat puli primer menjadi besar
sehingga membuat roller menekan puli geser untuk bergerak menyempit dan
mendorong v-belt ke bagian diameter puliprimer yang lebih besar.
V-belt yang berputar membuat diameter pada bagian puli sekunder mengecil yang
menyebabkan rasio transmisi menjadi mengecil dan laju kecepatan motor menjadi
meningkat.
4. Putaran Mesin Kecepatan Tinggi
Saat melaju dengan kecepatan tinggi gaya centrifugal yang tadi membuat roller pada
drive pulley menekan puli kearah menyempit. Dengan kondisi seperti ini akibat dari
tarikan v-belt pada puli sekunder yang semakin besar membuat diameter puli sekunder
semakin mengecil dan rasio trasnmisi juga semakin kecil. Hal ini sekaligus
menyebabkan motor melaju dengan kecepatan tinggi.
5. Saat Motor menanjak atau Membawa Beban Berat
Pada kondisi motor berjalan menanjak atau sedang membawa beban berat dibutuhkan
torsi yang besar agar motor bisa tetap melaju. Keadaan seperti ini membuat motor
melaju pada kecepatan rendah, namun membutuhkan torsi yang besar. Biasanya torsi
yang dibutuhkan besar dengan memaksa rasio transmisi menjadi besar dan memperoleh
perbandingan putaran mesin yang ringan.

2.1.3 KELEBIHAN MENGGUNAKAN SISTEM CVT


Kelebihan menggunakan sistem CVT dibandingkan sistem transmisi lainnya, yaitu :
- Cara kerja CVT dapat menyesuaikan kondisi pengendara dengan putaran mesin agar
diperoleh kinerja mesin yang imbang antara output mesin dengan penggunaan bahan
bakar yang ekonomis.
- Dengan sistem teknologi CVT ini mudah dioperasikan pengendara tidak perlu lagi
melakukan perpindahan posisi gigi percepatan, cukup dengan menghidupkan mesin lalu
naikka putaran mesin dengan memutar handel gas dan sepeda motor akan mulai
berjalan.
- Bagi pengendara tidak perlu lagi mengatur posisi gigi percepatan yang dapat
menyulitkan bagi pengendara yang perlu dilakukan hanya mengatur putaran mesin agar
output mesin sesuai dengan kebutuhan.
- Untuk menghentikan saat laju kendaraan cukup dengan menurunkan putaran mesin dan
bila diperlukan mengoperasikan handel rem agar kendaraan berhenti tidak perlu
memindahkan tuas tranmisi atau menurunkan posisi gigi pada kecepatan rendah.
- Bagaimana perpindahan rasio tranmisi yang terjadi secara otomatis dan terus menerus
seiring dengan saat kondisi pengendaranya.
- Mengurangi kemungkinan terjadinya salah over gigi terutama bagi pengendara yang
belum bisa atau belum berpengalaman.
- Pada motor yang menggunakan sistem CVT memberikan kenyamanan bagi pengendara
karena saat proses perpindahan rasio tranmisi yang berlangsung secara terus menerus
dapat mengurangi efek terjadinya hentakan pada saat tenaga mesin.
2.2 V-Belt
2.2.1 PENGERTIAN V-Belt
V-BELT adalah sebuah produk power transmission terbuat dari karet dan mempunyai
penampung trapezium. Tenunan, teteron dan semacamnya digunakan sebagai inti sabuk
untuk membawa tarikan yang besar. Sabuk V dibelitkan pada alur puli yang berbentuk V
pula. Bagian sabuk yang membelit akan mengalami lengkungan sehingga lebar bagian
dalamnya akan bertambah besar.
V-Belt

Gambar 2.2

2.2.2 FUNGSI V-Belt


V-BELT digunakan untuk mentransmisikan daya dari poros yang satu ke poros yang
lainnya melalui pulley yang berputar dengan kecepatan sama atau berbeda.
Puli V-belt merupakan salah satu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya
seperti halnya sproket rantai, kopling dan roda gigi.

2.2.3 KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN V-Belt


V-Belt Mempunyai kelebihan dari pada penggunakan rantai dan sproket.Berikut ini adalah
Kelebihan Yang Dimiki Oleh V-Belt:

1. V-Belt digunakan untuk mentransmisi daya yang jaraknya relatif jauh.

2. Kecilnya faktor slip.

3. Mampu digunakan untuk putaran tinggi.

4. Dari segi Harga V-Belt relatif lebih murah dibanding dengan element transmisi lain.

5. Sistem Operasi menggunakan V-belt Tidak Berisik dibandingkan dengan chain.


2.2.4 BAHAN V-Belt

Bahan dari V-Belt itu sendiri terdiri dari:

- Canvas (kampas/kain mota/Terpal) Berfungsi sebagai bahan pengikat struktur karet.


- Rubber (Karet) berfungsi sebagai Elastisitas dari V-belt dan menjaga agar V-belt tidak Slip.
- Cord (Kawat Pengikat) berfungsi penguat agar V-Belt Tidak Gampang Putus.

2.2.5 JENIS DAN TIPE V-Belt

V-belt terdiri dari beberapa tipe yang digunakan sesuai dengan kebutuhan. Dibagi menjadi 2
tipe yaitu Tipe Transmisi Tanpa Friksi dan Tipe Transmisi dengan friksi.

A. Tipe Transmisi dengan Friksi

• Tipe Standard, ditandai huruf A, B, C, D, E, M, MF, K. Tipe Standard merupakan type yang
paling sering digunakan untuk industrial dan pertanian. Type Standard juga mempunyai jenis
bergigi yang berbeda fungsi yaitu untuk otomotif
• Tipe Wedge Belt, ditandai simbol 3V, 5V, & 8V. Wedge Belt berfungsi untuk Industrial. Ukuran
Wedge Belt setara dengan standard belt. Perbedaan yang signifikan untuk Wedge Belt adalah
bahan dan kelenturan dari belt itu sendiri yang memang di desain untuk Heavy Duty / Pekerjaan
dengan beban tinggi.
• Tipe Narrow Belt. Ditandai simbol SPA, SPB, SPC, SPZ. Type ini hampir sejenis dengan Wedge
Belt. jadi bisa digunakan sebagai pengganti Wedge Belt.
• Tipe Multi Rib Belt. Ditandai simbol PK, type ini digunakan untuk mesin mobil. perbedaan untuk
type ini adalah jalur.
• Tipe Variable Speed Belt ( RCVS ) kegunaan nya adalah untuk penggerak mesin dengan rotasi
cepat tanpa henti ( Industrial use ) dan motor Matic
• Tipe Wide Angle ditandai dengan 3M, 5M, 7M, 11M

B. Jenis Transmisi Tanpa Friksi


• Tipe Timing Belt. Ditandai simbol S2M, S3M, S5M, S8M, S14M, MXL, XL, L, H, XH, XXH,
T5, T10, T80, H8M, H14M.
BAB III

PERAWATAN V-BELT PADA MOTOR MATIC HONDA BEAT

3.1 PEMBONGKARAN

Berikut adalah cara pembongkaran CVT :

1. Buka cover atau bak CVT dengan menggunakan kunci T8


2. Setelah baut yang berada pada bak CVT lepas semua, tarik secara perlahan bagian
baknya. dan apabila sedikit susah boleh untuk di ketok – ketok sedikit agar mudah lepas.
namun perhatikan. gunakan karet sebagai alat mengetoknya.
3. Setelah bak terlepas, tekan terlebih dahulu belt agar menjadi renggang dengan puli
belakang yang masih menjepitnya.
4. Lepaskan gir starter yang terletak tepat di atas rumah roller dengan menggunakan
tangan.
5. Lalu lepaskan puli belakang dengan menggunakan kunci ring 19. cara membukanya
dengan memutar berlawanan dengan arah jarum jam. dan pada saat yang sama mintalah
bantuan orang untuk memencetkan rem belakang yang tujuannya agar puli belakang
tidak ikut berputar.
6. Lepaskan mangkuk pui yang diikuti dengan puli belakang. sedikit tenaga yah untuk
melepasnya
7. Setelah selesai buka juga puli depan dengan menggunakan kunci sok 22. caranya sama
namun untuk menahan agar tidak berputar dapat anda berikan ganjalan dengan
menggunakan baut 3-5cm.
8. Setelah selesai tinggal lepaskan puli depan

Berikut adalah cara pembongkaran V-Belt :


• Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuka bak cvt terlebih dalulu karena v-
belt terletak di dalam bak CVT.
• Kemudian kita harus membuka pulley bagian depan untuk mengeluarkan v-belt,buka
pulley depan dengan menggunakan kunci 17mm dan tahan pulley menggunakan baut
agar pulley tidak ikut memutar ketika membuka baut.
• Setelah pulley terbuka tariklah v-belt dan ganti dengan yang baru hal yang perlu
dierhatikan ketika memasang v belt anak panah pada v belt tidak boleh terbalik.
• Setelah v-belt terpasang langkah berikutnya pasang kembali pulley bagian depan dan
tahan lagi pulley agar tidak ikut memutar ketika mengencangkan baut.
• Setelah pemasangan semua komponen selesai kemudian pasang kembali bak cvt
seperti keadaan semula.

3.2 PEMERIKSAAN
• Pemeriksaan pada CVT
Rutin Melakukan Pemeriksaan
Rutinlah melakukan pemeriksaan pada ruang bagian CVT (Continously Variable
Timing) setiap kelipatan 8.000 km. Pemeriksaan secara visual pada kondisi V-Belt
penggerak terhadapt keretakan dan getas.
Pastikan Bebas Debu
Bersihkan ruang bagian CVT dari debu dan kotoran. Sebab debu dan kotoran yang
menempel dapat mempengaruhi kinerja V-belt.
Service Berkala,
Bila anda sering berpergian jauh atau pemakaian kendaraan anda lebih dari 10.000
KM, maka sebaiknya setiap enam bulan gantilah belt anda dengan yang baru. periksakan
kendaraan anda pada bengkel kepercayaan anda.
• Pemeriksaan pada V-Belt
1. Periksa kondisi belt , terutama pada daerah yang kontak langsung dengan pulley. Jika
terdapat banyak keretakan, getas dan keluar serabut pada bibir belt, sebaiknya belt
diganti.
2. Anda bisa juga mendeteksi belt yang kendur dari fisiknya. Terdapat garis mengkilap dan
getas ketika dipegang. Semakin mengkilap, maka semakin kurang daya hantar tenaga
belt. Belt yang kendur dapat mengakibatkan slip.
3. Untuk mengencangkan, cukup kendurkan baut tensioner dan tarik atau dorong hingga
belt berangsur-angsur tegang. Tahan belt dengan tangan dan kencangkan kembali baut
tensioner. Jangan lupa bersihkan permukaan pulley tensioner.
4. Periksa juga kelurusan belt terhadap pulley-pulleynya. Ketidaklurusan dapat berakibat
putusnya belt, timbul suara gaduh dari putaran mesin yang tidak stabil. Bersihkan juga
pulley dari kotoran yang akan merusak belt.
5. Jika muncul suara berdecit saat mesin kondisi idle dan hilang saat putaran mesin mulai
tinggi. Maka penyebabnya bisa jadi dari ketidaklurusan pemasangan. Atau, belt dalam
kondisi lembab.
6. Untuk mendiagnosa apakah belt tidak lurus terjadi kesalahan tegangan, yang
mengakibatkan suara berdecit, cukup dengan menyemprot belt dengan air. Setelah belt
basah dan mesin berputar, tidak muncul suara, maka penyebabnya adalah ketegangan
belt tidak sesuai. Bisa juga belt telah aus. Jika muncul suara, kemudian menghilang, dan
kembali lagi berdecit lebih kencang, maka penyebab utamanya adalah ketidaklurusan
pemasangan.
7. Jika suara yang muncul terjadi karena ketidaklurusan pemasangan, maka semua pulley,
bearing dan bandul tensioner harus diperiksa ulang.
8. Untuk merawat belt agar tetap elastic, dengan menyemprotnya menggunakan cairan
khusus (belt dressing). Baca aturan pakai pada kemasannya karena ada dua metode,
penyemprotan, ketika belt diam dan bergerak.

BEBERAPA KERUSAKAN YANG SERING TERJADI PADA V-BELT


1. Bunyi selip atau cekik, umumnya bila belt rusak atau kendur terdengar bunyi tidak
enak pada saat mesin dihidupkan dan sangat menganggu telinga, bisa terjadi terus-
menerus atau bisa hilang tiba-tiba. bunyi tersebut dikarenakan bahan karet yang
digunakan untuk belt telah mati atau keras.

 Cara pengecekannya adalah pada saat mesin hidup coba beri sedikit air pada belt dan
lihat apakah bunyi yang timbul tadi hilang apa tidak.

 Cara kedua adalah matikan mesin dan oles pelumas (stempet) pada belt tersebut.

2. Belt kendur, untuk mobil tipe lama biasanya tidak menggunakan pully adjuster (pully
penekan belt) yang berfungsi agar belt tetap kencang dan menjaga belt tetap pada posisi
jalur paritan pully. cara mengecek adalah dengan menekan belt ke arah dalam pully bila
kendur segera kencangkan setelan baut pengencang.
3. Belt pecah-pecah, periksa bagian dalam paritan belt. Umumnya belt yang rusak, alur
bagian dalam peceh-pecah dan rapuh. segera ganti belt anda dengan yang baru.
4. Sesuaikan ukuran belt, ukuran belt tiap kendaraan berbeda-beda, jadi sebaiknya bila
mengganti belt, gunakanlah belt yang sesuai ukuran lama. agar belt tidak terlalu kencang
dan kendur sehingga putaran mesin lebih stabil. cara membaca ukuran belt (lihat
gambar) tiga angka didepan adalah ukuran jenis belt dan angka berikutnya adalah
ukuran lingkar belt.

3.3 PERAWATAN
1. Memberi cairan khusus v-belt yang banyak dijual di pasaran. Fungsinya membuatnya
semakin lengket dan tidak mudah getas, dengan catatan diberikan di bagian pinggir v-
belt, bukan di tengah-tengah gerigi. Harga cairan ini sekitar Rp 35 ribu.
2. Jangan menggunakan aksesori racing. Misalnya, roller, v-belt, atau per kopling. Peranti
yang tidak standar memicu komponen lain jadi rusak, termasuk peranti racing itu
sendiri. Kekuatan dan spesifikasi jelas berbeda dengan komponen lain di sekitarnya.
3. Paling bijak, sopanlah berkendara. Jangan sering memutar handel gas tiba-tiba, agar
sepeda motor berakselerasi cepat. Sebisa mugkin usahakan langsam, karena v-belt yang
ditarik tiba-tiba dengan frekuensi terlalu sering, usianya akan lebih pendek.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Pengertian V-BELT adalah sebuah produk power transmission terbuat dari karet dan
mempunyai penampung trapezium. Tenunan, teteron dan semacamnya digunakan
sebagai inti sabuk untuk membawa tarikan yang besar. Sabuk V dibelitkan pada alur
puli yang berbentuk V pula. Bagian sabuk yang membelit akan mengalami lengkungan
sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar. V-Belt merupakan salah satu
komponen yang wajib diperhatikan.
Fungsi V-belt untuk meneruskan putaran pulley bagian depan (engine) menuju
pulley belakang (roda). Penggunaan V-Belt tentu lebih mudah perawatannya hanya
memberikan pelumas dibandingkan secara manual menggunakan rantai.
Pada perawatan V-Belt salah satu hal yang harus dipahami adalah cara
pembongkaran dan pemasangan CVT itu sendiri, terutama pada bagian V-Belt itu
sendiri. Karena pada tahap ini terkadang kesalahan dan kekeliruan sering terjadi.
Adapun tahap pembongkaran pada V-Belt itu sendiri ialah :
• Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuka bak cvt terlebih dalulu karena v-
elt terletak di dalam bak CVT.
• Kemudian kita harus membuka pulley bagian depan untuk mengeluarkan v-belt,buka
pulley depan dengan menggunakan kunci 17mm dan tahan pulley menggunakan baut
agar pulley tidak ikut memutar ketika membuka baut.
• Setelah pulley terbuka tariklah v-belt dan ganti dengan yang baru hal yang perlu
diperhatikan ketika memasang v belt anak panah pada v belt tidak boleh terbalik.
• Setelah v-belt terpasang langkah berikutnya pasang kembali pulley bagian depan
dan tahan lagi pulley agar tidak ikut memutar ketika mengencangkan baut.
• Setelah pemasangan semua komponen selesai kemudian pasang kembalik bak cvt
seperti keadaan semula.
Berikut tahapan merawat V-Belt ialah
1. Memberi cairan khusus v-belt yang banyak dijual di pasaran. Fungsinya membuatnya
semakin lengket dan tidak mudah getas, dengan catatan diberikan di bagian pinggir
v-belt, bukan di tengah-tengah gerigi. Harga cairan ini sekitar Rp 35 ribu.
2. Jangan menggunakan aksesori racing. Misalnya, roller, v-belt, atau per kopling.
Peranti yang tidak standar memicu komponen lain jadi rusak, termasuk peranti racing
itu sendiri. Kekuatan dan spesifikasi jelas berbeda dengan komponen lain di
sekitarnya.
3. Paling bijak, sopanlah berkendara. Jangan sering memutar handel gas tiba-tiba, agar
sepeda motor berakselerasi cepat. Sebisa mugkin usahakan langsam, karena v-belt
yang ditarik tiba-tiba dengan frekuensi terlalu sering, usianya akan lebih pendek.

4.2 SARAN
Mengingat Belt merupakan elemen mesin yang vital untuk mendukung kinerja suatu
mesin, maka dalam perawatan V-belt pada motor matic disarankan untuk melakukan
perawatan sesuai dengan ketentuan yang sudah dibuat untuk mengurangi/mencegah
segala kerusakan. Dan jika ingin mengganti v-belt motor anda disarankan agar
menggunakan v-belt dengan kualitas yang baik dan sesuai standart yang ditetapkan. Hal
ini bertujuan untuk menghasilkan kinerja CVT yang maksimal dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA

http://otosite.net/cara-merawat-v-belt-motor-matic/

http://www.sepenuhnya.com/2017/07/fungsi-v-belt-motor-matic-dan-tips-
perawatan.html

https://www.ridergalau.com/cara-memperpanjang-umur-v-belt-motor/

http://montirgw.com/tips-trick/detail/53-tips-memeriksa-belt-cermati-kondisi-fisik-
belt#.XD8yUVwzZPY

https://www.mekanikmitsubishi.com/tips-memeriksa-belt-dengan-mencermati-
kondisi-fisik-belt.html

http://newmotic.com/masalah-vbelt-motor-matic-bergetar/

https://hargamotor.co.id/info-motor/cara-melakukan-pemeriksaan-v-belt-yang-benar-
pada-motor-matic

Anda mungkin juga menyukai