Disusun Oleh :
Fajar Suryono, ST. S,Pd.
C. Uraian Materi
Roda depan dan belakang sepeda motor berfungsi sebagai penunjang sepeda motor
untuk dapat berjalan. Pada sepeda motor pada umumnya (penggerak roda belakang), roda
belakang juga berfungsi sebagai penerus tenaga mesin ke permukaan jalan sehingga
sepeda motor dapat berjalan. Komponen-komponen roda sebagai penggerak pada sepeda
motor adalah :
Rantai penggerak roda sepedamotor secara umum, terdiri dari dua jenis, yaitu :
a. Master link
Ciri utama rantai jenis ini terdapatnya sambungan rantai, sehingga secara teknis
dapat dilepaskan atau disambung sesuai kebutuhan. Rantai jenis ini adalah jenis yang
paling banyak digunakan pada sepeda motor.
Disamping itu ada terdapat kode huruf “H” dibelakang kode angka yang tertera,
dimana huruf “H” singkatan dari “Hard” artinya bahwa kekerasannya lebih besar
dibanding dengan rantai berkode nomer tanpa huruf “H”, dengan kata lain
kekuatan rantai juga lebih besar ada juga tambahan kode huruf “SB” yaitu artinya
solid bushing Seperti terlihat pada tabel di bawah
1. Perawatan Rantai
Rantai terdiri dari banyak bagian yang kerjanya berlawanan satu sama lain,
tanpa adanya pelumasan rantai akan aus yang berlebihan. Oleh karena itu
biasakan merawat ranyai secara berkala, terutama pada kondisi jalan kotor atau
berdebu. Kelonggaran rantai yang berlebihan dapat mengakibatkan rantai lepas
dan dapat mengakibatkan kecelakaan serta kerusakan mesin yang srius,
usahakan rantai diperiksa setiap saat sepeda motor akan digunakan. Rantai
yang kotor dapat merusak rantai dan sproket, bersihkan rantai dengan cairan
pembersih dan lumasi dengan oli transmisi. Demi keamanan pengendaraan,
periksalah selalu kondisi dan setelah rantai penggerak sebelum menggunakan
sepeda motor. Bila rantai diganti dengan yang baru, periksalah apakah kedua
gigi sproket sudah aus dan bila perlu gantilah sekalian. Jepitan sambungan
rantai penggerak harus dipasang sedemikian rupa sehingga bagian ujung yang
terbuka akan menghadap berlawanan dengan arah putaran. Kotoran pada
rantai penggerak akan mempercepat keausan, baik untuk rantainya sendiri
maupun bagi roda gigi, oleh karena itu bersihkanlah rantai dengan cairan
pembersih lalu lumasi dengan pelumas rantai atau oli mesin setiap 1000 km.
Jentera penggerak dan gigi-gigi roda jentera biasanya akan menjadi rusak
disebabkan oleh pergeseran, apabila gigi-giginya menjadi rusak, maka gantilah
jentera-jenteranya, karena sangat susah sekali untuk menentukan rusaknya gigi-
gigi pada jentera penggerak dan pada gigi roda jentera, maka cara yang terbaik
adalah dengan jalan meletakkannya dengan sesuatu yang baru dan lihat dan
periksalah.
Untuk rantai roda yang terdapat sambungan, posisi pemasangan pada bagian
ujung yang terbuka dari penjepit rantai harus berlawanan dengan arah putaran
rantai roda. Untuk menghindarkan terlepasnya penjepit rantai oleh akibat
benturan dengan penghantar rantai atau dengan benda yang lainnya. Pastikan
posisi dudukan penjepit rantai apakah sudah tepat pada tempatnya.
Dengan menggunakan gigi roda jentera yang baru, periksalah kerentangan
rantai, apabila dapat ditarik lebih dari 12,7 mm (setengah gerak rantai), maka
gantilah rantai tersebut.
Pada pelaksanaan pemeriksaan berkala tiap 1000 km, periksa kondisi kerusakan
rantai berikut :
a. Pin kendor atau terlepas.
b. Mata rantai rusak.
c. Kering atau berkarat.
d. Mata rantai macet atau kocak.
e. Melampaui batas pemakaian.
f. Setelan rantai tidak tepat.
Bila rantai mengalami kondisi tersebut diatas dan kemungkinan besar
disebabkan oleh gigi-gigi rantai (sproket) maka periksa gigi rantai dari
kemungkinan kerusakan berikut :
a. Gigi-gigi aus dan menjadi tajam.
b. Gigi-gigi ada yang pecah atau rusak.
c. Mur pengancung gigi sproket longgar atau terlepas.
Bila rantai diganti dengan yang baru, periksa apakah kedua gigi sproket sudah
aus dan bila perlu gantilah sekalian. Jepitan sambungan rantai penggerak harus
dipasang sedemikian rupa hingga bagian ujung yang terbuka akan menghadap
berlawanan dengan arah putaran. Setel kekendoran rantai penggerak setiap
1000 km dengan cara di bawah ini hingga didapatkan kekendoran 25 – 35 mm
pada titik pertengahan antara kedua roda gigi rantai. Rantai mungkin akan
memerlukan penyetelan yang lebih sering tergantung pada kondisi anda
mengendarai.
Untuk menyetel rantai penggerak, ikuti langkah berikut :
a. Tegakkan sepeda motor dengan standar tengah.
b. Buka sekerup dan tutup rantai kiri
c. Longgarkan mur pengunci dan mur poros setelah mencabut pena
penjamin.
5. Penyetelan rantai
Langkah Penyetelan Rantai penggerak
1) Pasang rantai penggerak dan roda gigi pada sepeda motor.
2) Perhatikan arah pemasangan mata rantai yang benar.
3) Pasang tutup rantai penggerak atas dan bawah speedometer.
4) Cari kelenturan rantai bagian tengah yang paling tegang dengan jalan
memutar roda belakang secara perlahan-lahan (bagian tengah terletak
di lubang pengintai rantai penggrak pada tutup rantai penggerak bagian
bawah).
5) Setel ketegangan rantai penggerak dengan jalan memutar mur penyetel
rantai bagian kiri dan kanan sampai didapatkan ketegangan yang
diijinkan.
6) Penyetelan rantai yang benar jika antara mur penyetel sebelah kiri dan
kanan sama terhadap tanda penyesuai
7) Bila dilihat dari belakang roda, roda gigi depan lurus dengan roda gigi
belakang.
6. Pemeriksaan akhir
a. Hidupkan mesin dan perhatikan suara ketegangan rantai.
b. Terlalu tegang maka suara akan mendengung.
c. Terlalu kendor maka rantai akan bergesekan engan tutup rantai.
d. Ketegangan rantai antara 10 – 20 mm.
D. Rangkuman
Rantai roda berfungsi sebagai penerus tenaga mesin yang disalurkan oleh transmisi ke
roda belakang
Rantai penggerak roda sepeda motor secara umum, terdiri dari dua jenis, yaitu :
Master link dan Endless chain
Menurut konstruksinya, jenis pin rantai roda dapat dibagi menjadi dua, yaitu : Jenis
straight-pin dan Jenis shoulder-pin
Pada pelaksanaan pemeriksaan berkala tiap 1000 km, maka pemeriksaan yang
dilakukan antara lain : Pin kendor atau terlepas, Mata rantai rusak, Kering atau
berkarat, Mata rantai macet atau kocak, Melampaui batas pemakaian, Setelan rantai
tidak tepat
Proser Pemeriksaan akhir adalah dengan menghidupkan mesin dan memperhatikan
ketegangan adri rantai. Jika terlalu tegang maka suara akan mendengung, dan jika
terlalu kendor maka rantai akan bergesekan engan tutup rantai (Ketegangan rantai
antara 10 – 20 mm)
LATIHAN SOAL !
1. Jelaskan fungsi dari rantai penggerak roda belakang!
2. Jelaskan yang dimaksud roda penggerak roda belakang jenis mater link!
3. Jelaskan akibat yang akan terjadi jika tidak dilakukan perawatan rantai penggerak roda
belakang pada sepeda motor!
4. Jelaskan prosedur penyetelan pada rantai penggerak roda belakang !
5. Jelaskan langkah-langkah perawatan rantai penggerak roda belakang !
Daftar Pustaka
Julius Jama, Wagino. 2009. Teknik Sepeda Motor : Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan.
Wahyudi, A. 2016. Perawatan Berkala Chasis dan Sistem Pemindah Tenaga Lanjut. Malang :
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikdan Tenaga Kependidikan Bidang
Otomotif dan Elektronika, Direktora tJenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
Boentarto. 1993. Cara Pemeriksaan Penyetelan dan Perawatan Sepeda Motor. Yogyakarta:
Penerbit Andi
Drs. Agus Wahyudi, M.Eng, 2016. Modul Pelatihan Guru Pembelajar Kelompok Kompetensi
D : Perawatan Berkala & Sistem Pemindah Tenaga Lanjut, Penerbit PPPPTK VEDC MALANG