2.Syarat-syarat solar
Kualitas solar yang diperlukan sebagai berikut.
Mudah terbakar
Waktu tertundanya pembakaran harus pendek/singkat sehingga engine mudah
dihidupkan. Solar harus dapat memungkinkan engine bekerja lembut dengan
sedikit knocking.
Tetap encer pada suhu dingin (tidak mudah membeku)
Solar harus tetap cair pada temperatur rendah sehingga engine akan mudah
dihidupkan dan berputar lembut.
Daya Pelumasan
Solar juga berfungsi sebagai pelumas untuk pompa injeksi dan nosel. Oleh jarena
itu harus mempunyai sifat daya pelumas yang baik.
Kekentalan
Solar harus mempunyai kekentalan yang memadai sehingga dapat disemprotkan
oleh injektor.
Kandungan Sulfur
Sulfur merusak pemakaian komponen engine, dan kandungan sulfur solar harus
sekecil mungkin.
Stabil
Tidak berubah alam kualitas, tidak mudah larut selama disimpan.
Nomor cetane atau tingkatan dari solar adalah satu cara untuk mengontrol
bahan bakar solar dalam kemampuan untuk pencegah terjadinya knocking.
Tingkatan yang lebih besar memiliki kemampuan yang lebih baik. Ada dua skala
indek untuk mengontrol kemampuan solar untuk mencegah knocking dan mudah
terbakar yaitu cetane index dan diesel index. Minimal tingkatan cetane yang dapat
diterima untuk bahan bakar yang digunakan untuk engine diesel kecepatan tinggi
umumnya 40-45.
Oleh karena, itu engine diesel perbandingan kompresinya (15:1-22:1) lebih
tinggi daripada engine bensin(6:1-12:1) dan juga engine diesel dibuat dengan
kontruksi yang jauh lebih kuat dari pada engine bensin.
Dibandingkan dengan engine bensin pada engine diesel mempunyai keuntungan
dan kerugian sebagai berikut:
Keuntungan :
1. Engine diesel mempunyai efesiensi panas yang lebih besar. Hal ini berarti
bahwa penggunaan bahan bakarnya lebih ekonomis dari pada engine bensin.
2. Mesin diesel bisa lebih lama dan tidak memerlukan electric igniter. Hal ini
berarti bahwa kemungkinan kesulitan lebih kecil daripada engine bensin.
3. Momen pada engine diesel tidak berubah pada jenjang tingkat kecepatan yang
luas. Hal ini berarti bahwa engine diesel lebih fleksibel dan lebih mudah
dioperasikan dari pada engine bensin(Hal inilah sebabnya engine diesel
digunakan pada kendaraan-kendaraan yang besar).
Kerugian
1. Tekanan pembakaran maksimum hampir dua engine bensin. Hal ini berarti
bahwa suara dan getaran engine diesel lebih besar.
2. Tekanan pembakarannya yang lebih tinggi, maka engine diesel harus dibuat
dari bahan yang tahan tekanan tinggi dan harus mempunyai struktur yang
sangat. Hal ini berarti bahwa untuk daya kuda yang sama, engine diesel jauh
lebih berat dari pada engine bensin dan biaya pembuatannya pun menjadi lebih
mahal.
3. Engine diesel memerlukan sistem injeksi bahan bakar yang presisi. Dan ini
berarti bahwa harganya lebih mahal dan memerlukan pemeliharaan yang lebih
cermat dibanding dengan engine bensin.
4. Engine diesel mempunyai perbandingan kompresi yang lebih tinggi dan
membutuhkan gaya yang lebih besar untuk memutarnya. Oleh karena itu
engine diesel memerlukan alat pemutar seperti motor stater dan baterai yang
berkapasitas lebih besar.
Pada sistem bahan bakar engine diesel, feed pump menghisap bahan bakar
dari tangki bahan bakar. Bahan bakar disaring oleh fuel filter dan kandungan air
yang terdapat pada bahan bakar dipisahkan oleh fuel sendimenter sebelum
dialirkan ke pompa injeksi bahan bakar. Rakitan pompa injeksi terdiri dari pompa
injeksi, governor, timer dan feed pump. Ada dua tipe pompa injeksi : tipe
distributor dan tipe in-line. Dengan digerakkan oleh engine, pompa injeksi
menekan bahan bakar dan mengalirkannya melalui delivery line ke injection
nozzle, dan selanjutnya diinjeksikan ke dalam silinder menurut urutan pengapian.
Pompa injeksi
Pompa injeksi biasanya dipasang dibagian sisi engine dan digerakkan oleh
crankshaff melalui timing gear atau sebuah timing belt.
Ada dua tipe pompa injeksi : tipe distributor dan tipe in-line.
Bagian komponen utama motor bakar yang dinamis adalah bagian komponen yang
melakukan gerakan mekanik yang berupa gerakan translasi mapun rotasi dimana gerakan ini
timbul dari hasil reaksi pembakaran dalam silinder kerja. Bagian komponen utama motor yang
dinamis ini berlaku dalam semua pesawat kerja.. Adapun bagian komponen utama motor bakar
yang dinamis ini antara lain :
1. Torak
Torak bergerak naik turun didalam silinder untuk langkah hisap, kompressi, pembakaran,
dan pembuangan. Fungsi utama torak untuk menerima tekanan pembakaran dan meneruskan
tekanan untuk memutarkan poros engkol melalui batang torak ( connetcting rod ). Torak terus
menerus menerima temperature dan tekanan yang tinggi sehingga hartus dapat tahan saat engine
beroperasi pada kecepatan tinggi untuk periode yang lama. Pada umumnya torak terbuat dari
paduan alumunium, selain lebih ringan radiasi panasnya juga lebih efisien dibandingkan material
lainya.
Pada saat torak menjadi panas akan terjadi sedikit pemuaian dan mengakibatkan
diameternya akan bertmbah. Hal ini menyabakan adanya gaya gesek besar yang dapat merusak
dinding silinder sehingga kinerja engine menjadi berkurang dan menyebabkan over heating.
Untuk mencegah hal ini pada engine harus ada semacam celah yaitu jarak yang tersedia untuk
temperatur ruang yaitu kurang lebih 25º antara torak dan silinder. Jarak ini disebut piston
clearance.celah ini bervariasi dan ini tergantung dari model enginenya, dan pda umumnya antara
0,02-0,12 mm.
Pada torak terdapat pegas torak ( ring piston ) yang dipasang dalam alur ring ( ring
groove ) pada torak. Diameter luar ring torak sedikit lebih besar dibanding dengan torak itu
sendiri. Ketika terpasang pada torak, karena pegas torak sifatnya elastis menyebabkan
mengembang, sehingga menutup dengan rapat pada dinding silinder silinder. Pegas torak terbuat
dari bahan yang dapat bertahan lama. Umumnya terbuat dari baja tuang spesial, yang tidak
merusak dinding silinder. Jumlah pegas torak bermacam-macam tergantung jenis engine dan
pada umunya 3 sampai 4 pegas torak untuk setiap toraknya. Pegas torak mempunyai tiga
peranan yaitu :
1. Mencegah kebocoran campuran udara dan bahan bakar dan gas pembakaran yang melalui
celah antara torak dan dinding silinder.
2. Mencegah oli yang melumasi torak dan silinder masuk keruang bakar.
3. Memindahkan panas dari torak ke dinding silinder untuk membantu medinginkan torak.
Pegas torak terdiri dari dua jenis yaitu :
1. Pegas kompresi
2. Pegas pengontrol oli
5. Mekanisme Katup
Pada motor 4 langkah mempunyai satu atau dua atau tiga katup masuk dan katup buang
pada setiap ruang bakar. Campuran udara dan bahan bakar masuk ke silinder melalui katup
masuk, dan gas bekas keluar melalui katup buang mekanisme yang membuka dan menutup
katup ini disebut mekanisme katup. Mekanisme katup digerakan oleh poros bubungan atau
disebut sebagai cam shaft. Cam shaft berfungsi sebagai durasi pada timing pembakaran. Berikut
beberapa ini type mekainsme katup yang dibuat :
Tipe Over Head valve ( OHV ). Mekanisme katup ini sederhana dan high reliability.
Penempatan camshaftnya pada blok silinder, dibantu dengan valve lifter dan push rod antara
rocker arm.
Tipe Over Head Cam ( OHC ). Pada type ini camshaft ditempatkan diatas kepala silinder,
dan cam langsung menggerakan rocker arm tanpa melaui lifter dan push rod. Camshaft
digerakan oleh poros engkol melalui rantai atau tali penggerak. Tipe ini lebih rumit
dibandingkan dengan OHV, tetapi tidak menggunakan lifter dan push rod sehingga berat bagian
yang bergerak mnejadi berkurang. Kemampuan pada kecepatan tinggi cukup baik, karena katup-
katup membuka dan menutup lebih tetap pada kecepatan tinggi.
Tipe Double Over Head Cam ( DOHC ). Dua camshaft ditempatkan pada kepala silinder
untuk menggerakan masing-masing katup masuk dan katup buang. Pada sistim ini ada yang
menggunakan rocker arm dan ada juga yang tidak. Namun kebanyakan tidak menggunakan
rocker arm. Berat gerakannya jadi berkurang, membuka dan menutupnya katup-katup mejadi
lebih presisi pada saat putaran tinggi. Kontruksi tipe ini sangat rumit, tetapi kemampuan
gerakannya sangat tinggi dibandingkan dengan SOHC.
Kontruksinya
Kepala silinder (cylinder head) ditempatkan di bagian atas silinder. Pada bagian bawah
silinder terdapat ruang bakar dan katup-katup. Kepala silinder harus tahan terhadap temperatur
dan tekanan yang tinggi selama engine bekerja. Oleh sebab itu umumnya kepala silinder dibuat
dari besi tuang.
Akhir-akhir ini banyak engine yang kepala silindernya terbuaat dari paduan aluminium.
Kepala silinder yang terbuat dari paduan Aluminium memiliki kemampuan pendingin lebih
besar di Banding dengan yang terbuat dari besi tuang. Pada kepala silinder dilengkapi dengan
mantel pendingin yang di aliri air pendingin yang datang dari blok silinder untuk mendingin kan
busi dan katup-katup.
Fungsi :
Sebagai tutup silinder
Bersama – sama silinder dan kepala torak membentuk ruang bakar
Tempat kedudukan katup
Tempat kedudukan poros nok
Tempat dudukan saluran masuk dan saluran buang
Tempat pemasangan busi pada motor Otto, dan injektor pada motor Diesel
Bahan : Besi tuang/ padun besi pada alumunium
Cara pembutan : di–cor atau di-tuang
Kontruksi
Blok silinder merupakan inti dari pada engine, yang terbuat dari besi tuang. Belakangan
ini ada beberapa blok silinder yang dibuat dari paduan alumunium. Seperti kita ketahui, bahwa
alumunium ringan dan meradiasikan panas yang lebih efesiens di bandingkan dengan besi
tuang. Blok silinder di lengkapi rangka pada bagian dinding luar untuk memberikan kekuatan
pada mesin dan membantu meradiasikan panas. Blok silinder terdiri dari beberapa lubang
tabung silinder, yang di dalamnya terdapat torak yang bergerak Turun- naik. Silinder- silinder di
tutup bagian atasnya oleh kepala silinder yang dijamin oleh gasket kepala silinder yang
letaknya antara blok silinder dan kepala silinder. Crankcase terpasang di bagian bawah blok
silinder dan poros enkol dan bak oil termasuk dalam crankcase. Poros blok silinder juga
diletakan dalam blok silinder, hanya pada tipe OHV ( over head valve ). Pada engine yang
moderen poros nok berada di dalam kepala silinder.
Silinder- silinder dikelilingi oleh mantel pendingin (water jacket ) untuk membentu
pendinginan. Perlengkapan lainnya seperi tester, alternator, pompa bensin, distri butor di
pasangkan pada bagian samping blok silinder.
Fungsi :
Tempat pemikul beban bagian - bagian motor yang lainnya
Tempat kedudukan silinder
Tempat keduukan poros engkol dan poros nok
Tempat saluran minyak pelumas
Tempat saluran air pandingin
Tempat saluran bilas untuk motor 2 langkah
Bahan : Besi Tuang dan Paduan Besi - Alumunium
Cara Pembuatan : dicor / dituang
Blok silinder harus memenuhi persyaratan
Kaku, pembebanan tekan tidak boleh mengakibatkan perubahan elatisitas pada bentuknya
Ringan dan kuat
Konstruksi blok dan silinder harus memperoleh pendinginan yang merata
Pemuaian panas harus sesuai dengan bagian-bagian yang terpasang pada blok tersebut (misal
poros engkol, kepala silinder).
Sifat Bahan Besi Tuang
a. Keuntungan :
Tahan terhadap tekanan
Tahan terhadap temperatur tinggi
Dapat meredam getaran
Lebih murah harganya
b. Kerugian
Untuk ukuran yang sama lebih berat
Mudah retak bila terjadi perubahan secara drastis
b. Kerugian :
Mudah memuai
Jika pengencangan baud tidak merata, akan terjadi kebengkokan
Mahal harganya
Banyaknya Silinder
Engine ini dapat kita golongkan dari banyaknya silinder. Engine dengan silinder tunggal
dan engine dengan silinder banyak. Pada umumya engine mobil dilengkapi lebih dari satu
silindr, jumlah silinder ini dari 2 sampi 12. pada umumya jumlah silinder pada engine adalah
genap, tetapi ada juga engine-engine khusus yang mempunyai silinder berjumlah ganjil.
Pada umumnya di bawah 1000 cc mempunyai 2 atu 4 silinder, dari 1000 cc sampai 1900
cc mempunyai 4 silinder, dari 2000 cc mempunyai 4 atau 6 silinder, dan dietas 2000 cc
mempunyai 6 atau 8 silinder.
Susunan Silinder-Silinder
Silinder-Silinder Tersusun Dalam Satu Garis Memanjang, Model V, Model Horizontal
berlawanan letak toraknya dan model horizontal. Selinder terbagi menjadi beberapa susunan
yaitu
Model V ( V Type )
Blok silinder dibuat dalam bentuk V dan pada blok ini silinder - silinder tersusun lurus
pada kedua bagua blok silinder. Silinder- silinder yang ada pada kedua belah pihak menghadap
kearah poros engkol. 8 silinder terdiri dari 4 silinder deri tiap sisinya ( bank ) .
Mesin model V mempunyai keuntungan antara laian putaran mesinnya rata ( balance )
dan mempunyai ukuran dan bentuk yang cukup kecil.
Bilangan kompresi =
Atau =
Dimana :
Langkah kerja
Dalam gerakan ini, campuran udara bensin yang dihisap telah dibakar dan menyebabkan
terbakar dan menghasilkan tenaga yang mendorong torak ke bawah meneruskan tenaga
penggerak yang nyata. Selama gerak ini katup hisap dan katup buang masih tertutup. Torak telah
melakukan tiga langkah dan poros engkol berputar satu setengah putaran.
Langkah buang
Dalam gerak ini, torak terdorong ke bawah, ke TMB dan naik kembali ke TMA untuk
mendorong gas-gas yang telah terbakar dari silinder. Selama gerak ini kerja katup buang saja
yang terbuka. Bila torak mencapai TMA sesudah melakukan pekerjaan seperti di atas, torak akan
kembali pada keadaan untuk memulai gerak hisap. Sekarang motor telah melakukan 4 gerakan
penuh, hisap-kompresi-kerja-buang. Poros engkol berputar 2 putaran, dan telah menghasilkan
satu tenaga. Di dalam mesin sebenarnya, membuka dan menutupnya katup tidak terjadi tepat
pada TMA dan TMB, tetapi akan berlaku lebih cepat atau lambat, ini dimaksudkan untuk lebih
efektif lagi untuk aliran gas,jadi kita coba mengamati diagram katup,agar kita dapat melihat
kapan katup masuk dan buang membuka dan menutup.
Katup isap mulai terbuka 50 sebelum TMA
Katup isap tertutup 450 setelah TMB
Katup buang terbuka 450 sebelum TMB
Katup buang tertutup 50 setelah TMA.
Katup isap terbuka 5o sudut engkol sebelum TMA dan tertutup 45o sudut engkol setelah
TMB, jadi lamanya katup isap terbuka (bekerja) adalah: 5o + 180o + 45o = 230o sudut engkol.
Katup buang terbuka 45o sudut engkol sebelum TMB dan tertutup 5o sudut engkol setelah
TMA, jadi lamanya katup buang terbuka (bekerja) adalah: 45o + 180o + 5o = 230o sudut engkol.
motor empat silinder : . Jadi setiap poros engkol membentuk sudut 1800 terjadi
langkah kerja, maka dapat dibuat tabel sebagai berikut :
Sudut poros engkol yang dilalui
Silinder
0o - 180o 180o - 360o 360o - 540o 540o – 720o
1 Kerja Buang Masuk Kompresi
2 Buang Masuk Kompresi Kerja
3 Kompresi Kerja Buang Masuk
4 Masuk Kompresi Kerja Buang
Setelah kita mengetahui langkah kerja motor bensin 4 tak, kali ini kita akan membahas
langkah kerja motor bensin 2 tak. Jadi dalam motor bensin 2 tak, piston melakukan 2 kali
langkah kerja dalam 1 kali langkah usaha.
- Langkah Kompresi dan Langkah Hisap
Pada langkah ini dalam motor 2 tak terjadi 2 aksi berbeda yang terjadi secara bersamaan
yaitu aksi kompresi yang terjadi pada ruang engkol atau pada bagian bawah piston.
Sedangkan yang terjadi dalam langkah ini adalah:
Torak bergerak dari TMB (titik mati bawah) ke TMA (titik mati atas).
Pada saat saluran pembilasan tertutup mulai dilakukan langkah kompresi pada ruang silinder.
Dan pada saat saluran hisap membuka maka campuran udara dan bensin akan masuk ke dalam
ruang engkol.
- Langkah Usaha dan Buang
Dan pada langkah ini terjadi langkah usaha dan buang yang terjadi pada saat yang tidak
bersamaan, jadi langkah usaha dahulu barulah setelah saluran pembilasan dan saluran buang
terbuka terjadi langkah buang.
Sedangkan yang terjadi dalam langkah ini adalah:
Sebelum piston mencapai TMA (titik mati atas), busi akan memercikan bunga api listrik
sehingga campuran udara dan bahan bakar akan terbakar dan menyebabkan timbulnya daya
dorong terhadap piston, sehingga piston akan bergerak dari TMA (titik mati atas) ke TMB (titik
mati bawah).
Sesaat setelah saluran hisap tertutup dan saluran bias serta saluran buang membuka maka
campuran udara dan bahan bakar yang berada diruang engkol akan mendorong gas sisa hasil
pembakaran melalui saluran bilas ke saluran buang.
Bahan bakar
Bahan bakar yaitu bahan yang apabila dibakar dapat meneruskan proses pembakaran
dengan sendirinya, disertai pengeluaran kalor.
Ada beberapa bahan bakar yang digunakan pada kendaraan. Beberapa diantaranya
berisikan racun dan zat kimia yang mudah terbakar, dan ini harus ditangani dengan berhati-hati.
Gunakan tipe bahan bakar yang sesuai agar tidak terjadi kesalahan, karna ini dapat menyebabkan
kerusakan bekerjanya komponen.
Bensin mengandung hydrocarbon hasil sulingan dari produksi minyak mentah. Bensin
mengandung gas yang mudah terbakar, pada umumnya bahan bakar ini digunakaan untuk mesin
dengan pengapian busi. Sifat yang dimiliki bensin sebagai berikut:
Mudah menguap pada temperature normal
Mesin bensin saat ini menggunakan bensin dengan komposisi yang seimbang untuk
memperoleh kemampuan yang optimal pada berbagai tingkat kecepatan.
2. Syarat-Syarat Bensin
Kwalitas berikut ini diperlukan oleh bensin untuk memberikan kerja mesin yang lembut.
Mudah Terbakar
Bensin harus mampu membentuk uap dengan mudah untuk memberikan campuran udara-bahan
bakar dengan tepat saat menghidupkan mesin yang masih dingin
Tidak beroksidasi dan bersipat pembersih
Sedikit perubahan kualitas dan perubahan bentuk selama disimpan. Selain itu juga bensin harus
mencegah pengendapan pada system intake.
3. Nilai Oktana
Nilai Oktan (Octane Number) atau tingkatan dari bahan bakar adalah mengukur bahan
bakar bensin terhadap anti-knock characteristic . bensin dengan nilai oktana tinggi akan tahan
terhadap timbulnya engine knocking dibanding dengan nilai oktan yang rendah.
Ada dua cara yang digunakan untuk mengukur nilai oktana: Research method dan motor
medhod.
Research method adalah yang paling umum digunakan dan spesifikasi nilai oktannya
dengan metode ini ditetapkan dengan istilah RON (Research Octane Number).
Bensin dengan nilai oktana 90 umumnya disebut bensin biasa dan yang nilai oktanya
lebih dari 95 disebut oktan tinggi atau super atau yang kita sebut premium. Mesin yang
mempunyai perbandingan kompresi yang tinggi memerlukan bahan bakar bensin yang
mempunyai nilai oktana yang tinggi untuk menghilangkan knocking dan menghasilkan purtaran
yang lembut.
Ada sedikit kerugian menggunakan bensin beroktan tinggi pada mesin biasa yang
mempunyai perbandingan kompresi rendah. Bensin “octane tinggi” dan biasa banyak tersedia
pada stasiun pompa bensin.
Bilangan oktana suatu bahan bakar diukur dengan mesin CFR (Coordinating Fuel
Research), yaitu sebuah mesin penguji yang perbandingan kompresinya dapat di ubah-ubah. Di
dalam pengukuran itu ditetapkan kondisi standar oprasinya (putara, temperatur, tekanan, dan
kelembaban relatif dari udara yang masuk, dan sebagainya) dan bahan bakar yang akan
digunakan sebagai pembanding atau pengukur.
Untung motor bensin di tetapkan heptana normal dan isooktana sebagai bahan bakar
pembanding. Heptana normal adalah bahan bakar hidrokarbon (rantai lurus) yang mudah
berdetonasi di dalam motor bensin, oleh karna itu dinyatakan sebagai bahan bakar dengan
bilangn oktana sama dengan nol. Iso-oktana adalah suatu jenis bahan bakar hidrokarbon yang
tidak mudah berdetonasi, dalam hal ini dinyatakan sebagai bahan bakar dengtan bilangan oktana
sama dengtan 100.
Apabila suatu bahan bakar dengan bilangan oktana yang tinggi hendak digunakan pada
mesin yanag sebenarnya dirancang untuk menggunakan bahan bakar dengan bilangan oktana
yang rendah tanpa detonasi, tidak akan terlahat adanya perbaikan pada efisiensi dan daya yang
dihasilkan. Keuntunagan yang dapat diperoleh dari bahan bakar dengan bilangan oktana yang
tinggi adalah bahwa ia tidak peka terhadap detonasi. Oleh karena itu sangat cocok untuk
digunakan pada mesin dengan perbandingan komperesi yang tinggi untuk memperoleh efisiensi
yang tinggi tanpa detonasi, juga pada mesin dengan supercarjer yang bertujuan menaikan daya
poros.
Disamping itu juga sangat berguna untuk menaikan daya dan efisiensi dengan jalan
memajukan saat penyalaan. Hal terahir ini dilakukan apabila semula ditetapkan saat penyalaan
yang lebih lambat hanya dengan alasan hendak mencegah terjadinya detonasi.
Proses pembakaran
Campuran bahan bakar-udara didalam selinder motor bensin harus sesuai dengan syarat
busi, yaitu jangan terbakar sendiri. Ketika busi mengeluarkan api listrik, yaitu pada saat
beberapa derajat engkol sebelum torak mencapai TMA, campuran bahan bakar-udara disekitar
itulah mula-mula terbakar. Kemudian nyala api merambat kesegala arah dengan kecepatan yang
sangat tinggi (25-50 m/detik), menyalakan campuran yang dilaluinya sehingga tekanan gas
didalam silinder naik, sesuia dengan jumlah bahan bakar yang terbakar.
Sementara itu campuran dibagian yang terjauh dari busi masih menunggu giliran untuk
terbakar. Akan tetapi ada kemungkinan bagian campuran tersebut terakhir, karena terdesak oleh
penekanan torak maupun oleh gerakan nyala api pembakaran pembakaran yang merambat
dengan cepat itu, temperaturnya dapat melampaui temperatur penyalaan sendiri sehingga akan
terbakar dengan cepatnya. Proses terbakar sendiri dari bagian campuran yang terakhir (terjatuh
dari busi) dinamai detonasi.
Tekanan didalam selinder tersebut dapat mencapai 130-200 kg/cm², dengan frekuensi
getaran mencapai 4000-5000 cps. Detonasi yang cukup berat menimbulkan suara gemeletik
seperti bunyi pukulan palu pada dinding logam. Bunyi tersebut jelas terdengar pada mesin mobil
atau sepeda motor. Akan tetapi pada mesin pesawat terbang jarang terdengar karena terkalahkan
oleh bunyi gas pembakaran yang keluar dari mesin dan bunyi baling-baling.
Detonasi yang berulang-ulang dalam waktu yang cukup lama dapat merusa bagian ruang
bakar, terutama bagian tepi dari kepala torak tempat detonasi erjadi. Disamping itu detonasi
mengakibatkan bagian ruang bakar (misalnya busi atau kerak yang ada) sangat tinggi
temperaturnya, atau pijar, sehingga dapat menyalakan campuran bahan bakar-udara sebelum
waktunya (pranyala). Pranyala ini serupa dengan penyalaan yang terlalu pagi. Jadi, dapat
mengurangi daya dan efisiensi mesin, sedangkan tekanan maksimum gas pembakaranpun akan
bertambah tinggi. Karena itu, detonasi yang dahsyat tidak di kehendaki dan harus dicegah
seluruh campuran bahan bakar-udara harus dinyalakan oleh nyala api yang berasal dari busi.
Berikut ini beberapa cara untuk mencegah detonasi :
1. Mengurangi tekanan dan temperatur bahan bakar-udara yang masuk kedalam silinder.
turbulen pada campuran didalam silinder yang mempercepat rambatan nyala api.
6. Memperkecil diameter torak untuk memperpendek jarak yangdi tempuh oleh
nyala api dari busi kebagian yang terjauh. Hal ini bias juga di capai jika
dipergunakan busi lebih dari satu.
Membuat kontruksi ruang bakar demikian rupa sehingga bagian yang terjauh darinbusi
mendapat pendinginan yang lebih baik. Caranya ialah dengan memperbesarperbandingan antara
luas pemukaan dan volume sehingga diperoleh ruangan yang sempit. Apabila detonasi itu terjadi
juga, hanyalah dalam bagian yang kecil jumlahnya sehingga tidak membahayakan. Disamping
itu busi ditempatkan dipusat ruang bakar yaitu di antara katup buang bagian yang panas dan
katup isap tepat kemungkinan basar terdapat campuran yang kaya.
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Sebuah kesalahan pada injektor akan dapat di identifikasi dengan cara mengendorkan pipa
injektor pada masing-masing injektor pada waktu yang berbeda. Cara ini menghilangkan tekanan
kerja masuk ke injektor. Sebuah injektor yang bagus apabila dikendorkan pipanya akan
menghasilakn penurunan putaran (Rpm) pada mesin yang menunjukan silinder yang sedang
bekerja sekarang tidak berfungsi. Pada injektor yang terganggu penurunan putaran mesin tidak
sebesar pada mesin yang injektornya bekerja. Ini merupakan tes yang teliti, walaupun tidak
semata-mata menunjukkan bahwa penyebabnya adalah injektor tetapi bisa saja karena hilangnya
tekanan kompresi, atau kerusakan yang yang berasal dari pompa injeksi.
Prosedur pengujian injektor dapat mendeteksi kerusakan injeksi, apakah injektor yang rusak atau
bagian mesin yang lain. Prosedur pengujian injektor dapat dengan cara untuk memindahkan
injektor (yang dianalisa tidak bekerja) dengan injektor lain (dari silinder yang disinyalir bekerja),
jika gangguan berpindah ke silinder yang lain yang ditukar injektornya berarti gangguan benar
berasal dari injektor, tetapi apabila gangguan tetap pada silnder yang terdahulu berarti ganguan
bukan berasal dari injektor tetapi dari bagian lain pada silinder tersebut atau dari pompa injeksi.
Perhatian utama berkaitan dengan pemegangan atau penjepitan injektor selama mengoverhaul
atau menservis berkenaan dengan kemungkinan kerusakan akibat pendukungan ang tidak tepat.
Injektor merupakan sebuah unit yang memiliki toleransi halus, perubahan kecil pada body
injektor akibat pemegangan yang tidak tepat pada ragum / penjepit akan menyebabkan
kemacetan pada injektor. Sebuah injektor memerlukan perawatan yang khusus seperti yang
ditunjukkan pada gambar 2 dan 3. Pemegangan atau penjepitan dirancang untuk mencegah
terjadinya kerusakan pada body injektor akibat dari pemegangan yang tidak tepat. Tersedia dua
rancangan satu untuk dudukan injektor lubang banyak dan satunya untuk pemegang injektor
jenis pintel. Selalu gunakan pemegang / penjepitan. Jangan jepit langsung pada ragum.
Catatan : Beberapa macam injektor lubang banyak mempunyai arah semprotan tertentu , dimana
satu sisi pada penyemprotan injektor lubangnya terhalang. Ini memang dibuat dan injektor
tersebut berfungsi dengan benar. Bentuk semprotan ini dirancang pada arah agar bahan bakar
teraduk langsung didalam ruang bakar pada banyak rancangan.
Sumber: http://id.shvoong.com/products/auto/2127958-servis-pengetesan-dan-perbaikan-
injektor/#ixzz2oRVZmtzK