Anda di halaman 1dari 21

MOTOR DISEL

Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam; lebih


spesifik lagi, sebuah mesin pemicu kompresi, dimana bahan bakar
dinyalakan oleh suhu tinggi gas yang dikompresi, dan bukan oleh alat
berenergi lain (seperti busi).

CARA KERJA MOTOR DISEL


Udara disedot ke dalam ruang bakar mesin diesel dan dikompresi oleh piston
yang merapat, jauh lebih tinggi dari rasio kompresi dari mesin bensin. Beberapa saat
sebelum piston pada posisi Titik Mati Atas (TMA) atau BTDC (Before Top Dead
Center), bahan bakar diesel disuntikkan ke ruang bakar dalam tekanan tinggi melalui
nozzle supaya bercampur dengan udara panas yang bertekanan tinggi. Hasil
pencampuran ini menyala dan membakar dengan cepat. Penyemprotan bahan bakar
ke ruang bakar mulai dilakukan saat piston mendekati (sangat dekat) TMA untuk
menghindari detonasi. Penyemprotan bahan bakar yang langsung ke ruang bakar di
atas piston dinamakan injeksi langsung (direct injection) sedangkan penyemprotan
bahan bakar kedalam ruang khusus yang berhubungan langsung dengan ruang bakar
utama dimana piston berada dinamakan injeksi tidak langsung (indirect injection).

Ledakan tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran


mengembang dengan cepat, mendorong piston ke bawah dan menghasilkan tenaga
linear. Batang penghubung (connecting rod) menyalurkan gerakan ini ke poros
engkol( crankshaft ) dan oleh crankshaft tenaga linear tadi diubah menjadi tenaga
putar. Tenaga putar pada ujung poros crankshaft dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan.
Ledakan tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran
mengembang dengan cepat, mendorong piston ke bawah dan menghasilkan tenaga
linear. Batang penghubung (connecting rod) menyalurkan gerakan ini ke crankshaft
dan oleh crankshaft tenaga linear tadi diubah menjadi tenaga putar. Tenaga putar pada
ujung poros crankshaft dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

Untuk meningkatkan kemampuan mesin diesel, umumnya ditambahkan komponen :

Turbocharger atau supercharger untuk memperbanyak volume udara yang


masuk ruang bakar karena udara yang masuk ruang bakar didorong oleh
turbin pada turbo/supercharger.

Intercooler untuk mendinginkan udara yang akan masuk ruang bakar. Udara
yang panas volumenya akan mengembang begitu juga sebaliknya, maka
dengan didinginkan bertujuan supaya udara yang menempati ruang bakar bisa
lebih banyak.

TURBOCHARGER

INTERCOOLER

SUPERCHARGER

Mesin diesel sulit untuk hidup pada saat mesin dalam kondisi dingin.
Beberapa mesin menggunakan pemanas elektronik kecil yang disebut busi menyala
(spark/glow plug) di dalam silinder untuk memanaskan ruang bakar sebelum
penyalaan mesin. Lainnya menggunakan pemanas "resistive grid" dalam "intake
manifold" untuk menghangatkan udara masuk sampai mesin mencapai suhu operasi.
Setelah mesin beroperasi pembakaran bahan bakar dalam silinder dengan efektif
memanaskan mesin.
Dalam cuaca yang sangat dingin, bahan bakar diesel mengental dan meningkatkan
viscositas dan membentuk kristal lilin atau gel. Ini dapat memengaruhi sistem bahan
bakar dari tanki sampai nozzle, membuat penyalaan mesin dalam cuaca dingin
menjadi sulit. Cara umum yang dipakai adalah untuk memanaskan penyaring bahan
bakar dan jalur bahan bakar secara elektronik.
Motor diesel ini khusus menggunakan bahan bakar minyak solar atau minyak
diesel maka digunakan alat khusus sebagai salah satu komponen sistem
pembakarannya. Komponen yang dimaksut adalah pompa injeksi dan sistem
penyemprotan bahan bakar melalui pengabut atau nosel. Mesin diesel ini dilengkapi
dengan pompa injeksi model Bosch yang sanggup memberikan sejumlah bahan bakar
yang tepat untuk segala kondisi kerja mesin termasuk start, idling / idle, percepatan,
kecepatan tinggi dan juga kendaraan dengan beban berat.
Motor Disel di bagi menjadi 2 tipe seperti Motor bensin
yaitu Motor disel 2 langkah atau dua tak dan motor disel 4 langkah atau 4 tak

Motor disel memiliki 2 tipe yaitu: motor disel 4 langkah dan motor disel 2 langkah
CARA KERJA
a). Langkah Hisap.
Piston (torak) bergerak dari TMA ke TMB, katup masuk
membuka dan katup buang tertutup. Udara murni
terhisap masuk ke dalam selinder diakibatkan oleh dua
hal. Pertama, karena kevakuman ruang selinder akibat
semakin memperbesar volume karena gerakan torak dari
titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB), dan
kedua, karena katup masuk (hisap) yang terbuka.
Gambar 3 (diagram kerja katup motor diesel 4 tak), tanda
panah putih melambangkan derajad pembukaan katup
hisap. Katup hisap ternyata mulai membuka beberapa
derajat sebelum torak (piston) mencapai TMA (dalam
contoh : 100 sebelum TMA) dan menutup kembali
beberapa derajad setelah TMB (dalam contoh : 490
setelah TMB).

b). Langkah Kompresi.


Poros engkol berputar, kedua katup tertutup rapat, piston
(torak) bergerak dari TMB ke TMA. Udara murni yang
terhisap ke dalam selinder saat langkah hisap, dikompresi
hingga tekanan dan suhunya naik mencapai 35 atm
dengan temperatur 500-8000C (pada perbandingan
kompresi 20 : 1).
Gambar 3 menunjukkan katup hisap baru menutup
kembali setelah beberapa derajad setelah TMB (dalam
contoh : 490 setelah TMB). Dengan kata lain, langkah
kompresi efektif baru terjadi setelah katup masuk (hisap)
benar-benar tertutup.

c). Langkah Usaha (pembakaran).


Poros engkol terus berputar, beberapa derajad sebelum torak mencapai TMA, injector
(penyemprot bahan bakar) menginjeksikan bahan bakar ke ruang bakar (di atas torak /
piston). Bahan bakar yang diinjeksikan dengan tekanan tinggi (150-300 atm) akan
membentuk partikel-partikel kecil (kabut) yang akan menguap dan terbakar dengan
cepat karena adanya temperatur ruang bakar yang tinggi (500-8000C). Pembakaran
maksimal tidak terjadi langsung saat bahan bakar diinjeksikan, tetapi mengalami
keterlambatan pembakaran (ignition delay). Dengan demikian meskipun saat injeksi
terjadi sebelum TMA tetapi tekanan maksimum pembakaran tetap terjadi setelah
TMA akibat adanya keterlambatan pembakaran (ignition delay). Proses pembakaran
ini akan menghasilkan tekanan balik kepada piston (torak) sehingga piston akan
terodorong ke bawah beberapa saat setelah mencapai TMA sehingga bergerak dari
TMA ke TMB.
Gaya akibat tekanan pembakaran yang mendorong piston ke bawah
diteruskan oleh batang piston (torak) untuk memutar poros engkol.
Poros engkol inilah yang berfungsi sebagai pengubah gerak naik

turun torak menjadi gerak putar yang menghasilkan tenaga putar pada
motor diesel.

d). Langkah Pembuangan


Katup buang terbuka dan piston bergerak dari TMB ke TMA.
Karena adanya gaya kelembamam yang dimiliki oleh roda
gaya (fly wheel) yang seporos dengan poros engkol, maka
saat langkah usaha berakhir, poros engkol tetap berputar.
Hal tersebut menyebabkan torak bergerak dari TMB ke TMA.
Karena katup buang terbuka, maka gas sisa pembakaran
terdorong keluar oleh gerakan torak dari TMB ke TMA.
Setelah langkah ini berakhir, langkah kerja motor diesel 4
langkah (4 tak) akan kembali lagi ke langkah hisap. Proses
yang berulang-ulang tersebut diatas disebut dengan siklus
diesel. Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 2 (siklus
kerja motor diesel 4 tak) dan Gambar 3 (diagram kerja
katup motor diesel 4 tak).

Diagram indikator tekanan motor Diesel 4 tak

A= Mulai penyemprotan
B= Mulai penyalaan
C= Tekanan maksimum
D= Akhir penyemprotan
E= Akhir pembakaran
F= Katup buang membuka

MOTOR DISEL 2 LANGKAH


a) Langkah hisap dan kompresi
1. Piston bergerak dari Titik Mati Atas (TMA) ke Titik Mati Bawah (TMB).
2. Saat saluran bilas masih tertutup oleh piston, di dalam bak engkol
terjadi kompresi terhadap campuran bensin dan udara.
3. Diatas piston, gas sisa pembakaran dari hasil pembakaran sebelumnya
sudah mualu terbuang keluar melalui saluran buang.

4. Saat saluran bilas sudah terbuka, campuran bensin dan udara mengalir
melalui saluran, terus ke saluran bilas dan masuk ke dalam ruang bakar.
II. Langkah pembakaran dan buang
1. Piston bergerak dari TMB ke TMA.
2. Saluran bilas dan saluran buang tertutup. Terjadi langkah kompresi.
Setelah tercapai tekanan tinggi, busi memercikkan bunga api listrik untuk
membakar campuran bensin dan udara tadi.
3. Pada saat yang bersamaan juga dibawah (dalam bak engkol mesin)
bahan bakar baru masuk ke dalam bak mesin melalui saluran masuk.

SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR DISEL


Tujuan dari injeksi sendiri adalah menginjeksi bahan bakar yang bersih ke dalam
ruang bakar dalam jumlah dan waktu tertentu, sistem ini terdiri dari beberapa bagian
yaitu : elemen pompa injeksi, pompa bahan bakar, nosel/pengabut dan governor
berikut timernya.

PENAMPANG POMPA INJEKSI


Berurutan akan dibahas dan diulas mulai yang
pertama yaitu Elemen Pompa Injeksi. Pompa ini
terdiri dari sebuah plunyer ( torak ) di dalam suatu
silinder yang direncanakan secara teliti dengan
kelonggaran yang sangat kecil, kira-kira sekitar 0,01
mm agar dapat diperoleh kerapatan yang baik pada
waktu memompa bahan bakar dengan tekanan tinggi
dan juga pada saat putaran sangat lambat, celah
menyilang / celah alur yang memotong plunyer yang
berbentuk silinder dimana menghubungkan alur ini
dengan
bagian
atas
plunyer
/
torak.

KOMPONEN MOTOR DISEL

1.Ruang Bakar
Ruang bakar pada motor diesel lebih rumit disbanding ruang bakar motor bensin.
Bentuk ruang bakar pada motor diesel sangat menentukan kemampuan mesin, sebab
ruang bakar tersebut direncanakan dengan tujuan agar campuran bahan udara dan
bahan bakar menjadi homogen dan mudah terbakar sekaligus.
Ruang bakar motor diesel digolongkan menjadi 2 tipe, yaitu:

a.

Tipe ruang bakar langsung (direct combustion chamber)

b. Tipe ruang bakar tambahan (auxiliary combustion chamber)

Tipe ruang bakar tambahan terdapat 3 macam, yaitu:


1.
2.
3.

Ruang bakar kamar muka (precombustion chamber)


Ruang bakar pusar (swirl chamber)
Ruang bakar air cell (Air cell combustion chamber

1. RUANG BAKAR KAMAR MUKA


Ruang bakar kamar muka, terdiri dari dua bagian, yaitu kamar muka dan ruang bakar
utama seperti ditunjukkan pada Gambar. Kamar muka berupa ruang kecil (30-40%
volume ruang sisa) disebelah ruang bakar utama, dimana injektor ditempatkan.
Menjelang 25-30 derajat sebelum TMA bahan bakar disemprotkan. Pembakaran yang
terjadi di kamar muka, namun karena jumlah udara dalam kamar muka terbatas maka
pembakaran masih belum sempurna. Namun demikian, adanya tekanan udara yang
tinggi hasil pembakaran awal ini mendorong bahan bakar ke ruang bakar utama
dengan kecepatan tinggi sehingga pembakaran lanjutan dapat dilakukan lebih
sempurna. Proses ini disebut proses pengabutan kedua. Ruang bakar tipe ini tidak
membutuhkan injektor tekanan tinggi, biasanya digunakan tipe nosel pasak dengan
tekanan semprot antara 85-140 kg/cm2 dengan rasio kompresi berkisar antara 16-17.

Ini menguntungkan karena bahan bakarnya lebih murah, dan dapat menggunakan
bahan bakar dengan viskositas lebih tinggi. Tekanan gas maksimum berkisar antara
50 - 60 kg/cm2.

Dibandingkan dengan ruang bakar kamar terbuka, pemakaian bahan bakar spesifik
sekitar 15% lebih boros, yaitu antara 190-220 g/PS-jam. Kerugian kalor ini
disebabkan volume ruang bakarnya yang lebih besar, sehingga banyak panas yang
hilang karena proses pindah panas melalui dinding ruang bakar. Pada saat dingin
kadang sulit dihidupkan, sehingga perlu ditambahkan pemanas di kamar muka.
2. Ruang bakar air cell (Air cell combustion chamber)

Pada tipe ini terdapat dua chamber yaitu main chamber dan air
chamber. Selain itu, air chamber diklasifikasikan menjadi dua macam.
Pada tipe yang pertama, fuel diinjeksikan ke main chamber dan udara
diinjeksikan juga sehingga tekanan pada chamber meningkat sampai
terjadi pembakaran. Pada tipe kedua, udara tidak diinjeksikan ke chamber
melainkan di luar chamber mensuplai oksigen dan menghasilkan pusaran
sampai terjadi pembakaran.

3. RUANG BAKAR PUSAR


Ruang bakar model pusar (swirl chamber) berbentuk bundar. Piston memampatkan
udara, sehingga udara masuk ke dalam ruang bakar pusar dan membuat aliran
turbulensi. Bahan bakar diinjeksikan ke dalam udara turbulensi dan terbakar didalam
ruang bakar pusar. Bahan bakar yang belum terbakar masuk ke dalam ruang bakar
utama dan terbakar seluruhnya bakar utama.

2.POMPA PENYALUR / POMPA NGENGISI


Bahan bakar yang dihisap oleh feed pump dari tangki akan diteruskan ke
serambi inlet pompa injeksi melalui saringan. Pompapengisi (feed pump) merupakan
single acting pump terletak di bagian rumah pompa injeksi. Pompa pengisi (feed
pump) digerakkan oleh camshaft dari pompa injeksi. Bahan bakar di ruang pompa
injeksi selamanya harus cukup,menyebabkan perlunya mengirimkan bahan bakar ke
pompa injeksi dengan tekanan karena elemen pompa tidak mampu memberikan
bahan bakar yang cukup pada kecepatan tinggi. Karena itu, tekanan pengisian diatur
sampai 1,8 2,2 kg/cm2 (25,6 3 psi) oleh pegas torak. (Sumber : Technical Guide
Toyota Diesel, 1995 : 14). Berikut adalah cara kerja feed pump :

1) Pada saat camshaft pompa berputar ke arah posisi langkah nok


tinggi (high cam), tappet dan push rod memaksa piston menekan pegas. Gerakan ini
memaksa bahan bakar keluar dari ruang isap (suction camber) melalui katup
pengecek tekanan masuk ke ruang tekanan (sebagian masuk ke ruang pompa injeksi).
Pada akhir langkah tersebut (langkah intermediate), katup pengecek tekanan
menutup kembali.
2) Ketika camshaft berputar ke arah nok rendah (low cam) atau ke
arah pengisapan dan posisi pengeluaran, tekanan pegas piston menyebabkan piston,
push rod dan tappet mengikuti nok (cam). Gerakan ini akan mendorong bahan bakar
dari ruang tekanan ke saringan dan pompa injeksi. Bersamaan dengan itu, tekanan
pengisapan piston mengisap bahan bakar masuk ke ruang isapmelalui katup
pengecekan pengisapan. Dengan dimasukkan bahan bakar ke ruang isap, langkah
pompa mulai kembali.
3) Jika tekanan pengeluaran bahan bakar naik kira-kira 2,5 kg/cm2 (35,6 psi),
maka tekanan pengeluaran ini akan menyebabkan piston tetap berada pada posisi
langkah intermediate dimana pegas piston ada dalam keadaan tertekan. Dalam
keadaan seperti ini, pompa
pengisi (feed pump) tidak bekerja.

feed pump

cara kerja feed pump

Feed pump dilengkapi dengan pompa priming (priming pump) yang berfungsi untuk
membuang udara dari sistem bahan bakar sebelum dihidupkan. Hal ini terjadi ketika
tangki kehabisan bahan bakar atau ketika saringan bahan bakar atau nozzle injeksi
diganti, udara dapat masuk ke dalam sistem bahan bakar. Apabila udara ini
masuk ke dalam sisa sistem bahan bakar kemungkinan udara akan berusaha ke feed
pump atau plunger pompa injeksi, sehingga mesin tidak dapat hidup. Keadaan seperti
ini perlu menggunakan priming pump.

3. SARINGAN SOLAR / SARINGAN BAHAN BAKAR (fuel filter)


Fuel filter
Fuel filter berfungsi untuk menyaring
bahan bakar agar terhindar dari kotoran
yang ada. Fuel fillter harus dibersihkan
secara berkala untuk mencegah adanya
kotoran yang bisa menghambat aliran
bahan bakar.

FUEL FILTER
4. POMPA INJEKSI

Gambar 8. Pompa injeksi


(Sumber : Technical Guide Toyota Diesel, 1995 :15)
Pompa injeksi yang digunakan mesin diesel Hyundai FE 120 PS adalah
pompa injeksi tipe inline dimana injection pump memiliki sebuah plunger dan
sebuah delivery valve pada tiap-tiap selinder.Injection pump mendorong bahan bakar
masuk ke dalam injection nozzle dengan tekanan dan dilengkapi dengan sebuah
mekanisme
untuk menambah atau mengurangi jumlah bahan bakar yang dikeluarkan dari nozzle.
Plunger didorong ke atas oleh camshaft dan dikembalikan oleh plunger spring.
Plunger bergerak ke atas dan ke bawah di dalam plunger barrel dan pada jarak stroke
yang telah ditetapkan guna mensuplai bahan bakar dengan tekanan. Dengan naik
dan turunnya plunger berarti akan membuka dan menutup section dan discharge ports
sehingga mengatur banyaknya injeksi bahan bakar.
Camshaft ditahan dengan dua buah tapper roller bearing pada
kedua buah ujungnya dan dilengkapi dengan beberapa cam untuk
menggerakkan plunger dan sebuah exentric cam sebagai penggerak
feed pump. Chamshaft digerakkan oleh injection pump gear pada
putaran engine.

5. GOVERNOR (REGULATOR)

1.Governor
Fungsi dari governor adalah mengatur secara otomatis pemberian bahan bakar
sesuai dengan beban mesin. Menurut mekanismenya, governor dapat dibagi dua yaitu
jenis pneumatic dan jenis centrifugal dan menurut fungsinya dapat dibedakan antara
jenis kecepatan tertentu dan jenis semua kecepatan. Jumlah bahan bakar yang
disemprotkan diatur menurut posisi control rack yang diatur oleh governor. Seperti
ditunjukkan pada gambar, governor terdiri dari dua ruangan yang dibatasi oleh
diafragma, ruang A dihubungkan oleh selang ke venturi yang menghadap ke saringan
udara dan ruangan B dihubungkan ke intake manifold atau ke venturi tambahan.
Salah satu ujung diafragma berkaitan dengan control rack dan selalu ditahan oleh

pegas utama ke arah penyemprotan yang banyak. Bila mesin sudah bekerja diafragma
bergerak akibat perbedaan tekanan pada saringan udara dan venturi tambahan dan
pengontrolan bahan bakar diperoleh dari keseimbangan antara diafragma dan pegas
utama.
Pompa injeksi in-line dengan governor mekanik
Governor sentrifugal digunakan terutama pada motor Diesel ukuran besar.
Governor ini dipasang pada pompa injeksi jenis inline.
Di dalam pelaksanaan, governor sentrifugal dibagi dalam dua jenis :
a. Governor sentrifugal jenis RQ/RQV
b. Governor sentrifugal jenis RS/RSV
A. Governor sentrifugal jenis RQ
Governor jenis RQ adalah salah satu dari governor mekanik dimana governor
ini hanya dapat meregulasi atau mengatur putaran mesin diesel pada putaran idle dan
putaran maksimum.
1. Nama Bagian Bagian Utama

2. Cara Kerja Governor Sentrifugal Jenis RQ


a). Posisi start
Batang pengatur ditekan
lebih dari maksimum
(posisi start),
Plunyer diputar
maksimum, langkah
efektif paling besar .
Dengan demikian
volume penyemprotan
menjadi paling banyak.

Sehingga mesin akan muudah dihidupkan,dan Bobot sentrifugal membuka sesuai


dengan putaran mesin yang terjadi.

b). Posisi putaran idle


Setelah mesin hidup pedal gas dilepas, batang pengatur kembali ke posisi putaran
idle. Akibat dari tarikan sebuah pegas.
Plunyer diputar sedikit, volume penyemprotan juga sedikit. Sehingga putaran
mesin sesuai dengan jumlah bahan bakar yang disemprotkan.

Bobot sentrifugal membuka tergantung pada putaran mesin. Putaran mesin naik,
bobot sentrifugal membuka dan volume injeksi diperkecil.
Putaran mesin turun, bobot sentrifugal menutup dan volume injeksi diperbesar.
c). Posisi putaran menengah

Pada putaran menengah posisi batang pengatur hanya ditentukan oleh injakan
pedal gas,
Pedal gas sedikit ditekan, putaran mesin naik diatas putaran idle, bobot sentrifugal
membuka bebas dari pegas pengatur putaran idle dan terletak pada pegas putaran
maksimum.
Dengan demikian pada posisi putaran menengah governor tidak bekerja.

d. Posisi putaran maksimum

Karena pedal gas ditekan pada posisi maksimal maka Batang pengatur
pada posisi maksimum juga, putaran mesin juga maksimum. Bobot
sentrifugal membuka sesuai dengan putaran maksimum.
Apabila putaran mesin lebih tinggi dari putaran maksimum, bobot
sentrifugal membuka penuh dengan melawan tiga buah pegas, maka
batang pengatur tertarik ke arah stop sedikit dengan demikian pemakaian
bahan bakar akan sedikit berkurang maka dari itu governor ini berfungsi
untuk membatasi putaran maksimum.

e). Pegas pengatur governor jenis RQ

Pada governor jenis RQ pegas pengatur dipasang menjadi satu dengan bobot
sentrifugal

Pegas pengatur terdiri dari 3 buah pegas yang berfungsi untuk mengatur putaran idle
dan putaran maks.
- Pada putaran idle, pengaturan dilakukan oleh pegas bagian luar (pegas idle). Bobot
sentrifugal membuka tergantung dari putaran idle dan dapat membuka tergantung dari
putaran idle dan dapat membuka maksimum = 6 mm.
Pada pembatasan putaran maksimum, diatur oleh semua pegas, pengatur bobot
sentrifugal membuka maksimum = 5 mm dari posisi gambar B ( lihat gambar ).
B.

Governor Sentrifugal Jenis RSV

Governor sentrifugal jenis RSV adalah salah satu governor yang dapat meregulasi
setiap putaran mesin (putaran idle sampai putaran maksimum).Huruf V (verstell)
berarti penyetel/pemindah.
Pada governor sentrifugal jenis RSV hanya terdapat satu pegas tarik sebagai pengatur
yang terpasang diluar bobot sentrifugal.
1. Nama bagian-bagian utama

Keterangan:
1. Pegas start
2. Tuas penyetel

7. Tuas pengatur
8. Bantalan antar

3. Tuas tarik

9. Bobot sentrifugal

4. Tuas antar

10. Tuas ayun

5. Pegas pengatur

11. Batang pengatur

6. Pegas tambahan ( idle )

2. Cara kerja governor sentrifugal jenis RSV


a. Posisi start
Pada saat mesin belum ,batang
pengatur selalu pada posisi star
karena tarikan dari pegas star.
Dengan demikian mesin dapat
lebih mudah di hidupkan
walaupun tuas pada posisi idle.

b. Posisi idle

Tuas penyetel pada posisi putaran idle. Pegas pengatur tertarik


sedikit bobot sentrifugal membuka tergantuk putaran udle dan kekuatan

pegas pengatur. Putaran mesin naik dan putaran sentrifugal membuka,


volume injeksi di perkecil. Putaran mesin turun, bobot sentrifugal
menutup, volume injeksi di perbesar supaya putaran idle dapat stabil,
maka untuk meregulasi putaran dipasang pegas tambahan intuk putaran
idle.

6. INJEKTOR ATAU NOZEL

Secara garis besar nozzle dapat dibagi atas model lubang dan
model pin. Model nozzle sangat menentukan bagi proses
pembakaran dan bentuk ruang bakar. Jenis lubang umumnya
digunakan untuk mesin semprotan langsung, sedangkan model pin
umumnya digunakan untuk mesin yang mempunyai ruang bakar
muka dan ruang bakar model pusar. Untuk mesin diesel Hyundai
FE 120 PS menggunakan nozzle jenis lubang (nozzle hole). Bahan
bakar dialirkan dari injection pump masuk ke nozzle hole. Ketika
tekanan bahan bakar melebihi nilai yang telah ditetapkan, tekanan
bahan bakar akan mengalahkan kekuatan spring dan mendorong
needle valve ke atas dan menyemprotkan bahan bakar dari
injection oriffice pad bagian ujung nozzle ke
dalam silinder. Tekanan penginjeksian dapat disetel dengan
menambah atau mengurangi jumlah washer pada spring.

Komponen komponen Injektor


KETERANGAN :
1. Mur pengunci
2. Saluran balik
3. Wasier
4. Rumah nozel
5. Plat penyetel
6. Pegas
7. Pasak penekan
8. Plat antar

9. Nozel
10. Rumah penahan nozel

Bentuk Penyemprotan

Bentuk penyemprotan harus sesuai dengan bentuk kamar / ruang bakar.


Tekanan pembukaan jarum nozel untuk injeksi tidak langsung adalah 100 150 bar.

Bentuk penyemprotan
Nozel Jenis Throtel

Pada nozel jenis throttel, jarum nozel mempunyai bentuk khusus. Dengan bentuk
itu terjadi penyemprotan awal (gambar b). Kalau jarum nozel membuka penuh, terjadi
penyemprotan utama (gambar c).
Dengan bentuk khusus ini kenaikan tekanan pembakaran dapat dibuat lebih halus
dengan demikian mesin juga bersuara lebih halus.

a. Tertutup

b. Sedikit terbuka
c. Membuka penuh

NOZEL INJEKSI LANGSUNG

Keterangan:
1. Badan nozel
2. Jarum nosel
3. Lubang penyemprot
4. Lubang kantong
5. Sudut lubang penyemprot

7. BUSI PIJAR

Busi (dari bahasa Belanda bougie) adalah suatu suku cadang yang dipasang
pada mesin pembakaran dalam dengan ujung elektrode pada ruang bakar. Busi
dipasang untuk membakar bensin yang telah dikompres oleh piston. Percikan busi
berupa percikan elektrik. Pada bagian tengah busi terdapat elektrode yang
dihubungkan dengan kabel ke koil pengapian (ignition coil) di luar busi, dan dengan
ground pada bagian bawah busi, membentuk suatu celah percikan di dalam silinder.
Hak paten untuk busi diberikan secara terpisah kepada Nikola Tesla, Richard Simms,
dan Robert Bosch. Karl Benz juga merupakan salah satu yang dianggap sebagai
perancang busi.
Mesin pembakaran internal dapat dibagi menjadi mesin dengan percikan, yang
memerlukan busi untuk memercikkan campuran antara bensin dan udara, dan mesin
kompresi (mesin Diesel), yang tanpa percikan, mengkompresi campuran bensin dan
udara sampai terjadi percikan dengan sendirinya (jadi tidak memerlukan busi).

BAGIAN BAGIAN BUSI

Busi pijar bentuk kawat


1. Pol luar
2. Isolator
3. Pol dalam
4. Kawat pemanas

Busi pijar bentuk batang


1. Rumah
2. Keramik
3. Koil pemanas
4. Tabung pemanas

CARA KERJA BUSI


Busi tersambung ke tegangan yang besarnya ribuan Volt yang dihasilkan oleh
koil pengapian (ignition coil). Tegangan listrik dari koil pengapian menghasilkan
beda tegangan antara elektrode di bagian tengah busi dengan yang di bagian samping.

Arus tidak dapat mengalir karena bensin dan udara yang ada di celah merupakan
isolator, namun semakin besar beda tegangan, struktur gas di antara kedua elektrode
tersebut berubah. Pada saat tegangan melebihi kekuatan dielektrik daripada gas yang
ada, gas-gas tersebut mengalami proses ionisasi dan yang tadinya bersifat insulator,
berubah menjadi konduktor.
Setelah ini terjadi, arus elektron dapat mengalir, dan dengan mengalirnya elektron,
suhu di celah percikan busi naik drastis, sampai 60.000 K. Suhu yang sangat tinggi
ini membuat gas yang terionisasi untuk memuai dengan cepat, seperti ledakan kecil.
Inilah percikan busi, yang pada prinsipnya mirip dengan halilintar atau petir mini.

ITEM
1.Siklus Pembakaran
2.Perbandingan
kompresi
3.Bentuk ruang bakar

MOTOR DIESEL
Siklus Sabathe
15 - 22

Rumit
Diinjeksikan pada
4.Percampuran bahan
akhir
bakar
langkah kompresi
Terbakar sendiri
5.Metode pengapian
Pompa injeksi
6.Metode bahan

MOTOR BENSIN
Siklus Otto
6 12
Sederhana
Dicampur di dalam
karburator
Percikan api busi
Karburator

bakar
7.Bahan bakar

Light oil (solar)

Bensin

8.Getaran dan suara

Besar

kecil

9.Efisiensi panas (%)

30 - 40

22 30

10.Pemakaian bahan
bakar,
Spesifik (gr/PK-jam)

160 - 225

200 250

Keuntungan Diesel Engine

Biaya pengoperasian lebih ekonomis karena harga bahan bakar lebih murah.

Thermal efficiency tinggi (motor bensin adalah 20-30% dan motor diesel
adalah 3035%).

Bahaya kebakaran lebih rendah karena titik nyala (flashing point) fuel relative
lebih tinggi.

Tidak membutuhkan sistem penyalaan (ignition device) dan carburator.

Dapat menghasilkan tenaga yang besar pada putaran rendah.

Kerugian Diesel Engine

Berat output horse power lebih tinggi.

Getaran selama operasi lebih besar dan suara lebih berisik (noise) lebih besar.

Start lebih sulit.

Biaya pembuatan (manufacturing) lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai