Anda di halaman 1dari 4

PENGERTIAN DIESEL ENGINE

Diesel engine merupakan salah satu tipe dari Internal Combustion Engine (motor
bakar dalam). Internal combustion Engine merubah energi panas yang dibangkitkan hasil
pembakaran bahan bakar menjadi energi mekanik. Pada diesel engine, udara yang masuk ke
dalam ruang bakar akan dikompresikan, sehingga mencapai tekanan dan temperatur yang
tinggi. Kemudian, bahan bakar diinjeksikan dan dikabutkan ke dalam ruang bakar sehingga
terjadilah pembakaran.

Perbedaan Diesel Engine dan Gasoline Engine

Keuntungan Diesel Engine

1. Biaya pengoperasian lebih ekonomis, karena harga bahan bakar lebih murah.

2. Dapat menghasilkan tenaga besar pada putaran rendah

3. Bahaya kebakaran lebih rendah karena titik nyala (flashing point) bahan bakar relatif
lebih tinggi.

4. Thermal efficiency tinggi (motor bensin adalah 20-30% sedangkan motor diesel 30-
35%)

5. Tidak membutuhkan sistem penyalaan (ignition device) dan carburator.

Kerugian Diesel Engine

1. Start lebih sulit.

2. Berat output horse power lebih tinggi.

3. Getaran selama operasi lebih besar dan suara lebih berisik (noise) lebih besar.

4. Biaya manufaktur lebih tinggi.

PRINSIP KERJA 2 STROKE DAN 4 STROKE

1. Prinsip kerja 2 langkah

1. Langkah Piston ke atas (Upward stroke)

Piston bergerak ke atas dari TMB menuju TMA, campuran udara dan bahan
bakar masih mengalir ke dalam silinder melalui scaveging passage). Sebaliknya
gas hasil pembakaran terus dikeluarkan sampai lubang exhaust tertutup. Saat
lubang exhaust ditutup oleh gerakan piston yang menuju TMA, campuran bahan
bakar dan udara ditekan sehingga temperaturnya naik. Pada saat itu, lubang intake
terbuka pada akhir langkah kompresi, sehingga udara segar terhisap masuk ke
dalam crank case.
2. Langkah Piston ke bawah (Donword stroke)

Campuran udara dan bahan bakar yang dimampatkan diberi percikan bunga
api dari busi yang menyebabkan terjadinya pembakaran, sehingga tekanan dan
temperatur ruang bakar naik dan piston terdorong ke TMB. Pada akhir langkah
piston, lubang exhaust terbuka dan gas hasil pembakaran mulai keluar, kemudian
campuran bahan bakar dan udara yang berada di crank case masuk ke dalam
silinder.

2. Prinsip kerja engine 4 langkah

1. Hisap (intake stroke)

Piston bergerak dari TMA ke TMB dan intake valve terbuka. Udara murni
masuk kedalam silinder melalui intake valve.

2. Kompresi (compression stroke)

Udara didalam silinder dimampatkan oleh piston yang bergerak dari TMB ke
TMA, ke dua valve tertutup. Selama langkah ini tekanan naik 30-40 kg/cm^(2)
dan temperatur naik 400-500 derajat celcius.

3. Usaha (power stroke)

Saat langkah ini, ke dua valve masih tertutup, bahan bakar dikabutkan oleh
nozzle dan akan bercampur dengan udara yang telah dikompresikan, sehingga
terjadilah pembakaran yang menghasilkan power.

4. Buang (exhaust stroke)

Exhaust valve mulai terbuka dan piston bergerak dari TMB ke TMA
mendorong keluar gas sisa pembakaran.

Keuntungan dan kerugian engine 4 langkah

Keuntungan:

1. Pembakaran lebih sempurna, sehingga lebih ramah lingkungan.

2. Penggunaan fuel lebih ekonomis, karena terbakar lebih sempurna.

3. Tekanan kompresi lebih tinggi.

4. Efisiensi konsumsi fuel lebih tinggi.

Kerugian:

1. Ukuran dan berat lebih besar.


2. Harga lebih mahal.

Keuntungan dan kerugian engine 2 langkah

Keuntungan:

1. Ukuran dan berat leih kecil.

2. Harga lebih rendah karena struktur lebih sederhana.

3. Putaran lebih halus karena fly wheel lebih kecil.

4. Dapat menghasilkan tenaga yang lebih besar.

Kerugian:

1. Crankcase yang rawan terjadi kebocoran.

2. Efisiensi engine lebih rendah jika dibandingkan 4 langkah.

3. Tidak dapat menaikkan tekanan kompresi, karena waktu yang lebih singkat.

4. Pembakaran tidak sempurna.

KLASIFIKASI COMBUSTION CHAMBER (RUANG BAKAR)

Ruang pembakaran merupakan ruangan yang dilingkupi oleh permukaan bawah


cylinder head, permukaan atas block cylinder, dan permukaan atas cylinder, saat piston
berada di TMA.

Ruang bakar berdasarkan letak valve

1. Over Head Valve (OHV)

Pada tipe ini, intake dan exhaust valve dipasang dipermukaan bagian atas
cylinder head. Ruang bakar pada tipe ini berbentuk bola sehingga dapat menghasilkan
pusat udara kompresi dan penyalaan dapat merata ke segala arah. Umumnya, tipe ini
paling banyak digunakan pada engine diesel.

2. Side Valve Type

Seperti pada gambar, valve dipasang sejajar disatu sisi block cylinder. Bentuk
ruang bakar rata sehingga struktur cylinder head lebih sederhana dan biaya
manufacturing lebih murah dibandingkan dengan tipe OHV. Efisiensi pembakaran
dari side valve juga rendah, namun strukturnya lebih sederhana sehingga
memudahkan perawatan.

3. T-Head Type
Pada tipe ini, valve in dan valve ex masing-masing dipasang secara terpisah
pada sisi kanan dan kiri dari block cylinder. Tipe ini memudahkan udara masuk dan
keluar tetapi thermal efficiency kurang baik karena perlu waktu lama untuk meratakan
pembakaran. Karena itu, ruang bakar tipe ini jarang digunakan

4. F-Head Type

Pada tipe ini, valve in dan ex masing-masing dipasang pada cylinder head dan
pada sisi block cylinder. Tipe ini merupakan perpaduan tipe OHV dengan side valve
dan bentuk ruang bakarnya pun mirip dengan side valve. Mekanisme gerakan valve
pada ruang bakar tipe ini lebih komplek, sehingga jarang digunakan.

Combustion Chamber Berdasarkan Bentuk

Bentuk ruang bakar engine diesel sangat menentukan performa dari engine tersebut.
Sebab itu, ruang bakar di desain agar campuran bahan bakar dan udara menjadi homogen dan
terbakar sempurna. Tipe ruang bakar yang digunakan pada mesin diesel adalah:

1. Direct Combustion Chamber (ruang bakar langsung)

Pada jenis ini, tempat pembakaran berada diantara Cylinder head, Bahan bakar
diinjeksikan langsung ke dalam ruang bakar. Tipe ini memungkinkan bahan bakar
tercampur lebiih baik, bentuk nozzle dan arah injeksi merupakan faktor yang sangat
menentukan.

2. Auxiliary Combustion Chamber (ruang bakar tambahan)

 Pre Combustion Chamber Type (ruang bakar muka)

Pada jenis ini, bahan bakar disemprotkan ke dalam ruang bakar muka oleh
nozzle. Sebagian bahan bakar yang tidak terbakar dalam ruang bakar muka
didorong melalui saluran kecil antara ruang bakar muka dan ruang bakar utama
kemudian terbakar seluruhnya di ruang utama sehingga pencampuran udara dan
bahan bakar dapat lebih baik.

 Swirl Chamber Type (ruang bakar pusar)

Ruang bakar ini berbentuk bundar. Piston memampatkan udara, sehingga


udara masuk ke dalam ruang bakar pusar dan membentuk aliran turbulensi. Bahan
bakar diinjeksikan ke dalam udara turbulensi dan terbakar dalam ruang bakar
pusar. Bahan bakar yang belum terbakar masuk ke dalam ruang bakar utama dan
terbakar seluruhnya di ruang bakar utama.

Anda mungkin juga menyukai