Oleh :
YUDIKA ALFARIZI
F1C019151
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MATARAM
2022
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah
yang berjudul "Mesin Diesel”. Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan
makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada para pihak yang telah banyak
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB 1
Pembakaran yang berupa ledakan akan menghasilkan panas mendadak naik dan tekanan
menjadi tinggi didalam ruang bakar . Tekanan ini mendorong piston kebawah yang
berlanjut dengan poros engkol berputar.
Sesuai dengan gerakan piston untuk mendapatkan satu kali proses tersebut maka mesin
diesel tersebut dibagi dalam 2 macam :
Mesin diesel 4 langkah ialah : - Mesin diesel dimana setiap satu kali proses usaha terjadi
4 (empat) kali langkah piston atau 2 kali putaran
poros engkol
Mesin diesel 2 langkah ialah :- Mesin diesel dimana setiap satu kali proses usaha
terjadi 2 (dua) kali langkah piston atau satu kali
putaran poros engkol
1
Mesin Diesel 4 langkah
2
IV. Langkah pembuangan
Langkah 1
Langkah 2
Pada ruang bakar tipe injeksi langsung, bahan bakar langsug disemprotkan oleh nosel injeksi
(injection nozzle) ke dalam ruang bakar utama (main combustion). Ruang bakar utama adalah
ruang bakar yang terdapat diantara kepala silinder dan piston. Dengan ruang bakar seperti ini,
diharapkan mampu untuk meningkatkan efisiensi pembakaran. Ruang bakar tipe injeksi langsung ini ada
3 macam yaitu : tipe sphericale, multi-sphericale, dan hemi sphericale.
4
Dengan mengamati karakteristiknya, kita dapat menyimpulkan beberapa kelebihan dan
kekurangan ruang bakar jenis ini :
Penampang permukaan ruang injeksi langsung yang kecil dapat mengurangi kerugian panas,
sehingga menaikkan temperatur udara yang dikompresikan dan menyempurnakan pembakaran.
Pada tipe ini pemanasan awal tidak diperlukan untuk start dengan suhu udara sekitarnya
normal.
Efisiensi panas yang tinggi disini juga dapat meningkatkan output dan menghemat penggunaan
bahan bakar.
Kontruksi kepala silinder lebih sederhana, jadi kemungkinan deformasi karena panas akan lebih
kecil.
Karena kerugian panasnya kecil, maka perbandingan kompresinya dapat diturunkan.
Kerugian Ruang Bakar tipe Injeksi Langsung (Direct Injection)
Pompa injeksi harus mampu menghasilkan tekanan tinggi yang diperlukan untuk
mengatomisasikan bahan bakar dengan memaksanya keluar melalui nosel tipe lubang banyak.
Kecepatan maksimumnya lebih rendah karena pusaran campuran bahan bakar lebih kecil dari
tipe ruang bakar kamar depan (auxiliary combustion chamber).
Tekanan pembakaran yang tinggi menimbulkan suara yang lebih keras dan resiko diesel
knocking lebih besar.
Mesin sangat peka terhadap kualitas bahan bakar, diperlukan bahan bakar yang bermutu tinggi.
2. Ruang Bakar Tipe Kamar Depan (Auxiliary Combustion Chamber)
Sedikit berbeda dengan ruang bakar tipe injeksi langsung, pada ruang bakar tipe ini ketambahan ruang
bakar tambahan yang disebut dengan (precombustion chamber). Injector akan menyemprotkan bahan
bakar terlebih dahulu ke precombustion chamber. Ketika itu bahan bakar akan terbakar sebagian
kecilnya di precombustion chamber, sebagiannya lagi akan menuju ke ruang bakar utama. Dan di saat
waktu yang pas, maka bahan bakar seluruhnya yang telah terurai menjadi partikel halus akan terbakar di
ruang utama.
5
Tujuan pemakaian precombustion chamber ini adalah agar didapat pembakaran yang lebih
sempurna dengan tenaga yang maksimal. Karena dengan tipe ini, penguraian dan pencampuran
bahan bakar akan menjadi lebih baik.
Dari segi kontruksi memang lebih rumit dibandingkan dengan tipe injeksi langsung, begitu juga
dari segi biaya juga lebih tinggi. Namun, hal tersebut akan sebanding dengan apa yang didapat.
Selebihnya dapat dilihat pada kelebihan dan kekurangan ruang bakar tipe ini :
6
BAB 2
Diagram ini menunjukkan siklus diesel ideal atau sempurna. Mula-mula udara ditekan
secara adiabatik (a-b), lalu dipanaskan pada tekanan konstan - penyuntik atau injector
menyemprotkan solar dan terjadilah pembakaran (b-c), gas yang terbakar mengalami pemuaian
adiabatik (c-d), pendinginan pada volume konstan - gas yang terbakar dibuang ke pipa
pembuangan dan udara yang baru, masuk ke silinder (d-a).
Zat kerja untuk mesin diesel adalah udara dan solar. Zat kerja biasanya menyerapkalor
pada suhu yang tinggi (QH), melakukan usaha alias kerja (W), lalu membuang kalor sisa pada suhu
yang lebih rendah (QL). Karena energi kekal, maka QH = W + QL.
Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam
(internal combustion engine) (biasanya disebut sebagai “motor bakar” saja). Prinsip kerja motor
diesel adalah merubah energi kimia menjadi energi mekanis. Energi kimia di dapatkan melalui
proses reaksi kimia (pembakaran) dari bahan bakar (solar) dan oksidiser (udara) di dalam silinder
(ruang bakar). Penggunaannya dan dalam satu silinder dapat terdiri dari satu atau dua torak. Pada
umumnya dalam satu silinder motor diesel hanya memiliki satu torak.Tekanan gas hasil
pembakaran bahan bakar dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros
engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating).
Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan
sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah
7
kompresi. Karena prinsip penyalaan bahan bakarnya akibat tekanan maka motor diesel juga
disebut Compression Ignition Engine.
· Keterangan:
1-2 = Langkah kompresi tekanan bertambah, Q = c (adiabatic)
2-3 = Pembakaran, P naik, V = c (isokhorik)
3-4 = Langkah kerja V bertambah, P turun (adiabatic)
4-5 = Awal Pembuangan
5-6 = Awal Pembilasan
6-7 = Akhir Pembilasan
· Keterangan:
0-1 = Langkah isap pada P = c (isobarik)
1-2 = Langkah kompresi , P bertambah, Q = c (adiabatik)
2-3 = Pembakaran, P naik, V = c (isokhorik)
3-4 = Langkah kerja P bertambah, V = c (adiabatik)
8
4-1 = Pengeluaran kalor sisa pada V = c (isokhorik)
1-0 = Langkah buang pada P = c
Untuk kompresi rasio yang sama siklus diesel mempunyai efisiensi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan siklus otto. Adapun rumus untuk mencari efisiensi siklus diesel adalah:
Efisiensi siklus diesel yang tinggi menyebabkan siklus ini digunakan untuk mesin-mesin
dengan kapasitas besar. Seperti yang terdapat pada truk, lokomotif, mesin kapal, dan pembangkit
tenaga listrik darurat (genset).
9
DAFTAR PUSTAKA