Anda di halaman 1dari 20

PISTON ENGINE

Piston engine atau biasa di sebut dengan mesin torak, merupakan mesin yang menggunakan
piston (torak) sebagai tenaga penggerak. Piston yang bergerak naik turun di hubungkan
dengan crankshaft melalui connecting rod untuk memutar propeller atau baling-baling. Piston
dapat bergerak naik turun karena adanya pembakaran antara campuran udara dengan bahan
bakar (fuel) di dalam ruang bakar (combustion chamber). Pembakaran di dalam combustion
chamber menghasilkan expansion gas panas yang dapat menggerakkan piston bergerak naik
turun.

Pesawat yang menggunakan mesin piston umumnya menggunakan propeller sebagai tenaga
pendorong untuk menghasulkan thrust. Bentuk penampang dari propeller itu sendiri sama
seperti sayap, yaitu juga berbentuk airfoil. Sehingga pada saat propeller berputar maka akan
menghasilkan gaya dorong atau thrust sehingga pesawat dapat bergerak ke depan. Pesawat
dengan mesin piston ini merupakan jenis pesawat ringan atau biasa di sebut dengan light
aircraft. Pesawat ini mempunyai daya jelajah yang kecil dan ketinggian terbang yang tidak
terlalu tinggi.

Pada dasarnya, prinsip kerja dari semua engine pesawat sama. Yaitu memanfaatkan energi
pembakaran antara campuran bahan bakar dengan udara yang menghasilkan expansion gas
yang terjadi di dalam ruang bakar cc (combustion chamber).
KOMPONEN PISTON ENGINE
1. CRANKCASE
Sering juga disebut ruang engkol. Sebagai pembungkus dan pelindung beberapa
mekanisme :
 Crankshaft (Poros Engkol)
 Camshaft (Poros Bumbungan)
 Transmition gear (Roda transmisi)

Fungsi
 Penyangga engkol itu sendiri
 Penyangga silinder dan mekanisme-mekanismenya yang terpasang maupun
yang berada di dalam ruang engkol
 Tempat penyangga motor terhadap rangka pesawat terbang
 Tempat pemasanan bearing
 Penahan segala gaya dan momen yang diakibatkan oleh putaran poros engkol
dan gerakan piston
 Tempat pelumas dan pendingin karena adanya saluran-saluran oli di dalam
dinding-dindingnya.
2. SILINDER
Silinder adalah tempat untuk melaksanakan pembakaran. Pembakaran menghasilkan
daya berbentuk tekanan yang dipakai untuk mendorong piston. Selanjutnya gerakan
bolak-balik piston diubah menjadi gerakan putar dengan perantara connecting rod
dan crankshaft

Fungsi
 Tempat pembakaran
 Pembungkus dan pelindung piston dan connecting rod
 Penyangga katup-katup (valve) dan mekanismenya
 Penyangga busi (igniter)

Konstruksi
 Kuat menahan tekanan dan panas
 Dibuat seringan-ringannya
 Mempunyai sifat penghantar panas yang baik
 Direncanakan dan dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dalam pembuatan
dan mudah dalam perawatan serta inspeksinya.
3. PISTON
Bagian motor yang berbentuk bulat panjang (silinder) yang bergerak maju mudur
atau naik turun di dalam laras silinder.

Fungsi
Menerima dan merubah gaya tekan dari gas pembakaran menjadi gerak lurus dan
sebaliknya menjadi gerakan tekan. Sebagaimana pada waktu langkah kerja piston
didorong oleh gas pembakaran ke arah mendekati crankshaft, kemudian gerakan
piston menuju crankshaft mendorong sisa gas pembakaran keluar pada saat langkah
pembuangan.

4. CONNECTING ROD
Batang piston yang menghubungkan antara piston dengan crankshaft.

Fungsi
Perantara untuk mengubah gerakan lurus piston menjadi gerakan berputar
crankshaft.

5. CRANKSHAFT
Poros engkol adalah tulang punggung utama dari motor piston, pergerakannya
berputar. Dari crankshaft inilah tenaga motor yang sebenarnya dikeluarkan

Fungsi
 Mengubah gerakan lurus piston menjadi gerakan berputar dengan perantara
connecting rod.
 Pada motor pesawat terbang, crankshaft ini berfungsi sebagai pemutar
propeller dan perlengkapan motor

Konstruksi
 Terbuat dari baja yang sangat kuat, biasanya dari baja krom nikel
molibdenum yang ditempa dan dapat terbuat dari satu bagain saja atau lebih
6. BEARING
Bearing adalah sebuah permukaan yang menyangga atau disangga oleh permukaan
yang lain dan saling bergesekan.

Fungsi
 Untuk mendapatkan gesekan yang sekecil-kecilnya.
 Bearing dipakai untuk : crankshaft, camshaft, connecting rod

Konstruksi
 Terbuat dari campuran perak, timah dan perunggu
 Perak mempunyai sifat tahan tekanan tinggi, penghantar panas yang baik
tetapi koefisien geseknya masih tinggi daripada timah
 Timah mempunyai koefisien gesek yang rendah tetapi tidak terlalu kuat
terhadap tekanan yang tinggi
 Perunggu mempuyai sifat yang hampi sama dengan perak

Jenis Bearing

Plain Bearing

Ball Bearing

Roller Bearing
7. VALVE

Valve
Katup adalah alat yang terdapat pada suatu saluran baik saluran udara, gas ataupun
zat cair sebagai pengatur alirannya.

Fungsi
Membuka dan menutup pintu pemasukan dan pembuangan
Pada setiap silinder paling tidak harus ada 2 valve yaitu intake valve dan exhaust
valve

Konstruksi
Dibuat dari bahan tahan panas tinggi dan tahan terhadap korosi
Bahan yang dipakai :
 Nikron
 Baja nikron
 Baja silkrom
 Baja kobalt-kronium
PERBEDAAN ENGINE 2 STROKE & 4 STROKE

CARA KERJA MESIN 2-STROKE

A.    Langkah Hisap dan Langkah Kompresi

Pada langkah ini dalam mesin 2-tak terjadi dua aksi berbeda yang terjadi secara
bersamaan, yaitu aksi kompresi yang terjadi pada ruang silinder atau pada bagian atas dari
piston dan aksi hisap yang terjadi pada ruang engkol atau pada bagian bawah piston. Yang
terjadi dalam langkah ini adalah :

1.      Piston bergerak dari TMB (titik mati bawah) ke TMA (titik mati atas).
2.      Pada saat saluran pembiasan tertutup mulai dilakukan langkah kompresi pada ruang silinder.
3.      Pada saat saluran hisap membuka maka campuran udara dan bensin akan masuk ke dalam
ruang engkol.

B.     Langkah Pembakaran dan Buang

Pada langkah ini terjadi langkah usaha dan buang yang terjadi pada saat yang tidak
bersamaan, jadi langkah usaha dahulu barulah setelah saluran pembiasan dan saluran buang
terbuka terjadi langkah buang. Yang terjadi dalam langkah ini adalah :

1.      Sebelum piston mencapai TMA (titik mati atas), busi akan memercikkan bunga api listrik
sehingga campuran udara dan bahan bakar akar terbakar dan menyebabkan ledakan maka
timbullah daya dorong terhadap piston, sehingga piston akan bergerak dari TMA (titik mati
atas) ke TMB (titik mati bawah).
2.      Sesaat setelah saluran hisap tertutup dan saluran bias serta saluran buang membuka maka
campuran udara dan bahan bakar yang berada di ruang engkol akan mendorong gas sisa hasil
pembakaran melalui saluran bias ke saluran.
CIRI-CIRI MESIN 2-STROKE
1.      Sistem pelumasannya dicampurkan kedalam bensin maka gas buang mesin dua langkah
bewarna putih.
2.      Suara mesin lebih halus karena setiap dua langkah terjadi satu kali pembakaran bensin.
3.      Pemakaian bahan bakar lebih boros.
4.      Menggunakan dua fungsi pelumasan yaitu untuk melumasi ruang engkol, piston, dan dinding
silinder serta untuk melumasi transmisi.
5.      Memiliki dua buah ring piston, yaitu ring kompresi pertama dan ring kompresi kedua
6.      Tidak menggunakan katup pada kepala silindernya sehingga jika dilihat dari luar tidak
terdapat tutup katup pada kepala silindernya.

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN MESIN 2-STROKE

A.    KEUNTUNGAN

1.      Proses pembakaran terjadi setiap putaran poros engkol, sehingga putaran poros engkol lebih
halus untuk itu putaran lebih rata.
2.      Tidak memerlukan klep, komponen part lebih sedikit, perawatan lebih mudah dan relatif
murah
3.      Momen puntir untuk putaran lanjutan poros lebih kecil sehingga menghasilkan gerakan yang
halus.
4.      Bila dibandingkan dengan mesin empat langkah dalam kapasitas yang sama, tenaga yang
dihasilkan lebih besar.
5.      Proses pembakaran terjadi 2 kali, sehingga tenaga lebih besar.

B.     KERUGIAN

1.      Langkah masuk dan buang lebih pendek, sehingga terjadi kerugian langkah tekanan kembali
gas buang lebih tinggi.
2.      Karena pada bagian silinder terdapat lubang-lubang, timbul gesekan antara ring piston dan
lubang akibatnya ring piston akan lebih cepat aus.
3.      Karena lubang buang terdapat pada bagian silinder maka akan mudah timbul panas.
4.      Putaran rendah sulit diperoleh.
5.      Konsumsi pelumas lebih banyak.
CARA KERJA MESIN 4-STROKE

Mesin 4-tak adalah sebuah mesin dimana untuk menghasilkan sebuah tenaga memerlukan
empat proses langkah naik-turun piston, dua kali rotasi kruk as, dan satu putaran noken as
(camshaft). Empat proses tersebut terbagi dalam siklus :

A.    LANGKAH HISAP

Bertujuan untuk memasukkan kabut udara – bahan bakar ke dalam silinder.  Sebagaimana
tenaga mesin diproduksi tergantung dari jumlah bahan-bakar yang terbakar selama proses
pembakaran. Prosesnya adalah:

1.      Piston bergerak dari Titik Mati Atas (TMA) menuju Titik Mati Bawah (TMB).
2.      Klep inlet terbuka, bahan bakar masuk ke silinder.
3.      Kruk As berputar 180 derajat.
4.      Noken As berputar 90 derajat.
5.      Tekanan negatif piston menghisap kabut udara-bahan bakar masuk ke silinder.

B.     LANGKAH KOMPRESI


Langkah kompresi dimulai saat klep inlet menutup dan piston terdorong ke arah ruang bakar
akibat momentum dari kruk as dan flywheel. Tujuan dari langkah kompresi adalah untuk
meningkatkan temperatur sehingga campuran udara dan bahan bakar dapat bersenyawa.
Rasio kompresi ini juga nantinya berhubungan erat dengan produksi tenaga.

 
Prosesnya sebagai berikut:
1. Piston bergerak kembali dari TMB ke TMA.
2. Klep In menutup, Klep Ex tetap tertutup.
3. Bahan Bakar termampatkan ke dalam kubah pembakaran (combustion chamber).
4. Sekitar 15 derajat sebelum TMA , busi mulai menyalakan bunga api dan memulai
proses pembakaran.
5. Kruk as mencapai satu rotasi penuh (360 derajat).
6. Noken as mencapai 180 derajat.

C.    LANGKAH TENAGA

Langkah tenaga dimulai ketika campuran udara atau bahan bakar dinyalakan oleh busi.
Dengan cepat campuran yang terbakar ini merambat dan terjadilah ledakan yang tertahan
oleh dinding kepala silinder sehingga menimbulkan tendangan balik bertekanan tinggi yang
mendorong piston turun ke silinder bore. Gerakan linier dari piston ini dirubah menjadi gerak
rotasi oleh kruk as. Enersi rotasi diteruskan sebagai momentum menuju flywheel yang bukan
hanya menghasilkan tenaga, counter balance weight pada kruk as membantu piston
melakukan siklus berikutnya.

Prosesnya sebagai berikut:

1.      Ledakan tercipta secara sempurna di ruang bakar.

2. Piston terlempar dari TMA menuju TMB.


3. Klep inlet menutup penuh, sedangkan menjelang akhir langkah usaha klep buang
mulai sedikit terbuka.
4. Terjadi transformasi energi gerak bolak-balik piston menjadi energi rotasi kruk as.
5. Putaran Kruk As mencapai 540 derajat.
6. Putaran Noken As 270 derajat.
D.    LANGKAH BUANG

Exhaust stroke langkah buang menjadi sangat penting untuk


menghasilkan operasi kinerja mesin yang lembut dan efisien. Piston bergerak mendorong gas
sisa pembakaran keluar dari silinder menuju pipa knalpot. Proses ini harus dilakukan dengan
total, dikarenakan sedikit saja terdapat gas sisa pembakaran yang tercampur bersama
pemasukkan gas baru akan mereduksi potensial tenaga yang dihasilkan.

Prosesnya adalah:

1.      Counter balance weight pada kruk as memberikan gaya normal untuk menggerakkan piston
dari TMB ke TMA.

2. Klep Ex terbuka Sempurna, Klep Inlet menutup penuh.


3. Gas sisa hasil pembakaran didesak keluar oleh piston melalui port exhaust menuju
knalpot.
4. Kruk as melakukan 2 rotasi penuh (720 derajat).
5. Noken as menyelesaikan 1 rotasi penuh (360 derajat).

FINISHING PENTING — OVERLAPING


Overlap adalah sebuah kondisi dimana kedua klep intake dan out berada dalam possisi sedikit
terbuka pada akhir langkah buang hingga awal langkah hisap. Berfungsi untuk efisiensi
kinerja dalam mesin pembakaran dalam. Adanya hambatan dari kinerja mekanis klep dan
inersia udara di dalam manifold, maka sangat diperlukan untuk mulai membuka klep masuk
sebelum piston mencapai TMA di akhir langkah buang untuk mempersiapkan langkah hisap.
Dengan tujuan untuk menyisihkan semua gas sisa pembakaran, klep buang tetap terbuka
hingga setelah TMA. Derajat overlaping sangat tergantung dari desain mesin dan seberapa
cepat mesin ini ingin bekerja. Manfaat dari proses overlaping:

1. Sebagai pembilasan ruang bakar, piston, silinder dari sisa-sisa pembakaran.


2. Pendinginan suhu di ruang bakar.
3. Membantu exhasut scavanging (pelepasan gas buang).
4. Memaksimalkan proses pemasukkan bahan bakar.
CIRI-CIRI MESIN 4-STROKE
1.      Gas buang tidak berwarna (kecuali ada kerusakan).
2.      Bahan bakar lebih irit.
3.      Menggunakan satu minyak pelumas untuk melumasi ruang engkol, piston, dinding silinder,
dan transmisi.

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN MESIN 4-STROKE

A.    KEUNTUNGAN

1.      Karena proses pemasukan, kompresi, kerja, dan buang prosesnya berdiri sendiri-sendiri
sehingga lebih presisi, efisien, dan stabil.
2.      Jarak putaran dari rendah ketinggi lebih lebar (500- 10000rpm).
3.      Kerugian langkah karena tekanan balik lebih kecil dibanding mesin dua langkah sehingga
pemakaian bahan bakar lebih hemat.
4.      Putaran rendah lebih baik dan panas mesin lebih dapat didinginkan oleh sirkulasi oli.
5.      Langkah pemasukan dan buang lebih panjang sehingga efisiensi pemasukan dan tekanan
efektif rata-rata lebih baik.
6.      Panas mesin lebih rendah dibanding mesin dua langkah.

B.     KERUGIAN

1.      Komponen dan mekanisme gerak klep lebih banyak, sehingga perawatan lebih sulit.
2.      Suara mekanis lebih gaduh.
3.      Langkah kerja terjadi dengan 2 putaran poros engkol, sehingga keseimbangan putar tidak
stabil, perlu jumlah silinder lebih dari satu dan sebagai peredam getaran.
PERBEDAAN PISTON ENGINE & GAS TURBINE ENGINE

Turbine Gas

Turbin gas itu adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari arus gas
pembakaran. Dia memiliki kompresor naik ke-atas dipasangkan dengan turbin turun ke-
bawah, dan sebuah bilik pembakaran di-tengahnya.

Energi ditambahkan di arus gas di pembakar, di mana udara dicampur dengan bahan bakar
dan dinyalakan. Pembakaran meningkatkan suhu, kecepatan dan volume dari aliran gas.
Kemudian diarahkan melalui sebuah penyebar (nozzle) melalui baling-baling turbin, memutar
turbin dan mentenagai kompresor.

Energi diambil dari bentuk tenaga shaft, udara terkompresi dan dorongan, dalam segala
kombinasi, dan digunakan untuk mentenagai pesawat terbang.

Prinsip Kerja Sistem Turbin Gas (Gas-Turbine Engine)


Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet). Kompresor berfungsi
untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut, sehingga temperatur udara juga
meningkat. Kemudian udara bertekanan ini masuk kedalam ruang bakar. Di dalam ruang
bakar dilakukan proses pembakaran dengan cara mencampurkan udara bertekanan dan bahan
bakar. Proses pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga
dapat dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran
tersebut dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran
tersebut ke sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk
memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik, dll.
Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui saluran buang (exhaust).
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai berikut:

 Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan


 Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar dengan udara
kemudian di bakar.
 Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar melalui nozel.
 Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran pembuangan.

Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi kerugian-kerugian yang
dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh turbin gas dan berakibat pada
menurunnya performa turbin gas itu sendiri. Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada
ketiga komponen sistem turbin gas. Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain:

 Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan (pressure losses) di
ruang bakar.
 Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan terjadinya gesekan
antara bantalan turbin dengan angin.
 Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan temperatur dan perubahan
komposisi kimia dari fluida kerja.
 Adanya mechanical loss

Klasifikasi Turbin Gas


Turbin gas dapat dibedakan berdasarkan siklusnya, kontruksi poros dan lainnya. Menurut
siklusnya turbin gas terdiri dari:

 Turbin gas siklus tertutup (Close cycle)


 Turbin gas siklus terbuka (Open cycle)

Perbedaan dari kedua tipe ini adalah berdasarkan siklus fluida kerja. Pada turbin gas siklus
terbuka, akhir ekspansi fluida kerjanya langsung dibuang ke udara atmosfer, sedangkan untuk
siklus tertutup akhir ekspansi fluida kerjanya didinginkan untuk kembali ke dalam proses
awal.

Dalam industri turbin gas umumnya diklasifikasikan dalam dua jenis yaitu:

Turbin Gas Poros Tunggal (Single Shaft)

Turbin jenis ini digunakan untuk menggerakkan generator listrik yang menghasilkan energi
listrik untuk keperluan proses di industri.

Turbin Gas Poros Ganda (Double Shaft)

Turbin jenis ini merupakan turbin gas yang terdiri dari turbin bertekanan tinggi dan turbin bertekanan
rendah, di mana turbin gas ini digunakan untuk menggerakkan beban yang berubah seperti kompresor
pada unit proses.
Komponen Turbin Gas
Turbin gas tersusun atas komponen-komponen utama seperti air inlet section, compressor
section, combustion section, turbine section, dan exhaust section. Sedangkan komponen
pendukung turbin gas adalah starting equipment, lube-oil system, cooling system, dan
beberapa komponen pendukung lainnya. Berikut ini penjelasan tentang komponen utama
turbn gas:

Air Inlet Section.

Berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang terbawa dalam udara sebelum masuk ke
kompresor. Bagian ini terdiri dari:

 Air Inlet Housing, merupakan tempat udara masuk di mana di dalamnya terdapat peralatan
pembersih udara.
 Inertia Separator, berfungsi untuk membersihkan debu-debu atau partikel yang terbawa
bersama udara masuk.
 Pre-Filter, merupakan penyaringan udara awal yang dipasang pada inlet house.
 Main Filter, merupakan penyaring utama yang terdapat pada bagian dalam inlet house, udara
yang telah melewati penyaring ini masuk ke dalam kompresor aksial.
 Inlet Bellmouth, berfungsi untuk membagi udara agar merata pada saat memasuki ruang
kompresor.
 Inlet Guide Vane, merupakan blade yang berfungsi sebagai pengatur jumlah udara yang
masuk agar sesuai dengan yang diperlukan

Compressor Section.

Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flow compressor, berfungsi untuk
mengkompresikan udara yang berasal dari inlet air section hingga bertekanan tinggi sehingga
pada saat terjadi pembakaran dapat menghasilkan gas panas berkecepatan tinggi yang dapat
menimbulkan daya output turbin yang besar. Aksial flow compressor terdiri dari dua bagian
yaitu:

 Compressor Rotor Assembly. Merupakan bagian dari kompresor aksial yang berputar pada
porosnya. Rotor ini memiliki 17 tingkat sudu yang mengompresikan aliran udara secara aksial
dari 1 atm menjadi 17 kalinya sehingga diperoleh udara yang bertekanan tinggi. Bagian ini
tersusun dari wheels, stubshaft, tie bolt dan sudu-sudu yang disusun kosentris di sekeliling
sumbu rotor.
 Compressor Stator. Merupakan bagian dari casing gas turbin yang terdiri dari:
o Inlet Casing, merupakan bagian dari casing yang mengarahkan udara masuk ke inlet
bellmouth dan selanjutnya masuk ke inlet guide vane.
o Forward Compressor Casing, bagian casing yang di dalamnya terdapat empat stage
kompresor blade.
o Aft Casing, bagian casing yang di dalamnya terdapat compressor blade tingkat 5-10.
o Discharge Casing, merupakan bagian casing yang berfungsi sebagai tempat keluarnya
udara yang telah dikompresi.
Combustion Section.

Pada bagian ini terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dengan fluida kerja yang
berupa udara bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi. Hasil pembakaran ini berupa energi panas
yang diubah menjadi energi kinetik dengan mengarahkan udara panas tersebut ke transition
pieces yang juga berfungsi sebagai nozzle. Fungsi dari keseluruhan sistem adalah untuk
mensuplai energi panas ke siklus turbin. Sistem pembakaran ini terdiri dari komponen-
komponen berikut yang jumlahnya bervariasi tergantung besar frame dan penggunaan turbin
gas. Komponen-komponen itu adalah:

 Combustion Chamber, berfungsi sebagai tempat terjadinya pencampuran antara udara yang
telah dikompresi dengan bahan bakar yang masuk.
 Combustion Liners, terdapat di dalam combustion chamber yang berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya pembakaran.
 Fuel Nozzle, berfungsi sebagai tempat masuknya bahan bakar ke dalam combustion liner.
 Ignitors (Spark Plug), berfungsi untuk memercikkan bunga api ke dalam combustion chamber
sehingga campuran bahan bakar dan udara dapat terbakar.
 Transition Fieces, berfungsi untuk mengarahkan dan membentuk aliran gas panas agar sesuai
dengan ukuran nozzle dan sudu-sudu turbin gas.
 Cross Fire Tubes, berfungsi untuk meratakan nyala api pada semua combustion chamber.
 Flame Detector, merupakan alat yang dipasang untuk mendeteksi proses pembakaran terjadi.

Turbin Section.

Turbin section merupakan tempat terjadinya konversi energi kinetik menjadi energi mekanik
yang digunakan sebagai penggerak compresor aksial dan perlengkapan lainnya. Dari daya
total yang dihasilkan kira-kira 60 % digunakan untuk memutar kompresornya sendiri, dan
sisanya digunakan untuk kerja yang dibutuhkan. Komponen-komponen pada turbin section
adalah sebagai berikut:

 Turbin Rotor Case


 First Stage Nozzle, yang berfungsi untuk mengarahkan gas panas ke first stage turbine wheel.
 First Stage Turbine Wheel, berfungsi untuk mengkonversikan energi kinetik dari aliran udara
yang berkecepatan tinggi menjadi energi mekanik berupa putaran rotor.
 Second Stage Nozzle dan Diafragma, berfungsi untuk mengatur aliran gas panas ke second
stage turbine wheel, sedangkan diafragma berfungsi untuk memisahkan kedua turbin wheel.
 Second Stage Turbine, berfungsi untuk memanfaatkan energi kinetik yang masih cukup besar
dari first stage turbine untuk menghasilkan kecepatan putar rotor yang lebih besar.

Exhaust Section.

Exhaust section adalah bagian akhir turbin gas yang berfungsi sebagai saluran pembuangan gas panas
sisa yang keluar dari turbin gas. Exhaust section terdiri dari beberapa bagian yaitu: (1) Exhaust Frame
Assembly, dan (2)Exhaust gas keluar dari turbin gas melalui exhaust diffuser pada exhaust frame
assembly, lalu mengalir ke exhaust plenum dan kemudian didifusikan dan dibuang ke atmosfer
melalui exhaust stack, sebelum dibuang ke atmosfer gas panas sisa tersebut diukur dengan exhaust
thermocouple di mana hasil pengukuran ini digunakan juga untuk data pengontrolan temperatur dan
proteksi temperatur trip. Pada exhaust area terdapat 18 buah termokopel yaitu, 12 buah untuk
temperatur kontrol dan 6 buah untuk temperatur trip.
PISTON ENGINE

Piston engine atau biasa di sebut dengan mesin torak, merupakan mesin yang menggunakan
piston (torak) sebagai tenaga penggerak. Piston yang bergerak naik turun di hubungkan
dengan crankshaft melalui connecting rod untuk memutar propeller atau baling-baling. Piston
dapat bergerak naik turun karena adanya pembakaran antara campuran udara dengan bahan
bakar (fuel) di dalam ruang bakar (combustion chamber). Pembakaran di dalam combustion
chamber menghasilkan expansion gas panas yang dapat menggerakkan piston bergerak naik
turun.

Pesawat yang menggunakan mesin piston umumnya menggunakan propeller sebagai tenaga
pendorong untuk menghasulkan thrust. Bentuk penampang dari propeller itu sendiri sama
seperti sayap, yaitu juga berbentuk airfoil. Sehingga pada saat propeller berputar maka akan
menghasilkan gaya dorong atau thrust sehingga pesawat dapat bergerak ke depan. Pesawat
dengan mesin piston ini merupakan jenis pesawat ringan atau biasa di sebut dengan light
aircraft. Pesawat ini mempunyai daya jelajah yang kecil dan ketinggian terbang yang tidak
terlalu tinggi.

Pada dasarnya, prinsip kerja dari semua engine pesawat sama. Yaitu memanfaatkan energi
pembakaran antara campuran bahan bakar dengan udara yang menghasilkan expansion gas
yang terjadi di dalam ruang bakar cc (combustion chamber).
KOMPONEN PISTON ENGINE
1. CRANKCASE
Sering juga disebut ruang engkol. Sebagai pembungkus dan pelindung beberapa
mekanisme :
 Crankshaft (Poros Engkol)
 Camshaft (Poros Bumbungan)
 Transmition gear (Roda transmisi)

Fungsi
 Penyangga engkol itu sendiri
 Penyangga silinder dan mekanisme-mekanismenya yang terpasang maupun
yang berada di dalam ruang engkol
 Tempat penyangga motor terhadap rangka pesawat terbang
 Tempat pemasanan bearing
 Penahan segala gaya dan momen yang diakibatkan oleh putaran poros engkol
dan gerakan piston
 Tempat pelumas dan pendingin karena adanya saluran-saluran oli di dalam
dinding-dindingnya.
2. SILINDER
Silinder adalah tempat untuk melaksanakan pembakaran. Pembakaran menghasilkan
daya berbentuk tekanan yang dipakai untuk mendorong piston. Selanjutnya gerakan
bolak-balik piston diubah menjadi gerakan putar dengan perantara connecting rod
dan crankshaft

Fungsi
 Tempat pembakaran
 Pembungkus dan pelindung piston dan connecting rod
 Penyangga katup-katup (valve) dan mekanismenya
 Penyangga busi (igniter)

Konstruksi
 Kuat menahan tekanan dan panas
 Dibuat seringan-ringannya
 Mempunyai sifat penghantar panas yang baik
 Direncanakan dan dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dalam pembuatan
dan mudah dalam perawatan serta inspeksinya.
3. PISTON
Bagian motor yang berbentuk bulat panjang (silinder) yang bergerak maju mudur
atau naik turun di dalam laras silinder.

Fungsi
Menerima dan merubah gaya tekan dari gas pembakaran menjadi gerak lurus dan
sebaliknya menjadi gerakan tekan. Sebagaimana pada waktu langkah kerja piston
didorong oleh gas pembakaran ke arah mendekati crankshaft, kemudian gerakan
piston menuju crankshaft mendorong sisa gas pembakaran keluar pada saat langkah
pembuangan.

4. CONNECTING ROD
Batang piston yang menghubungkan antara piston dengan crankshaft.

Fungsi
Perantara untuk mengubah gerakan lurus piston menjadi gerakan berputar
crankshaft.

5. CRANKSHAFT
Poros engkol adalah tulang punggung utama dari motor piston, pergerakannya
berputar. Dari crankshaft inilah tenaga motor yang sebenarnya dikeluarkan

Fungsi
 Mengubah gerakan lurus piston menjadi gerakan berputar dengan perantara
connecting rod.
 Pada motor pesawat terbang, crankshaft ini berfungsi sebagai pemutar
propeller dan perlengkapan motor

Konstruksi
 Terbuat dari baja yang sangat kuat, biasanya dari baja krom nikel
molibdenum yang ditempa dan dapat terbuat dari satu bagain saja atau lebih
6. BEARING
Bearing adalah sebuah permukaan yang menyangga atau disangga oleh permukaan
yang lain dan saling bergesekan.

Fungsi
 Untuk mendapatkan gesekan yang sekecil-kecilnya.
 Bearing dipakai untuk : crankshaft, camshaft, connecting rod

Konstruksi
 Terbuat dari campuran perak, timah dan perunggu
 Perak mempunyai sifat tahan tekanan tinggi, penghantar panas yang baik
tetapi koefisien geseknya masih tinggi daripada timah
 Timah mempunyai koefisien gesek yang rendah tetapi tidak terlalu kuat
terhadap tekanan yang tinggi
 Perunggu mempuyai sifat yang hampi sama dengan perak

Jenis Bearing

Plain Bearing

Ball Bearing

Roller Bearing
7. VALVE

Valve
Katup adalah alat yang terdapat pada suatu saluran baik saluran udara, gas ataupun
zat cair sebagai pengatur alirannya.

Fungsi
Membuka dan menutup pintu pemasukan dan pembuangan
Pada setiap silinder paling tidak harus ada 2 valve yaitu intake valve dan exhaust
valve

Konstruksi
Dibuat dari bahan tahan panas tinggi dan tahan terhadap korosi
Bahan yang dipakai :
 Nikron
 Baja nikron
 Baja silkrom
 Baja kobalt-kronium

Anda mungkin juga menyukai