Anda di halaman 1dari 13

SCREW THREAD

Screw Thread Terminology

Istilah-istilah berikut ini digunakan untuk mendefinisikan karakteristik dari screw thread, yaitu :

1. Screw thread : ulir yang berbentuk helix pada permukaan external dan internal di bagian silinder screw
dan berbentuk conical spiral pada permukaan external dan internal di bagian cone screw.
2. External thread : jenis screw yang memiliki ulir luar.
3. Internal thread : jenis screw yang memiliki ulir dalam.
4. Major diameter : diameter terbesar dari ulir screw atau nut.
5. Minor diameter : diameter terkecil dari ulir screw atau nut.
6. Pitch : jarak antara pusat puncak yang satu dengan puncak yang lainnya, diukur dari sumbu yang sejajar.

7. Depth of thread : jarak antara root dan crest, yang diukur dari sumbu sudut siku-siku.
8. Half angle of thread : sudut antara sisi ulir dengan sumbu normal yang diukur dalam bidang aksial.
9. Angle of thread : sudut antara sisi-sisi ulir yang diukur dalam bidang aksial.
10. Helix angle : sudut yang berbentuk helix atau conical spiral pada ulir di pitch diameter.
11. Crest : permukaan ulir yang menentukan major diameter dari screw dan minor diameter dari nut.
12. Lead : jarak ulir screw yang maju secara aksial dalam 1 putaran. Pada single threaded screw, lead
sejajar dengan pitch. Pada double threaded screw lead 2 kali dari pitch. Pada triple threaded screw, lead 3
kali dari pitch.
13. Root : permukaan ulir yang menentukan minor diameter dari screw dan major diameter dari nut.
14. Side of flank : permukaan ulir yang menghubungkan crest dengan root.
15. Axis of screw : garis khayal yang memanjang dari screw.
16. Base of thread : bagian ulir yang paling bawah.
17. Number of thread : jumlah ulir dalam 1 inch.
18. Length of engagement : panjang kontak antara 2 bagian ulir yang diukur secara aksial.
19. Depth of engagement : kedalaman kontak antara 2 bagian ulir yang diukur secara radial.
20. Single start thread : istilah yang digunakan ketika hanya ada satu ulir screw pada material.
21. Multi-start thread : terdiri dari dua atau lebih ulir screw parallel terpisah pada material.
22. Run-out : bagian ulir dimana minor diameternya meningkat sampai sama dengan major diameternya.

Class of Fit

Measuring Screw Thread

Pitch gauge dapat digunakan untuk menemukan ukuran ulir hanya dengan memasang pitch gauge yang
sesuai terhadap ulir screw sampai mendapatkan nilai kecocokan yang sesuai.

BOLT
British Bolt

American Bolt

Menggunakan standard NC (American National Coarse), the NF (American Nation Fine), the UNC (Unified
National Coarse) dan the UNF (Unified National Fine).

1. AN Bolt

Pengidentifikasian ‘AN Bolt’ digunakan untuk menunjukan jenis baut, diameter, material, panjang, lokasi
split spin dan hole pada locking wire. Beikut adalah cara untuk mengidentifikasikannya, yaitu :

 Diameter : 2 digit angka setelah AN menunjukan diameter ulir, 1 = No.6, 2 = No. 8, 3 = No.10, 4 =1/4”,
dan angka-angka berikutnya akan menunjukan diameter dalam 1/16”. Contoh : AN4 adalah bolt
berkepala segi enam dengan diameter 1/4 “ dan AN14 adalah bolt berkepala segi enam dengan diameter
7/8” (14/16”).
 Panjang : pada bolt berkepala segi enam, panjang boltnya diukur dari bawah kepala bolt hingga bagian
paling bawah ulir. Panjangnya dinyatakan dalam 1/8” dan dikutip dengan tanda dash.
 Posisi drill hole : pada beberapa bolt biasanya disediakan drill hole dibagian shank dari bolt. Terdapat
beberapa penomoran yang berbeda disetiap jenis bolt, yaitu :
 Drilled Shank : kode normalnya (AN24 – 15).
 Un-Drilled Shank : A ditambahkan pada kodenya setelah nomor dan tanda dash (AN24 –
15A)
 Drilled Head and Shank : H ditambahkan pada kodenya sebelum nomor, Nomor menggantikan
tanda dash (AN25H15).
 Drilled Head only : H ditambahkan pada kodenya sebelum nomor, Nomor menggantikan
tanda dash. A ditambahkan pada kodenya setelah nomor (AN25H15A).
 Material : pengkodean standarnya diterapkan pada non-corrosion dan cadmium-plated bolt. Pengkodean
hurufnya ditempatkan setelah nomor AN, sebagai berikut :
 C : corrosion resistance steel (AN25C15).
 DD : alluminium alloy (AN25DD15).
 Thread : pengkodeannya diterapkan di ulir UNF dan UNC. Ulir UNC mengindikasikan penempatan A
sebagai pengganti tanda dash (AN24A15).

Gambar diatas menunjukan rincian part number dari AN bolt. Misalnya gambar diatas hanya memiliki 1
digit serial number dan ini menunjukan bolt berkepala segi enam untuk tujuan yang umum. Namun, serial
number untuk beberapa bolt kelas ini memiliki dua digit. Bahkan bolt berkepala segi enam mencakup part
number yang dimulai dari AN3, AN4 sampai AN20.

 AN21 - AN36 : clevis bolt.


 AN42-AN 49 : eye bolt.

Ketika menggunakan part number untuk tujuan umum AN bolt, clevis bolt, dan eye bolt. Tanda dash
mengindikasikan bahwa bolt terbuat dari carbon steel.

 Huruf C digunakan sebagai pengganti tanda dash dan berarti corrosion-resistant steel.
 Huruf D berarti 2017 aluminium alloy.
 Huruf DD berarti 2024 aluminium alloy. Untuk beberapa bolt jenis ini, huruf H digunakan dengan huruf-
huruf ini atau dengan tanda dash. Huruf H menunjukan bahwa bolt telah di drill untuk tujuan
keselamatan.
2. NAS Bolt

3. MS Bolt
Note : huruf H menandakan drilled head only.

Special Bolt

Bolt pesawat berkepala segi enam AN3 – AN20 merupakan bolt structural yang serbaguna dan digunakan
untuk penerapan beban tension dan shear. Alloy steel bolt diameternya lebih kecil dari 3/16” sedangkan
aluminium alloy bolt diameternya lebih kecil dari ¼” dan tidak akan digunakan pada struktur utama. Bolt
lainnya yang umum digunakan adalah sebagai berikut :

1. Close tolerance bolt

Merupakan bolt yang lebih akurat dibandingkan standard bolt.

2. Internal wrenching bolt

Bolt ini terbuat dari baja berkekuatan tinggi dan cocok untuk bolt yang membutuhkan penerapan tensile atau
shear.

3. Clevis bolt

Clevis bolt memiliki kepala bolt berbentuk bulat, cocok untuk bolt yang membutuhkan penerapan shear dan
tidak cocok untuk beban tension.

4. Eyebolt

Eyebolt didesaiun untuk pemasangan shackle cable atau turnbuckle dan cocok untuk bolt yang memerlukan
penerapan beban tension. Ujung ulirnya dapat dibuat hole untuk tujuan safety.

Berikut adalah tambahan dari beberapa kepala bolt yang sering digunakan, yaitu :
Metric Bolt

Pada metric bolt, diameter dan panjangnya dituliskan dalam satuan millimeter. Diameternya dituliskan
setelah penulisan huruf ‘M’. Contoh : M6-15 melambangkan metric bolt yang memiliki diameter 6 mm dan
panjang 15 mm.

NUT
Nut memiliki aturan umum bahwasannya material yang digunakan untuk membuat nut harus sama dengan
bolt atau screw yang melekat dengannya. Pengecualian aturan tadi berlaku untuk high-tensile steel bolt yang
menggunakan mild steel nut. Standar nut untuk penerbangan memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran.
Nut dapat dibuat dari material cadmium-plated carbon steel, stainless steel, dan 2024-T alluminium alloy
yang dianodisasi. Ulirnya dapat berupa ulir kiri ataupun ulir kanan.
Jenis nut yang paling umum digunakan, yaitu :

 Castle nut : digunakan untuk drilled shank hexagon-headed bolt atau stud, eyebolt, dan clevis bolt.
 Slotted nut : konstruksinya mirip dengan castle nut dan kegunaannya pun sama dengan castle nut.
Biasanya nut ini hanya dipasang pada engine.
 Plain hexagon nut : cocok digunakan untuk beban tension yang besar.
 Light hexagon nut : merupakan nut yang lebih ringan dan digunakan untuk keperluan beban tension yang
ringan.
 Plain check (atau lock) nut : digunakan sebagai perangkat pengunci untuk plain nut, ujung ulir, dll.
 Wing nut : merupakan nut yang dapat diatur kekencangannya menggunakan tangan.

Stiffnut dan Anchor Nut

1. Nyloc : bentuknya mirip seperti hexagonal nut standar tetapi memiliki sisipan plastic diujung counter-
bored. Note : karena sisipannya dari material nilon, stiffnut jenis ini tidak boleh digunakan di daerah yang
bersuhu rendah ataupun tinggi. Temperatur maksimumnya biasanya 120 o C. fibrelock nut memiliki
sisipan yang sama tetapi tidak dari nilon melainkan dari fibre.
2. Oddie : merupakan nut yang memiliki lubang celah disetiap ke 6 sisinya.
3. Philidas : jenis nut ini memiliki mahkota berbentuk di bagian atas nutnya.
4. Aerotight : kontruksinya mirip dengan philidas nut, hanya saja terdapat dua lubang vertical di
mahkotanya.
5. Lightweight : jenis nut yang memiliki washer pada bagian bawahnya
6. Anchor nut dan strip nut : merupakan nut yang terdapat 1 atau dua lubang dibagian sisi-sisi nutnya yang
difungsikan sebagai pengaman.
Sheet Spring Nut

Jenis nut ini haru menggunakan standar sheet metal dan self-tapping screw untuk mendukung line clamp,
electrical equipment, dan access door.

Point Wrenching Nut

Nut ini umumnya digunakan ketika diperlukan nut dengan high tensile. Nut ini dipasang menggunakan
socket wrench. Nut ini termasuk kategori self-locking nut.

Shear Nut

Nut ini didesain sebagai pasangan dari clevis bolt dan taper pin berulir yang dibor. Nut ini termasuk kategori
self-locking nut.

Klincher Nut

Digunakan untuk memastikan sambungan secara permanen dan tahan terhadap getaran.
LOCKING WIRE

 1, 2, dan 5 : mengilustrasikan metode yang tepat untuk bolt, screw, dan squarehead plug.
 3 : mengilustrasikan beberapa komponen yang dihubungkan secara seri.
 4 : mengilustrasikan metode yang tepat untuk castelled nut dan stud.
 6 dan 7 : mengilustrasikan komponen dengan single threade wire yang dihubungkan ke hose atau lug.
 8 : mengilustrasikan beberapa komponen yang menggunakan metode single wire dalam pola geometris
tertutup yang berdekatan.

QUICK RELEASE
Merupakan jenis fastener khusus yang didesain untuk menangani komponen seperti fairing, cowling, dan
inspection panel pada posisinya serta memungkinkan pemindahan dan penggantiannya dengan cepat selama
servis. Beberapa contoh quick release fastener yang digunakan pada pesawat, yaitu :

Dzus fastener

Oddie fastener
Camloc fastener

Pip-pin

Circlip dan locking ring


Key dan keyway

Peening

RIVET
British Solid Rivet

Standar untuk bristish solid rivet dikeluarkan oleh Society of British Aerospace SBAC (AS Series) atau
British Standard Institute (SP Series). British rivet dengan kode identifikasi AS 162-408, memiliki 90o
countersunk head dan terbuat dari alluminium alloy (5% magnesium), berdiameter 1/8 In, dan memiliki
panjang rivet ½ In. AS 162 : menunjukan jenis kepala dan material, -4 : menunjukan nilai diameter, yaitu
4/32 In (1/8 In), dan 08 : menunjukan panjang rivet, yaitu : 8/16 In (1/2 In).

American Solid Rivet

Komposisi rivet yang paling umum digunakan pada konstruksi pesawat terbang terbuat dari alluminium
alloy. Beberapa rivet juga ada yang terbuat dari mild steel, monel, titanium, dan cooper.

Berikut adalah beberapa jenis penomoran kepala rivet, yaitu :

 AN426 / MS20426 : Countersank head rivet (100o).


 AN430 / MS20430 : Roundhead rivet.
 AN441 : Flathead rivet.
 AN456 : Brazier head rivet.
 AN470 / MS20470 : Universal head rivet.

Berikut adalah beberapa jenis kode huruf yang digunakan untuk menentukan paduan material pada rivet,
yaitu :

 A : 1100 atau 3003 alluminium alloy.


 AD : 2117-T alluminium alloy.
 D : 2017-T alluminium alloy.
 DD : 2024-T alluminium alloy.
 B : 5056 alluminium alloy.
 C : copper.
 M : monel.

Berikut adalah contoh metode penomoran pada rivet :

AN 470 AD 3-5

 AN : Air Force-Navy standard number.


 470 :Universal head rivet.
 AD : 2117-T aluminum alloy.
 3 : Diameter in thirty-seconds (3⁄32 Inch).
 5 : Length in sixteenths (5⁄16 Inch).
MS20 426 AD 5 – 8

 MS20 : Specification (Military Standard).


 426 : Countersunk head.
 AD : 2117-T aluminum alloy.
 5 : Diameter in thirty-seconds (5/32 Inch).
 8 : Length in sixteenths (8/16 Inch).
Alloy 1100 rivet : diterapkan heat treatment jenis ‘F’, tidak memerlukan perawatan khusus sebelum
digunakan, dan merupakan jenis rivet yang spesifikasinya tidak akan berubah walaupun dalam periode
penyimpanan yang lama.
Alloy 2117 rivet : merupakan jenis rivet yang sama dengan 1100-F rivet,.
Alloy 2017 dan 2024 rivet : diterapkan heat treatment jenis ‘T4’.
Alloy 5056 rivet : biasanya digunakan untuk menggabungkan struktur magnesium alloy, karena memiliki
kualitas corrosion-resistant.

 Mild steel rivet digunakan untuk riveting steel sedangkan Corrosion Resistant Steel (CRS) digunakan
untuk riveting CRS component di fire-wall dan area exaust.
 Monel (M) rivet digunakan untuk riveting nickel-steel alloy. Rivet ini juga digunakan sebagai pengganti
CCRS rivet.
 Copper (C) rivet penggunaannya terbatas di pesawat. Hanya digunakan pada copper alloy atau non-
metallic material (seperti kulit).
Note : sebagian besar logam di pesawat termasuk rivet akan mengalami korosi. Hal ini karena hasil
pengaruh dari kondisi iklim lokal atau proses fabrikasi yang digunakan. Hal tersebut dapat diminimalisir
dengan menggunakan jenis material yang tepat dan menggunakan protective coating pada struktur dan
rivetnya.

Solid Rivet Head Types

 Brazier head : memiliki diameter kepala rivet yang lebih besar, sehingga cocok untuk merivet thin sheet.
 Countersunk head : memiliki kepala yang datar diatasnya dan miring hingga ke bagian shank. Sudut
countersunk dapat bervariasi mulai dari 78o hingga 120o.
 Flathead : memiliki kepala yang datar dan digunakan pada struktur interior.
 Roundhead : memiliki kepala yang bulat dan digunakan pada struktur interior.
 Universal head : merupakan kombinasi brazier, flathead, dan roundhead rivet. Digunakan dalam
kontruksi dan repair di interior dan exterior pesawat.

Blind and Hollow Rivet


Digunakan jika tidak memungkinkan penggunaan bucking bar. Terpasang pada banyak bagian non-structural
seperti aircraft interior, furnishing, flooring material, de-icer boot, dll. Ada 3 jenis dasar dari blind rivet,
yaitu :

 Self-plugging (friction lock) rivet.


 Self-plugging (mechanical lock) rivet.
 Pull-through rivet.

 Mechanical Lock Rivet


 Hollow/Pull-Through Rivet
 Friction Lock Rivet
Terdiri dari 2 bagian, yaitu : kepala rivet dengan hollow shank dan stem yang memanjang dari hollow shank.
Prinsip kerjanya, yaitu :

 Stem ditarik ke rivet shank.


 Bagian mandrel dari stem memaksa rivet shank untuk berekspansi.
 Ketika terjadi aksi tarikan yang cukup hebat, akan menyebabkan shank patah pada titik terlemahnya.
Grip range merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengukur ketebalan material sebelum rivet akan
disambungkan dengan material.
Beberapa jenis blind an hollow rivet lainnya, yaitu :
 Tucker pop rivet.
 Avdel rivet.
 Chobert rivet.
 Cherry rivet.
 Bulbed cherry lock rivet.
 Huck blind rivet.

MLS – P – M5 – 6C
ML : Mechanically locked mandrel.
S : Self-plugging.
P : Protruding head.
M : Monel metal.
5 : Rivet diameter in increments of 1/32 In (5/32 In).
6 : Maximum grip length in increments of 1/16 In (3/8 In).

Anda mungkin juga menyukai