Anda di halaman 1dari 6

PENGETAHUAN DASAR MESIN BAGIAN MECHANICAL ELEMEN

(FASTENER)

FASTENERS.
Fastener atau pengencang digunakan untuk menggabungkan beberapa parts atau komponen
menjadi suatu komponen assembling. Fastener dipergunakan karena
komponen assembling tidak mungkin dibuat utuh dari satu bagian. Sehingga dibuat
dari beberapa parts atau komponen untuk mempermudah manufacturing pemasangan,
perawatan dan perbaikan. Bab ini akan membahas beberapa jenis fasteners yang sering
dipergunakan pada Alat berat

1. Bolt
Bolt adalah fastener yang digunakan sebagai pengikat berpasangan dengan nut. Bentuk lain
bolt adalah cap screw. Disebut cap screw apabila dalam pemakaian sebagai fasteners
berpasangan terhadap lubang ulir. Dengan demikian bolt dan cap screw dibedakan
berdasarkan aplikasi pemakaiannya sebagai fastener. Berbagai macam bolt dan cap screw
ditunjukan pada gbr berikut :

a. Spesifikasi bolt .
Bentuk bolt terdiri atas Head body dan threat. Ukuran head berdasarkan jarak bidang
rata pada bagian Head. Ukuran head bolt menentukan beberapa ukuran kunci atau
socket yang dipergunakan. Ukuran bolt ditentukan oleh diameter puncak threat,
sedangkan panjang bolt diukur dan bagian bawah head ke bagian ujung thread ( bolt ).
Beberapa bentuk bolt memiliki ketentuan penentuan ukuran panjang yang berbeda
menunjukkan penunjukkan ukuran bolt.

Ukuran bolt ditentukan juga oleh ukuran thread. Berdasakan standarisasi Unifled Screw
Thread Standard, thread diukur dengan menghitung jumlah puncak ulir setiap inchi.
Berdasarkan Unifield screw Thread standard tersebut dinyatakan ukuran bolt dengan
notasi seperti berikut :
Thread dibedakan atas coarse thread ( kasar ) dan fine thread ( halus ) yang ditandai
dengan notasi UNC untuk coarse thread dan UNF untuk fine thread. Coarse thread
memiliki alur yang lebih dalam dan banyak digunakan. Fine thread memiliki alur thread
kecil biasanya digunakan pada bahan material tertentu, misal untuk pengikat parts yang
tipis. Pada Standarisasi Metric, ukuran ulir ditemukan dengan ukuran jarak antara puncak
ulir terdekat. Notasi yang digunakan untuk menyatakan ukuran ulir metric adalah sebagai
berikut :

b. Tingkat ( Grade ) kekuatan bolt


Society of Automotive Engineers (SAE) menerbitkan
standarisasi untuk mengklasifikasikan united ( inch-series ) bolt capscrew pada
beberapa grade berdasar material, treatment dan tensiIe strength (kekuatan
tariknya). Klasifikasi grade ditunjukan dengan tanda pada permukaan atas head
bolt. Tabel berikut menunjukan spesifikasi dan tanda bolt berdasarkan standarisasi SAE.
Standarisasi Klasifikasi Grade bolt metric ditetapkan oleh International Standardization of
Organization ( ISO ). Klasifikasi berdasarkan kekuatan tensile(tarik) dan yield (luluh).
Tanda angka pada permukaan atas bolt menandakan klasifikasi kekuatannnya. Semua
bolt dan capscrew berdiameter diatas 4-mm memiliki tanda angka pada permukaan atas
head bolt. Tabel berikut menunjukkan klasifikasi dan tanda yang digunakan pada bolt
metric.

2. Nuts
Nuts merupakan fastener, aplikasi pemakaiannya sebagai pengikat berpasangan dengan
bolt. Nut berbentuk segi enam ( Hexagon ) atau segi empat dengan lubang berulir kasar atau
halus pada bagian tengahnya sesuai dengan bolt pasangannya. American Society For
Testing Material ( ASTM ) dan SAE memberikan standarisasi untuk kelas kekuatan nuts.
Metric nuts yang biasa digunakan di USA klasifikasikan menjadi 5,9 dan 10. Angka ini
ditujukan kekuatan tarik ( tensile stregth ) tertinggi dari screw atau bolt yang harus digunakan
untuk mencegah kerusakan. Nut memiliki tiga dimensi penting yaitu ketebalan, lebar ( ukuran
kunci ) dan diameter dalam. Gambar berikut menunjukkan berbagai jenis bentuk nuts.

3. Washer.
Washer merupakan cincin penutup yang dipergunakan antara bolt ataupun terhadap parts
atau component yang diikat. Berdasarkan fungsinya washer terdapat dalam beberapa
bentuk.
Plain washer, mendistribusikan beban pengikat dengan
permukaan yang lebih luas dibanding bolt atau nut, juga mencegah permukaan part yang
diikat.
Helical spring washer digunakan untuk menjamin agar bolt atau nut kencang ( tidak mudah
kendor ) pada parts atau component yang menerima getaran atau vibrasi.
Toothed lock washer digunakan untuk menjamin agar bolt atau nut tidak mudah kendor
akibat getaran atau vibrasi. Aplikasi penggunaannya mirip dengan washer spring. Toothed
lock washer ini banyak digunakan pada pemasangan nut pada terminal kabel.
Gambar berikut ini menunjukkan berbagai macam jenis washer :

4. Screw.
Screw merupakan salah satu jenis fastener bentuknya hampir sama dengan bolt atau
capscrew, tetap memiliki ukuran kecil sebagai pengencang screw berpasangan dengan nut
atau lubang tread. Driver yang digunakan sebagai pengencang berupa screw driver, Kunci
L atau socket screwdriver. Gambar di bawah menunjukkan berbagai jenis screw. Tapping
screw digunakan untuk pengikat pada panel cover yang terbuat dari sheet metal, aluminium,
perunggu atau kuningan.

5. Studs.
Studs merupakan salah satu jenis fastener berupa steel rod yang memiliki ulir atau thread
pada kedua bagian ujungnya. Salah satu thread dikencangkan pada parts atau komponen,
sedangkan salah satu ujungnya mengikat part dengan menggunakan nut. Gambar berikut
menunjukkan bentuk stud dan pemasangannya sebagai pengikat.
6. Pins.
Secara umum pin digunakan sebagai fastener pada bagian part atau komponen yang saling
bergerak selain itu pin juga digunakan sebagai lock, sebagai pelurus posisi parts yang saling
disambungkan. Berbagai bentuk pin ditunjukkan pada gambar berikut :

Fungsi masing – masing pin :


Cotter pin berfungsi sebagai lock pada elevis pin, stopped nut dan caste nut. Dowel pin
berfungsi sebagai pelurus ( alignment ) terhadap komponen yang diikat.
Clevis pin digunakan sebagai pin engsel untuk U yoke pada linkage dalam pemasangan
dilengkapi cotter pin sebagai lock.
Spring pin berfungsi sebagai pengikat yang bersifat self locked pin, spring pin berbentuk
cylinder spring yang berukuran oversize terhadap lubang pin sehingga pada saat dipasang
terhadap gaya tekan dari spring pin terhadap lubang.
Quick lock pin digunakan sebagai lock terhadap pin dengan kemudahan untuk membuka atau
melepas pin.
Tapper pin digunakan sebagai lock terhadap dua komponen yang dipasang tetap.
Grooved pin digunakan sebagai fastener seperti spring pin.
Spring lock pin merupakan fastener digunakan berpasangan dengan elevis pin
mempermudah melepas dan memasang bagian yang saling berhubungan..

7. Snap ring.
Snap ring merupakan pendukung yang berfungsi sebagai pengunci penempatan posisi atau
penahan ( retainer ), contoh menempatkan dan menahan posisi shaft pada hole. Macam –
macam bentuk snap ring ditunjukkan pada gambar berikut :
8. Clamps.
Clamp yang digunakan untuk pengikat pada penyambungan hose ke pipa logam, clamp
digunakan sebagai pengikat agar tidak terjadi kebocoran cairan atau udara, clamp ini disebut
hose clamp. Bentuk clamp lain yang digunakan adalah wire rope clamp yang digunakan
sebagai clamp untuk penyambungan wire rope. Gambar berikut menunjukkkan berbagai jenis
clamp.

9. Key.

Key atau pasak digunakan sebgai lock antara roda sisi atau pulley terhadap shaft. Trehadap
dua jenis key yaitu rectangular atau square key dan woodruff key seperti ditunjukkan pada
gambar dibawah ini :

Anda mungkin juga menyukai