Navigasi berasal dari bahasa latin yaitu navis yang berarti kapal dan agere yang berarti
bergerak. Navigasi udara dapat didefinisikan sebagai ilmu atau peralatan untuk menentukan
pesawat terbang dalam melakukan penerbangan hingga sampai tujuan dengan
selamat.Navigasi udara ada juga yang menyebut sebagai fase-fase dalam jalur penerbangan
Semua pesawat terbang dilengkapi dengan sistem navigasi agar pesawat tidak tersesat dalam
melakukan penerbangan. Panel-panel instrument navigasi pada kokpit pesawat memberikan
berbagai informasi untuk sistem navigasi mulai dari informasi tentang arah dan ketinggian
pesawat. Pengecekan terhadap instrument sistem navigasi harus seteliti dan seketat mungkin.
DME bekerja pada bidang Ultra High Frequency (UHF) antara 962 MHz dan 1213 MHz,
sehingga pancarannyapun tidak tergantung dari keadaan cauca/static-free.
2.2.2 Spesifikasi Teknis DME/N
∙ Transponder System
∙ Transmitter –
∙ Receiver
∙ Identification
∙ Antenna
∙ Monitoring
∙ Remote Monitoring and Control
2.3 Very High Omnidirectional Range (VOR)
2.3.1. Deskripsi Singkat VOR
VHF Omnidirectional Range (VOR) adalah VOR merupakan alat bantu navigasi jarak sedang,
yang bekerja menggunakan frekuensi radio sangat tinggi (VHF / Very High Frequency), fasilitas
VOR memungkinkan pesawat menuju tujuan dengan memanfaatkan stasiun VOR di darat
tanpa tergantung dari keadaan cuaca (yaitu dengan menggunakan bantuan instrument atau
dengan bantuan autopilot). Berlainan dengan NDB, peralatan VOR yang ada di pesawat
terbang menunjukkan setiap deviasi dalam derajat dari jalur penerbangan yang dipilih, tidak
tergantung dari heading pesawat. Penerbang dapat memanfaatkan stasiun VOR di darat pada
saat tinggal landas dengan memilih jalur penerbangan VOR dan selanjutnya terbang menuju
stasiun VOR lain.Peralatan VOR memancarkan informasi yang terdiri dari sinyal variable dan
sinyal reference dengan frekuensi pembawa VHF melalui antena, display pada peralatan
penerima VOR yang ada di pesawat udara menunjukkan suatu deviasi dalam derajat dari jalur
penerbangan yang memungkinkan pesawat udara terbang menuju bandara dengan route (jalur
penerbangan) tertentu dengan memanfaatkan stasiun VOR.
Selain itu penerbang dapat memanfaatkan stasiun VOR pada saat tinggal landas,
dengan menggunakan jalur penerbangan dari VOR dan selanjutnya terbang menuju stasiun
VOR yang lain. Dengan penggunaan sudut deviasi yang benar, peralatan VOR dapat
digunakan untuk memandu pesawat udara menuju ke suatu bandar udara lainnya. Posisi dan
arah terbang pesawat udara setiap saat dapat diketahui oleh penerbang dengan bantuan VOR
dan DME atau dengan menggunakan dua stasiun VOR.
Penerima VOR di pesawat udara mempunyai tiga indikator, yaitu :
a. Untuk menentukan azimuth, sudut searah jarum jam terhadap utara dari stasiun VOR dengan
garis yang menghubungkan stasiun tersebut dengan pesawat udara.
b. Menunjukkan deviasi kepada penerbang, sehingga penerbang dapat mengetahui jalur
penerbangan pesawat udara sedang dilakukan berada di sebelah kiri atau di kanan dari jalur
penerbangan yang seharusnya.
c. Menunjukkan apakah arah pesawat udara menuju ke atau meninggalkan stasiun VOR.
Peralatan VOR dapat dipergunakan dalam beberapa fungsi, yaitu :
a. Homing 🡪 Stasiun VOR yang dipasang di dalam lingkungan bandar udara dan digunakan
untuk memandu penerbang dalam mengemudikan pesawat udara menuju lokasi bandar udara.
b. Enroute🡪 Stasiun VOR yang dipasang di luar atau di dalam lingkungan bandar udara dan
digunakan untuk memberikan panduan kepada pesawat udara yang melakukan penerbangan
jelajah di jalur penerbangan.
c. Holding🡪 Stasiun VOR yang dipasang di luar atau di dalam lingkungan bandar udara dan
digunakan untuk memandu penerbang yang sedang melakukan prosedur holding yaitu manuver
pesawat udara di dalam suatu ruang udara yang ditentukan ketika menunggu dalam antrian
pendaratan yang diatur oleh pengatur lalu-lintas udara.
d. Locator 🡪 Stasiun VOR yang dipasang pada perpanjangan garis tengah landasan pacu guna
memberikan panduan arah pendaratan kepada penerbang pada saat posisi pesawat udara
berada di kawasan pendekatan untuk melakukan pendaratan.
e. Approach 🡪 Stasiun VOR yang dipasang pada perpanjangan garis tengah atau di samping
landasan pacu guna memberikan panduan arah pendaratan kepada penerbang pada saat
posisi pesawat udara berada di kawasan pendekatan untuk melakukan pendaratan
noted :
DME biasanya di pasang pada stasiun VOR untuk melengkapinya (komplementer) sehingga
posisi pesawat terbang secara teliti dapat terus menerus diketahui para penerbang. (VOR
memberikan informasi dalam derajat sedangkan DME memberikan informasi jarak dalam NM,
sesuai koordinat polar dalam penenttuan posisi pesawat terbang).
DME juga dapat dipergunakan pada fasilitas navigasi udara ILS (Instrument landing System)
guna memberikan informasi jarak secara terus menerus/tak terputus kepada penerbang pada
saat pendekatan/pendaratan
FASILITAS KOMUNIKASI PENERBANGAN
Sistem komunikasi di dalam pesawat terbang terdiri atas:
A. External Communication
B. Internal Communication
C. Emergency Locator Trannsmitter /Emergency Radio Beacon
E. Static Discarge
1. HF (High Frequency) digunakan untuk komunikasi antara pesawat dengan stasiun bumi pada jarak
jauh.
2. VHF (Very High Frequency) digunakan untuk komunikasi antara pesawat dengan Ground station,
Pesawat dengan pesawat yang lain pada jarak dekat.
3. UHF (Ultra High Frequency) digunakan untuk komunikasi pesawat dengan pesawat.
A. EXTERNAL COMMUNICATION
Adalah sistem komunikasi Very High Frequency (VHF) merupakan static frequency dan
digunakan untuk jarak dekat (batas horizon/line of sight). Jarak jangkauannya tidak lebih dari 1,2 kali
akar ketinggian pesawat. Untuk jarak jangkauan VHF dalam satuan mil sedangkan untuk ketinggian
pesawat dalam satuan feet, hal ini dikarenakan sinyal VHF memancar lurus menembus lapisan
ionosphere atau dalam kata lain tidak dipantulkan. Biasanya pada pesawat terbang terpasang 2 sistem
komunikasi VHF dan salah satunya sebagai persiapan kalau yang pertama rusak.
Sistem ini membebaskan keharusan flight crew untuk secara terus menerus memantau (memonitor)
saluran komunikasi. Yaitu ketika pesawat mendapat panggilan dari petugas di darat (ground control
personnel), dengan system ini petugas didarat dapat memilih pesawat mana yang akan dihubungi.
B. INTERNAL COMMUNICATION
Internal communication merupakan sistem komunikasi yang digunakan untuk keperluan didalam
pesawat, baik pada saat di darat maupun pada saat terbang. Sistem ini terdiri atas:
Digunakan untuk keperluan awak pesawat, dalam menyampaikan pengumuman atau pemberitahuan
kepada penumpang pesawat melalui pengeras suara yang ada pada cabin dan lavatory. Sistem ini juga
digunakan pula untuk penyiaran music dari pita rekaman (music reproducer) dan peringatan (audio
warning) kepada penumpang dan cabin crew.
Komponen-komponen passenger address system terdiri atas :
a. Passenger address amplifier.
b. Microphone.
c. Speakers.
d. Music reproducer.
e. Tone isolator.
a. Flight intercom
Digunakan untuk intercommunication antara cockpit crew dan maintenance personnel, antara cockpit
dan tempat-tempat bagian perawatan di sekitar pesawat. Tempat-tempat tersebuat antara lain external
power receptable dan electronic dan electrical equiqment compartment.
b. Serce Intercom
System ini digunakan intercommunication antara cockpit dan cabin crew didalam pesawat atau antara
cockpit/cabin dengan petugas maintenance/servicing di beberapa tempat di sekitar pesawat:
System ini (intercommunication system ) dan passenger address system menggunakan headset yang
sama (di cockpit dan cabin).
System ini akan di gunakan atau bekerja dalam keadaan darurat. alat ini secara otomatis akan
memancarkan sinyal radio apabila terendam air (air tawar,air asin),frekuensi yang di pancarkan adalah
Very High Frequency (VHF) 121,5 MHz dan 243,0MHz secara terus menerus.
Secara terus menerus akan merekam semua pembicaraan diruangan cockpit, baik pembicaraan
langsung maupun melalui sistem komunikasi. Rekaman tersebut akan tersimpan dalam CVR dan akan
dibaca apabila diperlukan (misalnya bila terjadi kecelakaan). Pita rekaman berupan lingkaran, sehingga
bisa membuat rekaman secara terus menerus selama terbang, tanpa harus rewind terlebih dahulu.
Rekaman yang tersimpan merupakan rekaman setengah jam terakhir pembicaraan, sebelum CVR
terhenti (off). Hal ini terjadi dikarenakan setelah setengah jam operasi dari CVR, maka akan terjadi
penghapusan pita yang sudah ada isinya (rekaman) dan kemudian akan diisi oleh rekaman selanjutnya.
E. STATIC DISCHARGE
Static discharge berguna untuk menghilangkan muatan listrik statis pada badan pesawat, yaitu
dengan cara melepaskannya ke udara bebas melalui static discharge, alat ini ditempatkan pada ujung
ujung permukaan pesawat. Hal ini diperlukan agar bekerjanya peralatan radio tidak terganggu muatan
listrik statis.