Anda di halaman 1dari 9

Sistem Navigasi Pesawat Terbang

Navigasi berasal dari bahasa latin yaitu navis yang berarti kapal dan agere yang berarti
bergerak. Navigasi udara dapat didefinisikan sebagai ilmu atau peralatan untuk menentukan
pesawat terbang dalam melakukan penerbangan hingga sampai tujuan dengan
selamat.Navigasi udara ada juga yang menyebut sebagai fase-fase dalam jalur penerbangan
Semua pesawat terbang dilengkapi dengan sistem navigasi agar pesawat tidak tersesat dalam
melakukan penerbangan. Panel-panel instrument navigasi pada kokpit pesawat memberikan
berbagai informasi untuk sistem navigasi mulai dari informasi tentang arah dan ketinggian
pesawat. Pengecekan terhadap instrument sistem navigasi harus seteliti dan seketat mungkin.

A. FASILITAS BANTU NAVIGASI PENERBANGAN


2.1 Non Directional Beacon (NDB)
2.1.1. Fasilitas Navigasi jenis ini yang terpasang dalam stasiun NDB di darat, memancarkan
informasi dalam bentuk sinyal radio kesegala arah (Non Directional). Sinyal ini akan diterima
oleh pesawat terbang yang dilengkapi dengan loop antenna sehingga penerbang dapat
menentukan posisinya (azimuth) menuju stasiun tersebut. Peralatan NDB memancarkan
informasi dalam bentuk sinyal gelombang radio ke segala arah melalui antena, sinyalnya akan
diterima oleh pesawat udara yang dilengkapi Automatic Direction Finder (ADF) yaitu perangkat
penerima NDB yang ada di pesawat udara, sehingga penerbang dapat mengetahui posisinya
(azimuth) relatif terhadap lokasi NDB tersebut
Pemancar ini biasanya beroperasi pada frekuensi 200 sampai 415 KHz dan secara terus
menerus memancarkan frekuensi pembawa dengan modulasi 1020 Hz, untuk identifikasi (
tanda pengenal stasiun tersebut). Identifikasi ini dipancarkan berupa suatu kelompok kode
morse yang terdiri dari 2-3 huruf dan dikirimkan dengan kecepatan rata-rata 7 kata per menit.
.
Jenis-jenis NDB adalah :
a. Low Range Daerah cakupan (coverage range) antara 50 NM sampai dengan 100 NM (1 NM
= 1.853 km) dengan daya pancar antara 50 watt sampai dengan 250 watt. b. Medium Range
Daerah cakupan antara 100 NM sampai dengan 150 NM dengan daya pancar antara 500 watt
sampai dengan 1000 watt.
c. High Range Daerah cakupan (coverage range) antara 150 NM sampai dengan 300 NM atau
lebih dengan daya pancar antara 2000 watt sampai dengan 3000 watt.
Fungsi NDB adalah sebagai berikut :
a. Homing Stasiun NDB yang dipasang di dalam lingkungan bandar udara dan digunakan untuk
memandu penerbang dalam mengemudikan pesawat udara menuju lokasi bandar udara. b.
Enroute Stasiun NDB yang dipasang di luar atau di dalam lingkungan bandar udara dan
digunakan untuk memberikan panduan kepada pesawat udara yang melakukan penerbangan
jelajah di jalur penerbangan.
c. Holding 🡪Stasiun NDB yang dipasang di luar atau di dalam lingkungan bandar udara dan
digunakan untuk memandu penerbang yang sedang melakukan prosedur holding yaitu manuver
pesawat udara di dalam suatu ruang udara yang ditentukan ketika menunggu dalam antrian
pendaratan yang diatur oleh pengatur lalu-lintas udara.
d. Locator 🡪 Stasiun NDB yang dipasang pada perpanjangan garis tengah landasan pacu guna
memberikan panduan arah pendaratan kepada penerbang pada saat posisi pesawat udara
berada di kawasan pendekatan untuk melakukan pendaratan.
e. Approach 🡪 Stasiun NDB yang dipasang pada perpanjangan garis tengah atau di samping
landasan pacu guna memberikan panduan arah pendaratan kepada penerbang pada saat
posisi pesawat udara berada di kawasan pendekatan untuk melakukan pendaratan. Jika dua
stasiun pemancar NDB digunakan untuk pendukung peralatan ILS, perbedaan frekuensi
pembawa dari kedua peralatan tersebut tidak kurang dari 15 KHz dan tidak lebih dari 25 KHz.
Jika dua stasiun pemancar NDB digunakan pada tiap ujung dari sebuah landas pacu yang
sama, maka pengoperasiannya harus bergantian (NDB yang tidak digunakan harus dalam
keadaan mati/OFF)
2.2 Distance Measuring Equipment (DME)
2.2.1. Deskripsi Singkat DME/N
Distance Measuring Equipment (DME) adalah alat Fasilitas DME biasanya dipasang
melengkapi VOR untuk memberikan informasi kepada penerbang tentang jarak pesawat
terhadap DME.
Dalam operasinya pesawat udara mengirim pulsa interogator yang berbentuk sinyal
acak (random) kepada tr ansponder DME di darat, kemudian transponder mengirim pulsa
jawaban (replay) yang sinkron dengan pulsa interogasi. Dengan memperhitungkan interval
waktu antara pengiriman pulsa interogasi dan penerimaan pulsa jawaban (termasuk waktu
tunda di transponder) di pesawat udara, maka jarak pesawat udara dengan stasiun DME dapat
ditentukan.
Dengan kata lain Prinsip kerja DME dapat dijelaskan sebagai berikut : Sepasang pulsa
dengan panjang pulsa tertentu, dipancarkan dari pesawat terbang (disebut Interrogator)
diterima oleh receiver DME di tanah. Stasiun DME (disebut Transponder) secara otomatis
kemudian memancarkan kemabali sepasang pulsa sebagai jawaban ke pesawat terbang
tersebut tetapi pada frejuensi yang berbeda.Waktu yang diperlukan antara perjalanan bolak
balik ini kemudian diukur di receiver DME pesawat terbang, selanjutnya diolah menjadi bentuk
jarak (Nautical Miles) dari pesawat terbang ke stasiun di darat.

DME bekerja pada bidang Ultra High Frequency (UHF) antara 962 MHz dan 1213 MHz,
sehingga pancarannyapun tidak tergantung dari keadaan cauca/static-free.
2.2.2 Spesifikasi Teknis DME/N
∙ Transponder System
∙ Transmitter –
∙ Receiver
∙ Identification
∙ Antenna
∙ Monitoring
∙ Remote Monitoring and Control
2.3 Very High Omnidirectional Range (VOR)
2.3.1. Deskripsi Singkat VOR
VHF Omnidirectional Range (VOR) adalah VOR merupakan alat bantu navigasi jarak sedang,
yang bekerja menggunakan frekuensi radio sangat tinggi (VHF / Very High Frequency), fasilitas
VOR memungkinkan pesawat menuju tujuan dengan memanfaatkan stasiun VOR di darat
tanpa tergantung dari keadaan cuaca (yaitu dengan menggunakan bantuan instrument atau
dengan bantuan autopilot). Berlainan dengan NDB, peralatan VOR yang ada di pesawat
terbang menunjukkan setiap deviasi dalam derajat dari jalur penerbangan yang dipilih, tidak
tergantung dari heading pesawat. Penerbang dapat memanfaatkan stasiun VOR di darat pada
saat tinggal landas dengan memilih jalur penerbangan VOR dan selanjutnya terbang menuju
stasiun VOR lain.Peralatan VOR memancarkan informasi yang terdiri dari sinyal variable dan
sinyal reference dengan frekuensi pembawa VHF melalui antena, display pada peralatan
penerima VOR yang ada di pesawat udara menunjukkan suatu deviasi dalam derajat dari jalur
penerbangan yang memungkinkan pesawat udara terbang menuju bandara dengan route (jalur
penerbangan) tertentu dengan memanfaatkan stasiun VOR.
Selain itu penerbang dapat memanfaatkan stasiun VOR pada saat tinggal landas,
dengan menggunakan jalur penerbangan dari VOR dan selanjutnya terbang menuju stasiun
VOR yang lain. Dengan penggunaan sudut deviasi yang benar, peralatan VOR dapat
digunakan untuk memandu pesawat udara menuju ke suatu bandar udara lainnya. Posisi dan
arah terbang pesawat udara setiap saat dapat diketahui oleh penerbang dengan bantuan VOR
dan DME atau dengan menggunakan dua stasiun VOR.
Penerima VOR di pesawat udara mempunyai tiga indikator, yaitu :
a. Untuk menentukan azimuth, sudut searah jarum jam terhadap utara dari stasiun VOR dengan
garis yang menghubungkan stasiun tersebut dengan pesawat udara.
b. Menunjukkan deviasi kepada penerbang, sehingga penerbang dapat mengetahui jalur
penerbangan pesawat udara sedang dilakukan berada di sebelah kiri atau di kanan dari jalur
penerbangan yang seharusnya.
c. Menunjukkan apakah arah pesawat udara menuju ke atau meninggalkan stasiun VOR.
Peralatan VOR dapat dipergunakan dalam beberapa fungsi, yaitu :
a. Homing 🡪 Stasiun VOR yang dipasang di dalam lingkungan bandar udara dan digunakan
untuk memandu penerbang dalam mengemudikan pesawat udara menuju lokasi bandar udara.
b. Enroute🡪 Stasiun VOR yang dipasang di luar atau di dalam lingkungan bandar udara dan
digunakan untuk memberikan panduan kepada pesawat udara yang melakukan penerbangan
jelajah di jalur penerbangan.
c. Holding🡪 Stasiun VOR yang dipasang di luar atau di dalam lingkungan bandar udara dan
digunakan untuk memandu penerbang yang sedang melakukan prosedur holding yaitu manuver
pesawat udara di dalam suatu ruang udara yang ditentukan ketika menunggu dalam antrian
pendaratan yang diatur oleh pengatur lalu-lintas udara.
d. Locator 🡪 Stasiun VOR yang dipasang pada perpanjangan garis tengah landasan pacu guna
memberikan panduan arah pendaratan kepada penerbang pada saat posisi pesawat udara
berada di kawasan pendekatan untuk melakukan pendaratan.
e. Approach 🡪 Stasiun VOR yang dipasang pada perpanjangan garis tengah atau di samping
landasan pacu guna memberikan panduan arah pendaratan kepada penerbang pada saat
posisi pesawat udara berada di kawasan pendekatan untuk melakukan pendaratan

2.4 Instrument Landing System (ILS)


2.4.1. Deskripsi Singkat ILS Instrument Landing System (ILS) adalah peralatan navigasi penerbangan yang
berfungsi untuk memberikan sinyal panduan arah pendaratan (azimuth), sudut luncur (glide path) dan
jarak terhadap titik pendaratan secara presisi kepada pesawat udara yang sedang melakukan
pendekatan dan dilanjutkan dengan pendaratan di landasan pacu pada suatu bandar udara.
Dalam operasinya, penerima di pesawat udara terdapat Cross pointer yang dapat menunjukan
posisi pesawat udara terhadap jalur yang seharusnya dilalui.
ILS terdiri dari subsistem sebagai berikut:
a. Localizer. Subsistem peralatan ILS yang memberikan panduan garis tengah dari landas pacu bagi
pesawat udara yang akan melakukan prosedur pendaratan.
b. Glide Path. Subsistem peralatan ILS yang memberikan panduan sudut luncur bagi pesawat udara yang
akan melakukan prosedur pendaratan.
c. Marker Beacon. Subsistem peralatan ILS yang memberikan panduan jarak pesawat udara yang akan
melakukan prosedur pendaratan terhadap ujung landas pacu..

noted :
DME biasanya di pasang pada stasiun VOR untuk melengkapinya (komplementer) sehingga
posisi pesawat terbang secara teliti dapat terus menerus diketahui para penerbang. (VOR
memberikan informasi dalam derajat sedangkan DME memberikan informasi jarak dalam NM,
sesuai koordinat polar dalam penenttuan posisi pesawat terbang).
DME juga dapat dipergunakan pada fasilitas navigasi udara ILS (Instrument landing System)
guna memberikan informasi jarak secara terus menerus/tak terputus kepada penerbang pada
saat pendekatan/pendaratan
FASILITAS KOMUNIKASI PENERBANGAN
Sistem komunikasi di dalam pesawat terbang terdiri atas:

A. External Communication

B. Internal Communication
C. Emergency Locator Trannsmitter /Emergency Radio Beacon

D. Cockpit Voice Recorder.

E. Static Discarge

Sistem komunikasi pada pesawat menggunakan tiga band frekuensi yaitu:

1. HF (High Frequency) digunakan untuk komunikasi antara pesawat dengan stasiun bumi pada jarak
jauh.

2. VHF (Very High Frequency) digunakan untuk komunikasi antara pesawat dengan Ground station,
Pesawat dengan pesawat yang lain pada jarak dekat.

3. UHF (Ultra High Frequency) digunakan untuk komunikasi pesawat dengan pesawat.

A. EXTERNAL COMMUNICATION

External communication diperlukan untuk hubungan komunikasi antara pesawat dengan


petugas di darat atau antar pesawat. Sistem komunikasi yang digunakan untuk mengadakan hubungan
keluar, terdiri atas sistem-sistem berikut:

1. High Frequency (HF)


Adalah sistem yang digunakan untuk komunikasi jarak jauh, hal ini dikarenakan sinyal
komunikasi High Frequency (HF) dapat merambat lebih jauh sebagai hasil pantulan lapisan ionosphere
atau biasa disebut juga Skip Distance Phenomena. Biasanya pada pesawat terbang terpasang 2 sistem
yaitu system HF 1 dan HF 2.
Komponen- komponen system komunikasi HF terdiri atas:
a. Transceiver.
b. Antenna.
c. Antenna coupler.
d. Radio set Control.
2. Very High Frequency (VHF)

Adalah sistem komunikasi Very High Frequency (VHF) merupakan static frequency dan
digunakan untuk jarak dekat (batas horizon/line of sight). Jarak jangkauannya tidak lebih dari 1,2 kali
akar ketinggian pesawat. Untuk jarak jangkauan VHF dalam satuan mil sedangkan untuk ketinggian
pesawat dalam satuan feet, hal ini dikarenakan sinyal VHF memancar lurus menembus lapisan
ionosphere atau dalam kata lain tidak dipantulkan. Biasanya pada pesawat terbang terpasang 2 sistem
komunikasi VHF dan salah satunya sebagai persiapan kalau yang pertama rusak.

Komponen-komponen sistem komunikasi VHF terdiri atas:


a. Transceiver.
b. Antenna .
c. Control panel.

Spesifikasi sistem komunikasi VHF yaitu:


a. Range frequency 116/118 – 136 MHz
b. Spacing frequency 25/50 KHz
c. Emergency frequency 121,5 MHz
d. Output power 25 Watt, 7 Ampere
e. Power supply 218 V DC

3. Selective Calling (Sel- Call)

Sistem ini membebaskan keharusan flight crew untuk secara terus menerus memantau (memonitor)
saluran komunikasi. Yaitu ketika pesawat mendapat panggilan dari petugas di darat (ground control
personnel), dengan system ini petugas didarat dapat memilih pesawat mana yang akan dihubungi.

Komponen-komponen sistem sel-call terdiri atas :


a. Selective decoder (2 channel decoder).
b. Control panel (selector switch dan lampu sel-call).
c. Bell/chime (bell listrik).

B. INTERNAL COMMUNICATION

Internal communication merupakan sistem komunikasi yang digunakan untuk keperluan didalam
pesawat, baik pada saat di darat maupun pada saat terbang. Sistem ini terdiri atas:

1. Passenger address (PA)

Digunakan untuk keperluan awak pesawat, dalam menyampaikan pengumuman atau pemberitahuan
kepada penumpang pesawat melalui pengeras suara yang ada pada cabin dan lavatory. Sistem ini juga
digunakan pula untuk penyiaran music dari pita rekaman (music reproducer) dan peringatan (audio
warning) kepada penumpang dan cabin crew.
Komponen-komponen passenger address system terdiri atas :
a. Passenger address amplifier.
b. Microphone.
c. Speakers.
d. Music reproducer.
e. Tone isolator.

2. Intercommunication System (Intercom)


Sistem ini memungkinkan adanya komunikasi antara cockpit crew, cabin crew dan
maintenance/servicing personnel dari cockpit, cabin dan tempat maintenance/servicing sekitar pesawat.
Sistem ini terbagi dua, yaitu :

a. Flight intercom
Digunakan untuk intercommunication antara cockpit crew dan maintenance personnel, antara cockpit
dan tempat-tempat bagian perawatan di sekitar pesawat. Tempat-tempat tersebuat antara lain external
power receptable dan electronic dan electrical equiqment compartment.

Komponen- komponen ini terdiri atas:


Amplifier (sebagai penguat)
Microphone (untuk berbicara)
Headset/headphone (untuk mendengar).

b. Serce Intercom
System ini digunakan intercommunication antara cockpit dan cabin crew didalam pesawat atau antara
cockpit/cabin dengan petugas maintenance/servicing di beberapa tempat di sekitar pesawat:

komponen–komponen service intercom terdiri atas:


-Amplifier
-Headset dan telemic dari cockpit dan cabin
-Beberapa jack pada area perbaikan /perawatan untuk pemasangan

System ini (intercommunication system ) dan passenger address system menggunakan headset yang
sama (di cockpit dan cabin).

C. EMERGENCY LOCATOR TRANSMITTER/EMERGENCY RADIO BEACON

System ini akan di gunakan atau bekerja dalam keadaan darurat. alat ini secara otomatis akan
memancarkan sinyal radio apabila terendam air (air tawar,air asin),frekuensi yang di pancarkan adalah
Very High Frequency (VHF) 121,5 MHz dan 243,0MHz secara terus menerus.

D. COCKPIT VOICE RECORDER (CVR)

Secara terus menerus akan merekam semua pembicaraan diruangan cockpit, baik pembicaraan
langsung maupun melalui sistem komunikasi. Rekaman tersebut akan tersimpan dalam CVR dan akan
dibaca apabila diperlukan (misalnya bila terjadi kecelakaan). Pita rekaman berupan lingkaran, sehingga
bisa membuat rekaman secara terus menerus selama terbang, tanpa harus rewind terlebih dahulu.
Rekaman yang tersimpan merupakan rekaman setengah jam terakhir pembicaraan, sebelum CVR
terhenti (off). Hal ini terjadi dikarenakan setelah setengah jam operasi dari CVR, maka akan terjadi
penghapusan pita yang sudah ada isinya (rekaman) dan kemudian akan diisi oleh rekaman selanjutnya.

E. STATIC DISCHARGE

Static discharge berguna untuk menghilangkan muatan listrik statis pada badan pesawat, yaitu
dengan cara melepaskannya ke udara bebas melalui static discharge, alat ini ditempatkan pada ujung
ujung permukaan pesawat. Hal ini diperlukan agar bekerjanya peralatan radio tidak terganggu muatan
listrik statis.

Anda mungkin juga menyukai