i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang berkenan melimpahkan Berkah
dan Hidayahnya sehingga penulis dapat membuat paper ini dengan baik.
Masa depan bangsa ini ada ditangan kita semua. Untuk membangun negeri,
dibutuhkan generasi yang berprestasi. Kunci menjadi mahasiswa berprestasi adalah rajin
belajar dan berdoa.
Paper ini dibuat agar semua orang mengetahui bagaimana perbandingan sistem
komunikasi suara dengan sistem komunikasi data dalam penerbangan. Untuk itu, penulis
ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua orang yang telah membimbing
penulis untuk menyelesaikan paper ini, khususnya kepada dosen yang bersangkutan yang
telah memberi penulis tugas untuk membuat paper ini sehingga penulis dapat mengetahui
sistem komunikasi suara dan sistem komunikasi data dalam penerbangan. Penulis juga
ingin berterima-kasih kepada teman-teman yang telah membantu menyelesaikan paper ini,
baik itu berupa bantuan material maupun bantuan non material, sehingga paper ini dapat
diterima oleh dosen yang bersangkutan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman rtthh
Halaman Judul ........................................................................................................................ i
Kata Pengantar ...................................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................................ iii
Daftar Tabel .......................................................................................................................... iv
Daftar Gambar ....................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................................... 1
1.4 Manfaat ......................................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................... 2
2.1 Telekomunikasi ............................................................................................................. 2
2.1.1 Komponen dan Sistem Telekomunikasi................................................................. 2
2.1.2 Peran Telekomunikasi Pada Siaran Radio ............................................................. 3
2.2 AM (Amplitudo Modulation) ........................................................................................ 4
2.2.1 Analisa Gelombang AM ........................................................................................ 4
2.2.2 Indeks AM .............................................................................................................. 6
2.2.3 Frekuensi dan Tegangan Pada Gelombang AM ..................................................... 6
2.2.4 Distribusi Daya Pada Gelombang AM ................................................................... 7
2.2.5 Single Sideband ...................................................................................................... 8
2.2.6 Double Sideband .................................................................................................... 9
2.3 AM Broadcast Radio (Peniyaran Radio Berbasis Modulasi Amplitudo) ................... 11
2.3.1 Karakteristik Penyebaran Gelombang Radio ....................................................... 11
2.3.2 Sistem Siaran Radio Dengan Modulasi Amplitudo ............................................. 14
2.3.3 Regulasi Penyiaran Radio AM di Indonesia ........................................................ 17
BAB III KESIMPULAN...................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 22
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
v
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam mata kuliah telekomunikasi kita telah mempelajari berbagai materi yang
berhubungan dengan informasi dan komunikasi yang selalu mengalami perkembangan
terus-menerus. Salah satu materi yang kita pelajari dalam mata kuliah telekomunikasi
yaitu tentang sistem komunikasi, dimana sistem komunikasi dibagi menjadi dua, yaitu
sistem komunikasi suara dan data. Sistem komunikasi digunakan disemua bidang yang
membutuhkan adanya interaksi dan komunikasi antar manusia, baik jarak dekat maupun
jarak jauh, salah satunya dalam bidang transportasi. Pada kesempatan kali ini, penulis
mengambil contoh sistem komunikasi dalam bidang transportasi udara. Pada bidang
transportasi udara, sistem komunikasi digunakan sebagai sarana komunikasi antara
petugas di darat dengan pilot atau sesama petugas di darat. Dari hal tersebut, penulis
ingin membandingkan sistem komunikasi suara dengan sistem komunikasi data sebagai
tolak ukur untuk menentukan sistem komunikasi mana yang lebih menguntungkan untuk
digunakan sebagai sistem komunikasi transportasi udara. Dengan adanya paper ini,
diharapkan dapat membandingkan sistem komunikasi suara dengan sistem komunikasi
data dengan benar dalam bidang transportasi udara.
1.3 Tujuan
1
1.4 Manfaat
1. Paper ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca tentang sistem
komunikasi dalam dunia penerbangan.
2. Paper ini dapat menjadi bahan referensi bagi pihak lain yang akan membahas materi
atau melakukan penelitian yang berhubungan dengan sistem komunikasi dalam dunia
penerbangan.
1
BAB II
LANDASAN TEORI
Gelombang radio dari antena terbagi dalam tiga jenis gelombang yang meliputi:
18
Gelombang angkasa, yang menjalar lurus seperti gelombang cahaya.
Hampir sebagian besar sistem komunikasi beroperasi dengan cara half duplex
atau full duplex. Dalam sistem komunikasi half duplex, komunikasi terjadi secara bolak-
balik tetapi bergantian. Disini, pada satu saat hanya terjadi komunikasi dalam satu arah
saja, misalnya komunikasi menggunakan HT, radio broadcast, TV broadcast. Sementara
itu, dalam sistem komunikasi full duplex komunikasi terjadi secara bolak balik dimana
pada saat yang sama dapat terjadi komunikasi dua arah misalnya komunikasi telepon.
1. Ditinjau dari segi ekonomi, yaitu bahwa daya yang dipergunakan oleh perangkat
komunikasi penerbangan yang menggunakan radio VHF tidak begitu besar.
2. Sifat dari pancaran frekuensi tersebut tidak dipantulkan oleh lapisan ionosfer di udara,
oleh karena itu hubungannya bersifat line of sight.
18
3. Kualitas suaranya lebih bersih karena tidak mudah terpengaruh gangguan cuaca dan
bentuk fisik sistem antena kompak dan kecil, dimana hal ini sangat cocok untuk
pesawat udara.
Cara pengiriman data, dapat dilakukan secara seri maupun paralel. Pada cara
pengiriman paralel, bit-bit yang membentuk karakter dikirimkan secara serempak
melalui sejumlah penghantar yang terpisah. Dalam proses pengiriman, diperlukan proses
handshaking untuk mengakomodasi ketepatan waktu pengiriman antara komputer dan
terminal atau periferal. Secara umum, beberapa bentuk handshaking diperlukan karena
komputer dan terminal mungkin beroperasi pada kecepatan yang berbeda. Biasanya jalur
handshaking ditambahkan untuk mengendalikan waktu yang tepat untuk pengiriman
data.
Pengiriman seri biasanya digunakan untuk sambungan dengan jarak relatif lebih
jauh. Pada pengiriman seri, bit-bit data dikirimkan secara satu per satu. Karena bit-bit
dikirimkan secara berurutan dan tidak serempak, kecepatan pemindahan data lebih
rendah dibandingkan pengiriman secara paralel. Pengiriman dimulai dari LSB dan
diakhiri dengan MSB. Setiap karakter yang dikirimkan, disajikan dengan urutan bit
tertentu sesuai dengan sandi yang digunakan. Penerima harus mencacah isyarat data yang
sama pada waktu yang tepat sebelum membentuk kembali karakter yang diterima.
18
karakter yang dikirimkan melalui kanal komunikasi dari satu titik ke titik berikutnya.
Karakter-karakter tidak dapat dikirimkan secara langsung apa adanya, tetapi harus
disandikan lebih dulu dengan sandi yang telah dikenal. Salah satu sandi yang ada yaitu
sandi ASCII.
Terdapat dua macam komunikasi dalam penerbangan, yaitu komunikasi suara dan
komunikasi data.
Sistem komunikasi dalam pemanduan lalu lintas udara ada dua macam,
yaitu: sistem komunikasi ground to ground, dan sistem komunikasi penerbangan
air to ground. Sistem komunikasi darat ke darat (ground to ground) digunakan
oleh petugas ATC (Air Traffic Controller) dengan pilot pada saat pesawat
melakukan pergerakan di darat dan komunikasi yang dilakukan antara satu bandara
dengan bandara lainnya. Demi keselamatan, setiap pergerakan-pergerakan pesawat
udara di darat, di apron maupun taxiway yang dilakukan oleh pilot di bawah
perintah ATC dari menara pengawas. Oleh sebab itu, diperlukan peralatan agar
dapat dilakukan komunikasi antara ATC dengan pilot.
18
jenis frekuensi di atas terdapat pada fungsi pelayanan komunikasi dengan pesawat
udara yang berada pada jarak-jarak tertentu dari bandara. Penggunaan frekuensi
VHF hanya untuk radius yang dekat dengan bandara dan penggunaannya bertujuan
untuk membantu kelancaran serta keselamatan penerbangan. Penggunaan kedua
pita frekuensi tersebut sesuai dengan ketentuan Organisasi Penerbangan Sipil
Internasional atau ICAO (International Civil Aviation Organization).
18
Gambar 2.2. Sifat Pancaran Radio VHF (Line of Sight) (Sumber: stpicurug.ac.id)
Keterangan: Pesawat A: Dapat berkomunikasi karena pada daerah line of sight;
Pesawat B: Tidak dapat berkomunikasi.
18
komunikasi penerbangan internasional maka direkomendasikan batas-
batas penggunaan frekuensi penerbangan oleh ICAO yaitu antara 117,95
MHz – 136 MHz.
18
dan adanya fading pada penerima yaitu terjadinya variasi kekuatan sinyal
selama sinyal diterima.
Pada era CNS/ATM terjadi perubahan besar dalam hal komunikasi utama
yaitu dari komunikasi suara menjadi komunikasi data (datalink). Datalink akan
digunakan untuk menangani berita-berita yang rutin dan non decision, sehingga
akan meningkatkan efisiensi, memperkecil kesalahan, dan meningkatkan
realibilitas komunikasi. Selain itu juga memungkinkan penggunaan peralatan
dengan teknologi modern.
18
maupun di pesawat terbang. Komunikasi suara masih akan digunakan sebagai
komunikasi non rutin (cadangan) dan dalam situasi darurat. Namun suara disini
tidak lagi berupa sinyal analog melainkan bentuk sinyal digital.
18
Jangkauan terbatas. Jangkauan luas (global).
Banyak kendala jika diterapkan pada Untuk daerah oceanic tidak
daerah oceanic. mengalami kendala.
Kemungkinan salah dalam Kemungkinan salah komunikasi
berkomunikasi karena adanya sangat kecil, karena tidak dipengaruhi
perbedaan dialek. oleh dialek.
Selama penerbangan, pilot banyak Selama penerbangan, pilot tidak
berbicara dengan petugas ATC. banyak berbicara (soundless).
(Sumber: stpicurug.ac.id)
18
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Sangat diperlukan sekali kesabaran, ketekunan, ketelatenan, dan kerja keras untuk
mempelajari sistem komunikasi suara dan sistem komunikasi data dalam penerbangan.
Hal ini dikarenakan sulitnya mencari referensi yang membahas materi tersebut secara
jelas dan lengkap. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja keras dan kesabaran untuk mencari
referensi dan harus selalu ingat (beriman) kepada Allah karena kita hanyalah manusia
biasa yang tanpa bantuannya tidak dapat berbuat apa-apa.
21
DAFTAR PUSTAKA
Margono, Totok Warsito. 2018. Perbandingan sistem komunikasi suara dengan data dalam
pemanduan lalu lintas udara. Jurnal ilmiah langit biru, 2, 23 – 32.
Koswara, Rudi. “HF (High Frequency Communcation)”. 7 Maret 2018.
http://myelectronicnote.blogspot.co.id/2017/03/hf-high-frequency-communication.html.
Koswara, Rudi. “VHF (Very High Frequency Communcation)”. 7 Maret 2018.
http://myelectronicnote.blogspot.co.id/2017/03/vhf-very-high-frequency-
communication.html.
Bahar, Abdullah. “HF dan VHF pada pesawat udara”. 7 Maret 2018.
https://abdullahbahar.wordpress.com/2012/09/18/hf-dan-vhf-pada-pesawat-udara-2/.
20