Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2019
Laporan Kerja Praktik
Diajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah Kerja Praktik di Program Studi
Disusun oleh:
Disetujui:
Mengetahui:
Wakil Dekan 1
LEMBAR PENGESAHAN
Diterima dan disetujui untuk diujikan,
Dosen Penguji:
Mengetahui:
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatNya penulis
dapat menyelesaikan kerja praktik dan laporan hasil kegiatan kerja praktik sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Kegiatan kerja praktik dan penulisan laporan
hasil kerja praktik ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh untuk
menyelesaikan pendidikan Program Diploma III di Fakultas Teknik Universitas
Nurtanio Bandung Jurusan Rangka Pesawat.
Ini dilaksanakan mulai tanggal 1 Juli hingga 1 September 2019 yang
bertempat di Perkasa Flight School. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi penulis
karena mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan berupa materi pelajaran dan
praktik kerja yang belum diketahui sebelumnya.
Meski demikian, penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan
kekeliruan di dalam penulisan laporan ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa
maupun isi. Maka dari itu penyusun secara terbuka menerima segala kritik dan
saran positif dari pembaca.
Dalam proses penyusunan makalah ini tak lepas dari bantuan, arahan, dan
masukan dari berbagai pihak. Untuk itu penyusun ucapkan terima kasih kepada :
i
7. Bapak Arief S. Ghozali, Chief Maintenance Perkasa Flight School.
8. Bapak Mujibburohman, Quality Control Perkasa Flight School.
9. Bapak Kodirin Kohirin selaku Mentor/Pembimbing.
10. Seluruh Engineer, Mekanik, dan Karyawan Perkasa Flight School yang
sangat membantu penulis dalam melaksanakan kerja praktik.
11. Ayahanda dan Ibunda serta Kakak dan Adik yang selalu memberikan
doa dan dukungan selama melaksanakan kerja praktik.
12. Rekan-rekan Fakultas Teknik Penerbangan 2016 umumnya dan
Program Studi Rangka Pesawat 2016 khususnya.
13. Senior Alumni Universitas Nurtanio Bandung yang bekerja di Perkasa
Flight School.
14. Serta semua pihak yang telah membantu penulis selama kegiatan kerja
praktik dan penulisan laporan samapai selesai.
Demikian yang dapat penyusun sampaikan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca umumnya dan untuk penyusun khususnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Contents
LEMBAR PENGESAHANii
BAB I PENDAHULUAN1
2.5 Troubleshooting................................................................................ II - 15
iii
BAB V PENUTUP1
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
1 BAB I
PENDAHULUAN
I-1
II - 2
BAB I: PENDAHULUAN
BAB III:HAMBATAN
BAB V: PENUTUP
III - 1
II - 2
A. Propeller Group
Pada Propeller Group seperti (gambar 2.3), Inspeksi yang
dilakukan pada 50 Hours Inspection Check mengikuti task
cardsheet seperti melakukan inspeksi pada mounting bracket dan
blade propeller.
II - 4
B. Engine group
Pada Propeller Group seperti (gambar 2.4), Inspeksi yang
dilakukan pada 50 Hours Inspection Check mengikuti task
cardsheet dengan membuka engine cowling untuk mengetahui
kerusakan pada bagian dalam dan luar engine, lalu membersihkan
suction oil strainer dan pressure oil strainer untuk memastikan oli
bebas dari partikel asing. Inspeksi pada oil lines dan fitting untuk
memastikan bebas dari leaks, safety, chafing, dents dan cracks.
Penggantian oli dan inspeksi pada spark plug juga dilakupan pada
engine group. Melakukan inspeksi pada intake seal agar tidak
terjadi kebocoran dan memastikan clamps telah terpasang dengan
kencang. Engine cowling dipasang kembali ketika inspeksi pada
engine telah dilaksanakan.
keadaan cabin serta kelayakan setiap sisi atau bagian yang terdapat
didalam cabin. Memastikan instrument yang berada didalam cockpit
berfungsi secara normal dapat dilakukan dengan cara run up engine.
E. Wing Group
Wing Group seperti (gambar 2.7), pada 50 hour inspection
melaksanakan lubrication pada hinges flaps, dan aileron.
G. Operational Inspection
Operational Inspection seperti (gambar 2.9) meliputi flight
instrument. Pada 50 hour inspection melaksanakan pengecekan
pada feul pump, feul selector, feul quantity, feul pressure,
carburator heat, engine idle speed, oil pressure, oil temperature,
alternator output, parking brake, vacum gauge, auxillary vacum
pump system operation, gyros for noise, throttle, mixture operation,
propeller smoothness, dan danelectronic equipment operation.
II - 8
(Dokumen Pribadi)
II - 9
B. Inspection Engine
Inspeksi yang dilakukan pada 100 Hours Inspection Check
seperti (gambar 2.12) mengikuti task cardsheet dengan membuka
engine cowling untuk mengetahui kerusakan pada bagian dalam
II - 10
C. Inspection Cabin
Cabin seperti (gambar 2.13), merupakan ruang
pengoperasian pesawat yang digunakan oleh pilot dan co-pilot .
Melakukan inspeksi pada cabin dan instrument. Memastikan
keadaan cabin serta kelayakan setiap sisi atau bagian yang terdapat
II - 11
D. Inspection Door
Inspection Door yang dilakukan pada 100 Hours
Inspection Check seperti (gambar 2.14). Inspeksi tersebut
dilakukan pada bagian pintu pesawat dengan mengecek dan
memastikan keadaan pada tiap-tiap bagian dapat berfungsi dengan
baik serta melakukan lubrication pada pintu pesawat.
E. Inspection Aileron
Inspection Aileron yang dilakukan pada 100 Hours
Inspection Check seperti (gambar 2.15) dengan melakikan
II - 12
(Dokumen Pribadi)
F. Inspection Tires
Inspection tires yang dilakukan pada 100 Hours Inspection
Check seperti (gambar 2.16) melakukan pengecekan pada
ketebalan dan kondisi dari tires.
2.4 Refueling
Fuel atau bahan bakar adalah dalah satu faktor yang menunjang
kelancaran penerbangan. Jadi Refueling adalah kegiatan pengisian bahan
bakar pada pesawat. Pengisian bahan bakar juga dapat dilaksanakan pada
II - 14
5. Memasang fuel hose yang dimasukan kedalam water free fuel funnel
yang kemudian diteruskan pada fueltank pesawat.
2.5 Troubleshooting
Trouble Shooting adalah pencarian sumber masalah secara
sistematis sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan, dan proses
penghilangan peyebab potensial dari sebuah masalah. Sumber masalah
akan ditemukan apabila teknisi menemukan penyebab gejala yang terjadi
di pesawat. Langkah berikutnya setelah ditemukan sumber masalah ada
melakukan penanganan yang tepat dan sesuai dengan prosedur yang telah
ditentukan. Penanganan yang dimaksud adalah melakukan servis pada
engine yang biasa dikenal dengan engine servicing. Engine Servicing
secara periodic dapat dilihat pada tabel 2.5 sebagai berikut:
II - 16
KEMUNGKINAN
NO. GEJALA PENANGANAN
PENYEBAB GEJALA
(-) Tanki bahan bakar (+) Mengisi dengan grade
kosong ataupun kotor fuel yang cocok
(-) Cylinder Over (+) Menempatkan mixture
Engine failure Primed, Engine banjir level pada posisi idle cut-off
1.
start buka throttle lebar-lebar,
putar engine beberapa
putaran propeller untuk
membersihkan cylinder
(-) Campuran fuel dan (+) Membuka Ref. Bab. 76
air terlalu miskin pada Lycoming Trouble-
disebabkan oleh manual shooting guide untuk setelan
procedure leaning tidak fuel flow and mixture yang
benar tepat
(-) Banyaknya kotoran (+)Memeriksa sistem
carbon atau sisa ignition dan fuel injection
Cylinder Head
pembakaran berlebihan apakah sudah berada pada
2. Temperature
di dalam cylinder head setelan yang tepat atau
terlalu tinggi
dan piston belum, jika belum lakukan
setelan yang tepat lalu
bersihkan cylinder head dan
piston
III - 1
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Kerja Praktik yang telah dilakukan di Perkasa Flight School PT.
Mitra Aviasi Perkasa Bandar Udara Tunggul wulung Cilacap-Jawa Tengah,
kurang dari dua bulan tentunya sangat menambah pengalaman kerja dan
pengetahuan yang bermanfaat bagi perkuliahan pada khususnya.
Pengambilan topik mengenai bagian Engine maintenance and servicing
pada Piper Warrior II (PA 28-161) telah disesuaikan antara materi yang
harus dibahas dan waktu yang tersedia untuk mempelajarinya.
Disiplin kerja yang tinggi, kecermatan, ketelitian serta
profesionalisme merupakan hal yang penting dalam proses pekerjaan yang
penuh rasa tanggung jawab untuk mencapai hasil yang maksimal,
berkualitas dan bermutu tinggi. Kemampuan yang berpengalaman dan
terlatih adalah hasil dari disiplin dan sikap profesionalisme dari seorang
mekanik perawatan pesawat udara.
Terpenuhinya fasilitas kerja sangat menunjang terhadap keberhasilan
pencapaian tujuan kerja dan kelancaran, ketelitian serta keselamatan kerja.
Pemenuhan registrasi, sertifikasi serta administrasi adalah hal penting lainya
yang harus diperhatikan dalam pencapaian tujuan kerja.
Kerjasama merupakan hal yang tidak boleh hilang dari suatu proses
perawatan pesawat udara, karena setiap individu memiliki keterbatasan.
Keterbatasan dari tiap individu dapat didukung oleh individu lain yang
memiliki kelebihan, sehingga proses pekerjaan akan terus berjalan.
4.2 Saran
Ada beberapa saran yang penulis harapkan untuk mendapatkan
perhatian dari pihak Perkasa Flight School PT. Mitra Aviasi Perkasa
maupun dari lembaga Universitas Nurtanio Bandung, antara lain:
Untuk pihak Perkasa Flight School PT. Mitra Aviasi Perkasa:
IV - 1
IV - 2
V-1
8 DAFTAR PUSTAKA
viii
IV - ix