Diajukan Untuk Memenuhi Mata kuliah Kerja Praktik di Program Studi Teknik
dan Manajemen Pembekalan
Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NURTANIO BANDUNG
2021
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Mengetahui,
Dosen Penguji
Diajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah Kerja Praktik di Program Studi Teknik
Ema, S.T., M.T.
dan Manajemen Pembekalan
NIK. 297.08.210
Disusun oleh :
Disetujui
Ketua Program Studi Teknik dan
Disetujui
Manajemen Pembekalan
Disetujui
Mengetahui :
Wakil Dekan I
Disusun oleh :
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kerja Praktik yang saya susun adalah
ASLI, dan dibuat berdasarkan kerja praktik yang telah saya lakukan dan telah
selesai sesuai dengan Prosedur Penulisan.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan kesadaran dan bersedia menanggung
segala akibatnya apabila di kemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar.
Materai 6000
KRISZADIORA A.K
NPM. 40406118014
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan kerja praktik atau On the Job Training (OJT) ini sesuai
dengan waktu yang telah di tentukan.
Kerja Praktik atau On the Job Training (OJT) ini dilaksanakan untuk
menambah wawasan dan pengalaman serta memenuhi salah satu syarat yang
harus ditempuh, sehingga penulis dapat menyelesaikan Program Diploma III pada
Program Studi Teknik dan Manajemen Pembekalan di Fakultas Teknik
Universitas Nurtanio Bandung.
Materai 6000
KRISZADIORA A.K
NPM. 40406118014
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1 Logo PT. Indonesia Transport & Infrastructure, Tbk............. II-2
2. Gambar 2.2 Fasilitas Hangar dan Area Kantor Halim ............................... II-14
3. Gambar 2.3 Fasilitas Hangar dan Area Kantor Halim................................ II-15
4. Gambar 2.3.................................................................................................. II-17
5. Gambar 2.5 Out base Facility (PT. Indonesia Transport & Infrastructure) II-18
6. Gambar 2.6 Struktur Organisasi PT.Indonesia Transport & Infrastructure II-19
7. Gambar 3.1 Tata Letak Kantor Receiving....................................................III-7
8. Gambar 3.2 Tata Letak Gudang Material ....................................................III-7
9. Gambar 3.3 Tata Letak Gudang Tools .........................................................III-8
10. Gambar 3.4 Flowchart Prosedur Penerimaan Part dari Customer................III-9
11. Gambar 3.5 Flowchart Prosedur Penerimaan Part dari Supplier .................III-9
12. Gambar 3.5 Flowchart Prosedur Penerimaan Part dari Hanggar................III-10
13. Gambar 3.7 Barang yang di Terima oleh Receiving...................................III-10
14. Gambar 3.8 Tag QC Material Inpected.......................................................III-11
15. Gambar 3.9 Barang yang Telah di Kemas..................................................III-13
16. Gambar 4.1 Flowchart Penerimaan yang terjadi di lapangan...................... IV-2
17. Gambar 4.2 Flowchart Prosedur Penerimaan Spare Parts........................... IV-4
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran A Kegiatan On Job Traning
2. Lampiran B Surat Perintah Kerja Praktik dari Fakultas
3. Lampiran C Surat Pernyataan Perorangan
4. Lampiran D Surat Pernyataan Kelompok
5. Lampiran E Macam Pelaksanaan Kerja Praktik
6. Lampiran F Rekapitulasi Macam Pelaksanaan Kerja Praktik
7. Lampiran G Daftar Hadir Harian Kerja
8. Lampiran H Rekapitulasi Daftar Hadir Kerja Praktik
9. Lampiran I Lembar Penilaian Kerja Praktik dari Perusahaan
10. Lampiran J Lembar Penilaian Hasil Evaluasi Kerja Praktik
11. Lampiran K Lembar Penilaian Hasil Akhir Kerja Praktik
12. Lampiran L Daftar Riwayat Hidup
13. Lampiran M Sertifikat Kerja Praktik
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kerja Praktik
Dampak perkembangan teknologi semakin dapat dirasakan seiring dengan
meningkatnya kemampuan manusia dalam menciptakan produk teknologi yang
serba modern. Dalam dunia penerbangan telah diciptakan berbagai jenis dan tipe
pesawat udara dengan sistem peralatan dan kemampuan terbang yang dirancang
untuk melangkah lebih jauh ke depan, maka keselamatan dalam suatu
penerbangan semakin diutamakan.
Begitu pula dengan sistem pemeliharaannya, memerlukan perlakuan yang
khusus dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas untuk menanganinya.
Salah satu cara yaitu dengan penerapan metoda penganalisaan dan solusi masalah
yang dilakukan secara sistematis melalui kegiatan kerja praktik.
Dengan mengacu pada buku pedoman pelaksanaan pendidikan program
Diploma III Universitas Nurtanio Bandung, diwajibkan bagi seluruh mahasiswa
untuk melaksanakan kerja praktik di instansi-instansi yang berkaitan dengan
profesionalisme ilmu yang dimilikinya.
Kerja praktik ini merupakan salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
pendidikan program Diploma III Program Studi Teknik dan Manajemen
Pembekalan di Fakultas Teknik Universitas Nurtanio Bandung. Instansi yang
berkaitan dengan pelaksanaan kerja praktik, salah satunya adalah di PT. Indonesia
Transport & Infrastructure, Tbk.
Universitas Nurtanio Bandung adalah perguruan tinggi swasta sebagai salah
satu sub sistem pendidikan tinggi dalam mewujudkan hasrat dan kemauan
masyarakat untuk memperoleh kesempatan melanjutkan studi di perguruan tinggi,
di samping perguruan tinggi negeri sebagai mitra bersama-sama mencetak
mahasiswa dan alumni yang berkualitas sebagai manusia pembangunan yang pada
saat ini sangat diperlukan.
Oleh karenanya
Universitas Nurtanio Bandung, khususnya dalam hal ini Fakultas Teknik
menyadari diperlukannya suatu kegiatan yang dapat memberikan pengalaman
bagi para Mahasiswa/I untuk berlatih bekerja di lapangan pekerjaan yang
sebenarnya, agar mereka terbiasa dengan kondisi itu sebelum akhirnya nanti
mereka akan benar-benar terjun ke dalam kondisi tersebut.
B. Maksud dan Tujuan Laporan
Adapun maksud dan tujuan pembuatan laporan kerja praktik adalah sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Penulis menguraikan latar belakang kerja praktik, maksud dan tujuan
pembuatan laporan kerja praktik beserta sistematika penulisan laporan.
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis menguraikan tentang pembahasan yang berisi deskrisi
masalah, faktor penyebab terjadinya masalah, efek yang ditimbukan dari
permasalahan serta upaya penganggulangan
BAB V PENUTUP
Pada bab ini penulis menjelaskan kesimpulan yang dirumuskan atas dasar
hasil pembahasan dari seluruh pelaksanaan kegiatan kerja praktik dan saran-saran
baik berupa anjuran atau rekomendasi yang menyangkut aspek operasional,
kebijaksanaan ataupun konsepsi, baik untuk pihak kampus maupun pihak PT.
Indonesia Transport & Infrastructure, Tbk. serta yang berkaitan dengan
pelaksanaan kerja praktik.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk adalah perusahaan yang
bergerak di bidang bisnis penerbangan komersial dan layanan transportasi udara.
Didirikan pada 10 September 1968 dengan nama PT Indonesia Air Transport,
Perusahaan berkantor pusat di Jakarta Pusat.Jakarta dengan hub utama di Bandara
Internasional Halim Perdanakusuma Jakarta, hub kedua, digunakan untuk
melayani perusahaan minyak dan gas dan hangar (fasilitas perawatan pesawat)
yang berlokasi di Bandara Internasional Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan
Timur dan di I Gusti Ngurah Rai, Denpasar , Bali. PT. Indonesia Transport &
Infrastructure, Tbk adalah anak perusahaan dari PT Global Transport Services.
Selama tahun-tahun pertama operasinya, Perusahaan memberikan layanannya
untuk Pertamina dan kontraktor bagi hasil perusahaan minyak asingnya.
Website : https://indonesia-air.com
Email : office.iata@mncgroup.com
Status Perusahaan : BUMS
3. Visi Perusahaan
Berkomitmen untuk menjadi partner yang paling efisien dan
terbaik dalam dunia penerbangan dari segi waktu dan biaya.
4. Misi Perusahaan
Untuk mendukung kegiatan penerbangan yang di fokuskan pada
kegiatan utama untuk pengoperasian pesawat itu sendiri, dan membantu
mengembangkan sebuah profit maksimal dengan mengurangi MRO
expenses
5. Divisi Perusahaan
a) Direktur Utama PT. Indonesia Transport & Infrastructure,Tbk
Direktur Utama PT. IAT bertanggung jawab langsung kepada
Presiden Direktur PT. Bandung International Aviation (BIA). Ia
bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan dan untuk mencapai
target perusahaan sesuai rencana. Direktur memastikan bahwa semua
perawatan yang dibutuhkan oleh operator pesawat dapat dibiayai dan
dilakukan sesuai standar yang disyaratkan oleh otoritas penerbangan.
Berikut ini adalah tugas dan tanggung jawabnya:
1. Mendirikan Visi dan misi PT. IAT, mengembangkan kebijakan
perusahaan, memfasilitasi dan memberdayakan keselamatan
seluruh fungsi di PT. IAT untuk menjalankan bisnis perawatan
pesawat secara sempurna.
2. Mengembangkan rencana bisnis dan pernyataan misi perusahaan
sejalan dengan visi perusahaan secara keseluruhan;
3. Mengelola dan mengendalikan semua sumber daya yang tersedia
untuk mencapai tujuan perusahaan yang optimal;
4. Memantau dan mengontrol rencana untuk memastikan
pelaksanaan yang tepat berdasarkan target yang ditetapkan;
5. Memulai, membangun dan memelihara hubungan yang
menguntungkan dengan bisnis organisasi lain dan pemerintah
baik di dalam maupun luar negeri untuk menjaga pertumbuhan
perusahaan yang menguntungkan;
6. Memanfaatkan prinsip ekonomi dan pemasaran sebagaimana
diterapkan pada layanan departemen penerbangan.
7. Berfokus dalam mengembangkan layanan pelanggan dan kualitas
akhir dari setiap pekerjaan yang dilakukan di PT. IAT.
8. Mendelegasikan tanggung jawab jika tidak ada dengan menunjuk
seorang deputi untuk jangka waktu di mana organisasi tidak
dapat berfungsi dengan baik.
b) General Manager
General Manager sebagai Accountacbe Manager bertanggung
jawab langsung atas fungsi pemeliharaan dari Approved Maintenance
Organization dan Quality Assurance Manual (AMO & QCM) ini.
Selain administrasi AMO & QCM yang lengkap, General Manager
akan memastikan bahwa AMO & QCM terus menerus mematuhi
otoritas yang berlaku.
General Manager harus memastikan bahwa AMO & QCM secara
terus menerus memenuhi persyaratan untuk menyediakan hangar,
fasilitas, peralatan, dan personel yang memadai yang sesuai dengan
peringkat AMO & QCM. General Manager harus memastikan sumber
daya keuangan tersedia untuk menyesuaikan dengan setiap perubahan
dalam beban kerja atau untuk menyesuaikan beban kerja dengan
sumber daya yang tersedia. General Manager memiliki tanggung
jawab khusus berikut:
1. Untuk memastikan bahwa semua revisi manual ini sudah
terkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
2. Memastikan bahwa pemeliharaan yang dilakukan oleh PT. IAT
memenuhi persyaratan standar Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara.
3. Memastikan bahwa keuangan, sumber daya dan fasilitas tenaga
kerja yang diperlukan tersedia untuk memungkinkan
perusahaan melakukan pemeliharaan yang menjadi
komitmennya untuk operator yang dikontrak, dan setiap
pekerjaan tambahan yang mungkin dilakukan.
4. Untuk memastikan tindakan pencegahan keselamatan yang
memadai dipatuhi oleh AMOM personel.
5. Untuk menetapkan dan mempromosikan kebijakan
keselamatan dan kualitas.
6. Untuk menetapkan kriteria untuk mempekerjakan personel
untuk posisi yang bertanggung jawab untuk memelihara,
mengawasi dan memeriksa pemeliharaan atau perubahan
artikel penerbangan sipil.
7. Untuk memastikan kompetensi semua personel termasuk
personel manajemen telah dinilai.
8. Untuk bertanggung jawab atas program tindakan korektif dan
menentukan tindakan yang tepat untuk diambil ketika
inefisiensi ditemukan atau dilaporkan.
9. Untuk bertindak sebagai penghubung dengan semua pelanggan
10. Bertindak sebagai penghubung dengan semua pejabat
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
11. Memastikan bahwa setiap biaya telah dibayar, sebagaimana
ditentukan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara
sehubungan dengan persetujuan CASR 145.
General Manager dapat mendelegasikan tugas dan tanggung jawab
setiap personel AMOM kepada orang yang memenuhi syarat. Namun
pendelegasian tugas tidak membebaskan personel tertentu dari
tanggung jawab di bawah AMOM atau CASR ini.
General Manager bertanggung jawab dan memiliki kewenangan
keseluruhan Operasi PT. IAT yang dilakukan di bawah 145, termasuk
menjaga agar personel organisasi mengikuti peraturan dan melayani
sebagai kontak utama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Selain itu General Manager juga bertanggung jawab untuk
menyediakan pelatihan, peralatan, material dan personel yang
kompeten terkait dengan operasional PT. IAT agar dapat mematuhi
semua Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil yang berlaku dan
rekomendasi dari pabrikan. Jika Supervisor AMO atau QA & Safety
Manager tidak ada, General Manager mengemban tanggung jawab dan
mendelegasikan wewenang kepada personel yang memenuhi syarat
sebagaimana ditentukan oleh CASR Part 145 dan CASR Part 43, untuk
melepaskan pesawat / Komponen untuk diservis setelah perbaikan atau
inspeksi. General Manager dapat mendelegasikan semua tugas yang
ditugaskan kepada Manajer AMO jika diperlukan, namun
pendelegasian tersebut tidak membebaskan General Manager dari
tanggung jawab keseluruhan.
f) Logistic Deptartement
Logistic Manager bertanggung jawab kepada General Manager
untuk pembelian, penanganan material dan mengontrol material untuk
mendukung semua aktivitas MRO hingga produk dikirim ke
pelanggan. Secara umum tugas dan tanggung jawabnya adalah:
1. Koordinasikan kontrak jangka panjang dengan pembeli.
2. Mengkoordinasikan pengaturan order request, purchase
order (PO), dalam rangka pengadaan bahan atau
peralatan.
3. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi harga material
yang ditawarkan vendor atau pemasok dan
menegosiasikan harga material dengan vendor atau
pemasok.
4. Identifikasi pengendalian, pemisahan, dan pemeliharaan
semua stok ke kategori dapat diservis atau tidak.
5. Mengawetkan semua barang atau suku cadang, selama
disimpan dalam inventaris, termasuk suku cadang yang
mengalami kerusakan dan spesifikasi yang tahan lama.
6. Menerima material dari supplier dan merawatnya selama
penyimpanan.
7. Memproses bagian / produk untuk diperbaiki dari fungsi
perawatan ke sumber yang disetujui atau sesuai
kebutuhan.
6.Fasilitas Perusahaan
Pada bagian ini berisi deskripsi dari tipe dari fasilitas bangunan
dan tipe dari konstruksi, termasuk tipe dari floors, pencahayaan, natural
light, kelistrikannya dan compressed air outltet. Deskripsi khusus yang
lain untuk spray painting, airframe or engine, propeller ratings, total area
(dalam meter persegi)
Base Maintenace bertempat di dalam :
Hangar yang terbuat dari konstruksi baja, memiliki lantai beton dan
terbuka di satu sisi. Dilengkapi dengan listrik dari distributor lokal dan jika
terjadi gangguan, tersedia generator darurat.Hanggar memiliki penerangan
yang baik, memiliki sambungan tab air, udara bertekanan (0-175 psi) dan
tersedia 6 alat pemadam kebakaran. Memiliki tinggi 25 meter dan
permukaan sekitar 4000 meter persegi,termasuk kantor Direktur
Pemeliharaan, Kepala Pemeliharaan Fixed Wing, Logistik, dll, area
penyimpanan suku cadang untuk suku cadang / perkakas khusus.
Kantor dilengkapi dengan furniture, nampan, fax, telepon, mesin
fotokopi dan komputer dengan email & koneksi internet.Penyimpanan
terpisah tersedia untuk barang berbahaya seperti minyak dan oli.
Perkakas umum untuk keperluan pemeliharaan pesawat terbang
dan termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
-Meja kerja -Dongkrak
-Penahan Sayap -Tangga
-Mesin bor -Kompresor
-Peralatan cuci kompresor -Pembersih part
-Mesin gerind
-Peralatan dasar logam/besi
Detail lay out dari workshop di jelaskan pada bagian ini
B. Jenis Receiving
Secara umum sistem penerimaan barang dalam sebuah perusahaan
dalam hal ini gudang, ada dua jenis yakni :
1.Penerimaan barang lokal artinya proses penerimaan barang di gudang yang di
kirim dan di terima dari suplier lokal ( dalam negeri )
2.Penerimaan barang import artinya proses barang yang di kirim dan di terima
yang berasal dari suplier di luar negeri.
Proses pemesanan barang import biasanya di lakukan lebih lama dari barang
lokal, karena proses pengiriman dari suplier membutuhkan waktu yang lebih
lama.
C. Sistem Penyimpanan
Salah satu fungsi utama gudang adalah sebagai tempat penyimpanan
barang sementara sebelum barang tersebut digunakan. Secara umum, material
dimasukkan ke dalam area penyimpanan setelah proses stuffing selesai.
VI
produk. Barang diidentifikasi dan ditempatkan di container atau pallet yang
sesuai.
D. Metode Penyimpanan
Ada beberapa metode penyimpanan barang yang dapat dilakukan :
VII
luluskan, produk yang ditolak, produk yang dikembalikan atau produk
yang ditarik dari peredaran.
Area penyimpanan diberikan pencahayaan yang memadai sehingga
semua kegiatan dapat dilakukan secara akurat dan aman. Bahan atau
produk yang membutuhkan kondisi penyimpanan khusus (seperti suhu dan
kelembaban) harus dikendalikan, dipantau dan dicatat.
VIII
1. Area penerimaan dan pengiriman
Area penerimaan dan pengiriman barang harus dapat
memberikan perlindungan terhadap bahan dan produk dari
pengaruh cuaca. Area penerimaan harus didesain dan dilengkapi
dengan peralatan untuk pembersihan wadah barang. Suhu
penyimpanan pada area ini sesuai dengan suhu kamar (≤30o C).
2. Area karantina
Area karantina harus dibuat terpisah dengan penandaan
yang jelas berupa label kuning untuk produk karantina dan label
hijau untuk produk yang diluluskan dan hanya boleh diakses oleh
personil yang berwenang.
3. Area pengambilan sampel
Area pengambilan sampel dibuat terpisah dengan
lingkungan yang dikendalikan dan dipantau untuk mencegah
pencemaran atau pencemaran silang dan tersedia prosedur
pembersihan yang memadai untuk ruang pengambilan sampel.
F. Fungsi Pergudangan/Warehouse
Secara umum, Warehouse memiliki beberapa fungsi yaitu : Movement atau
material handling dibagi ke dalam empat aktivitas utama yaitu :
1. Receiving
staff receiving berkewajiban untuk menerima, memeriksa
barang, atau bahan olahan yang datang dan diserahkan oleh pemasok
atas pesanan dari bagian pembeli. Pengertian receiving adalah proses
penerimaan material, baik material lokal maupun impor. Bagian
receiving melakukan penerimaan material dan pengecekkan terhadap
barang-barang yang diterima sesuai dengan dokumen pengiriman
dari supplier. Material-material yang diterima dalam kegiatan
receiving pada umumnya dapat dikelompokkan menjadi :
IX
a. Part komponen yang digunakan dalam perakitan menjadi
suatu produk.
b. Packing material, material yang digunakan sebagai packaging
barang jadi yang siap dikirim.
X
3. Stock Opname
Adalah mengontrol kesesuaian jumlah barang secara fisik
lalu dicocokkan dengan data di komputer dengan menggunakan
program atau software khusus. Tujuan diadakannya stock opname
adalah untuk mengetahu kebenaran catatan dalam pembukuan' yang
mana merupakan salah satu fungsi sistem pengendalian intern.
Dengan diadakannya stock opname maka akan diketahui apakah
catatan dalam pembukuan stock persediaan benar atau tidak. Jika
ternyata ada selisih antara stock opname dengan catatan pada
pembukuan, kemungkinan ada transaksi yang belum tercatat
atau bahkan ada kecurangan yang berkaitan dengan persediaan
Tujuan adanya aktivitas Stock Opname untuk terlaksanaya
secara baik dan benar antara lain :
a. Meminimalisir penyimpangan terhadap barang, baik itu
kekurangan atau kelebihan.
b. Bisa untuk tindak lanjut secara cepat jika ada barang hilang atau
kekurangan barang, sehingga tidak sampai terjadi kekosongan
stok barang.
c. Dapat digunakan sebagai analisis tahun-tahun sebelumnya
sehingga perkembangan perusahaan bisa diketahui.
d. Mengetahui secara pasti arus masuk dan keluar barang secara
pasti.
e. Mengetahui kondisi barang di gudang secara pasti
4. Inventory
Sistem pengelolaan persediaan merupakan serangkaian kebijakan
pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga.
Apabila jumlah persediaan terlalu besar (overstock) mengakibatkan
timbulnya dana menganggur yang besar, juga menimbulkan resiko
kerusakan barang yang lebih besar dan biaya penyimpanan yang tinggi.
Namun jika persediaan terlalu sedikit mengakibatkan resiko terjadinya
kekurangan persediaan (stockout) karena seringkali barang tidak dapat
didatangkan secara mendadak dan sebesar yang dibutuhkan, yang
XI
menyebabkan terhentinya proses produksi, tertundanya penjualan, bahkan
hilangnya pelanggan.
A. Jenis-Jenis Persediaan
1. Persediaan bahan baku (raw material inventory). Adalah persediaan
yang dibeli tetapi tidak diproses. Persediaan ini dapat digunakan untuk
mendecouple (memisahkan) para pemasok dari proses produksi.
2. Persediaan barang setengah jadi (working in process inventory).
Adalah bahan baku atau komponen yang sudah mengalami beberapa
perubahan tetapi belum selesai. Adanya work in process disebabkan
oleh waktu yang dibutuhkan untuk membuat sebuah produk (disebut
siklus waktu). Mengurangi siklus waktu berarti mengurangi
persediaan.
3. Persediaan pemeliharaan, perbaikan dan operasi (maintenance, repair,
operating, MRO). Pemeliharaan, perbaikan, operasi digunakan untuk
menjaga agar permesinan dan proses produksi tetap produktif. MRO
tetap ada karena kebutuhan dan waktu pemeliharaan dan perbaikan
beberapa peralatan tidak diketahui.
4. Persediaan barang jadi (finished goods inventory). Adalah produk yang
sudah selesai dan menunggu pengiriman. Barang jadi bisa saja
disimpan karena permintaan pelanggan dimasa depan tidak diketahui.
Sedangkan menurut Ristono (2009), berdasarkan tujuannya
persediaan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut:
XII
persediaan yang masih menunggu untuk diproses atau
menunggu sebelum dipindahkan.
5. Material Handling
Manajemen material adalah suatu sistem yang
mengkordinasikan aktivitas-aktivitas untuk merencanakan dan
mengawasi volume dan waktu terhadap pengadaan material melalui
penerimaan/perolehan, perubahan bentuk dan perpindahan dari
bahan mentah, bahan yang sedang dalam proses.
1.
XIII
.
XIV
Lampiran
Kegiatan OJT di PT MS Tech
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini saya :
Nama : Kriszadiora Agustamarimba
Kusuma
NPM : 40406118014
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat/Tgl lahir : Semarang, 05 Agustus 2000
Alamat : JL.Sawunggaling Timur No.16 RT.01 RW.15 Kecamatan
Banyumanik,Semarang
Tingkat : Tiga (3)
Universitas : Universitas Nurtanio Bandung
Fakultas : Teknik
Program Studi : Teknik dan Manajemen
Pembekalan
Bersedia mentaati peraturan dan tata tertib kerja praktik yang berlaku di PT.
Indonesia Transport & Infrastructure, Tbk. dan apabila melanggar peraturan yang
berlaku maka saya bersedia dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Bandung, April 2021
Hormat Saya
Materai 6000
Kriszadiora A.K
NPM. 40406118014
SURAT PERNYATAAN
Suyadi Purnomo
NIP.1369106/Amel.5314
REKAPITULASI MACAM PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK
DI PT IAT
1. Praktik kerja dilaksanakan dari tanggal 12 Februari 2021 s/d tanggal 12 April
2021 selama 45 hari kerja
2. Praktikan ini hadir selama 45 hari kerja dan tidak hadir selama 0 hari kerja,
karena
a. Sakit 0 hari kerja
b. Izin 0 hari kerja
c. Alpha 0 hari kerja
Mengetahui kebenaran
Rekapitulasi ini sesuai
Dengan aslinya Bandung, 15 April 2021
Keterangan :
Suyadi Purnomo
NIP.1369106/Amel.5314
EVALUASI KERJA PRAKTIK
Nama : Kriszadiora Agustamarimba Kusuma
NPM : 40406118014
Program Studi : Teknik dan Manajemen Pembekalan
NILAI NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI
MAKSIMUM DIPEROLEH
Kelengkapan Laporan
a. Fotokopi Surat Perintah
b. Rekap Daftar hadir KP
1 10
c. Rekap Macam Pelaksanaan KP
d. Lembar Nilai Praktikan
e. Fotokopo Sertifat
Tata urut, Tata Tulis dan Bahasa
a. Tata Urut sesuai Juklak
2 10
b. Tata Tulis
c. Penguasaan bahasa
Nilai Guna
3 a. Manfaat Bagi Organisasi Setempat 10
b. Manfaat Bagi Lembaga
Materi laporan
a. Kejelasan Penuangan Bab per Bab
b. Kedalaman dan ketajaman laporan
4 35
c. Kelengkapan data
d. Kesesuaian kesimpulan
e. Kesesuaian saran
Kemampuan menjelaskan dan
menjawab
a. Kemampuan menjelaskan
5 b. Penguasaan materi laporan 35
c. Kemampuan menjawab
d. Ketetapan/kejelasan jawaban
e. Tilikan komprehensif (menyeluruh)
Jumlah Nilai 100
Bandung 15 April 2021
PELAKSANA EVALUASI
Dosen Penguji
Keterangan :
A = 80 - 100 (Sangat Baik )
B = 70 – 79 ( Baik )
C = 60 – 69 ( Cukup )
D = 50 – 59 ( Kurang )
E = 00 – 49 ( Gagal )
Kriszadiora A.K
NPM. 40406118014