Anda di halaman 1dari 11

PENJELASAN FLIGHT INSPECTION REPORT

DIRECTORATE GENERAL OF AIR


COMMUNICATIONS
FLIGHT INSPECTION REPORT - INSTRUMENT LANDING SYSTEM
1. STATION RWY 05 2.FACILITY IDENT 3. DATE/DATES OF INSPECTION

Polonia - Medan 110.1 MHz "IMDN" JANUARY 14 - 18, 2006


4. TYPE OF ISPECTION 5. COMMON SYSTEM

SITE EVALUATION PERIODIC SPECIAL X YES


X COMMISSIONING SURVEILLANCE INCOMPLETE NO
DGAC PRIVATE (Indicate actual owner)
6. OWNER
INTERNATIONAL X OTHER (Indicate actual owner) PT. (Persero) Angkasa Pura II
COMPASS
7. FACILITY/COMPONENT X LOCALIZER - X 75 MHz MARKERS
LOCATORS
INSPECTED
X GLIDE SLOPE X DME - LIGHTING SYSTEM
8. LOCALIZER PENJELASAN KALIBRASI

FRONT COURSE COM'D WIDTH : 3.800 Hasil kalibrasi penerbangan yang dicapai dalam mengukur width
sebesar 3.800 pada saat commissioning calibration, yang
dilaksanakan setelah selesai instalasi peralatan ILS Localizer dengan
Tx 1 Tx 2 nilai in tolerance.
OT INIT. FINAL OT INT. FINAL CATEGORY : PENJELASAN KALIBRASI

3.79 3.84 COURSE WIDTH Hasil kalibrasi penerbangan yang dicapai dalam mengukur Course
Width pada Tx1 dan Tx2 ILS Localizer pada posisi final dengan nilai
in tolerance.
a) Pada Tx1 dicapai nilai 3.790 artinya terjadi pergeseran CW
sebesar 0.4 uA dibawah nilai CW dari hasil Kalibrasi
commissioning width dengan nilai in tolerance.
Contoh :
uA = 150
3.790/2 3.800/2
uA = 149.6 uA
 150 A – 149.6 A = 0.4 uA (selisih)

150uA
149.6uA
0.4uA

3.790 3.800

b) Pada Tx1 dicapai nilai final 3.840 artinya terjadi pergeseran CW


sebesar 1.6 uA dibawah nilai CW dari hasil Kalibrasi
commissioning width dengan nilai in tolerance.
Contoh :
uA = 150
3.840/2 3.800/2
uA = 151.6 uA
 151.6 uA - 150 uA = 1.6 uA (selisih)

151.6uA
150uA
1.6uA

3.800 3.840

Page 1/11
40% 40% MODULATION Hasil kalibrasi Penerbangan yang dicapai dalam mengukur Modulasi
ILS Localizer pada Tx1 dan Tx2 sebesar 40% pada posisi final
dengan nilai in tolerance.

261/27 264/25 CLEARANCE 150 Hasil kalibrasi Penerbangan yang dicapai dalam mengukur Clearance
150 pada Tx1 dan Tx2 ILS Localizer pada posisi final dengan nilai in
tolerance.
a) Pada Tx1 dicapai nilai 261/27 artinya terdapat clearance 150 di
dekat 270 dengan pembacaan nilai terukur dipesawat 261uA.

CL

CLR 90

270

261uA

CLR 150

b) Pada Tx1 dicapai nilai 264/25 artinya terdapat clearance 150 di


dekat 250 dengan pembacaan nilai terukur dipesawat 264uA.

CL

CLR 90

250

264uA

CLR 150

229/23 232/20 CLEARANCE 90 Hasil kalibrasi Penerbangan yang dicapai dalam mengukur Clearance
90 pada Tx1 dan Tx2 ILS Localizer pada posisi final dengan nilai in
tolerance.
a) Pada Tx1 dicapai nilai 229/23 artinya terdapat clearance 90 di
dekat 230 dengan pembacaan nilai terukur dipesawat 229uA.

CL

CLR 90

229uA

230

CLR 150

b) Pada Tx1 dicapai nilai 232/20 artinya terdapat clearance 90 di


dekat 200 dengan pembacaan nilai terukur dipesawat 232uA.

CL

CLR 90

232uA

200

CLR 150

S S COURSE STRUCTURE-Z1 Hasil kalibrasi Penerbangan yang dicapai dalam mengukur Course
Structure-Z1 ILS Localizer pada Tx1 dan Tx2 dengan hasil Satisfactory
pada posisi final dengan nilai in tolerance.

3/2.0 4/1.6 COURSE STRUCTURE-Z2 Hasil kalibrasi Penerbangan yang dicapai dalam mengukur Course
Structure-Z2 ILS Localizer yang dihasilkan oleh Tx1 dan Tx2 ILS
Localizer pada posisi final dengan nilai in tolerance.

Page 2/11
a) Pada Tx1 dicapai nilai 3/2.0 artinya terdapat bend pada jarak 2
Nm dengan pembacaan nilai terukur dipesawat 3uA.

3uA

2 Nm pada Z2

b) Pada Tx2 dicapai nilai 4/1.6 artinya terdapat bend pada jarak 1.6
Nm dengan pembacaan nilai terukur dipesawat 4uA.

4uA

1.6 Nm pada Z2

S 4/0.5 COURSE STRUCTURE-Z3 Hasil kalibrasi Penerbangan yang dicapai dalam mengukur Course
Structure-Z3 ILS Localizer yang dihasilkan oleh Tx1 dan Tx2 ILS
Localizer pada posisi final dengan nilai in tolerance.
a) Pada Tx1 dicapai nilai S artinya pembacaan nilai terukur
dipesawat pada Course Structure-Z3 ILS Localizer dengan hasil
Satisfactory pada posisi final dengan nilai in tolerance.

b) Pada Tx2 dicapai nilai 4/0.5 artinya terdapat bend pada jarak 0.5
Nm dengan pembacaan nilai terukur dipesawat 4uA.

4uA

0.5 Nm pada Z3

CL CL ALIGNMENT Hasil kalibrasi Penerbangan yang dicapai dalam mengukur Alignment


ILS Localizer pada Tx1 dan Tx2 dengan hasil CL pada posisi final
dengan nilai in tolerance.

NA NA VOICE Hasil kalibrasi Penerbangan yang dicapai dalam mengukur Voice ILS
Localizer pada Tx1 dan Tx2 dengan hasil NA.

S S IDENTIFICATION Hasil kalibrasi Penerbangan yang dicapai dalam mengukur


Identification ILS Localizer pada Tx1 dan Tx2 dengan hasil Satisfactory
pada posisi final dengan nilai in tolerance.

S S USABLE DISTANCE Hasil kalibrasi Penerbangan yang dicapai dalam mengukur Usable
Distance ILS Localizer pada Tx1 dan Tx2 dengan hasil Satisfactory
pada jarak 25 Nm posisi final dengan nilai in tolerance.

- - STANDBY POWER -

Page 3/11
Januari 14, 2006 MONITOR PENJELASAN KALIBRASI

3.26 3.25 COURSE WIDTH (Narrow) Hasil kalibrasi Penerbangan yang dicapai dalam mengukur Course
Width (Narrow) pada Tx1 dan Tx2 monitor ILS Localizer pada posisi
final dengan nilai in tolerance.

a) Pada Tx1 monitor dicapai nilai 3.260 artinya terjadi pergeseran CW


sebesar 21uA dibawah nilai CW dari hasil Kalibrasi Course Width
ILS Localizer dengan nilai in tolerance.

Contoh :
3.010 – 2.770 = 0.240 (selisih)
uA = 150
0.240 0.700/2
uA = 102.9uA

0% DDM

0.700 0.240 102.9uA


150uA
Angle Low
0
3,010 2.77

b) Pada Tx2 monitor dicapai nilai 3.250 artinya terjadi pergeseran CW


sebesar 23uA dibawah nilai CW dari hasil Kalibrasi Course Width
ILS Localizer dengan nilai in tolerance.

Contoh :
uA = 150
3.250/2 3.840/2
uA = 127 uA
 150 uA - 127 uA = 23 uA (selisih)

150uA
23uA 127uA

3.840 3.250

4.41 4.41 COURSE WIDTH (wide) Hasil kalibrasi Penerbangan yang dicapai dalam mengukur Course
Width (Wide) pada Tx1 monitor dan Tx2 ILS Localizer pada posisi final
dengan nilai in tolerance.

a) Pada Tx1 monitor dicapai nilai 4.410 artinya terjadi pergeseran CW


sebesar 24.5uA diatas nilai CW dari hasil Kalibrasi Course Width
ILS Localizer dengan nilai in tolerance.

Contoh :
uA = 150
4.410/2 3.790/2
uA = 174.5 uA
 174.5 uA – 150 uA = 24.5 uA (selisih)

174.5uA
150uA
24.5uA

3.790 4.410

Page 4/11
b) Pada Tx2 monitor dicapai nilai 4.410 artinya terjadi pergeseran CW
sebesar 53.5uA diatas nilai CW dari hasil Kalibrasi Course Width
dengan nilai in tolerance.

Contoh :
uA = 150
4.410/2 3.250/2
uA = 203.5 uA
 203.5 uA – 150 uA = 53.5 uA (selisih)

203.5uA
150uA
53.5uA

3.250 4.410

256/24 261/25 CLEARANCE 150 Hasil kalibrasi Penerbangan yang dicapai dalam mengukur Clearance
150 pada Tx1 dan Tx2 monitor ILS Localizer pada posisi final dengan
nilai in tolerance.

a) Pada Tx1 monitor dicapai nilai 256/24 artinya terdapat clearance


150 di dekat 240 dengan pembacaan nilai terukur dipesawat
256uA.
CL

CLR 90

240

256uA

CLR 150

b) Pada Tx2 monitor dicapai nilai 261/25 artinya terdapat clearance


150 di dekat 250 dengan pembacaan nilai terukur dipesawat
261uA.
CL

CLR 90

250

261uA

CLR 150

237/23 232/23 CLEARANCE 90 Hasil kalibrasi Penerbangan yang dicapai dalam mengukur Clearance
90 pada Tx1 dan Tx2 monitor ILS Localizer pada posisi final dengan
nilai in tolerance.

a) Pada Tx1 monitor dicapai nilai 237/23 artinya terdapat clearance


90 di dekat 230 dengan pembacaan nilai terukur dipesawat
237uA.
CL

CLR 90

237uA

230

CLR 150

Page 5/11
b) Pada Tx2 monitor dicapai nilai 232/23 artinya terdapat clearance
90 di dekat 230 dengan pembacaan nilai terukur dipesawat
232uA.

CL

CLR 90

232uA

230

CLR 150

12 14 ALIGNMENT 150 Hasil kalibrasi Penerbangan yang dicapai dalam mengukur Alignment
150 pada Tx1 dan Tx2 monitor ILS Localizer pada posisi final dengan
nilai in tolerance.

a) Pada Tx1 monitor dicapai nilai 12 artinya terdapat perubahan


center line dengan pembacaan nilai terukur dipesawat 12uA.

b) Pada Tx2 monitor dicapai nilai 14 artinya terdapat perubahan


center line dengan pembacaan nilai terukur dipesawat 14uA.

11 13 ALIGNMENT 90 Hasil kalibrasi Penerbangan yang dicapai dalam mengukur Alignment


90 pada Tx1 monitor dan Tx2 ILS Localizer pada posisi final dengan
nilai in tolerance.

a) Pada Tx1 monitor dicapai nilai 11 artinya terdapat perubahan


center line dengan pembacaan nilai terukur dipesawat 11uA.

b) Pada Tx2 monitor dicapai nilai 13 artinya terdapat perubahan


center line dengan pembacaan nilai terukur dipesawat 13uA.
9. GLIDE SLOPE PENJELASAN KALIBRASI

Tx 1 Tx 2 COM'D ANGLE : 3.00 Hasil kalibrasi penerbangan yang dicapai dalam mengukur Angle
sebesar 3.000 pada saat commissioning calibration, yang dilaksanakan
setelah selesai instalasi peralatan ILS Glide Path dengan nilai in
tolerance.

OT INIT. FINAL OT INIT. FINAL CATEGORY I PENJELASAN KALIBRASI

80% 80% MODULATION Hasil kalibrasi penerbangan yang dicapai dalam mengukur Modulasi
ILS Glide Path pada Tx1 dan Tx2 sebesar 80% pada posisi final
dengan nilai in tolerance.

3.01 3.00 ANGLE Hasil kalibrasi Penerbangan yang dicapai dalam mengukur Angle pada
Tx1 dan Tx2 ILS Glide Path pada posisi final dengan nilai in tolerance.

a) Pada Tx1 dicapai nilai 3.010 artinya terjadi pergeseran Angle


sebesar 0.010 diatas nilai Angle dari hasil Kalibrasi
commissioning width dengan nilai in tolerance.
Contoh :
3.010 – 30 = 0.010 (selisih)
uA = 150
0.010 0.70/2
uA = 4.3uA

150 uA 4.3uA
0% DDM
0.010
0.70

3.010
30

Page 6/11
b) Pada Tx2 dicapai nilai 3.000 artinya tidak terjadi pergeseran Angle
dari hasil Kalibrasi commissioning width dengan nilai in tolerance.

Contoh :
3.000 – 30 = 0.000 (selisih)
uA = 150
0.000 0.680/2
uA = 0uA

150 uA
0% DDM

0.680

30

0.7 0.68 WIDTH Hasil kalibrasi penerbangan yang dicapai dalam mengukur Width pada
Tx1 dan Tx2 ILS Glide Path pada posisi final dengan nilai in tolerance
seperti yang dipersyaratkan pada Doc 8071 sebesar 0.70 0.020.

a) Pada Tx1 dicapai nilai 0.70 artinya tidak terjadi pergeseran Width
dengan nilai in tolerance.
Contoh :
uA = 150
0.700/2 0.70/2
uA = 150 uA
 150 uA – 150 uA = 0 uA (selisih)

150 uA
0% DDM

0.70

3.010

b) Pada Tx1 dicapai nilai 0.680 artinya terjadi pergeseran Width 0.020
dengan nilai in tolerance.

Contoh :
uA = 150
0.680/2 0.70/2
uA = 145.7 uA
 150 uA – 145.7 uA = 4.3 uA (selisih)

150 uA 145.7uA
4.3uA 0% DDM
0.680

0.70

3.000

S S CLEARANCE BELOW PATH Hasil kalibrasi Penerbangan yang dicapai dalam mengukur Clearance Below
Path ILS Glide Path pada Tx1 dan Tx2 dengan hasil Satisfactory pada posisi
final dengan nilai in tolerance.
2.13 2.14 STRUCTURE BELOW PATH -

S S PATH STRUCTURE-Z1 Hasil kalibrasi Penerbangan yang dicapai dalam mengukur Path Structure-Z1
ILS Glide Path pada Tx1 dan Tx2 dengan hasil Satisfactory pada posisi final
dengan nilai in tolerance.

Page 7/11
18/1.1 20/1.1 PATH STRUCTURE-Z2 Hasil kalibrasi Penerbangan yang dicapai dalam mengukur Path
Structure-Z2 ILS Glide Path yang dihasilkan oleh Tx1 dan Tx2 ILS
Localizer pada posisi final dengan nilai in tolerance.

a) Pada Tx1 dicapai nilai 18/1.1 artinya terdapat bend pada jarak 1.1
Nm dengan pembacaan nilai terukur dipesawat 18uA.

0% DDM
18uA

1.1 Nm pada Z2

b) Pada Tx2 dicapai nilai 20/1.1 artinya terdapat bend pada jarak 1.1
Nm dengan pembacaan nilai terukur dipesawat 20uA.

0% DDM
20uA

1.1 Nm pada Z2

13/0.4 12/0.4 PATH STRUCTURE-Z3 Hasil kalibrasi Penerbangan yang dicapai dalam mengukur Path
Structure-Z2 ILS Glide Path yang dihasilkan oleh Tx1 dan Tx2 ILS
Localizer pada posisi final dengan nilai in tolerance.

a) Pada Tx1 dicapai nilai 18/1.1 artinya terdapat bend pada jarak 0.4
Nm dengan pembacaan nilai terukur dipesawat 13uA.

0% DDM
18uA

1.1 Nm pada Z2

b) Pada Tx2 dicapai nilai 20/1.1 artinya terdapat bend pada jarak 0.4
Nm dengan pembacaan nilai terukur dipesawat 12uA.

0% DDM
20uA

1.1 Nm pada Z2

S S USABLE DISTANCE Hasil kalibrasi Penerbangan yang dicapai dalam mengukur Usable
Distance ILS Localizer pada Tx1 dan Tx2 dengan hasil Satisfactory
pada jarak 25 Nm posisi final dengan nilai in tolerance.

STANDBY POWER -

Page 8/11
Januari 18, 2006 MONITOR PENJELASAN KALIBRASI

2.77 2.84 ANGLE (Low) Hasil kalibrasi Penerbangan yang dicapai dalam mengukur Angle (Low)
pada Tx1 dan Tx2 monitor ILS Glide Path pada posisi final dengan nilai
in tolerance.

a) Pada Tx1 monitor dicapai nilai 2.770 artinya terjadi pergeseran


Angle (Low) sebesar 0.240 dibawah nilai Angle dari hasil Kalibrasi
commissioning width dengan nilai in tolerance.
Contoh :
3.010 – 2.770 = 0.240 (selisih)
uA = 150
0.240 0.700/2
uA = 102.9uA

0% DDM

0.700 0.240 102.9uA


150uA
Angle Low
0
3,010 2.77

b) Pada Tx2 monitor dicapai nilai 2.840 artinya terjadi pergeseran


Angle (Low) sebesar 0.010 dibawah nilai Angle dari hasil Kalibrasi
commissioning width dengan nilai in tolerance.
Contoh :
3.000 – 2.840 = 0.160 (selisih)
uA = 150
0.160 0.680/2
uA = 70.6uA

0% DDM

0.680 0.160 70.6uA


150uA
Angle Low
0
3.000 2.84

3.26 3.20 ANGLE (High) Hasil kalibrasi Penerbangan yang dicapai dalam mengukur Angle
(High) pada Tx1 dan Tx2 monitor ILS Glide Path pada posisi final
dengan nilai in tolerance.

a) Pada Tx1 monitor dicapai nilai 3.260 artinya terjadi pergeseran


Angle (High) sebesar 0.250 dibawah nilai Angle dari hasil
Kalibrasi commissioning width dengan nilai in tolerance.
Contoh :
3.260 – 3.010 = 0.250 (selisih)
uA = 150
0.250 0.700/2
uA = 107.1uA

0% DDM

0.700 0.240 102.9uA


150uA
Angle Low
0
3,010 2.77

Page 9/11
b) Pada Tx2 monitor dicapai nilai 3.200 artinya terjadi pergeseran
Angle (High) sebesar 0.200 diatas nilai Angle dari hasil Kalibrasi
commissioning width dengan nilai in tolerance.
Contoh :
3.200 – 3.000 = 0.200 (selisih)
uA = 150
0.200 0.680/2
uA = 88.2uA

88.2uA 0% DDM
0
0.20
0.680
Angle High 150uA

0
3.000 3.20

0.81 0.82 PATH WIDTH (Wide) Hasil kalibrasi Penerbangan yang dicapai dalam mengukur Path Width
(Wide)  Course sector wide alarm pada Tx1 dan Tx2 monitor ILS
Glide Path pada posisi final dengan nilai in tolerance.

a) Pada Tx1 monitor dicapai nilai 0.810 artinya terjadi pergeseran


Path Width (Wide) sebesar 0.110 diatas nilai Path Width dari hasil
Kalibrasi commissioning width dengan nilai in tolerance.

Contoh :
uA = 150
0.810/2 0.700/2
uA = 173.6 uA
 150 uA – 173.6 uA = 23.6 uA (selisih)

137.6uA
Untuk Path Wide Alarm
23.6uA 0% DDM

0
0.81 150uA
0.700

3.010

b) Pada Tx2 monitor dicapai nilai 0.820 artinya terjadi pergeseran


Path Width (Wide) sebesar 0.120 diatas nilai Path Width dari hasil
Kalibrasi commissioning width dengan nilai in tolerance.

Contoh :
uA = 150
0.820/2 0.680/2
uA = 180.9 uA
 180.9 uA – 150 uA = 30.9 uA (selisih)

180.9uA
Untuk Path Wide Alarm
30.9uA 0% DDM

0
0.82 150uA
0.700

3.000

S S CLEARANCE BELOW PATH Hasil kalibrasi Penerbangan yang dicapai dalam mengukur Clearance Below
Path ILS Glide Path pada Tx1 dan Tx2 monitor dengan hasil Satisfactory pada
posisi final dengan nilai in tolerance.

10. GENERAL PENJELASAN KALIBRASI


SAT UNSAT

75 MHz MARKERS X - Hasil kalibrasi Penerbangan yang dicapai dalam mengukur frekwensi 75 MHz
ILS Marker Beacon dengan hasil Satisfactory.

Page 10/11
COMPASS LOCATORS - - -

DME X - Hasil kalibrasi Penerbangan yang dicapai dalam mengukur frekwensi DME
ILS dengan hasil Satisfactory.

LIGHTING SYSTEMS - -
11. FACILITY STATUS PENJELASAN KALIBRASI
F/C G/S B/C

UNRESTRICTED X X NA Hasil kalibrasi commissioning yang dicapai dalam mengukur performance


fasilitas ILS diklasifikasikan sebagai Unrestricted.

RESTRICTED - - - -
UNUSABLE - - - -
NOTAM

12. REMARKS PENJELASAN KALIBRASI

1. This was commissioning flight calibration of "IMDN" ILS.


Localizer type AMS 2100, Glide Slope type AMS 2110 and DME type
AMS 1118.
2. Commissioning requirements met, and facility performance classified as
Unrestricted.
3. Next periodic flight check is on May 18, 2006

FACILITY CLASSIFICATION FLIGHT INSPECTOR'S SIGNATURE PANEL OPERATOR


X UNRESTRICTED
Signed Signed
RESTRICTED
UNUSABLE Capt. Budge A.S. Tarumasely Jonni Firdaus PK-CAL/WK-EM-MD

CATATAN :

- Tidak ada initial sehingga lebih cepat Flight Calibrationnya.


- Tilt up 90 Hz = bergeser agak keatas ke arah 90 Hz.
- Initial = awal penerbangan
- Final = akhir penerbangan Cs = 4.50

- DS = sinyal yang ada pada angle disekitar point DS


seharusnya 150uA/15.5%

- Flight check selalu bicara dalam uA.


- Rumus :
 uA = 150
DDM 15.5
 DDM = 15.5
uA 150
 uA = 150
CS/2 CS/2
 uA = 150
Deg/2 Deg/2
 uA = 150
Deg(Path) Width/2

Page 11/11

Anda mungkin juga menyukai