Anda di halaman 1dari 8

VHF Omni-directional Range (VOR)

 Pengertian VOR
VOR adalah alat bantu navigasi yang paling paling tua dan paling sering digunakan.
Terdiri dari ribuan transmitter station di darat yang berkomunikasi dengan peralatan
penerima (receiver) pada pesawat terbang.

 Definisi VOR
VOR adalah singkatan dari “VHF Omni-directional Range” merupakan salah satu sistem
navigasi radio di pesawat terbang. VOR memancarkan sinyal radio gabungan, termasuk
kode morse dan data yang memungkinkan peralatan receiver pada pesawat untuk
memperoleh magnetic bearing dari station ke pesawat terbang. VOR bekerja pada
frekuensi VHF dari 108 sampai 117,95 MHz,karena VOR bekerja pada pita VHF, maka
jarak komunikasi darat-udara terbatas berupa”line of sight”.

 Prinsip dasar VOR


Prinsip yang digunakan untuk pengukuran arah (bearing) pada VOR adalah dengan
perbandingan fasa. Transmitter pada ground station mentransmit dua sinyal terpisah.
Pada intonya VOR memberikan jalur terbang yang disebut jalur radial dengan besaran 1
sampai 360 derajat. Jika radial menunjukan angka 369 derajat berarti pesawat
berada pada jalur yang meninggalkan ground station menuju ke Utara, radial 090
derajat menuju ke Timur, 180 derajat menuju ke Selatan, dan 270 derajat menuju ke
Barat. VOR memancarkan sinyal frekuensi radio omni directional (ke segala arah) dan
sinyalnya memberikan informasi azimuth dari 0 sampai 360 derajat. Untujk
mendapatkan posisi azimuth pesawat terhadap VOR ground station, maka kedua sinyal
30 Hz yang dipancarkan transmiter dibandingkan besar fasanya.

 Display VOR
Alat pengukur yang digunakan untuk menampilkan informasi VOR adalah Omni-
Bearing Selector (OBS) atau Course Deviation Indicator (CDI). Indicator display yang
digunakan selain CDI adalah HSI (Horizontal Situation Indicator). Terdapat dua jenis
HSI, yaitu mechanical HSI, dan electronik HSI.

Empat komponen penting pada CDI

1. Rotation Course Card yaitu indikator yang menampilkan sudut dari 0 derajat sampai 360
derajat. Indicator dapat berputar sesuai posisi pesawat terhadap VOR station.
2. Omni-Bearing Selector (OBS) digunakan untuk memutar course card secara manual.
Tombol OBS diaktifkan untuk membawa bearing yang sudah pada skala kompas ke
indicator.
3. Jarum penunjuk CDI dapat berayun ke kanan dan kiri mengindikasikan kesesuaian posisi
pesawat terhadap tujuan.
4. TO-FROM Indicator menunjukan kepada pilot bahwa bearing yang sudah ditentukan
akan membawa peasawat kenuju atau meninggalkan VOR station.
 Ground Station
Dengan membandingkan fase kedua fase komponen signal 30 Hz, maka akan
mendpatkan posisis azimuth pesawat terhadap lokasi VOR ground station. Hal ini agar
VOR receiver dapat menditeksi dan mengkonversi menjadi informasi data navigasi yang
dapat digunakan. Stasiun bumi VOR beerja pada frekuensi carrier antara 108,0 dan
117,95 MHz. Sistem modulasinya adalah (Amplitude Modulation). Terdapat dua jenis
VOR ground station, yaitu conventional VOR ground station dan doppler ground station.

 Sistem VOR
Sistem kerja VOR terbagi menjadi dua bagian,yaitu sistem pada ground station, dan
sistem yang berada pada pesawat. Sistem yang ada pada ground station terdiri dari
trsnsmitter dan beberapa antena. Sedangkan sistem VOR pada pesawat terdiri dari
receiver, control unit, beberapa indicator, dan antena.

Sistem VOR pada pesawat sebagai berikut :

1. Receiver memiliki rangkaian yang bertugas untuk menerima sinyal frekuensi, decoding,
dan memproses arah berupa bearing yang di transmisikan oleh VOR ground
station. Dalam receiver VOR terdapat beberapa rangkaian yang digunakan bersamaan
dengan ILS (Marker Beacon, Localized, dan Glide Sloop).
2. Control Unit memiliki beberapa tipe dengan fungsi dasar pemilihan frekuensi VHF (Very
High Frequency). Unit ini menyediakan rangkaian control dan swiching untuk sistem
navigasi.
3. Indicator VOR PADA pada dasarnya memiliki kesamaan pada pengoprasian dan
penafsirannya.Tampilan khusus biasanya mengacu pada VOR Indicator atau Omni
Bearing Indicator (OBI). Arah terbang pesawat dibaca melalui panah penunjuk yang
dapat berotasi menunjukan arah dengan memutar azimuth card yang besarannya dibaca
dalam satuan derajat. Indicator ini juga dapat menampilkan informasi jarak (ke ground
station) dan deviasi dari glide slope.
4. Antena yang digunakandalam VOR memiliki dua tipe yaitu antena tipe bat-wing dan tipe-
dipole.
 Cara kerja VOR
Secara sederhana secara berikut : ada dua frekuensi yang diterima pesawat ketika tune-
inke suatu VOR station, satu frekuensi adalah frekuensi acuan dan yang lain berbeda di
setiap arah. Beda dari dua fekuensi ini yang menentukan radial dari VOR tsation
tersebut.

 Fungsi VOR
1. Untuk menunjukan arah azimuth, yaitu sudut searah jarum jam antara arah Utara dari
stasiun VOR dengan garis yang menunjukan stasiun tersebut dengan pesawat terbang.
2. Untuk menunjukan deviasi kepada pilot, yaitu apakah pesawat berada di kiri, di kanan
atau tepat tepat pada jalur penerbangan yang benar atau dipilih.
3. Menunjukan apakah arah pesawat terbang menuju atau meninggalkan VOR.
ILS Instrument Landing System

Instrument Landing System (ILS) - Didefinisikan sebagai bantuan pendekatan presisi landasan pacu
berdasarkan dua balok radio yang bersama-sama memberikan pilot dengan baik bimbingan vertikal
dan horizontal selama pendekatan untuk mendarat. Memungkinkan pesawat untuk mendaratkan
pesawat pada landasan pesawat. Jika pilot tidak mampu untuk membangun kontak visual dengan
landasan. Dilakukan dengan cara ditransmisikan Sinyal Radio. Ini didefinisikan oleh International
Telecommunication Union sebagai layanan yang disediakan oleh stasiun.

Localizer
Frekuensi Carrier berkisar antara 108,10 MHz dan 111,95 MHz (Dengan 100 kHz pertama digit
desimal, jadi 108.10, 108.15, 108.30, dll, Frekuensi LOC dan tidak digunakan untuk tujuan
lain). Sebuah localizer (LOC, atau LLZ sampai ICAO standardisasi adalah array antenna biasanya
terletak di luar akhir pendekatan landasan pacu dan umumnya terdiri dari beberapa pasang Antena
Directional.

Glide Slope
Tetap berpusat pada layar untuk memastikan pesawat mengikuti jalur luncur sekitar 3 ° di atas
(permukaan tanah) untuk tetap berada di atas penghalang dan mencapai landasan pada titik
touchdown yang tepat (yaitu , memberikan panduan vertikal). Dapat terindickasikan padan Indikator
Pesawat.

Navigasi Radio harus memberikan akurasi tertentu (ditetapkan oleh Standar Internasional CAST /
ICAO) untuk memastikan organisasi penerbangan menerapkan Inspeksi berkala memeriksa parameter
kritis yang dilengkapi pada pesawat untuk mengkalibrasi dan sertifikasi ILS presisi.

OPERASI

Sistem Instrumen pendaratan beroperasi sebagai sistem pendekatan instrumen berbasis darat yang
menyediakan Lateral yang presisi dan panduan Vertikal untuk pesawat terbang mendekati dan
mendarat di landasan pendaratan, menggunakan kombinasi Sinyal Radio.
Kombinasi Sinyal Radio.dapat di Lihat / Indikasikan bila terjadi pergeseran dalam hal ini tidak "ON
TRACK" dikarenakan sesuatu hal. Precision Approach Path Indicators (PAPI) pada Landasan
pendaratan yang dapat dilihat secara nyata akan terjadi pergeseran atau tidak.

Indikasi bila pesawat telah melintasi beberapa titik Referensi / Marker Seperti :

- OUTER Marker
- MIDDLE Marker
- INNER Marker

Marker Beacon on ILS

Banyak kasus, Intensitas tinggi array pencahayaan untuk mengaktifkan pendaratan yang aman
selama Kondisi Instrumen Meteorologi (IMC), seperti langit-langit rendah atau jarak pandang yang
kurang karena kabut, hujan, atau salju.

Katagori Visual yang di pakai sebagai Referesi Pendaratan.


- CATAGORY - I
- CATAGORY - II
- CATAGORY - III

Prosedur Grafik pendekatan Instrumen (atau 'Piring Pendekatan') diterbitkan untuk masing-masing
pendekatan ILS untuk memberikan informasi yang dibutuhkan untuk terbang ILS dalam
Aturan Penerbangan Instrumen (IFR). Sebuah grafik termasuk Frekuensi Radio yang digunakan oleh
komponen ILS atau navaids dan persyaratan visibilitas minimum yang ditentukan.
NDB (Non Directional Beacon) - Part I

pengertian NDB (Non Directional Beacon)


NDB(Non Directional Beacon) adalah salah satu jenis alat navigasi dalam dunia penerbangan yang
digunakan untuk memberikan informasi berupa arah (bearing) kepada pesawat).pada dasarnya NDB
menggunakan suatu pemancar yang menggunakan gelombang elektromagnetik dengan pola pancaran
omni directional/ ke segala arah artinya polanya menyebar secara vertical untuk membantu pesawat
dari segala arah.
Fungsi dari NDB
NDB memiliki 4 fungsi utama yaitu:

1. Homing : Untuk membantu pesawat menuju stasiun NDB (Bandara)

2. En Route : Membantu rute pesawat. Biasanya NDB diletakkan diantara bandara yang memiliki
jarak yang cukup jauh untuk menentukan rute pesawat

3. Holding : Menahan pesawat / membuat pesawat berputar-putar untuk menunggu ijin dari ATC
agar diperbolehkan mendarat
4. LOcator : Membantu pesawat agar dapat mendarat tepat pada center line runway

Bagian-Bagian NDB :

1. Transmitter : Merupakan suatu blok rangkaian yang memancarkan signal informasi data
penerbangan berupa kode morse.
2. Change over unit : Merupakan blok rangkaian yang mengatur pemilihan signal input (TX1 atau
TX2) dan mengatur output pancaran signal input (Antena atau Dummy load)
3. Antena tuning unit : Merupakan blok rangkaian yang berfungsi untuk mengirim signal yang akan
dipancarkan oleh antena dari output change over unit
4. Dummy load : Merupakan suatu antena yang berfungsi untuk meredam signal pancaran yang
dihasilkan dari output change over unit.
5. Antena : Suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi
gelombang elektromagneik.

Klasifikasi NDB

1. High Range : 1000 watt - 3000 watt (150-200 nm )


2. Medium Range : 500 watt - 1000 watt (100-150 nm)
3. Low Range : 100 watt - 200 watt ( 50-100 nm)
 Pengertian DME.
DME adalah alat bantu navigasi pesawat yang beroprasi pada prinsip radar sekunder. DME
memberikan informasi antara jarak pesawat dengan station yang ada di darat.

Penempatan DME pada umumnya berpasangan (colocated) dengan VOR dengan daya keluaran
sebesar 1000 Watt (High Power). Dalam operasinya, pesawat udara mengirim pulsa interrogator
yang berbentuk sinyal acak (random) kepada ground stasion mengirim pulsa jawaban (reply)
yang singkron dengan pulsa interogasi. Dengan memperhitungkan interval waktu antara pulsa
interogasi dengan penerimaan pulsa jawaban (termasuk waktu tunda) di pesawat udara, maka
jarak pesawat udara dengan ground station dapat ditentukan.

Prinsip kerja DME sebagai berikut :

Sepasang pulsa dengan panjang pulsa tertentu, dipancarkan dari pesawat terbang (disebut
transponder) diterima oleh receiver DME di tanah.

Stasiun DME (disebut transponder) secara otomatis kemudian memancarkankembali sepasang


pulsa sebagai bjawaban ke pesawat terbang tersebut tetapi pada frekuensi yang berbeda.

Waktu yang diperlukan antara perjalamnan bolak-balik iniuini kemudian diukur di receiver DME
pesawat terbang, selanjutnta diolah menjadi bentuk jarak (Nautical Miles)dari pesawat terbang
menuju ke stasiun di darat.

DME bekerja pada bidang ultra high frekuency (UHF)ANTARA 962 MHz dan 1213 MHz,
sehingga pancarannya pun tidak tergantung dari keadaan cuaca atau static-free.

 Cara kerja DME


Pada saat pesawt menuju landasan yang dituju maka DME secara otomatis akan bekerja, dan
akan menerima sinyal pancaran dari ground station, apabila pesawat semakin mendekat
kelandasan maka jarak semakin berkurang. Saat antennamendapatkan sinyal dari ground station
lalu dikirimkan ke transceiver. Di dalam transciever sinyal tersebut diproses dan menghasilkan
output berupa nenunjuk angka di indicator.

 Fungsi DME
1. Funsi DME biasanya digunakan bersama dengan VOR untuk saling melengkapi dan
bermanfaat untuk memberikan informasi pesawat mengenai jarak terhadap stasiun DME
atau VOR di darat. VOR memberikan sudut atau arah dalam derajatsedangkan DME
memberikan informasi jarakdalam Nautical Miles atau NM.
2. DME dapat digunakan secara bersamaan pada fasilitas navigasi ILS (Instrument Landing
System) yang berguna memberikan informasi jarak secaraterus menerus kepada
penerbang pada saat melakukan pendekatan atau pendaratan di suatu Bandara.
Daftar pustaka :

http://www.thaitechnics.com/nav/vor.htmlhttp://www.thaitechnics.com/nav/vor.html

https://diegowidagdo.wordpress.com/2014/12/21/peralatan-navigasi-dalam-penerbangan/
http://www.elektro.undip.ac.id/el_kpta/wp-content/uploads/2012/05/L2F008018_MKP.pdf

Anonim, Fungsi Kegunaan Fasilitas Telekomunikasi, Navigasi Udara dan Listrik. Northsop, Wilcox,
1984, Distance Measuring Equipment, Kansas City, Missouri, USA.
http://www.ilmuterbang.com/fasilitas-navigasidan-pengamatan
http://www.ilmuterbang.com/fasilitaskomunikasi-penerbangan
http://www.ilmuterbang.com/fasilitas-bantupendaratan http://www.wikipedia.com/instrument-
landingsystem http://www.hubud.dephub.go.id http://www.Indonesian Aerospace.com

https://www.academia.edu/33832985/DME_Distance_Measuring_Equipment

http://gloopic.net/article/penerbangan/gambaran-umum-instrument-landing-system-ils-bagian-i

Anda mungkin juga menyukai