Posisi pesawat terbang tiap saat dapat ditentukan oleh penerbang dengan
bantuan VOR dan DME atau dengan menggunakan dua stasiun
VOR.Perlengkapan penermia VOR di pesawat terbang mempunyai 3 macam
fungsi bagi penerbang, yaitu :
1. Untuk menentukan azimuth, yaitu sudut searah jarum jam antara arah
utara dari stasiun VOR dengan garis yang menghubungkan stasiun tersebut
dengan pesawat terbang.
2. Untuk menunjukkan deviasi kepada pilot, ya;itu apakah pesawat berada di
kiri, di kanan atau tepat pada jalur penerbangan yang benar/dipilih.
3. Menunjukkan apakah arah pesawat terbang menuju atau meninggalkan
stasiun VOR.
1. Homing
Stasiun VOR diletakkan pada daerah bandara sehingga dengan
memanfaatkannya, pesawat terbang akan dapat dikendalikan menuju bandara
tersebut. Jadi sifatnya adalah untuk menunjukkan pada pesawat ke arah mana
bandara tersebut berada.
2. En-route
Disini VOR tidak dipasang pada daerah bandara yang dituju, melainkan
pada suatu tempat/check point tertentu sepanjang jalur penerbangan (airways).
Misalnya, pesawat akan akan terbang dari suatu banddara A menuju bandara B,
tetapi oleh jarak A dan B melampaui jarak jangkau VOR sehingga ada daearah
kosong, maka perlu dipasang VOR satu lagi diantara A dan B sehingga tidak
terdapat lagi daerah kosong. Dengan demikian VOR C inilah yang akan digunakan
sebagai Enroute untuk membantu pesawat dari A menuju B.
3. Holding
Setelah pesawat berada di atas bandara dan menunggu saat mendarat,
penerbang harus menunggu petunjuk lebih lanjut dari Pengatur Lalu Lintas
Udara/ATC, apak ia diperkenankan segera mendarat atau tidak. Seandainya lalu
lintas penerbangan ramai, sehingga perlu menunggu giliran, maka biasanya ATC
mengharuskan pesawat untuk berputar-putar pada daerah holding. Dalam
prosedur ini ditentukan suatu titik “fix” pada daerah holding dan ini berupa VOR.
4. Locator
Locator merupakan VOR Low Power yang ditempatkan diperpanjangan
garis tengah landasan guna membantu menunjukkan kepada penerbang pada
saat pendekatan/approach letak garis tengah landasan yang diperlukan untuk
pendaratan.
Prinsip yang digunakan untuk pengukuran arah (bearing) pada VOR adalah
dengan perbandingan fasa. Transmitter pada ground station mentransmit dua
sinyal yang terpisah, sehingga memungkinkan receiver untuk menentukan posisi
pesawat terhadap ground station dengan membandingkan besar fasa dari kedua
sinyal tersebut. Pada intinya, VOR memberikan jalur terbang yang disebut
sebagai “radial” dengan besaran 1 sampai 360 dalam satuan derajat. Jika radial
menunjukan angka 360° berarti pesawat berada pada jalur yang meninggalkan
ground station menuju ke Utara, radial 090° menuju ke Timur, 180° menuju ke
Selatan, dan 270° menuju ke Barat.
VOR memancarkan sinyal radio frekuensi omni directional (ke segala arah)
dan sinyalnya memberikan informasi azimuth dari 0° sampai 360°. Dengan
memilih channel frekuensi VOR, penerbang akan mendapat arah/azimuth “TO”
ke arah stasiun VOR atau “FROM” meninggalkan stasiun VOR dan apabila
terbang tepat di atas stasiun VOR, maka pesawat tersebut tidak menerima sinyal
VOR karena melalui “Cone of Silence” yaitu daerah kerucut tanpa sinyal radio,
dan setiap stasiun VOR mempunyai kode identifikasi yang dipancarkan dengan
kode morse. Untuk mendapatkan posisi azimuth pesawat terhadap lokasi VOR
ground station, maka kedua sinyal 30 Hz yang dipancarkan transmitter
dibandingkan besar fasanya. Beda fasa kedua sinyal tersebut berubah sesuai
dengan posisi pesawat terhadap lokasi ground station yang telah dipilih. Satu
dari dua komponen signal 30 hz tersebut dinamakan “Reference” signal dan 30
hz signal yang lainya dinamakan “Variable” signal.
4. Sinyal identifikasi suara dari VOR station difilter, dikuatkan, dan diaplikasikan
pada sistem speaker pada kokpit.
5. Sinyal yang sudah melalui detector diteruskan ke dua sistem. Sistem pertama
melakukan proses deteksi, filter, dan penguatan 30-Hz sinyal variable. Sistem
kedua melakukan proses yang sama kepada 30-Hz sinyal referensi.
Sistem kerja VOR terbagi menjadi dua bagian, yaitu sistem pada ground
station dan sistem yang berada pada pesawat. Sistem yang ada pada ground
station terdiri dari transmitter dan beberapa antena, sedangkan sistem VOR pada
pesawat terdiri dari receiver, control unit, beberapa indikator, dan antena.
4. Antena, yang digunakan dalam VOR memiliki dua tipe, yaitu antenna tipe bat-
wing dan tipe vee-dipole.
Dari gambar diatas, jika pesawat pada ketinggian 7000 feet tepat
diatas stasiun VOR, maka di DME akan menunjukan jarak 1,2 NM. Hal ini
dikarenakan pengukuran berdasarkan slant range. Simbol untuk VOR
DME,yang dapat ditemukan dalam aeronautical charts.
Gambar 3. Jarak miring slant range VOR DME