PEMBAHASAN
2.1
B. Bagian-Bagian Radar
1) Timer (trigger)
Bagian ini berfungsi untuk membangkitkan pulsa-pulsa yang bertegangan
tinggi yang diteruskan pada modulator dan indikator dalam waktu yang sama.
Untuk menyamakan waktu ini, maka diperlukan pengukur waktu yang
berguna mengukur waktu pemancaran pulsa-pulsa radio yang dipancarkan itu.
2) Modulator
Bagian ini berfungsi untuk memodulir gelombang radio (pulsanya) yang
dipancarkan dan untuk memperkuat atau mempertinggi tegangan pulsa yang
akan dipancarkan. Tegangan tinggi ini didapat dari tabung magnetron. Dengan
demikian guna membangkitkan tegangan tinggi, pemancar harus dijalankan
(dihidupkan) lebih dahulu (stand by)
3) Pemancar (transmitter)
Memberikan energi yang besar pada pulsa-pulsa dalam bentuk yang disebut
tenaga puncak (peak power) yang kemudian disalurkan kepenghantar
gelombang (wafeguide) terus ke antena, dari antena pulsa itu disalurkan ke
udara dalam bentuk elektron yang berputar. Bagian pemancar ini pada
instalasi dikapal disatukan dalam satu kabin atau kotak.
4) Penghubung TR dan Anti TR
Tenaga gelombang radio yang dipancarkan oleh bagian pemancar
(transmitter) dan tenaga gema pulsa yang kembali dari sasaran melalui antena
ke bagian penerima (receiver) sama-sama melalui penghantar gelombang
yang sama. Untuk mengatur penyaluran energi pulsa ke antena dan dari
antena
penerima
tersebut
dilakukan
secara
berganti-ganti
dengan
Servo atau sinkro sistem yang terdiri dari generator sinkro (servo).
Pada antena yang mengatur putaran gir mikro swit pada antena dan
motor sinrkonnya pada putaran pembelok TSK.
Gambar 2. Antena
kecepatan
dan
arah
angin
dengan
menggunakan
gelombang suara.
2. Untuk mendeteksi posisi dan keberadaan pesawat terbang lain (Militer)
untuk masalah ini adalah radar gun (radar kecepatan) yang berbentuk
seperti pistol dan microdigicam radar.
4. Untuk mengatur jalur perjalanan kapal agar setiap kapal dapat berjalan
dengan baik dan tidak bertabrakan (Pelayaran).
Dalam bidang pelayaran, radar digunakan untuk mengatur jalur perjalanan
kapal agar setiap kapal dapat berjalan dan berlalu lalang di jalurnya
masing-masing dan tidak saling bertabrakan, sekalipun dalam cuaca yang
kurang baik, misalnya cuaca berkabut.
5. Untuk mengatur lalu lalang serta kelancaran lalu lintas udara bagi setiap
pesawat terbang yang akan lepas landas (take off), terbang, maupun yang
akan mendarat/landing (Penerbangan)
Dalam bidang penerbangan, penggunaan radar terlihat jelas pada
pemakaian Air Traffic Control (ATC). Air Traffic Control merupakan
suatu kendali dalam pengaturan lalu lintas udara. Tugasnya adalah untuk
mengatur lalu lalang serta kelancaran lalu lintas udara bagi setiap pesawat
terbang yang akan lepas landas (take off), terbang di udara, maupun yang
akan mendarat (landing). ATC juga berfungsi untuk memberikan layanan
bantuan informasi bagi pilot tentang cuaca, situasi dan kondisi bandara
yang dituju.
E. Prinsip Kerja Radar
Umumnya,
radar
beroperasi
dengan
cara
menyebarkan
tenaga
Jenis-jenis Sonar
10
bisa
dideteksi oleh sonar dan dimiliki oleh pihak lawan. Pada umumnya, semua kapal
selam menggunakan sonar tipe ini, sedangkan hampir seluruh kapal bahari tempur
dan berada di atas permukaan air menggunakan sonar aktif sebab jenis kapal ini
mengeluarkan bunyi dan terlalu bising sehingga tidak memungkinkan penggunaan
tipe sonar pasif. Cara kerja sonar pasif ini hanya menerima gelombang suara dari
sumber suara seperti kapal, ikan, maupun obyek lain yang mengemisikan bunyi.
c.
1) Echo sounder adalah salah satu peralatan elektronik yang terdapat di kapal
guna untuk mengukur kedalaman air laut. Prinsip kerja echo sounder adalah
pengukuran kedalaman laut berdasarkan pulsa getaran suara. Getaran pulsapulsa tersebut dipancarkan dari transduser kapal secara vertical ke dasar laut
selanjutnya permukaan dasar laut akan memantulkan kembali pulsa-pulsa itu
kemudian diterima oleh transduser kapal.
2) Hidrofon (Alat pendengaran dalam laut)
3) Display (Monitor)
d. Fungsi sonar
1) Sebagai penentuan kedalaman dasar laut.
2) Mencari area yang banyak dihuni biota laut seperti ikan
3) Mengetahui keberadaan kapal selam musuh apabila terjadi perang
4) Mencari keberadaan benda-benda tenggelam seperti kapal ataupun hal yang
e.
lain.
Cara Kerja Sistem Sonar
Secara sederhana berikut ini sebagai contoh sebuah kapal konventional
melepas sinyal ke dalam air, maka pantulan akan memberikan efek Echo (gema) dan
mengembalikannya kepada sistem penerima (receiver), setelah itu sistem penerima
tadi melakukan kalkulasi mengenai jarak objek dari lokasi kapal dan juga informasi
informasi yang dibutuhkan lain nya, seperti pemetaan laut ( pengukuran laut,
topografi laut, dll). Sebuah sonar terdiri dari sebuah pemncar, transduser,
penerima/receiver dan layar monitor.
12
dari perairan. Suhu dan salinitas mengubah kerapatan air, yang dapat mempercepat
atau memperlambat sinyal kembali.
g.
ultrasonic, yaitu di atas 20.000 Hz, karena pada rentang frekuensi tersebut tidak bisa
terdengar oleh manusia dan panjang gelombangnya pada daerah ultrasonic sangatlah
kecil, sehingga difraksi gelombang yang terjadi juga akan semakin kecil dan
gelombang tidak akan menyebar. Karena kecilnya panjang gelombang yang
digunakan, sistem sonar ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi objek-objek yang
kecil pula yang berada di bawah air, seperti misalnya ikan yang berenang.
Selain berdampak positif pada kehidupan, sonar juga mempunyai dampak
negatif. Salah satu dampak negatif dari penggunaan sonar yaitu sonar dapat
menyebabkan terganggunya sistem navigasi pada hewan-hewan mamalia laut,
misalnya lumba-lumba dan paus. Hal ini dapat diakibatkan karena terjadi kerancuan
sistem sensor pada hewan tersebut karena terpapar sinyal sonar dari kapal, yang pada
dasarnya hewan tersebut juga memancarkan sinyal untuk mendeteksi objek di
sekitarnya, sama halnya dengan sistem sonar. Sehingga mengakibatkan arah atau jalur
pergerekan hewan tersebut menjadi tidak tepat. Hal inilah yang mungkin
mengakibatkan banyak lumba-lumba ataupun paus yang terdampar di pantai.
Teknologi Sonar bisa saja diaplikasikan dari hewan mamalia laut yang benar
benar mengandalkan indera suaranya untuk mengindentifikasi wilayah dan juga untuk
mencari makan. Sangat disesalkan juga apabila teknologi sonar itu yang membuat
mamalia laut sekarang terancam bahaya dengan terdampar ke pesisir.
13
bisa diaplikasikan kedalam berbagai unsur kehidupan manusia, terutama buat ruang
lingkup di bidang kemiliteran, bidang ilmu pengetahuan, dan penggunaanpenggunaan lain dan bersifat komersial.
1) Angkatan bahari telah menggunakan teknologi sonar buat mendeteksi
keberadaan kapal laut, kapal selam, dan ranjau di dalam laut.
2) Helikopter bisa menurunkan unit sonar ke dalam bahari dengan menggunakan
kabel untuk fungsi pendeteksian dan hampir sama. Sedangkan pesawat udara
bisa menjatuhkan unit sonar spesifik dan disebut sonobuoys, dimana kemudian
alat tersebut bisa mengirimkan frekuensi balik melalui gelombang radio, dan
membantu pihak militer untuk mendeteksi posisi dan keberadaan musuh di
suatu areal tertentu.
14
3) Para ilmuwan telah menggunakan sonar jenis spesifik untuk memindai keadaan
dasar bahari dan dasar danau, mereka kemudian menggunakan perangkat lunak
komputer spesifik buat memperkirakan peta penampang dasar bahari dan/atau
dasar danau dengan taraf akurasi yang sangat tinggi.
4) Beberapa tipe sonar telah membantu para ilmuwan untuk memperkirakan jenis
material dan membentuk kanvas area di dasar bahari dan/atau dasar danau, dan
bahkan bisa memperkirakan apa yang berada di balik dasar bahari dan/atau
dasar danau tersebut.
5) Kapal-kapal penangkap ikan juga telah memanfaatkan teknologi sonar untuk
mendeteksi keberadaan dan kedalaman kumpulan ikan pancingan, serta untuk
menentukan areal penangkapan ikan yang optimal.
6) Alat ultrasound juga merupakan salah satu hasil dari pengembangan teknologi
sonar. Dokter menggunakan alat ultrasound tersebut untuk memindai dan
mendiagnosa
penyakit
jantung,
mengamati
dan
memeriksa
proses
15
16
akan
diinduksikan
tegangan
listrik.
Gelombang-gelombang
17
dan diterima kembali oleh receiver , maka pada layar monitor akan terbaca
gambaran dasar perairan
4. GPS (Global Position System)
Prinsip kerjanya adalah menentukan posisi kapal, dimana pada alat ini dapat
memberikan informamsi keberadaan kapal pada posisi sebenarnya menurut
garis lintang dan bujur bumi. GPS dapat menentukan posisi kapal dalam tiga
dimensi yaitu Latitude, Longitude dan Altitude diatas permukaan perairan.
Alat Navigasi merupakan peralatan yang digunakan untuk penentu arah
pelayaran dan untuk menentukan posisi kapal. Semua alat Navigasi sangat diperlukan
untuk kepentingan pelayaran, karena alat navigasi dapat memandu navigator diwaktu
dan tempat selama pelayaran berelangsung. Merencanakan trek pelayaran harus
dimulai dari perhitungan pelayaran yang telah digambarkan pada peta laut, kemudian
diprogramkan pada alat navigasi seperti GPS sebagai pedoman arah haluan kapal
untuk menuju tujuan pelayaran. Semua trek pelayaran sudah terencana secara teliti
untuk mengefisienkan alur pelayaran dan sudah termasuk perhitungan pengaruh arus
dan angin.
4) Perbedaan Radar dan Sonar
Perbedaan dari kedua nya adalah pada sumber energi pancaran dan medium
perambatan nya. Sonar yang menggunakan gelombang suara frekuensi relatif tinggi.
Bila pada sonar, gelombang suara merambat pada medium air sedangkan pada radar,
gelombang elektromagnetik merambat pada medium udara. persamaan dari Sonar dan
Radar adalah sama sama sebagai sistem navigasi dan pengukuran jarak. Ibarat radar
adalah mata di angkasa maka Sonar adalah mata di air.
2.2
Perkembangan Radar, Sonar dan Navigasi
1. Perkembangan Radar
Diakhir tahun 1940-an, radar telah diintegrasikanke dalam sistem pemanduan
lalu lintas udara . Sejak itu telah banyak kemajuan yang dicapai baik peralatan
maupun prosedur sehingga radar saat ini mempunyai kinerja jauh lebih baik
18
dibandingkan yang dibayangkan semula beberapa tahun yang lampau. Peralatan radar
saatini telah dipasang di hampir seluruh unit pemandu lalu lintas udara di seluru
dunia. Sistem radar sangat membantu tenaga pemandu lalu lintas udara yaitu menjaga
keselamatan, kelancarandan keteraturan lalul intas udara.
Keberadaan radar pertama kali adalah merupakan gagasan dari dua ilmuan
Jerman yaitu Heinrich dan Christian Hulsmeyer, pada tahun 1922. Percobaan
dlakukan oleh kedua ilmuan tersebut dan selanjutnya mereka dapat mempraktekandi
lapangan. Mereka gunakan untuk menghindarkan tabrakan antar kapal laut di lautan.
Dari situlah akhirnya membawa arah perkembangan radar. Sistem radar pertamakali
digunakan pada tahun 1925 oleh Gregory Briet dan Merle A. Tune dari Amerika.
Pada tahun 1930, dilakukan penyelidikan penggunaan radio untuk mencari
kapal laut dan pesawat terbang musuh oleh Angkatan Laut Amerika Serikat. Dan
hasilnya adalah alat tersebut mampu mendeteksi pesawat dengan mengunakan
panntulan gelombang radio. Setelah berhasil dilakukan lagi untuk selanjutnya
penelitian mengembangkan instrument untuk mengumpulkan data, mencatat data
secara otomatis dan mengkorelasikan data untuk menunjukan posisi, sudut dan
kecepatan kapal laut atau pesawat terbang.
Kemajuan berlanjut pada tahun berikutnya dilakukan oleh Angkatan Darat dan
Laut Amerika. Selama Perang Dunia II, industri radar mencapai puncaknya. Banyak
perusahaan elektronik yang memperoleh kontrak untuk pembatan peralatan radar.
Badan Penerbangan Inggris mengakui kuntungan yang diperoleh dari radar dalam
sistem pengendalian Lalu Lintas Udara. Pada Badan Meteorologi Amerika
memanfaatkan radar dalam melacak badai untuk mengadakan perkiraan cuaca sedini
mungkin.
Penggunaan radar dalam pengendalian Lalu Lintas Udara pertama kalinya
adalah untuk alat bantu pendaratan. Setelah pengembangan peralatan yang lebih
baik,peralatan tersebut kemudian ditingkatkan untuk mengatur arus lalulintas. Radar
telah memungkinkan pengendalian Lalu lintas Udara untuk melihat dan mengarahkan
19
pesawat guna menghindarkan tabrakan antar pesawat atau antara pesawat dan
rintangan di darat.
2. Perkembangan Sonar
Sonar sudah dikenal sejak tahun 1490 dari catatan harian Leonardo da Vinci,
pembuat lukisan Monalisa yang terkenal itu. Dari catatan harian tersebut ia
menyatakan seperti ini : Dengan menempatkan ujung pipa yang panjang didalam
laut dan ujung lainnya di telinga Anda, maka Anda dapat mendengarkan kapal-kapal
laut di kejauhan. Hal ini berarti sejak tahun tersebut sonar sudah dikenal orang.
Penelitian tentang perambatan suara di dalam air yang merupakan prinsip
dasar sonar dilakukan Daniel Colloden pada tahun 1822, beliau menggunakan sebuah
lonceng bawah air untuk menghitung kecepatan perambatan suara di dalam air. Lalu
penelitian selanjutnya dilakukan juga oleh Lewis Nixon pada percobaannya di tahun
1906, bertujuan untuk mengukur puncak sebuah gunung es. Pada tahun-tahun
berikutnya penelitian tentang sonar semakin berkembang maju. Terutama untuk
tujuan kepentingan pihak militer. Terlebih ketika kapal selam mulai banyak
digunakan dalam pertempuran di laut.
Di bidang militer, peralatan sonar yang berfungsi sebagai pendeteksi
keberadaan sebuah kapal selam dibuat oleh Paul Langevin pada tahun 1915.
Penggunaan teknologi sonar untuk kepentingan sipil mulai terlihat perkembangannya
pada era 1970an. Pada waktu itu mulai diadakan pembuatan sistem sonar yang
disebut Analog Echo Integrator, dan Echo Counter. Peralatan ini sangat berguna
untuk menentukan stok persediaan ikan di suatu kawasan perairan.
Tidak lama kemudian beberapa negara seperti Amerika, Jepang, Norwegia,
dan Jerman mulai mengembangkan peralatan Digital Echo Integrator Dual Beam
Acoustyc System, Quasy Ideal Beam System, dan Split Beam Acoustic Sistem yang
semakin membuat keakuratan data bagi banyak penelitian sumber daya kelautan
yang makin giat dilakukan oleh banyak negara.
[http://johan-suryantoro.com/2008/06/sonarl].
20
oleh suatu jarak yang dapat dibandingkan dengan jarak target/objek. Objek
dapat dideteksi berdasarkan sinyal yang dipantulkan oleh objek tersebut ke
pusat antena. Contoh Bistatic radar adalah Passive radar. Passive radar adalah
sistem radar yang mendeteksi dan melacak objek dengan proses refleksi dari
sumber non-kooperatif pencahayaan di lingkungan, seperti penyiaran
komersial dan sinyal komunikasi.
jarak pesawat
posisi pesawat
kode pesawat
ketinggian pesawat
23
kecepatan pesawat
Secondary Surveillance Radar (SSR) adalah radar yang bekerja
Jarak: Salah satu cara yang bisa dipakai untuk mengukur jarak suatu objek
dari antena ialah dengan mengirimkan sinyal gelombang radio (radiasi
elektromagnetik) dan mengukur jeda waktu pantulan gelombangnya.
Jarak(Range) Pesawat Terbang Menunjukkan jarak pesawat terbang
terhadap staiun radar atau bandar udara dalam satuan Nautical
sinyal
gelombang
yang
Wise/Cw)
Ketinggian
Ketinggian dari suatu pesawat harus diketahui baik pilot maupun ATC (air
traffic control) untuk menyeimbangkan pesawat agar tidak berada pada
jalur yang salah. Ketinggian Pesawat Terbang Menunjukkan ketinggian
lainnya.
b. Penentuan posisi jarak dan ketinggian objek pada kapal
Antenna (scanner) adalah salah satu bagian penting Radar yang
berfungsi untuk menghantarkan proses pemancaran tenaga frekuensi radio (rf) yang dikirim dari transmitter unit ke sekeliling kapal secara horizontal
dalam bentuk alur (beam) dan seterusnya menerima kembali gema radio yang
dipantulkan oleh sasaran untuk diteruskan ke receiver unit.
25
2.4
Cuaca
dapat
digunakan
untuk
mengetahui
posisi
hujan
26
es, dan sebagainya). Sebagai alat pengamat fenomena meteorologi dan presipitasi,
Radar Cuaca mampu memberikan informasi yang lebih detail untuk mendukung
pelayanan bagi publik dalam skala dan waktu yang dibutuhkan.
Radar cuaca berkerja dengan cara memancarkan getaran dari gelombang
elektromagnetik energi pada frekuensi microwave ke dalam atmosfer. Saat getaran ini
mengenai objek, beberapa energi elektromagnetic terhambur kembali ke radar. Hal ini
sering disebut pantulan kembali, dan ini adalah dimana Reflectivity berasal.
Reflectivity adalah tingkat efiensi target yang menangkap dan mengembalikan energi
dari radar, hal ini tergantung pada bentuk fisik dari target, seperti ukuran, bentuk,
komposisi, dll.
27
28
Radar jenis NEXRAD WSR-88D memiliki antena pada sudut yang kecil,
mengirim getaran setiap detik, kemudian menerima kembali energy atau hamburan
energi dari objek. Kemudian radar berputar kembali dan mengulangi proses ini.
Setiap selesai satu kali putaran, sudut elevasi antena pada radar akan bertambah dan
proses akan diulangi kembali dengan sudut yang lebih besar. Radar ini mengirimkan
dan menerima gelombang dengan sangat cepat sehingga dapat menscan seluruh area
atmosfer di dekatnya sekitar 5 menit.
National Weather Service sekarang ini telah meningkatkan gelombang radar
menjadi dual-polarisasi radar. Radar jenis WSR-88D memancarkan dan menerima
gelombang yang memiliki gerak horizontal. Dual-polarisasi radar juga mengirimkan
dan menerima data dalam arah vertikal, sehingga menyediakan gambar lengkap dari
target di atmosfer.
29
Gambar 16. phase array radar mampu mengamati banyak fenomena secara
bersamaan
Untuk sebagian aplikasi, phase-radar terlihat sama seperti NEXRAD WSR88D radar dan interpretasi dari keduannya sangatlah mirip.
30
Produk radar yang paling umum digunakan disebut base Reflektivity. Ini
terdiri dari nilai yang berhubungan dengan penghamburan gelombang yang terjadi
dari target. Dalam gambar ini, reflektivity terletak di tengah disebut ground clutter.
Energi yang diterima dari objek di dekat tanah seperti pohon, bangunan ataupun
partikel-partikel di udara. Di sebelah utara/atas dari ground clutter menunjukkan
intensitas dari presipitasi. Posisi dari presipitasi berhubungan dengan 2 faktor, yaitu :
Indikator
Alat ini bekerja
sebagai
osiloskop.
Umumnya
radar
meteorologi
31
32
beberapa
energi
dihamburkan.
Sebagian
energi
ini
akan
33
berupa awan atau badai dan pemetaan daratan (ground mapping). Selain untuk
menampilkan target, radar juga dapat menentukan :
a. Bearing (sudut target)
b.
e. Relative size
Fungsi utama radar adalah mengukur jarak dan memuat objek (target) yang
diretrodifusikan. Jarak diselesaikan dengan putaran waktu yang memperhitungkan
waktu antara transmisi (pemancaran) suatu pulsa dan penerimaan sebuah sinyal. Arah
target ditentukan dengan mencatat elevasi dan azimut antena pada saat sinyal
diterima.
Presipitasi ataupun fenomena meteorologi lain yang menghasilkan echo
adalah target yang diamati oleh Radar Cuaca. Target antara lain berupa awan (Cloud),
hujan (Rain), salju (Snow), rambun (Hail), petir (Lighting), Badai (Stroms) dan
Squall Line.
Selain echo dari target yang diinginkan, ada juga echo yang tercampur dan
terekam pada layar monitor. Echo tersebut bukan dari fenomena meteorologi, dikenal
sebagai Clutter. Ada 4 macam clutter yang penting diketahui yaitu: Ground Clutter,
Sea Clutter, Weather Clutter dan Particular Clutter.
Ground clutter terjadi akibat pantulan kuat (echo) yang berasal dari target
yang tak bergerak yang sering terlihat dekat lokasi radar (Radar Site), yakni berupa
bukit-bukit, gedung-gedung dan pepohonan. Pada kondisi normal target terlihat pada
layar monitor dengan jarak yang lebih jauh dari sebenarnya. Sea Clutter yaitu
pantulan dari benda-benda di permukaan laut. Weather Clutter yaitu pantulan dari
awan, hujan dan salju. Particular Clutter yaitu pantulan dari kelompok burung atau
inversi suhu. Untuk melenyapkan clutter dapat dilakukan dengan menengadahkan
antena dengan dengan konsekuensi target pada ketinggian rendah akan ikut lenyap
34
pada layar radar atau dengan Moving Target Indicator (MTI) yang berfungsi untuk
mengurangi atau bahkan menghilangkan clutter yang dihasilkan dari sasaran diam
tanpa mengubah arah antena yaitu dengan merekayasa sedemikian rupa sehingga
sasaran yang diam tidak tampak di layar radar.
Awan (Cloud) tersusun oleh partikel-partikel air yang sangat kecil, kristal es
atau keduanya, tergantung pada suhu dan beberapa faktor lainnya. Awan yang penting
untuk diamati adalah jenis awan-awan hujan dalam bentuk tunggal (isolated) maupun
kelompok (cluster).
Hujan (Rain) mudah dideteksi oleh banyak radar. Hubungan antara
reflektivitas radar dan rata-rata curah hujan yaitu:
tersebut memiliki
makna
bila pengamat
mampu
35
Interpretasi adalah kegiatan mendeteksi dan menilai arti penting obyek dari
suatu target yang terlihat pada layar monitor radar. Tampilan citra radar perlu
diinterpretasi dengan teliti agar menghasilkan informasi yang benar.
3. Pemetaan Radar
A. Penginderaan Jauh
Penginderaan Jauh merupakan gambaran yang terekam oleh kamera atau oleh
sensor lainnya. Dalam bahasa Inggris, citra adalah image atau imagery,
batasannya adalah :
1. Image adalah gambaran suatu obyek atau suatu perwujudan, umumnya
berupa peta, gambar, atau foto.
2. Imagery adalah gambaran visual tenaga yang direkam dengan
menggunakan alat penginderaan jauh.
Citra merupakan gambaran dua dimensional yang menggambarkan
bagian dari permukaan bumi, hasil dari perekaman sensor atas pantulan atau
pancaran spektral objek yang disimpan pada media tertentu (Danoedoro,
2001).
Klasifikasi citra dapat dilakukan secara manual (visual) maupun secara
digital. Klasifikasi secara manual dilakukan dengan bertumpu pada
kenampakan pada citra, seperti misalnya rona atau warna, bentuk, ukuran,
tinggi atau bayangan, tekstur, pola, letak atau situs dan asosiasi dengan obyek
lainnya.
Klasifikasi secara digital dapat dilakukan dengan bantuan komputer,
dan biasanya bertumpu pada informasi spektral obyek (yang diwakili oleh
nilai pixel citra) pada beberapa saluran spektral sekaligus. Oleh karena itu,
klasifikasi secara digital sering disebut sebagai klasifikasi multivariat atau
klasifikasi multispektral.
Pada penginderaan jauh, sensor merekam tenaga yang dipantulkan atau
dipancarkan oleh obyek di permukaan bumi. Rekaman tenaga ini akan
36
Sensor
Berdasarkan sensor yang digunakan, citra nonfoto dibedakan atas :
Citra tunggal
Citra multispektral
Citra yang dibuat dengan saluran jamak. Berbeda dengan citra tunggal
yang umumnya dibuat dengan saluran lebar, citra multispektral pada
umumnya dibuat dengan saluran sempit.
Wahana
Berdasarkan wahananya citra nonfoto dibedakan atas :
Citra dirgantara (Airborne Image)
Citra yang dibuat dengan wahana yang beroperasi di udara atau
dirgantara. Sebagai contoh misalnya citra inframerah termal, citra
radar, dan citra MSS yang dibuat dari udara. Istilah citra dirgantara
jarang sekali digunakan.
37
2.
3.
4.
Menurut Prof. Dr. Sutanto (1986), pada dasarnya interpretasi citra terdiri dari
dua kegiatan utama, yaitu perekaman data dari citra dan penggunaan data tersebut
untuk tujuan tertentu. Lihat gambar di bawah ini
38
39
pengertian radar secara umum adalah seperangkat sistem yang digunakan untuk
mendeteksi serta mengukur jarak suatu benda dengan menggunakan gelombang
elektromagnetik. Sistem radar ini menangkap gelombang radio yang dipancarkan
dengan menggunakan sebuah penerima gelombang radio. Melalui gelombang radio
tersebut dapat dianalisa pantulan sinyal yang diterima, sehingga pemantul sinyal
dapat diketahui keberadaannya. Walaupun sinyal yang diterima relatif lemah, namun
radar dapat dengan mudah mendeteksi dan memperkuat sinyal tersebut.
1. Pengertian Radar Astronomi
Radar astronomi ialah cabang ilmu alam yang melibatkan pengamatan bendabenda langit (seperti halnya bintang, planet, komet, nebula, gugus bintang, atau
galaksi) serta fenomena-fenomena alam yang terjadi di luar atmosfer bumi (misalnya
radiasi) latar belakang kosmik (radiasi CMB). Ilmu ini secara pokok mempelajari
pelbagai sisi dari benda-benda langit - seperti asal-usul, sifat fisika/kimia,
meteorologi, dan gerak - dan bagaimana pengetahuan akan benda-benda tersebut
menjelaskan pembentukan dan perkembangan alam semesta.
Cabang astronomi mempelajari fenomena benda angkasa melalui pengukuran
karakteristik gelombang radio yang dipancarkannya. Gelombang radio mempunyai
panjang gelombang yang lebih panjang dibandingkan gelombang cahaya. Untuk
mendapatkan sinyal yang bagus, astronomi radio membutuhkan antena besar atau
40
kelompok antena-antena kecil yang bekerja secara bersamaan (contohnya: Very Large
Array di New Mexico, Amerika Serikat).
Dalam bidang astronomi, radar merupakan teknik yang sering digunakan
untuk mempelajari ukuran asteroid, bentuk, rotasi, fitur permukaan dan untuk
meningkatkan perhitungan orbit asteroid. Pengukuran jarak dan kecepatan asteroid
menggunakan radar memungkinkan perhitungan orbit asteroid jauh ke masa depan.
Jadi, Radar astronomi adalah seperangkat sistem yang digunakan untuk
mengamati, mendeteksi serta mengukur jarak benda-benda langit terdekat dengan
merefleksikan objek target sinyal microwave off dan menganalisis refleksi sinyal,
kemudian mengumpulkan data dari pengamatan atas benda-benda langit, yang
kemudian akan dianalisis menggunakan prinsip-prinsip dasar fisika serta terpusat
pada upaya pengembangan model-model komputer/analitis guna menjelaskan sifatsifat benda-benda langit serta fenomena-fenomena alam lainnya dalam radar.
2. Konsep Radar
Konsep radar adalah mengukur jarak dari sensor ke target. Ukuran jarak
tersebut didapat dengan cara mengukur waktu yang dibutuhkan gelombang
elektromagnetik selama penjalarannya mulai dari sensor ke target dan kembali lagi ke
sensor. Radar merupakan sistem komunikasi elektronik yang digunakan untuk
mendeteksi obyek pada jarak jauh dimana secara visual tidak dapat dilihat.
Berdasarkan prinsip bahwa sinyal frekuensi radio dipantulkan oleh target yang
konduktif (pesawat, kapal, cuaca, permukaan daratan, planet, dan lain-lain).
Beroperasi dengan mengirimkan sinyal tertentu dan kemudian mendeteksi pantulan
sinyal tersebut.
Jarak obyek ditentukan dengan menghitung waktu antara sinyal dikirim dan
sinyal diterima. Energi elektromagnetik dibangkitkan didalam perangkat disebut
dengan Transmitter. Kemudian melanjutkan sinyal ke antenna melalui duplexer,
sebuah perangkat yang memungkinkan mengirim dan menerima gelombang
elektromagnetik dengan satu antenna. Kemudian obyek atau target yang berada dalam
41
beam antenna akan menangkap energi tersebut dan dipantulkan kembali dengan arah
menyebar.
3. Komponen sistem radar
Secara umum radar di bentuk dengan tiga komponen utama yaitu antena,
transmitter, dan receiver. Dimana ketiga sistem tersebut sangatlah penting dalam
membuat radar, sebagaimana terlihat pada bagan sistem di bawah ini :
42
dimana
didalam
transmitter
43
terdapat
proses
modulasi
untuk
tersebut. Selain itu pula receiver mempunyai kemampuan untuk menguatkan sinyal
yang diterima bila sinyal pantulan yang diterima terlalu lemah.
44
Sinyal pantulan yang ditangkap oleh radar bergantung pada beamwidth dari
antena yang digunakan oleh radar, biasanya antena parabolic yang digunakan
memiliki beamwidth sekitar 200 400. Oleh karena itu radar hanya mampu
menangkap objek benda yang melintas di sekitar coverage antena yang kemudian
sinyal tersebut akan di proses oleh signal processing dan kemudian akan ditampilkan
pada display.
4. Kegunaan radar astronomi
Pada penggunaannya, radar astronomi menggunakan gelombang mikro.
Semua benda yang memancarkan gelombang mikro bisa diamati dan dipelajari
karakteristiknya. Semua yang memiliki temperatur di atas 0 K (-273oC atau 0o
mutlak) pasti memancarkan gelombang mikro. Semakin tinggi temperaturnya
semakin kuat gelombangnya. Ini berarti kita bisa mempelajari semua yang ada di
jagad raya, termasuk lapisan atmosfer, ozon, planet-planet, dan bintang. Kita juga
bisa memantau perubahan cuaca bumi dengan bantuan gelombang mikro ini. Alat
penerima gelombang mikro yang paling sensitif adalah radiometer.
Jika radiometer diarahkan ke langit, alat ini bisa berfungsi sebagai
radiotelescope (teleskop yang menangkap transmisi gelombang radio). Dua
radiotelescope yang paling besar adalah Arecibo di Puerto Rico dan Very Long
Baseline Array (VLBA) di New Mexico.
45
Satelit telekomunikasi
ECHO 1, USA
Palapa A1, milik Indonesia diorbitkan oleh USA
Garuda 1, milik Indonesia diorbitkan oleh Rusia
Telkom 1, milik Indonesia diorbitkan oleh Uni Eropa
Satelit militer
SAS (Satelite Areal Survei), USA
COSMOS, Rusia
Close Lock, USA
Big Bird, USA
Bhaskara, India
China sat 1, RRC
Satelit observasi planet
Viking, USA
Ranger, USA
Vinera, Rusia
Ruma, Rusia
2.6
merupakan elemen penting untuk pemantauan di bidang pertanian, seperti pola tanam
dan
kalender
tanam,
agar
tepat sasaran dan bijaksana. Informasi sumber daya lahan berupa data digital baik
tabular maupun spasial merupakan salah satu data yang menjadi pertimbangan utama
para pembuat kebijakan pada tingkat nasional, provinsi dan kabupaten dalam
menentukan arah pembangunan yang produktif dan berkelanjutan. Oleh karena itu
diperlukan pelayanan informasi sumberdaya lahan yang cepat dan akurat.
Teknologi modern Sistem Informasi Geografi (SIG) dan penginderaan jauh
(inderaja) dapat digunakan untuk mendapatkan data spasial digital dengan cepat dan
akurat, sehingga mampu menjawab masalah kebutuhan informasi para pemangku
kebijakan. Multi konsep dalam inderaja mampu memberikan berbagai informasi
49
spasial dan multi informasi yang lain (multi spektral, multi sensor, multi spasial,
multi waktu, multi polarisasi dan multi tahap).
Aplikasi teknologi inderaja yang multi konsep tersebut dapat dimanfaatkan
untuk memprediksi luas area panen dan produktivitasnya, sehingga tingkat
ketersediaan beras nasional dapat diprediksi tiap musim panen.
Metodologi inderaja yang banyak menggunakan citra satelit
optik,
yang
digunakan saat ini, seringkali terkendala oleh tutupan awan , terutama pada saat
musim hujan. Disamping itu ketergantungan pada data satelit memerlukan biaya yang
besar serta lambatnya pengadaan data sehingga menyebabkan informasi
1) Sistem Informasi Geografi
Sistem Informasi Geografi (SIG) dapat diartikan sebagai suatu sistem yang
dibangun untuk mengumpulkan, mengolah, dan menginformasikan data data yang
berkaitan dengan geografis (geo = bumi, grafis = gambaran/penulisan).
Pemanfaatan SIG dalam bidang pertanian pada umumnya diperlukan beberapa
data masukan, berupa data spasial seperti : peta rupa bumi, peta geologi, foto udara,
citra satelit atau citra radar, dan data atribut seperti : data iklim, dan data social
penduduk. Peta rupa bumi digunakan sebagai dasar pembuatan peta administrasi dan
peta kontur.
Di bidang pertanian, produk SIG sangat berguna untuk memprediksi luas area
dan produksi komoditas pertanian, penetapan centra pertanian, pemetaan potensi
sumberdaya lahan, pengembangan agroindustri, dan agropolitan, serta prediksi
sebaran hama dan penyakit tanaman. Produk SIG yang dibuat pada skala besar (detil)
dan menggunakan data masukan beresolusi tinggi memberikan keakuratan hasil
(produk) yang tinggi, namun daerah cakupan produk SIG umumnya tidak terlalu luas.
Produk SIG yang dibuat dengan skala kecil serta menggunakan data masukan
beresolusi rendah umumnya mempunyai tingkat keakuratan hasil yang rendah, namun
mencakup daerah pemetaan yang luas.
50
Sejalan
dengan
kemajuan
teknologi
komputer
dan
telekomunikasi,
pemanfaatan SIG dalam bidang pertanian pada saat ini telah mengalami banyak
kemajuan, diantaranya adalah :
tanaman, data iklim, terutama curah hujan, intensitas penyinaran matahari, dan
arah angin, data pola penggunaan lahan dan data sosial penduduk, yang meliputi
adat istiadat/ perilaku masyarakat, mata pencaharian, tingkat perekonomian, dan
tingkat pendidikan penduduk.
c) Pembuatan Sarana Pengairan Dan Jaringan Irigasi, Pembuatan sarana pengairan
dan jaringan irigasi diperlukan data geospasial berupa data bentuk lahan makro,
kelerengan dan lithologi, data penggunaan lahan, data sebaran penduduk dan
kepemilikan lahan dan data sumber-sumber air alami, terutama jenis sumber air,
lokasi, dan debit air.
Berikut merupakan Contoh dari SIG :
B.
pengaturan lalu lintas udara, deteksi kecepatan oleh polisi, dan terutama oleh militer.
Pada pertahanan laut Indonesia sendiri jenis radar yang dipakai adalah Automatic
Radar Plotting Aid (ARPA) kemampuan dapat membuat trek menggunakan kontak
radar. Sistem ini dapat menghitung saja tracking, kecepatan dan titik terdekat
pendekatan (CPA), sehingga tahu jika ada bahaya tabrakan dengan kapal lain atau
daratan.
Alat navigasi kapal ARPA khusus memberikan presentasi dari situasi navigasi
kapal pada saat itu dan dapat memprediksi navigasi atu arah kapal beberapa saat
kemudian dengan menggunakan teknologi komputer. alat navigasi kapal ARPA dapat
memperhitungkan risiko tabrakan kapal, dan memungkinkan operator untuk melihat
manuver kapal.
52
53
spionase, aksi teror bersenjata, ancaman keamanan laut dan udara, serta konflik
komunal.
Agresi suatu negara yang dikategorikan mengancam kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa Indonesia mempunyai bentukbentuk mulai dari yang berskala paling besar sampai dengan yang terendah. Invasi
merupakan bentuk agresi yang berskala paling besar dengan menggunakan kekuatan
militer bersenjata yang dikerahkan untuk menyerang dan menduduki wilayah
Indonesia. Invasi berlangsung secara eskalatif, mulai dari kondisi politik yang terus
memburuk, diikuti dengan persiapan-persiapan kekuatan militer dari negara yang
akan melakukan invasi.
Agresi juga dapat berupa bombardemen, yakni penggunaan senjata dalam
bentuk lain, blokade pelabuhan, pantai, wilayah udara atau seluruh wilayah negara,
dan dapat pula berbentuk serangan bersenjata negara lain terhadap unsur satuan darat,
laut, dan udara. Keberadaan atau tindakan unsur kekuatan bersenjata asing dalam
wilayah NKRI yang bertentangan dengan ketentuan atau perjanjian yang telah
disepakati merupakan salah satu bentuk agresi yang mengancam kedaulatan negara
dan keselamatan bangsa.
Tindakan suatu negara yang mengizinkan penggunaan wilayahnya oleh negara
lain untuk melakukan agresi atau invasi terhadap NKRI digolongkan ke dalam
ancaman agresi. Pengiriman kelompok bersenjata atau tentara bayaran untuk
melakukan tindakan kekerasan di wilayah NKRI adalah pelanggaran kedaulatan
negara yang dikategorikan sebagai bentuk agresi suatu negara.
Bentuk lain dari ancaman militer yang peluang terjadinya cukup tinggi adalah
tindakan pelanggaran wilayah Indonesia oleh negara lain. Konsekuensi Indonesia
yang memiliki wilayah yang sangat luas dan terbuka berpotensi terjadinya
pelanggaran wilayah.
Indonesia memiliki sejumlah objek vital nasional dan instalasi strategis yang
rawan terhadap aksi sabotase secara langsung dengan mengunakan serangan militer
maupun tidak langsung dengan menggunakan pihak lain seperti kelompok separatis
54
atau teroris, sehingga seluuh objek pital harus dilindungi untuk menghindarkan
kerugian besar bagi Bangsa Indonesia. Aksi-aksi sabotase tersebut didukung dengan
adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimanfaatkan oleh pihakpihak lawan untuk merancang ancaman sehingga memiliki intensitas yang lebih
tinggi dan kompleks.
Fungsi pertahanan negara ditujukan untuk memberikan perlindungan terhadap
objek-objek vital nasional dan instalasi strategis dari setiap kemungkinan aksi
sabotase dengan mempertinggi kewaspadaan yang didukung oleh teknologi yang
mampu mendeteksi dan mencegah secara dini.
B. Alutsista Pertahanan Udara
Wilayah udara nasional Indonesia yang sangat luas merupakan tantangan bagi
kekuatan pertahanan matra udara untuk mengamankannya. TNI Angkatan Udara
(TNI AU) memiliki tugas pokok menjaga kedaulatan Negara khususnya di wilayah
udara. Dengan kondisi geografis wilayah Indonesia yang sangat luas dan potensi
konflik yang rawan terjadi dengan pihak asing, maka dibutuhkan suatu Sistem
Pertahanan Udara Nasional (Sishanudnas) yang memadai, yang dapat menjamin
keamanan wilayah udara nasional.
Alutsista Pertahanan udara dapat di tentukan berdasarkan jenis pertahanan yaitu
difensif dan ofensif,Radio Detecting and Ranging (radar) merupakan salah satu Alat
Utama dan Sistem Persenjataan (Alutsista) yang dimiliki oleh TNI AU. Pada saat ini
Satuan Radar (Satrad) TNI AU berjumlah 19 dan tersebar di berbagai wilayah
Indonesia. Dalam dunia militer radar digunakan untuk memonitor lalu-lintas pesawat
militer , memantau pergerakan pesawat asing yang masuk ke wilayah negara kita dan
mengamati daerah perbatasan terhadap ancaman pesawat asing dan turut juga juga
membantu dalam lalu lintas pesawat sipil.
Hal itu disebabkan oleh kondisi Alutsista yang sebagian besar sudah
melampaui dan akan berakhir masa pakainya. Alutsista pertahanan matra udara
memiliki kekhasan yang sangat terikat dengan ketentuan kelaikan operasional yang
55
59
yang
memiliki
kemampuan
teknology
yang
mampu
memiliki
pada
saat
penerimaan
maupun
pengiriman
60
yang tidak bertanggung jawab atau pihak yang ingin mengancam stabilitas Nasional,
yang dengan aksinya menggakibatkan jaringan di suatu kota lumpuh.
Ada dua jenis gangguan pada radar: jamming Teknik dan Elektronik.
Jamming Mekanik
Jamming mekanik disebabkan oleh perangkat yang mencerminkan atau
merefleksikan energi radar yang kembali diterima oleh radar untuk menghasilkan
pengembalian sebuah target atau Sasaran palsu pada lingkup operator. Perangkat
jamming mekanik termasuk sekam , reflektor sudut , dan umpan.
Jamming Elektronik
Jamming elektronik adalah bentuk Electronic Warfare dimana jammers
memancarkan sinyal campur menuju radar musuh, memblokir penerima dengan
sinyal energi sangat terkonsentrasi. Dua gaya teknik utama adalah teknik suara dan
teknik repeater. Ketiga jenis gangguan kebisingan spot, sweep, dan rentetan.
61
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Radar merupakan singkatan dari Radio Detection and Ranging, yang berarti
deteksi dan penjangkauan melalui gelombang radio yaitu suatu sistem gelombang
elektromagnetik yang berguna untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map
benda-benda seperti pesawat terbang, berbagai kendaraan bermotor dan informasi
cuaca (hujan).
Prinsip Kerja Radar, sama halnya seperti pada Echo (gema) dan Efek Doppler
yang sering kita alami setiap hari. Seperti telah diketahui radar menggunakan prinsip
pancaran gelombang radio dalam bentuk microwave band. Pulsa yang dihasilkan
oleh unit pemancar (transmitter unit) dikirim ke antena melalui swich pemilih
pancar/terima elektronik (T/R electronic switch).
Sonar merupakan kependekan dari Sound Navigation and Ranging, bila
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia bisa berarti pengukuran jarak dan navigasi
suara. Dengan kata lain, Sonar merupakan teknik yang digunakan untuk menentukan
posisi (jarak) dan navigasi dengan menggunakan gelombang suara (akustik).
Secara sederhana berikut ini sebagai contoh sebuah kapal konventional
melepas sinyal ke dalam air, maka pantulan akan memberikan efek Echo (gema) dan
mengembalikannya kepada sistem penerima (receiver), setelah itu sistem penerima
tadi melakukan kalkulasi mengenai jarak objek dari lokasi kapal dan juga informasi
informasi yang dibutuhkan lain nya, seperti pemetaan laut ( pengukuran laut,
topografi laut, dll).
62
Navigasi adalah suatu teknik untuk menentukan kedudukan dan arah lintasan
perjalanan secara tepat, atau suatu kegiatan mengontrol arah perjalanan baik di peta
maupun di medan sebenarnya dengan tepat hingga sampai ke tujuan. adapun
perkembangan radar, jenis-jenis radar yaitu; Doppler radar dan bistatic radar,
penentuan posisi jarak dan ketingggian objek pada pesawat, kapal. Radar Cuaca
adalah peralatan radar yang didesain khusus untuk pengamatan cuaca karena
memungkinkan untuk menentukan lokasi presipitasi sehingga dapat mendeteksi
tingkat lemah/kuatnya suatu badai sebagai suatu fenomena cuaca. pemetaan radar
seperti penginderaan jauh. Radar astronomi ialah cabang ilmu alam yang melibatkan
pengamatan benda-benda langit (seperti halnya bintang, planet, komet, nebula, gugus
bintang, atau galaksi) serta fenomena-fenomena alam yang terjadi di luar atmosfer
bumi (misalnya radiasi) latar belakang kosmik (radiasi CMB). radar pertanian
digunakan untuk pemantauan di bidang pertanian seperti pola tanam dan kalender
tanam, agar perencanaan pengelolaan pertanian dapat dilakukan tepat sasaran dan
bijaksana. Alat navigasi kapal ARPA khusus memberikan presentasi dari situasi
navigasi kapal pada saat itu dan dapat memprediksi navigasi atu arah kapal beberapa
saat kemudian dengan menggunakan teknologi komputer. alat navigasi kapal ARPA
dapat memperhitungkan risiko tabrakan kapal, dan memungkinkan operator untuk
melihat manuver kapal.
3.2.
Saran
Disarankan bagi semua pihak khususnya bagi semua mahasiswa pendidikan
teknik elektro komunikasi, untuk mencari tau lagi lebih dalam mengenai prinsip kerja
dari system radar, sonar dan navigasi serta penerapannya dalam kehidupan seharihari, disitu juga mahasiswa dapat mencari tau lagi lebih mendalam tentang jenis-jenis
radar dan penentuan posisi, jarak dan ketinggian dari suatu objek, mahasiswa juga
dapat mendalami tentang radar cuaca, pemetaan, radar astronomi, radar pertanian dan
perikanan serta radar pertahanan dan keamanan, agar dapat menambah wawasan bagi
mahasiswa PTK elkom yang memprogramkan mata kuliah radar dan navigasi ini.
Dengan berbagai materi yang disajikan di bab II dapat membantu mahasiswa untuk
63
lebih mengenal tentang radar dan sonar serta memahami prinsip kerja dari radar dan
sonar itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.dw.com/id/apa-itu-teknik-sonar/a-18167202
http://cobasains.blogspot.co.id/2012/01/sonar-navigasi-dengan-gelombang-suara.html
http://www.sainshack.com/howitworks/bagaimana-cara-kerja-sonar
https://bukudaulay.wordpress.com/2012/12/07/pengenalan-alat-navigasi-electronikdi-atas-kapal/
Gunawan, P. N. (2013). Makalah Radar Navigasi . Radar Gun sebagai Salah Satu
Penerapan Radar dalam Kehidupan Sehari - hari.
https://yandiyulio.wordpress.com/2009/04/07/penginderaan-jauh-dan-sisteminformasi-geografi/
BPP Technology (1993). ERS-1, LANDSAT, SPOT : Applications, a complementary
approach, Collection of course materials.
Hanssen (1998) , Atmospheric heterogeneities in ERS tandem SAR Interferometry,
DEOS Report no 98.1.
Ismullah Ishak H. (1997). Phase unwrapping in Synthetic Aperture Radar
Interferometry as a cost flow minimization problem, DEOS Delft,
Dulbahri, 1985. Interpretasi Citra Untuk survey Vegetasi. Puspics Bakorsurtanal
UGM, Yogyakarta.
Lillesand and Kiefer, 1993. Remote Sensing And Image Interpretation, Jhon Villey
and Sons, New York.
Sutanto, 1986. Penginderaan Jauh Jilid I, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Sindoro, Alexander. 2006. 100 Penciptaan Terbesar Sepanjang Masa. Karisma,
Jakarta
William,caper. Navigasi dan Penerapannya. 2008, karisma, Tanggerang
64
65