Anda di halaman 1dari 12

1

TEORI TENTANG RADAR DAN ARPA

HARDIANSYA
H NIT. 22 41
189 NAUTIKA

PROGRAM DIPLOMA IV PELAYARAN


POLITEKNIK ILMU PELAYARAN (PIP)
MAKASSAR 2023
2
1. Teori – teori tentang Radar
Radar (Radio Detection and Ranging) adalah alat navigasi yang mampu

untuk mendeteksi (to detect) suatu objek tertentu diluar kapal danmenentukan

jarak antara objek tersebut ke kapal dengan memancarkan gelombang

elektromagnetik (ranging) yang dipancarkan melalui transmitter ke objek tersebut

kemudian dari objek tersebut akan dipantulkan kembali dan diterima oleh

receiver yang memperoleh output dan akan ditampilkan dalam bentuk data.

Dengan cara menganalisis gelombang yang dipantulkan tersebut.

Pemantul sinyal dapat ditentukan lokasinya dan melalui analisis lebih

lanjut dari sinyal yang dipantulkan dapat juga ditentukan jenisnya. Meskipun

sinyal yang diterima relatif lemah/kecil, namun radio sinyal tersebut dapat

dideteksi dan diperkuat oleh penerima radar. ( Wikipedia, 2017).

Gambar 2.2. Radar

Sumber : https://www.maritimeworld.web.id
3

a. Fungsi RADAR

Fungsi radar adalah suatu alat pembantu navigasi elektronik yang

gunanya :

1) Untuk menentukan posisi kapal dari waktu ke waktu. Dalam

menentukan posisi kapal dengan radar dapat dilakukan dengan

beberapa cara yaitu menggunakan baringan dengan baringan,

menggunakan baringan dengan jarak dan menggunakan jarak

dengan jarak.

2) Memandu kapal keluar – masuk pelabuhan atau perairan sempit.

Pada posisi Head Up, radar sangat efektif dan efisien untuk

membantu para nakhoda atau pandu dalam melayarkan kapalnya

keluar-masuk pelabuhan, sungai atau alur pelayaran sempit.

3) Membantu menemukan ada atau tidaknya bahaya tubrukan.

Dengan melihat pada layar Cathoda Ray Tube (CRT) adanya

pantulan atau echo dari awan yang tebal.

4) Membantu memperkirakan hujan melewati lintasan kapal.

Dengan melihat pada layar radar (Cathoda Ray Tube) adanya

pantulan atau echo dari awan yang tebal.

( https://www.maritimeworld.web.id)
4

b. Prinsip kerja RADAR


Prinsip cara kerja radar sebagai navigasi elektronik yaitu

pada saat pengiriman sinyal antena akan berputar 10 hingga 30

kali/menit dengan memancarkan denyutan/pulsa 500 hingga 3000

kali/detik. Ketika pemancaran, pulsa ini akan dipantulkan kembali

apabila mengenai sasaran dalam bentuk gema radio (radio echo).

Pulsa yang dipantulkan ini akan diterima kembali oleh antena

dan dikirim ke unit penerima (receiver) melalui switch pemilih

pancar/terima. Pulsa ini akan dikuatkan dan akan dideteksi dalam

bentuk sinyal radio yang seterusnya dibesarkan lagi kekuatannya

pada indicator.

Setiap kali gelombang elektrik dipancarkan, bintik-bintik

putih akan terbentang dari pusat skrin/skop radar dengan kecepatan

konstan dan akan membuat garis sapuan. Garis sapuan ini akan

bergerak disekeliling pusat skop dan berputar searah jarum jam

dimana putarannya selaras dengan putaran antena.

(http://www.maritimeworld.web.id)
5

c. Komponen RADAR

Sesuai yang diuraikan oleh Arso Martopo, Capt, (1992 : 65)

bahwa komponen–komponen radar adalah bagian–

bagianterpenting yang ada pada radar, apabila salah satu diantara

komponen– komponen tersebut mengalami kerusakan atau

gangguan maka radar tidak dapat berfungsi secara maksimal.

Adapun komponen – komponen tersebut adalah :

1) Instalasi radar. Radar merupakan instrumen navigasi elektronik

yang berfungsi sebagai transmitter dan sekaligus sebagai receiver.

2) Transmitter (pemancar) adalah sebuah osicilator yang

menghasilkan gelombang electromagnetik SHF (Super High

Frequency) yaitu 3 GHz (Giga Hertz) sampai 10 GHz (Giga

Hertz),bahkan sampai 30 GHz (Giga Hertz).

3) Modulator adalah komponen yang berfungsi mengatur pengiriman

transmitter sebanyak 500–3000 pulsa setiap detiknya, tergantung

dari pada skala jarak yang sedang digunakan.

4) Antena adalah antena radar (scanner) memancarkan pulsa keluar

dan menerima kembali signal yang dipantulkan oleh target.

Gambar 2.3. Radar Scanner

Sumber : www.google.co.id
6
5) Receiver adalah sebuah jaringan electronic untuk memperkuat

signal yang diterima dalam keadaan lemah, dimodulasikan kembali

dan dimunculkan dalam gambar berupa gema.

6) Indikator. Melalui Cathoda Ray Tube (CRT), echo yang diterima

diproses, disajikan dalam bentuk gambar dilayar radar, layar

gambar itu disebut Pulse Position Indicator (PPI), layar PPI

berbentuk lingkaran dengan satu garis lurus berpusat pada posisi

kapal yang berputar sesuai arah antena radar.

(http://www.maritimeworld.web.id).
7

d. Cara pengoperasian RADAR

1) Prosedur Menghidupkan (ON)

Pada prinsipnya prosedur penggunaan radar adalah sama untuk

semua jenis radar dan prosedur penggunaan biasanya ada dalam buku

manual operasi. Tercantum pada SOLAS chapter V regulasi 19 annex 15

dan annx 16 (carriage requirement for shipborne navigational system

and requirement).

Setelah bagian tombol – tombol pada panel radar berada pada

posisi sebagaimana di atas maka radar dapat kita hidupkan (pastikan

bahwa antena dapat berputar dengan bebas). Kemudian dilanjutkan

prosedur pengoperasian sebagai berikut :

a) Switch tombol stand by

b) Durasi ± 5 detik

c) Set garis jarak pada kisaran jarak yang rendah dan gunakan pemilihan

frekuensi secara otomatis.

d) Atur penekanan gema dengan baik

e) Set switch jarak sesuai keperluan dan fokuskan

f) Memonitoring screen radar

g) Set ring control dengan menggunakan EBL dan VRM


8

2) Prosedur Mematikan (Off)

Sebelum radar dimatikan, pastikan tombol-tombol ke posisi

minimum, ring contrpl EBL dan VRM diminimumkan kemudian standby

yang bertujuan untuk menghentikan pemancaran gelombang

elektromagnetik dari transmitter. Bila radar tidak akan digunakan dalam

periode waktu yang panjang, putar tombol function dan pastikan antena

pada posisi Off selanjutnya tekan tombol POWER.

(http://www.solasv.mcga.gov.uk/regulation19.ht)

2. Teori – teori tentang Arpa

Arpa (Automatic Radar Plotting Aids) adalah alat navigasi elektronik yang

berfungsi sebagai penunjang informasi yang paling komprehensif dan up to date. Cocok

untuk digunakan sebagai referensi penggunaan profesional dan sebagi teks pelatihan.

Referensi dibuat untukIMO (International Maritime Organization) standar kerja dan

peran penting Radar dan Arpa untuk internasional laut operasi kualifikasi.

Arpa adalah komputer pengolahan data Radar dibantu dengan sistem yang

menghasilkan vektor prediksi dan informasi gerakan lainnya kapal dan memungkinkan

operator untuk menilai resiko tubrukan dan memungkinkan operator untuk melihat

manouver.
9

e. Fungsi Arpa adalah

Adapun fungsi dari Arpa sendiri antara lain :

1. Gerak sebenarnya atau gerak relatif radar presentasi.

2. Digital membaca out target akuisisi yang menyediakan kecepatan,

jangkauan, bantalan, titik terdekat pendekatan (CPA) dan waktu

untuk pendekatan (TCPA).

3. Kemampuan untuk menampilkan informasi tabrakan penilaian

langsung pada PPI dengan menggunakan vektor (benar dan relatif)

atau prediksi grafis luas.

4. Kemampuan untuk melakukan manouver sidang,

termasukperubahan tentu, perubahan kecepatan dan gabungan/

perubahan kecepatan.

f. Prinsip Kerja Arpa

Arpa tidak mampu membedakan jenis target yang dilukiskan

oleh tampilan Radar dengan memproses semua spot yang

digambarkan oleh Radar, apakah itu kapal, pulau, suar, rain-clutter

atau seaclutter semua gambar yang dilukiskan akan tergambar

sama.

Pada kebanyakan Arpa diproses setelah tertangkap oleh cursor

atau bila ada pada plotting automatic, proses terjadi secara bertahap

dari daerah yang mempunyai otoritas. Dalam mencarui target yang

diminta grid pertama akan membesar sampai batas maximum.

Tetapi bila target terlalu kecil sampai minimum belum mampu


10

proses maka akan terjadi lost tracking (misalnya terjadi pada target

yang sangat lemah sinyalnya pada layar Radar dan target – target

yang labil dan kecil). Bila tertangkap dan mampu diproses oleh

Arpa maka akan tergambar dengan simbol – simbol tertentu

menunjukkan target tersebut aman dan berbahaya.

g. Teori Radar dan Arpa menurut STCW Manila Amandemen 2010

Radar (Radio Detection and Ranging) adalah alat navigasi yang

digunakan untuk mendeteksi target-target yang ada disekitar kita

dengan mengirimkan gelombang elektromagnet ke target disekitar kita

dan memantulkan kembali dan menampilkan hasil output berupa data.

Sedangkan Arpa (Automatic Radar Plotting Aids) adalah alat navigasi

yang mampu membantu kontak dari radar dengan membuat segala

informasi lebih mendetail.

Referensi yang dibuat sepanjang untuk IMO (International

Maritime Organization) adalah standar kerja, peran radar dalam

bernavigasi dan dalam menghindari tubrukan. Penggunaan radar

sebagai alat bantu navigasi primer serta alat keselamatan yang masih

menjadi bagian penting dari dinas jaga yang aman. Memahami teori

dasar radar yang terencanakan dan mengarah pada fungsi

perkembangan cepat mengintegrasikan radar, arpa untuk bantuan alat

navigasi membutuhkan pelatihan yang permanen.


11

Arpa adalah komputer pengolahan data radar yang dibantu dengan

sistem gerakan lainnya. IMO telah menetapkan standar amandemen

konvensi internasional untuk keselamatan jiwa di laut.

Adapun ketentuan – ketentuan yang tertera dalam konfrensi ini

sesuaidengan SOLAS chapter V (Safety of Navigation) Regulation 19

adalah :

- Berlaku bagi semua kapal dengan 500 GT atau lebih untuk memenuhi

persyaratan dengan minimal ada sebuah radar di atas kapal.

- Radar dengan jangkauan 9 GHz untuk menentukan jangkauan dan

membawa pada radar transponder dan memantulkan kembali terhadap

benda seperti permukaan benda, bouy, garis batas dan tanda bahaya

navigasi untuk menghindari bahaya tubrukan.

- Sebuah radar yang otomatis atau sarana yang lain untuk mengeplot

dengan elektronik dengan menggunakan range dan bearing pada

target guna menghindari bahaya tubrukan.

- Alat untuk mengetahui kecepatan dan jarak untuk mengetahui berapa

kecepatan terhadap air disekitar tersebut.

- Alat yang digunakan untuk mengatur transmitt yang sudah disesuaikan

juga untuk mengirimkan informasi yang berupa output data.

(Sumber : SOLAS Consolidate edition 2014).


12

Berdasarkan STCW Chapter II Regulation II yang mengatur

tentangkemampuan seorang perwira dek dalam pengoperasian Radar

Arpa :

- Setiap perwira yang bertanggung jawab terhadap navigational

dengan kapal 500 GT atau lebih harus mempunyai sertifikat

kompetensi.

- Bisa mengoperasikan Radar Arpa untuk menginterpretasikan dan

menganalisa informasi dari Radar Arpa dengan kecapakan

meliputi:

1. Harus mengetahui baringan dengan jarak, haluan dengan kecepatan

kapal lain, waktu dan jarak terdekat untuk melakukan persilangan

dan melakukan penyusulan dengan kapal lain.

2. Dapat mengidentifikasi dan mendeteksi terhadap perubahan haluan

dan kecepatan kapal lain yang berpengaruh terhadap kapal.

3. Dapat mengaplikasikan peraturan internasional Collision

Regulation 1972 dan amandemennya.

4. Mendeteksi kekeliruan terhadap informasi yang ada.

5. Teknik memplotting dengan relative or true motion.

( Sumber : STCW amanded 2010 edition ).

Anda mungkin juga menyukai