Anda di halaman 1dari 16

RADAR

(Radio Detection and


Ranging)
Materi ke-2
Radar (Radio Detection and Ranging, yang berarti deteksi dan penjarakan radio) adalah suatu sistem gelombang elektromagnetik
yang berguna untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti pesawat terbang, berbagai kendaraan
bermotor dan informasi cuaca (hujan).
Panjang gelombang yang dipancarkan radar bervariasi mulai dari milimeter hingga meter. Gelombang radio/sinyal yang
dipancarkan dan dipantulkan dari suatu benda tertentu akan ditangkap oleh radar. Dengan menganalisis sinyal yang dipantulkan
tersebut, pemantul sinyal dapat ditentukan lokasinya dan melalui analisis lebih lanjut dari sinyal yang dipantulkan dapat juga
ditentukan jenisnya. Meskipun sinyal yang diterima relatif lemah/kecil, namun radio sinyal tersebut dapat dideteksi dan diperkuat
oleh penerima radar.
 Prinsip Kerja Radar
Konsep radar adalah mengukur jarak dari sensor ke target. Ukuran jarak tersebut didapat dengan cara mengukur waktu yang dibutuhkan
gelombang elektromagnetik selama penjalarannya mulai dari sensor ke target dan kembali lagi ke sensor.
Umumnya, radar beroperasi dengan cara menyebarkan tenaga elektromagnetik terbatas di dalam piringan antena. Tujuannya adalah untuk
menangkap sinyal dari benda yang melintas di daerah tangkapan antena yang bersudut 20 o – 40o. Ketika ada benda yang masuk ke dalam daerah
tangkapan antena tersebut, maka sinyal dari benda tersebut akan ditangkap dan diteruskan ke pusat sistem radar untuk kemudian diproses
sehingga benda tersebut nantinya akan tampak dalam layar monitor/display.
 Sistem dan Komponen Radar
Ada tiga komponen utama yang tersusun di dalam sistem radar, yaitu antena, transmitter (pemancar sinyal) dan receiver
(penerima sinyal) .
 Antena
Antena yang terletak pada radar merupakan suatu antena reflektor berbentuk piring parabola yang menyebarkan energi elektromagnetik dari
titik fokusnya dan dipantulkan melalui permukaan yang berbentuk parabola. Antena radar memiliki du akutub (dwikutub). Input sinyal yang
masuk dijabarkan dalam bentuk phased-array (bertingkat atau bertahap). Ini merupakan sebaran unsur-unsur objek yang tertangkap antena
dan kemudian diteruskan ke pusat sistem RADAR.
 Pemancar sinyal (transmitter)
Pada sistem radar, pemancar sinyal (transmitter) berfungsi untuk memancarkan gelombang elektromagnetik melalui antena. Hal ini dilakukan
agar sinyal objek yang berada didaerah tangkapan radar dapat dikenali. Pada umumnya, transmitter memiliki bandwidth dengan kapasitas
yang besar. Transmitter juga memiliki tenaga yang cukup kuat, efisien, bisa dipercaya, ukurannya tidak terlalu besar dan tidak terlalu berat,
serta mudah dalam hal perawatannya.
 Penerima sinyal (receiver)
Pada sistem radar, penerima sinyal (receiver) berfungsi sebagai penerima kembali pantulan gelombang elektromagnetik dari sinyal objek yang
tertangkap oleh radar melalui reflektor antena. Pada umumnya, receiver memiliki kemampuan untuk menyaring sinyal yang diterimanya agar
sesuai dengan pendeteksian yang diinginkan, dapat memperkuat sinyal objek yang lemah dan meneruskan sinyal objek tersebut ke pemroses
data dan sinyal (signal and data processor), dan kemudian menampilkan gambarnya di layar monitor (display).
Terdapat komponen pendukung juga dalam sistem kerja Radar, yaitu : (Waveguide, Duplexer, software)
 Jenis Radar
Berdasarkan bentuk gelombang (Waveform)
– Continuous Wave/CW (Gelombang Berkesinambungan), merupakan radar yang menggunakan transmitter dan antena
penerima (receive antenna) secara terpisah, di mana radar ini terus menerus memancarkan gelombang elektromagnetik.
Radar CW yang tidak termodulasi dapat mengukur kecepatan targetmelalui serta posisi sudut target secara akurat. Radar CW
yang tidak termodulasi biasanya digunakan untuk mengetahui kecepatan target dan menjadi pemandu rudal (missile
guidance).
– Pulsed Radars/PR (Radar Berdenyut), merupakan radar yang gelombang elektromagnetiknya diputus secara berirama.
Frekuensi denyut radar (Pulse Repetition Frequency/PRF) dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu PRF high, PRF
medium dan PRF low.

Contoh gambar pulsed radar


Berdasarkan Jumlah Antennanya
– Monostatic Radar : Monostatic radar adalah jenis radar yang hanya memiliki sebuah antenna yang digunakan
untuk memancarkan maupun menerima sinyal. Radar ini memiliki suatu bagian yang disebut duplexer untuk
memisahkan antara penerima dan pemancar. Radar monostatic biasanya menggunakan bentuk gelombang
(Waveform) Namun dapat juga menggunakan CW. Untuk desain radar monostatic CW digunakan suatu alat yang
disebut circulator untuk memisahkan antara gelombang yang dipancarkan dan diterima. Radar jenis ini
mendominasi jenis-jenis radar yang ada saat ini.
– Bistatic/Multistatic Radar : Bistatic radar merupakan suatu jenis sistem radar yang komponennya terdiri dari
pemancar sinyal (transmitter) dan satu atau lebih penerima sinyal (receiver), di mana kedua komponen tersebut
terpisah. Kedua komponen itu dipisahkan oleh suatu jarak yang dapat dibandingkan dengan jarak target/objek.
Objek dapat dideteksi berdasarkan sinyal yang dipantulkan oleh objek tersebut ke pusat antena. Berdasarkan
pemancarnya radar Bi/Multistatic dapat dibagi lebih lanjut menjadi dua macam yaitu :
 Radar Bi-Static Kooperatif : Yaitu radar Bi-static yang pemancarnya sudah terintegrasi dengan unit radarnya,
Contoh dari radar ini cukup banyak, di antaranya adalah radar OTH (Over The Horizon) seperti Jindalee dan radar
Struna-1MU buatan Rusia.
 Radar Bi-Static Non-Kooperatif : Yaitu Radar Bi-static yang pemancarnya tidak terintegrasi dengan unit radarnya,
misalnya adalah Silent Sentry buatan Lockheed martin yang memanfaatkan pemancar seperti Stasiun Televisi
atau Radio.
Gambar bistatik radar Gambar monostatik radar Gambar doppler radar

 Doppler Radar
Doppler radar merupakan jenis radar yang mengukur kecepatan radial dari sebuah objek yang masuk ke dalam daerah
tangkapan radar dengan menggunakan Efek Doppler. Hal ini dilakukan dengan memancarkan sinyal microwave (gelombang
mikro) ke objek lalu menangkap refleksinya, dan kemudian dianalisis perubahannya. Doppler radar merupakan jenis radar
yang sangat akurat dalam mengukur kecepatan radial. Contoh Doppler radar adalah Weather Radar yang digunakan untuk
mendeteksi cuaca.
 Tabel Spesifikasi Panjang Gelombang Radar
 SAR (Synthetic Aperture Radar)
SAR (synthetic Aperture Radar) adalah bentuk dari radar yang digunakan untuk membuat gambar dua atau 3-dimensi
benda, seperti lanskap. SAR menggunakan gerakan antena radar atas kawasan target untuk memberikan resolusi spasial
lebih halus dari radar balok-scanning konvensional. SAR biasanya dipasang pada platform bergerak seperti pesawat
terbang atau pesawat ruang angkasa, dan memiliki asal-usul dalam bentuk lanjutan dari side-looking airborne radar
(SLAR). Jarak perangkat SAR dikirimkan melalui target dalam waktu yang dibutuhkan untuk pulsa radar untuk kembali ke
antena menciptakan besar "sintetik" antena aperture ( "ukuran" antena). Sebagai aturan praktis, semakin besar aperture,
semakin tinggi resolusi gambar akan, terlepas dari apakah aperture adalah fisik (antena besar) atau (antena bergerak)
'sintetis' - ini memungkinkan SAR untuk membuat gambar resolusi tinggi dengan antena fisik relatif kecil.
 Sifat SAR
Sifat SAR dapat digambarkan memiliki kemampuan resolusi tinggi yang tidak tergantung pada ketinggian penerbangan,
tidak tergantung pada cuaca seperti SAR dapat memilih rentang frekuensi yang tepat. SAR juga memiliki kemampuan siang
dan malam pencitraan besar mengingat pencahayaan mereka sendiri.
gambar SAR memiliki aplikasi luas dalam penginderaan jauh dan pemetaan permukaan kedua Bumi dan planet-planet
lainnya. Beberapa aplikasi penting lainnya dari SAR adalah topografi, oseanografi, glasiologi, geologi diskriminasi misalnya
medan dan pencitraan bawah permukaan, kehutanan yang meliputi ketinggian hutan, biomassa, deforestasi. Volcano dan
monitoring gempa merupakan bagian dari interferometri diferensial. Hal ini juga berguna dalam upaya pemantauan
lingkungan seperti tumpahan minyak, banjir, pertumbuhan perkotaan, perubahan global dan pengawasan militer yang
meliputi kebijakan strategis dan penilaian taktis. SAR juga dapat diimplementasikan sebagai kebalikan SAR dengan
mengamati target bergerak selama waktu yang cukup besar dengan antena stasioner.
 Prinsip Kerja SAR
SAR merupakan radar pencitraan dipasang pada platform bergerak. gelombang elektromagnetik secara berurutan
ditransmisikan dan gema tercermin dikumpulkan, digital dan disimpan oleh antena radar untuk waktu pemrosesan.
Sebagai transmisi dan penerimaan terjadi pada waktu yang berbeda, mereka memetakan ke posisi yang berbeda.
Kombinasi tertata dengan baik dari sinyal yang diterima membangun aperture virtual yang jauh lebih panjang dari
antena panjang fisik. Inilah sebabnya mengapa ia dinamai "aperture sintetis", memberikan milik menjadi radar
pencitraan. Arah Kisaran sejajar dengan track penerbangan dan tegak lurus terhadap arah azimuth, yang juga
dikenal sebagai arah sepanjang jalur karena sejalan dengan posisi objek dalam bidang antena pandang.
Parameter SAR Satuan
Frekuensi 5.3 GHz
Chirp/Baseband Bandwidth 80 MHz
PRF 600Hz
Resolusi Azimuth 1m
Resolusi Jarak 1.2 m
Resolusi Jarak Di Tanah 3m
Look Angel 23.57 deg
Jangkauan 510 m (ketinggian 1000 m)
Sampling 4 channel, 250Msps, 12 bit

Gambar Synthetic Aperture Radar Tabel Karakteristik SAR


 Real Aperture Radar
Real Aperture Radar (RAR) adalah sistem radar di mana resolusi azimuth ditentukan oleh panjang fisik dari antena,
panjang gelombang, dan jangkauan. RAR Merupakan suatu sistem pencitraan dengan radar yang menggunakan
antena sebernarnya, dengan kata lain resolusi spasial citra radar akan sebanding dengan panjang antena yang
digunakan
RAR mempunyai masalah untuk pencapaian resolusi searah lintasan yang baik , khususnya bila melalui wahana
satelit, karena sangat bergantung dari jarak sensor ke target, jika digunakan wahana pesawat terbang, maka dapat
mempermudah pencapaian resolusi dari hasil menggunan RAR, banyaknya keterbatasan yang ada pada RAR maka
dibuatlah SAR yang bertujuan untuk meningkatkan resolusi yang ada pada RAR
 Interferometric Synthetic Aperture Radar (INSAR/IFSAR)
Interferometric Synthetic Aperture Radar atau disingkat InSAR (atau IFSAR), adalah teknik radar digunakan dalam
geodesi dan penginderaan jauh. Metode geodesi ini menggunakan dua atau lebih aperture radar (SAR) gambar
sintetis untuk menghasilkan peta deformasi permukaan atau elevasi digital, menggunakan perbedaan fase
gelombang kembali ke satelit atau pesawat udara. Teknik ini berpotensi dapat mengukur perubahan milimeter-
besaran di deformasi selama rentang hari untuk tahun. Ini memiliki aplikasi untuk monitoring geofisika bahaya alam,
misalnya gempa bumi, gunung berapi dan tanah longsor, dan dalam rekayasa struktural, dalam pemantauan
tertentu subsidence dan stabilitas struktural
Interferometric Synthetic Aperture Radar (InsAR) adalah teknologi penginderaan Jauh yang menggunakan citra hasil
dari satelit radar. Satelit radar memancarkan gelombang radar secara konstan, kemudian gelombang radar tersebut
direkam setelah diterima kembali oleh sensor akibat dipantulkan oleh target di permukaan bumi.
 Metode Pencitraan InSAR
Metode pencitraan InSAR dapat diterapkan pada wahana pesawat terbang ataupun wahana satelit. Pada wahana
pesawat terbang digunakan dua antena pada saat yang sama dan melakukan pencitraan dengan sekali melintas
(single pass), sedangkan pada wahana satelit digunakan satu antena dengan melakukan pencitraan dengan melintas
lebih dari sekali pada waktu yang berbeda (multi pass). Pada penggunaan dua buah antena, berdasarkan posisi
antena dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu posisi melintang pesawat terbang (accross track), dan memanjang
pesawat terbang (along track).
Gambar penggunaan InSAR
Jenis Citra Satelit Radar
1. CITRA ERS
Jenis citra ini menggunakan sensor antena radar. Wahana yang dipergunakan dalam
pencitraannya yaitu satelit ERS milik Uni Eropa. Julat panjang gelombang pada jenis
citra ini adalah 5,7 cm (pada frekuensi 5,3 GHz), band C. Jumlah saluran yang
dipergunakan adalah 1 gelombang mikro/radar. Resolusi spasialnya mencapai 12,5
meter (azimuth). Citra yang tercetak biasanya memiliki skala 1:50.000 sampai dengan
1:250.000.

2. CITRA SIR-B
Jenis citra ini menggunakan sensor antenna radar. Wahana yang dipergunakan dalam
pencitraannya yaitu pesawat Ulangalik Challenger. Julat panjang gelombang pada jenis
citra ini adalah 23,5 cm. Resolusi spasialnya mencapai 25 meter (azimut). Citra yang
tercetak biasanya memiliki skala 1:100.000 sampai dengan 1:250.000.
7. CITRA SAR (SATELIT SEASAT)
SAR (synthetic aperture radar) merupakan system pencitraan aktif pada saluran-L (1,275 GHz) yang mengamati
sisi kanan lintas satelit dengan lebar sapuan 100 km dengan sudut datang 200. Resolusi spasialnya sama pada
arah menyilang maupun azimuth 25 meter, sehingga gelombang dan spectra gelombang bagi gelombang lautan
50 m atau lebih dapat diukur. Sistem pencitraan SAR ini membantu dalam deteksi kenampakan es lautan,
gunung es, batas air-lahan dan membantu dalam penetrasi badai hujan lebat.
8. CITRA SMMR (SATELIT SEASAT)
SMMR beroperasi pada frekuensi 6,6; 10,7; 18,21 dan 37 GHz dengan polarisasi vertical dan horizontal yang
digunakan untuk mengamati suhu permukaan air laut dan untuk mengukur kecepatan angin. Resolusi
spasialnya bervariasi dari sekitar 100km pada 6,6 GHz sampai 22 km pada 37 GHz. Kecermatan pengukuran
suhu permukaan air laut sekitar ±2 K dengan kecermatan relative 0,5 K, sedangkan kecermatan pengukuran
kecepatan angin sekitar ±2 m/detik untuk angin berkisar dari ±7 m/detik sampai sekitar 50 m/detik.
Berikut contoh gambar dari hasil citra satelit tersebut :
Citra SAR-SIR-C Citra SAR
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai