Anda di halaman 1dari 36

SISTEM CITRA RADAR

Jurusan Teknik Geologi


Universitas Pembangunan Nasional
(UPN) “Veteran” Yogyakarta
Apa itu RADAR?

RADAR (RAdio Detection And Ranging)


Mendeteksi dan menentukan obyek
berdasarkan gelombang radio.

Gelombang elektromagnetik pendek dipancarkan ke obyek,


terjadi hamburan balik oleh obyek, lalu diterima oleh
instrument radar.

Berdasarkan waktu perjalanan pulsa radar, jarak obyek


terhadap sensor
Berdasarkan intensitas tenaga baliknya, ditafsirkan obyeknya
Radar adalah sistem
penginderaan jauh aktif.

Instrumen
radar memiliki
sumber energi
sendiri dan
tidak
tergantung
pada matahari.
Mengapa menggunakan
gelombang mikro?

Sifat-sifat atau karakteristik gelombang mikro:


• Menembus awan dan hujan
• Tidak tergantung kepada matahari
• Menembus kanopi dan soil
• Melengkapi informasi untuk gelombang
tampak mata/visible atau infrared: karena
sensitif terhadap air dan kekasaran obyek.
Sejarah RADAR?

• 1920: deteksi pesawat dan kapal untuk


kepentingan militer AS dan Inggris.
• 1942—45: selama PD II untuk menentukan lokasi/
navigasi kapal/pesawat terbang dan sasaran
tembak.
• 1950: pengembangan SLAR (Side Looking
Airborne Radar) masih untuk militer.
• 1960-sekarang: perkembangan dibidang sensor,
wahana, gel. Elektromagnetik, dan penggunaan.
Untuk penelitian, komersial, dan militer.
Instrumen sistem radar

Pembangkit pulsa (pulse generating device)


mempunyai dua kegunaan:
• Mengatur letupan/pancaran energi pemancar
(transmitter).
• Mengatur perekaman pantul an energi pada CRT
(cathode-ray -tube display), atau film atau pada pita
magnet yang kini dipakai.

Antena adalah suatu reflektor yang membentuk pulsa


energi sehingga dapat dipancarkan serta menerima
pulsa pantulannya
Duplexer:
Pancaran sinar serta pantulannya diterima lewat
antena yang sama, maka alat duplexer bertujuan
untuk memisahkan antara kedua jenis gelombang
energi.

Penerima (receiver):
 Berfungsi sebagai radio, yaitu memperkuat sinyal
pantulan yang lemah yang diterima lewat antenna.
 Dalam memperkuat sinyal tersebut, penerima juga
menjaga agar variasi intensitas serta perbedaan waktu
sampainya pulsa dipertahankan.
 Data dari penerima dapat direkam pada film ataupun
pada pita magnetik.
Real Aperture Radar (RAR)
1. Panjang gelombang pendek
2. Sulit tembus awan
3. Panjang antene dibatasi
panjang pesawat.
4. Sederhana, murah, perawatan
terbatas
5. Liputan sempit.
6. Perbandingan panjang antene
RAR 600 m=SAR1-2 m atau
RAR 15 km=SAR 11 m
Synthetic-Aperture Radar
(SAR)
1. Antene pendek dan kecil.
2. Energi besar.
3. Biaya besar.
4. Rancangan, operasi, dan
produk gambar kompleks.
5. Menggunakan film dan pita
digital berdensitas tinggi.
PARAMETERS AFFECTING RETURN
OF RADAR SIGNAL
A. Parameter sistem
A1. Frequency
A2. Incidence of deppression angle
A3. Polarization
A4. Look direction
A5. Noise

B. Parameter terrain
B1. Surface geometry
B2. Surface roughness
B3. Dielectric properties
A1. Frequency

• Mengirim pulsa energi dengan panjang gelombang serta lama


pulsa (duration) tertentu.
• Panjang gelombang dengan lama pulsa khas disebut pulse
length,
• Dalam radar dipergunakan berbagai panjang gelombang
dengan frekuensi yang bersangkutan.
• Frekuensi merupakan sifat lebih mendasar dari pada panjang
gelombang, karena yang terakhir ini berubah dengan
perubahan media transmisi
A2. Incidence of
depression angle
Sudut depresi adalah sudut
antara bidang horisontal dan
berkas/beam gelombang yg
dipancarkan atau komponen
yang memperhitungkan
lereng permukaan bumi, yg
disebut sudut insidensi .
Arah asimut (azimuth
direction) adalah arah
terbang pesawat
atau satelit yang
membuat rekaman
radar.

Arah pancar (look/


range direction)
adalah arah pancar
(berkas) gelombang
radar yang tegak lu-
rus arah penerbangan,
dan dibedakan antara
near range dan far
range, tergantung
jaraknya dari pesawat
terbang
A4. Look
direction

Pengaruh dari arah pancaran (look direction) adalah


semakin tegak arah pancaran pada suatu gejala alam,
makin jelas kenampakan gejala tersebut.
RAR X-band pada daerah yang sama di Nigeria, east
look (kiri) dan south look (kanan)
B. Parameter terrain

B1. Surface geometry


B2. Surface roughness
B3. Dielectric properties

.
Kekasaran permukaan
(surface roughness)

Kekasaran adalah konsep relatif dan tergantung kepada panjang


gelombang. Kekasaran permukaan adalah sifat yang paling mem-
pengaruhi kekuatan pantulan pancaran gelombang radar.

Kekasaran permukaan berbeda dengan topografi. Perbedaan to-


pografi diukur dalam satuan meter, sedangkan kekasaran permu
kaan diukur dalam satuan cm (sesuai panjang gelombang radar).

Permukaan licin: mengembalikan semua energi radar yang me-


ngenainya dengan sudut refleksi yang sama besarnya dan ber-
arah berlawanan dengan sudut insidensi (incidence).
Permukaan kasar: rnembaurkan (scatter) semua energi yang
mengenainya. Perrnukaan sedang: sebagian memantulkan,
sebagian membaurkan energi yang mengenainya.
Macam-macam pantulan sinyal radar yang menghasilkan pantul
an baur (diffuse reflector), pantulan sempurna (specular
reflector), dan pantulan sudut (corner reflector).
Semakin licin suatu permukaan,
maka semakin sedikit. energi
pantulan yang ditangkap antene
radar.
Aplikasi SAR untuk geologi

SAR sensitif terhadap:


1. Topografi
2. Kekasaran permukaan bentuklahan dan penutup
lahan (ground cover)
3. Dielectric material of material, misal soil moisture
Aplikasi SAR untuk geologi

SAR berhubungan terhadap:


1. Bentuklahan
2. Jenis batuan
3. Stratigrafi
4. Struktur geologi
5. Geobotany
Colour
enchanced
digital (SLAR)
image south
Look.Sarawak,
Malaysia
Carbonate terrain Clastic terrain

Volcanic terrain Alluvial and coastallterrain

Melange terrain Metamorp[hic terrain


Strike and dip Thrust fault

Folds moderately eroded Folds deeply eroded

Lineaments Strike slip fault


Lokasi di
daerah
Yin, Secah,
dan
Makam.
SAR 1986,
look
direction
south.
Lokasi di
daerah
Naha dan
Yin. SLAR
surveyed
in 1974,
look
direction
east

Anda mungkin juga menyukai