Anda di halaman 1dari 26

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT


DIREKTORAT KESATUAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI

KEBIJAKAN DAN SKEMA SERTIFIKASI


STANDAR KEMASAN BARANG BERBAHAYA

Jakarta, 8 November 2022

1
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
DIREKTORAT KESATUAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI

DASAR HUKUM Aturan Nasional:

 UU No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran


 PP 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan
 Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2022 tentang Kementerian
Konvensi Internasional:
Perhubungan
 SOLAS 1974 diratifikasi 13
 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 17 Tahun 2022
Desember 1980
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan.
 IMDG Code Amendment 40-20
 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 16 Tahun 2021
 IMO Model Course 1.10 untuk
tentang Tata Cara Penanganan dan Pengangkutan Barang
Pelatihan Barang Berbahaya
Berbahaya di Pelabuhan
 SK Dirjen Hubla Nomor KP.1011/DJPL/2021 tentang Standar
Operasional Prosedur Pemeriksaan Penanganan dan
Pengangkutan Barang Berbahaya Di Pelabuhan
 SE Dirjen Hubla Nomor SE-DJPL 13 Tahun 2022 Tentang
Pelaksanaan Kewenangan Syahbandar dalam Melaksanakan
Penanganan dan Pengangkutan Barang Berbahaya di Pelabuhan
2
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
DIREKTORAT KESATUAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI

DIREKTUR JENDERAL PEHUBUNGAN LAUT SEBAGAI


ADMINISTRATOR IMO

The forth pillar of international regulatory regime


PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN
2022 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
SOLAS “International Convention for the Safety of Life at Sea”

IMO MARPOL “International Convention for the Prevention of Pollution from Ships”

STCW
“International Convention on Standards of Training, Certification and Pasal 45 ayat (1)
Watchkeeping for Seafarers “ Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menjadi penanggung jawab
pelaksanaan kegiatan dan administrasi Pemerintah pada
ILO MLC “Maritime Labour Convention, 2006”
Organisasi Maritim Internasional dan/atau lembaga internasional
di bidang pelayaran lainnya, sesuai peraturan perundang-
undangan
TOKYO PSC
MOU (21 Negara Anggota Asia Pasifik Organisasi / Port State Control)

UNCLOS 1. Flag State Control /Pengawasan Kapal Bendera Indonesia oleh


1974 Tentang Pengesahan Hukum Laut Dit.Kappel
2. Port State Control /Pengawasan Kapal Bendera Asing oleh Dit.
Competent KPLP
Authority for 3. Coastal State /Pengawasan Kapal di Perairan Indonesia Dit. KPLP
IMDG IMO Circular Letter MSC.1/Circ.1563/Corr.2 4. Competent Authority Barang Berbahaya dan Barang Curah Padat
CODE di Pelabuhan oleh Dit. KPLP
Competent
Authority for
IMSBC
IMO Circular Letter BC.1/Circ.74/Corr.1
3
CODE

3
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
SURAT EDARAN DIRJEN HUBLA NO. SE – DJPL 13 TAHUN 2022 DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
Tentang Pelaksanaan Kewenangan Syahbandar Dalam DIREKTORAT KESATUAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI

Penanganan dan Pengangkutan Barang Berbahaya di Pelabuhan

6
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

Istilah dalam PM. 16 Tahun 2021


DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
DIREKTORAT KESATUAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI

 Barang Berbahaya
zat, bahan, dan/atau benda yang dapat berpotensi membahayakan kesehatan, keselamatan, harta benda, dan lingkungan
hidup, sebagaimana tercantum dalam International Maritime Dangerous Goods (IMDG) Code beserta perubahannya
 Penanganan Barang Berbahaya
semua kegiatan yang berkaitan dengan penumpukan, bongkar muat, termasuk pengujian dan pengendalian kemasan
Barang Berbahaya
 Pengangkutan Barang Berbahaya
seluruh tahapan kegiatan yang berkaitan dengan pemuatan Barang Berbahaya dari atau ke KapaL
 Nomor Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Number) yang selanjutnya disebut Nomor UN
4 (empat) digit nomor resmi yang ditetapkan oleh Komite Ahli Pengangkutan Barang Berbahaya Perserikatan Bangsa-
Bangsa (United Nations Committee of Experts on the Transport of Dangerous Goods) untuk identifikasi Barang Berbahaya
atau bagian dari kelompok Barang Berbahaya

 Tanda Nomor Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Mark) yang selanjutnya disebut Tanda Nomor UN
identifikasi Barang Berbahaya yang dibuat sesuai sistem pengawasan mutu dan penandaan yang disetujui oleh Otoritas yang
Berwenang

4
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
DIREKTORAT KESATUAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI

Aturan turunan dari PM. 16 Th 2021 Tentang Tata Cara Penanganan dan Pengangkutan
Barang Berbahaya di Pelabuhan

SK Dirjen Hubla KP.1011/DJPL/2021 Tentang SOP Pemeriksaan Penanganan


dan Pengangkutan Barang Berbahaya di Pelabuhan, berisi:

1. Pemberian Tanda Nomor UN MARK;


2. Pengakuan Laboratorium Uji Kemasan Barang Berbahaya;
3. Penunjukan Penyelenggara Pelatihan Tenaga Kerja Penanganan dan Pengangkutan Barang
Berbahaya;
4. Pengecualian dan Pembebasan Barang Berbahaya;
5. Pengemasan, Penandaan, dan Pelabelan Barang Berbahaya;
6. Penetapan Klasifikasi Barang Berbahaya yang Belum Terdaftar;
7. Pelaporan Klasifikasi yang Belum Terdaftar ke IMO;
8. Persetujuan Tempat Penumpukan atau Penyimpanan Barang Berbahaya;
9. SOP Penanganan Barang Berbahaya;
10. Persetujuan Pemuatan Barang Berbahaya di Pelabuhan.

7
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

CLASSIFICATION AND IDENTIFICATION


DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
DIREKTORAT KESATUAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI

9
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

Permenhub No. PM 16 Tahun 2021


DIREKTORAT KESATUAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI

- PACKAGING -
BAGIAN KESATU
PASAL 5

12
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

Persyaratan UN Mark Certificate of DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT


DIREKTORAT KESATUAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI

Authorization dari Kemenhub


AKTA PENDIRIAN

LAB PENGUJIAN
APROVEL KEMENHUB
NPWP

PERSYARATAN UN
IL MARK
LAPORAN HAS
PENGUJIAN NIB

18
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

Permenhub No. PM 16 Tahun 2021 DIREKTORAT KESATUAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI

- KETENTUAN KEMASAN -

Persetujuan oleh Competent Authority / CA


• Kemasan Barang Berbahaya yang telah mendapatkan pengesahan harus
mencantumkan tanda Nomor UN

Ditertibkan oleh Competent Authority / CA


• Barang berbahaya yang diangkut dalam jumlah terbatas di kecualikan dari
pengesahan tanda UN

Kemasan
• Kemasan barang berbahaya dalam keadaan kosong yang belum
dibersihkan, harus tetap mengikuti persyaratan pemberlakuan penanganan
dan pengangkutan barang berbahaya yang diatur dalam IMDG Code

13
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

DANGEROUS GOODS - PACKAGING


DIREKTORAT KESATUAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI

Pengemasan barang berbahaya


adalah kegiatan pengemasan yang
terdiri atas :
 Penentuan bahan dan jenis
kemasan yang akan digunakan
 Penentuan volume barang
berbahaya pada setiap kemasan
 Penentuan cara pengemasan yang Contoh Certificate of
harus dilakukan Authorization dari
Kemenhub untuk Packaging
Kriteria Pengemasan Barang Bags Kertas
Berbahaya ini di atur dalam buku
IMDG Code dalam Part 6, Chapter
3.4, dan Chapter 3.5 sebagai proses
pengujian

14
Contoh Certificate of Authorization dari
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
DIREKTORAT KESATUAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI

Kemenhub untuk
PACKAGING – JERRICANS PLASTICS

15
Contoh Certificate of Authorization dari KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
DIREKTORAT KESATUAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI

Kemenhub untuk
PACKAGING – BOX / KARDUS

16
Contoh Certificate of Authorization dari KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
DIREKTORAT KESATUAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI

Kemenhub untuk
PACKAGING – BOX / KARDUS

17
Contoh Certificate of Authorization dari KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
DIREKTORAT KESATUAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI

Kemenhub untuk
PACKAGING – JUMBO BAGS

18
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
LABORATORIUM UJI KEMASAN BARANG BERBAHAYA DIREKTORAT KESATUAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI

Persyaratan mendapatkan Surat Pengakuan


- Pengujian kemasan barang berbahaya Laboratorium Uji Kemasan Barang Berbahaya oleh
dilakukan oleh Laboratorium uji Otoritas yang Berwenang, dgn melampirkan 4
kemasan yang telah mendapatkan dokumen, sbb: okumen standar
operasional pdrosedur yang
pengakuan oleh Otoritas yang paling sedikit
Berwenang. mencantumkan: metode
3 pengujian, dan peralatan
- Otoritas yang Berwenang melakukan pengujian yang dimiliki.
evaluasi terhadap penetapan pengakuan salinan surat akreditasi
Laboratorium dalam jangka waktu 2 2 dari Badan Standarisasi
(dua) tahun sekali atau jika diperlukan. Nasional
1
- Laboratorium wajib menyampaikan struktur organisasi
dan daftar personil
laporan kegiatan pelaksanaan pengujian yang memiliki
kemasan Barang Berbahaya setiap bulan kompetensi
pengujian kemasan
kepada Otoritas yang Berwenang. salinan akta Barang Berbahaya
pendirian badan dengan status
hukum beserta pegawai tetap
perubahannya (Supervisor paling
yang terakhir dan seikit 2 org &
pengesahan dari Pelaksana Pengujian
Kemenkumham paling sedikit 3 org)
22
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

Contoh SK Dirjen Hubla DIREKTORAT KESATUAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI

Tentang Pengakuan Laboratorium Uji Kemasan Barang Berbahaya

23
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

Sanksi Bagi Laboratorium Uji Kemasan DIREKTORAT KESATUAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI

Barang Berbahaya

Sanksi administratif bagi Laboratorium diberikan oleh Otoritas yang Berwenang, sbb:

diberikan paling banyak 3 (tiga) kali berturut-


a. peringatan tertulis turut dengan jangka waktu masing-masing 30
(tiga puluh) hari.

diberikan dengan jangka waktu 30 hari, jika


b. penghentian
setelah dikenai sanksi peringatan tertulis,
sementara kegiatan
Laboratorium kembali melakukan
pelanggaran

24
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

UN PACKAGING SYMBOL DIREKTORAT KESATUAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI

26
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

Labeling pada kemasan


DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
DIREKTORAT KESATUAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI

30
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
DIREKTORAT KESATUAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI

PENGIRIM

Pengirim bertanggung jawab atas:


1. Personil yang menangani barang berbahaya memiliki keterampilan yg dibuktikan dg
sertifikat
2. Informasi mengenai jenis dan klasifikasi Barang Berbahaya yang dikirim
3. Pengemasan, penandaan, & pelabelan brg berbahaya
4. Keabsahan dokumen brg berbahaya & dokumen lainnya
5. Moda transportasi yg digunakan utk mengangkut dari & ke pelabuhan dilengkapi dg
dokumen laik jalan
6. Informasi prosedur penanganan keadaan darurat selama pengiriman & mencantumkan
nomor kontak yg dpt dihubungi 24 jam dlm keadaan darurat
7. penyampaian rencana Pemuatan Barang Berbahaya
33
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
DIREKTORAT KESATUAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI

PENGIRIM

 Pengirim harus membuat standar operasional prosedur pengemasan, penandaan, dan pelabelan Barang
Berbahaya
 Standar operasional prosedur dimaksud wajib mendapatkan persetujuan dari Otoritas yang Berwenang
 Untuk memperoleh persetujuan, Pengirim mengajukan permohonan kepada Otoritas yang Berwenang, dengan
melampirkan dokumen:
a. identitas lengkap perusahaan, baik sebagai pemilik maupun pengirim;
b. pengesahan Tanda Nomor UN dari Otoritas yang Berwenang;
c. lembar data keselamatan bahan;
d. bentuk, ukuran, penempatan, dan tulisan nama perusahaan;
e. prosedur penanggulangan keadaaan darurat yang diterapkan oleh perusahaan yang bersangkutan.

Otoritas yang Berwenang melakukan evaluasi terhadap


persetujuan standar operasional prosedur pengemasan,
penandaan, dan pelabelan Barang Berbahaya dalam
jangka waktu 2 (dua) tahun sekali atau jika diperlukan

34
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
DIREKTORAT KESATUAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI

PENGIRIM

Sanksi administratif bagi Pengirim diberikan oleh Otoritas yang Berwenang


berdasarkan laporan dari Syahbandar setempat, sbb:

B
pencabutan persetujuan standar
A operasional prosedur pengemasan,
pelabelan, dan penandaan Barang
Berbahaya
Penghentian sementara (Jika Pengirim Barang Berbahaya setelah
kegiatan diberikan dalam dikenai sanksi penghentian sementara
jangka waktu 30 hari kegiatan, kembali melakukan pelanggaran)

35
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
DIREKTORAT KESATUAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI

PELAKSANA KEWENANGAN

PEJABAT PEMERIKSA BARANG BERBAHAYA


DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

Sesuai Pasal 35 pada Permenhub No. 16 Tahun 2021 tentang Tata


Cara Penanganan dan Pengangkutan Barang Berbahaya di
Pelabuhan “dalam melaksanakan tugas Otoritas yang Berwenang
dibantu oleh pejabat pemeriksa barang berbahaya”

36
Pemungutan PNBP KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
DIREKTORAT KESATUAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI

Berdasarkan PP No. 15 Tahun 2016

37
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
DIREKTORAT KESATUAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI

TERIMA KASIH
E-MAIL : kplp_imdgcode@kemenhub.go.id
Kplp_imsbccode@kemenhub.go.id

FB : penjagaan laut dan pantai

INSTAGRAM : @djplkemenhub

PHONE NUMBER : 021-3456614

38

Anda mungkin juga menyukai