DI SUSUN OLEH
BAYU SUKARTA
D411 12 279
MUJAHIDAH ACHIRU
D411 12 275
D411 12 294
MAHARANI AYU L.
D411 12 285
D411 12 292
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2015
I.
PENDAHULUAN
Radar kependekan dari radio detection and ranging. Radar merupakan sistem
gelombang elektromagnetik yang digunakan untuk mendeteksi, mengukur jarak
dan membuat map benda-benda seperti pesawat terbang, kendaraan bermotor dan
informasi cuaca/hujan..
Gelombang radio/sinyal yang dipancarkan dari suatu benda dapat ditangkap
oleh radar kemudian dianalisa untuk mengetahui lokasi dan bahkan jenis benda
tersebut. Walaupun sinyal yang diterima relatif lemah, namun radar dapat dengan
mudah mendeteksi dan memperkuat sinyal tersebut.
JENIS-JENIS RADAR
1. Doppler Radar Radar Doppler merupakan jenis radar yang menggunakan Efek
Doppler untuk mengukur kecepatan radial dari sebuah objek yang masuk daerah
tangkapan radar. Radar jenis ini sangat akurat dalam mengukur kecepatan radial.
Contoh Radar Doppler yaitu Weather radar yang digunakan untuk mendeteksi
cuaca.
2. Bistatic Radar Radar Bistatic adalah jenis sistem radar yang mempunyai
kompenen pemancar sinyal (transmitter) dan penerima sinyal (receiver)
dipisahkan oleh suatu jarak yang dapat dibanding dengan jarak target/objek.
Objek dideteksi berdasarkan pantulan sinyal dari objek tersebut ke pusat antena.
Contoh Radar Bistatic yaitu Passive radar.
IV.
SISTEM RADAR
iatas bahwa sistem radar terdiri atas 3 komponen utama yaitu antenna,
transmitter dan receiver. Selain tiga komponen tersebut, sistem radar juga terdiri
dari beberapa komponen pendukung lainnya, yaitu Waveguide, berfungsi sebagai
penghubung antara antena dan transmitter. Duplexer, berfungsi sebagai tempat
pertukaran atau peralihan antara antena dan penerima atau pemancar sinyal
ketika antena digunakan dalam kedua situati tersebut. Software, merupakan suatu
bagian elektronik yang berfungsi mengontrol kerja seluruh perangkat dan antena
ketika melakukan tugasnya masing-masing.
Umumnya, radar beroperasi dengan cara menyebarkan tenaga
elektromagnetik terbatas di dalam piringan antena. Tujuannya adalah untuk
menangkap sinyal dari benda yang melintas di daerah tangkapan antena yang
bersudut 200 400. Ketika ada benda yang masuk ke dalam daerah tangkapan
antena tersebut, maka sinyal dari benda tersebut akan ditangkap dan diteruskan
ke pusat sistem radar untuk kemudian diproses sehingga benda tersebut nantinya
akan tampak dalam layar monitor/display. Pada laporan ini kami hanya akan
focus pada antenna yang digunakan pada sistem radar.
V. ANTENA PENERIMA YANG DIGUNAKAN PADA RADAR
Antena radar adalah suatu antena reflektor berbentuk parabola yang
menyebarkan energi elektromagnetik dari titik fokusnya dan dicerminkan melalui
permukaan yang berbentuk parabola sebagai berkas sempit (gbr.A). Antena radar
merupakan dwikutub (gbr.B). Input sinyal yang masuk dijabarkan dalam bentuk
phased-array yang merupakan sebaran unsur-unsur objek yang tertangkap antena
dan kemudian diteruskan ke pusat sistem radar (gbr.C).
antenna reflector banyak. Reflector banyak terbagi lagi menjadi dua bagian yaitu
antenna cassegrain dan antenna Gregorian.
1. Antenna reflector dasar (parabola)
Antenna ini adalah antenna parabola dengan sistem reflector dasar. Dapat
dilihat pada gambar di atas parabola hanya terdiri atas feeder dan reflector.
Feeder berfungsi sebagai tempat pencatuan sistem antenna sedangkan
reflector berfungsi sebagai pengarahan energy antenna.
2. Antena cassegrain
3. Antenna Gregorian
Sama halya dengan antenna cassegrain antenna ini juga memiliki 3 bagian
utama yaitu feed horn, main reflector dan sub reflector. Hanya saja
perbedaanya adalah bentuk sub reflektornya. Antenna Gregorian sub
reflektornya berbentuk ellipsoidal.
Ketiga antenna diatas merupakan antenna yang biasa digunakan pada sistem
radar dan navigasi. Antena ini digunakan karena mampu memancarkan sinyal
dengan gain yang besar pada beamwidth tertentu yaitu antara 200-400. Selain
antenna diatas masih banyak antenna parabola lain yang biasa digunakan untuk
sistem radar, namun yang paling sering digunakan adalah ketiga jenis antenna
diatas. Pembagunan sebuah sistem radar biasanya antenna disediakan tempat
khusus yang cukup luas karena diameter parabolanya juga besar.
Pada umumnya sistem antenna radar terdiri atas beberapa sub penyusun yang
perangkatnya berada pada tempat yang sama. Bagian dari sistem antenna tersebut
adalah pedestal yang kemudian berisi lagi dengan beberapa komponen. Bagian ini
disebut dengan bagian khusus antenna. Bagian tersebut adalah :
1. Motor yang memutar antenna
2. Servo atau sinkro sistem yang terdiri dari generator sinkro (servo). Pada
antenna yang mengatur putaran gir mikro swit pada antenna dan motor
sinkronnya pada putaran pembelok TSK.
3. Mikro swit gunanya untuk menunjukkan cahaya haluan (heading plas) kecuali
antenna yang berbentuk parabola.
VI.
Main Reflektor
Berfungsi untuk memantulkan sinyal yang datang dari satelit menuju satu titik
fokus (sub reflector) serta memantulkan sinyal yang dipancarkan dari titik fokus
(sub reflector) menuju satelit agar diperoleh gain yang cukup besar.
Sub Reflector
Berfungsi untuk memantulkan kembali sinyal dari main reflector menuju titik api
(feed horn), dan sebaliknya.
Feed Horn
Pada sisi penerima bagian ini berfungsi untuk menangkap sinyal dari satelit yang
telah dikumpulkan oleh main reflector dan sub reflector untuk diteruskan ke
LNA. Sebaiknya pada sisi pemancar berfungsi untuk melepaskan sinyal dari HPA
yang selanjutnya dipancarkan ke satelit.
Duplexer
Adalah komponen wave guide yang mempunyai fungsi sebagai pemisah antara
sinyal transmisi dan sinyal receive.
Polarizer
Adalah komponen wave guide yang mempunyai fungsi untuk memilih polaritas
sinyal sesuai dengan bidang polaritas yang dikehendaki.
Manual Jack
Merupakan bagian antena yang digunakan untuk mengatur arah antena secara
manual.
VII.
BEAMWIDTH ANTENA
Beamwidth disebut juga half power beamwidth atau 3 dB beamwidth. Lobe
utama (main lobe) adalah lobe yang mempunyai arah dengan pola radiasi
maksimum. Biasanya juga ada lobe-lobe yang lebih kecil dibandingkan dengan
main lobe yang disebut dengan minor lobe. Lobe sisi (side lobe) adalah lobelobe selain yang dimaksud.
Perssamaan beamwidth antenna parabola adalah sebagai berikut :
Dimana :
F
= frekuensi kerja dalam GHz
D
= diameter antenna dalam satuan meter.
Dari persamaan diatas dapat di ambil kesimpulan :
Makin besar diameter antenna dan frekuensi, akan berakibat semakin kecil
beamwidth dari antenna dan makin panjang bentuk main lobenya. Hal ini
berarti semakin tajam direktivitasnya sehingga harus lebih cermat dalam
pengarahan antenna, apabila menyimpang sedikit saja boresightnya dari LOS
akan besar sekali kemorosotan gain antenna tersebut.
VIII. GAIN PADA ANTENA
Gain antena parabolik sangat bervariasi tergantung dari diameternya, kaitan
antara besarnya gain dengan diameter parabola dilukiskan dengan persamaan
berikut ini:
.(1)
(2)
G = Gain (penguatan)
= 3,14
D = diameter (meter)
F = Fokus (meter)
= panjang gelombang (meter)
Untuk menghitung panjang gelombang (
:
..(3)
= panjang gelombang (meter)
f = frekuensi (MHz)
Untuk menentukan jarak titik fokus yaitu dari titik nol ke F (dimana
driven antena diletakkan) ditentukan oleh persamaan berikut :
.(4)
F = jarak titik F dari titik nol (meter)
Q= faktor kualitas berkisar antara 2-4 (ambil 2,6)
D= diameter parabola (meter)
Contoh :
Antena parabolik dengan diameter (D) = 0,9554 meter, Faktor kualitas (Q)
=2,6 f = 2,4 GHz , hitunglah gain antena !
Dengan persamaan (3) kita dapat menghitung panjang gelombangnya
dengan persamaan (4) kita dapat menghitung jarak titik fokus dari titik nol
=
=0,38514 m=38,5 cm
dan dengan persamaan (2) kita dapat menghitung gain antena sebagai berikut :
dikonversikan dalam Bell, yaitu dalam dB, penguatan antena = 10 log G=10 log
297,58 =10 x 2,4736= 24,736 dB, jadi gain antenanya adalah 24,736 Db
IX.
Berdasarkan gambar terlihat bahwa pola radiasinya masih masih memiliki side
lobe yang signifikan besar.
Dimisalkan lagi gain reflector adalah 24 dB pola radiasinya
Terlihat bahwa nilai side lobe lebih kecil dari feeder. Sehingga jika kedua gain ini
bekerja pada satu sistem antenna yang sama maka pola radiasinya adalah sebagai
berikut :
Dari gambar dapat disimpulkan bahwa dengan reflector gain antenna dapat
ditingkatkan dengan menyusunnya sesuai dengan sistem parabola. Jika
berdasarkan contoh diatas maka gain antenna parabola adalah 36 dB. Itulah
mengapa pada sistem radar digunakan antenna parabola karea hanya dengan
antenna parabola kita bisa mendapatkan gain diatas 30 dB.
X. KESIMPULAN
parabola
3 jenis antenna parabola yang sering digunakan pada sistem radar adalah
dB
Beamwidth antenna adalah sudut penerimaan dan pemancaran antenna
dalam derajat.
Umunya beamwidth antenna parabola adalah 20-40 derajat.
DAFTAR PUSTAKA