Anda di halaman 1dari 7

Antena Transmisi Jaringan Nirkabel

A. Pengertian Antena
Antena adalah suatu alat listrik yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi gelombang
elektromagnetik kemudian memancarkannya ke ruang bebas atau sebaliknya yaitu menangkap
gelombang elektromagnetik dari ruang bebas dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Antena
juga tergolong sebagai Transduser karena dapat mengubah suatu bentuk energi ke bentuk energi
lainnya. Antena merupakan salah satu komponen atau elemen terpenting dalam suatu rangkaian
dan perangkat Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi Radio ataupun gelombang
Elektromagnetik. Perangkat Elektronika tersebut diantaranya adalah Perangkat Komunikasi yang
sifatnya tanpa kabel atau wireless seperti Radio, Televisi, Radar, Ponsel, Wi-Fi, GPS dan juga
Bluetooth. Antena diperlukan baik bagi perangkat yang menerima sinyal maupun perangkat yang
memancarkan sinyal. Dalam bahasa Inggris, Antena disebut juga dengan Aerial. beberapa hal
yang harus diperhatikan antara lain :
 bentuk dan arah radiasi yang diinginkan,
 polarisasi yang dimiliki,
 frekuensi kerja,
 lebar band (bandwidth),
 impedansi input yang dimiliki.

B. Pola Radiasi
Pola radiasi (radiation pattern) suatu antena adalah pernyataan grafis yang menggambarkan sifat
radiasi suatu antena pada medan jauh sebagai fungsi arah. Pola radiasi dapat disebut sebagai
pola medan (field pattern) apabila yang digambarkan adalah kuat medan dan disebut pola daya
(power pattern) apabila yang digambarkan adalah pointing vektor. Beberapa pola radiasi
antenna ditunjukkan seperti gambar berikut ini.
Suatu antena broad side adalah antena dimana pancaran utama maksimum dalam arah normal
terhadap bidang dimana antena berada. Sedangkan antena end fire adalah antena yang
pancaran utama maksimum dalam arah paralel terhadap bidang utama dimana antena berada.
Antena yang mempunyai pola radiasi di mana arah maksimum main lobe berada diantara bentuk
broad side dan end fire yang disebut dengan intermediate. Antena yang mempnyai
pola radiasi intermediate banyak dijumpai pada phased array antenna.

C. Polarisasi Antenna
Polarisasi antena didefinisikan sebagai arah vektor medan listrik yang diradiasikan oleh
antena pada arah propagasi. Jika jalur dari vektor medan listrik maju dan kembali pada suatu
garis lurus dikatakan berpolarisasi linier. sebagai contoh medan listrik dari dipole ideal. Jika
vektor medan listik konstan dalam panjang tetapi berputar disekitar jalur lingkaran,
dikatakan berpolarisasi lingkaran. Sebuah antena dapat memancarkan energi dengan polarisasi
yang tidak diinginkan, yang disebut polarisasi silang (cross polarized).
Polarisasi silang ini menimbulkan side lobe yang mengurangi gain. Untuk antena polarisasi linier,
polarisasi silang tegak lurus dengan polarisasi yang diinginkan dan untuk antenna polarisasi
lingkaran, polarisasi silang berlawanan dengan arah perputarannya yang diinginkan. Ini biasa
yang disebut dengan deviasi dari polarisasi lingkaran sempurna, yang mengakibatkan
polarisasinya berubah menjadi polarisasi ellips. Pada umumnya karakteristik polarisasi sebuah
antena relatif konstan pada main lobe. Tetapi polarisasi beberapa minor lobe berbeda jauh
dengan polarisasi main lobe. Dalam teknik antenna, terdapat dua macam polarisasi, yaitu vertikal
dan horisontal. Antar antena pemancar dan penerima, sebaiknya digunakan polarisasi yang sama
berkaitan dengan bagaiman cara pemasangan kedua antenna. Penggambaran polarisasi
ditunjukkan seperti gambar berikut ini.

D. Bandwidth Antena
Pemakaian sebuah antena dalam sistem pemacar atau penerima selalu dibatasi oleh daerah
frekuensi kerjanya. Pada range frekuensi kerja tersebut antena dituntut harus dapat bekerja
dengan efektif agar dapat menerima atau memancarkan gelombang pada band frekuensi
tertentu. Pengertian harus dapat bekerja dengan efektif adalah bahwa distribusi arus dan
impedansi dari antena pada range frekuensi tersebut benar-benar belum banyak mengalami
perubahan yang berarti. Sehingga pola radiasi yang sudah direncanakan serta VSWR yang
dihasilkannya masih belum keluar dari batas yang diijinkan. Daerah frekuensi kerja dimana
antena masih dapat bekerja dengan baik dinamakan bandwidth antenna.
E. Link Budget
Link budget merupakan sebuah cara untuk menghitung mengenai semua parameter dalam
transmisi sinyal, mulai dari gain dan losses dari Tx sampai Rx melalui media transmisi. Dalam hal
ini dilakukan perhitungan dengan media transmisi Wireless Fidelity (WiFi). Link merupakan
parameter dalam merencanakan suatu jaringan yang menggunakan media transmisi berbagai
macam. Link budget ini dihitung berdasarkan jarak antara transmitter (Tx) dan receiver (Rx).
Link budget juga dihitung karena adanya penghalang antara Tx dan Rx misal gedung atau
pepohonan. Link budget juga dihitung dengan melihat spesifikasi yang ada pada antenna.
 TX Power merupakan daya dari AP (Access Point) yang akan kita gunakan, misalnya
sebesar 22 dBm.
 TX Cable Loss ini merupakan loss atau kerugian yang terjadi karena kabel yang kita
gunakan, misalnya loss yang terjadi sekitar 2 dB. Loss ini biasanya terjadi pada kabel
antara penghubung dari antenna yang biasa disebut dengan kabel pigtail. Pigtail biasanya
terbuat dari kabel coaxial, dan diusahakan jangan menggunakan kabel pigtail yang
terlalu panjang. Kabel pigtail yang ada di pasaran, panjangya sekitar 50 cm.
 TX Antenna Gain merupakan daya terpancar dari antenna yang kita gunakan, misalnya
menggunakan antenna omni directional dengan gain sebesar 12 dB.
 RX Antenna Gain merupakan daya yang dihasilkan dari antenna penerima, misal kita
menggunakan antenna grid 15 dB.
 RX cable Loss sebenarnya hampir sama dengan Tx kabel loss, hanya saja ini terjadi
pada daerah penerima atau antenna penerima, misalnya 2 dB.
 RX Sensitivity merupakan sensitivitas dari antenna penerima dalam hal menangkap sinyal
WiFi dari antenna pemancar, misalnya sebesar -68 dBm.

F. Jenis antenna yang digunakan pada Jaringan Wirelless


Secara umum dapat digolongkan menjadi 2 jenis utama yaitu :
1. Antena Directional (Antena Pengarah)
Jenis antena ini digunakan pada sisi client dan mempunyai gain yang sangat tinggi yang
diarahkan ke Access point. Jenis antena ini disebut juga dengan istilah antena narrow
bandwidth, yaitu antena yang memiliki sudut pemancaran yang kecil dengan daya lebih
terarah, jaraknya jauh dan tidak bisa menjangkau area yang luas, antena directional
mengirim dan menerima sinyal radio hanya pada satu arah, umumnya pada fokus yang
sangat sempit, dan biasanya digunakan untuk koneksi point to point, atau multiple point,
macam antena direktional seperti antena grid, dish “parabolic”, yagi, dan antena sectoral.

 Antena Grid, Antena WiFi jenis ini mempunyai bentuk seperti jaring. Cakupan antena
grid hanya searah sehingga antena jenis ini biasanya dilengkapi dengan pasangan
antena yang dipasang di tempat lain atau antena pemancar sinyal. Antena ini
merupakan salah satu antena wifi yang populer. Sudut pola pancaran antena ini
lebih fokus pada titik tertentu sesuai pemasangannya. Antena tersebut diarahkan
ke antenna pemancar sehingga sinyal yang diterima akan lebih kuat. Fungsi antenna
grid adalah menerima dan mengirim sinyal data melalui system gelombang radio
2,4 MHz.

 Antena Sectoral, Jenis antena ini mempunyai penguatan antara 10 - 19 dBi dan
tingginya penguatan ini dikompensasi dengan pola radiasi yang sempit dari 45 – 1800.
Bentuk antena sectoral hampir sama dengan antena omni. Antena ini mampu
menampung hingga 5 klien. Biasanya antena sektoral dipasang secara horizontal
maupun tegak lurus.

 Antena Yagi Antena ini ditemukan oleh Dr. H. Yagi dari Tokyo Univesity pada tahun
1926. Antena Yagi atau antena Yagi-Uda RF digunakan secara luas dan merupakan
salah satu antena desain paling sukses atau banyak digunakan untuk aplikasi RF (Radio
Frekuensi) direktif. Antena Yagi digunakan untuk menerima atau mengirim sinyal
radio. Antena ini dulu banyak digunakan pada Perang Dunia ke 2 karena antena ini
amat mudah dibuat dan tidak terlalu rumit. Antena Yagi adalah antena directional,
artinya dia hanya dapat mengambil atau menerima sinyal pada satu arah (yaitu
depan), oleh karena itu antena ini berbeda dengan antena dipole standar yang dapat
mengambil sinyal sama baiknya dalam setiap arah. Antena Yagi biasanya memiliki
Gain sekitar 3 – 20 dBd.

Antena Yagi terdiri dari 3 bagian utama, antara lain :


1. Driven, adalah titik catu dari kabel antena dan memilki panjang fisik setengah
panjang gelombang dari frekuensi radio yang dipancarkan atau diterima.
2. Reflektor, adalah bagian belakang antena yang berfungsi sebagai pemantul
sinyal dan memiliki panjang fisik lebih panjang dibandingkan dengan Driven.
3. Director adalah bagian pengarah antena, yang berukuran lebih pendek
daripada driven.
2. Antena Omnidirectional
Biasanya antena jenis ini digunakan pada access point (AP). Antena jenis ini mempunyai
pola radiasi 360 derajat. Antena ini mempunyai sudut pancaran yang besar (wide
beamwidth) yaitu 3600. Dengan daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat
melayani area yang luas. Omni antena tidak dianjurkan pemakaian-nya, karena sifatnya
yang terlalu luas sehingga ada kemungkinan mengumpulkan sinyal lain yang akan
menyebabkan interferensi. Antena omnidirectional mengirim atau menerima sinyal radio
dari semua arah secara sama, biasanya digunakan untuk koneksi multiple point atau
hotspot. Sering digunakan untuk sambungan point to multi point dan mempunyai
penguatan sangat rendah yaitu 3 - 10 dBi.

Antenna omni-directional digunakan ketika melingkupi semua arah sekitar poros


horizontal dari antenna dibutuhkan. Antenna omni-directional sangat efektif dimana
jangkauan besar dibutuhkan disekitar titik pusat. Sebagai contohnya, menempatkan
antenna omni-directional di tengan-tengah sebuah ruanga terbuka dan besar akan
melengkapi lingkupan yang bagus. Antenna omni-directional umumnya digunakan untuk
design point-to-multipoint dengan bentuk bintang .

Anda mungkin juga menyukai