Dari gambar diatas tampak jelas bahwa pemasangan antena penerima dalam
polarisasi vertikal ataukah dalam polarisasi horizontal hal itu bergantung kepada
polarisasi dari antena pemancarnya. Jika tidak sesuai maka penerimaan tidak akan
bisa maksimal atau bahkan tidak bisa sama sekali. Berikut contoh pemasangan
Antena Grid
Posisi antena vertikal atau horizontal berpengaruh pada bentuk atau pola dari
pernyebaran signal (propagation pattern) dari antena tersebut.
Posisi vertikal menyebabkan polarisasi penyebaran signal atau gelombang
yang dipancarkan menjadi lebih rapat atau sempit dengan daya jangkauan yang lebih
jauh.
Penggunaan posisi vertikal adalah untuk koneksi jarak jauh dan sudut LOS
(Ligth Of Sight) yang kecil.
Jika dua titik atau lokasi yang akan dihubungkan menggunakan wireless posisi
antena-nya berbeda, satu vertikal dan satunya horizontal maka kemungkinan besar
pasti tidak akan terkoneksi.
Hal ini disebabkan oleh posisi keduanya berbeda sehingga menyebabkan
Power Loss yang besar.
2. Antena Omni
Antena Omni merupakan antena yang memiliki pola radiasi menyebar ke
segala arah sama rata, sehingga antena ini cocok digunakan untuk antena Access Point
dan dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa antena directional di outdoor
point-to-multipoint komunikasi sitem termasuk sambungan telepon seluler dan siaran
televisi.
Antena Omni memiliki sifat umum radiasi atau pancaran sinyal 360 derajat
yang tegak lurus ke atas. Antena Omnidirectional secara normal memiliki gain sekitar
3-12 dB yang digunakan untuk hubungan Point-To-Multi-Point (P2MP) atau satu titik
ke banyak titik di sekitar daerah pancaran.
3. Antena Sectoral
Antena Sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectional, yang bisa
digunakan untuk Access Point to serve a Point-to-Multi-Point (P2MP) links. Beberapa
antena sectoral dibuat tegak lurus dan ada juga yang horizontal.
Antena Sectoral memiliki gain jauh lebih tinggi dibanding Antena
Omnidirectional sekitar 10-19 dBi, yang bekerja pada jarak atau area 6-8 Km. Sudut
pancaran antena ini adalah 45-180 derajat dan tingkat ketinggian pemasangannya
harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal.
Driven adalah titik catu dari kabel antenna, biasanya panjang fisik driven
adalah setengah panjang gelombang (0,5 ) dari frekuensi radio yang dipancarkan
atau diterima.
Reflektor adalah bagian belakang antenna yang berfungsi sebagai pemantul
sinyal,dengan panjang fisik lebih panjang daripada driven. panjang biasanya adalah
0,55 (panjang gelombang).
Director adalah bagian pengarah antena, ukurannya sedikit lebih pendek
daripada driven. Penambahan batang director akan menambah gain antena, namun
akan membuat pola pengarahan antena menjadi lebih sempit. Semakin banyak jumlah
director, maka semakin sempit arahnya.
Boom adalah bagian ditempatkanya driven, reflektor, dan direktor. Boom
berbentuk sebatang logam atau kayu yang panjangnya sepanjang antena itu. Antena
Yagi, juga memiliki spasi (jarak) antara elemen. Jaraknya umumnya sama, yaitu 0.1
dari frekuensi.
Kelebihan :
Penguatan dapat kita atur sesuai kebutuhan
Menggunakan prinsip antena direksional
Bisa digunakan pada frekuensi tinggi
Kekurangan :
Bahan untuk merangkai cukup banyak
Pembuatan dan perhitungan relatif sulit
Implementasi/Penerapan :
Antena Yagi juga bisa digunakan sebagai antena radio dan antena penguat
sinyal Wi-Fi.
Polarisasi Antena Yagi :
5. Antena Parabola
Antena parabola adalah sebuah antena berdaya jangkau tinggi yang digunakan
untuk komunikasi radio, televisi dan data dan juga untuk radiolocation (RADAR),
pada bagian UHF and SHF darispektrum gelombang elektromagnetik. Panjang
gelombang energi (radio) elektromagnetik yang relatif pendek pada frekuensifrekuensi ini menyebabkan ukuran yang digunakan untuk antena parabola masih
dalam ukuran yang masuk akal dalam rangka tingginya unjuk kerja respons yang
diinginkan baik untuk menerima atau pun memancarkan sinyal. Antena parabola
berbentuk seperti piringan. Antena parabola dapat digunakan untuk mentransmisikan
berbagai data, seperti sinyal telepon, sinyal radio dan sinyal televisi, serta beragam
data lain yang dapat ditransmisikan melalui gelombang.
TIPE ANTENA PARABOLA
Berdasarkan Bentuk
Silinder - reflektor ini melengkung hanya dalam satu arah dan datar pada yang
lainnya . Gelombang radio datang ke fokus tidak pada suatu titik tapi sepanjang garis .
terkadang feed antena dipole yang terletak di sepanjang garis fokus . Antena parabola
Silinder memancarkan sinar berbentuk kipas , yang menyempit dalam dimensi
melengkung , dan melebar dalam dimensi yang tidak melengkung. Ujung reflektor
yang melengkung terkadang dibatasi oleh pelat datar , untuk mencegah radiasi keluar,
dan ini disebut pillbox antenna.
"Orange peel" antenna - Digunakan dalam radar pencarian , ini adalah antena
yang berbentuk panjang dan menyempit seperti huruf " C " . Antena ini memancarkan
sinar yang berbentuk kipas vertikal menyempit.
Off - axis atau offset feed - reflektor adalah segmen asimetris paraboloid ,
jadi fokus dan feed antenaterletak di salah satu sisi piringan . Tujuan dari
desain ini adalah untuk memindahkan struktur feed dari jalur sinar ,
sehingga tidak menghalangi sinar lain . Hal ini banyak digunakan dalam
piringan antenna televisi rumah. Offset feed juga digunakan dalam
beberapa desain reflektor seperti Cassegrain dan Gregorian.
juga biasanya backlobe, dalam arah yang berlawanan dengan lobus utama, karena
radiasi spillover dari antena feed yang menghilankan reflektor.
TEORI II
SALURAN TRANSMISI - KABEL COAXIAL
Pengertian
Coaxial (Kabel Coaxial) adalah kabel tembaga yang diselimuti oleh beberapa pelindung
(pelindung luar, pelindung anyaman tembaga, dan isolator pelasting), dimana pelindungpelindung tersebut memiliki fungsi sebagai berikut :
Pelindung luar; ini adalah bagian dari pelindung yang keras. Pelindung luar ini
digunakana untuk melindungi kabel coaxial dari benturan phisik yang keras dan juga
untuk melindungi dari gangguan hewan-hewan pengerat (sehingga bahannya biasanya
dibuat dari bahan yang tidak disukai oleh hewan pengerat seperti tikus).
Pelindung berupa anyaman serat tembaga; untuk melindungi kabel dari EMI
(ElectroMagnetic Interference) yang dihasilkan oleh kabel-kabel yang berada di
sekitarnya, sehingga dapat menghasilkan kecepatan transmisi yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan kabel twisted-pair (yang sangat rentan terhadap interfensi dari
luar kabel).
Isolator pelastik; untuk membantu menfilter sinyal-sinyal interferensi dari luar kabel
sehingga inti kabel dapat dibuat bebas dari sinyal interferensi dari luar.
Gambar di bawah ini menunjukan gambar penampang kabel coaxial secara umum.
Kabel coaxial menghasilkan spectrum frekwensi yang lebih besar bila dibandingkan
dengan kable twisted-pair. Kabel coaxial jaringan TV yang biasa dapat mensupport frekwensi
370 MHz. Sedangkan kabel coaxial terbaru yang sudah dikembangkan lebih baik seperti
Hybrid Fiber Coax (HFC) dapat mensupport system dengan frekwensi 750 MHz atau 1.0000
MHZ.
Dari segi kapasitas, kabel coaxial dapat menghasilkan kapasitas 370-1.000 kali lebih
besar dari sebuah kable twisted-pair. Dengan kapsitas sebesar ini, kabel coaxial dapat
digunakan sebagai sarana pada sebuah jaringan broadband. Besarnya kapasitas ini tergantung
dari lokasi (standard yang berlaku di tempat tersebut). Pada system di Amerika Utara, setiap
kanal TV kabel menggunakan bandwidth 6MHZ, sesuai dengan standard NTSC (National
Television System Committee. Di Eropa, dengan standard PAL (Phase Alternate Line),
bandwidth kanalnya ialah 8 MHz. Dengan bandwidth dan kapasitas yang lebih besar, kable
coaxial juga akan mensupport system dengan service yang beragam, seperti voice, data, video
dan multimedia.
Kabel coaxial juga menawarkan performance yang jauh lebih baik dari kabel twisted-pair,
karena pelindung yang berupa ayaman tembaga pada kabel coaxial akan melindungi pusat
kabel dari interferensi gelombang elektomagnetik yang berasal dari luar kabel, sehingga akan
mengurangi terjadinya error/noise dan cross talk. Hal ini memungkinkan kabel coaxial untuk
mencapai bit error rate sampai dengan 1/1.000.000.000. Intensitas error, noise dan crosstalk
yang lebih kecil ini akan berdampak pada berkurangnya jumlah amplifier yang dibutuhkan
untuk mengguatkan sinyal yang lemah sepanjang jalur transmisi, dimana dengan
menggunakan kabel coaxial amplifer hanya dibutuhkan setip jarak 2,5 km.
Konduktor utama
Konduktor kabel harus terbuat dari bahan tembaga padat berbentuk silindris tanpa cacat
berkonduktivitas tinggi. Untuk diameter dari kabel tidak diperbolehkan melebihi 0,02 mm
dan 1,53 mm. Sedangkan untuk tahanan dari konduktor yang letaknya di dalam ( inner
conductor) adalah 1/58 per 1 meter.
Isolasi
Isolasi kabel terbuat dari bahan polietilena homogen dan melingkari pada konduktor utama.
Untuk diameter nominalnya yakni 0,97 mm dan juga tidak diperbolehkan melebihi 0,05 mm.
Konduktor terbuat dari pita tembaga yang memiliki tebal 0,25 mm dengan maksimum
toleransi 0,2 mm pada posisi memanjang dan sedikit tumpang tindih. Untuk tahanannya
adalah sebesar 1/52 per meter. Pada bagian atas pita tembaga ini dibalut secara helikod
dengan dua lapis pita baja yang memiliki tebal 0,15 mm yang digunakan sebagai pelindung
elektromagnetik.
Penggantung
Penggantung di sini terdiri dari tujuh bual lilit kawat baja dengan ukuran 2 mm dan dengan
daya kuat tarik sebesar 3,010 kgf.
Pembungkus luar
Pembungkus luar kabel terbuat dari polietilena yang dicampur dengan karbon hitam sebanyak
2%. Untuk tebal rata rata pembungkus tidak diperbolehkan melebihi dari 2 mm dan juga
tidak boleh kurang dari 1,6 mm. Sementara untuk tebal dari bagian antara penggantung
dengan kabel adalah 3,4 mm dan dengan tinggi 3 4,5 mm.
Penyambungan
Kontinuitas konduktor utama kabel dalam kondisi yang terpelihara oleh keberadaan
selongsong ( cincin berulir )
Pembungkus bagian luar polietilena digantikan oleh lapisan yang mudah mengerut
akibat kondisi yang panas
Sambungan daripada kabel harus sedemikian rupa sehingga kabel tetap bersifat
homogen seperti pada kondisi yang semula
Redaman sedapat mungkin tetap pada angka nol atau sekecil kecilnya
Keunggulan
Kabel jenis ini mempunyai kemampuan dalam menyalurkan sinyal sinyal listrik
yang lebih besar dibandingkan saluran transmisi dari kawat biasa. Selain itu kabel koaksial
memiliki ketahanan arus yang semakin kecil pada frekuensi yang lebih tinggi. Perambatan
energi elektromagnetiknya dibatasi dalam pipa dan juga sekat dari pengaruh interfensi atau
gangguan percakapan silang luar karena bentuknya yang sedemikan rupa. Pada
perkembangannya, pemakaian pesawat telepon yang semakin meningkat menyebabkan
adanya keterbatasan penampungan spektrum yang tersedia pada mikrowave. Hal ini
berdampak pada peningkatan penggunaan kabel koaksial sebagai penunjang jalur mikrowave
pada jarak yang pendek.
Kelemahan
Walaupun kabel koaksial pada dasarnya memiliki tingkat keandalan yang tinggi
dalam proses transmisi, dari sisi ekonomi, sistem penyaluran informasi menggunakan kabel
ini memiliki kelemahan yakni dalam hal investasi dan biaya pemeliharaan yang mahal. Lebar
bidang frekuensi dalam kabel koaksial hanya terbatas oleh gain ( pengerasan ) yang
dikehendaki, yang diperlukan untuk mempertahankan mutu sinyal yang baik. Dalam suatu
jarak tertentu, transmisi sinyal sinyal elektromagnetik harus diangkat dengan serangkaian
repeater yang terbuat dari tabung elektron pada jalur tersebut agar penyampaian komunikasi
terjalin lebih baik. Satu kelemahan yang juga melanda kabel koaksial yakni adanya pengaruh
yang besar dari variasi temperatur. Hal ini dapat berpengaruh pada mutu dan kualitas dari
sistem koaksial tersebut. Masalah kemudian ini ditanggulangi dengan adanya penanaman
kabel di dalam tanah dan juga mengandalkan bantuan repeater yang bertugas sebagai
penyeimbang tambahan terhadap perubahan variasi temperatur yang terjadi dalam kabel.
Jenis Jenis Kabel Coaxial
* Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device)
adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
* Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
kabel
yang
paling
sering
didistribusikan dan yang paling banyak digunakan. Karena kabel RG-6 digunakan untuk
menghubungkan TV set ke CATV (cable television) signal distributor, maka kabel ini juga
sering dinamakan sebagai kabel rumah. RG-6 adalah penerus kabel RG-59.RG-59 dan RG-6
keduanya sangat umum dalam penggunaan a/v di rumah, ini dikarenakan ukuran mereka
yang kompatibel dengan berbagai konektor. Keduanya tersedia dalam berbagai jenis, dengan
lapisan shield, dielektrik, jaket, dan bahan pusat konduktor yang berbeda. Kabel koaksial
yang digunakan untuk aplikasi video sebagian besar memiliki nominal impedansi 75 ohm.
Penggunaan Kabel Coaxial
Kabel ini sering digunakan untuk antena televisi dan transmisi telepon jarak jauh.
Konektornya adalah BNC (British Naval Connector). Kabel ini terbagi menjadi 2, yaitu:
- coaxial baseband (kabel 50 ohm) digunakan untuk transmisi digital.
- coaxial broadband (kabel 75 ohm) digunakan untuk transmisi analog.
Kabel coaxial terkadang juga digunakan untuk topologi bus, tetapi beberapa produk LAN
sudah tidak mendukung koneksi kabel coaxial.
Thick coaxial cable (Kabel Coaxial gemuk)Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan
berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata
12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard
ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut
sebagai yellow cable.
Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan
aturan sebagai berikut:
- Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan
terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab
resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).
- Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa
populated segments.
- Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
- Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini
repeaters.
- Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
- Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
- Setiap segment harus diberi ground.
- Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device)
adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
- Jarak minimum antar
tap adalah 8 feet (sekitar 2,5
meter).
Kabel
Coaxial
Kabel RG-8 )
Thicknet
adalah kabel coaxial yang dipakai untuk instalasi antar gedung, Spesifikasi kabel ini sama
dengan dengan Kabel Coaxial Thinnet, hanya bentuk fisiknya lebih besar. Karena lebih besar,
kabel ini dapat menampung data yang lebih banyak sehingga cocok untuk instalasi sebagai
backbone jaringan.
Spesifikasi Teknis dari kabel ini adalah :
Mampu menjangkau bentangan maksimum 500 meter.
Impedansi terminator 50 Ohm.
Membutuhkan Transceiver sebelum dihubungkan dengan komputer.
Supaya komputer dapat terhubung ke jaringan thicknet, diperlukan transceiver.
Koneksi antara Network Adapter Card dengan transceiver dibuat dengan menggunakan drop
cable untuk menghubungkan Transceiver dengan Attachment Unit Interface ( AUI ) pada
Network Adapter Card. Interface dari AUI berbentuk DB-15.Bila dibandingkan antara
Thicknet dengan thinnet, instalasi kabel thicknet jauh lebih sulit karena sifatnya lebih kaku
dan tidak fleksibel.Tetapi melihat kapasitas data dan jarak yang bisa dijangkau, jenis kabel ini
masih menjadi favorit sebagai penghubung antar gedung.
Daftar Pustaka
https://www.scribd.com/doc/121164264/Antena-Parabola
http://www.abi-blog.com/2014/04/jenis-dan-fungsi-antena.html#axzz3JKPHjN1y
http://fdias1.blogspot.com/2014/02/blog-post.html
http://fauziyahana-tkjmuga.blogspot.com/2012/12/jenis-jenis-antenawireless.html
http://datautamanet.blogspot.com/2013/04/jenis-jenis-antena-wi-fi-danfrekuensi.html
http://lintasair.blogspot.com/2011/10/perbedaan-pemasangan-antena-grid.html
http://casdoper.blogspot.com/2014/02/antena-parabola.html
http://alineabeib.blogspot.com/2011/03/jenis-jenis-antena-transmisi-radio.html
http://heri-men.blogspot.com/2012/02/pengertian-dan-jenis-jenis-antena.html