SATELIT BUMI
NAMA :
NO :
11/319440/TK/38568
PRODI :
TEKNIK ELEKTRO
BAB I
PENDAHULUAN
Stasiun bumi adalah terminal telekomunikasi yang berada di bumi, yang
didesain
untuk
berkomunikasi
dengan pesawat
luar
angkasa atau
menerima gelombang radio dari luar angkasa. Stasiun bumi merupakan terminal yang
dapat berfungsi pada dua arah komunikasi baik sebagai transmiter ataupun receiver.
Stasiun bumi biasanya dibangun di tempat yang jauh dari pemukiman
penduduk karena "radiasi" atau kawasan industri yang berdebu. Di Indonesia stasiun
bumi yang terkenal adalah Stasiun Bumi Jatiluhur, yang merupakan pusat
kendali satelit Palapa.
Satelit pada dasarnya hanya sebagai repeater yang prinsip dasarnya sebagai
stasiun pengulang. Secara garis besar sistem komunikasi satelit terdiri dari dua bagian,
yang terdiri dari :
Earth segment / Ground Segment (GS) terdiri dari seluruh sistem perangkat
pemancar dan penerima suatu sistem komunikasi satelit.
Bagian space segment berorientasi pada proses pengendalian dari satelit baik
yang dikendalikan yaitu satelit dan bagian pengendali yaitu Master Control atau
Stasiun Bumi (SB). Sebagai contoh milik satelit yang terletak di Indonesia. Sedangkan
GS berorientasi terhadap pengguna (user) dari satelit tersebut. Dalam hal ini yaitu
terminal VSAT yang nanti kita gunakan untuk komunikasi berupa data dengan
segmentasi IP address.
Space segment (satelit dan master control) merupakan kesatuan yang tidak
dapat terpisahkan, dimana master control berperan sebagai pengendali utama dari
satelit yang digunakan. Agar tetap berada dalam kondisi yang baik dan dapat
beroperasi sesuai dengan usia yang diprediksikan, maka pada saat pembuatan dengan
selalu meng-update semua respon kondisi satelit dengan beracuan kepada data-data
yang diambil melalui proses Telemetry, Tracking Command, dan Ranging, disamping
sebagai interface antara user ke satelit. Berikut proses yang selalu dilakukan SB untuk
menjaga agar satelit dalam kondisi baik, diantaranya :
Telemetry, adalah berupa data-data yang berisi informasi kondisi satelit, baik
posisi maupun kualitas respon satelit.
2. Out-door Unit Adalah unit perangkat yang letak atau posisi efisiensi relatif
penggunaannya berada pada luar ruangan. Contoh perangkat outdoor unit
adalah :
SSPA (Solis State Power Amplifier) atau HPA (High Power Amplifier)
Stasiun bumi besar, yaitu stasiun bumi yang ditempatkan di kota-kota yang
traffiknya padat.
Stasiun bumi sedang, yaitu stasiun bumi yang ditempatkan di kota-kota yang
traffiknya kurang padat.
Stasiun bumi kecil, yaitu stasiun bumi yang ditempatkan di kota-kota yang
traffiknya rendah atau di daerah yang terpencil yang dianggap strategis.
BAB II
PERLENGKAPAN STASIUN BUMI
I. Radiowave Frequency
1. Antena Parabola
Merupakan perangkat yang berguna untuk menerima dan mengirim sinyal dari
atau ke satelit agar pencaran gelombang tepat pada terarah kepada satelit. Antena
Parabola berfungsi sebagai penguat daya dan mengubah dari gelombang RF
terbimbing menjadi gelombang RF bebas dan sebaliknya.
Karakteristik yang dibutuhkan oleh antenna pada stasiun bumi adalah :
low directivity pada arah selain yang digunakan oleh high directivity, terutama
untuk satelit sekitar untuk mengurangi kemungkinan terjadinya gangguan pada
system yang lainnya
Selama matahari berada pada jarak yang jauh dari sumbu antenna,
maka dapat diketahui bahwa temperature antenna adalah sama dengan
nilai nominal pada langit cerah.
2. Radio Frequency
Pada subsistem radio frekuensi terdapat :
pada bagian pengirim, perlengkapan untuk memodulasi sinyal carrier yang akan
dikirimkan dengan power amplifier.
Pada segala arah, converter frekuensi membentuk sebuah jaringan dengan
Diagram blok penerima (a) fullband conversion dan (b) carrier by carrier conversion
berkala
terus
meningkat
seiring
berkembangnya
stabilitas dari gain sebagai fungsi waktu (e.g. <= 0.4 dB/24
h) pada tingkat input konstan
2.2.2 LInearisers
Penggunaan linearisers semakin menjadi hal yang general
dengan maksud untuk membatasi efek non linear amplifier.
Dikombinasikan dengan preamplifier , atau terletak sebelumnya,
linearisers secara umum memproduksi amplitude dan distorsi fase sinyal
untuk mengkompensasikan karakteristik tertentu dari power amplifier.
Untuk tingkat noise intermodulasi tertentu, linearizer dapat melakukan
reduksi back off (dalam nilai yang absolute) yang menyebabkan
amplifier dapat dioperasikan mendekati saturasi.
2.3 Redundancy
Untuk memenuhi tujuan berupa reliabilitas dan ketersediannya yang
ditentukan, terkadang diperlukan untuk mem-backup perlengkapan frekuensi
radio di stasiun bumi. Sepanjang area input masih diperhitungkan, penggunaan
penerima redundant adalah normal kecuali untuk stasiun kecil dimana tidak
memperhitungkan redundancy. Karena operasi pada stasiun dimonitor, sangat
jarang untuk memiliki lebih dari satu system standby karena pengelolaan
stasiun sangat dijamin.
3. Subsistem Komunikasi
Subsistem komunikasi pada bagian pengirim terdiri dari perlengkapan untuk
menconvert sinyal baseband menjadi carrier frekuensi radio untuk amplifikasi, dan
pada bagian penerima subsistem ini menkonvert carrier pada output low noise
amplifier menjadi sinyal baseband.
Sinyal baseband dapat berupa analog maupun digital. Pada kasus analog, sinyal
baseband dapat menjadi chanel telefon pada saat single channel per carrier (SPSC)
system transmisi, multipleks channel televisi, sinyal televisi atau program suara. Dalam
digital, sinyal baseband berupa bentuk bit stream yang merespon pada satu atau
mulitpleks oleh channel suara atau paket data. Fungsi yang dapat direalisasikan pada
bagian penerima dapat ditunjukkan sebagai berikut :
demodulasi carrier
Pada bagian pengirim apabila menggunakan TDMA, diperlukan untuk membuat
grup bits dari sinyal baseband menjadi paket yang akan dimasukkan pada waktu yang
tepat yang disediakan oleh frame. Untuk sinyal analog, beberapa operasi yang
dilakukan :
3.2 Modems
Operasi modulasi (pada sisi transmisi) dan demodulasi (pada sisi
penerima) akan direalisasi pada frekuensi intermediate. Subsistem modem
direalisasikan bergantung pada tipe sinyal baseband (multiplex atau channel
tunggal), tipe channel coding (FEC), tipe modulasi carrier, dan mode akses
jamak (FDMA, TDMA, MF/TDMA, CDMA).
BAB III
MACAM-MACAM STASIUN BUMI
Stasiun bumi secara umum dapat dikategorikan berdasarkan tipe servis atau
layanan yang disediakan dan fungsinya walaupun stasiun bumi tersebut dapat juga
diklasifikasikan berdasarkan besar antenna yang dimiliki. Berdasarkan tipe servis atau
layanan yang diberikan oleh stasiun bumi, stasiun bumi sendiri dapat diklasifikasikan
menjadi tiga kategori sebagai berikut :
1. Fixed Satellite Service (FSS) Earth Stations
Fixed Satellite Service (FSS) adalah kata yang lebih sering digunakan di Amerika
Utara. Layanan yang diberikan melibatkan penggunaan satelit komunikasi geostasioner
untuk kegiatan telepon-menelepon, komunikasi data, radio dan televisi broadcast.
Penggunaan berada di frekuensi mana bekerjanya, tergantung pada negara yang
menggunakannya. Pada negara seperti Eropa, penggunaan satelit ini berada di rentang
frekuensi antara 11.45 GHz hingga 11.7 GHz dan 12.5 GHz hingga 12.75 GHz (pada
band Ku) dan 3.7 GHz hingga 4.2 GHz (pada band C). Untuk perbandingannya dapat
kita bandingkan dengan negara seperti Amerika yang menggunakannya pada rentang
frekuensi 11.7 GHz hingga 12.2 GHz (pada band Ku).
Spesifikasi yang diberikan oleh Fixed Satellite Service ini berdasarkan besar
stasiun buminya adalah :
G/T = 40dB/K
G/T = 30dB/K
G/T = 25 dB/K
stasiun bumi terminal sangat kecil dengan fngsi mengirim atau menerima sinyal
G/T = 20 dB/K
G/T = 12 dB/K
FSS beroperasi dengan tingkat power yang lebih rendah dibandingkan dengan
Broadcast Satellite Service (BSS) an karena itu lebih membutuhkan plan yang lebih
besar. Selain itu, transponder pada satelit BSS menggunakan polarisasi linear yang
dapat dibedakan dengan sifat transponder pada BSS yang melakukan polarisasi secara
sirkular.
GHz pada daerah ITU-3 (Asia, Australia). ITU kemudian mengadaptasikan rencana
penggunaan BSS pada tahun 1977, yang berisi bahwa setiap negara memiliki frekuensi
spesifiknya sendiri untuk digunakan pada lokasi orbit tertentu untuk layanan domestic.
Kemudian BSS dikenal kembali dengan nama Direct Broadcast Service atau DBS atau
lebih dikenal lagi dengan nama Direct-to-Home atau DTH. Istilah DBS lebih sering
digunakan dengan DTH digunakan untuk menamai layanan audio untuk analog dan
video digital yang didapatkan dari jaringan yang kecil.
Spesifikasi yang diberikan pada BSS ini dengan perbedaan besar stasiunnya
adalah sebagai berikut :
G/T = 15 dB/K
G/T = 8 dB/K
masyarakat luas)
Iridium System
Kelemahan dari system satelit geostasioner dapat diatasi oleh system satelit
Low Earth Orbit (LEO). Untuk system satelit LEO sendiri, berbagai halangan yang akan
menghalangi akses satelit dengan telepon hanya terjadi untuk selang waktu yang
pendek, dikarenakan aka nada satelit lain yang akan lewat tepat di atas pengguna
telpon. Salah satu keunggulan yang paling mencolok dari satelit LEO berdasarkan
system komunikasi adalah jarak nirkabel coverage yang sangat luas dan mendunia
tanpa adanya celah yang mungkin terjadi. Akan tetapi, satelit LEO perlu untuk menjaga
coverage yang tak dapat diinterupsi. Gambar Iridium diatas merupakan salah satu
system satelit LEO yang mendominasi untuk urusan layanan satelit mobile. Iridium
mengoperasikan 66 satelit yang memiliki orbit di orbit polar. Jaringan radio digunakan
diantara satelit-satelit agar dapat memberikan informasi data menuju satelit terdekat
yang terhubungkan dengan stasiun bumi.
Untuk spesifikasi pada MSS, adalah sebagai berikut berdasarkan besar
stasiunnya :
G/T = -4 dB/K
Pada stasiun bumi besar dan sedang memiliki tracking didalam stasiunnya,
namun tidak demikian untuk stasiun bumi MSS kecil yang tidak memiliki
perlengkapan tracking.
Kemudian stasiun bumi juga dapat dikategorikan menjadi tiga fungsi yang
mendominasi berdasarkan kegunaannya. Kategori-kategori tersebut adalah :
1. Single Function Stations
Stasiun Single function memiliki karakteristik yaitu memiliki satu tipe jaringan
menuju satelit atau konstelasi satelit. Stasiun-stasiun ini mungkin hanya bisa
melakukan pengiriman sinyal saja, penerimaan sinyal saja, atau mungkin bisa
keduanya. Contoh dari penggunaan stasiun fungsi tunggal adalah pada terminal TVRO
(television receive only) yang digunakan untuk penerimaan sinyal televisi oleh
individual. Selain itu contoh lainnya adalah terminal radio satelit, terminal hanya
mampu menerima yang digunakan untuk stasiun broadcast televisi, dua arah terminal
VSAT yang digunakan oleh toko jual kembali sebagai point penjualan komunikasi
dengan hub korporat, satelit portable yang dapat dibawa-bawa berbentuk terminal
telepon yang didesain untuk bekerja dengan konstelasi satelit tunggal.
2. Gateway Stations
Stasiun gateway ini berguna sebagai perantara antara satelit-satelit dengan
jaringan permukaan bumi dan juga sebagai titik transit antara satelit. Stasiun ini
terhubungkan dengan jaringan permukaan bumi dengan berbagai teknologi transmisi,
seperti dengan menggunakan kabel layaknya kabel koaxial, kabel fiber optic, dan
lainnya serta menggunakan teknologi nirkabel seperti menara microwave. Tidak
seperti stasiun bumi fungsi tunggal dimana hal yang paling penting pada stasiun bumi
tersebut adalah pada operasi up-link dan down-link; namun berbeda dengan stasiun
gateway yang hal paling utama dilakukan pada stasiun tersebut adalah memproses
sinyal.
3. Teleports
Teleport adalah tipe variasi dari stasiun gateway yang dioperasikan oleh pihak
yang biasanya buka merupakan bagian dari system satelit yang spesifik. Teleport
berguna bagi perusahaan yang tidak terlalu membutuhkan konektivitas tinggi dengan
satelit yang bukan merupakan milik mereka sendiri. Stasiun ini juga berguna untuk
bisnis yang berhubungan dengan rumah terutama rumah yang berada di tempat yang
ramai dan kurang memiliki jarak pandang dengan satelit yang diinginkan dikarenakan
dekatnya bangunan tinggi lainnya maupun halangan yang lainnya. Teleport biasanya
memiliki lokasi diluar kota dan konektivitas dari perusahaan pengguna dengan stasiun
teleport dilakukan dengan perantara hub. Semua pengguna dihubungkan dengan hub
dan hub terhubungkan dengan stasiun teleport melalui fibre optic atau dengan
menggunakan jaringan microwave.
Stasiun teleport modern sekarang dapat disebut serbaguna dan terkadang
memiliki jarak pelayanan yang lebar sesuai dengan standar dari banyak operasi satelit
yang dapat memberikan pelayanan dengan jarak yang lebar terhadap pengguna.
Pelayanan yang diberikan oleh stasiun teleport biasanya memiliki format konversi,
enkripsi, produksi dan post produksi, pelayanan balik dan bahkan uplink yang dapat
dipindah dalam suatu kejadian yang singkat.
2. Receive only
Pada stasiun bumi ini, hanya dapat melakukan pengumpulan data saja dan
tidak bisa menyebarkannya. Realisasi dari stasiun ini seperti pada Shoal Bay Receiving
Station yang digunakan untuk mengintercept dan memonitor satelit komunikasi
Indonesia dan mengumpulkan informasi mengenai aktifitas yang terjadi pada militer
Indonesia.
3. Tranmit only
Pada stasiun bumi ini dilakukan instalasi untuk mengirim sinyal frekuensi radio
untuk komunikasi nirkabel, broadcasting, jaringan microwave, mobile telepon, dan
untuk tujuan yang lain. Stasiun bumi ini hanya dapat melakukan pengiriman dan tidak
dapat menerima sinyal yang dikirim dari stasiun bumi yang lainnya. Contoh dari
penggunaan stasiun bumi ini adalah stasiun televisi.
arah tetap, tidak perlu menggunakan system auto track yang mahal
aplikasi : TURO (TV receive only) system, layanan mobile, layanan maritime
aplikasi : DBS
aplikasi : layanan broadcasting data, layanan data dua arah, transmisi dokumen
dan chart
BAB IV
KESIMPULAN
Dari awal mula era komunikasi satelit, stasiun bumi telah terus berkembang
walaupun perlengkapan secara general pada stasiun masih tetap tak berubah.
Perkembangan ini telah menjadi bukti dari pengurangan ukuran stasiun bumi.
Ukuran diameter antenna, yang pada awalnya berukuran 30 m, sekarang dapat diubah
menjadi lebih kecil lagi menjadi beberapa puluh sentimeter. Ini juga dikarenakan
meningkatnya effective isotropic radiated power (EIRP) dari satelit komunikasi dengan
penggunaan teknik transmisi yang memiliki performa tinggi.
Secara nyata, mnculnya system baru yang memperbolehkan eksploitasi yang
lebih baik dari karakteristik tertentu satelit, seperti kapasitas broadcast, dan
kemungkinan untuk mengakses secara menyebar kepada pengguna tanpa biaya
tambahan.
Banyak dari system yang menggunakan stasiun bumi berukuran kecil yang
ditanamkan pada lokasi pengguna dan menyediakan kemampuan jaringan telefon
secara langsung, komunikasi data dengan ukuran terminal yang kecil (VSAT) pada
jaringan privat, akses internet, dan penerimaan video. Untuk komunikasi secara mobile,
batasan power dan bobot, dan juga penggunaan tracking untuk antenna omnidireksi,
harus dapat dijadikan bahan yang dipertimbangkan untuk dikembangkan.