Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

Sistem GSM dan General


Packet Radio Service
(GPRS)
MATA KULIAH SISTEM TELEKOMUNIKASI

Oleh :
1. Khusnul Khotimah (13050514036)
ELKOM B 2013

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS)

Page 1

Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah azza wajalla, berkat hidayah dan ridho-Nya sehingga penulis akhirnya
mampu menyelesaikan makalah yang berjudul "Sistem GSM dan General Packet Radio Service
(GPRS) ini.
Dalam menyusun makalah ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis alami,
namun berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang terdekat, sehingga penulis mampu
menyelesaikannya. Oleh karena itu penulis pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih
sedalam-dalamnya kepada :
1.

Ibu dan Ayah, atas semua doa dan bantuan finansial untuk menyelesaikan makalah ini.

2.

Ibu Lusia Rakhmawati,S.T., M.T ,yang telah membimbing penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu
segala

kritikan

dan

saran

yang

membangun

akan

penulis

terima

dengan

baik.

Semoga buku ajar " Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS) ini bermanfaat
bagi kita semua.

Surabaya, 5 Maret 2015

Penulis

Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS)

Page 2

DAFTAR ISI
Cover

............................................................................................................1

Kata Pengantar...........................................................................................................2
Daftar Isi.....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................4
1.2 Tujuan .....................................................................................................5
1.3 Rumusan Masalah....................................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Sejarah dan Perkembangan Telekomunikasi GSM............6
2.1.1 Arsitektur Jaringan GSM..........................................7
2.1.2 Evolusi Komunikasi Bergerak..................................9
2.2 First Generation (1G)......................................................10
2.3 Second Generation (2G)..................................................12
2.4 Second And A Half Generation (2.5G and 2,75G)............13
2.5 Third Generation (3G).....................................................15
2.6 Third and A Half Generation (3,5G and 3.75 G)...............19
2.7 Forth Generation (4G)......................................................26
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..............................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................29

BAB I
Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS)

Page 3

PENDAHULUA

1.1 Latar Belakang


Teknologi telekomunikasi merupakan salah satu teknologi yang berkembang dengan
sangat cepat. Mulai dengan berkembangnya pemanfaatan teknologi VoIP (Voice over Internet
Protocol), Teknologi satelit yang memungkinkan melakukan komuikasi dimana saja,kapan saja
dan oleh siapasaja.
Sejalan dengan kemajuan jaman yang sangat pesat saat ini, teknologi telekomunikasi
seluler atau biasa disebut mobile communication (komunikasi bergerak) banyak diminiati oleh
masyarakat. Hal ini terlihat pula dalam perkembangan teknologi dibidang telekomunikasi yang
berkembang pesat teknologinya dan layanan komunikasi bergerak di dunia (mobile
evolution).Perkembangan teknologi telekomunikasi khususnya di bidang seluler terjadi dengan
sangat pesat dikarenakan kebutuhan untuk berkomunikasi dan bertukar data dengan cepat,mudah
dan mobile.
Mungkin kita masih ingat ketika menggunakan peger sekitar 12 tahun yang lalu? itulah
alat komunikasi bergerak pertama yang sempat populer di kota kota besar di Indonesia.
Teknologi peger dikategorikan dalam kategori simplex transmission dimana komunikasi hanya
bisa dilakukan satu arah dari operator ke user dan tidak bisa sebaliknya. Sekarang ini teknologi
telekomunikasi bergerak(mobile technology) juga mengalami perkembangan yang sangat cepat
dimulai dengan layanan yang kita kenal 1G sampai dengan 4G dan bahkan 5G.
Namun pada makalah ini, kami akan membahas teknologi komunikasi bergerak dari mulai
1G 4G, karena mengikuti perkembangan teknologi yang sudah ada.

Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS)

Page 4

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah perkembangan teknologi GSM ?
2. Bagaimana perkembangan evolusi komunikasi bergerak dari 1G sampai dengan 4G ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memaparkan sejarah perkembangan teknologi GSM.
2. Untuk menjelaskan perkembangan evolusi komunikasi bergerak dari 1G sampai
dengan 4G.

Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS)

Page 5

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1

Sejarah dan Perkembangan Telekomunikasi GSM


Teknologi komunikasi selular sebenarnya sudah berkembang dan banyak digunakan pada

awal tahun 1980-an, diantaranya sistem C-NET yang dikembangkan di Jerman dan Portugal oleh
Siemens, sistem RC-2000 yang dikembangkan di Prancis, sistem NMT yang dikembangkan di
Belanda dan Skandinavia oleh Erricson, serta sistem TACS yang beroperasi di Inggris. Namun
teknologinya yang masih analog membuat sistem yang digunakan bersifat regional sehingga
sistem antara negara satu dengan yang lain tidak saling kompatibel dan menyebabkan mobilitas
pengguna terbatas pada suatu area sistem teknologi tertentu saja (tidak bisa melakukan roaming
antar negara).
Teknologi analog yang berkembang, semakin tidak sesuai dengan perkembangan
masyarakat Eropa yang semakin dinamis, maka untuk mengatasi keterbatasannya, negara-negara
Eropa membentuk sebuah organisasi pada tahun 1982 yang bertujuan untuk menentukan standarstandar komunikasi selular yang dapat digunakan di semua Negara Eropa. Organisasi ini
dinamakan Group Special Mobile (GSM). Organisasi ini memelopori munculnya teknologi
digital selular yang kemudian dikenal dengan nama Global System for Mobile Communication
atau GSM.
GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi
selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute).
Pengoperasian GSM secara komersil baru dapat dimulai pada awal kuartal terakhir 1992 karena
GSM merupakan teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk bisa
dijadikan standar. Pada September 1992, standar type approval untuk handphone disepakati
dengan mempertimbangkan dan memasukkan puluhan item pengujian dalam memproduksi
GSM.
Pada awal pengoperasiannya, GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah
penggunanya yang sangat pesat dan arah pelayanan per area yang tinggi, sehingga arah
perkembangan teknologi GSM adalah DCS (Digital Cellular System) pada alokasi frekuensi
1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, akan dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar per

Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS)

Page 6

satuan sel. Selain itu, dengan luas sel yang semakin kecil akan dapat menurunkan kekuatan daya
pancar handphone, sehingga bahaya radiasi yang timbul terhadap organ kepala akan dapat di
kurangi. Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia.
Indonesia awalnya menggunakan sistem telepon selular analog yang bernama AMPS (Advances
Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile Telephone). Namun dengan hadir dan
dijadikannnya standar sistem komunikasi selular membuat sistem analog perlahan menghilang,
tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Eropa, Pengguna GSM pun semakin lama semakin
bertambah. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di dunia telah mencapai 1,5 triliun
pelanggan. Akhirnya GSM tumbuh dan berkembang sebagai sistem telekomunikasi seluler yang
paling banyak digunakan di seluruh dunia.
Sistem Transmisi
Berdasarkan kemampuan menyalurkan informasi, sistem transmisi dapat dibedakan
menjadi 3 yaitu :

System komunikasi symplex (SX) yaitu penyaluran informasi yang hanya dapat
dilakukan satu arah saja. Seperti penyaluran sinyal televisi, radio.

Blok diagram sistem komunikasi Symplex (SX)

System komunikasi Half Duplex yaitu sistem penyaluran informasi dua arah tetapi
secara bergantian. Seperti : telekomunikasi data.

Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS)

Page 7

Blok

Diagram

Sistem
komunikasi

Half

Duplex

System komunikasi Full Duplex yaitu penyaluran informasi yang dapat dilakukan
dua arah secara bersamaan. Seperti ; komunikasi telephone.

Blok Diagram Sistem Komunikasi Full Duplex


Sedangkan media yang digunakan dalam penyaluran suatu informasi sering disebut
media transmisi yang dapat dibagi menjadi :
1. Media transmisi yang berbentuk non-fisik yaitu suatu media transmisi yang tidak ada wujud
fisiknya (media ini adalah udara). Yang digunakan menyalurkan informasi dalam media ini
adalah gelombang radio atau sering disebut gelombang Elektromagnetik.
2. Media transmisi fisik yaitu suatu media transmisi yang dapat dilihat dan

dapat diukur

fisiknya.

Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS)

Page 8

Contoh : kabel, serat optik, dsb.

2.1.1

Arsitektur Jaringan GSM


MSC ekstern HandOver: Pemindahan hubungan antar BTS dari MSC yang berbedaSecara

umum,network element dalam arsitektur jaringan GSM dapat dibagi menjadi:


1. Mobile Station ( MS )
2. Base Station Sub-system ( BSS )
3. Network Sub-system ( NSS ),
4. Operation and Support System ( OSS )
Secara bersama-sama, keseluruhan network element di atas akan membentuk sebuah
PLMN (Public Land Mobile Network).Mobile Station atau MS merupakan perangkat yang
digunakan oleh pelanggan untuk melakukan pembicaraan. Terdiri atas:
Mobile Equipment ( ME ) atau hanset, merupakan perangkat GSM yang berada di sisi
pengguna atau pelanggan yang berfungsi sebagai terminal transceiver (pengirim dan penerima
sinyal) untuk berkomunikasi dengan perangkat GSM lainnya.
Subscriber Identity Module ( SIM ) atau SIM Card, merupakan kartu yang berisi seluruh
informasi pelanggan dan beberapa informasi pelayanan. ME tidak akan dapat digunakan tanpa
SIM didalamnya, kecuali untuk panggilan darurat. Data yang disimpan dalam SIM secara
umum, adalah:

IMMSI (International Mobile Subscriber Identity), merupakan penomoran pelanggan.


MSISDN (Mobile Subscriber ISDN), nomor yang merupakan nomor panggil pelanggan.
Base Station System atau BSS, terdiri atas: BTS Base Transceiver Station, perangkat

GSM yang berhubungan langsung dengan MS dan berfungsi sebagai pengirim dan penerima

Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS)

Page 9

sinyal. BSC Base Station Controller, perangkat yang mengontrol kerja BTS-BTS yang berada di
bawahnya dan sebagai penghubung BTS dan MSC
Network Sub System atau NSS, terdiri atas:
Mobile Switching Center atau MSC, merupakan sebuah network element Central
dalam sebuah jaringan GSM. MSC sebagai inti dari jaringan seluler, dimana MSC
berperan untuk interkoneksi hubungan pembicaraan, baik antar selular maupun
dengan jaringan kabel PSTN, ataupun dengan jaringan data.
Home Location Register atau HLR, yang berfungsi sebagai sebuah database untuk
menyimpan semua data dan informasi mengenai pelanggan agar tersimpan secara
permanen.
Visitor Location Register atau VLR, yang berfungsi untuk menyimpan data dan
informasi pelanggan.
Authentication Center atau AUC, yang diperlukan untuk menyimpan semua data
yang dibutuhkan untuk memeriksa keabsahaan pelanggan. Sehingga pembicaraan
pelanggan yang tidak sah dapat dihindarkan.
Equipment Identity Registration atau EIR, yang memuat data-data pelanggan.
Operation and Support System atau OSS, merupakan sub sistem jaringan GSM yang
berfungsi

sebagai pusat

pengendalian, diantaranya

fault

management,

configuration

management, performance management, dan inventory management.


Frekuensi pada 3 Operator Terbesar di Indonesia,:
1. Indosat : 890 900 Mhz (10 Mhz)
2. Telkomsel : 900 907,5 Mhz (7,5 Mhz)
3. Excelcomindo : 907,5 915 Mhz (,5 Mhz)
Keunggulan GSM sebagai Teknologi Generasi Kedua (2G)

Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS)

Page 10

GSM, sebagai sistem telekomunikasi selular digital memiliki keunggulan yang jauh lebih
banyak dibanding sistem analog, di antaranya:
1.

Kapasitas sistem lebih besar, karena menggunakan teknologi digital dimana penggunaan
sebuah kanal tidak hanya diperuntukkan bagi satu pengguna saja. Sehingga saat pengguna
tidak mengirimkan informasi, kanal dapat digunakan oleh pengguna lain.

2.

Sifatnya yang sebagai standar internasional memungkinkan international roaming

3.

Dengan teknologi digital, tidak hanya mengantarkan suara, tapi memungkinkan servis lain
seperti teks, gambar, dan video.

4.

Keamanan sistem yang lebih baik

5.

Kualitas suara lebih jernih dan peka.


Bagaimanapun, keunggulan GSM yang beragam pantas saja membuatnya menjadi sistem

telekomunikasi selular terbesar penggunanya di seluruh dunia. GSM 1800: Frekuensi Besar,
Jangkauan Sempit
Teknologi ponsel terus berkembang dari waktu ke waktu. Akan tetapi, bukan berarti yang
terbaru adalah yang terhebat. Setiap jenis ada kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Teknologi telepon selular di Indonesia saat ini telah berkembang begitu pesatnya. Jangan
heran kalau minat konsumen pun makin meningkat. Ujung-ujungnya pengguna telepon selular
pada tahun ini diduga akan bertambah dua kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu.
Jenis telepon selular yang pertama kali masuk di Indonesia adalah jenis NMT (nordic
mobile telephone). Jenis selular ini menggunakan frekuensi 450 mHz, tetapi khusus di Indonesia
digunakan frekuensi 470 mHz. Daerah jangkauan NMT dapat mencapai 60 kilometer, sehingga
memungkinkan NMT digunakan di daerah-daerah terpencil yang jauh dari pusat kota. Namun
jenis selular pertama ini mempunyai kekurangan, yaitu bentuknya yang relatif besar sehingga
membuat NMT kurang efektif dan efisien untuk dibawa bepergian.
Menyusul berkembangnya teknologi NMT, muncul pula teknologi baru selular yaitu
AMPS (advance mobile phone system). Sistem AMPS menggunakan frekuensi 800 mHz dan
daya jangkaunya sekitar 1,5 km sampai 2 km. Karena bentuknya yang ringan dan dapat dibawa
Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS)

Page 11

dengan mudah, maka teknologi AMPS menjadi pilihan baru dalam berkomunikasi. Bahkan
teknologi yang berasal dari Amerika Serikat ini pernah menjadi primadona dunia informasi
dunia pada 1980-an sampai menjelang 1990-an.

2.1.2 Evolusi Komunikasi Bergerak


Seperti yang telah dijelaskan, perkembangan teknologi atau biasa disebut evolusi kini
makin berkembang dengan cepat, hal ini dapat ditandai dengan istilah generation yang telah kita
ketahui, namun sedikit masyarakat yang mengetahui awal dari teknologi mobile communication
ini sehingga dapat dikatakan sebagai perkembangan.
G adalah singkatan dari Generasi dan berhubungan dengan kecepatan transmisi data.
1. 1G - Asli analog seluler untuk suara (AMPS, NMT, TACS) 14,4 kbps
2. 2G - Digital sirkuit narrowband data (TDMA, CDMA) 9-14,4 kbps
3. 2.5G - Packet data ke jaringan 2G (GPRS, EDGE) 20-40 kpbs
4. 3G - Digital data paket broadband (CDMA, EV-DO, UMTS, EDGE) 500-700 kbps
5. 3.5G - Penggantian untuk EDGE HSPA 1-3 mbps dan HSDPA up to 7.2Mbps
6. 4G - Digital paket broadband semua data IP

2.2 FIRST GENERATION (1G)


Generasi pertama atau 1G merupakan teknologi handphone pertama yang diperkenalkan
pada era 80-an dan masih menggunakan sistem analog. Generasi pertama ini menggunakan
teknik komunikasi yang disebut Frequency Division Multiple Access (FDMA). Teknik ini
memungkinkan untuk membagi-bagi alokasi frekuensi pada suatu sel untuk digunakan masingmasing pelanggan di sel tersebut, sehingga setiap pelanggan saat melakukan pembicaraan
memiliki frekuensi sendiri (prinsipnya seperti pada stasiun radio dimana satu stasiun radio hanya
menggunakan satu frekuensi untuk siarannya).
Yang temasuk teknologi 1G ini adalah:

Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS)

Page 12

a. AMPS (Advanced Mobile Phone Service) atau IS-136


Teknologi dikembangkan sekitar tahun 1970-an, pertama kali diperkenalkan di
New Jersey dan Chicago pada tahun 1978 dan dikomesialkan di Amerika Serikat tahun
1983 dan berakhir pada tahun 2000, AMPS menggunakan frekuensi 800 MHz "Cellular"
FM band AMPS cara kerjanya hampir sama dengan IMTS (Improved Mobile Telephon
System).
b. NMT ( Nordic Mobile Telephony)
Teknologi ini berkembang sekitar tahun 1980-an. Kemudian NMT 450
dikembangkan oleh Ericsson dan Nokia tahun 1981 yang beroperasi pada frekuensi 450
MHz dengan menggunakan FDD (Frequency division duplex) FDMA. Ada juga NMT-F
versi Prancis dari NMT900 diperkenalkan tahun 1986 yang beroperasi pada 900 MHz.
c. HICAP, di Jepang.
HICAP dikembangkan oleh NTT (Nippon Telegraph and Telephone) bulan
Desember 1988, dengan frekuensi carrier 25KHz dan menggunakan FDMA sebagai
jaringan dari NTT mobile solution.

d. TACS (Total Access Communications System)


Teknologi yang dikembangkan Motorola yang hampir sama dengan AMPS
diperkenalkan tahun 1985. Merupakan standar analog yang dominan dipakai di Eropa
yang beroperasi pada frekuensi 900 MHz. Di Jepang TACS dikenal dengan nama
Japanese Total Access Communication (JTAC). TACS akhirnya tergantikan oleh
teknologi GSM, tetapi khusus di Inggris TACS tergantikan dulu oleh ETACS tahun 1987
(sama dengan TACS hanya ETACS memakai saluran yang lebih banyak daripada TACS)
sebelum benar-benar tergantikan oleh GSM.
e. C-450
Muncul tahun 1980-an dan berakhir tahun 1988 , awalnya digunakan oleh
JermanBarat, Portugal dan Afrika Selatan.dengan menggunakan frekuensi 450 MHz.

Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS)

Page 13

f. C-Netz
Menggunakan teknologi yang sama dengan C 450 dan merupakan penganti
teknologi BNetz,diperkenalkan tahun 1981 dan berakhir tahun 1988, di Austria dan
Jerman.yang dikenal sebagai Motorphone System 512 yang dioperasikan oleh Vodacom
SA.
g. Mobitex.
Dikembangkan oleh Ericsson, berdasarkan standar dari OSI. Di Amerika Utara,
Mobitex beroperasi pada 900 MHz, sedangkan di Eropa pada 400-450 MHz. Mobitex
dipergunakan oleh militer, Polisi, Pemadam kebakaran dan Jasa Ambulan karena
keamanan dan ketahanan jaringannya dibandingan teknologi selular yang lain.

h. DataTAC
Teknologi ini dikembangan oleh Motorola untuk melayani komunikasi data.
Beroperasi di frekuensi 800 MHz, dengan kecepatan data sampai 19.2 kbit/s.
i. CDPD (Cellular Digital Packet Data)
Teknologi diperkenalkan pada tahun 1992 di Amerika Serikat. CDPD memberi
kemampuan

kepada

D-AMPS/AMPS

untuk

komunikasi

suara

maupun

data

menggunakan kanal jaringan sampai kecepatan 19,2 Kbit/s, beroperasi pada frekuensi
800 MHz dan 900 MHz. Mirip dengan GPRS, sebagai data paket pada jaringan, CDPD
dapat menjalankan aplikasi Internet Protocol (IP) dan dapat bertindak sebagai ekstensi
internet di mana pengguna dapat merasa online terus menerus. Walaupun demikian, pada
awal diperkenalkannya, belum ada aplikasi mobile internet yang dapat menggunakan
teknologi CDPD. Baru pada Mei 2000 AT&T memperkenalkan layanan PocketNet yang
merupakan aplikasi mobile internet HDML (mirip WAP) yang menggunakan CDPD.
2.3 SECOND GENERATION (2G)
GSM(Global System for Mobile Communications) mulai menggeser AMPS diawal tahun
1995, PT.Telkomsel dan PT.Satelido (sekarang PT.Indosat) adalah dua operator pelopor

Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS)

Page 14

teknologi GSM di Indonesia. GSM menggunakan teknologi digital dengan kecepatan rendahmenengah. Ada beberapa keunggulan menggunakan teknologi digital dibandingkan dengan
analog yaitu :

Kapasitas yang besar,

Sistem security yang lebih baik dan

Layanan yang lebih beragam.


GSM menggunakan teknologi akses gabungan antara FDMA (Frequency Division

Multiple Access) dan TDMA (Time Division Multiple Access) yang awalnya bekerja pada
frekuensi 900 Mhz dan ini merupakan standard yang pelopori oleh ETSI (The European
Telecommunication Standard Institute) dimana frekuensi yang digunakan dengan lebar pita 25
KHz Pada band frekuensi 900 Mhz. Pita frekuensi 25 KHz ini kemudian dibagi menjadi 124
carrier frekuensi yang terdiri dari 200 KHz setiap carrier. Carrier frekuensi 200 KHz ini
kemudian dibagi menjadi 8 time slot dimana setiap user akan melakukan dan menerima
panggilan dalam satu time slot berdasarkan pengaturan waktu.
Teknologi GSM sampai saat ini paling banyak digunakan di Dunia dan juga di Indonesia
karena salah satu keunggulan dari GSM adalah kemampuan roaming yang luas sehingga dapat
dipakai diberbagai Negara. Akibatnya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.
Kecepatan akses data pada jaringan GSM sangat kecil yaitu sekitar 9.6 kbps karena pada
awalnya hanya dirancang untuk penggunaan suara.

2.4 SECOND AND A HALF GENERATION (2.5G and 2,75G)


Untuk istilah 2G dan 3G secara resmi telah didefinisikan, namun untuk 2.5G tidak.
Penamaan 2.5G digunakan untuk tujuan pemasaran saja.Teknologi yang disebut dengan 2.5G
adalah teknologi komunikasi yang merupakan peningkatan dari teknologi 2G terutama dalam
platform dasar GSM yang telah mengalami penyempurnaan, khususnya untuk aplikasi data.
Untuk yang berbasis GSM (TDMA) teknologi 2.5G di implementasikan dalam GPRS (General
Packet Radio Services) dan WiDEN (Wideband Integrated Dispatch Enhanced Network

Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS)

Page 15

Provider 2.5G menyediakan beberapa keuntungan 3G (seperti packet-switched) dan dapat


menggunakan sebagian dari infrastruktur 2G yang ada dalam jaringan GSM dan CDMA. GPRS
adalah teknologi 2.5G yang digunakan oleh operator GSM. Beberapa protokol, seperti EDGE
untuk GSM dapat dikualifikasikan sebagai jasa 3G (sebab mereka mempunyai tingkat transfer
data di atas 144 Kbps), namun kemudian diistilahkan sebagai jasa 2.5G (atau ada pula yang
menyebutnya sebagai 2.75G yang terdengar lebih canggih) sebab mereka beberapa kali lebih
lambat dibanding jasa 3G yang sebenarnya.
a) GPRS (General Packet Radio Services)
GPRS adalah teknologi 2.5G yang disisipkan (overlay) di atas jaringan GSM untuk
menangani komunikasi data pada jaringan. Dengan kata lain dengan menggunakan handset
GPRS, komunikasi data tetap berlangsung di atas jaringan GSM (dengan GSM masih menangani
komunikasi suara dan transfer data ditangani oleh GPRS). Pengembangan teknologi GPRS di
atas GSM dapat dilakukan secara efektif tanpa menghilangkan infrastruktur lama, yaitu dengan
penambahan beberapa hardware dan upgrade software baru pada terminal/station dan server
GSM. Kecepatan transfer data GPRS dapat mencapai hingga 160 Kbps. Teknologi GPRS
memiliki 3 fitur keunggulan, yaitu:
1. Always Online. GPRS menghilangkan mekanisme dial kepada pengguna pada saat ingin
mengakses data, sehingga dikatakan GPRS selalu online karena transfer data dikirim
berupa paket dan tidak bergantung pada waktu koneksi.
2. An Upgrade to existing networks (GSM and TDMA). Adopsi sistem GPRS tidak perlu
menghilangkan sistem lama karena GPRS dijalankan di atas infrastruktur yang telah ada.
3. An Integral part of EDGE and WCDMA. GPRS merupakan inti dari mekanisme
pengiriman paket data untuk teknologi 3G selanjutnya.
GPRS dibagi menjadi 3 kelas berdasarkan kemampuannya, yaitu:
1. KelasA
Dapat dihubungkan ke jaringan GPRS dan GSM (suara dan SMS) pada waktu besamaan
penggunannya, perangkat yang mendukung kelas A masih tersedia sampai saat ini.

Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS)

Page 16

2. KelasB
Dapat dihubungkan ke jaringan GPRS dan GSM (suara dan SMS) tetapi hanya satu yang
dapat digunakan pada waktu yang sama. Ketika layanan GSM (telepon atau SMS)
digunakan, maka GPRS harus menunggu dan akan otomatis aktif kembali setelah
layanan GSM (telepon atau SMS) diakhiri. Kebanyakan perangkat GPRS termasuk
dalam kelas B.
3. KelasC
Untuk menghubungkan layanan GPRS atau GSM (suara dan SMS), harus dilakukan
pengantian layanan secara manual antara kedua aktif tidak otomatis).
Manfaat dari layanan (hampir sama seperti kelas B hanya pergantian jaringan yang
teknologi GPRS:
1. Client-Server Services yang memungkinkan pengaksesan data yang tersimpan dalam
suatu basisdata. Contoh penerapan aplikasi ini adalah pengaksesan web melalui browser.
2. Messaging Services yang ditujukan untuk komunikasi antar individu pengguna dengan
memanfaatkan storage server untuk penanganan pesan sebagai tempat penyimpanan
pesan sementara/intermediate sebelum diterima oleh pengguna. Contoh hasil layanannya
yaitu aplikasi Multimedia Message Service (MMS) yang digunakan untuk pengiriman
data pesan multimedia melalui jaringan GSM dengan menggunakan telepon seluler.
3. Real-time Conversational Services yang memberikan layanan komunikasi dua arah
kepada pengguna secara real-time. Beberapa contoh penerapannya adalah pada aplikasi
internet dan multimedia semisal Voice over IP (VoIP) dan video conferencing.
4.

Tele-action services yang memberikan layanan dengan pengiriman dan penerimaan


volum data yang sedikit. Contohnya seperti validasi kartu kredit, transaksi lotere, dan sistem
kamera pengawas ruangan.
b) WiDEN (Wideband Integrated Dispatch Enhanced Network)
WiDEN adalah teknologi 2.5G yang merupakan pengembangan dari iDEN (2G) dari sisi

software yang dikembangkan oleh Motorola dan diperkenalkan pada tahun 1993. WiDEN
mampu men-transfer data sampai kecepatan 100 Kbps dan telah digunakan di 20 negara

Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS)

Page 17

2.5 THIRD GENERATION (3G)


Teknologi 3G adalah teknologi komunikasi generasi ketiga yang menjadi standar teknologi
telepon bergerak (mobile phone), menggantikan 2.5G. Hal ini berdasarkan ITU (International
Telecommunication Union) dengan standar IMT-2000.
Jaringan 3G memungkinkan operator jaringan untuk menawarkan jangkauan yang lebih
luas dari fasilitas tingkat lanjut ketika mencapai kapasitas jaringan yang lebih besar melalui
peningkatan efisiensi penggunaan spektrum. Kemampuannya meliputi komunikasi suara
nirkabel dalam jangkauan area luas (wide-area wireless voice telephony), panggilan video (video
calls), dan jalur data kecepatan tinggi nirkabel (broadband wireless data), dan semuanya itu
berkerja dalam perangkat bergerak (mobile). Fasilitas tambahan juga meliputi transmisi data
HSPA yang mampu untuk mengirim data dengan kecepatan sampai 14,4 Mbps untuk downlink
dan 5,8 Mbps untuk uplink.
Itu mendefinisikan 3G sebagai teknologi yang:
1. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 144 Kbps pada pengguna yang bergerak
dengan kecepatan 100 km/jam.
2. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 384 Kbps pada pengguna yang berjalan kaki.
3. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 2 Mbps pada pengguna diam (stasioner).
Teknologi 3G diperkenalkan pada awalnya adalah untuk tujuan sebagai berikut:
1. Menambah efisiensi dan kapasitas jaringan.
2. Menambah kemampuan jelajah (roaming).
3. Untuk mencapai kecepatan transfer data yang lebih tinggi.
4. Peningkatan kualitas layanan (QoS atau Quality of Service).
5. Mendukung kebutuhan internet bergerak (mobile internet).
Frekuensi yang digunakan oleh teknologi 3G, yaitu:
Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS)

Page 18

1. Frekuensi penerimaan (downlink) 1920-1980 MHz


2. Frekuensi pengiriman (uplink) 2110-2170 MHz
Yang termasuk teknologi 3G:
a) EDGE (Enhanced Data Rates for GSM Evolution) atau E-GPRS (Enhanced-General
Packet Radio Services)
EDGE adalah teknologi 3G yang merupakan salah satu standar untuk wireless data yang
diimplementasikan pada jaringan selular GSM. Diperkenalkan pertama kali pada tahun 2003 dan
merupakan tahapan lanjutan dalam evolusi menuju mobile multimedia communication.
EDGE awalnya disebut teknologi 2.75G. Namun sejak pertengahan tahun 2000, platform
teknologi Internasional GERAN (GSM EDGE Radio Access Network) telah mengadopsi seluruh
spesifikasi 3GPP (yang salah satunya adalah kecepatan transfer data sama dengan 3G) sehingga
menjadikan teknologi EDGE masuk dalam kelompok teknologi generasi ketiga UMTS 3G.
Dengan EDGE, operator selular dapat memberikan layanan komunikasi data dengan
kecepatan Iebih tinggi dibanding GPRS, di mana GPRS hanya mampu melakukan pengiriman
data dengan kecepatan sekitar 25 Kbps. Begitu juga bila dibandingkan platform lain,
kemampuan EDGE mencapai 3-4 kali kecepatan akses jalur kabel telepon (biasanya sekitar 3040 Kbps) dan hampir 2 kali lipat kecepatan CDMA2000-1x yang hanya sekitar 70-80 Kbps.
Kecepatan transfer data EDGE bahkan dapat mencapai kecepatan hingga 236,8 Kbps dengan
menggunakan 4 timeslots dan 473,6 Kbps dengan menggunakan 8 timeslots.
Layanan berbasis teknologi EDGE berkemampuan memberikan berbagai aplikasi layanan
generasi ketiga, yakni: high quality audio streaming, video streaming, online gaming, high speed
download, high speed network connection, push to talk, dan lain-lain. Hingga bulan November
2006, EDGE telah diterapkan 156 jaringan operator GSM di 92 negara dan akan terus
berkembang menjadi 213 jaringan operator GSM di 118 negara.
Tabel Kelebihan dan Kekurangan Teknologi 3G, 3.5G, 3.75G
Kelebihan

Kekurangan

Memiliki kecepatan transfer data cepat (144 Kbps- Memerlukan kontrol daya ideal

Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS)

Page 19

2 Mbps); 2 Mbps untuk lokal/indoor/slow-moving


access; 384 Kbps untuk wide area access
Layanan data broadband seperti internet, video Belum

mencukupinya

kecepatan

conference, video streaming, video on demand, transfer data dalam melayani layanan
music on demand, games on demand

multimedia

yang

memerlukan

kecepatan yang mumpuni


Kualitas suara yang lebih bagus
Keamanan yang terjamin
Support

beberapa

koneksi

secara

simultan

(pengguna dapat browse internet bersamaan dengan


melalukan panggilan)
Infrastruktur bersama dapat mensupport banyak
operator di lokasi yang sama
Interkoneksi ke other mobile dan fixed users
Roaming nasional dan internasional
Bisa menangani packet-and circuit-switched service
termasuk internet (IP) dan video conference, juga
high

data

rate

communication

services

dan

asymetric data transmission


Efiensi spektrum yang bagus, sehingga dapat
menggunakan secara maksimum bandwidth yang
terbatas
Support untuk multiple cell layer
Co-existance and interconnection dengan satellitebased services
Mekanisme billing yang baru tergantung dari
volume data, kualitas service, dan waktu
2.6 THIRD AND A HALF GENERATION (3,5G and 3,75G)
Teknologi 3.5G atau disebut juga Beyond 3G adalah peningkatan dari teknologi 3G,
terutama dalam peningkatan kecepatan transfer data yang lebih dari teknologi 3G (diatas
2 Mbps) sehingga dapat melayani komunikasi multimedia seperti akses internet dan video
sharing. Yang termasuk dalam teknologi ini adalah:
a) HSDPA (High Speed Downlink Packet Access)
Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS)

Page 20

HSDPA adalah teknologi 3.5G yang merupakan Evolusi WCDMA dari Ericsson. HSDPA
merupakan protokol tambahan pada sistem WCDMA (Wideband CDMA) yang mampu
mentransmisikan data berkecepatan tinggi.
HSDPA fase pertama berkapasitas 4,1 Mbps. Kemudian menyusul fase kedua
berkapasitas 11 Mbps dan kapsitas maksimal downlink peak data rate hingga mencapai
14 Mbps.
Kecepatan jaringan HSDPA di lingkungan perumahan dapat melakukan download data
berkecepatan 3,7 Mbps. Seorang yang sedang berkendaraan di jalan tol berkecepatan
100 km/jam dapat mengakses internet berkecepatan 1,2 Mbps. Sementara itu, pengguna di
lingkungan perkantoran yang padat tetap masih dapat menikmati streaming video meskipun
hanya memperoleh 300 Kbps.
Kelebihan HSDPA adalah mengurangi keterlambatan (delay) dan memberikan respon
yang lebih cepat saat pengguna menggunakan aplikasi interaktif seperti mobile office atau akses
internet kecepatan tinggi, yang dapat disertai pula dengan fasilitas gaming atau download audio
dan video. Kelebihan lain HSDPA, meningkatkan kapasitas sistim tanpa memerlukan spektrum
frekuensi tambahan, sehingga pasti akan mengurangi biaya layanan mobile data secara
signifikan.
b) WiBro (Wireless Broadband)
WiBro adalah teknologi 3.5G yang dikembangkan Samsung bersama dengan ETRI
(Electronics and Technology Research Institute) dan telah mendapat sertifikat dari WiMAX
Forum. WiBro merupakan bagian dari kebijakan bidang teknologi informasi Korea Selatan yang
dikenal dengan kebijakan 839. WiBro mampu mengirim data dengan kecepatan hingga 50 Mbps.
Kecepatan transfer data itu mampu mengungguli kecepatan platform HSDPA yang kecepatannya
sampai 14 Mbps.
2.7 FORTH GENERATION (4G)
Teknologi 4G (juga dikenal sebagai Beyond 3G) adalah istilah dalam teknologi
komunikasi yang digunakan untuk menjelaskan evolusi berikutnya dalam dunia komunikasi
nirkabel. Menurut kelompok kerja 4G (4G working groups), infrastruktur dan terminal yang
digunakan 4G akan mempunyai hampir semua standar yang telah diterapkan dari 2G sampai 3G.
Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS)

Page 21

Sistem 4G juga akan bertindak sebagai platform terbuka di mana inovasi yang baru dapat
berkembang. Teknologi 4G akan mampu untuk menyediakan Internet Protocol (IP) yang
komperhensif di mana suara, data dan streamed multimedia dapat diberikan kepada para
pengguna kapan saja, di mana saja, dan pada kecepatan transmisi data yang lebih tinggi
dibanding generasi yang sebelumnya.
Banyak perusahaan sudah mendefinisikan sendiri arti mengenai 4G untuk menyatakan
bahwa mereka telah memiliki 4G, seperti percobaan peluncuran WiMAX, bahkan ada pula
perusahaan lain yang mengatakan sudah membuat sistem prototipe yang disebut 4G. Walaupun
mungkin beberapa teknologi yang didemonstrasikan sekarang ini dapat menjadi bagian dari 4G,
sampai standar 4G telah didefinisikan, mustahil untuk perusahaan apapun sekarang ini dalam
menyediakan kepastian solusi nirkabel yang bisa disebut jaringan seluler 4G yang tepat sesuai
dengan standar internasional untuk 4G. Hal-hal seperti itulah yang mengacaukan statemen
tentang keberadaan layanan 4G sehingga cenderung membingungkan investor dan analis
industri nirkabel.

Sebagian dari standar baku yang menyiapkan jalan bagi teknologi 4G meliputi:

Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS)

Page 22

a) UMTS Revision 8 atau 3GPP LTE (Third Generation Partnership Project Long Term
Evolution)
UMTS Revision 8 atau 3GPP LTE (Third Generation Partnership Project Long Term
Evolution) adalah teknologi 4G yang masih dalam tahap pengembangan oleh 3GPP

(Third Generation Partnership Project). Teknologi ini direncanakan untuk memiliki


kecepatan rata-rata download 100 Mbps dan kecepatan rata-rata upload 50 Mbps,
sehingga mendukung semua jaringan berbasis Internet Protocol (IP).
b)

WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access)


WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) a dalah teknologi 4G yang

mempunyai kemampuan transfer data jarak jauh secara nirkabel, juga point to
point access untuk mendukung penuh akses telepon bergerak (mobile phone),
sehingga dapat menjadi alternatif dari jaringan broadband dengan kabel dan DSL.
Dalam aplikasinya WiMAX menggunakan frekuensi mulai dari 3,3 GHz,
3,5 GHz, 2,3 GHz, 2,5 GHz, atau 5 GHz (tergantung regulasi frekuensi tiap
negara). WiMAX secara teori dapat mengirim data sampai kecepatan 70 Mbps
dalam jarak 48 Km, namun dalam prateknya WiMAX hanya mampu untuk
mengirim data pada kecepatan 10 Mbps dalam jarak 10 Km untuk daerah bebas
gangguan (pinggir kota) dan 10 Mbps dalam jarak 2 Km untuk daerah urban
(perkotaan).
c)

UMB (Ultra Mobile Broadband) atau CDMA2000-1x EV-DO Revision C


Mengenal Berbagai Macam Teknologi 4 G
Jaringan akses generasi ke-3 (3G) seperti WCDMA dan cdma2000 memiliki struktur
jaringan yang kompleks dan perlu melibatkan banyak protokol untuk meng-cover seluruh
sistemnya. Oleh sebab itu, jaringan akses generasi ke-4 (4G) diharapkan memiliki struktur yang
lebih sederhana yang seluruhnya berbasis pada internet protocol (all-IP). Dengan berbasis pada
IP, seluruh lalu lintas paket dalam jaringan akses dan jaringan backbone adalah seragam, tanpa
perlu mengkonversikan satu protokol ke protokol lainnya.

Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS)

Page 23

Sebagian besar jaringan 3G pada dasarnya dibangun di atas jaringan selular circuitswitched, dimana mereka memiliki gerbang (gateways) sendiri untuk menterjemahkan paketpaket IP dari jaringan backbone. Jaringan 3G juga mempunyai protokol dan interface sendirisendiri dalam berkomunikasi sesamanya. Ini menjadi masalah tersendiri dalam hal
interoperability. Oleh sebab itu, untuk mengatasi berbagai masalah ini, jaringan 4G dirancang
sebagai sebuah jaringan all-IP yang berbasis packet switched seperti halnya jaringan backbone
berbasis IP seperti intranet (LAN, WLAN) dan internet.
Dalam rancangan pengembangannya, jaringan 4G mempunyai 2 visi yang berbeda.
Pertama adalah jaringan 4G yang Revolusioner (4G-R), dimana dikembangkan sebuah sistem
yang inovatif. Yang kedua adalah yang bervisi Evolusioner (4G-E), dimana jaringan 4G disini
mempunyai kemampuan interworking dengan sistem-sistem jaringan yang telah ada. Model
interworking akan mengintegrasikan jaringan-jaringan selular, jaringan nirkabel metropolitan
(wireless metropolitan area networks - WMANs), jaringan nirkabel lokal (local wireless local
area networks -WLANs), dan jaringan nirkable personal (wireless personal area networks WPANs). Model interworking ini meng-cover skenario jaringan masa depan yang terintegrasi
dimana setiap orang dapat mengakses jaringan kapan saja (anytime), dari mana saja (anywhere),
dan dengan cara apa saja (anyway).
4G-R
WLAN IEEE 802.11 adalah sistem yang telah mencapai throughput sampai dengan
54Mbps akan tetapi masih terbatas pada area layanan yang hanya mencapai beberapa ratus meter
saja (200 300 meter). Dilain pihak, jaringan selular saat ini (seperti cdma2000 1x EV-DO)
dapat mengcover layanan sejauh beberapa kilometer, akan tetapi throughput sel nya hanya
mencapai 2Mbps. Berdasarkan hal ini, adalah sangat esensial untuk mengembangkan sistem
yang inovatif yang memiliki throughput yang tinggi dan jangkauan layanan yang lebar.
Sistem baru 4G yang inovatif ini menggunakan teknik-teknik yang berbeda dari
pendahulunya, seperti penggunaan orthogonal frequency division multiplexing/multiple access
(OFDM/OFDMA) dan antenna dengan sistem multiple input multiple output (MIMO). Untuk
mendukung berbagai kondisi, seperti mobilitas pengguna, baik yang bergerak dengan kecepatan
tinggi (mobile) atau pun yang berkecepatan rendah (nomadic), jenis trafik (data atau suara), atau
batasan

cakupan

(cellcentre/boundary),

maka

dikembangkanlah

teknik-teknik

yang

mengkombinasikan beberapa akses jamak (hybrid multiple access).


Kandidat teknologi 4G-R yang paling kuat adalah teknologi jaringan yang berbasis pada
standard IEEE 802.16 dan ETSI/HIPERMAN, yang dikenal dengan jaringan WiMAX. Standar
Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS)

Page 24

jaringan ini terus dikembangkan, dari yang paling awal 802.16 yang hanya mendukung topologi
akses point-to-multipoint line of sight (PMP - LOS), 802.16d yang mendukung topologi mesh
non line of sight (mesh-NLOS), 802.16e yang mendukung mobilitas, hingga yang terakhir yang
masih berjalan, 802.16j yang mendukung relay bergerak multi hop (multihop mobile relayMMR) dan 802.16m advance air interface yang memungkinkan rate data 100Mb/s untuk aplikasi
bergerak (mobile application) dan 1Gb/s untuk aplikasi tetap (fixed application) sesuai dengan
persyaratan IMT-Advanced. Pengembangan jaringan 4G inovatif ini, terutama dalam lapisan
Medium Acces Control (MAC layer L2) dan lapisan fisik (PHY layer L1).
4G-E
Berbeda dengan teknologi 4G-R, teknologi yang di usung oleh 4G-E merupakan
pengembangan teknologi berbasis 3G Universal Mobile Telecommunication System (UMTS)
yang telah diimplementasikan oleh the Third Generation Partnership Project (3GPP) dan dikenal
dengan nama 3GPP Long Term Evolution (LTE). LTE diperkenalkan sebagai standard 3GPP
Release 8. Pada awalnya pengembangannya, LTE dinyatakan sebagai bentuk peningkatan
teknologi 3G atau pre-4G karena hanya merupakan pengembangan dari UMTS. Selain itu
dengan spesifikasi peak rates 100 Mbps untuk downlink dan 50 Mbps untuk uplink, LTE jelas
tidak memenuhi kriteri teknologi 4G yang ditetapkan ITU-IMT Advanced.
Menyikapi hal tersebut, dalam workshop yang diadakan di China bulan April 2008,
3GPP/3GPP2 berkomitmen untuk meningkatkan spesifikasi LTE untuk memenuhi kriteria 4G.
Peningkatan spesifikasi ini dikenal dengan LTE-Advanced (LTE-A). Selain memenuhi peak
rates 1 Gbps, peningkatan spesifikasi juga dilakukan pada elemen Radio Access Network (RAN)
dan Radio Access Control (RAC) untuk meningkatkan performance jaringan. Standard resmi
LTE-A ditetapkan dalam 3GPP Release 10, dan diharapkan akan diluncurkan pada kuartal ketiga
2010.
Sementara standard air interface untuk teknologi 4G-R masih terus dalam pengembangan,
demikian juga halnya untuk standard compliances dan conformances melalui WiMAX forum.
Dilain pihak peluang 4G-E sangat terbuka untuk dipasarkan, terutama oleh operator incumbent,
melalui pre-4G LTE atau paling tidak dengan mengimplementasikan standard 3GPP Release 5
dan Release 6 yang dikenal dengan nama IP Multimedia Subystem (IMS).

IMS

Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS)

Page 25

Standard IP-Media Subsystem (IMS) dapat menjembatani sekaligus mengkonvergensikan


berbagai teknologi jaringan, sehingga operator incumbent dengan teknologi GSM/GPRS/EDGE,
UMTS/3G, maupun tradisional PSTN dapat untuk bermigrasi dan memberikan layanan 4G
dengan interoperability antar sistem yang terjamin. Arsitektur umum IMS dapat dilihat pada
gambar berikut :

Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS)

Page 26

Arsitektur IMS dengan Interoperability Antar Sistem (sumber : TEKELEC)


IP Multimedia Subsystem (IMS) adalah sebuah framework baru di bidang telekomunikasi.
Pada awalnya IMS dispesifikasikan untuk jaringan bergerak, untuk mendukung layanan
telekomunikasi berbasis IP. IMS diperkenalkan pertama kali oleh 3GPP melalui dua fase
pengembangan (release 5 dan release 6) untuk jaringan UMTS. Dilain pihak sebuah framework
IP multimedia lain juga diluncurkan oleh 3GPP2 sebagai the Multi Media Domain (MMD) untuk
jaringan 3G CDMA2000. Pada akhirnya framework ini diharmonisasikan (bukan digabungkan
lho) dengan IMS, menjadi apa yang berlaku saat ini. Standard IP Multimedia Subsystem (IMS)
ini mendefinisikan sebuah arsitektur dasar jaringan yang mendukung Voice over IP (VoIP) dan
layanan-layanan multimedia lainnya. Selanjutnya standard IMS dari 3GPP/3GPP2 ini diadopsi
sepenuhnya oleh badan standard ETSI menjadi ETSI/TISPAN.
Dari sini dapat kita lihat, bagaimana 2 badan standard telekomunikasi yang paling
berpengaruh di dunia saling berkompetisi untuk pengembangan teknologi 4G. IEEE pada 4G-R
di satu pihak dan ETSI pada 4G-E di pihak lainnya.
Dari sisi pengguna, IMS memungkinkan layanan komunikasi person-to-person dan personto-content dengan berbagai mode komunikasi, meliputi suara, teks, gambar dan video, atau
kombinasinya, dengan cara yang sangat personal dan terkontrol.
Dari sisi operator, IMS memberikan satu kemajuan penting pada konsep arsitektur layering
dengan mendefinisikan sebuah arsitektur horizontal, dimana service enablers dan common
functions dapat di gunakan ulang untuk berbagai aplikasi. Ini sebuah terobosan yang luar biasa
pada konsep layering untuk komunikasi data. Arsitektur horizontal dalam IMS juga
menspesifikasikan interoperability dan kemampuan roaming, selain itu juga menyediakan bearer
control, pentarifan (charging) dan keamanan (security). Dan yang paling utama, ia dapat
diintegrasikan dengan jaringan suara dan data eksisting dengan mengadopsi berbagai
keuntungan dari domain IT.
Dengan kemampuan yang ditawarkannya, IMS menjadi jembatan untuk konvergensi
jaringan bergerak dan jaringan tak bergerak (fixed-mobile convergence FMC). Dengan alasan
inilah IMS dapat menjadi solusi bagi operator jaringan bergerak maupun tak bergerak untuk
mengembangkan bisnis multimedianya dan menyajikan layanan bernilai tambah (value added
services VAS). Integrasi dari berbagai media yang berbeda membuka peluang untuk
menyediakan layanan komunikasi yang lebih kaya dari pada layanan yang telah tersedia saat ini.

Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS)

Page 27

Meskipun mereduksi penggunaan jaringan circuit switched bukanlah tujuan IMS, dengan
mungkinnya layanan suara lewat packet switched, banyak fihak yang meramalkan bahwa
tereduksinya layanan circuit switched tinggal menunggu waktu saja. Akan tetapi dengan
kemampuan interworking dengan jaringan circuit switched PSTN dan PLMN, setidaknya ini
memperpanjang umur jaringan circuit switched.
Tabel Kelebihan Teknologi 4G
Kelebihan
Mendukung service multimedia interaktif, telekonfrensi, wireless intenet
Bandwidth yang besar untuk mendukung multimedia service
Bit rates lebih besar dari 3G
Global mobility (skalabilitas untuk jaringan mobile), service portability, low-cost service
(biaya yang murah sampai 100 Mbps)
Sepenuhnya untuk jaringan packet-switched
Jaringan keamanan data yang kuat

Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS)

Page 28

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teknologi telekomunikasi sudah berkembang dengan sangat pesat bila dibandingkan dulu
dengan sekarang. Yang pada awalnya hanya dapat berbicara satu arah (simplex), kemudian
berkembang menjadi dua arah (duplex). Begitu pula dengan fasilitas yang ditawarkan dalam
telekomunikasi bertambah dari yang awalnya hanya percakapan suara, sekarang sudah mampu
mengirim pesan singkat, internet, serta masih banyak aplikasi yang dapat dilakukan dengan
teknologi sekarang. Tentu hal tersebut juga didukung oleh kecepatan transfer pada setiap
generasi yang terus bertambah untuk mempermudah serta mempercepat komunikasi pada jaman
sekarang.

Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS)

Page 29

DAFTAR PUSTAKA

http://www.iniunik.web.id/2011/04/apa-itu-teknologi-4g-bedanya-dengan1g.html#ixzz34UFMUZnw
http://www.jaringankomputer.org/sejarah-wireless-perkembangan-teknologi-nirkabel-1g-4g/
http://komunikasi.us/index.php/course/perkembangan-teknologi-komunikasi/1219perkembangan-teknologi-mobile
Sarraf,Mohsen. 2 0 0 2 . W-CDMA an cdma2000 for 3G Mobile Network. New York : McGraw
Hill

Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS)

Page 30

Anda mungkin juga menyukai