Oleh :
1. Khusnul Khotimah (13050514036)
ELKOM B 2013
Page 1
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah azza wajalla, berkat hidayah dan ridho-Nya sehingga penulis akhirnya
mampu menyelesaikan makalah yang berjudul "Sistem GSM dan General Packet Radio Service
(GPRS) ini.
Dalam menyusun makalah ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis alami,
namun berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang terdekat, sehingga penulis mampu
menyelesaikannya. Oleh karena itu penulis pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih
sedalam-dalamnya kepada :
1.
Ibu dan Ayah, atas semua doa dan bantuan finansial untuk menyelesaikan makalah ini.
2.
Ibu Lusia Rakhmawati,S.T., M.T ,yang telah membimbing penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu
segala
kritikan
dan
saran
yang
membangun
akan
penulis
terima
dengan
baik.
Semoga buku ajar " Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS) ini bermanfaat
bagi kita semua.
Penulis
Page 2
DAFTAR ISI
Cover
............................................................................................................1
Kata Pengantar...........................................................................................................2
Daftar Isi.....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................4
1.2 Tujuan .....................................................................................................5
1.3 Rumusan Masalah....................................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Sejarah dan Perkembangan Telekomunikasi GSM............6
2.1.1 Arsitektur Jaringan GSM..........................................7
2.1.2 Evolusi Komunikasi Bergerak..................................9
2.2 First Generation (1G)......................................................10
2.3 Second Generation (2G)..................................................12
2.4 Second And A Half Generation (2.5G and 2,75G)............13
2.5 Third Generation (3G).....................................................15
2.6 Third and A Half Generation (3,5G and 3.75 G)...............19
2.7 Forth Generation (4G)......................................................26
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..............................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................29
BAB I
Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS)
Page 3
PENDAHULUA
Page 4
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memaparkan sejarah perkembangan teknologi GSM.
2. Untuk menjelaskan perkembangan evolusi komunikasi bergerak dari 1G sampai
dengan 4G.
Page 5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
awal tahun 1980-an, diantaranya sistem C-NET yang dikembangkan di Jerman dan Portugal oleh
Siemens, sistem RC-2000 yang dikembangkan di Prancis, sistem NMT yang dikembangkan di
Belanda dan Skandinavia oleh Erricson, serta sistem TACS yang beroperasi di Inggris. Namun
teknologinya yang masih analog membuat sistem yang digunakan bersifat regional sehingga
sistem antara negara satu dengan yang lain tidak saling kompatibel dan menyebabkan mobilitas
pengguna terbatas pada suatu area sistem teknologi tertentu saja (tidak bisa melakukan roaming
antar negara).
Teknologi analog yang berkembang, semakin tidak sesuai dengan perkembangan
masyarakat Eropa yang semakin dinamis, maka untuk mengatasi keterbatasannya, negara-negara
Eropa membentuk sebuah organisasi pada tahun 1982 yang bertujuan untuk menentukan standarstandar komunikasi selular yang dapat digunakan di semua Negara Eropa. Organisasi ini
dinamakan Group Special Mobile (GSM). Organisasi ini memelopori munculnya teknologi
digital selular yang kemudian dikenal dengan nama Global System for Mobile Communication
atau GSM.
GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi
selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute).
Pengoperasian GSM secara komersil baru dapat dimulai pada awal kuartal terakhir 1992 karena
GSM merupakan teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk bisa
dijadikan standar. Pada September 1992, standar type approval untuk handphone disepakati
dengan mempertimbangkan dan memasukkan puluhan item pengujian dalam memproduksi
GSM.
Pada awal pengoperasiannya, GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah
penggunanya yang sangat pesat dan arah pelayanan per area yang tinggi, sehingga arah
perkembangan teknologi GSM adalah DCS (Digital Cellular System) pada alokasi frekuensi
1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, akan dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar per
Page 6
satuan sel. Selain itu, dengan luas sel yang semakin kecil akan dapat menurunkan kekuatan daya
pancar handphone, sehingga bahaya radiasi yang timbul terhadap organ kepala akan dapat di
kurangi. Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia.
Indonesia awalnya menggunakan sistem telepon selular analog yang bernama AMPS (Advances
Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile Telephone). Namun dengan hadir dan
dijadikannnya standar sistem komunikasi selular membuat sistem analog perlahan menghilang,
tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Eropa, Pengguna GSM pun semakin lama semakin
bertambah. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di dunia telah mencapai 1,5 triliun
pelanggan. Akhirnya GSM tumbuh dan berkembang sebagai sistem telekomunikasi seluler yang
paling banyak digunakan di seluruh dunia.
Sistem Transmisi
Berdasarkan kemampuan menyalurkan informasi, sistem transmisi dapat dibedakan
menjadi 3 yaitu :
System komunikasi symplex (SX) yaitu penyaluran informasi yang hanya dapat
dilakukan satu arah saja. Seperti penyaluran sinyal televisi, radio.
System komunikasi Half Duplex yaitu sistem penyaluran informasi dua arah tetapi
secara bergantian. Seperti : telekomunikasi data.
Page 7
Blok
Diagram
Sistem
komunikasi
Half
Duplex
System komunikasi Full Duplex yaitu penyaluran informasi yang dapat dilakukan
dua arah secara bersamaan. Seperti ; komunikasi telephone.
dapat diukur
fisiknya.
Page 8
2.1.1
GSM yang berhubungan langsung dengan MS dan berfungsi sebagai pengirim dan penerima
Page 9
sinyal. BSC Base Station Controller, perangkat yang mengontrol kerja BTS-BTS yang berada di
bawahnya dan sebagai penghubung BTS dan MSC
Network Sub System atau NSS, terdiri atas:
Mobile Switching Center atau MSC, merupakan sebuah network element Central
dalam sebuah jaringan GSM. MSC sebagai inti dari jaringan seluler, dimana MSC
berperan untuk interkoneksi hubungan pembicaraan, baik antar selular maupun
dengan jaringan kabel PSTN, ataupun dengan jaringan data.
Home Location Register atau HLR, yang berfungsi sebagai sebuah database untuk
menyimpan semua data dan informasi mengenai pelanggan agar tersimpan secara
permanen.
Visitor Location Register atau VLR, yang berfungsi untuk menyimpan data dan
informasi pelanggan.
Authentication Center atau AUC, yang diperlukan untuk menyimpan semua data
yang dibutuhkan untuk memeriksa keabsahaan pelanggan. Sehingga pembicaraan
pelanggan yang tidak sah dapat dihindarkan.
Equipment Identity Registration atau EIR, yang memuat data-data pelanggan.
Operation and Support System atau OSS, merupakan sub sistem jaringan GSM yang
berfungsi
sebagai pusat
pengendalian, diantaranya
fault
management,
configuration
Page 10
GSM, sebagai sistem telekomunikasi selular digital memiliki keunggulan yang jauh lebih
banyak dibanding sistem analog, di antaranya:
1.
Kapasitas sistem lebih besar, karena menggunakan teknologi digital dimana penggunaan
sebuah kanal tidak hanya diperuntukkan bagi satu pengguna saja. Sehingga saat pengguna
tidak mengirimkan informasi, kanal dapat digunakan oleh pengguna lain.
2.
3.
Dengan teknologi digital, tidak hanya mengantarkan suara, tapi memungkinkan servis lain
seperti teks, gambar, dan video.
4.
5.
telekomunikasi selular terbesar penggunanya di seluruh dunia. GSM 1800: Frekuensi Besar,
Jangkauan Sempit
Teknologi ponsel terus berkembang dari waktu ke waktu. Akan tetapi, bukan berarti yang
terbaru adalah yang terhebat. Setiap jenis ada kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Teknologi telepon selular di Indonesia saat ini telah berkembang begitu pesatnya. Jangan
heran kalau minat konsumen pun makin meningkat. Ujung-ujungnya pengguna telepon selular
pada tahun ini diduga akan bertambah dua kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu.
Jenis telepon selular yang pertama kali masuk di Indonesia adalah jenis NMT (nordic
mobile telephone). Jenis selular ini menggunakan frekuensi 450 mHz, tetapi khusus di Indonesia
digunakan frekuensi 470 mHz. Daerah jangkauan NMT dapat mencapai 60 kilometer, sehingga
memungkinkan NMT digunakan di daerah-daerah terpencil yang jauh dari pusat kota. Namun
jenis selular pertama ini mempunyai kekurangan, yaitu bentuknya yang relatif besar sehingga
membuat NMT kurang efektif dan efisien untuk dibawa bepergian.
Menyusul berkembangnya teknologi NMT, muncul pula teknologi baru selular yaitu
AMPS (advance mobile phone system). Sistem AMPS menggunakan frekuensi 800 mHz dan
daya jangkaunya sekitar 1,5 km sampai 2 km. Karena bentuknya yang ringan dan dapat dibawa
Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS)
Page 11
dengan mudah, maka teknologi AMPS menjadi pilihan baru dalam berkomunikasi. Bahkan
teknologi yang berasal dari Amerika Serikat ini pernah menjadi primadona dunia informasi
dunia pada 1980-an sampai menjelang 1990-an.
Page 12
Page 13
f. C-Netz
Menggunakan teknologi yang sama dengan C 450 dan merupakan penganti
teknologi BNetz,diperkenalkan tahun 1981 dan berakhir tahun 1988, di Austria dan
Jerman.yang dikenal sebagai Motorphone System 512 yang dioperasikan oleh Vodacom
SA.
g. Mobitex.
Dikembangkan oleh Ericsson, berdasarkan standar dari OSI. Di Amerika Utara,
Mobitex beroperasi pada 900 MHz, sedangkan di Eropa pada 400-450 MHz. Mobitex
dipergunakan oleh militer, Polisi, Pemadam kebakaran dan Jasa Ambulan karena
keamanan dan ketahanan jaringannya dibandingan teknologi selular yang lain.
h. DataTAC
Teknologi ini dikembangan oleh Motorola untuk melayani komunikasi data.
Beroperasi di frekuensi 800 MHz, dengan kecepatan data sampai 19.2 kbit/s.
i. CDPD (Cellular Digital Packet Data)
Teknologi diperkenalkan pada tahun 1992 di Amerika Serikat. CDPD memberi
kemampuan
kepada
D-AMPS/AMPS
untuk
komunikasi
suara
maupun
data
menggunakan kanal jaringan sampai kecepatan 19,2 Kbit/s, beroperasi pada frekuensi
800 MHz dan 900 MHz. Mirip dengan GPRS, sebagai data paket pada jaringan, CDPD
dapat menjalankan aplikasi Internet Protocol (IP) dan dapat bertindak sebagai ekstensi
internet di mana pengguna dapat merasa online terus menerus. Walaupun demikian, pada
awal diperkenalkannya, belum ada aplikasi mobile internet yang dapat menggunakan
teknologi CDPD. Baru pada Mei 2000 AT&T memperkenalkan layanan PocketNet yang
merupakan aplikasi mobile internet HDML (mirip WAP) yang menggunakan CDPD.
2.3 SECOND GENERATION (2G)
GSM(Global System for Mobile Communications) mulai menggeser AMPS diawal tahun
1995, PT.Telkomsel dan PT.Satelido (sekarang PT.Indosat) adalah dua operator pelopor
Page 14
teknologi GSM di Indonesia. GSM menggunakan teknologi digital dengan kecepatan rendahmenengah. Ada beberapa keunggulan menggunakan teknologi digital dibandingkan dengan
analog yaitu :
Multiple Access) dan TDMA (Time Division Multiple Access) yang awalnya bekerja pada
frekuensi 900 Mhz dan ini merupakan standard yang pelopori oleh ETSI (The European
Telecommunication Standard Institute) dimana frekuensi yang digunakan dengan lebar pita 25
KHz Pada band frekuensi 900 Mhz. Pita frekuensi 25 KHz ini kemudian dibagi menjadi 124
carrier frekuensi yang terdiri dari 200 KHz setiap carrier. Carrier frekuensi 200 KHz ini
kemudian dibagi menjadi 8 time slot dimana setiap user akan melakukan dan menerima
panggilan dalam satu time slot berdasarkan pengaturan waktu.
Teknologi GSM sampai saat ini paling banyak digunakan di Dunia dan juga di Indonesia
karena salah satu keunggulan dari GSM adalah kemampuan roaming yang luas sehingga dapat
dipakai diberbagai Negara. Akibatnya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.
Kecepatan akses data pada jaringan GSM sangat kecil yaitu sekitar 9.6 kbps karena pada
awalnya hanya dirancang untuk penggunaan suara.
Page 15
Page 16
2. KelasB
Dapat dihubungkan ke jaringan GPRS dan GSM (suara dan SMS) tetapi hanya satu yang
dapat digunakan pada waktu yang sama. Ketika layanan GSM (telepon atau SMS)
digunakan, maka GPRS harus menunggu dan akan otomatis aktif kembali setelah
layanan GSM (telepon atau SMS) diakhiri. Kebanyakan perangkat GPRS termasuk
dalam kelas B.
3. KelasC
Untuk menghubungkan layanan GPRS atau GSM (suara dan SMS), harus dilakukan
pengantian layanan secara manual antara kedua aktif tidak otomatis).
Manfaat dari layanan (hampir sama seperti kelas B hanya pergantian jaringan yang
teknologi GPRS:
1. Client-Server Services yang memungkinkan pengaksesan data yang tersimpan dalam
suatu basisdata. Contoh penerapan aplikasi ini adalah pengaksesan web melalui browser.
2. Messaging Services yang ditujukan untuk komunikasi antar individu pengguna dengan
memanfaatkan storage server untuk penanganan pesan sebagai tempat penyimpanan
pesan sementara/intermediate sebelum diterima oleh pengguna. Contoh hasil layanannya
yaitu aplikasi Multimedia Message Service (MMS) yang digunakan untuk pengiriman
data pesan multimedia melalui jaringan GSM dengan menggunakan telepon seluler.
3. Real-time Conversational Services yang memberikan layanan komunikasi dua arah
kepada pengguna secara real-time. Beberapa contoh penerapannya adalah pada aplikasi
internet dan multimedia semisal Voice over IP (VoIP) dan video conferencing.
4.
software yang dikembangkan oleh Motorola dan diperkenalkan pada tahun 1993. WiDEN
mampu men-transfer data sampai kecepatan 100 Kbps dan telah digunakan di 20 negara
Page 17
Page 18
Kekurangan
Memiliki kecepatan transfer data cepat (144 Kbps- Memerlukan kontrol daya ideal
Page 19
mencukupinya
kecepatan
conference, video streaming, video on demand, transfer data dalam melayani layanan
music on demand, games on demand
multimedia
yang
memerlukan
beberapa
koneksi
secara
simultan
data
rate
communication
services
dan
Page 20
HSDPA adalah teknologi 3.5G yang merupakan Evolusi WCDMA dari Ericsson. HSDPA
merupakan protokol tambahan pada sistem WCDMA (Wideband CDMA) yang mampu
mentransmisikan data berkecepatan tinggi.
HSDPA fase pertama berkapasitas 4,1 Mbps. Kemudian menyusul fase kedua
berkapasitas 11 Mbps dan kapsitas maksimal downlink peak data rate hingga mencapai
14 Mbps.
Kecepatan jaringan HSDPA di lingkungan perumahan dapat melakukan download data
berkecepatan 3,7 Mbps. Seorang yang sedang berkendaraan di jalan tol berkecepatan
100 km/jam dapat mengakses internet berkecepatan 1,2 Mbps. Sementara itu, pengguna di
lingkungan perkantoran yang padat tetap masih dapat menikmati streaming video meskipun
hanya memperoleh 300 Kbps.
Kelebihan HSDPA adalah mengurangi keterlambatan (delay) dan memberikan respon
yang lebih cepat saat pengguna menggunakan aplikasi interaktif seperti mobile office atau akses
internet kecepatan tinggi, yang dapat disertai pula dengan fasilitas gaming atau download audio
dan video. Kelebihan lain HSDPA, meningkatkan kapasitas sistim tanpa memerlukan spektrum
frekuensi tambahan, sehingga pasti akan mengurangi biaya layanan mobile data secara
signifikan.
b) WiBro (Wireless Broadband)
WiBro adalah teknologi 3.5G yang dikembangkan Samsung bersama dengan ETRI
(Electronics and Technology Research Institute) dan telah mendapat sertifikat dari WiMAX
Forum. WiBro merupakan bagian dari kebijakan bidang teknologi informasi Korea Selatan yang
dikenal dengan kebijakan 839. WiBro mampu mengirim data dengan kecepatan hingga 50 Mbps.
Kecepatan transfer data itu mampu mengungguli kecepatan platform HSDPA yang kecepatannya
sampai 14 Mbps.
2.7 FORTH GENERATION (4G)
Teknologi 4G (juga dikenal sebagai Beyond 3G) adalah istilah dalam teknologi
komunikasi yang digunakan untuk menjelaskan evolusi berikutnya dalam dunia komunikasi
nirkabel. Menurut kelompok kerja 4G (4G working groups), infrastruktur dan terminal yang
digunakan 4G akan mempunyai hampir semua standar yang telah diterapkan dari 2G sampai 3G.
Sistem GSM dan General Packet Radio Service (GPRS)
Page 21
Sistem 4G juga akan bertindak sebagai platform terbuka di mana inovasi yang baru dapat
berkembang. Teknologi 4G akan mampu untuk menyediakan Internet Protocol (IP) yang
komperhensif di mana suara, data dan streamed multimedia dapat diberikan kepada para
pengguna kapan saja, di mana saja, dan pada kecepatan transmisi data yang lebih tinggi
dibanding generasi yang sebelumnya.
Banyak perusahaan sudah mendefinisikan sendiri arti mengenai 4G untuk menyatakan
bahwa mereka telah memiliki 4G, seperti percobaan peluncuran WiMAX, bahkan ada pula
perusahaan lain yang mengatakan sudah membuat sistem prototipe yang disebut 4G. Walaupun
mungkin beberapa teknologi yang didemonstrasikan sekarang ini dapat menjadi bagian dari 4G,
sampai standar 4G telah didefinisikan, mustahil untuk perusahaan apapun sekarang ini dalam
menyediakan kepastian solusi nirkabel yang bisa disebut jaringan seluler 4G yang tepat sesuai
dengan standar internasional untuk 4G. Hal-hal seperti itulah yang mengacaukan statemen
tentang keberadaan layanan 4G sehingga cenderung membingungkan investor dan analis
industri nirkabel.
Sebagian dari standar baku yang menyiapkan jalan bagi teknologi 4G meliputi:
Page 22
a) UMTS Revision 8 atau 3GPP LTE (Third Generation Partnership Project Long Term
Evolution)
UMTS Revision 8 atau 3GPP LTE (Third Generation Partnership Project Long Term
Evolution) adalah teknologi 4G yang masih dalam tahap pengembangan oleh 3GPP
mempunyai kemampuan transfer data jarak jauh secara nirkabel, juga point to
point access untuk mendukung penuh akses telepon bergerak (mobile phone),
sehingga dapat menjadi alternatif dari jaringan broadband dengan kabel dan DSL.
Dalam aplikasinya WiMAX menggunakan frekuensi mulai dari 3,3 GHz,
3,5 GHz, 2,3 GHz, 2,5 GHz, atau 5 GHz (tergantung regulasi frekuensi tiap
negara). WiMAX secara teori dapat mengirim data sampai kecepatan 70 Mbps
dalam jarak 48 Km, namun dalam prateknya WiMAX hanya mampu untuk
mengirim data pada kecepatan 10 Mbps dalam jarak 10 Km untuk daerah bebas
gangguan (pinggir kota) dan 10 Mbps dalam jarak 2 Km untuk daerah urban
(perkotaan).
c)
Page 23
Sebagian besar jaringan 3G pada dasarnya dibangun di atas jaringan selular circuitswitched, dimana mereka memiliki gerbang (gateways) sendiri untuk menterjemahkan paketpaket IP dari jaringan backbone. Jaringan 3G juga mempunyai protokol dan interface sendirisendiri dalam berkomunikasi sesamanya. Ini menjadi masalah tersendiri dalam hal
interoperability. Oleh sebab itu, untuk mengatasi berbagai masalah ini, jaringan 4G dirancang
sebagai sebuah jaringan all-IP yang berbasis packet switched seperti halnya jaringan backbone
berbasis IP seperti intranet (LAN, WLAN) dan internet.
Dalam rancangan pengembangannya, jaringan 4G mempunyai 2 visi yang berbeda.
Pertama adalah jaringan 4G yang Revolusioner (4G-R), dimana dikembangkan sebuah sistem
yang inovatif. Yang kedua adalah yang bervisi Evolusioner (4G-E), dimana jaringan 4G disini
mempunyai kemampuan interworking dengan sistem-sistem jaringan yang telah ada. Model
interworking akan mengintegrasikan jaringan-jaringan selular, jaringan nirkabel metropolitan
(wireless metropolitan area networks - WMANs), jaringan nirkabel lokal (local wireless local
area networks -WLANs), dan jaringan nirkable personal (wireless personal area networks WPANs). Model interworking ini meng-cover skenario jaringan masa depan yang terintegrasi
dimana setiap orang dapat mengakses jaringan kapan saja (anytime), dari mana saja (anywhere),
dan dengan cara apa saja (anyway).
4G-R
WLAN IEEE 802.11 adalah sistem yang telah mencapai throughput sampai dengan
54Mbps akan tetapi masih terbatas pada area layanan yang hanya mencapai beberapa ratus meter
saja (200 300 meter). Dilain pihak, jaringan selular saat ini (seperti cdma2000 1x EV-DO)
dapat mengcover layanan sejauh beberapa kilometer, akan tetapi throughput sel nya hanya
mencapai 2Mbps. Berdasarkan hal ini, adalah sangat esensial untuk mengembangkan sistem
yang inovatif yang memiliki throughput yang tinggi dan jangkauan layanan yang lebar.
Sistem baru 4G yang inovatif ini menggunakan teknik-teknik yang berbeda dari
pendahulunya, seperti penggunaan orthogonal frequency division multiplexing/multiple access
(OFDM/OFDMA) dan antenna dengan sistem multiple input multiple output (MIMO). Untuk
mendukung berbagai kondisi, seperti mobilitas pengguna, baik yang bergerak dengan kecepatan
tinggi (mobile) atau pun yang berkecepatan rendah (nomadic), jenis trafik (data atau suara), atau
batasan
cakupan
(cellcentre/boundary),
maka
dikembangkanlah
teknik-teknik
yang
Page 24
jaringan ini terus dikembangkan, dari yang paling awal 802.16 yang hanya mendukung topologi
akses point-to-multipoint line of sight (PMP - LOS), 802.16d yang mendukung topologi mesh
non line of sight (mesh-NLOS), 802.16e yang mendukung mobilitas, hingga yang terakhir yang
masih berjalan, 802.16j yang mendukung relay bergerak multi hop (multihop mobile relayMMR) dan 802.16m advance air interface yang memungkinkan rate data 100Mb/s untuk aplikasi
bergerak (mobile application) dan 1Gb/s untuk aplikasi tetap (fixed application) sesuai dengan
persyaratan IMT-Advanced. Pengembangan jaringan 4G inovatif ini, terutama dalam lapisan
Medium Acces Control (MAC layer L2) dan lapisan fisik (PHY layer L1).
4G-E
Berbeda dengan teknologi 4G-R, teknologi yang di usung oleh 4G-E merupakan
pengembangan teknologi berbasis 3G Universal Mobile Telecommunication System (UMTS)
yang telah diimplementasikan oleh the Third Generation Partnership Project (3GPP) dan dikenal
dengan nama 3GPP Long Term Evolution (LTE). LTE diperkenalkan sebagai standard 3GPP
Release 8. Pada awalnya pengembangannya, LTE dinyatakan sebagai bentuk peningkatan
teknologi 3G atau pre-4G karena hanya merupakan pengembangan dari UMTS. Selain itu
dengan spesifikasi peak rates 100 Mbps untuk downlink dan 50 Mbps untuk uplink, LTE jelas
tidak memenuhi kriteri teknologi 4G yang ditetapkan ITU-IMT Advanced.
Menyikapi hal tersebut, dalam workshop yang diadakan di China bulan April 2008,
3GPP/3GPP2 berkomitmen untuk meningkatkan spesifikasi LTE untuk memenuhi kriteria 4G.
Peningkatan spesifikasi ini dikenal dengan LTE-Advanced (LTE-A). Selain memenuhi peak
rates 1 Gbps, peningkatan spesifikasi juga dilakukan pada elemen Radio Access Network (RAN)
dan Radio Access Control (RAC) untuk meningkatkan performance jaringan. Standard resmi
LTE-A ditetapkan dalam 3GPP Release 10, dan diharapkan akan diluncurkan pada kuartal ketiga
2010.
Sementara standard air interface untuk teknologi 4G-R masih terus dalam pengembangan,
demikian juga halnya untuk standard compliances dan conformances melalui WiMAX forum.
Dilain pihak peluang 4G-E sangat terbuka untuk dipasarkan, terutama oleh operator incumbent,
melalui pre-4G LTE atau paling tidak dengan mengimplementasikan standard 3GPP Release 5
dan Release 6 yang dikenal dengan nama IP Multimedia Subystem (IMS).
IMS
Page 25
Page 26
Page 27
Meskipun mereduksi penggunaan jaringan circuit switched bukanlah tujuan IMS, dengan
mungkinnya layanan suara lewat packet switched, banyak fihak yang meramalkan bahwa
tereduksinya layanan circuit switched tinggal menunggu waktu saja. Akan tetapi dengan
kemampuan interworking dengan jaringan circuit switched PSTN dan PLMN, setidaknya ini
memperpanjang umur jaringan circuit switched.
Tabel Kelebihan Teknologi 4G
Kelebihan
Mendukung service multimedia interaktif, telekonfrensi, wireless intenet
Bandwidth yang besar untuk mendukung multimedia service
Bit rates lebih besar dari 3G
Global mobility (skalabilitas untuk jaringan mobile), service portability, low-cost service
(biaya yang murah sampai 100 Mbps)
Sepenuhnya untuk jaringan packet-switched
Jaringan keamanan data yang kuat
Page 28
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teknologi telekomunikasi sudah berkembang dengan sangat pesat bila dibandingkan dulu
dengan sekarang. Yang pada awalnya hanya dapat berbicara satu arah (simplex), kemudian
berkembang menjadi dua arah (duplex). Begitu pula dengan fasilitas yang ditawarkan dalam
telekomunikasi bertambah dari yang awalnya hanya percakapan suara, sekarang sudah mampu
mengirim pesan singkat, internet, serta masih banyak aplikasi yang dapat dilakukan dengan
teknologi sekarang. Tentu hal tersebut juga didukung oleh kecepatan transfer pada setiap
generasi yang terus bertambah untuk mempermudah serta mempercepat komunikasi pada jaman
sekarang.
Page 29
DAFTAR PUSTAKA
http://www.iniunik.web.id/2011/04/apa-itu-teknologi-4g-bedanya-dengan1g.html#ixzz34UFMUZnw
http://www.jaringankomputer.org/sejarah-wireless-perkembangan-teknologi-nirkabel-1g-4g/
http://komunikasi.us/index.php/course/perkembangan-teknologi-komunikasi/1219perkembangan-teknologi-mobile
Sarraf,Mohsen. 2 0 0 2 . W-CDMA an cdma2000 for 3G Mobile Network. New York : McGraw
Hill
Page 30