1.) Untuk menangani permasalahan yang terjadi pada kasus BP PLC ini,jika
kelompok memiliki peran sebagai pengambil keputusan dalam memilih
spokesperson yang akan menyampaikan permasalahan,kira-kira
spokesperson yang seperti apa yang akan kalian pilih? (Mas Ridha)
Jawaban
Baik,jika kita mengacu pada teori yang ada,setidak nya ada 3 yang harus
diperhatikan dalam menentukan spokesperson ya, yang pertama dia yang
mengerti tentang permasalahan,dia yang mempunyai ethos yang postive,dan
memiliki media training. Menggunakan pendekatan teori tersebut tentu kami
akan memilih seseorang yang mengerti dlu permasalahan yang terjadi,misalkan
kepala operasional di saat permaslahan terjadi guna menjabarkan dengan detail
permasalahan. Kemudian dia juga harus memiliki potisif etos artinya menyuruh
orang tersebut mengatakan dengan sumber yang dapat dipercaya,mungkin akan
ada reaksi yang keras dari masyarakat tetapi seperti kasus yg terjadi pada BP
PLC,kebohongan yang dibuat malah akan menimbulkan permasalahan yang
berat, dan melatih orang tersebut untuk berbicara dengan awak media.
Kelompok 2 (Donal)
Kelompok 3 (anggun)
Nah, Beberapa waktu lalu terdapat insiden yang terjadi yakni meledaknya
kilang minyak hingga terjadi kebakaran besar yang berlokasi di Indramayu.
Pasca insiden, Direktur utama PT. Pertamina (ibu Nicke) mengadakan
konferensi pers sebagai bentuk klarifikasi atas kronologi kejadian ledakan tsb.
Pertanyaan saya, menurut kelompok kalian mengapa pada saat itu yang
dipercaya untuk melakukan klarifikasi adalah ibu Nicke sedangkan bukankah
seharusnya kronologis kejadian tsb lebih diketahui secara detail oleh GM
Pertamina pada Unit daerah tersebut ? Apakah hal tersebut tidak akan
menimbulkan kesalahpahaman informasi ? Sementara pada saat kejadian, ibu
nike tidak berada di lokasi sehingga beliau tidak paham keadaan lokasi secara
aktual.
Yang jawab: Dina
Kelompok 4 (tyas)
Kelompok 7 (Dwiki)
Kelompok 9 (ocen)