Konfigurasi elemen dari antena array dapat disusun dalam berbagai bentuk.
Untuk konfigurasi yang berbentuk suatu garis lurus disebut array linier (linear
array), konfigurasi yang berbentuk bidang datar disebut array planar, dan
konfigurasi yang berbentuk lingkaran disebut array lingkaran (circular array).
Sedangkan jenis array yang lain adalah array konformal (conformal array),
dimana elemen-elemennya terletak pada bidang tak datar.
Smart Antena
Smart antenna merupakan suatu sistem yang menggabungkan antara tekologi
antenna array dengan digital signal processing dimana sistem antenna tersebut
dapat merubah pola radiasinya secara otomatis berdasarkan lingkungan sinyalnya
sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja dari sistem wireless. Teknologi
smart antenna yang telah dikembangkan, meliputi teknologi switched beam dan
antenna adaptive.
Karakter antenna
Karakter antenna ada beberapa karakter penting antena yang perlu
dipertimbangkan dalam memilih jenis antena untuk suatu aplikasi (termasuk
untuk digunakan pada sebuah teleskop radio), yaitu pola radiasi, directivity, gain,
dan polarisasi. Karakter-karakter ini umumnya sama pada sebuah antena, baik
ketika antena tersebut menjadi peradiasi atau menjadi penerima, untuk suatu
frekuensi, polarisasi, dan bidang irisan tertentu.
Pola radiasi antena
Pola radiasi antena adalah plot 3-dimensi distribusi sinyal yang
dipancarkan oleh sebuah antena, atau plot 3-dimensi tingkat penerimaan sinyal
yang diterima oleh sebuah antena. Pola radiasiantena dibentuk oleh dua buah pola
radiasi berdasar bidang irisan, yaitu pola radiasi pada bidang irisan arah elevasi
(pola elevasi) dan pola radiasi pada bidang irisan arah azimuth (pola azimuth).
Kedua pola di atas akan membentuk pola 3-dimensi. Pola radiasi 3dimensi inilah yang umum disebut sebagai pola radiasi antena dipol. Sebuah
antena yang meradiasikan sinyalnya sama besar ke segala arah disebut sebagai
antena isotropis. Antena seperti ini akan memiliki pola radiasi berbentuk bola
Namun, jika sebuah antena memiliki arah tertentu, di mana pada arah tersebut
distribusi sinyalnya lebih besar dibandingkan pada arah lain, maka antena ini akan
memiliki directivity Semakin spesifik arah distribusi sinyal oleh sebuah antena,
maka directivity antena tersebut.
Antena dipol termasuk non-directive antenna. Dengan karakter seperti ini,
antena dipol banyak dimanfaatkan untuk sistem komunikasi dengan wilayah
cakupan yang luas. Pada astronomi radio, antena dipol digunakan pada teleskop
radio untuk melakukan pengamatan pada rentang High Frekuensi (HF). Bentuk
data yang dapat diperoleh adalah variabilitas intensitas sinyal yang dipancarkan
oleh sebuah objek astronomi. Namun, karena antena dipol tidak memiliki
directivity pada arah tertentu, teleskop radio elemen tunggal yang menggunakan
antena jenis ini tidak dapat digunakan untuk melakukan pencitraan.
Gain
Gain (directive gain) adalah karakter antena yang terkait dengan
kemampuan antena mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari
arah tertentu. Gain bukanlah kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis pada
umumnya seperti watt, ohm, atau lainnya, melainkan suatu bentuk perbandingan.
Oleh karena itu, satuan yang digunakan untuk gain adalah desibel.
Gain antenna adalah tetap, dua pengertian yang berbeda antara gain
antenna, transmit power dan EIRP atau daya terpancar, dengan menurunkan
transmit power tidak akan mengubah gain antenna dan pola radiasinya, hanya
menurunkan EIRP atau daya terpancar ke udara,
Antenna dengan gain rendah punya pola radiasi yang berbeda dengan
antenna sejenis yang punya gain besar.
Polarisasi
Polarisasi didefinisikan sebagai arah rambat dari medan listrik. Antena
dipol memiliki polarisasi linear vertikal . Mengenali polarisasi antena amat
berguna dalam sistem komunikasi, khususnya untuk mendapatkan efisiensi
maksimum pada transmisi sinyal. Pada astronomi radio, tujuan mengenali
polarisasi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi adalah untuk
mempelajari medan magnetik dari objek tersebut.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pola radiasi, yang
pertama adalah Half-power Beamwidth (HPBW), atau yang biasa dikenal sebagai
beanwidth suatu antena. Dalam astronomi radio, beamwidth adalah resolusi
spasial dari sebuah teleskop radio, yaitu diameter sudut minimun dari dua buah
titik yang mampu dipisahkan oleh teleskop radio tersebut. Secara teori,
beamwidth untuk antena yang berbentuk parabola dapat ditentukan.
Penggunaan antena
Penggunaan antena pada radio
Antena adalah salah satu elemen penting yang harus ada pada sebuah
teleskop radio. Fungsinya adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal
elektromagnetik, lalu meradiasikannya. Dan sebaliknya, antena juga dapat
berfungsi untuk menerima sinyal elektromagnetik dan mengubahnya menjadi
sinyal listrik. Sehinnya sinyal radio yang dipancarkan oleh stasiun radio dapat
ditangkap oleh radio.
Penggunaan antena pada televisi
Berdasarkan peraturan internasional yang berkaitan dengan pengaturan
penggunaan frekuensi (Radio Regulation) untuk penyiaran televisi pada pita
frekuensi VHF dan UHF. Sejarah pertelevisian di Indonesia diawali pada tahun
1962 oleh TVRI di Jakarta dengan menggunakan pemancar televisi VHF.
Pembangunan pemancar TVRI berjalan dengan cepat terutama setelah
diluncurkannya satelite palapa pada tahun 1975. Pada tahun 1987, yaitu lahirnya
stasiun penyiaran televisi swasta pertama di Indonesia, stasiun pemancar TVRI
telah mencapai jumlah kurang lebih 200 stasiun pemancar yang keseluruhannya
menggunakan frekuensi VHF, dan pemancar TV swasta pertama tersebut
diberikan alokasi frekuensi pada pita UHF. Kebijaksanaan penggunaan pita
frekuensi VHF untuk TVRI dan UHF untuk swasta. Sehingga untuk menagkap
siaran TV digunakan antena VHF dan UHF.
Penggunaan antena pada radar
Radar atau Radio Detection and Ranging adalah suatu alat yang sistemnya
memancarkan gelombang elektromagnetik berupa gelombang radio dan
gelombang mikro. Pantulan dari gelombang yang dipancarkan tadi digunakan
untuk
mendeteksi
obyek.
Radar
menggunakan
spektrum
gelombang
elektromagnetik pada rentang frekuensi 300 MHz hingga 30 GHz atau panjang
gelombang 1 cm hingga 1 meter. Komponen sistem radar :
1.
2.
3.
4.
digital.
5. Radar Controller adalah penghubung yang akan mengantarkan informasi
ke user
Jenis antena
Berdasarkan fungsi
Berdasarkan fungsinya antena dibedakan menjadi antena pemancar, antena
penerima, dan antena pemancar sekaligus penerima. Di Indonesia antena
pemancar banyak dimanfaatkan pada staisun-satsiun radio dan televisi.
Selanjutnaya antena penerima, antena penerima ini bisanya digunakan pada alatalat seperti radio, tv, dan alat komunikasi lainnya.
Berdasarkan gainnya
Berdasarkan besarnya Gainnya antena dibedakan menjadi antena VHF dan
UHF yang biasanya digunakan pa TV. Kiranya semua orang tahu bahwa besarnya
daya pancar, akan memengaruhi besarnya signal penerimaan siaran televisi
disuatu tempat tertentu pada jarak tertentu dari stasiun pemancar televisi. Semakin
tinggi daya pancar semakin besar level kuat medan penerimaan siaran televisi.
Namun demikina besarnya penerimaan siaran televisi tidak hanya dipengaruhi
oleh besarnya daya pancar. Untuk memperbesar daya pancar pada stasiun Tv dan
daya terima pada Tv maka perlu digunakan antena.
Besarnya Gain antena dipengaruhi oleh jumlah dan susunan antena serta
frekuensi yang digunakan. Antena pemancarUHF tidak mungkin digunakan untuk
tengah antenna. Antenna parabola biasanya didesain untuk Frekuensi Ultra Tinggi
UHF, penerima siaran TV Satelit, dan transmisi gelombang mikro.
Contoh jenis antenna:
ANTENA HELICAL
sebuah antena heliks adalah antena yang terdiri dari kawat melakukan luka
dalam bentuk heliks sebuah. Dalam kebanyakan kasus, antena heliks sudah
terpasang selama ground plane. Garis pakan dihubungkan antara bagian bawah
heliks dan bidang tanah. Antena helix dapat beroperasi dalam satu dari dua mode
utama: normal (selebaran) mode atau aksial (atau end-api) mode.
B: Dukungan Pusat,
C: Kabel Coaxial,
E: spacer / Mendukung untuk Helix itu,
R: Reflector / Base,
S: Elemen Aerial spiral
Dalam helix modus normal, dimensi heliks (diameter dan pitch) yang kecil
dibandingkan dengan panjang gelombang. Antena bertindak sama ke dipol
elektrik pendek atau monopole, dan pola radiasi, yang serupa dengan ini adalah
antena omnidirectional, dengan radiasi maksimum pada sudut kanan terhadap
sumbu helix. Radiasi terpolarisasi linier sejajar dengan sumbu helix.
Dalam modus heliks aksial, dimensi heliks adalah sebanding dengan panjang
gelombang yang. Fungsi antena sebagai antena directional memancarkan sinar
dari ujung helix itu, di sepanjang sumbu antena. Ia memancarkan gelombang
radio sirkuler terpolarisasi
Memancar di 90 derajat dari sumbu helix desain ini efisien sebagai
radiator dikurangi panjang praktis bila dibandingkan dengan operasi jenis lain
seperti base-loaded, top-loaded atau pusat-load cambuk. Mereka biasanya
digunakan untuk aplikasi di mana mengurangi ukuran merupakan faktor kritis
operasional.
Ini sederhana dan praktis
Antena Omnidirectional
Antena omnidirectional adalah antena yang memancarkan kekuasaan
seragam dalam satu pesawat, dengan kekuatan radiasi berkurang dengan sudut
elevasi di atas atau di bawah pesawat, jatuh ke nol pada sumbu antena. Pola
radiasi ini sering digambarkan sebagai "berbentuk donat". Antena Omnidirectional
berorientasi vertikal secara luas digunakan untuk antena nondirectional di
permukaan bumi karena mereka memancar sama di semua arah horizontal,
sedangkan daya terpancar tetes off dengan sudut elevasi sehingga energi radio
sedikit yang bertujuan ke langit atau turun ke bumi dan terbuang . Antena
Omnidirectional banyak digunakan untuk antena penyiaran radio, dan pada
perangkat mobile yang menggunakan radio seperti ponsel, radio FM, talkie-talkie,
Wifi, telepon nirkabel, GPS serta BTS yang berkomunikasi dengan radio selular,
seperti polisi dan taksi dispatcher dan komunikasi pesawat.
Jenis-jenis antena gain rendah omnidirectional adalah antena cambuk, "Rubber
Ducky", tanah pesawat antena, berorientasi vertikal antena dipole, antena discone,
radiator tiang dan antena loop horizontal (atau halo antena) (Kadang-kadang
bahasa sehari-hari dikenal sebagai 'melingkar udara 'karena bentuknya).
direalisasikan menggunakan array dipole kesegarisan. Array ini terdiri dari dipol
setengah panjang gelombang dengan metode pergeseran fasa antara setiap elemen
yang menjamin arus dalam setiap dipol dalam tahap. Colinear Coaxial atau antena
COCO dialihkan menggunakan bagian koaksial untuk menghasilkan radiatiors
setengah panjang gelombang di-fase. Sebuah Array Franklin menggunakan bagian
setengah panjang gelombang pendek berbentuk U yang membatalkan radiasi di
medan jauh-untuk membawa setiap bagian dipole setengah panjang gelombang ke
tahap yang sama.
Jenis antena omnidirectional keuntungan yang lebih tinggi adalah Colinear
Coaxial (COCO) antena dan MIKROSTRIP Omnidirectional Antenna (OMA).
Beberapa antena planar (dibangun dari printed circuit board) adalah antena
omnidirectional.
Vertikal terpolarisasi VHF-UHF antena biconical 170 - 1100 MHz dengan
omni directional H-pesawat pola.
Analisis:
Antena omnidirectional hanya 3-dimensi adalah gain antena isotropik,
bangunan teori yang berasal dari pola radiasi antena aktual dan digunakan sebagai
acuan untuk menentukan antena memperoleh kekuasaan dan sistem radio
terpancar efektif.
ANTENA OMNI
Antena Omni memiliki pola radiasi yang menyebar sama rata ke segala
arah, sehingga cocok digunakan sebagai antena access point.
Jarak bagian bawah dekat connector coax adalah 1/2 panjang gelombang,
jarak bagian tengah adalah 3/4 panjang gelombang, dan panjang bagian ujung
(whip) sedikit lebih pendek dari 3/4 panjang gelombang, untuk mengurangi efek
capacitance.