NAMA:
BIYAN PURNAMA SARI
NRP:
(4103141002)
DOSEN PEMBIMBING :
CITRA DEVI MURDANINGTYAS
Segala puji dan syukur sudah selayaknya kita panjatkan kehadirat Illahi Rabbi yang
telah memberikan kesehatan dan kekuatan kepada seluruh manusia khususnya kepada
penyusun, sehingga penyusun dengan segala keterbatasan kemampuan, dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “Antena Monopole”.
Sudah menjadi sunah-Nya, bahwa manusia itu memiliki kelemahan berupa salah dan
khilaf. Hal inilah yang dijadikan penyusun untuk selalu menjadi lebih baik dengan cara
meminta koreksi dan penilaian yang sifatnya konstruktif untuk penyusun atau orang lain pada
umumnya.
Makalah inipun masih jauh dari baik, banyak kekurangan yang sifatnya disadari atau
tidak. Tapi inilah pembelajaran, yang tidak selamanya selalu benar. Tetapi salah menjadi
pelecut semangat untuk selalu memperbaiki dan belajar.
Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Antena adalah Kawat atau seperangkat sistem kawat untuk memancarkan atau
menangkap isyarat gelombang radio atau televisi. (KBBI). Antena adalah alat untuk
mengirim dan menerima gelombang elektromagnetik, bergantung kepada pemakaian dan
penggunaan frekuensinya, antena bisa berwujud berbagai bentuk, mulai dari seutas kabel,
dipole, ataupun yagi, dsb. Antena adalah alat pasif tanpa catu daya(power), yang tidak bisa
meningkatkan kekuatan sinyal radio, dia seperti reflektor pada lampu senter, membantu
mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal.
1.3 TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa itu Antena Monopole
beserta bagian-bagiannya serta mengetahui pola radiasi dan polarisasi dari Antena
Monopole. Selain itu, makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah
“Antena dan Propagasi”.
BAB II
PEMBAHASAN
Pola radiasi (radiation pattern) suatu antena adalah pernyataan grafis yang
menggambarkan sifat radiasi suatu antena pada medan jauh sebagai fungsi arah. Pola
radiasi dapat disebut sebagai pola medan (field pattern) apabila yang digambarkan adalah
kuat medan dan disebut pola daya (power pattern) apabila yang digambarkan poynting
vektor. Untuk dapat menggambarkan pola radiasi ini, terlebih dahulu harus ditemukan
potensial. Pola radiasi menggambarkan kekuatan relatif medan yang dipancarkan di
berbagai arah dari antena, pada jarak yang konstan. Pola radiasi adalah pola penerimaan
juga, karena pola radiasi tersebut juga menggambarkan karakteristik menerima antena.
2.3 POLARISASI
Polarisasi antena adalah arah medan listrik yang diradiasikan oleh antena. Jika arah
tidak ditentukan maka polarisasi merupakan polarisasi pada arah gain maksimum.
Polarisasi dari energi yang teradiasi bervariasi dengan arah dari tengah antena, sehingga
bagian lain dari pola radiasi mempunyai polarisasi yang berbeda.
Polarisasi dari gelombang yang teradiasi didefinisikan sebagai suatu keadaan
gelombang elektromagnet yang menggambarkan arah dan magnitudo vektor medan elektrik
yang bervariasi menurut waktu. Selain itu, polarisasi juga dapat didefinisikan sebagai
gelombang yang diradiasikan dan diterima oleh antena pada suatu arah tertentu.
Untuk memaksimumkan sinyal yang diterima, maka polarisasi antena penerima
haruslah sama dengan polarisasi antena pemancar. Dan kadang terjadi antara antena penerima
dan pemancar berpolarisasi berbeda. Hal ini akan mengurangi intensitas sinyal yang diterima.
Sebuah antena dapat memancarkan energi dengan polarisasi yang tidak diinginkan,
yang disebut polarisasi silang (cross polarized). Polarisasi silang ini menimbulkan side lobe
yang mengurangi gain. Untuk antena polarisasi linier, polarisasi silang tegak lurus dengan
polarisasi yang diinginkan dan untuk antena polarisasi lingkaran, polarisasi silang berlawanan
dengan arah perputarannya yang diinginkan. Ini biasa yang disebut dengan deviasi dari
polarisasi lingkaran sempurna, yang mengakibatkan polarisasinya berubah menjadi polarisasi
ellips. Kegunaan polarisasi:
Meningkatkan isolasi sinyal yang tidak diinginkan
Mengurangi interferensi
Dapat menentukan daerah jangkauan secara spesifik
Pada umumnya karakteristik polarisasi sebuah antena relatif konstan pada main lobe.
Tetapi polarisasi beberapa minor lobe berbeda jauh dengan polarisasi main lobe. Polarisasi
dapat diklasifikasikan sebagai linear (linier),circular (melingkar), atau elliptical (elips).
Polarisasi Linier
Polarisasi linier terjadi jika suatu gelombang yang berubah menurut waktu pada
suatu titik di ruang memiliki vektor medan elektrik (magnet) pada titik tersebut
selalu berorientasi pada garis lurus yang sama pada setiap waktu.
Gambar . Polarisasi Linier
o Polarisasi Horizontal
Antena dikatakan berpolarisasi horizontal jika elemen antena
horizontalterhadap permukaan tanah. Polarisasi horizontal
digunakan pada beberapa jaringan wireless.
o Polarisasi Vertikal
Radiasi gelombang elektromagnetik dibangkitkan oleh medan magnetik dan
gaya listrik yang selalu berada di sudut kanan. Kebanyakan
gelombangelektromagnetik dalam ruang bebas dapat dikatakan berpolarisasi
linier. Arahdari polarisasi searah dengan vektor listrik. Bahwa polarisasi
tersebut adalahvertika l jika garis medan listrik yang disebut dengan garis E
berupa garisvertikal maka gelombang dapat dikatakan sebagai polarisasi
vertikal.
Polarisasi pada antena monopole bisa horizontal maupun vertikal sesuai dengan
pemasangannya, namun pada frekuensi polarisasi vertikal lebih sedikit kerugiannya pada
LOS dibandingkan dengan polarisasi horisontal.jadi ketika antena dipasang di ketinggian
10 meter maka titik di bawah antena tidak mendapatkan sinyal atau blankspot. Berbeda
jika antena diletakkan di ruang luas maka orang yang ada disekitarnya akan mendapat
sinyal yang kuat.
1. Main element: merupakan bagian utama, yang didalamnya terdapat pipa papiler ac,
kabel. Berfungsi sebagai lewatnya sinyal yang dibawa.
2. Kabel coaxcial sebagai perantara atau media penyalur dari antena kesumber
informasi
3. To radio sebagai port yang menghubungkan antena dengan sumber informasi
4. Tuning coil: komponen yang tersusun dari lilitan kawat. Berfungsi untuk:
menyimpan arus listrik dalam bentuk magnet
menahan arus listrik/ ac
meneruskan atau meloloskan arus search/dc
sebagai penapis (filteer)
sebagai penalaan (tuning)
Fungsi dari keseluruhan bagian-bagian antena monopole adalah fungsi batang
sebagai resonator untuk gelombang radio, dengan osilasi gelombang berdiri tegangan dan
arus sepanjang panjangnya. Oleh karena itu panjang antena ditentukan oleh panjang
gelombang dari gelombang radio digunakan dengan. Bentuk yang paling umum adalah
monopole seperempat gelombang, di mana antena adalah sekitar 1/4 dari panjang
gelombang dari gelombang radio.
2.7 MACAM ANTENA MONOPOLE
Jenis-jenis antena monopole:
Cambuk, heliks
Cambuk Heliks
BAB III
PENUTUP
3.1 ANALISA
Dari materi diatas, maka untuk antena monopole mempunyai karakteriktik:
1. Pola radiasi antena monopole: omni-directional yaitu menyebar ke sagala arah
hingga jarak tertentu, antena ini memiliki panjang gelombang antara 200 meter
hingga 600 meter.
2. Directivity: directivitas adalah pengarahan antena, semakin besar direktivitas
dapat diartikan bahwa lebar berkasnya semakin sempit. karena pola antena ini
omni-directional dibandingkan dengan antena yagi dan lainnya, antena ini
termasuk non-directivity sehingga mencakup jangkauan yang luas.
3. Polarisasi: antena monopole memiliki linier vertikal dan horisontal sesuai dengan
pemasangan posisi antena. Namun pada frekuensi polarisasi vertikal lebih sedikit
kerugiannya pada LOS dibandingkan dengan polarisasi horisontal.
3.2 KESIMPULAN
Antena adalah alat untuk mengirim dan menerima gelombang elektromagnetik,
yang berfungsi untuk memindahkan energi gelombang elektromagnetik dari media kabel
ke udara atau sebaliknya dari udara ke media kabel. Antena terdiri dari berbagai bentuk
sesuai dengan kegunaan dan fungsinya masing-masing. Dengan perbedaan fungsi serta
kegunaan polarisasi dan pola radiasi masing-masing natena berbeda-beda.