Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ANTENA DAN PROPAGASI


ANTENA MONOPOLE

NAMA:
BIYAN PURNAMA SARI

NRP:
(4103141002)

DOSEN PEMBIMBING :
CITRA DEVI MURDANINGTYAS

Jurusan Teknologi Multimedia Broadcasting


Departemen Multimedia Kreatif
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
Tahun 2015-2016
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur sudah selayaknya kita panjatkan kehadirat Illahi Rabbi yang
telah memberikan kesehatan dan kekuatan kepada seluruh manusia khususnya kepada
penyusun, sehingga penyusun dengan segala keterbatasan kemampuan, dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “Antena Monopole”.

Sudah menjadi sunah-Nya, bahwa manusia itu memiliki kelemahan berupa salah dan
khilaf. Hal inilah yang dijadikan penyusun untuk selalu menjadi lebih baik dengan cara
meminta koreksi dan penilaian yang sifatnya konstruktif untuk penyusun atau orang lain pada
umumnya.

Makalah inipun masih jauh dari baik, banyak kekurangan yang sifatnya disadari atau
tidak. Tapi inilah pembelajaran, yang tidak selamanya selalu benar. Tetapi salah menjadi
pelecut semangat untuk selalu memperbaiki dan belajar.

Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.

Surabaya, 22 Maret 2016

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Antena adalah Kawat atau seperangkat sistem kawat untuk memancarkan atau
menangkap isyarat gelombang radio atau televisi. (KBBI). Antena adalah alat untuk
mengirim dan menerima gelombang elektromagnetik, bergantung kepada pemakaian dan
penggunaan frekuensinya, antena bisa berwujud berbagai bentuk, mulai dari seutas kabel,
dipole, ataupun yagi, dsb. Antena adalah alat pasif tanpa catu daya(power), yang tidak bisa
meningkatkan kekuatan sinyal radio, dia seperti reflektor pada lampu senter, membantu
mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal.

Kekuatan dalam mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal radio, satuan ukurnya


adalah dB. Jadi ketika dB bertambah, maka jangkauan jarak yang bisa ditempuhpun
bertambah.

Antena berfungsi untuk memindahkan energi gelombang elektromagnetik dari


media kabel ke udara atau sebaliknya dari udara ke media kabel. Karena merupakan
perangkat perantara antara media kabel dan udara, maka antena harus mempunyai sifat
yang sesuai (match) dengan media kabel pencatunya. Prinsip ini telah diterangkan dalam
saluran transmisi.
Untuk antena yang bekerja pada band VLF, LF, HF, VHF dan UHF bawah, jenis
antena kawat (wire antenna) dalam prakteknya sering digunakan, seperti halnya antena
dipole 1/2l, antena monopole dengan ground plane, antena loop, antena Yagi-Uda array,
antena log periodik dan sebagainya. Antena-antena jenis ini, dimensi fisiknya disesuaikan
dengan panjang gelombang dimana sistem bekerja. Semakin tinggi frekuensi kerja, maka
semakin pendek panjang gelombangnya, sehingga semakin pendek panjang fisik suatu
antena.
Antena Monopole adalah kelas antena radio yang terdiri dari lurus batang
berbentuk konduktor, sering dipasang tegak lurus di atas beberapa jenis konduktif
permukaan, yang disebut bidang tanah . Sinyal mengemudi dari pemancar diterapkan, atau
untuk menerima antena sinyal output ke receiver diambil, antara ujung bawah monopole
dan bidang tanah. Satu sisi antena feedline melekat pada ujung bawah monopole, dan sisi
lain melekat pada bidang tanah, yang sering Bumi. Hal ini kontras dengan antena dipole
yang terdiri dari dua konduktor batang identik, dengan sinyal dari pemancar diterapkan
antara dua bagian antena.
Fungsi dari bagian-bagian antena monopole adalah fungsi batang sebagai resonator
untuk gelombang radio, dengan osilasi gelombang berdiri tegangan dan arus sepanjang
panjangnya. Oleh karena itu panjang antena ditentukan oleh panjang gelombang dari
gelombang radio digunakan dengan. Bentuk yang paling umum adalah monopole
seperempat gelombang, di mana antena adalah sekitar 1/4 dari panjang gelombang dari
gelombang radio.
Antena monopole diciptakan pada tahun 1895 oleh pelopor radio Guglielmo
Marconi, yang menemukan jika ia menempelkan satu terminal pemancar untuk kawat
panjang tergantung di udara dan yang lain untuk bumi, ia bisa mengirimkan untuk jarak
yang lebih jauh. Untuk alasan ini kadang-kadang disebut antena Marconi, meskipun
Alexander Popov independen ditemukan itu pada waktu yang sama. Jenis-jenis antena
monopole adalah cambuk , bebek karet , heliks , kawat acak , payung , terbalik-L dan T-
antena , tiang radiator , dan bidang tanah antena.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan antena monopole?
2. Sebutkan bagian-bagian dari antena monopole?
3. Apa yang dimaksud dengan polarisasi?
4. Apa yang dimaksud dengan pola radiasi?

1.3 TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa itu Antena Monopole
beserta bagian-bagiannya serta mengetahui pola radiasi dan polarisasi dari Antena
Monopole. Selain itu, makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah
“Antena dan Propagasi”.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ANTENA MONOPOLE

Antena Monopole diciptakan pada tahun 1895 oleh


pelopor radio Guglielmo Marconi adalah jenis antena yang
memiliki pola pemancaran sinyal ke segala arah dengan daya
sama,untuk menghasilkan cakupan area yang luas, antena
dengan daya sistem yang memancar secara seragam dalam satu
pesawat dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus.
Antena ini akan melayani atau hanya memberi pancaran sinyal
pada sekelilingnya atau 360 derajat.
Antena Monopole adalah jenis antena radio yang
dibentuk dari satu setengah dari antena dipole dengan ground
plane. Jika ground plane cukup besar, monopole berfungsi
sama seperti dipole. Bagaimanapun, antena monopole
memiliki directive gain yang lebih besar dari antena dipole, dengan impedansi input yang
kecil menghasilkan efisiensi yang kecil juga. Antena monopole banyak digunakan untuk :
 Siaran komersial pada AM-band (500-1500 KHz)
 Pelayanan komunikasi land mobile
Antena monopole terdiri dari 1/2 antena dipole yang diletakkan di atas bumi
(biasanya di menara) dengan menggunakan 1/4 panjang gelombang (quarter wave
antenna). Resistansi radiasi ideal = 36,56 W.
Sinyal mengemudi dari pemancar diterapkan, atau untuk menerima antena sinyal
output ke receiver diambil, antara ujung bawah monopole dan bidang tanah. Satu sisi
antena feedline melekat pada ujung bawah monopole, dan sisi lain melekat pada bidang
tanah, yang sering Bumi. Hal ini kontras dengan antena dipole yang terdiri dari dua
konduktor batang identik, dengan sinyal dari pemancar diterapkan antara dua bagian
antena.
Monopole adalah resonan antena, fungsi batang sebagai resonator untuk
gelombang radio, dengan osilasi gelombang berdiri tegangan dan arus sepanjang
panjangnya. Oleh karena itu panjang antena ditentukan oleh panjang gelombang dari
gelombang radio digunakan dengan. Bentuk yang paling umum adalah monopole
seperempat gelombang, di mana antena adalah sekitar 1/4 dari panjang gelombang dari
gelombang radio.
2.2 POLA RADIASI

Pola radiasi (radiation pattern) suatu antena adalah pernyataan grafis yang
menggambarkan sifat radiasi suatu antena pada medan jauh sebagai fungsi arah. Pola
radiasi dapat disebut sebagai pola medan (field pattern) apabila yang digambarkan adalah
kuat medan dan disebut pola daya (power pattern) apabila yang digambarkan poynting
vektor. Untuk dapat menggambarkan pola radiasi ini, terlebih dahulu harus ditemukan
potensial. Pola radiasi menggambarkan kekuatan relatif medan yang dipancarkan di
berbagai arah dari antena, pada jarak yang konstan. Pola radiasi adalah pola penerimaan
juga, karena pola radiasi tersebut juga menggambarkan karakteristik menerima antena.

Monopole memiliki omnidirectional pola radiasi yang mempunyai sifat umum


radiasi atau pancaran sinyal 360-derajat yang tegak lurus ke atas. Omnidirectional antena
secara normal mempunyai gain sekitar 3-12 dBi yang digunakan untuk hubungan Point-
To-Multi-Point ( P2Mp) atau satu titik ke banyak titik di sekitar daerah pancaran. Yang
baik bekerja dari jarak 1-5 km, akan menguntungkan jika client atau penerima
menggunalan directional antenna atau antenna yang ter arah. Monopole memancarkan
kekuatan yang sama di semua arah tegak lurus dengan antena, tetapi daya radiasi bervariasi
dengan sudut elevasi, dengan radiasi mengantar ke nol pada zenit, pada sumbu antena. Ini
memancarkan vertikal terpolarisasi gelombang radio.

2.3 POLARISASI
Polarisasi antena adalah arah medan listrik yang diradiasikan oleh antena. Jika arah
tidak ditentukan maka polarisasi merupakan polarisasi pada arah gain maksimum.
Polarisasi dari energi yang teradiasi bervariasi dengan arah dari tengah antena, sehingga
bagian lain dari pola radiasi mempunyai polarisasi yang berbeda.
Polarisasi dari gelombang yang teradiasi didefinisikan sebagai suatu keadaan
gelombang elektromagnet yang menggambarkan arah dan magnitudo vektor medan elektrik
yang bervariasi menurut waktu. Selain itu, polarisasi juga dapat didefinisikan sebagai
gelombang yang diradiasikan dan diterima oleh antena pada suatu arah tertentu.
Untuk memaksimumkan sinyal yang diterima, maka polarisasi antena penerima
haruslah sama dengan polarisasi antena pemancar. Dan kadang terjadi antara antena penerima
dan pemancar berpolarisasi berbeda. Hal ini akan mengurangi intensitas sinyal yang diterima.
Sebuah antena dapat memancarkan energi dengan polarisasi yang tidak diinginkan,
yang disebut polarisasi silang (cross polarized). Polarisasi silang ini menimbulkan side lobe
yang mengurangi gain. Untuk antena polarisasi linier, polarisasi silang tegak lurus dengan
polarisasi yang diinginkan dan untuk antena polarisasi lingkaran, polarisasi silang berlawanan
dengan arah perputarannya yang diinginkan. Ini biasa yang disebut dengan deviasi dari
polarisasi lingkaran sempurna, yang mengakibatkan polarisasinya berubah menjadi polarisasi
ellips. Kegunaan polarisasi:
 Meningkatkan isolasi sinyal yang tidak diinginkan
 Mengurangi interferensi
 Dapat menentukan daerah jangkauan secara spesifik
Pada umumnya karakteristik polarisasi sebuah antena relatif konstan pada main lobe.
Tetapi polarisasi beberapa minor lobe berbeda jauh dengan polarisasi main lobe. Polarisasi
dapat diklasifikasikan sebagai linear (linier),circular (melingkar), atau elliptical (elips).
 Polarisasi Linier
Polarisasi linier terjadi jika suatu gelombang yang berubah menurut waktu pada
suatu titik di ruang memiliki vektor medan elektrik (magnet) pada titik tersebut
selalu berorientasi pada garis lurus yang sama pada setiap waktu.
Gambar . Polarisasi Linier

o Polarisasi Horizontal
Antena dikatakan berpolarisasi horizontal jika elemen antena
horizontalterhadap permukaan tanah. Polarisasi horizontal
digunakan pada beberapa jaringan wireless.

Gambar . Polarisasi Horisontal

o Polarisasi Vertikal
Radiasi gelombang elektromagnetik dibangkitkan oleh medan magnetik dan
gaya listrik yang selalu berada di sudut kanan. Kebanyakan
gelombangelektromagnetik dalam ruang bebas dapat dikatakan berpolarisasi
linier. Arahdari polarisasi searah dengan vektor listrik. Bahwa polarisasi
tersebut adalahvertika l jika garis medan listrik yang disebut dengan garis E
berupa garisvertikal maka gelombang dapat dikatakan sebagai polarisasi
vertikal.

Gambar . Polarisasi Vertikal


 Polarisasi Melingkar
Polarisasi melingkar terjadi jika suatu gelombang yang berubah menurut waktu
pada suatu titik memiliki vektor medan elektrik (magnet) pada titik tersebut berada
pada jalur lingkaran sebagai fungsi waktu. Kondisi yang harus dipenuhi untuk
mencapai jenis polarisasi ini adalah :
o Medan harus mempunyai 2 komponen yang saling tegak lurus linier
o Kedua komponen tersebut harus mempunyai magnitudo yang sama
o Kedua komponen tersebut harus memiliki perbedaan fasa waktu pada kelipatan
ganjil 900
Polarisasi melingkar bagi menjadi dua, yaitu Left Hand Circular
Polarization (LHCP) dan Right Hand Circular Polarization (RHCP). LHCP
terjadi ketika d = +p/2 sebaliknya d = -p/2

Gambar Polarisasi melingkar


 Polarisasi Elips
Polarisasi elips terjadi ketika gelombang yang berubah menurut waktu memiliki
vektor medan (elektrik atau magnet) berada pada jalur kedudukan elips pada ruang.
Kondisi yang harus dipenuhi untuk mendapatkan polarisasi ini adalah :
o Medan harus mempunyai dua komponen linier orthogonal
o Kedua komponen tersebut harus beada pada magnitudo yang sama atau berbeda
o Jika kedua komponen tersebut tidak berada pada magnitudo yang sama
perbedaan fasa waktu antara kedua komponen tersebut harus tidak bernilai
00 atau kelipatan 1800 (karena akan menjadi linier). Jika kedua komponen
berada pada magnitudo yang sama makan perbedaan fasa diantara kedua
komponen tersebut harus tidak merupakan kelipatan ganjil dari 90 0 (karena akan
menjadi lingkaran).
Gambar Polarisasi Eclips

Polarisasi pada antena monopole bisa horizontal maupun vertikal sesuai dengan
pemasangannya, namun pada frekuensi polarisasi vertikal lebih sedikit kerugiannya pada
LOS dibandingkan dengan polarisasi horisontal.jadi ketika antena dipasang di ketinggian
10 meter maka titik di bawah antena tidak mendapatkan sinyal atau blankspot. Berbeda
jika antena diletakkan di ruang luas maka orang yang ada disekitarnya akan mendapat
sinyal yang kuat.

2.4 FUNGSI ATAU KEGUNAAN


 Menyebarkan sinyal wifi baik indoor maupun outdoor
 Menambah daya cakup area yang lebih luas di banding denang antena bawaan
acces point biasa.
 Melayani coverage area yang luas namun dalam jangkuan pendek.
 Membentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus.
 Merupakan jenis antena wide beam width yang memiliki sudut pancaran yang lebih
besar, namun jaraknya lebih pendek.
 Untuk pemancar hospot
 Antena HP sebagai penerima atau transmitter (pemancar) FM.
 Pada TV jadul antena ini juga masih banyak digunakan. Hanya saja jika dipakai
untuk menerima kurang efektif. Karena belum terarah atau terfokus. Oleh sebab itu
untuk antena ini sekarang sudah jarang dipakai sebagai penerima.
2.5 BAGIAN-BAGIAN ANTENA

1. Main element: merupakan bagian utama, yang didalamnya terdapat pipa papiler ac,
kabel. Berfungsi sebagai lewatnya sinyal yang dibawa.
2. Kabel coaxcial sebagai perantara atau media penyalur dari antena kesumber
informasi
3. To radio sebagai port yang menghubungkan antena dengan sumber informasi
4. Tuning coil: komponen yang tersusun dari lilitan kawat. Berfungsi untuk:
 menyimpan arus listrik dalam bentuk magnet
 menahan arus listrik/ ac
 meneruskan atau meloloskan arus search/dc
 sebagai penapis (filteer)
 sebagai penalaan (tuning)
Fungsi dari keseluruhan bagian-bagian antena monopole adalah fungsi batang
sebagai resonator untuk gelombang radio, dengan osilasi gelombang berdiri tegangan dan
arus sepanjang panjangnya. Oleh karena itu panjang antena ditentukan oleh panjang
gelombang dari gelombang radio digunakan dengan. Bentuk yang paling umum adalah
monopole seperempat gelombang, di mana antena adalah sekitar 1/4 dari panjang
gelombang dari gelombang radio.
2.7 MACAM ANTENA MONOPOLE
Jenis-jenis antena monopole:
Cambuk, heliks

Cambuk Heliks
BAB III
PENUTUP
3.1 ANALISA
Dari materi diatas, maka untuk antena monopole mempunyai karakteriktik:
1. Pola radiasi antena monopole: omni-directional yaitu menyebar ke sagala arah
hingga jarak tertentu, antena ini memiliki panjang gelombang antara 200 meter
hingga 600 meter.
2. Directivity: directivitas adalah pengarahan antena, semakin besar direktivitas
dapat diartikan bahwa lebar berkasnya semakin sempit. karena pola antena ini
omni-directional dibandingkan dengan antena yagi dan lainnya, antena ini
termasuk non-directivity sehingga mencakup jangkauan yang luas.
3. Polarisasi: antena monopole memiliki linier vertikal dan horisontal sesuai dengan
pemasangan posisi antena. Namun pada frekuensi polarisasi vertikal lebih sedikit
kerugiannya pada LOS dibandingkan dengan polarisasi horisontal.

3.2 KESIMPULAN
Antena adalah alat untuk mengirim dan menerima gelombang elektromagnetik,
yang berfungsi untuk memindahkan energi gelombang elektromagnetik dari media kabel
ke udara atau sebaliknya dari udara ke media kabel. Antena terdiri dari berbagai bentuk
sesuai dengan kegunaan dan fungsinya masing-masing. Dengan perbedaan fungsi serta
kegunaan polarisasi dan pola radiasi masing-masing natena berbeda-beda.

Anda mungkin juga menyukai